Implementasi Dana Bantuan Operasional Sekolah Di SMP Negeri 3 Pracimantoro | indra | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 4500 10066 1 PB
Implementasi Dana Bantuan Operasional Sekolah
Di SMP Negeri 3 Pracimantoro
Satrio Indra Febriantoro, Hery Sawiji, dan Patni Ninghardjanti
Pendidikan Ekonomi-BKK Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Satrioindra46@gmail.com
Abstract: The purpose of this research are (1) to find out the implementation of
School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro in the school year of
2013/2014; (2) to understand the factors affecting the effectiveness of the
implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro in
the school year of 2013/2014; (3) to identify constraints and problems faced in the
implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro in
the school year of 2013/2014; and (4) to find out the solution to the problems in
the implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro
in the school year of 2013/2014.
Considering the result of research, the following conclusions could be
drawn. (1) In the implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3
Pracimantoro, there were some procedures taken by the school: planning, acting,
supervising, evaluating, and reporting. (2) The Factors affecting the effectiveness
of the implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3
Pracimantoro referred to the School Budget and Expenditure Income Budget
(RAPBS) and BOS Technical Instruction (Juknis). (3) The constraints faced in the
implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro
included internal and external ones. Internal constraints included: a) employee
expenditure was limited to maximum 20% of total BOS revenue; b) many student
activities funded by BOS so that the fund had not been adequate yet; c) BOS
supplementary fund revenue has not been adequate for a year need; d) The
activities to improve the quality of teacher such as short course, workshop,
technical guide, seminar and BOS fund allocation had not been adequate. The
external constraints included: a) Building and road maintenance costs were very
high because of labile geographical condition; b) weak social economic condition
of parents; c) inadequate learning supporting media in classroom; d) low output
of National Standardized Semester Final Examination Score for Elementary
School. (4) The solution to deal with the problems in the implementation of School
Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro consisted of the solution for
internal and the one for external constraints. Solutions to internal constraints
were: a) percentage employee expenditure in BOS program should be increased;
b) the school was allowed to receive voluntary contribution from students’ parent;
c) BOS supplementary fund was increased; d) the activity of improving the
teacher quality was limited to or funded with personal fund from the teacher. The
solution to external constraints included: a) DAK or blockgrant was required
annually; b) the government should open job opportunities and provide
productive economic improvement for the poor; c) there should be a special fund
aid for procuring the learning media in classroom; d) there should be an
improvement of education quality at Elementary School level.
Keywords: Implementation, School Operational Grant
usaha dan dunia industri. Di pulau
PENDAHULUAN
Kualitas
pendidikan
di
timur
Indonesia
(Papua)
masih
Indonesia mengalami kemunduran
banyak masalah yang terkait dunia
yang
mendasar
pendidikan. Kurangnya infrastruktur
dalam dunia pendidikan antara lain
pendidikan seperti bangunan sekolah
penerapan kurikulum di sekolah yang
mengakibatkan
kurang tepat. Hal itu seolah-olah
pendidikan secara tidak langsung
sebagai
menjadi kurang berkualitas, selain itu
drastis.
Masalah
sesuatu
yang
mutlak
penyelenggaraan
sehingga pendidikan kesannya hanya
tenaga
menghasilkan lulusan yang instan
berasal dari kalangan tentara bukan
dan tidak berkompeten. Peserta didik
dari lulusan sarjana pendidikan. Oleh
hanya diajarkan sesuatu yang umum
karena
dan
praktis/instan
melakukan berbagai usaha untuk
(tidak mendalam) sehingga tidak
meningkatkan kualitas pendidikan,
memiliki pemahaman yang utuh. Hal
antara
itu
keterampilan
ditunjukkan
banyaknya
pendidiknya
itu,
lain
pun
pemerintah
adalah
malah
perlu
dengan
dengan
masih
mengadakan
pelatihan
dan
permasalahan
yang
peningkatan
kompetensi
guru,
terjadi dalam Ujian Akhir Nasional
pengadaan buku penunjang, dan alat
(UAN),
pelajaran serta perbaikan sarana dan
misalnya
kecurangan
bocornya kunci jawaban dan siswa
prasarana
mencontek.
pendidikan sebagaimana tersebut di
pendidikan.
Kualitas
Masalah lain yang muncul
atas menyangkut beberapa hal, antara
seperti masih banyaknya lulusan
lain kualitas peserta didik, guru,
sarjana yang tidak terserap di dunia
kelengkapan sarana dan prasarana
belajar,
kurikulum
dan
strategi
Pendidikan Nasional yang isinya
mengamanatkan
pembelajaran.
Peningkatan
bahwa
“Setiap
kualitas
warga negara yang berusia 7 sampai
pendidikan tidak akan terlepas dari
dengan 15 tahun wajib mengikuti
dukungan atau kerja sama yang
pendidikan dasar”. Pada pasal 34
bersifat timbal balik antara lembaga
ayat 2 disebutkan bahwa pemerintah
formal (sekolah), masyarakat dan
pusat
keluarga.
menjamin
Tanpa
adanya
jalinan
dan
pemerintah
daerah
terselenggaranya
wajib
kerjasama yang saling menunjang
belajar minimal pada pendidikan
dari
dasar
ketiga
pencapaian
komponen
suatu
tersebut,
kualitas
akan
timpang dan terhambat.
mencanangkan
program
Wajib
memungut
biaya.
Sedangkan pada ayat 3 disebutkan
bahwa
Rencana pemerintah untuk
tanpa
wajib
tanggung
belajar
jawab
merupakan
negara
diselenggarakan
oleh
yang
lembaga
Belajar 12 tahun saat ini masih
pendidikan Pemerintah, Pemerintah
banyak mengalami hambatan karena
Daerah, dan Masyarakat.
pada kenyataannya masih banyak
Dalam
anak-anak
usia
mengenyam
sekolah
pendidikan
pembukaan
UUD
tidak
1945 juga telah dijelaskan salah satu
yang
tugas
pemerintah
yaitu
“turut
disebabkan oleh beberapa faktor.
mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Salah satunya adalah faktor ekonomi
Konsekuensi dari amanat undang-
masyarakat yang rendah, sedangkan
undang tersebut adalah pemerintah
biaya pendidikan yang sangat tinggi.
pusat dan pemerintah daerah wajib
Oleh sebab itulah, banyak anak-anak
memberikan layanan pendidikan bagi
di
seluruh peserta didik pada tingkat
Indonesia
yang
tidak
dapat
mengikuti pendidikan dikarenakan
dasar
tidak adanya biaya.
Dalam kegiatan belajar mengajar ini
(SD/MI
dan
SMP/MTs).
Maka dari itu, pemerintah
sangat dipengaruhi oleh sumber daya
sampai saat ini masih menggunakan
dan fasilitas yang meliputi fasilitas,
acuan pada Undang-Undang Nomor
peralatan,
20 Tahun 2003 tentang Sistem
prasarana yang diperlukan.
ruangan,
dan
sarana
mencakup dana dalam bentuk uang,
baik yang akan diterima dan dikelola
KAJIAN LITERATUR
1.
Rencana
Anggaran
dan
Pendapatan Belanja Sekolah
Rencana
Pendapatan
Anggaran
Belanja
dan
Sekolah
(RAPBS) adalah rencana biaya dan
pendanaan rinci untuk tahun pertama
Rencana
Dalam
Pembangunan
buku
“Perencanaan
Penganggaran
RAPBS
Sekolah.
sekolah
dan
2013”,
merupakan
dokumen
anggaran sekolah resmi yang harus
ditandatangani oleh Komite Sekolah
dan
Kepala
Sekolah
penanggungjawab
serta
Pendapatan dan Belanja Sekolah
(APBS).
tahun
anggaran
pelajaran
mendatang, dan terdiri dari dua
yaitu
Pengeluaran.
