Uji Analisis Metode Pont’s pada Mahasiswa Suku India Tamil Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lengkung Gigi
Menurut DuBRUL (1980), bentuk lengkung gigi sangat bervariasi, akan tetapi
secara umum lengkung gigi rahang atas berbentuk elips dan lengkung gigi rahang
bawah berbentuk parabola.17 Garis oklusi merupakan garis lengkung gigi yang
simetris, tanpa terputus, dan ditarik dari gigi molar kanan ke molar kiri. Garis oklusi
lengkung gigi rahang atas melalui fossa sentral gigi molar, singulum kaninus, dan
insisivus. Garis oklusi lengkung gigi rahang bawah melalui tonjol bukal molar dan
tepi insisivus (Gambar 1).6,17 Ukuran dan bentuk lengkung gigi sangat berpengaruh
dalam diagnosis dan penentuan rencana perawatan kasus ortodontik, estetik serta
stabilisasi oklusi dari gigi geligi.9
Gambar 1. Garis oklusi lengkung gigi rahang
atas melalui fossa sentral gigi
molar, singulum kaninus, dan
insisivus. Garis oklusi lengkung
gigi rahang bawah melalui tonjol
bukal molar dan tepi insisivus6
Universitas Sumatera Utara
2.1.1 Dimensi Lengkung Gigi
Menurut Nakata, Ross-Powell, dan Bishara, dimensi lengkung gigi terdiri dari
lebar lengkung gigi yaitu lebar interkaninus dan lebar intermolar, panjang lengkung
gigi, dan keliling lengkung gigi (Gambar 2A). Moyers, menyatakan bahwa dimensi
lengkung gigi terdiri dari lebar lengkung gigi yaitu lebar interkaninus dan lebar
intermolar, tinggi lengkung gigi, keliling atau perimeter lengkung gigi, overbite, dan
overjet (Gambar 2A & 2B).17
A
B
Gambar 2. (A) (1) Lebar Interkaninus, (2) Lebar Interpremolar, (3) Lebar Intermolar,
(4) Panjang lengkung gigi, (5) Panjang segmen anterior, (6) Panjang
segmen posterior18
(B) Overjet dan overbite4
2.1.1.1 Lebar Lengkung Gigi
Dari penelitian Aluko, lebar lengkung gigi terdiri dari lebar interkaninus, lebar
interpremolar, dan lebar intermolar (Gambar 3).9 Menurut Moyers, lebar lengkung
gigi terdiri dari lebar interkaninus dan lebar intermolar.17
Pengukuran lebar interkaninus dilakukan antara puncak tonjol kaninus kanan
ke puncak tonjol kaninus kiri.9 Pengukuran lebar interpremolar dilakukan antara
puncak tonjol bukal premolar kanan ke puncak tonjol bukal premolar kiri.9
Pengukuran lebar intermolar dilakukan antara puncak tonjol mesiobukal molar kanan
ke puncak tonjol mesiobukal molar kiri.9
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Lebar lengkung gigi9
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lengkung Gigi
a) Faktor Genetik
Genetik mempunyai pengaruh yang penting dalam menentukan variasi ukuran
dan bentuk lengkung gigi. Cassidy dkk., telah melakukan penelitian terhadap remaja
kembar dan menemukan kontribusi genetik yang tinggi untuk variasi dalam dimensi
lengkung gigi. Menurut penelitian Svalkauskiene dkk., faktor genetik pada kembar
populasi Lithuania lebih berpengaruh pada lebar antara gigi insisivus lateral rahang
atas.19
b)
Jenis Kelamin
Menurut penelitian Al-Zubair, lebar lengkung gigi rahang atas lebih besar
pada laki-laki dibandingkan pada perempuan karena prosesus alveolaris dan bony
ridge pada perempuan lebih kecil dibandingkan pada laki-laki dimana hal ini akan
mempunyai efek pada lebar wajah serta lebar dan tinggi lengkung gigi.20 Menurut
penelitian Aluko, dimensi lengkung gigi dari arah transversal lebih besar pada
laki-laki dibandingkan perempuan.9
Universitas Sumatera Utara
c) Faktor Lingkungan
Lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
lengkung gigi. Faktor lingkungan seperti kebiasaan oral, hormon, kehilangan
prematur gigi sulung, fisik, dan lain-lain lagi mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan lengkung gigi.
