Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Restoran, Hotel, Pariwisata, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI (2009-2011)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Informasi Akuntansi
2.1.1.1 Pengertian Akuntansi
Secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihakpihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan. Definisi lain dapat juga dipakai untuk
memahami lebih dalam pengertian akuntansi ini. Dalam buku
A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT),
akuntansi

diartikan

mengidentifikasikan,

sebagai
mengukur,

berikut:

dan

Proses

menyampaikan

informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil
kesimpulan oleh para pemakainya. Komite Terminologi
AICPA (The Committee on Terminology of the American
Institute of Certified Public Accountant) mendefinisikan
akuntansi sebagai berikut : Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan
10

Universitas Sumatera Utara

dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang
umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasilhasilnya. Definisi ini bisa dipermasalahkan bila berhadapan
dengan keadaan system pencatatan yang sudah menggunakan

sistem komputerisasi. Oleh karena itu, definisi ini sudah out
of date. Definisi akuntansi terbaru telah mengacu pada
konsep informasi kuantitatif. Accounting Principle Board
(APB) Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai
berikut: Akuntansi adalah suatu aktivitas/kegiatan jasa.
Fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif,
umumnya dalam ukuran uang mengenai suatu badan
ekonomi

yang

dimaksudkan

untuk

digunakan

dalam

pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di

antara beberapa alternatif.
Untuk menggambarkan berbagai sisi akuntansi, Belkaoui
(1986) dan penulis lain menyebutkan beberapa image yang
menggambarkan sifat-sifat akuntansi sebagai berikut:
1.

Akuntansi sebagai suatu ideologi

2.

Akuntansi sebagai suatu bahasa

3.

Akuntansi sebagai suatu catatan histories

4.

Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat ini


5.

Akuntansi sebagai suatu sistem informasi

6.

Akuntansi sebagai suatu komoditas
11

Universitas Sumatera Utara

7.

Akuntansi dianggap sebagai pertanggungjawaban

8.

Akuntansi sebagai teknologi

2.1.1.2 Sifat dan Elemen Dasar Akuntansi Keuangan

Sifat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi
keuangan

merupakan

konsep

yang

harus

diyakini

kebenarannya sebagai dasar dari ilmu akuntansi. Prinsip
dasar akuntansi ini bisa menjadi keterbatasan sekaligus
kekuatan informasi akuntansi. Banyak kajian yang telah
menawarkan dan menjelaskan prinsip atau sifat dasar
akuntansi itu. Dalam APB Statement No. 4 dijelaskan
beberapa sifat dan elemen dasar dari akuntansi keuangan
sebagai berikut:

1. Accounting Entity
Dalam menyusun informasi akuntansi, yang menjadi
focus pencatatan akuntansi adalah entity atau lembaga
unit organisasi tertentu yang harus jelas sebagai suatu
entity yang terpisah dari entity yang lain. Informasi yang
disusun harus masing-masing terpisah antara suatu entity
dengan entity yang lain.
2. Going Concern

12

Universitas Sumatera Utara

Dalam menyusun atau memahami laporan keuangan
harus

dianggap

bahwa


perusahaan

(entity)

yang

dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan
datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan
akan bubar. Prinsip ini menjadi dasar bagi kewajaran
nilai yang dicantumkan dalam informasi keuangan.
3. Measurement
Akuntansi adalah sebagai alat pengukuran sumbersumber ekonomi (Economic Resources) dan kewajiban
(Liability) beserta perubahannya yang terjadi akibat
operasi perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur nilai
suatu asset, kewajiban, modal, hasil, dan biaya.
4. Time Period
Laporan Keuangan menyajikan informasi untuk
suatu waktu tertentu, tanggal tertentu atau periode
tertentu. Neraca menggambarkan nilai kekayaan, utang,
dan modal pada saat atau pada tanggal tertentu. Laporan

laba rugi menggambarkan informasi hasil (pendapatan
dan biaya) usaha pada periode tertentu. Sementara itu,
laporan arus kas menggambarkan informasi arus kas
masuk dan keluar pada periode tertentu, dari satu tanggal
ke tanggal lain.
13