Pendapatan
RAPBS
dan
mencakup
semua biaya dan pendapatan yang
ada
Standarisasi dalam manajemen mutu
pembelajaran
menjamin
bertujuan
untuk
ketersediaan
biaya
penyelenggaraan pendidikan. Setiap
tahun
sekolah
perlu
membuat
RAPBS dimana di dalamnya terdapat
pengalokasian sumber pendapatan
dan pembiayaan sekolah. Sumbersumber pendapatan tersebut meliputi
bantuan
pemerintah
pusat,
pemerintah daerah, dana masyarakat
dan sumber lain.
Pelaksanaan
pembelanjaan
kegiatan
keuangan
sekolah
mengacu kepada perencanaan yang
telah ditetapkan. Mekanisme yang
RAPBS dibuat hanya untuk
bagian
Menurut Tilaar (2008: 76),
perumusan
RAPBS, untuk menjadi Anggaran
satu
langsung oleh sekolah.
pada
Rencana
Anggaran
Pendapatan dan Biaya Tahunan,
khususnya untuk tahun anggaran
mendatang.
Pendapatan
dicantumkan
di
RAPBS
yang
hanya
ditempuh
di
dalam
pelaksanaan
kegiatan harus benar, efektif dan
efisien.
Pembukuan
uang
yang
masuk dan keluar dilakukan secara
cermat dan transparan. Untuk itu,
tenaga yang melakukan pembukuan
dipersyaratkan
menguasai
teknis
pembukuan yang benar sehingga
hasilnya bisa tepat dan akurat.
Secara
manajemen
umum
keuangan
proses
sekolah
meliputi
kegiatan
perencanaan,
nonpersonalia
bagi
satuan
pelaksanaan, pengawasan, pelaporan
pendidikan dasar sebagai pelaksana
dan pertanggungjawaban.
program wajib belajar.
Menurut
2.
Bantuan Operasional Sekolah
Sejak
Juli
tahun
2005
pemerintah menyelenggarakan suatu
program
yang
dinamai
program
Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Pendanaan BOS berdasarkan buku
“Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Pertanggungjawaban
Keuangan
Dana Bantuan Operasional Sekolah
Tahun 2014” berasal dari relokasi
20% anggaran subsidi BBM di
bidang pendidikan.
Peraturan
Mendiknas nomor 69 Tahun 2009,
standar biaya operasi nonpersonalia
adalah standar biaya yang diperlukan
untuk membiayai kegiatan operasi
nonpersonalia selama 1 (satu) tahun
sebagai bagian dari keseluruhan dana
pendidikan agar satuan pendidikan
melakukan
pendidikan
secara
berkelanjutan
kegiatan
teratur
sesuai
dan
Standar
Nasional Pendidikan. BOS adalah
program
pemerintah
yang
pada
dasarnya adalah untuk penyediaan
pendanaan
biaya
(2007:
196), “Dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah dan desentralisasi
pendidikan, manajemen keuangan
sekolah
perlu
dilakukan
untuk
menunjang penyediaan sarana dan
prasarana
dalam
mengefektifkan
rangka
kegiatan
belajar
mengajar dan meningkatkan prestasi
belajar peserta didik”.
Menurut PP 48 tahun 2008
tentang pendanaan pendidikan, biaya
nonpersonalia adalah biaya untuk
Menurut
dapat
Mulyasa
operasi
bahan atau peralatan pendidikan
habis pakai, dan biaya tak langsung
berupa
daya,
air,
jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana
dan
prasarana,
uang
lembur,
transportasi, konsumsi, pajak dan
lain-lain.
Namun
demikian,
ada
beberapa jenis pembiayaan investasi
dan personalia yang diperbolehkan
dibiayai dengan dana BOS.
Dalam
Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara tahun 2013, pemerintah telah
mengalokasikan
anggaran
pendidikan sebesar Rp. 331,8 Trilyun
naik lebih dari 2 kali lipat dibanding
sekolah
tahun 2007 yang hanya Rp 142, 2
peningkatan terus-menerus
Trilyun guna melanjutkan program
seiring
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
perkembangan
untuk
biaya
pengetahuan dan teknologi
rangka
yang cukup canggih. Sarana
menuntaskan wajib belajar 9 tahun
pendidikan adalah peralatan
bagi sekitar 45 juta siswa Sekolah
dan
Dasar
secara
membebaskan
pendidikan
dalam
dan
Sekolah
Menengah
dan
Prasarana
Pertama.
3.
perlu
dengan
ilmu
perlengkapan
khusus
Pendidikan
Sarana dan prasarana
pendidikan
merupakan
salah
satu faktor penting dalam dunia
pendidikan karena sebagai alat
penggerak
suatu
pendidikan.
Sarana dan Prasarana pendidikan
dapat berguna untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajarmengajar baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam
suatu lembaga dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
Pengertian
Sarana
Prasarana Pendidikan
dan
menunjang
proses
pendidikan,
khususnya
proses
mengajar,
belajar
seperti gedung, ruang kelas,
meja, kursi, serta alat-alat
dan
sarana
pendidikan.
Prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak
langsung
menunjang
jalannya proses pendidikan
atau
pendidikan,
halaman,
kebun,
seperti
taman
sekolah, jalan akses menuju
sekolah,
dan
yang
langsung
dipergunakan
Sarana
a.
dan
tetapi
jika
dimanfaatkan
secara
langsung
proses
untuk
dan
belajar
mengajar,
seperti
prasarana pendidikan adalah
taman
sekolah
untuk
salah satu sumber daya yang
pendidikan biologi, halaman
menjadi tolok ukur mutu
sekolah sekaligus sebagai
Sarana
lapangan
olahraga,
komponen
tersebut
merupakan
sarana
pendidikan
(E.
Mulyasa,
kita
gunakan
untuk
mendekati
masalah dan mencari jawaban”.
Jenis
penelitian
yang
dilakukan adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Strategi penelitian yang
2007: 49).
Menurut
Sri
digunakan
dalam
adalah
pendidikan
adalah
terpancang, artinya hanya ada satu
perlengkapan yang secara
ruang lingkup lokasi penelitian yaitu
untuk
dipergunakan
proses
pendidikan
seperti meja, kursi, kelas
dan
media
pengajaran.
Sedangkan
prasarana
pendidikan adalah fasilitas
yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses
pendidikan seperti halaman,
kebun dan taman.
Menurut
176),
Iskandar
“Metodologi
merupakan
penelitian
tahapan
menjelaskan
cara
(2009:
peneliti
bagaimana
tunggal
pada SMP Negeri 3 Pracimantoro
dan
terpancang
pada
tujuan
penelitian bahwa yang harus diteliti
dibatasi
pada
aspek-aspek
yang
sudah dipilih sebelum melaksanakan
penelitian. Sumber data diperoleh
dari
informan,
lokasi/tempat
penelitian, dan dokumen serta arsip.
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik
sampel
METODOLOGI PENELITIAN
kasus
ini
Minarti (2011: 251), sarana
langsung
studi
penelitian
(purposive
bertujuan
sampling) dan bola salju (snowball
sampling).
Sedangkan
pengumpulan
data
teknik
adalah
wawancara, observasi dan analisis
dokumen.