i) Kebiasaan oral
Kebiasaan oral yang mempengaruhi pertumbuhan lengkung gigi antara lain
mengisap ibu jari atau jari-jari tangan, mengisap dot, bernafas melalui mulut,
menjulurkan lidah, dan lain-lain. Kebiasaan mengisap jari akan menyebabkan
pengurangan lengkung gigi rahang atas.2 Hasil penelitian Anzar dkk., menyatakan
bahwa kebiasaan mengisap dot akan menyebabkan pengurangan ukuran lengkung
gigi rahang atas terutama di bagian kaninus dan kebiasaan bernafas melalui mulut
menyebabkan pengurangan ukuran lengkung gigi pada rahang atas dan bawah.21
ii) Faktor hormon
Pertumbuhan kraniofasial dan dental tergantung pada hormon pertumbuhan
(GH) dan faktor pertumbuhan insulin seperti I (IGF-I). Kekurangan salah satu
hormon ini selama masa kanak-kanak menyebabkan penurunan pertumbuhan rahang
atas dan rahang bawah, terutama rahang atas dan juga menyebabkan terganggunya
perkembangan gigi dan waktu erupsi. Sebaliknya, kelebihan GH/ faktor pertumbuhan
insulin menyebabkan pertumbuhan berlebih, terutama pada rahang bawah.22
Perubahan lengkung gigi pada masa tumbuh kembang sangat dipengaruhi oleh
tumbuh kembang dari prossesus alveolaris.22
iii) Kehilangan prematur gigi sulung
Menurut Northway, Wainright, dan Demirjian, kehilangan prematur gigi
menyebabkan berkurangnya panjang lengkung gigi.3 Kehilangan prematur gigi
sulung molar dua menyebabkan migrasi gigi permanen molar pertama yang
dihubungkan dengan pengurangan panjang lengkung gigi.3
iv) Fisik
Otot pengunyahan yang kuat meningkatkan mekanisme pengunyahan rahang
dan memicu pertumbuhan sutura dan aposisi tulang yang mengakibatkan peningkatan
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan rahang dari arah transversal.23 Perubahan dalam kebiasaan diet seperti
tekstur makanan yang lebih keras menyebabkan penggunaan otot pengunyahan
bertambah. Akibat pengunyahan dengan tekanan yang besar akan menyebabkan
perubahan pada perkembangan lengkung gigi.6,9
d) Faktor Ras
Menurut John dkk., kelompok ras yang berbeda akan menunjukkan ukuran
dimensi lengkung gigi yang bervariasi.24 Dari penelitiannya, lebar intermolar rahang
atas pada populasi China Selatan yaitu ras Mongoloid lebih besar dari populasi ras
Kaukasoid.24
2.2 Morfologi Gigi
Morfologi gigi ialah ilmu yang mempelajari tentang ukuran, bentuk, bagian,
dan susunan makropis dari gigi.25 Secara umum gigi digunakan dalam proses
pengunyahan, bicara, dan tampilan estetika wajah.25 Morfologi gigi dipengaruhi oleh
faktor ras, lingkungan, budaya, dan jenis kelamin.12,13,27 Gigi digunakan dalam
penyelidikan genetik, odontologi, anthropologi, dan forensik dimana dapat
menentukan umur dan jenis kelamin.26 Ukuran gigi dibagi menjadi 2 yaitu panjang
gigi dan lebar gigi.25 Pengukuran lebar mesiodistal gigi diperlukan untuk menegakkan
diagnosis yang akurat dan menyusun rencana perawatan ortodonti yang tepat.27
2.2.1 Lebar Mesiodistal Gigi
Lebar mesiodistal gigi adalah faktor penting yang mempengaruhi kesejajaran
gigi dalam lengkung rahang. Hubungan yang tepat antara lebar mesiodistal dari gigi
rahang atas dan rahang bawah juga akan mendukung rencana perawatan yang
optimal.27,28 Ukuran lebar mesiodistal gigi geligi dapat ditentukan dengan mengukur
jarak maksimal dari titik kontak mesial dan distal gigi pada permukaan
interproksimalnya.29 Pengukuran
dilakukan
sejajar
dengan
dataran
oklusal
menggunakan kaliper digital dengan ujung yang tajam untuk memperoleh akurasi
yang tepat.13,29
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Ukuran lebar mesiodistal gigi permanen menurut Singh dkk 28
Gigi Geligi
Rahang Atas
I1
I2
C
P1
P2
M1
Lelaki
8,78
6,98
7,91
7,14
6,74
10,46
Perempuan
8,55
6,74
7,62
6,92
6,61
10,23
Jenis
Kelamin
Lebar
Mesiodistal
Gigi (mm)
Gigi Geligi
Rahang Bawah
I1
I2
C
P1
P2
M1
Lelaki
5,31
5,91
6,98
7,07
7,15
11,12
Perempuan
5,28
5,83
6,68
6,93
6,97
10,80
Jenis
Kelamin
Lebar
Mesiodistal
Gigi (mm)
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lebar Mesiodistal Gigi
Lebar mesiodistal gigi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik, jenis
kelamin, lingkungan, dan ras.