Universitas Sumatera Utara

5. Monetery Unit
Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah
dalam bentuk ukuran moneter atau uang. Semua transaksi
perusahaan dikuantitatifkan dan dilaporkan dalam bentuk
nilai uang.
6. Accrual
Penentuan dan pendapatan dan biaya dari posisi
harta dan kewajiban ditetapkan tanpa melihat apakah
transaksi kas telah dilakukan atau tidak. Penentuannya
didasarkan pada factor legalnya apakah memang sudah
merupakan hak (pendapatan) atau kewajiban (biaya)

perusahaan atau belum. Kalau sudah, harus dicatat tanpa
menunggu pembayaran atau penerimaan kas.
7. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan banyak
didasarkan pada harga pertukaran yang diperoleh dari
harga pasar sebagai pertemuan bargaining antara
pembeli (demand) dan penjual (supply).
8. Approximation
Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiranpenafsiran, baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan
14

Universitas Sumatera Utara

piutang ragu, kerugian, dan sebagainya. Misalnya
taksiran

harga

persediaan,


harga

surat

berharga,

penyisihan piutang ragu-ragu, dan lain sebagainya.
9. Judgment
Dalam

menyusun

laporan

keuangan

banyak

diperlukan pertimbangan-pertimbangan akuntan atau
manajemen berdasarkan keahlian atau pengalaman yang

dimilikinya. Misalnya judgment tentang memilih standar
akuntan FIFO, LIFO, metode garis lurus, atau doube
declining, klasifikasi perkiraan, dan sebagainya.
10. General Purpose
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
yang dihasilkan Akuntansi Keuangan ditujukan buat
pemakai secara umum. Tidak ditujukan khusus kepada
bankir, investor, kreditor, analisis, manajemen, tetapi ke
semua pihak atau publik.
11. Interrelated Statement
Neraca, Daftar Laba Rugi, dan Laporan Arus Kas
mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan
satu sama lain. Ini merupakan salah satu alat kontrol
akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa
15

Universitas Sumatera Utara

laporan begitu saja tanpa memperhatikan hubungan satu
pos (akun) dengan pos lainnya.
12. Substance Over Form
Karena akuntansi ingin memberikan informasi yang
dipercaya bagi pengambil keputusan, akuntansi lebih
menekankan penggunaan informasi yang berasal dari
kenyataan ekonomis suatu kejadian dari pada bukti
legalnya. Misalnya, dalam akta Notaris modal telah
disetor penuh, tetapi kenyataan setoran (transaksi) belum
ada. Maka, akuntansi berpihak pada kenyataan yang
sebenarnya.
13. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang
dianggap penting dan dalam setiap pertimbangan yang
dilakukannya tetap melihat signifikannya. Pengertian
penting

disini

adalah

jika

informasi

itu

dapat

mempengaruhi para pengambil keputusan yang normal.
2.1.1.3 Pemakai Informasi Akuntansi
Interpretasi terhadap laporan keuangan sebagai hasil
akhir dari kegiatan akuntansi sangat bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan
16

Universitas Sumatera Utara

tersebut.

Pihak-pihak

yang

membutuhkan

informasi

akuntansi terkandung dalam laporan keuangan perusahaan
dapat dikelompokkan menjadi dua pihak, (Mardiasmo, 2000 :
4) yaitu,
1. Pihak internal perusahaan (manajemen)
2. Pihak eksternal perusahaan, yang antara lain terdiri dari:
pemilik perusahaan (investor), kreditur, pemerintah,
serikat pekerja dan masyarakat tertentu
Laporan akuntansi perusahaan, oleh pihak-pihak tersebut
umumnya digunakan sebagai informasi yang bermanfaat
untuk

