Pengaruh Campuran Jenis Bambu Terhadap Kualitas Oriented Strand Board

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pembangunan

industri

kehutanan di Indonesia saat ini

menghadapi

beberapa masalah yang kompleks yaitu terbatasnya suplai kayu solid sebagai
bahan baku bagi industri

pengolahan

kayu. Kebutuhan kayu untuk industri

perkayuan di Indonesia diperkirakan sebesar 70 juta m3 per tahun dengan
kenaikan rata-rata sebesar 14,2% per tahun. Produksi kayu bulat diperkirakan
hanya sebesar 25 juta m3 per tahun, dengan demikian terjadi defisit sebesar 45 juta

m3 (Priyono, 2001). Dalam perkembangannya terdapat beberapa solusi alternatif
penggunaan bahan baku bukan kayu sebagai material dalam industri perkayuan
seperti bambu, rotan dan bahan berlignoselulosa lainya, untuk bahan baku
komposit, salah satunya adalah OSB (Oriented Strand Board) (Prahasto dan
Nurfatriani, 2001).
Menurut Widjaya (2012) dalam Sulastiningsih et al. (2013), bambu di
Indonesia terdiri atas 160 jenis; 38 jenis di antaranya merupakan jenis introduksi
dan 122 jenis merupakan tanaman asli. Luas hutan tanaman bambu di Indonesia
pada tahun 2000 diperkirakan sebesar 2,1 juta ha yang terdiri atas 0,7 juta ha luas
tanaman bambu di dalam kawasan hutan dan 1,4 juta ha luas tanaman bambu
diluar kawasan hutan (FAO & INBAR, 2005).
Salah satu produk komposit

yang dapat

berfungsi sebagai papan

struktural adalah OSB. OSB merupakan panel yang terbuat dari strand kayu,
direkat dengan perekat tipe eksterior


dan di kempa panas (Stuctural Board

Association, 2005). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bambu sangat
berpotensi dijadikan sebagai bahan baku OSB dengan kualitas yang cukup baik.

Menurut

hasil penelitian Ginting (2009), OSB yang berbahan baku bambu

menunjukkan sifat fisis dan mekanis yang memenuhi standar JIS A 5908-2003
kecuali nilai MOE untuk OSB bambu betung sehingga diperlukan pengujian
lanjutan OSB bambu dengan jenis yang berbeda. Sedangkan menurut
Adrin et al. (2013), OSB dari bambu dipengaruhi oleh perlakuan dan kombinasi
perekat yang digunakan. Berdasarkan uraian tersebut akan dicoba pengoptimalan
pemanfaatan bambu dalam rangka meningkatkan kualitas OSB yang dihasilkan.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
Menganalisis pengaruh kombinasi jenis bambu berdasarkan terhadap kualitas
OSB yang dihasilkan..
1.3. Hipotesis

Jenis bambu akan berpengaruh terhadap kualitas OSB yang dihasilkan .