a) Faktor Genetik dan Jenis Kelamin
Kromosom seks menyebabkan efek yang berbeda pada ukuran gigi. Hal ini
disebabkan karena pada laki-laki terdapat kromosom Y yang memperlambat
pertumbuhan. Kromosom Y tersebut membuat pertumbuhan laki-laki berlangsung
lebih lama dibanding perempuan. Oleh karena itu, pada akhir tumbuh kembang
ukuran gigi laki-laki lebih besar dibanding perempuan. Menurut Moss, laki-laki
mempunyai lebar mesiodistal gigi yang lebih besar dari perempuan karena enamel
gigi pada laki-laki lebih tebal akibat periode amelogenesis yang lebih panjang.27
Universitas Sumatera Utara
b) Faktor Lingkungan
Dunn dan Dobzhansky, menyatakan bahwa meskipun semua manusia adalah
satu spesies tetapi manusia mendiami berbagai belahan dunia yang berbeda-beda
dengan lingkungan yang juga berbeda-beda.27 Manusia dilingkungan yang berbeda
mengkonsumsi makanan yang berbeda. Konsumsi makanan yang berbeda akan
mempengaruhi pola pertumbuhan. Menurut penelitian Khangura dkk., populasi yang
berbeda akan mengkonsumsi makanan yang berbeda dimana ia akan mempengaruhi
lebar mesiodistal gigi.27
c) Faktor Ras
Purmal dkk., telah menyatakan bahwa lebar mesiodistal gigi pada ras
Kaukasoid, ras Mongoloid, dan ras Negroid bervariasi antara satu sama lain.13
Menurut penelitian Aluko, ukuran mesiodistal gigi pada populasi Nigeria yaitu ras
Negroid adalah lebih besar dibandingkan dengan ras Kaukasoid.9
2.3 Analisis Model Studi
Analisis model studi merupakan salah satu sumber informasi penting untuk
menentukan diagnosis ortodonti. Model studi digunakan untuk menganalisis gigi
geligi pada rahang atas maupun rahang bawah serta hubungan oklusalnya pada tiga
dimensi.30 Analisis model studi digunakan untuk mengetahui kedudukan gigi pada
rahang dan dapat dinilai dalam arah sagital, transversal, dan vertikal.2 Model studi
harus dipersiapkan dengan baik dan hasil cetakannya harus akurat untuk keperluan
diagnosis ortodonti.30
Terdapat beberapa keuntungan dari analisis model studi yaitu dapat digunakan
untuk merekam anatomi gigi dan kurva oklusi, mencatat interkuspasi dan bentuk
lengkung gigi, mengukur kemajuan selama perawatan, menghitung analisis ruang,
memberi catatan sebelum, sesaat, dan setelah beberapa tahun perawatan, bahan visual
untuk dokter gigi memonitor perubahan selama pergerakan gigi, dan membantu untuk
memotivasi pasien di mana pasien dapat mengetahui kemajuan perawatannya.30,31
Universitas Sumatera Utara
Terdapat beberapa kerugian dari analisis model studi yaitu membutuhkan
ruang dalam penyimpanan, dan resiko kerusakan atau pecah.32
2.4 Indeks Pont’s
Pont telah melakukan penelitian pada populasi Perancis dimana ukuran
sampel tidak dijelaskan.33 Pont telah mengusulkan metode mengukur lengkung gigi
yang ideal dimana sekarang dikenal sebagai Indeks Pont’s.11 Indeks Pont’s
menggunakan lebar mesiodistal gigi insisivus rahang atas untuk memprediksi lebar
interpremolar dan lebar intermolar.33 Pont menyatakan bahwa lebar lengkung gigi
yang ideal diperlukan untuk mengakomodasi gigi, menghilangkan kondisi gigi
berjejal, dan ekspansi rahang.26,34 Menurut penelitian Dalidjan dkk., kepraktisan
Indeks Pont’s telah menarik perhatian para praktisi ortodonti untuk menggunakan
Indeks Pont’s dalam menyusun rencana perawatan.10,34
2.4.1 Penentuan Jumlah Mesiodistal Gigi Insisivus
Lebar mesiodistal dari empat gigi insisivus rahang atas diukur dari titik
kontak mesial ke titik kontak distal setiap gigi dan sejajar dengan dataran oklusal
(Gambar 4).13,33 Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kaliper digital dengan