dasar

pengambilan

keputusan

ekonomi

sesuai

kepentingan masing-masing pihak tersebut.
Dalam Kaitannya dengan harga saham, maka pemakai
laporan keuangan yang sangat membutuhkan informasi
akuntansi adalah pemilik perusahaan atau pemegang saham.
Informasi yang diperoleh dari laporan akuntansi, umumnya
bermanfaat bagi pemilik perusahaan untuk mengukur hasil
usaha yang telah dicapai perusahaan tersebut selama periode
tertentu, serta prospek hasil usaha tersebut di masa yang akan
datang. Hal tersebut penting bagi pemilik perusahaan sebagai
dasar

pertimbangan

dalam

penentuan

kebijaksanaan

17

Universitas Sumatera Utara

investasinya untuk masa yang akan datang (Mardiasmo, 2000
: 5)
2.1.2 Laporan Laba Rugi
2.1.2.1 Definisi Laporan Laba Rugi (Statement of Income)
Laporan Laba Rugi (Statement of Income) adalah
“laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan
selama periode waktu tertentu” (Kieso). Melalui definisi ini
dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi memperlihatkan
adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih sebagai hasil
dari operasi perusahaan selama periode tertentu. Singkatnya,
laporan ini merupakan laporan hasil dari aktivitas perusahaan
atau merupakan ringkasan yang logis dari penghasilan dan
biaya dari suatu perusahaan untuk periode tertentu.
2.1.2.2 Kegunaan Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan
memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara.
Contohnya investor dan kreditor dapar menggunakan
informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi untuk
1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan
2. Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan

18

Universitas Sumatera Utara

3. Menilai resiko ketidakpastian pencapaian arus kas masa
depan

2.1.2.3 Laba Akuntansi
Laba akuntansi adalah perbedaan antara revenue yang
direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu
dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada
periode-periode tersebut. Menurut Belkaoui, definisi tentang
laba itu mengandung lima sifat berikut:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benarbenar terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk
mendapatkan hasil tersebut.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodik laba itu,
artinya merupakan prestasi perusahaan itu pada periode
tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenut yang
memerlukan batasan tersendiri tentang apa yang termasuk
hasil.
4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya
dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan
untuk mendapatkan hasil tertentu.
19

Universitas Sumatera Utara

5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya
hasil dikurangi biaya yang diterima/dikeluarkan dalam
periode yang sama.
Beberapa konsep laba, perhitungan laba serta mereka
yang membutuhkannya disusun Hendriksen (1992 : 155)
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.1.2.3.1
Tabel Konsep Laba
Konsep Laba
Value Added
(Tambahan Nilai)

Perhitungan Laba
Harga jual produksi dan jasa
perusahaan dikurangi harga
pokok barang, dan jasa yang
dijual

Penerima Informasi
Pegawai, pemilik, kreditor dan
pemerintah

Laba bersih
perusahaan
(Enterprise net
Income)

Kelebihan hasil (revenue) dari
biaya, seluruh pendapatan
(gain) dan rugi. Biaya tidak
termasuk bunga, pajak, dan
bagi hasil.

Pemegang saham, pemegang
obligasi, dan pemerintah.

Laba bersih bagi
investor

Sama seperti enterprise
income, tetapi setelah
dikurangi pajak penghasilan.

Pemegang saham, pemegang
obligasi, dan kreditor jangka
panjang.

Laba bersih bagi
pemegang saham
residual (residual
equity holders)

Laba bersih kepada pemegang
saham dikurangi dividen
saham preferen.

