02 Faktor Faktor Pembentuk Tanah
2/26/2014
BAB II
FAKTOR-FAKTOR
PEMBENTUK TANAH
OLEH:
DR. IR. TETI ARABIA, M.S.
DR. IR. SYAKUR, M.P.
IR. MANFARIZAH, M.SI.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
1. Unsur Kimia Utama Lithosfer dan Tanah (Tabel 1)
No.
Atom
Unsur
1
H (Hidrogen)
5
B (Boron)
6
C (Carbon)
7
N (Nitrogen)
8
O (Oksigen)
Jumlah
(ppm)
No.
Atom
-
23
V (Vanadium)
150
Unsur
10
25
Mn (Mangan)
1.000
320
26
Fe (Ferrum, besi)
50.00
-
27
Co (Cobalt)
40
446.000
29
Cu (Cuprum, tembaga)
70
11
Na (Natrium)
28.000
30
Zn (Zinkum, Zeng)
80
12
Mg (Magnesium)
20.900
33
As
13
Al (Aluminium)
81.300
34
Se (Selenium)
0,09
14
Si (Silikon)
277.200
35
Br (Bromium)
2,50
15
P (Fosfor)
1.200
37
Rb (Rubidium)
280
16
S (Sulfur)
520
38
Sn
150
17
Cl (Clor)
20
Ca (Calsium)
21
Sc
Regolit
Jumlah
(ppm)
0 km
Basaltik
2 km
Felsfar
Litosfer
25 km
Kerak bumi
65 km
Mantel
5
480
42
Mo (Molibdenum)
2,30
25.900
53
I (Iodium)
0,30
5
56
Ba (Barium)
1000 km
Astenosfer
1388 km
Inti
430
1738 km
Bersumber dari Atmosfer : H, O, N, dan C, sedikit S.
Gambar 1. Susunan Lapisan Utama Bumi
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Bentuk : senyawa mineral primer,
skunder, oksida-oksida bebas (mineral
primer, skunder), garam-garam, bahanbahan organik, senyawa-senyawa
karbonat (mineral skunder).
Mineral primer adalah mineral yang
terdapat di dalam magma, mempunyai
susunan kimia asli (belum berubah),
biasanya ditemukan di dalam fraksi tnh
kasar > 2 mikron. Perubahan terjadi
akibat pengaruh lingkungan luar terhdp
mineral.
Susunan kimia dari beberapa mineral
primer utama (Tabel 2). Unsur hara Ca,
Mg, K dan Fe ditemukan di dlam mineral
primer, P hanya sedikit, sementara
N dan S tidak ada
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Tabel 2. Susunan Kimia Mineral primer Utama (%)
Mineral Primer
Utama
SiO 4
Al2O3
Fe2O3
FeO
TiO2
CaO
MgO
K2O
Na2O
P2O5
Kwarsa
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ortoklas
62-66
18-20
-
-
-
0-3
-
9-15
4-9
-
Albit
61-70
19-26
-
-
-
0-9
-
0-4
6-11
-
Anortit
40-45
28-37
-
-
-
10-20
-
0-2
0-5
-
Muskovit
44-46
34-37
0-2
0-4
-
-
0-3
8-11
0-5
-
Biotit
33-36
13-30
3-17
5-17
-
0-2
2-20
6-9
-
-
Horblende
38-58
0-19
0-6
0-22
-
0-15
2-26
0-2
1-3
-
Augit
45-55
3-10
0-6
1-14
-
16-26
6-20
-
-
-
Olivin
35-45
-
0-3
5-34
+
-
27-51
-
-
-
Epidot
35-40
30-37
0-30
-
-
20-25
-
-
-
-
Apatit
-
-
-
-
-
54-55
-
-
-
-
Magnetit
-
-
69
31
-
-
-
-
-
40-42
Tourmalin
35-40
30-37
0-10
0-10
-
0-6
0-12
-
0-6
-
Rutil
-
-
-
-
100
-
-
-
-
-
Limonit
-
-
0-10
50
-
-
-
-
-
-
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
1
2/26/2014
C. Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Tanah menurut Jenny (1941), merupakan fungsi dari:
S = ƒ {c, b, r, p, t, . . . . .}
dimana :
S = sifat-sifat tanah, misalnya kandungan liat,
ƒ = fungsi atau tergantung kepada . . . . ,
c = climate (iklim); suhu, curah hujan, kelembaban, . .
b = biosfor (jasad hidup; vegetasi, organisme,manusia),
r = relief (topografi),
p = parent material (bahan induk), dan
t = time (waktu)
Faktor-faktor tsbt dibagi ke dlam 2 kelompok (Joffe):
1.Faktor-faktor Pasif; bahan induk, relief & waktu.