ujung yang tajam untuk memperoleh akurasi yang tepat.29
Gambar 4. Pengukuran lebar mesiodistal
gigi insisivus34
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Penentuan Nilai Ukur Interpremolar (Measured Intepremolar Value)
Lebar interpremolar diukur dari pit distal premolar pertama kanan ke pit
distal premolar pertama kiri pada permukaan oklusal (Gambar 5).2,34
Gambar 5. Pengukuran Lebar
Interpremolar12
2.4.3 Penentuan Nilai Ukur Intermolar ( Measured Intermolar Value)
Lebar intermolar diukur dari pit mesial molar pertama kanan ke pit mesial
molar pertama kiri pada permukaan oklusal (Gambar 6).2,34
Gambar 6. Pengukuran Lebar
Intermolar12
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Penentuan Nilai Hitung Interpremolar
Nilai interpremolar dihitung dengan rumus34,35
Jumlah mesiodistal gigi insisivus × 100
Lebar Interpremolar =
80
2.4.5 Penentuan Nilai Hitung Intermolar
Nilai intermolar dihitung dengan rumus34,35
Jumlah mesiodistal gigi insisivus × 100
Lebar Intermolar =
64
2.4.6 Penentuan Indeks Premolar12
Jumlah mesiodistal gigi insisivus × 100
Indeks premolar =
Lebar Interpremolar
2.4.7 Penentuan Indeks Molar12
Jumlah mesiodistal gigi insisivus × 100
Indeks molar =
Lebar Intermolar
Universitas Sumatera Utara
2.5 Suku India Tamil
Kelompok-kelompok ras yang utama di dunia ini adalah ras Kaukasoid,
Mongoloid, dan Negroid.14 Ras Kaukasoid dibagi ke dalam empat kelompok yaitu
Kaukasoid Nordik, Kaukasoid Mediterania, Kaukasoid Alpin, dan Kaukasoid Indik
atau Hindu.36 Suku India termasuk dalam golongan ras Kaukasoid Indik.36 Ciri-ciri
ras Kaukasoid Indik adalah ukuran tubuh lebih pendek daripada ras Kaukasoid
Mediterania, mata hitam, hidung yang mancung, rambut hitam, bentuk muka lonjong,
oval atau bulat.36 Ciri-ciri gambaran gigi ras Kaukasoid ialah cusp carabelli berupa
tonjolan pada molar pertama, pendataran daerah sisi buko lingual pada gigi premolar
kedua dari mandibula, maloklusi pada gigi anterior, palatum sempit, mengalami
elongasi, dan bentuk lengkung gigi parabola.37
Terdapat empat golongan utama di India, yaitu golongan Austric, golongan
Dravidian, golongan Sino-Tibetan, dan golongan Indo Europa di mana golongan
Dravidian dan Indo Europa termasuk dalam ras Kaukasoid.14,15 Golongan Dravidian
terdiri daripada orang Tamil, Telegu, Kannada, Malayali, dan Gondi yang berasal
dari India Selatan. Golongan Indo Europa terdiri dari orang Marathi, Rajasthani,
Gujarathi, Marwari, Punjabi, dan Bengali yang berasal dari India Utara.15 Orang
Tamil berjumlah sekitar 74 juta di dunia.16
Kaum India di Malaysia merupakan keturunan India yang migrasi dari India
Selatan ke Malaysia pada waktu pemerintahan Inggris. Buruh-buruh India datang
sejak dibukanya Pulau Pinang oleh pihak Inggris. Cara migrasi buruh-buruh India
adalah melalui sistem kontrak perkebunan. Sebesar jumlah orang bekerja di
perkebunan karet.38 Perkiraan populasi Tamil yang mendiami Malaysia kurang lebih
1.060.000 orang.16
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Konsep
VARIABEL BEBAS
•
•
VARIABEL TERGANTUNG
•
Lebar mesiodistal
keempat gigi insisivus
yang dihitung
rahang atas
menggunakan Indeks
Lebar interpremolar
Pont’s
•
yang diukur pada
•
Lebar interpremolar
Lebar intermolar yang
model studi
dihitung menggunakan
Lebar intermolar yang
Indeks Pont’s
diukur pada model
studi
VARIABEL TERKENDALI
•
Suku/ ras
•
Usia
•
Model studi
•
Teknik pengukuran
model studi
•
Rater ( observer )
yang sama
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lengkung Gigi
