Manajemen Sumber Daya Manusia (9)

Uji Kompetensi Dasar 1
Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia

Nama

: Candra Sari

NIM

: D0112015

Prodi

: Ilmu Administrasi Negara

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia sangat penting untuk dipelajari sebab sumber daya



manusia merupakan hal pokok di dalam negara berkembang, serta penting tidak hanya
untuk pemerintah namun juga mahasiswa. Manajemen sumber daya manusia artinya
manajemen yang lebih mengkhususkan pada sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia apakah sama dengan manajemen personalia dalam



perusahaan ?
- Manajemen sumber daya manusia mengelola sumber daya manusia yang berkaitan
dengan persoalan yang berhubungan dengan pembinaan, penggunaan dan
-

perlindungan baik hubungan kerja maupun usaha sendiri.
Manajemen personalia mengelola sumber daya manusia yang berkaitan dengan
persoalan yang berhubungan dengan pembinaan, penggunaan dan perlindungan
namun hanya yang terikat hubungan kerja yakni mereka yang bekerja di sektor formal

maupun modern

MSDM lebih luas cakupannya dibandingkan Manajemen Personalia, Jika digambarkan maka:
MSDM
Hub kerja/ usaha sendiri
Manajemen

mengelola sumber daya manusia
Hub kerja
Personalia



Permasalahan dalam Sumber Daya Manusia
- Setelah Perang Dunia II negara berkembang mulai melancarkan pembangunan
-

nasional. Hal ini dilakukan guna mengejar ketertinggalan bidang ekonomi.
Modal pokok yang dimiliki serta digunakan oleh negara berkembang untuk mengejar
ketertinggalan tersebut adalah sumber daya alam yang potensial dan masih terpendam

serta sumber daya manusia yang jumlahnya sangat besar, dimana kedua modal

-

tersebut tidak dimiliki oleh negara maju.
Sehingga untuk mengintegrasikan faktor sumber daya alam dan sumber daya manusia

diperlukan modal tenaga ahli dan teknologi yang hanya dimiliki oleh negara maju.
 Sumber daya alam dan sumber daya manusia berbeda. Sumber daya alam jumlah secara
absolute tetap sedangkan sumber daya manusia selalu berkembang baik jumah maupun
mutunya. Karena itu manajemen sumber daya manusia harus mampu mencari
keseimbangan antara jumlah dan mutu sumber daya manusia untuk pembangunan.

 Negara maju biasanya kekurangan sumber daya manusia akibat tingkat penduduk yang
rendah namun memiliki tingkat ekonomi yang cukup tinggi. Sedangkan Negara
berkembang , memiliki tingkat ekonomi yang rendah dengan pertumbuhan penduduk
yang sangat tinggi.
 Karena hal yang demikian, maka di Negara berkembang banyak timbul masalah seperti :
- Pengangguran dan setengah menganggur
- Kekurangan tempat tinggal, sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan, sandang dan

pangan
- Banyak kriminalitas
 Karena besarnya jumlah penduduk Indonesia maka untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut menggunakan pendekatan utama dengan menekan dan atau mengurangi laju
pertumbuhan penduduk. Pendekatan tersebut antara lain dengan :
- Program Keluarga Berencana
- Program Transmigrasi
- Program Antar Kerja Antar Daerah
- Program Antar Kerja Antar Negara
- Diklat baik formal maupun nonformal
- Penetapan UMR , kebijakan moneter dan fiskal untuk peningkatan penghasilan
KONSEP-KONSEP KETENAGAKERJAAN
 Di Indonesia tenaga kerja mencangkup :
1. Penduduk yang sudah bekerja atau sedang bekerja
2. Sedang mencari pekerjaan
3. Melakukan kegiatan lain misalnya bersekolah dan megurus rumah tangga.
 Untuk no 2 dan 3 dapat disebut sebagai angkatan kerja potensial karena golongan ini
sewaktu-waktu dapat bekerja.



Tenaga kerja dan bukan tenaga kerja secara praktis dapat dibedakan sesuai umur.
Batasan umur ditiap Negara juga berbeda-beda.

Contoh batasan umur di beberapa Negara
Negara – Negara

Umur
minimum

Umur
maksimu
m

India

14

60

Amerika Serikat


16

~

Jepang

21

~

Indonesia

14

~



Semakin maju suatu Negara maka semakin tinggi pula batas usia tenaga kerja, karena

di Negara maju pengangguran diberi tunjangan dari pemerintah.



