Korelasi Pergerakan Gigi Dengan Perubahan Kadar TGF-β2 Pada Pemakaian Elastomer Separator Ortodonti
6
ABSTRAK
Pergerakan gigi secara ortodonti tidak terlepas dari peranan faktor
pertumbuhan yang mendorong terjadinya remodeling tulang. Salah satu faktor
pertumbuhan yang sering dihubungkan dengan remodeling tulang akibat pergerakan
gigi secara ortodonti adalah TGF-β, yang memiliki tiga isoform, yaitu TGF-β1, TGFβ2, dan TGF-β3. Ekspresi berlebih TGF-β2 pada tikus memberikan gambaran seperti
osteoporosis. Separator merupakan alat sederhana yang dapat memicu respon
penanda remodeling tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi
keceparan pergerakan gigi dengan perubahan kadar TGF-β2 pada awal pergerakan
gigi secara ortodonti.
Lima belas sampel penelitian yang akan mendapatkan perawatan ortodonti
cekat dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Kadar TGF-β2 diambil dari cairan
sulkus gingiva sebelum dilakukan pemasangan separator kemudian dilihat
perubahannya pada 48 dan 72 jam setelah pemasangan separator. Kecepatan
pergerakan gigi diukur dengan cara mengukur besar ruangan yang terjadi antara distal
premolar kedua dengan mesial molar pertama atas pada 48 dan 72 jam setelah
pemasangan separator.
Kadar TGF-β2 meningkat secara signifikan pada 72 jam setelah pemasangan
separator (p=0,003). Pergerakan gigi dan kadar TGF-β2 berkorelasi negatif pada 72
jam (r=0,194; p=0,488). Peningkatan ini mungkin terjadi untuk mengimbangi
penurunan kadar sitokin lainnya. Dengan demikian, TGF-β2 juga memiliki peranan
dalam pergerakan gigi secara ortodonti.
Kata kunci : pergerakan gigi secara ortodonti, remodeling tulang, TGF-β2
Universitas Sumatera Utara
7
ABSTRACT
Growth factor play an important role to induce bone remodeling in orthodontic tooth
movement. TGF-β, is one of the growth factor that has been associated with bone
remodeling in orthodontic tooth movement. It has 3 isoform, TGF-β1, TGF-β2, and
TGF-β3. Overexpression of TGF-β2 in transgenic mice results an osteoporosis-like
phenotype. Thus, the aim of this study was to determine the correlation of orthodontic
tooth movement and changing level of TGF-β2 during early orthodontic tooth
movement.
Fifteen samples who will receive orthodontic treatment were selected
according to inclusion and exclusion criteria. Level of TGF-β2 was obtained from
gingival crevicular fluid at just prior to separator placement, 48 hour, and 72 hour
after separator placement. Rate of orthodontic tooth movement was observed by
measuring interdental space between distal of upper second premolar and mesial first
molar at 48 and 72 hour after separator placement.
Level of TGF-β2 increased significantly at 72 hour (p=0,003). Rate of
orthodontic tooth movement and level of TGF-β2 showed negative correlation at 72
hour (r= -0,194; p=0,488). This increase might happen as balancing effect due to the
decrease of other cytokine. Thus, it can be concluded that there is a role of TGF-β2 in
orthodontic tooth movement.
Key words : bone remodeling, orthodontic tooth movement, TGF-β2
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pergerakan gigi secara ortodonti tidak terlepas dari peranan faktor
pertumbuhan yang mendorong terjadinya remodeling tulang. Salah satu faktor
pertumbuhan yang sering dihubungkan dengan remodeling tulang akibat pergerakan
gigi secara ortodonti adalah TGF-β, yang memiliki tiga isoform, yaitu TGF-β1, TGFβ2, dan TGF-β3. Ekspresi berlebih TGF-β2 pada tikus memberikan gambaran seperti
osteoporosis. Separator merupakan alat sederhana yang dapat memicu respon
penanda remodeling tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi
keceparan pergerakan gigi dengan perubahan kadar TGF-β2 pada awal pergerakan
gigi secara ortodonti.
Lima belas sampel penelitian yang akan mendapatkan perawatan ortodonti
cekat dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Kadar TGF-β2 diambil dari cairan
sulkus gingiva sebelum dilakukan pemasangan separator kemudian dilihat
perubahannya pada 48 dan 72 jam setelah pemasangan separator. Kecepatan
pergerakan gigi diukur dengan cara mengukur besar ruangan yang terjadi antara distal
premolar kedua dengan mesial molar pertama atas pada 48 dan 72 jam setelah
pemasangan separator.
Kadar TGF-β2 meningkat secara signifikan pada 72 jam setelah pemasangan
separator (p=0,003). Pergerakan gigi dan kadar TGF-β2 berkorelasi negatif pada 72
jam (r=0,194; p=0,488). Peningkatan ini mungkin terjadi untuk mengimbangi
penurunan kadar sitokin lainnya. Dengan demikian, TGF-β2 juga memiliki peranan
dalam pergerakan gigi secara ortodonti.
Kata kunci : pergerakan gigi secara ortodonti, remodeling tulang, TGF-β2
Universitas Sumatera Utara
7
ABSTRACT
Growth factor play an important role to induce bone remodeling in orthodontic tooth
movement. TGF-β, is one of the growth factor that has been associated with bone
remodeling in orthodontic tooth movement. It has 3 isoform, TGF-β1, TGF-β2, and
TGF-β3. Overexpression of TGF-β2 in transgenic mice results an osteoporosis-like
phenotype. Thus, the aim of this study was to determine the correlation of orthodontic
tooth movement and changing level of TGF-β2 during early orthodontic tooth
movement.
Fifteen samples who will receive orthodontic treatment were selected
according to inclusion and exclusion criteria. Level of TGF-β2 was obtained from
gingival crevicular fluid at just prior to separator placement, 48 hour, and 72 hour
after separator placement. Rate of orthodontic tooth movement was observed by
measuring interdental space between distal of upper second premolar and mesial first
molar at 48 and 72 hour after separator placement.
Level of TGF-β2 increased significantly at 72 hour (p=0,003). Rate of
orthodontic tooth movement and level of TGF-β2 showed negative correlation at 72
hour (r= -0,194; p=0,488). This increase might happen as balancing effect due to the
decrease of other cytokine. Thus, it can be concluded that there is a role of TGF-β2 in
orthodontic tooth movement.
Key words : bone remodeling, orthodontic tooth movement, TGF-β2
Universitas Sumatera Utara