Pemegang saham biasa
(sekarang dan yang potensial)
terkecuali prioritas
pembayaran tidak terpenuhi

Laba dalam laporan keuangan sering digunakan oleh
manajemen untuk menarik calon investor dan kreditor
sehingga laba sering direkayasa sedemikian rupa oleh
20

Universitas Sumatera Utara

manajemen untuk mempengaruhi keputusan akhir pihakpihak tersebut. Pihak internal perusahaan secara umum
mempunyai lebih banyak informasi mengenai kondisi nyata
perusahaan saat ini dan prospeknya dimasa depan disbanding
pihak eksternal. Oleh karena itu, kualitas laba akuntansi yang
dilaporkan oleh manajemen menjadi pusat perhatian pihak
eksternal perusahaan. FASB (Financial Accounting Standard
Board) menyatakan bahwa informasi laba yang dihitung
dengan dasar akrual biasanya dapat menunjukkan informasi
prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas (arus kas), sehingga laba
dapat diinterpretasikan sebagai alat untuk mengkonfirmasi
harapan-harapan investor atau pemakai lain dalam menilai
kinerja perusahaan (Suwardjono, 2005 : 456). Hal ini
didasarkan asumsi bahwa investor telah memakai segala
informasi yang dipublikasikan sebagai basis keputusan
investasi melalui prediksi laba. Laba dipakai sebagai sarana
untuk mengubah atau mengambil keputusan. Dengan kata
lain, laba dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan
informasi yang sifatnya privat dari suatu perusahaan,
sehingga laba mengandung informasi yang lebih dari apa
yang ditanggap oleh pasar, sehingga pasar dapat dikatakan
akan bereaksi terhadap pengumuman laba.
21

Universitas Sumatera Utara

Laba akuntansi merupakan ukuran kinerja perusahaan.
Pentingnya informasi laba akuntansi tercantum secara jelas
dalam PSAK No. 25, yaitu : laporan laba rugi merupakan
laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan
selama satu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu
perusahaan di masa yang akan datang. Informasi tersebut
sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan
suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang
disamakan dengan kas yang di masa yang akan datang.

2.1.3 Laporan Arus Kas
Laporan

arus

kas

adalah

laporan

yang

mengikhtisarkan

penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk
suatu periode waktu tertentu. Laporan arus kas merupakan salah satu
komponen laporan keuangan yang wajib untuk disampaikan oleh
perusahaan yang mencatat sahamnya di bursa efek pada laporan
keuangannya. Laporan arus kas sendiri berguna untuk menyediakan
informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
pada suatu entitas untuk satu periode. Menurut PSAK (2007 : 29)
laporan arus kas melaporkan 3 klasifikasi aktivitas, yaitu “Laporan arus
kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi
22

Universitas Sumatera Utara

menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”. Selain itu laporan
arus kas juga menunjukkan arus kas masu dan arus kas keluar dari
masing-masing aktivitas tersebut.
Tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan informasi
yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas
dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan ini akan
membantu para investor, kreditor dan pemakai lainnya untuk:
1. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas di masa
yang akan datang
2. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
membayar dividen dan keperluan dana untuk kegiatan ekstern
3. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan
dengan penerimaan dan pengeluaran kas
4. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan
transaksi keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan
selama satu periode tertentu.
Maksud kas dalam laporan ini adalah kas yang bersifat jangka
pendek, dan surat-surat berharga yang sangat lancar yang memenuhi
syarat:
1. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas

23

Universitas Sumatera Utara

2. Tanggal jatuh temponya sangat dekat, kecil risiko perubahan nilai
yang disebabkan perubahan terhadap bunga (investasi yang jatuh
tempo maksimal tiga bulan).
Menurut PSAK No. 2, kas terdiri dari saldo kas, rekening giro,
aset setara kas, investasi yang sangat mudah diuangkan tanpa
mengalami risiko perubahan harga yang signifikan. Contoh-contohnya
adalah sebagai berikut: Cash on Hand and Bank, Treasury Bills,
Commercial paper, Money Market Fund, dan lain-lain. Menurut PSAK
No. 2 setara kas adalah aktiva yang dimiliki untuk memenuhi
komitmen kas jangka pendek bukan untuk dimaksudkan ke dalam
investasi atau tujuan lain. Pos ini harus segera dapat diubah menjadi
kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa perubahan nilai yang
signifikan.
2.1.3.1 Pengelompokkan dalam Laporan Arus Kas
Penerimaan dan pengeluaran kas dikelompokkan dari
sumber sebagai berikut:
1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi Perusahaan (Operating)
Kegiatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah
aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Kegiatan ini biasanya mencakup:
kegiatan produksi, pengiriman barang, pemberian servis.
24