Pertanyaannya adalah mengapa di Indonesia batas minimumnya 14 tahun dan tidak
ada batas maksimum usia kerja?
Dahulu di Indonesia batas minimal tenaga kerja adalah 10 tahun. Namun karena

ada kebijakan baru tentang pendidikan yakni wajib belajar 9 tahun, sehingga pendidikan
minial harus SMP sehingga batas minimum tenaga kerja di naikkan menjadi 14 tahun.
Di Indonesia tidak ditetapkan batas maksimum usia tenaga kerja karena tenaga
ahli di Indonesia biasanya berumur dan Indonesia belum mampu untuk memberi
tunjangan pada pengangguran seperti yang dilakukan oleh Negara-negara maju, dan
Indonesia hanya mampu member tunjangan berupa pensiunan pada PNS.
Angkatan kerja

Pekerja
Menganggur

Tenaga kerja

Bersekolah
Bukan angkatan kerja

Mengurus RT
Menerima Pendapatan lain



Tenaga kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
terdiri dari :
- Golongan yang bekerja
- Golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan

Sedangkan bukan angkatan kerja terdiri dari :
- Golongan yang bersekolah
- Golongan yang mengurus rumah tangga
- Golongan lain yang menerima pendapatan misalnya pension, menyewakan rumah
atau yang tidak dapat bekerja secara fisik.



Angkatan kerja terdiri dari penganggur dan pekerja. Sulit untuk menentukan mana
yang bekerja dan mana yang menganggur sebab jika di definisikan maka defiisi
tersebut tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.
Berdasarkan sensus dan survey







Sensus 1971
Sensus 1961
Suspas 1976
Sakernas 1976
Sensus 1980

Syarat bekerja

2 hari dalam 1 minggu

60 hari dalam 1 bulan
1 jam dalam 1 minggu



Kesimpulannya, sulit untuk menentukan konsep bekerja karena jika menentukan jam
kerja terlalu pendek maka jumla pekerja akan lebih banyak begitupula sebaliknya. Hal
ini kemudian menyebabkan kekacauan dalam kebijakan ketenagaankerjaan akibat
batasan pekerja dan pengangguran menjadi sangat sulit
KONSEP-KONSEP KETENAGAKERJAAN
(Lanjutan)



Masalah pokok yang timbul akibat pendekatan angkatan kerja :
1. Pada penentuan jam kerja yang berbeda- beda
 Ada jam kerja yang berbeda-beda pada tabel ke 2 sehingga penentuan menjadi
sulit
2. Pembedaan antara bekerja dan menganggur tidak menggambarkan masalah tenaga
kerja yang sebenarnya

 Jika misalnya menggunakan batas kerja I jam dalam satu minggu, jika
misalnya terjadi penelitian tentang pekerja di kota Z maka jumlah pekerja
akan lebih besar, sehingga data dianggap tidak valid.
3. Pembedaan menganggur dan bekerja tidak menunjukkan apa-apa
 Karena pendekatan angkatan kerja ini tidak memperhatikan masalah
produktifitas maupun pendapatan.
Menganggur (sama sekali tdk bekerja )

Pendekatan Penggunaan

Bekerja penuh

Kentara  >35 jam/minggu

Setengah menganggur

Terselubung  >35 jam/minggu

Tenaga Kerja
( kurang dimanfaatkan dlm jam kerja atau produktivitas)


Pengangguran terselubung sulit untuk diukur dalam bentuk produktivitas kerja dan
pendapatan yang rendah.



Sebab- sebab produktifitas rendah antara lain kurangnya ketrampilan, kutanbgya
sarana prasarana penunjang, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi serta rendahnya
tingkat upah serta system pengupahan yg tidak berinisiatif. Namun jika hal-hal
tersebut telah meningkat, akan tetap sulit untuk menentukan batas antara produktivitas
yang rendah dan yang tinggi.



Jenis jenis pengangguran

1. Pengangguran friksional  terjadi karena kesulitan mempertemukan pencari kerja
dan lowongan kerja. Kesulitannya dalam bentuk waktu maupun jarak dan
informasi.
-

Solusi yang harus dilakukan untuk mengurangi penggangguran friksional
yakni dengan cara penyediaan informasi pasar kerja yang lebih lengkap
misalnya melalui job fair yang dilakukan di universitas-universitas untuk
mencari pelamar kerja yang baru saja lulus kuliah.

2. Pengangguran structural  terjadi karena perubahan perekonomian dari industry
serta pengurangan tenaga kerja karena kemajuan teknologi.
-

Solusinya yakni dengan cara pelatihan untuk mendapatkan ketrampilan baru
yang sesuai dengan pergeseran model ekonomi dan perkembangan teknologi.
Misalnya para petani yang awalnya hanya terampil menanam kemudian
mengikuti kursus mesin agar dapat menjadi mekanik.

3. Pengangguran musiman  terjadi pada pergantian musim. Misalnya para petani
saat musim tanam mereka bekerja, tetapi menunggu musim panen mereka
menganggur.
4. Pengangguran peralihan  terjadi karena pencari kerja tidak mengetahui bahwa
ada pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya. Selain itu hal ini
juga disebabkan karena factor jarak.
5. Pengangguran konjungtur  disebabkan karena menurunnya kegiatan ekonomi .
hamper sama dengan pengangguran musiman namun waktunya lebih panjang.
6. Pengangguran teknologis  terjadi karena perubahan teknologi produksi dan

ampir sama seperti perubahan structural.