Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya baik
secara langsung maupun menggunakan pipa. Pada saat ini, merokok sudah menjadi
salah satu kebutuhan hidup manusia yang bersifat kesenangan dari beberapa tuntutan
dasar kebutuhan hidup seperti pangan, sandang, dan papan.1
Permasalahan merokok di Indonesia perlu mendapat perhatian, dimana
Indonesia merupakan negara pengonsumsi rokok urutan ketiga terbanyak di dunia.
Enam puluh lima juta perokok atau 28 persen dari penduduk Indonesia mengonsumsi
sekitar 225 miliar batang rokok pertahun. Data laporan WHO untuk Indonesia
menyebutkan bahwa 24,1 persen pria dan 4 persen wanita mengonsumsi rokok pada
usia anak-anak dan remaja. Ini merupakan angka yang cukup tinggi untuk
pengonsumsi rokok usia muda.2 Bahkan jumlah konsumsi rokok di Indonesia adalah
tertinggi di Asia Tenggara.3
Hasil riset kesehatan dasar (Riskerdas) tahun 2007 menunjukan bahwa usia
pertama kali menjadi pecandu rokok yaitu usia 10-14 tahun sebanyak 9,6 persen, 1519 tahun sebanyak 36,3 persen, 20-24 tahun sebanyak 16,3 persen, 25-29 tahun
sebanyak 4,4 persen danā‰„ 30 tahun sebanyak 3,2 persen. Riset ini dilakukan di 33
provinsi dan secara nasional persentase usia mulai merokok tiap hari adalah usia 1519 tahun sebanyak 36,3 persen. Menurut Setyoadi (2011) Indonesia memiliki jumlah
perokok remaja terbanyak di dunia, sekitar 80 persen perokok di Indonesia memulai

kebiasaan merokok sebelum umur 19 tahun.4
Kebiasaan merokok terbukti berhubungan dengan berbagai penyakit
diantaranya penyakit jantung, kanker paru, bronkitis kronik, kenaikan tekanan darah,
kanker mulut dan tenggorokan, gangguan pembuluh darah, gangguan kehamilan dan

cacat pada janin.5,6 Kebiasaan merokok juga berdampak pada rusaknya kehidupan
pribadi bahkan menurunkan kualitas kehidupan pada masa yang akan datang.6
Penelitian Loren (2009) mengenai pengetahuan mahasiswa terhadap dampak
merokok menunjukkan bahwa dari 306 mahasiswa kedokteran USU, sebanyak 267
responden (87,3%) berada pada kategori sedang, sedangkan pada kategori baik
sebanyak 22 responden (7,2%) dan pada kategori kurang ditemukan sebanyak 17
responden (5,6%). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran pun tidak
memiliki pengetahuan yang baik terhadap dampak merokok bagi kesehatan.
Mahasiswa kedokteran yang sudah mendapatkan pelajaran mengenai penyakit akibat
merokok seharusnya sudah lebih tahu dan paham karena nantinya harus dapat
mengedukasi pasien mereka yang merokok.7
Meskipun pesan singkat pada kotak rokok telah mengingatkan bahwa
merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung serta gangguan kehamilan dan
janin, namun masyarakat seolah tidak peduli dengan pesan tersebut. Ini dibuktikan
pada tahun 2004-2008 pertumbuhan rokok di Indonesia meningkat pesat dari 194

miliar pada tahun 2004 menjadi 230 miliar batang pada tahun 2008 atau meningkat
sekitar 18,6 persen dalam kurun waktu 5 tahun.2
Berdasarkan penelitian, perokok pada usia remaja jenis kelamin laki-laki
pada tahun 1995 hanya 13,7 persen dan meningkat menjadi 37,3 persen pada tahun
2007. Perokok wanita usia anak-anak dan remaja juga meningkat jumlahnya sekitar
1,6 persen pada tahun 2007 yang sebelumnya hanya 0,3 persen pada tahun 1995.4 Hal
ini menjadi ancaman serius untuk anak-anak dan remaja Indonesia karena mereka
akan mengalami penyakit akibat rokok pada umur produktif.8
Menurut Rosita (2012) persentase mahasiswa perokok adalah 63 orang (64,9
persen) dan yang tidak merokok adalah 34 orang (35,1 persen) dalam penelitian yang
dilakukan pada 97 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa fakultas ilmu kesehatan sekalipun
memiliki angka yang cukup tinggi dalam konsumsi rokok.9
Penelitian terdahulu belum ada yang dilakukan di Medan tentang tingkat
pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Gigi USU terhadap

dampak merokok pada jaringan lunak mulut. Oleh karena itu penulis merasa perlu
untuk melakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan
klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap dampak
merokok pada jaringan lunak mulut.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah
yaitu bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap dampak merokok pada
jaringan lunak mulut?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara terhadap dampak merokok pada jaringan lunak mulut.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang kedokteran gigi mengenai dampak merokok pada jaringan
lunak mulut.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan penelitian selanjutnya
tentang dampak merokok terhadap rongga mulut.


1.4.2 Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan agar mahasiswa kepaniteraan klinik dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam mensosialisasi dan
mengedukasi mengenai dampak merokok pada rongga mulut.
2.

Penelitian

ini

dapat

digunakan

untuk

mengingatkan

mahasiswa


kepaniteraan klinik yang merokok tentang dampak merokok pada rongga mulut.

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Anatomi Normal Rongga Mulut Ditinjau Dari Radiografi Panoramik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi

1 66 58

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental Dalam Melakukan Perawatan Gigi

2 85 44

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

1 75 61

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

3 25 47

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 0 13

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 0 14

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 1 4

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 1 8

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Terhadap Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi

0 0 1