Menurut DuBRUL (1980), bentuk lengkung gigi sangat bervariasi, akan tetapi
secara umum lengkung gigi rahang atas berbentuk elips dan lengkung gigi rahang
bawah berbentuk parabola.17 Garis oklusi merupakan garis lengkung gigi yang
simetris, tanpa terputus, dan ditarik dari gigi molar kanan ke molar kiri. Garis oklusi
lengkung gigi rahang atas melalui fossa sentral gigi molar, singulum kaninus, dan
insisivus. Garis oklusi lengkung gigi rahang bawah melalui tonjol bukal molar dan
tepi insisivus (Gambar 1).6,17 Ukuran dan bentuk lengkung gigi sangat berpengaruh
dalam diagnosis dan penentuan rencana perawatan kasus ortodontik, estetik serta
stabilisasi oklusi dari gigi geligi.9
Gambar 1. Garis oklusi lengkung gigi rahang
atas melalui fossa sentral gigi
molar, singulum kaninus, dan
insisivus. Garis oklusi lengkung
gigi rahang bawah melalui tonjol
bukal molar dan tepi insisivus6
Universitas Sumatera Utara
2.1.1 Dimensi Lengkung Gigi
Menurut Nakata, Ross-Powell, dan Bishara, dimensi lengkung gigi terdiri dari
lebar lengkung gigi yaitu lebar interkaninus dan lebar intermolar, panjang lengkung
gigi, dan keliling lengkung gigi (Gambar 2A). Moyers, menyatakan bahwa dimensi
lengkung gigi terdiri dari lebar lengkung gigi yaitu lebar interkaninus dan lebar
intermolar, tinggi lengkung gigi, keliling atau perimeter lengkung gigi, overbite, dan
overjet (Gambar 2A & 2B).17
A
B
Gambar 2. (A) (1) Lebar Interkaninus, (2) Lebar Interpremolar, (3) Lebar Intermolar,
(4) Panjang lengkung gigi, (5) Panjang segmen anterior, (6) Panjang
segmen posterior18
(B) Overjet dan overbite4
2.1.1.1 Lebar Lengkung Gigi
Dari penelitian Aluko, lebar lengkung gigi terdiri dari lebar interkaninus, lebar
interpremolar, dan lebar intermolar (Gambar 3).9 Menurut Moyers, lebar lengkung
gigi terdiri dari lebar interkaninus dan lebar intermolar.17
Pengukuran lebar interkaninus dilakukan antara puncak tonjol kaninus kanan
ke puncak tonjol kaninus kiri.9 Pengukuran lebar interpremolar dilakukan antara
puncak tonjol bukal premolar kanan ke puncak tonjol bukal premolar kiri.9
Pengukuran lebar intermolar dilakukan antara puncak tonjol mesiobukal molar kanan
ke puncak tonjol mesiobukal molar kiri.9
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Lebar lengkung gigi9
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lengkung Gigi
a) Faktor Genetik
Genetik mempunyai pengaruh yang penting dalam menentukan variasi ukuran
dan bentuk lengkung gigi. Cassidy dkk., telah melakukan penelitian terhadap remaja
kembar dan menemukan kontribusi genetik yang tinggi untuk variasi dalam dimensi
lengkung gigi. Menurut penelitian Svalkauskiene dkk., faktor genetik pada kembar
populasi Lithuania lebih berpengaruh pada lebar antara gigi insisivus lateral rahang
atas.19
b)
Jenis Kelamin
Menurut penelitian Al-Zubair, lebar lengkung gigi rahang atas lebih besar
pada laki-laki dibandingkan pada perempuan karena prosesus alveolaris dan bony
ridge pada perempuan lebih kecil dibandingkan pada laki-laki dimana hal ini akan
mempunyai efek pada lebar wajah serta lebar dan tinggi lengkung gigi.20 Menurut
penelitian Aluko, dimensi lengkung gigi dari arah transversal lebih besar pada
laki-laki dibandingkan perempuan.9
Universitas Sumatera Utara
c) Faktor Lingkungan
Lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
lengkung gigi. Faktor lingkungan seperti kebiasaan oral, hormon, kehilangan
prematur gigi sulung, fisik, dan lain-lain lagi mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan lengkung gigi.