Universitas Sumatera Utara

Arus kas dari operasi ini umumnya adalah pengaruh kas
dari transaksi dan peristiwa lainnya yang ikut dalam
menentukan laba.
Contoh arus kas dari kegiatan operasi adalah sebagai
berikut:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa
termasuk penerimaan dari piutang akibat penjualan,
baik jangka panjang atau jangka pendek.
2. Penerimaan dari bunga pinjaman atas penerimaan dari
surat berharga lainnya seperti bunga atau dividen.
3. Semua penerimaan yang bukan berasal dari sebagian
yang sudah dimasukkan dalam kelompok investasi
pembiayaan, seperti jumlah uang yang diterima dari
tuntutan di pengadilan, klaim asuransi, kecuali yang
berhubungan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan
seperti kerusakan gedung, pengembalian dana dari
supplier (refund)
Contoh arus kas keluar dari kegiatan operasi adalah
sebagai berikut:
1. Pembayaran kas untuk membeli bahan yang akan
digunakan untuk produksi atau untuk dijual, termasuk
pembayaran utang jangka pendek atau jangka panjang.
25

Universitas Sumatera Utara

2. Pembayaran kas untuk kegiatan selain produksi barang
dan jasa
3. Pembayaran kas kepada pemerintah untuk pajak,
kewajiban lainnya, denda, dan lain-lain.
4. Pembayaran kepada pemberi pinjaman dan kreditor
lainnya berupa bunga.
5. Seluruh pembayaran kas yang tidak berasal dari
transaksi investasi atau pembiayaan seperti pembayaran
tuntutan di pengadilan, pengembalian dana kepada
langganan, dan sumbangan.
Semua transaksi yang mempengaruhi aktiva lancar
dan utang lancar biasanya termasuk ke dalam kelompok ini.
2. Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Kegiatan yang termasuk dalam arus kas kegiatan
investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka
panjang baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas, antara
lain menerima dan menagih pinjaman, utang, surat berharga
atau modal, aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya yang
digunakan dalam proses produksi. Contoh arus kas masuk
dari kegiatan investasi adalah:

26

Universitas Sumatera Utara

1. Penerimaan pinjaman luar baik yang baru maupun
sudah lama.
2. Penjualan saham baik saham sendiri maupun saham
dalam bentuk investasi.
3. Penerimaan dari penjualan aktiva tetap dan aktiva
produktif dan tidak berwujud lainnya.
Contoh arus kas keluar dari kegiatan investasi adalah:
1. Pembayaran utang perusahaan dan pembelian kembali
surat utang perusahaan.
2. Pembelian saham perusahaan lain atau perusahaan
sendiri.
3. Perolehan aktiva tetap dan aktiva produktif lainnya.
Pengertian perolehan di sini termasuk harga pembelian
dan capital expenditure.
3. Arus Kas dari Kegiatan Pembiayaan/Pendanaan (Financing)
Kegiatan yang termasuk kegiatan pembiayaan adalah
aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang
perusahaan, berupa kegiatan mendapatkan sumber-sumber
dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan
dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar utang
kembali atau melakukan pinjaman jangka untuk membayar
27