Validitas
data
yang
penelitian dapat dilakukan, supaya
digunakan yaitu triangulasi sumber
hipotesis
teruji
dan triangulasi metode. Sedangkan
secara ilmiah dan empirik”. Mulyana
analisis data yang digunakan yaitu
(2006:
model analisis interaktif.
penelitian
“Metodologi
145)
dapat
berpendapat,
penelitian
adalah
proses, prinsip dan prosedur yang
HASIL
PENELITIAN
DAN
dari
dana
Dalam
implementasi
dari dana alokasi khusus atau
program BOS kegiatan awal yang
dari
dilakukan oleh pihak sekolah adalah
masyarakat.
menyusun Rencana Anggaran dan
Belanja
Sekolah
(RAPBS).
1.
maka
anggarannya akan diambilkan
PEMBAHASAN
Pendapatan
BOS
sumbangan
b. Tahap
sukarela
kedua
pelaksanaan.
yaitu
Pelaksanaan
implementasi BOS meliputi
Implementasi
Dana
Bantuan
beberapa
kegiatan
Operasional Sekolah di SMP
diantaranya pendataan jumlah
Negeri 3 Pracimantoro
siswa
penerima
BOS,
dalam
prosedur/proses pengambilan
adalah
dana BOS dan penggunaan
perencanaan. Kegiatan awal
dana BOS. Pendataan jumlah
yang
siswa
a. Tahap
pertama
implementasi
dilakukan
dalam
penerima
BOS
Implementasi program BOS
dilaksanakan
oleh pihak sekolah adalah
awal
menyusun Rencana Anggaran
Prosedur/proses pengambilan
dan
dana BOS di Bank, dilakukan
Pendapatan
Belanja
pada
tahun
setiap
pelajaran.
Sekolah (RAPBS). RAPBS
oleh
disusun oleh tim manajemen
bendahara BOS. Penggunaan
BOS. Tim manajemen BOS
dana
terdiri dari kepala sekolah,
pelaksanaannya
mengacu
guru yang ditunjuk untuk
pada RAPBS
dan Juknis
mengelola BOS serta komite
BOS.
sekolah. Dana BOS tidak
kepala
sekolah
BOS
dan
dalam
c. Tahap ketiga yaitu kegiatan
membiayai
pengawasan
dan
evaluasi.
semua kegiatan yang ada di
Pengawasan
dan
evaluasi
RAPBS. Dalam penyusunan
tujuannya
untuk
menjaga
RAPBS apabila ada kegiatan
agar
yang tidak boleh dianggarkan
penyimpangan
boleh
untuk
tidak
terjadi
dalam
penyaluran
maupun
penggunaan
dana
BOS.
Pengawasan
terkait
2.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Implementasi
Efektifitas
Dana
Bantuan
pengelolaan dana BOS di
Operasional Sekolah di SMP
SMP Negeri 3 Pracimantoro
Negeri 3 Pracimantoro
dilakukan secara intern dan
a. Rencana
Anggaran
dan
ekstern. Pengawasan secara
Pendapatan Belanja Sekolah
intern dilakukan oleh kepala
Pengelolaan
sekolah,
sedangkan
dana
BOS akan efektif apabila
pengawasan secara ekstern
merujuk
pada
dilakukan oleh inspektorat
Anggaran
dan
dinas pendidikan dan komite
Belanja Sekolah (RAPBS)
sekolah.
yang sudah dirapatkan dan
Pengawasan
dilakukan
terkait
kegiatan
dirumuskan
Rencana
Pendapatan
bersama
tim
yang didanai oleh dana BOS.
manajemen BOS untuk satu
Dalam
pengelolaan
dana
tahun pelajaran. Tujuannya
BOS,
kegiatan
evaluasi
adalah bahwa anggaran yang
dilaksanakan setiap triwulan.
d. Tahap
terakhir
yaitu
telah
digunakan
sesuai
dengan rencana kerja yang
pelaporan. Pelaporan adalah
telah
sebagai salah satu bentuk
Rencana Kerja dan Anggaran
pertanggungjawaban
Sekolah.
dalam
ditetapkan
Dalam
dalam
RAPBS
pengelolaan dana BOS. Isi
mencakup gambaran prioritas
laporan pertanggungjawaban
kebutuhan
mengenai
rinci mulai dari sumber dana
pengeluaran
penerimaan
dana
dan
sekolah
tertuang dalam bentuk surat
pertanggungjawaban
(SPJ)
yang dibuat setiap bulan dan
setiap triwulan.
sekolah
secara
dan pos-pos pengeluaran.
b. Petunjuk
Teknis
BOS
(Juknis)
Efektifitas
pengelolaan
pertanggungjawaban
dan
keuangan
terkait
dana
guru seperti diklat, workshop,
bantuan operasional sekolah,
bintek,
berpedoman
alokasi dana BOS belum
pada
buku
Juknis
memuat
batasan
cakupan
pos-pos
b. Kendala Ekstern
Kendala
Ekstern
pendanaan. Tujuannya yaitu
meliputi: 1) Biaya perawatan
untuk menjaga agar tidak
gedung
terjadi penyimpangan dalam
tinggi
penyaluran
geografis
maupun
dan
jalan
karena
sangat
kondisi
yang
labil;
2)
penggunaan dana BOS, selain
Kondisi sosial ekonomi orang
itu diharapkan program ini
tua masih lemah; 3) Sarana
bisa tepat sasaran.
pendukung belajar di ruang
kelas
3.
sehingga
mencukupi.
petunjuk teknis (juknis) BOS.
Dalam
seminar
Kendala-Kendala yang Dihadapi
dalam
Implementasi
masih
kurang;
4)
Output nilai Ujian Akhir
Dana
Semester Berstandar Nasional
Bantuan Operasional Sekolah di
Sekolah Dasar masih rendah.
SMP Negeri 3 Pracimantoro
4.
a. Kendala Intern
Kendala
Solusi
untuk
Mengatasi
Intern
Permasalahan
meliputi: 1) Belanja pegawai
Implementasi
dibatasi maksimal 20% dari
Operasional Sekolah di SMP
keseluruhan
Negeri 3 Pracimantoro
penerimaan
BOS; 2) Banyaknya kegiatan
siswa yang didanai dari BOS
dalam
Dana
Bantuan
a. Solusi Kendala Intern
Solusi
kendala
intern
belum
mencakup: 1) Presentase belanja
mencukupi; 3) Penerimaan
pegawai pada program BOS
dana pendamping BOS belum
ditambah;
memadai untuk kebutuhan
diperbolehkan
setahun;
sumbangan
sehingga
dana
4)
Banyaknya
kegiatan peningkatan mutu
orangtua
2)
Sekolah
menerima
sukarela
siswa;
3)
dari
Dana
pendamping BOS ditambah; 4)
Bantuan Operasional Sekolah di
Kegiatan peningkatan mutu guru
SMP
dibatasi atau dibiayai pribadi
mengacu pada Rencana Anggaran
guru sendiri.
dan Pendapatan Belanja Sekolah
b. Solusi Kendala Ekstern
(RAPBS) dan Petunjuk Teknis BOS
Negeri
3
Pracimantoro
Solusi kendala ekstern
(Juknis); (3) Kendala-Kendala yang
mencakup: 1) Perlu bantuan
Dihadapi dalam Implementasi Dana
DAK atau blockgrant setiap
Bantuan Operasional Sekolah di
tahun; 2) Pemerintah membuka
SMP Negeri 3 Pracimantoro yaitu
lapangan
bantuan
kendala intern dan kendala ekstern.