i) Kebiasaan oral
Kebiasaan oral yang mempengaruhi pertumbuhan lengkung gigi antara lain
mengisap ibu jari atau jari-jari tangan, mengisap dot, bernafas melalui mulut,
menjulurkan lidah, dan lain-lain. Kebiasaan mengisap jari akan menyebabkan
pengurangan lengkung gigi rahang atas.2 Hasil penelitian Anzar dkk., menyatakan
bahwa kebiasaan mengisap dot akan menyebabkan pengurangan ukuran lengkung
gigi rahang atas terutama di bagian kaninus dan kebiasaan bernafas melalui mulut
menyebabkan pengurangan ukuran lengkung gigi pada rahang atas dan bawah.21
ii) Faktor hormon
Pertumbuhan kraniofasial dan dental tergantung pada hormon pertumbuhan
(GH) dan faktor pertumbuhan insulin seperti I (IGF-I). Kekurangan salah satu
hormon ini selama masa kanak-kanak menyebabkan penurunan pertumbuhan rahang
atas dan rahang bawah, terutama rahang atas dan juga menyebabkan terganggunya
perkembangan gigi dan waktu erupsi. Sebaliknya, kelebihan GH/ faktor pertumbuhan
insulin menyebabkan pertumbuhan berlebih, terutama pada rahang bawah.22
Perubahan lengkung gigi pada masa tumbuh kembang sangat dipengaruhi oleh
tumbuh kembang dari prossesus alveolaris.22
iii) Kehilangan prematur gigi sulung
Menurut Northway, Wainright, dan Demirjian, kehilangan prematur gigi
menyebabkan berkurangnya panjang lengkung gigi.3 Kehilangan prematur gigi
sulung molar dua menyebabkan migrasi gigi permanen molar pertama yang
dihubungkan dengan pengurangan panjang lengkung gigi.3
iv) Fisik
Otot pengunyahan yang kuat meningkatkan mekanisme pengunyahan rahang
dan memicu pertumbuhan sutura dan aposisi tulang yang mengakibatkan peningkatan
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan rahang dari arah transversal.23 Perubahan dalam kebiasaan diet seperti
tekstur makanan yang lebih keras menyebabkan penggunaan otot pengunyahan
bertambah. Akibat pengunyahan dengan tekanan yang besar akan menyebabkan
perubahan pada perkembangan lengkung gigi.6,9
d) Faktor Ras
Menurut John dkk., kelompok ras yang berbeda akan menunjukkan ukuran
dimensi lengkung gigi yang bervariasi.24 Dari penelitiannya, lebar intermolar rahang
atas pada populasi China Selatan yaitu ras Mongoloid lebih besar dari populasi ras
Kaukasoid.24
2.2 Morfologi Gigi
Morfologi gigi ialah ilmu yang mempelajari tentang ukuran, bentuk, bagian,
dan susunan makropis dari gigi.25 Secara umum gigi digunakan dalam proses
pengunyahan, bicara, dan tampilan estetika wajah.25 Morfologi gigi dipengaruhi oleh
faktor ras, lingkungan, budaya, dan jenis kelamin.12,13,27 Gigi digunakan dalam
penyelidikan genetik, odontologi, anthropologi, dan forensik dimana dapat
menentukan umur dan jenis kelamin.26 Ukuran gigi dibagi menjadi 2 yaitu panjang
gigi dan lebar gigi.25 Pengukuran lebar mesiodistal gigi diperlukan untuk menegakkan
diagnosis yang akurat dan menyusun rencana perawatan ortodonti yang tepat.27
2.2.1 Lebar Mesiodistal Gigi
Lebar mesiodistal gigi adalah faktor penting yang mempengaruhi kesejajaran
gigi dalam lengkung rahang. Hubungan yang tepat antara lebar mesiodistal dari gigi
rahang atas dan rahang bawah juga akan mendukung rencana perawatan yang
optimal.27,28 Ukuran lebar mesiodistal gigi geligi dapat ditentukan dengan mengukur
jarak maksimal dari titik kontak mesial dan distal gigi pada permukaan
interproksimalnya.29 Pengukuran
dilakukan
sejajar
dengan
dataran
oklusal
menggunakan kaliper digital dengan ujung yang tajam untuk memperoleh akurasi
yang tepat.13,29
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Ukuran lebar mesiodistal gigi permanen menurut Singh dkk 28
Gigi Geligi
Rahang Atas
I1
I2
C
P1
P2
M1
Lelaki
8,78
6,98
7,91
7,14
6,74
10,46
Perempuan
8,55
6,74
7,62
6,92
6,61
10,23
Jenis
Kelamin
Lebar
Mesiodistal
Gigi (mm)
Gigi Geligi
Rahang Bawah
I1
I2
C
P1
P2
M1
Lelaki
5,31
5,91
6,98
7,07
7,15
11,12
Perempuan
5,28
5,83
6,68
6,93
6,97
10,80
Jenis
Kelamin
Lebar
Mesiodistal
Gigi (mm)
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lebar Mesiodistal Gigi
Lebar mesiodistal gigi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti genetik, jenis
kelamin, lingkungan, dan ras.