Universitas Sumatera Utara

utang tertentu. Contoh arus kas masuk dari kegiatan
pendanaan adalah:
1. Penerimaan dan pengeluaran surat berharga dalam
bentuk ekuitas.
2. Penerimaan dan pengeluaran obligasi, hipotek, wesel,
dan pinjaman jangka pendek lainnya.
Contoh arus kas keluar dari kegiatan pendanaan adalah:
1. Pembayaran dividen dan pembayaran bunga kepada
pemilik akibat adanya surat berharga.
2. Pembayaran kembali utang yang dipinjam
3. Pembayaran utang kepada kreditor termasuk utang yang
sudah diperpanjang.
Semua transaksi yang mempengaruhi pos utang
dimasukkan dalam kelompok ini termasuk yang jangka
pendek.
2.1.3.2 Isi dan Bentuk Laporan Arus Kas
Ada dua bentuk dalam menyajikan laporan arus kas, yaitu:
1. Indirect Method
Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan
cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan
pengeluaran kas dari kegiatan operasi secara lengkap, dan
28

Universitas Sumatera Utara

baru

dilanjutkan

dengan

kegiatan

investasi

dan

pembiayaan.
2. Indirect Method
Dalam metode ini net income disesuaikan dengan
menghilangkan:
a. Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasi dari
arus kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu
seperti

perubahan

jumlah

persediaan

deferral

income, arus kas masuk dan keluar yang accrued
seperti Piutang dan Utang Jangka Pendek.
b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok
investasi dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi
kas seperti: Penyusutan, Amortisasi, Laba Rugi dari
Penjualan Aktiva Tetap dan dari operasi yang
dihentikan (yang berkaitan dengan investasi), Laba
Rugi pembatalan utang (transaksi pembiayaan).
2.1.4 Saham
2.1.4.1 Pengertian Saham
Salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar
modal adalah saham. Saham merupakan surat berharga sebagai
tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya (Ang, 1997 : 1.1).
Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan
29

Universitas Sumatera Utara

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan terbuka
(Darmadji dan Fakhruddin, 2001 : 5). Saham dapat diperjual
belikan pada bursa efek, yaitu tempat yang dipergunakan untuk
memperdagangkan efek sesudah pasar perdana. Penerbitan
surat berharga saham akan memberikan berbagai keuntungan
bagi perusahaan perbankan.

2.1.4.2 Nilai Saham
Menurut Ang (1997 : 6), nilai suatu saham berdasarkan
fungsinya dapat dibagi atas tiga kelompok :
1.

Par value (Nilai nominal)
Par value atau disebut juga stated value atau face value
atau menurut bahasa Indonesia disebut sebagai nilai
nominal. Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang
tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi
untuk tujuan akuntansi. Nilai ini tidak digunakan untuk
mengukur sesuatu.

2.

Base price (Nilai/ harga dasar)
Harga dasar suatu saham sangat erat kaitannya dengan
harga pasar suatu saham yang dipergunakan didalam
perhitungan ideks harga saham. Harga dasar suatu saham
baru merupakan harga perdananya. Harga dasar ini dapat
berubah sesuai aksi emiten yang dilakukan.
30

Universitas Sumatera Utara

3.

Market Price (nilai /harga pasar)
Harga pasar merupakan harga yang paling mudah
ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu
saham pada pasar yang sedang berlangsung. Apabila pasar
bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga
penutupannya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang
menyatakan naik turunnya suatu saham.

2.1.4.3 Bentuk Saham
Bentuk saham dapat dikelompokkan dalam tiga kategori
saham berdasarkan hak tagih, berdasarkan peralihan hak, dan
berdasarkan kinerja. Darmadji dan Hendi, (2001:6).
1.

Berdasarkan hak tagih atau klaim
a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah jenis saham yang memiliki hak
klaim berdasar laba/rugi yang diperoleh perusahaan.
Pemegang saham biasa mendapat prioritas paling akhir
dalam hal pembagian deviden dan penjualan asset
perusahaan jika terjadi likuidasi.
b. Saham preferen (Prefered Stock)
Saham preferen merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antar obligasi dan saham biasa,
karena bisa menghasilkan pendapatan tetap.(seperti bunga
obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti
31

Universitas Sumatera Utara

yang dikehendaki.
2.