peningkatan ekonomi produktif
Kendala Intern meliputi: a) Belanja
bagi rakyat miskin; 3) Perlu
pegawai dibatasi maksimal 20% dari
bantuan
keseluruhan penerimaan BOS; b)
kerja
dana
dan
khusus
untuk
pengadaan sarana pembelajaran
Banyaknya
dikelas; 4) Perlu peningkatan
didanai dari BOS sehingga dana
mutu
belum mencukupi; c) Penerimaan
pendidikan
di
tingkat
dana
Sekolah Dasar.
kegiatan
pendamping
siswa
BOS
yang
belum
memadai untuk kebutuhan setahun;
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
penelitian
hasil
dapat
kesimpulan
sebagai
d) Banyaknya kegiatan peningkatan
data
diperoleh
berikut:
(1)
Dalam Implementasi dana Bantuan
Operasional Sekolah di SMP Negeri
3 Pracimantoro ada beberapa tahapan
yang
dilaksanakan
sekolah
yaitu
pelaksanaan,
oleh
pihak
perencanaan,
pengawasan
dan
evaluasi serta pelaporan; (2) FaktorFaktor
efektifitas
yang
mempengaruhi
implementasi
dana
mutu guru seperti diklat, workshop,
bintek, seminar sehingga alokasi
dana
BOS
belum
mencukupi.
Kendala Ekstern meliputi: a) Biaya
perawatan gedung dan jalan sangat
tinggi karena kondisi geografis yang
labil; b) Kondisi sosial ekonomi
orang tua masih lemah; c) Sarana
pendukung belajar di ruang kelas
masih kurang; d) Output nilai Ujian
Akhir Semester Berstandar Nasional
Sekolah Dasar masih rendah; (4)
Solusi
untuk
mengatasi
3 Pracimantoro Tahun Pelajaran
permasalahan dalam Implementasi
2013/2014 sebagai berikut:
Dana Bantuan Operasional Sekolah
1.
Kepada Guru
di SMP Negeri 3 Pracimantoro
Dengan
terdiri dari solusi kendala intern dan
tentunya guru harus bersikap
solusi
lebih profesional karena telah
kendala
kendala
ekstern.
intern
Solusi
mencakup:
adanya
mendapatkan
a)
BOS
ini
peningkatan
Presentase belanja pegawai pada
kompetensi diri dari mengikuti
program BOS ditambah; b) Sekolah
kegiatan pengembangan profesi
diperbolehkan menerima sumbangan
guru seperti seminar, workshop,
sukarela dari orangtua siswa; c) Dana
Musyawarah
pendamping
BOS
ditambah;
Pelajaran
d)
sendiri.
Solusi
kendala
Guru
didapatnya
ekstern
dan
harus
menerapkan
dibatasi atau dibiayai pribadi guru
Mata
(MGMP),
pelatihan.
Kegiatan peningkatan mutu guru
Guru
bisa
apa
yang
tersebut
seperti
dengan memanfaatkan sarana
mencakup: a) Perlu bantuan DAK
dan prasarana secara optimal
atau blockgrant setiap tahun; b)
untuk
Pemerintah membuka lapangan kerja
dapat
mewujudkan
pembelajaran yang aktif dan
dan bantuan peningkatan ekonomi
kreatif.
produktif bagi rakyat miskin; c)
Perlu bantuan dana khusus untuk
pengadaan
sarana
pembelajaran
dikelas; d) Perlu peningkatan mutu
pendidikan di tingkat Sekolah Dasar.
Peneliti
beberapa
saran
masukan
dan
memberikan
sebagai
bahan
pertimbangan
berdasarkan hasil penelitian yang
telah
dilakukan
Implementasi
Dana
mengenai
Bantuan
Operasional Sekolah Di SMP Negeri
2.
Kepada Komite Sekolah
Dalam
implementasi
BOS
komite salah satu tugas komite
adalah
sebagai
Pengawasan
pengawas.
merupakan
tindakan yang berfungsi untuk
memperhatikan
terjadi
di
kondisi
lapangan
yang
dengan
kondisi yang diharapkan dari
pembuat kebijakan. Selama ini
pengawasan yang terjadi pada
pengelolaan dana BOS cukup
pada tataran pelaporan saja,
kebijakan pemerintah, sehingga
sedangkan
perhatian
implementasi
pengawasan
kurang, pihak pengawas merasa
diperhatikan. Kepada pemangku
cukup dengan laporan yang ada
kebijakan untuk tetap mengkaji
di atas kertas saja, padahal jika
dan
dilihat di lapangan, belum tentu
yang
sesuai dengan apa yang ada
efektifitas
dalam laporan, sehingga disini
BOS. Peninjauan kembali bukan
benar-benar
berarti penghapusan program,
dibutuhkan
dikeluarkan
termasuk
efisien
program
menanggulangi
wewenang
harus
kebijakan
tapi
untuk
pun
mengevaluasi
pengawasan yang efektif dan
pengelolaan
pembaharuan
BOS
dana
desain
bisa
menjadi
solusi. Bisa saja pemerintah
dalam penggunaan dana BOS.
mengatur
Pengawasan
dan
untuk sekolah yang sudah maju
tenaga
secara financial dan juga aturan
melekat
pengefektifan
kembali
khusus
pendanaan
pengawasan yang ada bisa jadi
yang
menjadi solusi bagi pengawasan
Negara yang sudah tidak layak
yang efektif.
untuk
Kepada Sekolah
Pemerataan
Untuk sekolah sebaiknya bisa
BOS/alokasi dana BOS yang
lebih kooperatif dan terbuka
dipukul rata pada semua daerah
serta
warga
mendapatkan
subsidi.
pemberian
dana
harus
dianggap tidak efektif, karena
patokan
dalam
setiap
sekolah
pengelolaan dana BOS.
kebutuhan
Kepada Pemerintah
yang berbeda.
Kebijakan subsidi pendidikan
yang tertuang dalam program
BOS
untuk
akuntabilitas
dijadikan
4.
proses
kenyataan di lapangan masih
penyalahgunaan
3.
untuk
sudah
seharusnya
mendapatkan pengawasan yang
baik dari pemerintah, karena ini
merupakan
program
atau
dan
memiliki
permasalahan
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi
dan M. Arifin. 2012.
Manajemen Sarana dan
Prasarana
Sekolah.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian
Pendidikan
dan Kebudayaan Republik
Indonesia. 2013. Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana
Bantuan
Operasional
Sekolah
(BOS)
dan
Pertanggungjawaban
Keuangan
Bantuan
Operasional Sekolah Tahun
Anggaran 2013. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
dan Kebudayaan.
Iskandar. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan
dan
Sosial
(Kuantitatif dan Kualitatif).
Jakarta: Gaung Persada
Press.
Kementerian Pendidikan Nasional
dan Kementerian Agama
Republik Indonesia. 2013.
Perencanaan
dan
Penganggaran
Sekolah
Pedoman
Penyusunan
Untuk Kepala Sekolah.
Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
Mulyasa, E. 2007. Manajemen
Berbasis
Sekolah.
Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sri
Minarti. 2011. Manajemen
Sekolah. Yogyakarta: Arruzz Media.
Tilaar, H.A.R. 2008. Manajemen
Pendidikan Nasional Kajian
Pendidikan Masa Depan.
Bandung: Rosda Karya.
UU Sisdiknas. 2003. Jakarta: Sinar
Grafika.