a) Faktor Genetik dan Jenis Kelamin
Kromosom seks menyebabkan efek yang berbeda pada ukuran gigi. Hal ini
disebabkan karena pada laki-laki terdapat kromosom Y yang memperlambat
pertumbuhan. Kromosom Y tersebut membuat pertumbuhan laki-laki berlangsung
lebih lama dibanding perempuan. Oleh karena itu, pada akhir tumbuh kembang
ukuran gigi laki-laki lebih besar dibanding perempuan. Menurut Moss, laki-laki
mempunyai lebar mesiodistal gigi yang lebih besar dari perempuan karena enamel
gigi pada laki-laki lebih tebal akibat periode amelogenesis yang lebih panjang.27
Universitas Sumatera Utara
b) Faktor Lingkungan
Dunn dan Dobzhansky, menyatakan bahwa meskipun semua manusia adalah
satu spesies tetapi manusia mendiami berbagai belahan dunia yang berbeda-beda
dengan lingkungan yang juga berbeda-beda.27 Manusia dilingkungan yang berbeda
mengkonsumsi makanan yang berbeda. Konsumsi makanan yang berbeda akan
mempengaruhi pola pertumbuhan. Menurut penelitian Khangura dkk., populasi yang
berbeda akan mengkonsumsi makanan yang berbeda dimana ia akan mempengaruhi
lebar mesiodistal gigi.27
c) Faktor Ras
Purmal dkk., telah menyatakan bahwa lebar mesiodistal gigi pada ras
Kaukasoid, ras Mongoloid, dan ras Negroid bervariasi antara satu sama lain.13
Menurut penelitian Aluko, ukuran mesiodistal gigi pada populasi Nigeria yaitu ras
Negroid adalah lebih besar dibandingkan dengan ras Kaukasoid.9
2.3 Analisis Model Studi
Analisis model studi merupakan salah satu sumber informasi penting untuk
menentukan diagnosis ortodonti. Model studi digunakan untuk menganalisis gigi
geligi pada rahang atas maupun rahang bawah serta hubungan oklusalnya pada tiga
dimensi.30 Analisis model studi digunakan untuk mengetahui kedudukan gigi pada
rahang dan dapat dinilai dalam arah sagital, transversal, dan vertikal.2 Model studi
harus dipersiapkan dengan baik dan hasil cetakannya harus akurat untuk keperluan
diagnosis ortodonti.30
Terdapat beberapa keuntungan dari analisis model studi yaitu dapat digunakan
untuk merekam anatomi gigi dan kurva oklusi, mencatat interkuspasi dan bentuk
lengkung gigi, mengukur kemajuan selama perawatan, menghitung analisis ruang,
memberi catatan sebelum, sesaat, dan setelah beberapa tahun perawatan, bahan visual
untuk dokter gigi memonitor perubahan selama pergerakan gigi, dan membantu untuk
memotivasi pasien di mana pasien dapat mengetahui kemajuan perawatannya.30,31
Universitas Sumatera Utara
Terdapat beberapa kerugian dari analisis model studi yaitu membutuhkan
ruang dalam penyimpanan, dan resiko kerusakan atau pecah.32
2.4 Indeks Pont’s
Pont telah melakukan penelitian pada populasi Perancis dimana ukuran
sampel tidak dijelaskan.33 Pont telah mengusulkan metode mengukur lengkung gigi
yang ideal dimana sekarang dikenal sebagai Indeks Pont’s.11 Indeks Pont’s
menggunakan lebar mesiodistal gigi insisivus rahang atas untuk memprediksi lebar
interpremolar dan lebar intermolar.33 Pont menyatakan bahwa lebar lengkung gigi
yang ideal diperlukan untuk mengakomodasi gigi, menghilangkan kondisi gigi
berjejal, dan ekspansi rahang.26,34 Menurut penelitian Dalidjan dkk., kepraktisan
Indeks Pont’s telah menarik perhatian para praktisi ortodonti untuk menggunakan
Indeks Pont’s dalam menyusun rencana perawatan.10,34
2.4.1 Penentuan Jumlah Mesiodistal Gigi Insisivus
Lebar mesiodistal dari empat gigi insisivus rahang atas diukur dari titik
kontak mesial ke titik kontak distal setiap gigi dan sejajar dengan dataran oklusal