Berdasarkan Peralihan hak
a. Saham atas Unjuk (Bearer stock)
Merupakan jenis saham yang memiliki karakteristik
tidak tercantum nama pemilik dengan tujuan agar saham
tersebut dapat dengan mudah dipindah tangankan

dari

suatu investor ke investor lainnya. Secara hukum, bahwa
siapa yang memegang saham tersebut maka dialah diakui
sebagai pemiliknya.
b. Saham atas nama (Registered Stock )
Saham atas nama mencantumkan nama dari pemilik
saham pada lembar saham. Saham atas nama juga dapat
dipindah tangankan tetapi harus melalui prosedur tertentu.
3.

Berdasarkan kinerja saham
a. Blue chip stock
Yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang
memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis,
memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam
membayar deviden.
b. Income Stock
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan
membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya.
32

Universitas Sumatera Utara

c. Growth Stock
Saham ini merupakan saham-saham dari emiten yang
memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai
leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
d. Speculative Stock
Adalah saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara
konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang
tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
e. Counter Cyclical Stock
Saham ini merupakan saham yang tidak terpengaruh
oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum.

2.1.4.4 Harga Saham
Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari
sekuritas itu sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan
dengan aktif, nilai pasar merupakan terakhir yang dilaporkan
pada saat sekuritas terjual. Horne (1997 : 5) mengemukakan
bahwa harga pasar bertindak sebagai barometer dari kinerja
bisnis. Harga pasar menunjukkan seberapa baik manajemen
menjalankan tugasnya atas nama pemegang para pemegang
saham. Pemegang saham yang tidak puas dengan kinerja
perusahaan dapat menjual saham yang mereka miliki dan
33

Universitas Sumatera Utara

menginvestasikan uangnya di perusahaan lain. Tindakantindakan tersebut jika dilakukan oleh para pemegang saham
akan mengakibatkan turunnya harga saham dipasar, karena
pada dasarnya tinggi rendahnya harga saham lebih banyak
dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan penjual tentang
kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini berkaitan
dengan analisis sekuritas yang umumnya dilakukan investor
sebelum membeli atau menjual saham.

Jadi harga saham adalah nilai suatu saham yang
mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan
saham tersebut, dimana perubahan atau fluktuasinya sangat
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang
terjadi di pasar bursa (pasar sekunder). Semakin banyak
investor yang ingin membeli atau menyimpan saham, harganya
semakin naik. Sebaliknya semakin banyak investor yang ingin
menjual atau melepaskan suatu saham, maka harganya semakin
bergerak turun.
Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan,
maka semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak
keuangan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham juga
semakin besar kemungkinan harga saham akan naik (Koetin,
1992). Meskipun demikian, saham yang memiliki kinerja baik
34

Universitas Sumatera Utara

sekalipun harganya bisa saja turun karena kedaan pasar.
Saham yang memiliki kinerja baik meskipun harganya
mengalami penurunan karena keadaan pasar yang jelek
(bearish) yang menyebabkan kepercayaan terhadap pemodal
terguncang. Saham ini tidak akan sampai hilang, jika
kepercayaan pemodal pulih, siklus ekonomi membaik ataupun
hal-hal lain membaik (bullish). Maka harga saham yang baik
ini akan kembali naik, jadi risiko dari pemegang suatu saham
adalah turunnya harga saham. Cara mengatasinya adalah
menahan saham tersebut untuk waktu yang cukup lama sampai
keadaan pasar membaik kembali.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh
informasi arus kas terhadap harga saham antara lain:
Tabel 2.2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tahun
Penelitian
2010

Peneliti
Elvis
Christison
Rona

Judul
Pengaruh Informasi Laba
Akuntansi dan Arus Kas
terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia

Hasil Penelitian
Penelitian ini menunjukkan
bahwa secara simultan arus kas
dari aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan berpengaruh
secara signifikan terhadap harga
saham perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI.
Namun, secara parsial hanya
variabel arus kas dari aktivitas
operasi yang berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham.