Di SMP Negeri 3 Pracimantoro
Satrio Indra Febriantoro, Hery Sawiji, dan Patni Ninghardjanti
Pendidikan Ekonomi-BKK Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Satrioindra46@gmail.com
Abstract: The purpose of this research are (1) to find out the implementation of
School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro in the school year of
2013/2014; (2) to understand the factors affecting the effectiveness of the
implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro in
the school year of 2013/2014; (3) to identify constraints and problems faced in the
implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro in
the school year of 2013/2014; and (4) to find out the solution to the problems in
the implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro
in the school year of 2013/2014.
Considering the result of research, the following conclusions could be
drawn. (1) In the implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3
Pracimantoro, there were some procedures taken by the school: planning, acting,
supervising, evaluating, and reporting. (2) The Factors affecting the effectiveness
of the implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3
Pracimantoro referred to the School Budget and Expenditure Income Budget
(RAPBS) and BOS Technical Instruction (Juknis). (3) The constraints faced in the
implementation of School Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro
included internal and external ones. Internal constraints included: a) employee
expenditure was limited to maximum 20% of total BOS revenue; b) many student
activities funded by BOS so that the fund had not been adequate yet; c) BOS
supplementary fund revenue has not been adequate for a year need; d) The
activities to improve the quality of teacher such as short course, workshop,
technical guide, seminar and BOS fund allocation had not been adequate. The
external constraints included: a) Building and road maintenance costs were very
high because of labile geographical condition; b) weak social economic condition
of parents; c) inadequate learning supporting media in classroom; d) low output
of National Standardized Semester Final Examination Score for Elementary
School. (4) The solution to deal with the problems in the implementation of School
Operational Grant in SMP Negeri 3 Pracimantoro consisted of the solution for
internal and the one for external constraints. Solutions to internal constraints
were: a) percentage employee expenditure in BOS program should be increased;
b) the school was allowed to receive voluntary contribution from students’ parent;
c) BOS supplementary fund was increased; d) the activity of improving the
teacher quality was limited to or funded with personal fund from the teacher. The
solution to external constraints included: a) DAK or blockgrant was required
annually; b) the government should open job opportunities and provide
productive economic improvement for the poor; c) there should be a special fund
aid for procuring the learning media in classroom; d) there should be an
improvement of education quality at Elementary School level.
Keywords: Implementation, School Operational Grant
usaha dan dunia industri. Di pulau
PENDAHULUAN
Kualitas
pendidikan
di
timur
Indonesia
(Papua)
masih
Indonesia mengalami kemunduran
banyak masalah yang terkait dunia
yang
mendasar
pendidikan. Kurangnya infrastruktur
dalam dunia pendidikan antara lain
pendidikan seperti bangunan sekolah
penerapan kurikulum di sekolah yang
mengakibatkan
kurang tepat. Hal itu seolah-olah
pendidikan secara tidak langsung
sebagai
menjadi kurang berkualitas, selain itu
drastis.
Masalah
sesuatu
yang
mutlak
penyelenggaraan
sehingga pendidikan kesannya hanya
tenaga
menghasilkan lulusan yang instan
berasal dari kalangan tentara bukan
dan tidak berkompeten. Peserta didik
dari lulusan sarjana pendidikan. Oleh
hanya diajarkan sesuatu yang umum
karena
dan
praktis/instan
melakukan berbagai usaha untuk
(tidak mendalam) sehingga tidak
meningkatkan kualitas pendidikan,
memiliki pemahaman yang utuh. Hal
antara
itu
keterampilan
ditunjukkan
banyaknya
pendidiknya
itu,
lain
pun
pemerintah
adalah
malah
perlu
dengan
dengan
masih
mengadakan
pelatihan
dan
permasalahan
yang
peningkatan
kompetensi
guru,
terjadi dalam Ujian Akhir Nasional
pengadaan buku penunjang, dan alat
(UAN),
pelajaran serta perbaikan sarana dan
misalnya
kecurangan
bocornya kunci jawaban dan siswa
prasarana
mencontek.
pendidikan sebagaimana tersebut di
pendidikan.
Kualitas
Masalah lain yang muncul
atas menyangkut beberapa hal, antara
seperti masih banyaknya lulusan
lain kualitas peserta didik, guru,
sarjana yang tidak terserap di dunia
kelengkapan sarana dan prasarana
belajar,
kurikulum
dan
strategi
Pendidikan Nasional yang isinya
mengamanatkan
pembelajaran.
Peningkatan
bahwa
“Setiap
kualitas
warga negara yang berusia 7 sampai
pendidikan tidak akan terlepas dari
dengan 15 tahun wajib mengikuti
dukungan atau kerja sama yang
pendidikan dasar”. Pada pasal 34
bersifat timbal balik antara lembaga
ayat 2 disebutkan bahwa pemerintah
formal (sekolah), masyarakat dan
pusat
keluarga.
menjamin
Tanpa
adanya
jalinan
dan
pemerintah
daerah
terselenggaranya
wajib
kerjasama yang saling menunjang
belajar minimal pada pendidikan
dari
dasar
ketiga
pencapaian
komponen
suatu
tersebut,
kualitas
akan
timpang dan terhambat.
mencanangkan
program
Wajib
memungut
biaya.
Sedangkan pada ayat 3 disebutkan
bahwa
Rencana pemerintah untuk
tanpa
wajib
tanggung
belajar
jawab
merupakan
negara
diselenggarakan
oleh
yang
lembaga
Belajar 12 tahun saat ini masih
pendidikan Pemerintah, Pemerintah
banyak mengalami hambatan karena
Daerah, dan Masyarakat.
pada kenyataannya masih banyak
Dalam
anak-anak
usia
mengenyam
sekolah
pendidikan
pembukaan
UUD
tidak
1945 juga telah dijelaskan salah satu
yang
tugas
pemerintah
yaitu
“turut
disebabkan oleh beberapa faktor.
mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Salah satunya adalah faktor ekonomi
Konsekuensi dari amanat undang-
masyarakat yang rendah, sedangkan
undang tersebut adalah pemerintah
biaya pendidikan yang sangat tinggi.
pusat dan pemerintah daerah wajib
Oleh sebab itulah, banyak anak-anak
memberikan layanan pendidikan bagi
di
seluruh peserta didik pada tingkat
Indonesia
yang
tidak
dapat
mengikuti pendidikan dikarenakan
dasar
tidak adanya biaya.
Dalam kegiatan belajar mengajar ini
(SD/MI
dan
SMP/MTs).
Maka dari itu, pemerintah
sangat dipengaruhi oleh sumber daya
sampai saat ini masih menggunakan
dan fasilitas yang meliputi fasilitas,
acuan pada Undang-Undang Nomor
peralatan,
20 Tahun 2003 tentang Sistem
prasarana yang diperlukan.
ruangan,
dan
sarana
mencakup dana dalam bentuk uang,
baik yang akan diterima dan dikelola
KAJIAN LITERATUR
1.
Rencana
Anggaran
dan
Pendapatan Belanja Sekolah
Rencana
Pendapatan
Anggaran
Belanja
dan
Sekolah
(RAPBS) adalah rencana biaya dan
pendanaan rinci untuk tahun pertama
Rencana
Dalam
Pembangunan
buku
“Perencanaan
Penganggaran
RAPBS
Sekolah.
sekolah
dan
2013”,
merupakan
dokumen
anggaran sekolah resmi yang harus
ditandatangani oleh Komite Sekolah
dan
Kepala
Sekolah
penanggungjawab
serta
Pendapatan dan Belanja Sekolah
(APBS).
tahun
anggaran
pelajaran
mendatang, dan terdiri dari dua
yaitu
Pengeluaran.