(Gambar 4).13,33 Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kaliper digital dengan
ujung yang tajam untuk memperoleh akurasi yang tepat.29
Gambar 4. Pengukuran lebar mesiodistal
gigi insisivus34
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Penentuan Nilai Ukur Interpremolar (Measured Intepremolar Value)
Lebar interpremolar diukur dari pit distal premolar pertama kanan ke pit
distal premolar pertama kiri pada permukaan oklusal (Gambar 5).2,34
Gambar 5. Pengukuran Lebar
Interpremolar12
2.4.3 Penentuan Nilai Ukur Intermolar ( Measured Intermolar Value)
Lebar intermolar diukur dari pit mesial molar pertama kanan ke pit mesial
molar pertama kiri pada permukaan oklusal (Gambar 6).2,34
Gambar 6. Pengukuran Lebar
Intermolar12
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Penentuan Nilai Hitung Interpremolar
Nilai interpremolar dihitung dengan rumus34,35
Jumlah mesiodistal gigi insisivus × 100
Lebar Interpremolar =
80
2.4.5 Penentuan Nilai Hitung Intermolar
Nilai intermolar dihitung dengan rumus34,35
Jumlah mesiodistal gigi insisivus × 100
Lebar Intermolar =
64
2.4.6 Penentuan Indeks Premolar12
Jumlah mesiodistal gigi insisivus × 100
Indeks premolar =
Lebar Interpremolar
2.4.7 Penentuan Indeks Molar12
Jumlah mesiodistal gigi insisivus × 100
Indeks molar =
Lebar Intermolar
Universitas Sumatera Utara
2.5 Suku India Tamil
Kelompok-kelompok ras yang utama di dunia ini adalah ras Kaukasoid,
Mongoloid, dan Negroid.14 Ras Kaukasoid dibagi ke dalam empat kelompok yaitu
Kaukasoid Nordik, Kaukasoid Mediterania, Kaukasoid Alpin, dan Kaukasoid Indik
atau Hindu.36 Suku India termasuk dalam golongan ras Kaukasoid Indik.36 Ciri-ciri
ras Kaukasoid Indik adalah ukuran tubuh lebih pendek daripada ras Kaukasoid
Mediterania, mata hitam, hidung yang mancung, rambut hitam, bentuk muka lonjong,
oval atau bulat.36 Ciri-ciri gambaran gigi ras Kaukasoid ialah cusp carabelli berupa
tonjolan pada molar pertama, pendataran daerah sisi buko lingual pada gigi premolar
kedua dari mandibula, maloklusi pada gigi anterior, palatum sempit, mengalami
elongasi, dan bentuk lengkung gigi parabola.37
Terdapat empat golongan utama di India, yaitu golongan Austric, golongan
Dravidian, golongan Sino-Tibetan, dan golongan Indo Europa di mana golongan
Dravidian dan Indo Europa termasuk dalam ras Kaukasoid.14,15 Golongan Dravidian
terdiri daripada orang Tamil, Telegu, Kannada, Malayali, dan Gondi yang berasal
dari India Selatan. Golongan Indo Europa terdiri dari orang Marathi, Rajasthani,
Gujarathi, Marwari, Punjabi, dan Bengali yang berasal dari India Utara.15 Orang
Tamil berjumlah sekitar 74 juta di dunia.16
Kaum India di Malaysia merupakan keturunan India yang migrasi dari India
Selatan ke Malaysia pada waktu pemerintahan Inggris. Buruh-buruh India datang
sejak dibukanya Pulau Pinang oleh pihak Inggris. Cara migrasi buruh-buruh India
adalah melalui sistem kontrak perkebunan. Sebesar jumlah orang bekerja di
perkebunan karet.38 Perkiraan populasi Tamil yang mendiami Malaysia kurang lebih
1.060.000 orang.16
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Konsep
VARIABEL BEBAS
•
•
VARIABEL TERGANTUNG
•
Lebar mesiodistal
keempat gigi insisivus
yang dihitung
rahang atas
menggunakan Indeks
Lebar interpremolar
Pont’s
•
yang diukur pada
•
Lebar interpremolar
Lebar intermolar yang
model studi
dihitung menggunakan
Lebar intermolar yang
Indeks Pont’s
diukur pada model
studi
VARIABEL TERKENDALI
•
Suku/ ras
•
Usia
•
Model studi
•
Teknik pengukuran
model studi
•
Rater ( observer )
yang sama
Universitas Sumatera Utara