2.Faktor-faktor Aktif; iklim dan jasad hidup
1. Bahan Induk Tanah
Bahan induk tanah berasal dan berkembang dari bahan induk
residual dan angkutan. Bahan induk residual brsl dari
tempat dimana tanah itu berada, sedangkan bahan induk
angkutan berasal dari tempat lain yg diangkut oleh air,
angin, es atau grafivitasi.
Bahan induk yang penting :
1. Bahan induk residual :
a. Igneus (beku); granit, basalt, dan andesit,
b. Sedimen (endapan); batu kapur, batu pasir, shale,
c. Metamorfik (metamorf); marmer, gneis, & kuartzit.
2. Bahan induk angkutan (trasportasi material) :
a. Air; alluvial (air mengalir), lacustrine (danau), dan
marine (lautan),
b. Angin; loess, aeolian
c. Es; moraine, till plain, otwash plain, dan
d. Gaya grafitasi; colluvial
e. Bahan cummlose (organik); gambut (peat) dan muck.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
2. Golongan Batuan dan Contoh
Mineral adalah zat yang terbetuk di alam
dgn sifat-sifat kimia, fisika yang berbedabeda, seperti kwarsa (SiO2), Ortoklas
(KAlSi3O8, & Calcite (CaCO3).
Batu-batuan dalam mineral campuran, shg
sifatnya berbeda-beda. Batu-batuan
dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelas,
yaitu :
b.Batuan endapan, terbentuk dari
konsolidasi oleh angin atau air pada
permukaan bumi.
Jika batuan ini trbentuk dari sedimen
mekanis disebut elastik, yang lain
mlalui reaksi kimia, dari larutan.
Contoh : kapur, batuan pasir, batuan
debu, shale, konglomerat, dan batuan
pasir berkapur.
a. Batuan Beku (igneous rock), dibentuk oleh
proses solidifikasi magma cair yang brsl
dari dalam bumi.
Jika magma membeku :
-. jauh di bawah tanah disabut plutonik,
-. Sedang disebut intrusif,
-. Dipermukaan bumi disebut ekstrusif,
spt granit, syenit, basalt, andesit,
diabase, dan gabro. 23
c. Batuan Metamorf, dihasilkan dari
transformasi batuan baku atau
endapan di bawah pengaruh suhu,
tekanan, cairan atau gas aktif.
Contoh : gneis dari granit, slate dan
schiat dari shale, marmer dr batu
kapur, kuartzit dari batuan pasir.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Batuan dapat diklasifikasikan atas dasar
kandungn silika:
I.Batu-batuan asam, mengandung 65 - 75%
silika, seperti granit, rhyolit, batuan pasir
dan gneiss.
II.Batu-batuan intermedier, mengandung 55
– 65% silika, seperti syenit, diorit, dan
andesit.
III.Batu-batuan basa, mengandung 40 – 45%
silika, seperti gabro, basalt, batu kapur,
diabase, semua batuan ini kaya Ca, Mg,
dan Fe.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Batuan
Beku
Batuan
beku
luar
Jenis Batuan
SM
SM
Liparit
(Rhiolit)
M
I
B
UB
Trakhit
Dasit
Andesit
Basalt
Pikrit
Porfir
diorit
Porfir
gabro
Diorit
Gabro
Batuan
beku
gang
Porfir
granit
Porfir
sienit
Porfir
diorit
kuarsa
Batuan
beku
dalam
Granit
(sienitkuarsa)
Sienit
Diorit
kuarsa
Sifat
Masam
Kadar
SiO₂
75 %
Mineral
kelam
(kaya
Mg, Fe)
Sedikit
Intermedier
peridotit
Basa
50 % 50 %
35 %
Banyak
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
2
2/26/2014
2. Climate (Iklim)
3. Biosfir (jasad Hidup)
Jasad hidup yang memegang peranan penting dalam
pembentukan tanah adalah vegetasi. Tanah vegetasi
rumput mengandung bahan organik lebih tinggidibanding
tanah dengan vegetasi hutan.