Pendapatan
RAPBS
dan
mencakup
semua biaya dan pendapatan yang
ada
Standarisasi dalam manajemen mutu
pembelajaran
menjamin
bertujuan
untuk
ketersediaan
biaya
penyelenggaraan pendidikan. Setiap
tahun
sekolah
perlu
membuat
RAPBS dimana di dalamnya terdapat
pengalokasian sumber pendapatan
dan pembiayaan sekolah. Sumbersumber pendapatan tersebut meliputi
bantuan
pemerintah
pusat,
pemerintah daerah, dana masyarakat
dan sumber lain.
Pelaksanaan
pembelanjaan
kegiatan
keuangan
sekolah
mengacu kepada perencanaan yang
telah ditetapkan. Mekanisme yang
RAPBS dibuat hanya untuk
bagian
Menurut Tilaar (2008: 76),
perumusan
RAPBS, untuk menjadi Anggaran
satu
langsung oleh sekolah.
pada
Rencana
Anggaran
Pendapatan dan Biaya Tahunan,
khususnya untuk tahun anggaran
mendatang.
Pendapatan
dicantumkan
di
RAPBS
yang
hanya
ditempuh
di
dalam
pelaksanaan
kegiatan harus benar, efektif dan
efisien.
Pembukuan
uang
yang
masuk dan keluar dilakukan secara
cermat dan transparan. Untuk itu,
tenaga yang melakukan pembukuan
dipersyaratkan
menguasai
teknis
pembukuan yang benar sehingga
hasilnya bisa tepat dan akurat.
Secara
manajemen
umum
keuangan
proses
sekolah
meliputi
kegiatan
perencanaan,
nonpersonalia
bagi
satuan
pelaksanaan, pengawasan, pelaporan
pendidikan dasar sebagai pelaksana
dan pertanggungjawaban.
program wajib belajar.
Menurut
2.
Bantuan Operasional Sekolah
Sejak
Juli
tahun
2005
pemerintah menyelenggarakan suatu
program
yang
dinamai
program
Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Pendanaan BOS berdasarkan buku
“Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Pertanggungjawaban
Keuangan
Dana Bantuan Operasional Sekolah
Tahun 2014” berasal dari relokasi
20% anggaran subsidi BBM di
bidang pendidikan.
Peraturan
Mendiknas nomor 69 Tahun 2009,
standar biaya operasi nonpersonalia
adalah standar biaya yang diperlukan
untuk membiayai kegiatan operasi
nonpersonalia selama 1 (satu) tahun
sebagai bagian dari keseluruhan dana
pendidikan agar satuan pendidikan
melakukan
pendidikan
secara
berkelanjutan
kegiatan
teratur
sesuai
dan
Standar
Nasional Pendidikan. BOS adalah
program
pemerintah
yang
pada
dasarnya adalah untuk penyediaan
pendanaan
biaya
(2007:
196), “Dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah dan desentralisasi
pendidikan, manajemen keuangan
sekolah
perlu
dilakukan
untuk
menunjang penyediaan sarana dan
prasarana
dalam
mengefektifkan
rangka
kegiatan
belajar
mengajar dan meningkatkan prestasi
belajar peserta didik”.
Menurut PP 48 tahun 2008
tentang pendanaan pendidikan, biaya
nonpersonalia adalah biaya untuk
Menurut
dapat
Mulyasa
operasi
bahan atau peralatan pendidikan
habis pakai, dan biaya tak langsung
berupa
daya,
air,
jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana
dan
prasarana,
uang
lembur,
transportasi, konsumsi, pajak dan
lain-lain.
Namun
demikian,
ada
beberapa jenis pembiayaan investasi
dan personalia yang diperbolehkan
dibiayai dengan dana BOS.
Dalam
Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara tahun 2013, pemerintah telah
mengalokasikan
anggaran
pendidikan sebesar Rp. 331,8 Trilyun
naik lebih dari 2 kali lipat dibanding
sekolah
tahun 2007 yang hanya Rp 142, 2
peningkatan terus-menerus
Trilyun guna melanjutkan program
seiring
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
perkembangan
untuk
biaya
pengetahuan dan teknologi
rangka
yang cukup canggih. Sarana
menuntaskan wajib belajar 9 tahun
pendidikan adalah peralatan
bagi sekitar 45 juta siswa Sekolah
dan
Dasar
secara
membebaskan
pendidikan
dalam
dan
Sekolah
Menengah
dan
Prasarana
Pertama.
3.
perlu
dengan
ilmu
perlengkapan
khusus
Pendidikan
Sarana dan prasarana
pendidikan
merupakan
salah
satu faktor penting dalam dunia
pendidikan karena sebagai alat
penggerak
suatu
pendidikan.
Sarana dan Prasarana pendidikan
dapat berguna untuk menunjang
penyelenggaraan proses belajarmengajar baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam
suatu lembaga dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan.
Pengertian
Sarana
Prasarana Pendidikan
dan
menunjang
proses
pendidikan,
khususnya
proses
mengajar,
belajar
seperti gedung, ruang kelas,
meja, kursi, serta alat-alat
dan
sarana
pendidikan.
Prasarana pendidikan adalah
fasilitas yang secara tidak
langsung
menunjang
jalannya proses pendidikan
atau
pendidikan,
halaman,
kebun,
seperti
taman
sekolah, jalan akses menuju
sekolah,
dan
yang
langsung
dipergunakan
Sarana
a.
dan
tetapi
jika
dimanfaatkan
secara
langsung
proses
untuk
dan
belajar
mengajar,
seperti
prasarana pendidikan adalah
taman
sekolah
untuk
salah satu sumber daya yang
pendidikan biologi, halaman
menjadi tolok ukur mutu
sekolah sekaligus sebagai
Sarana
lapangan
olahraga,
komponen
tersebut
merupakan
sarana
pendidikan
(E.
Mulyasa,
kita
gunakan
untuk
mendekati
masalah dan mencari jawaban”.
Jenis
penelitian
yang
dilakukan adalah penelitian kualitatif
deskriptif. Strategi penelitian yang
2007: 49).
Menurut
Sri
digunakan
dalam
adalah
pendidikan
adalah
terpancang, artinya hanya ada satu
perlengkapan yang secara
ruang lingkup lokasi penelitian yaitu
untuk
dipergunakan
proses
pendidikan
seperti meja, kursi, kelas
dan
media
pengajaran.
Sedangkan
prasarana
pendidikan adalah fasilitas
yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses
pendidikan seperti halaman,
kebun dan taman.
Menurut
176),
Iskandar
“Metodologi
merupakan
penelitian
tahapan
menjelaskan
cara
(2009:
peneliti
bagaimana
tunggal
pada SMP Negeri 3 Pracimantoro
dan
terpancang
pada
tujuan
penelitian bahwa yang harus diteliti
dibatasi
pada
aspek-aspek
yang
sudah dipilih sebelum melaksanakan
penelitian. Sumber data diperoleh
dari
informan,
lokasi/tempat
penelitian, dan dokumen serta arsip.
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik
sampel
METODOLOGI PENELITIAN
kasus
ini
Minarti (2011: 251), sarana
langsung
studi
penelitian
(purposive
bertujuan
sampling) dan bola salju (snowball
sampling).
Sedangkan
pengumpulan
data
teknik
adalah
wawancara, observasi dan analisis
dokumen.
