Audit internal Keuangan Pemerintah dan A

AUDIT INTERN KEUANGAN PEMERINTAH DAN AUDIT
OPERASIONALNYA
Audit Intern
merupakan kegiatan pemastian dan konsultansi yang independend dan
objektif yang didisain untu menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi.
Membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang
sisitematis dan disipliner untuk mengevaluasi keefektifan proses manajemen
risiko, pengendalian, dan pemerintahan.
Institut Auditor Intern (IAI)
IAI merupakan organisasi yang sama dengan AICPA yang menetapkan
standar

etik

dan

praktek,

memberikan

pendidikan,


dan

mendorong

profesionalisme 70.000 anggotanya, mewakili lebih dari 120 negara.
IAI menyetujui Praktek Profesional dalam tahun 1999, termasuk kode etik
dan revisi atas Standar Praktek Profesional Audit Intern (Buku Merah). Semua
anggota IAI dan Auditor Intern Terdaftar setuju untuk mengikuti Kode Etik
Institut yang mensyaratkan taat terhadap standar itu, dan didasarkan pada prinsip
etik mengenai Integritas, Objektifitas, kerahasiaan, dan kompetensi.
Perbedaan dan kesamaan mengenai tanggung jawab dan pelaksanaan audit oleh
auditor intern dan ekstern:
Perbedaannya:
1. Auditor ekstern bertanggung jawab kepemakai laporan keuangan yang
mengandalkan auditor untuk memberikan kredibilitas terhadap laporan
keuangan, sedangkan auditor intern bertanggung jawab ke manajemen.
2. Keputusan mengenai materialitas dan resiko.
Kesamaannya:


1. Sebagai auditor harus kompeten dan selalu objektif dalam melaksanakan
pekerjaan dan melaporkan hasil auditnya
2. Selalu menggunakan model resiko audit dalam menetapkan luasnya
pengujian dan mengevaluasi hasil auditnya.

Audit Keuangan Pemerintah
Sumber utama literatur yang berpengaruh mengenai kinerja
audit pemerintah yaitu Standar Audit Pemerintah yang disebut dengan “Standar
Buku Kuning” yang dikeluarkan oleh GAO (General Accounting Office). Buku
kuning dikeluarkan tahun 1972 dengan revisi berikutnya tahun 1981, dan 1994.
Audit Keuangan menurut Buku Kuning meliputi audit laporan keuangan unit
pemerintah, kontrak-kontrak dan bantuan pemerintah, Pengendalian Intern,
kecurangan dan ketidaktaatan terhadap hukum dan perundang-undangan lainnya.
Beberapa tambahan dan Modifikasi yang penting tentang SAK pada Buku Kuning
diantaranya mengenai Materialitas dan signifikansi, Pengendalian Kualitas, Audit
Ketaatan, Pelaporan,dan Berkas Audit.
Audit Operasional
Audit operasional pada umumnya dipahami sebagai penyelesaian atas masalah
efisiensi dan afektifitas,karena pengujian terhadap efektifitas pengendalian intern
oleh auditor intern meupakan bagian dari audit operasional jika tujuannya adalah


membantu perusahaan menjalankan kegiatan usahanya supaya lebih efektif dan
efisien.Tiga perbedaan audit utama antar audit operasional dan audit keuangan:
1. Tujuan audit,
2. Distribusi laporan, dan
3. Dimasukannya bidang non-keuangan kedalam bidang audit operasional.
3 hal penting dalam menyusun struktur pengendalian Intern yang baik:
1. Keandalan pelaporan laporan keuangan,
2. Efesiensi dan efektifitas operasional, dan
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang sudah diterapkan.

Tujuan utama evaluasi pengendalian intern atas laporan
menentukan

pengujian

keuangan

yaitu


audit substantif yang diperlukan dan juga membuat

rekomendasi operasional ke manajemen.Tujuan utama Auditor Keuangan adalah
mengurangi konfirmasi piutang atau pengujian substantif lainnya.