Jenis vegetasi mpgrh
sklus unsur hara. Akar
tanaman mengabsorpsi
unsur hara, dan
mentransportasikan ke
seluruh bagian tanaman,
jika tanaman mati semua
unsur hara tersebut
kembali ke tanah.
Vegetasi yang selektif
mengabsorsi unsur hara
bersifat alkali, dapat
mengendali kan penurun
pH tanah.
me/100 g
Horizon
%N
Selain rekasi kimia dan fisika,
curah hujan dan suhu juga mpngrh
pelapukan. Kondisi ini terjd akibat
adanya reaksi kimia dan fisika,
sehingga adanya perubahan
kandungan hara di dalam tanah.
Temperatur tahunan 0F
Perkembangan profil tanah
ditentukan oleh faktor
iklim, terutama curah hujan
dan suhu. Keduanya
mementukan reaksi-reaksi
kimia & fisika didlm tanah.
Curah hujan (inch)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Tabel 3.Pengaruh spesies tanaman terhadap pH dan kejenuhan basa
Jenis Tanaman Horizon
Spruce
FAKTOR 2 & 3. IKLIM & VEGETASI
Hardwood
pH
KB
O2
3,45
13
A1
4,60
20
B1
4,75
27
B2
4,95
27
C1
5,05
23
O2
5,56
72
A1
5,05
47
B1
5,24
34
B2
5,24
34
C1
5,32
34
Vegetasi mempengaruhi eluviasi dan pencucian.
Hutan eluviasi dan pencucian lebih aktif
dibanding rumput. Bukti eluviasi dan pencucian
ini terjadinya akumulasi liat pada horizon B.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
4.Topografi
Topografi mempengaruhi perkembangan pembentukan
profil tanah atas 3 hal :
FAKTOR 4. RELIEF (TOPOGRAFI)
a.Topografi mempengaruhi jumlah curah hujan
trabsorpsi dan penyimpanannya di dalam tanah,
b.Topografi mempengaruhi tingkat perpindahan tnh
atas oleh erosi, dan
c.Topografi mempengaruhi arah gerakan bahan
suspensi atau larutan dr 1 tempat ke tempat lain.
Topografi mempengaruhi kondisi drainase dan
permukaan air tanah (ground water table). Akumulasi
bahan organik biasanya terjadi pada tanah-tanah
tergenang. Warna tanah pada derah rendah brubah
dari kuning kemerahan dan coklat (aerasi baik)
menjadi kelabu (drainase jelek).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(Puncak bukit)
(Bahu bukit)
(Bahan residu)
(Punggung lereng)
Kaki lereng)
(Bahan aluvial)
(Sungai)
Bahan koluvial) (Dataran banjir)
(Batuan induk)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
3
2/26/2014
5. Waktu
Lama waktu tanah yang dibutuhkan untuk pembentukan
horizon-horizon tanah tergantung kepada faktor-faktor
lain yang berhubungan erat, seperti iklim, sifat bahan
induk, organisme di dalam tanah, dan topografi.
Mohr dan van Baren telah memperkenalkan bahwa ada 5 fase
yang terlibat dalam perkembangan tanah-tanah tropis,yaitu:
a. Fase pemula : bahan induk belum dilapuki,
b. Fase juvenil : pelapukan mulai terjadi, namun sebagian
besar bahan aslinya belum dilapuki,
c. Fase viril
: kebanyakan mineral mulai pecah-pecah,
kandungan liat meningkat, dan pelapulan
msh berjalan lambat,
d. Fase senil
: dekomposisi tiba pada fase akhir, hanya
mineral-mineral yang tahan lapuk yang
masih bertahan, dan
e. Fase akhir
: perkembangan tnh telah sempurna & tlh
melapuk menurut kondisinya.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
SEKIAN
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
4
BAB II
FAKTOR-FAKTOR
PEMBENTUK TANAH
OLEH:
DR. IR. TETI ARABIA, M.S.