Validitas
data
yang
penelitian dapat dilakukan, supaya
digunakan yaitu triangulasi sumber
hipotesis
teruji
dan triangulasi metode. Sedangkan
secara ilmiah dan empirik”. Mulyana
analisis data yang digunakan yaitu
(2006:
model analisis interaktif.
penelitian
“Metodologi
145)
dapat
berpendapat,
penelitian
adalah
proses, prinsip dan prosedur yang
HASIL
PENELITIAN
DAN
dari
dana
Dalam
implementasi
dari dana alokasi khusus atau
program BOS kegiatan awal yang
dari
dilakukan oleh pihak sekolah adalah
masyarakat.
menyusun Rencana Anggaran dan
Belanja
Sekolah
(RAPBS).
1.
maka
anggarannya akan diambilkan
PEMBAHASAN
Pendapatan
BOS
sumbangan
b. Tahap
sukarela
kedua
pelaksanaan.
yaitu
Pelaksanaan
implementasi BOS meliputi
Implementasi
Dana
Bantuan
beberapa
kegiatan
Operasional Sekolah di SMP
diantaranya pendataan jumlah
Negeri 3 Pracimantoro
siswa
penerima
BOS,
dalam
prosedur/proses pengambilan
adalah
dana BOS dan penggunaan
perencanaan. Kegiatan awal
dana BOS. Pendataan jumlah
yang
siswa
a. Tahap
pertama
implementasi
dilakukan
dalam
penerima
BOS
Implementasi program BOS
dilaksanakan
oleh pihak sekolah adalah
awal
menyusun Rencana Anggaran
Prosedur/proses pengambilan
dan
dana BOS di Bank, dilakukan
Pendapatan
Belanja
pada
tahun
setiap
pelajaran.
Sekolah (RAPBS). RAPBS
oleh
disusun oleh tim manajemen
bendahara BOS. Penggunaan
BOS. Tim manajemen BOS
dana
terdiri dari kepala sekolah,
pelaksanaannya
mengacu
guru yang ditunjuk untuk
pada RAPBS
dan Juknis
mengelola BOS serta komite
BOS.
sekolah. Dana BOS tidak
kepala
sekolah
BOS
dan
dalam
c. Tahap ketiga yaitu kegiatan
membiayai
pengawasan
dan
evaluasi.
semua kegiatan yang ada di
Pengawasan
dan
evaluasi
RAPBS. Dalam penyusunan
tujuannya
untuk
menjaga
RAPBS apabila ada kegiatan
agar
yang tidak boleh dianggarkan
penyimpangan
boleh
untuk
tidak
terjadi
dalam
penyaluran
maupun
penggunaan
dana
BOS.
Pengawasan
terkait
2.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Implementasi
Efektifitas
Dana
Bantuan
pengelolaan dana BOS di
Operasional Sekolah di SMP
SMP Negeri 3 Pracimantoro
Negeri 3 Pracimantoro
dilakukan secara intern dan
a. Rencana
Anggaran
dan
ekstern. Pengawasan secara
Pendapatan Belanja Sekolah
intern dilakukan oleh kepala
Pengelolaan
sekolah,
sedangkan
dana
BOS akan efektif apabila
pengawasan secara ekstern
merujuk
pada
dilakukan oleh inspektorat
Anggaran
dan
dinas pendidikan dan komite
Belanja Sekolah (RAPBS)
sekolah.
yang sudah dirapatkan dan
Pengawasan
dilakukan
terkait
kegiatan
dirumuskan
Rencana
Pendapatan
bersama
tim
yang didanai oleh dana BOS.
manajemen BOS untuk satu
Dalam
pengelolaan
dana
tahun pelajaran. Tujuannya
BOS,
kegiatan
evaluasi
adalah bahwa anggaran yang
dilaksanakan setiap triwulan.
d. Tahap
terakhir
yaitu
telah
digunakan
sesuai
dengan rencana kerja yang
pelaporan. Pelaporan adalah
telah
sebagai salah satu bentuk
Rencana Kerja dan Anggaran
pertanggungjawaban
Sekolah.
dalam
ditetapkan
Dalam
dalam
RAPBS
pengelolaan dana BOS. Isi
mencakup gambaran prioritas
laporan pertanggungjawaban
kebutuhan
mengenai
rinci mulai dari sumber dana
pengeluaran
penerimaan
dana
dan
sekolah
tertuang dalam bentuk surat
pertanggungjawaban
(SPJ)
yang dibuat setiap bulan dan
setiap triwulan.
sekolah
secara
dan pos-pos pengeluaran.
b. Petunjuk
Teknis
BOS
(Juknis)
Efektifitas
pengelolaan
pertanggungjawaban
dan
keuangan
terkait
dana
guru seperti diklat, workshop,
bantuan operasional sekolah,
bintek,
berpedoman
alokasi dana BOS belum
pada
buku
Juknis
memuat
batasan
cakupan
pos-pos
b. Kendala Ekstern
Kendala
Ekstern
pendanaan. Tujuannya yaitu
meliputi: 1) Biaya perawatan
untuk menjaga agar tidak
gedung
terjadi penyimpangan dalam
tinggi
penyaluran
geografis
maupun
dan
jalan
karena
sangat
kondisi
yang
labil;
2)
penggunaan dana BOS, selain
Kondisi sosial ekonomi orang
itu diharapkan program ini
tua masih lemah; 3) Sarana
bisa tepat sasaran.
pendukung belajar di ruang
kelas
3.
sehingga
mencukupi.
petunjuk teknis (juknis) BOS.
Dalam
seminar
Kendala-Kendala yang Dihadapi
dalam
Implementasi
masih
kurang;
4)
Output nilai Ujian Akhir
Dana
Semester Berstandar Nasional
Bantuan Operasional Sekolah di
Sekolah Dasar masih rendah.
SMP Negeri 3 Pracimantoro
4.
a. Kendala Intern
Kendala
Solusi
untuk
Mengatasi
Intern
Permasalahan
meliputi: 1) Belanja pegawai
Implementasi
dibatasi maksimal 20% dari
Operasional Sekolah di SMP
keseluruhan
Negeri 3 Pracimantoro
penerimaan
BOS; 2) Banyaknya kegiatan
siswa yang didanai dari BOS
dalam
Dana
Bantuan
a. Solusi Kendala Intern
Solusi
kendala
intern
belum
mencakup: 1) Presentase belanja
mencukupi; 3) Penerimaan
pegawai pada program BOS
dana pendamping BOS belum
ditambah;
memadai untuk kebutuhan
diperbolehkan
setahun;
sumbangan
sehingga
dana
4)
Banyaknya
kegiatan peningkatan mutu
orangtua
2)
Sekolah
menerima
sukarela
siswa;
3)
dari
Dana
pendamping BOS ditambah; 4)
Bantuan Operasional Sekolah di
Kegiatan peningkatan mutu guru
SMP
dibatasi atau dibiayai pribadi
mengacu pada Rencana Anggaran
guru sendiri.
dan Pendapatan Belanja Sekolah
b. Solusi Kendala Ekstern
(RAPBS) dan Petunjuk Teknis BOS
Negeri
3
Pracimantoro
Solusi kendala ekstern
(Juknis); (3) Kendala-Kendala yang
mencakup: 1) Perlu bantuan
Dihadapi dalam Implementasi Dana
DAK atau blockgrant setiap
Bantuan Operasional Sekolah di
tahun; 2) Pemerintah membuka
SMP Negeri 3 Pracimantoro yaitu
lapangan
bantuan
kendala intern dan kendala ekstern.
