Pertanian Karet Rakyat Di Desa Rumah Sumbul Kecamatan Stm Hulu Kabupaten Deli Serdang 1953-1995

ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Pertanian Karet Rakyat di Desa Rumah Sumbul
Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 1953-1995 merupakan salah satu kajian sejarah
khususnya tentang sejarah pertanian. Tulisan ini membahas bagaimana gambaran
kehidupan petani karet mulai dari tanaman palawija berubah ke pertanian komersial
karet dan kembali mengalami perubahan ke tanaman kelapa sawit. Dari keseluruhan,
titik pusat tulisan ini adalah bagaimana situasi dan upaya petani di Desa Rumah
Sumbul untuk dapat memenuhi taraf kehidupan ekonomi dengan cara mengkonversi
lahan pertanian.
Tujuan tulisan ini adalah menjelaskan bagaimana kehidupan petani di Desa
Rumah Sumbul, terutama petani karet. Selain itu, tulisan ini dapat menambah
khasanah ilmiah bagi Ilmu Sejarah, khususnya mengenai sejarah pertanian daerah
Desa Rumah Sumbul, Kecamatan STM-Hulu. Selain itu, tulisan ini diharapkan dapat
menjadi sarana informasi bagi pemerintah daerah mengenai pembangunan di Deli
Serdang, sebagai pembangunan ekonomi masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode sejarah
yang terdiri dari empat tahapan yaitu pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber
(verifikasi) yang terdiri dari kritik ekstern dan kritik intern, penafsiran sumber
(interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi).
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan di setiap babnya dapat diambil
beberapa kesimpulan adalah pertanian karet di Desa Rumah Sumbul awal masuknya

dibawa oleh Kolonial Belanda, namun masa ini tidak begitu berkembang sampai
tahun 1975 karena masyarakat setempat mempercayakan pertanian kepada tanaman
palawija. Perubahan terjadi tahun 1976 ketika harga karet dunia mengalami
kenaikan, seiring dengan mulai adanya pembaharuan terhadap infrastruktur jalan
raya yang memudahkan terjalinya hubungan ekonomi pertanian di desa. Masyarakat
menjadikan karet sebagai primadona pertanian kala itu. Pada tahun 1995 secara
berangsur angsur petani mengkonversi lahan pertanian menjadi kelapa sawit melihat
keuntungan yang diperoleh lebih dari pada tanaman karet baik dari pembudidayaan
dan keuntungan penjualan.