Penyakit jantung dan pembuluh darah meru

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu masalah kesehatan
utama di negara maju maupun berkembang. Penyakit ini menjadi penyebab
nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya. Pada tahun 2008 diperkirakan
sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari
3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun. Terjadinya kematian dini
yang disebabkan oleh penyakit jantung berkisar sebesar 4% di negara
berpenghasilan tinggi, dan 42% terjadi di negara berpenghasilan rendah.
Kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung pembuluh darah, terutama
penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat
mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030.
Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah ini terus meningkat dan akan
memberikan beban kesakitan, kecacatan dan beban sosial ekonomi bagi
keluarga penderita, masyarakat, dan negara. Prevalensi penyakit jantung
koroner di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis dokter sebesar 0,5%.
Sedangkan berdasarkan diagnosis dokter gejala sebesar 1,5%. Sementara itu,
prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia tahun 2013 berdasarkan
diagnosis dokter sebesar 0.13%.
Hari Jantung Sedunia (HJS)merupakan acara tahunan yang diperingati setiap
tanggal 29 September. Tema HJS tahun 2014 adalah Lingkungan Sehat, Jantung
Sehat. Pada peringatan tahun ini yang menjadi fokus perhatian adalah bahwa
80% dari kematian dini akibat penyakit jantung pembuluh darah dapat dihindari

jika empat faktor risiko utama yaitu merokok, diet yang tidak sehat, kurang
aktivitas fisik dan konsumsi alkohol dapat dikendalikan.
Dalam memperingati HJS tahun 2014, akan diselenggarakan beberapa kegiatan
diantaranya seminar Batasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak untuk
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Acara ini
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 7 Oktober 2014.
Kegiatan lain dalam HJS adalah Sosialisasi Permenkes No. 30 Tahun 2013 tentang
Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan
Kesehatan pada Kemasan Pangan Olahan Siap Saji. Acara ini akan
diselenggarakan di Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Barat pada bulan
Oktober November 2014.
Di dalam Permenkes tersebut juga berisi aturan pencantuman informasi
kandungan gula, garam, dan lemak serta pesan pengingat risiko kesehatan pada
kemasan produk pangan olahan dan siap saji. Pesan yang langsung dicantumkan
dalam kemasan diharapkan memberikan pengingat kepada masyarakat untuk
terus memantau konsumsi gula, garam, dan lemak mereka.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal
Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo
Kemkes melalui nomor hotline 500 567, SMS 081281562620, faksimili (021)


52921669, website www.depkes.go.id dan alamat e mail
kontak[at]depkes[dot]go[dot]id