peningkatan ekonomi produktif
Kendala Intern meliputi: a) Belanja
bagi rakyat miskin; 3) Perlu
pegawai dibatasi maksimal 20% dari
bantuan
keseluruhan penerimaan BOS; b)
kerja
dana
dan
khusus
untuk
pengadaan sarana pembelajaran
Banyaknya
dikelas; 4) Perlu peningkatan
didanai dari BOS sehingga dana
mutu
belum mencukupi; c) Penerimaan
pendidikan
di
tingkat
dana
Sekolah Dasar.
kegiatan
pendamping
siswa
BOS
yang
belum
memadai untuk kebutuhan setahun;
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
penelitian
hasil
dapat
kesimpulan
sebagai
d) Banyaknya kegiatan peningkatan
data
diperoleh
berikut:
(1)
Dalam Implementasi dana Bantuan
Operasional Sekolah di SMP Negeri
3 Pracimantoro ada beberapa tahapan
yang
dilaksanakan
sekolah
yaitu
pelaksanaan,
oleh
pihak
perencanaan,
pengawasan
dan
evaluasi serta pelaporan; (2) FaktorFaktor
efektifitas
yang
mempengaruhi
implementasi
dana
mutu guru seperti diklat, workshop,
bintek, seminar sehingga alokasi
dana
BOS
belum
mencukupi.
Kendala Ekstern meliputi: a) Biaya
perawatan gedung dan jalan sangat
tinggi karena kondisi geografis yang
labil; b) Kondisi sosial ekonomi
orang tua masih lemah; c) Sarana
pendukung belajar di ruang kelas
masih kurang; d) Output nilai Ujian
Akhir Semester Berstandar Nasional
Sekolah Dasar masih rendah; (4)
Solusi
untuk
mengatasi
3 Pracimantoro Tahun Pelajaran
permasalahan dalam Implementasi
2013/2014 sebagai berikut:
Dana Bantuan Operasional Sekolah
1.
Kepada Guru
di SMP Negeri 3 Pracimantoro
Dengan
terdiri dari solusi kendala intern dan
tentunya guru harus bersikap
solusi
lebih profesional karena telah
kendala
kendala
ekstern.
intern
Solusi
mencakup:
adanya
mendapatkan
a)
BOS
ini
peningkatan
Presentase belanja pegawai pada
kompetensi diri dari mengikuti
program BOS ditambah; b) Sekolah
kegiatan pengembangan profesi
diperbolehkan menerima sumbangan
guru seperti seminar, workshop,
sukarela dari orangtua siswa; c) Dana
Musyawarah
pendamping
BOS
ditambah;
Pelajaran
d)
sendiri.
Solusi
kendala
Guru
didapatnya
ekstern
dan
harus
menerapkan
dibatasi atau dibiayai pribadi guru
Mata
(MGMP),
pelatihan.
Kegiatan peningkatan mutu guru
Guru
bisa
apa
yang
tersebut
seperti
dengan memanfaatkan sarana
mencakup: a) Perlu bantuan DAK
dan prasarana secara optimal
atau blockgrant setiap tahun; b)
untuk
Pemerintah membuka lapangan kerja
dapat
mewujudkan
pembelajaran yang aktif dan
dan bantuan peningkatan ekonomi
kreatif.
produktif bagi rakyat miskin; c)
Perlu bantuan dana khusus untuk
pengadaan
sarana
pembelajaran
dikelas; d) Perlu peningkatan mutu
pendidikan di tingkat Sekolah Dasar.
Peneliti
beberapa
saran
masukan
dan
memberikan
sebagai
bahan
pertimbangan
berdasarkan hasil penelitian yang
telah
dilakukan
Implementasi
Dana
mengenai
Bantuan
Operasional Sekolah Di SMP Negeri
2.
Kepada Komite Sekolah
Dalam
implementasi
BOS
komite salah satu tugas komite
adalah
sebagai
Pengawasan
pengawas.
merupakan
tindakan yang berfungsi untuk
memperhatikan
terjadi
di
kondisi
lapangan
yang
dengan
kondisi yang diharapkan dari
pembuat kebijakan. Selama ini
pengawasan yang terjadi pada
pengelolaan dana BOS cukup
pada tataran pelaporan saja,
kebijakan pemerintah, sehingga
sedangkan
perhatian
implementasi
pengawasan
kurang, pihak pengawas merasa
diperhatikan. Kepada pemangku
cukup dengan laporan yang ada
kebijakan untuk tetap mengkaji
di atas kertas saja, padahal jika
dan
dilihat di lapangan, belum tentu
yang
sesuai dengan apa yang ada
efektifitas
dalam laporan, sehingga disini
BOS. Peninjauan kembali bukan
benar-benar
berarti penghapusan program,
dibutuhkan
dikeluarkan
termasuk
efisien
program
menanggulangi
wewenang
harus
kebijakan
tapi
untuk
pun
mengevaluasi
pengawasan yang efektif dan
pengelolaan
pembaharuan
BOS
dana
desain
bisa
menjadi
solusi. Bisa saja pemerintah
dalam penggunaan dana BOS.
mengatur
Pengawasan
dan
untuk sekolah yang sudah maju
tenaga
secara financial dan juga aturan
melekat
pengefektifan
kembali
khusus
pendanaan
pengawasan yang ada bisa jadi
yang
menjadi solusi bagi pengawasan
Negara yang sudah tidak layak
yang efektif.
untuk
Kepada Sekolah
Pemerataan
Untuk sekolah sebaiknya bisa
BOS/alokasi dana BOS yang
lebih kooperatif dan terbuka
dipukul rata pada semua daerah
serta
warga
mendapatkan
subsidi.
pemberian
dana
harus
dianggap tidak efektif, karena
patokan
dalam
setiap
sekolah
pengelolaan dana BOS.
kebutuhan
Kepada Pemerintah
yang berbeda.
Kebijakan subsidi pendidikan
yang tertuang dalam program
BOS
untuk
akuntabilitas
dijadikan
4.
proses
kenyataan di lapangan masih
penyalahgunaan
3.
untuk
sudah
seharusnya
mendapatkan pengawasan yang
baik dari pemerintah, karena ini
merupakan
program
atau
dan
memiliki
permasalahan
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi
dan M. Arifin. 2012.
Manajemen Sarana dan
Prasarana
Sekolah.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian
Pendidikan
dan Kebudayaan Republik
Indonesia. 2013. Petunjuk
Teknis Penggunaan Dana
Bantuan
Operasional
Sekolah
(BOS)
dan
Pertanggungjawaban
Keuangan
Bantuan
Operasional Sekolah Tahun
Anggaran 2013. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
dan Kebudayaan.
Iskandar. 2009. Metode Penelitian
Pendidikan
dan
Sosial
(Kuantitatif dan Kualitatif).
Jakarta: Gaung Persada
Press.
Kementerian Pendidikan Nasional
dan Kementerian Agama
Republik Indonesia. 2013.
Perencanaan
dan
Penganggaran
Sekolah
Pedoman
Penyusunan
Untuk Kepala Sekolah.
Jakarta:
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan.
Mulyasa, E. 2007. Manajemen
Berbasis
Sekolah.
Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sri
Minarti. 2011. Manajemen
Sekolah. Yogyakarta: Arruzz Media.
Tilaar, H.A.R. 2008. Manajemen
Pendidikan Nasional Kajian
Pendidikan Masa Depan.
Bandung: Rosda Karya.
UU Sisdiknas. 2003. Jakarta: Sinar
Grafika.