DR. IR. SYAKUR, M.P.
IR. MANFARIZAH, M.SI.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
1. Unsur Kimia Utama Lithosfer dan Tanah (Tabel 1)
No.
Atom
Unsur
1
H (Hidrogen)
5
B (Boron)
6
C (Carbon)
7
N (Nitrogen)
8
O (Oksigen)
Jumlah
(ppm)
No.
Atom
-
23
V (Vanadium)
150
Unsur
10
25
Mn (Mangan)
1.000
320
26
Fe (Ferrum, besi)
50.00
-
27
Co (Cobalt)
40
446.000
29
Cu (Cuprum, tembaga)
70
11
Na (Natrium)
28.000
30
Zn (Zinkum, Zeng)
80
12
Mg (Magnesium)
20.900
33
As
13
Al (Aluminium)
81.300
34
Se (Selenium)
0,09
14
Si (Silikon)
277.200
35
Br (Bromium)
2,50
15
P (Fosfor)
1.200
37
Rb (Rubidium)
280
16
S (Sulfur)
520
38
Sn
150
17
Cl (Clor)
20
Ca (Calsium)
21
Sc
Regolit
Jumlah
(ppm)
0 km
Basaltik
2 km
Felsfar
Litosfer
25 km
Kerak bumi
65 km
Mantel
5
480
42
Mo (Molibdenum)
2,30
25.900
53
I (Iodium)
0,30
5
56
Ba (Barium)
1000 km
Astenosfer
1388 km
Inti
430
1738 km
Bersumber dari Atmosfer : H, O, N, dan C, sedikit S.
Gambar 1. Susunan Lapisan Utama Bumi
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Bentuk : senyawa mineral primer,
skunder, oksida-oksida bebas (mineral
primer, skunder), garam-garam, bahanbahan organik, senyawa-senyawa
karbonat (mineral skunder).
Mineral primer adalah mineral yang
terdapat di dalam magma, mempunyai
susunan kimia asli (belum berubah),
biasanya ditemukan di dalam fraksi tnh
kasar > 2 mikron. Perubahan terjadi
akibat pengaruh lingkungan luar terhdp
mineral.
Susunan kimia dari beberapa mineral
primer utama (Tabel 2). Unsur hara Ca,
Mg, K dan Fe ditemukan di dlam mineral
primer, P hanya sedikit, sementara
N dan S tidak ada
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Tabel 2. Susunan Kimia Mineral primer Utama (%)
Mineral Primer
Utama
SiO 4
Al2O3
Fe2O3
FeO
TiO2
CaO
MgO
K2O
Na2O
P2O5
Kwarsa
100
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Ortoklas
62-66
18-20
-
-
-
0-3
-
9-15
4-9
-
Albit
61-70
19-26
-
-
-
0-9
-
0-4
6-11
-
Anortit
40-45
28-37
-
-
-
10-20
-
0-2
0-5
-
Muskovit
44-46
34-37
0-2
0-4
-
-
0-3
8-11
0-5
-
Biotit
33-36
13-30
3-17
5-17
-
0-2
2-20
6-9
-
-
Horblende
38-58
0-19
0-6
0-22
-
0-15
2-26
0-2
1-3
-
Augit
45-55
3-10
0-6
1-14
-
16-26
6-20
-
-
-
Olivin
35-45
-
0-3
5-34
+
-
27-51
-
-
-
Epidot
35-40
30-37
0-30
-
-
20-25
-
-
-
-
Apatit
-
-
-
-
-
54-55
-
-
-
-
Magnetit
-
-
69
31
-
-
-
-
-
40-42
Tourmalin
35-40
30-37
0-10
0-10
-
0-6
0-12
-
0-6
-
Rutil
-
-
-
-
100
-
-
-
-
-
Limonit
-
-
0-10
50
-
-
-
-
-
-
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
1
2/26/2014
C. Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Tanah menurut Jenny (1941), merupakan fungsi dari:
S = ƒ {c, b, r, p, t, . . . . .}
dimana :
S = sifat-sifat tanah, misalnya kandungan liat,
ƒ = fungsi atau tergantung kepada . . . . ,
c = climate (iklim); suhu, curah hujan, kelembaban, . .
b = biosfor (jasad hidup; vegetasi, organisme,manusia),
r = relief (topografi),
p = parent material (bahan induk), dan
t = time (waktu)
Faktor-faktor tsbt dibagi ke dlam 2 kelompok (Joffe):
1.Faktor-faktor Pasif; bahan induk, relief & waktu.