35

Universitas Sumatera Utara

2010

Muhammad
Hamzah

Pengaruh Arus Kas dan
Laba terhadap Harga
Saham (Studi pada Saham
Perusahaan Jasa
Transportasi
yang Go Public di BEI
tahun 2004 -2007)

Penelitian ini menunjukkan bawa
secara simultan dan parsial laba
dan arus kas mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham perusahaan
transportasi yang terdaftar di BEI
periode 2004-2007. Dan, dari
kedua variabel bebas, variabel
laba yang paling berpengaruh
terhadap harga saham.

Elvis Christison Rona melakukan penelitian berjudul

“Pengaruh

Informasi Laba Akuntansi dan Arus Kas terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” pada tahun
2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan terdapat
pengaruh yang signifikan dari laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi,
arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan
terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Secara
parsial, penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari
laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas operasi terhadap harga saham
perbankan. Namun, Arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari
aktivitas pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI, sehingga disimpulkan
informasi arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas
pendanaan bukanlah merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dan
dijadikan tolok ukur yang baik oleh investor dalam membuat keputusan
untuk membeli atau menjual investasi yang dimilikinya.
Muhammad Hamzah melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Arus
36

Universitas Sumatera Utara

Kas dan Laba terhadap Harga Saham (Studi pada Saham Perusahaan Jasa
Transportasi yang Go Public di BEI tahun 2004 -2007)”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa laba dan arus kas secara simultan dan parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan transportasi.
Dan dari kedua variabel bebas tersebut, harga saham yang paling
berpengaruh terhadap harga saham.
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
tahun 1973, tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi bagi
pemakai laporan keuangan untuk memprediksi, membandingkan, dan
mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau earning
power. Pernyataan ini menimbulkan harapan tentang masa yang akan datang
yang berhubungan dengan arus bagi investor serta kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba.
Menurut AICPA kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan kas. Investor akan
menggunakan komponen arus kas dan laba untuk membentuk suatu dasar
bagi pembelian saham, disamping harga saham itu sendiri. Hal ini
disebabkan karena harga saham mencerminkan penilaian atas kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba (kas) dan kemampuan untuk membayar
deviden. Atas dasar pemikiran tersebut, dibuatlah kerangka konseptual
penelitian ini, yaitu:

37

Universitas Sumatera Utara

H1
Profit After Tax (X1)
H2

Cash Flow from Operations (X2)

Harga Saham (Y)

H3

Cash Flow from Investments (X3)

H4

Gambar 2.3.1
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis
Dari kerangka konseptual yang telah diuraikan di atas maka hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Laba setelah Pajak berpengaruh terhadap harga saham
H2 : Arus Kas dari Aktivitas Operasi berpengaruh terhadap harga saham
H3 : Arus Kas dari Aktivitas Investasi berpengaruh terhadap harga saham
H4 : Laba setelah Pajak dan Komponen arus kas (Arus Kas dari Aktivitas
Operasi dan Arus Kas dari Aktivitas Investasi) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap harga saham.

38

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di BEI

1 44 63

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Restoran, Hotel, Pariwisata, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI (2009-2011)

12 124 109

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Rokok Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013-2015.

0 2 14

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Restoran, Hotel, Pariwisata, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI (2009-2011)

0 0 11

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Restoran, Hotel, Pariwisata, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI (2009-2011)

0 0 2

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Restoran, Hotel, Pariwisata, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI (2009-2011)

0 0 9

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Restoran, Hotel, Pariwisata, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI (2009-2011) Chapter III V

0 0 41

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Restoran, Hotel, Pariwisata, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI (2009-2011)

0 0 2

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Restoran, Hotel, Pariwisata, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI (2009-2011)

0 2 15

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80