2.Faktor-faktor Aktif; iklim dan jasad hidup
1. Bahan Induk Tanah
Bahan induk tanah berasal dan berkembang dari bahan induk
residual dan angkutan. Bahan induk residual brsl dari
tempat dimana tanah itu berada, sedangkan bahan induk
angkutan berasal dari tempat lain yg diangkut oleh air,
angin, es atau grafivitasi.
Bahan induk yang penting :
1. Bahan induk residual :
a. Igneus (beku); granit, basalt, dan andesit,
b. Sedimen (endapan); batu kapur, batu pasir, shale,
c. Metamorfik (metamorf); marmer, gneis, & kuartzit.
2. Bahan induk angkutan (trasportasi material) :
a. Air; alluvial (air mengalir), lacustrine (danau), dan
marine (lautan),
b. Angin; loess, aeolian
c. Es; moraine, till plain, otwash plain, dan
d. Gaya grafitasi; colluvial
e. Bahan cummlose (organik); gambut (peat) dan muck.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
2. Golongan Batuan dan Contoh
Mineral adalah zat yang terbetuk di alam
dgn sifat-sifat kimia, fisika yang berbedabeda, seperti kwarsa (SiO2), Ortoklas
(KAlSi3O8, & Calcite (CaCO3).
Batu-batuan dalam mineral campuran, shg
sifatnya berbeda-beda. Batu-batuan
dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelas,
yaitu :
b.Batuan endapan, terbentuk dari
konsolidasi oleh angin atau air pada
permukaan bumi.
Jika batuan ini trbentuk dari sedimen
mekanis disebut elastik, yang lain
mlalui reaksi kimia, dari larutan.
Contoh : kapur, batuan pasir, batuan
debu, shale, konglomerat, dan batuan
pasir berkapur.
a. Batuan Beku (igneous rock), dibentuk oleh
proses solidifikasi magma cair yang brsl
dari dalam bumi.
Jika magma membeku :
-. jauh di bawah tanah disabut plutonik,
-. Sedang disebut intrusif,
-. Dipermukaan bumi disebut ekstrusif,
spt granit, syenit, basalt, andesit,
diabase, dan gabro. 23
c. Batuan Metamorf, dihasilkan dari
transformasi batuan baku atau
endapan di bawah pengaruh suhu,
tekanan, cairan atau gas aktif.
Contoh : gneis dari granit, slate dan
schiat dari shale, marmer dr batu
kapur, kuartzit dari batuan pasir.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Batuan dapat diklasifikasikan atas dasar
kandungn silika:
I.Batu-batuan asam, mengandung 65 - 75%
silika, seperti granit, rhyolit, batuan pasir
dan gneiss.
II.Batu-batuan intermedier, mengandung 55
– 65% silika, seperti syenit, diorit, dan
andesit.
III.Batu-batuan basa, mengandung 40 – 45%
silika, seperti gabro, basalt, batu kapur,
diabase, semua batuan ini kaya Ca, Mg,
dan Fe.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Batuan
Beku
Batuan
beku
luar
Jenis Batuan
SM
SM
Liparit
(Rhiolit)
M
I
B
UB
Trakhit
Dasit
Andesit
Basalt
Pikrit
Porfir
diorit
Porfir
gabro
Diorit
Gabro
Batuan
beku
gang
Porfir
granit
Porfir
sienit
Porfir
diorit
kuarsa
Batuan
beku
dalam
Granit
(sienitkuarsa)
Sienit
Diorit
kuarsa
Sifat
Masam
Kadar
SiO₂
75 %
Mineral
kelam
(kaya
Mg, Fe)
Sedikit
Intermedier
peridotit
Basa
50 % 50 %
35 %
Banyak
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
2
2/26/2014
2. Climate (Iklim)
3. Biosfir (jasad Hidup)
Jasad hidup yang memegang peranan penting dalam
pembentukan tanah adalah vegetasi. Tanah vegetasi
rumput mengandung bahan organik lebih tinggidibanding
tanah dengan vegetasi hutan.
Jenis vegetasi mpgrh
sklus unsur hara. Akar
tanaman mengabsorpsi
unsur hara, dan
mentransportasikan ke
seluruh bagian tanaman,
jika tanaman mati semua
unsur hara tersebut
kembali ke tanah.
Vegetasi yang selektif
mengabsorsi unsur hara
bersifat alkali, dapat
mengendali kan penurun
pH tanah.
me/100 g
Horizon
%N
Selain rekasi kimia dan fisika,
curah hujan dan suhu juga mpngrh
pelapukan. Kondisi ini terjd akibat
adanya reaksi kimia dan fisika,
sehingga adanya perubahan
kandungan hara di dalam tanah.
Temperatur tahunan 0F
Perkembangan profil tanah
ditentukan oleh faktor
iklim, terutama curah hujan
dan suhu. Keduanya
mementukan reaksi-reaksi
kimia & fisika didlm tanah.
Curah hujan (inch)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Tabel 3.Pengaruh spesies tanaman terhadap pH dan kejenuhan basa
Jenis Tanaman Horizon
Spruce
FAKTOR 2 & 3. IKLIM & VEGETASI
Hardwood
pH
KB
O2
3,45
13
A1
4,60
20
B1
4,75
27
B2
4,95
27
C1
5,05
23
O2
5,56
72
A1
5,05
47
B1
5,24
34
B2
5,24
34
C1
5,32
34
Vegetasi mempengaruhi eluviasi dan pencucian.
Hutan eluviasi dan pencucian lebih aktif
dibanding rumput. Bukti eluviasi dan pencucian
ini terjadinya akumulasi liat pada horizon B.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
4.Topografi
Topografi mempengaruhi perkembangan pembentukan
profil tanah atas 3 hal :
FAKTOR 4. RELIEF (TOPOGRAFI)
a.Topografi mempengaruhi jumlah curah hujan
trabsorpsi dan penyimpanannya di dalam tanah,
b.Topografi mempengaruhi tingkat perpindahan tnh
atas oleh erosi, dan
c.Topografi mempengaruhi arah gerakan bahan
suspensi atau larutan dr 1 tempat ke tempat lain.
Topografi mempengaruhi kondisi drainase dan
permukaan air tanah (ground water table). Akumulasi
bahan organik biasanya terjadi pada tanah-tanah
tergenang. Warna tanah pada derah rendah brubah
dari kuning kemerahan dan coklat (aerasi baik)
menjadi kelabu (drainase jelek).
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
(Puncak bukit)
(Bahu bukit)
(Bahan residu)
(Punggung lereng)
Kaki lereng)
(Bahan aluvial)
(Sungai)
Bahan koluvial) (Dataran banjir)
(Batuan induk)
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
3
2/26/2014
5. Waktu
Lama waktu tanah yang dibutuhkan untuk pembentukan
horizon-horizon tanah tergantung kepada faktor-faktor
lain yang berhubungan erat, seperti iklim, sifat bahan
induk, organisme di dalam tanah, dan topografi.
Mohr dan van Baren telah memperkenalkan bahwa ada 5 fase
yang terlibat dalam perkembangan tanah-tanah tropis,yaitu:
a. Fase pemula : bahan induk belum dilapuki,
b. Fase juvenil : pelapukan mulai terjadi, namun sebagian
besar bahan aslinya belum dilapuki,
c. Fase viril
: kebanyakan mineral mulai pecah-pecah,
kandungan liat meningkat, dan pelapulan
msh berjalan lambat,
d. Fase senil
: dekomposisi tiba pada fase akhir, hanya
mineral-mineral yang tahan lapuk yang
masih bertahan, dan
e. Fase akhir
: perkembangan tnh telah sempurna & tlh
melapuk menurut kondisinya.
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
SEKIAN
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
4