Permintaan dan Penawaran Agregatif Secar

MAKALAH
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGATIF
SECARA ISLAM

Diajukan kepada : DR. SuhendaWiranata

DisusunOleh :
Kelompok 7
1.
2.
3.

UphiSamsurin
: 1113085000002
FitriSyamsyiah
: 1113085000016
Jodie IndraTriawan : 1113085000033
Prodi Perbankan Syariah

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA


1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Permintaan Dan
Penawaran Agregatif Secara Islam” ini. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa kami
haturkan pada junjungan Nabi Besarkita, Nabi Muhammad saw, beserta para pengikutnya
hingga akhir zaman.
Kami berusaha agar syarat dan ketentuan dalam penulisan makalah ini dapat kami
penuhi secara maksimal. Kami telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik
mungkin. Akan tetapi kami menyadari kekurangan yang ada di makalah ini.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa, dosen
pembimbing yaitu Suhenda Wiranata, Dr., dan narasumber lainnya yang telah
memberikan saran-saran perbaikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Jakarta, 22 Maret 2014

Penyusun


2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

i

Daftar Isi

ii

BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. TujuanPembahasan

1
2
2


BAB 2 Pembahasan
A. Permintaan dan Penawaran

3

1. Hukum Permintaan
a. Asumsi – Asumsi
b. Kurva Permintaan
c. Teori Permintaan
2. Hukum Penawaran
a. Asumsi – Asumsi
b. Kurva Permintaan
c. Teori Permintaan

4
4
5
6
6

6
7
8

B. Pengertian Permintaan Agregat
1. Kurva Permintaan Agregatif

8
9

C. Pengertian Penawaran Agregat

11

1. Definisi Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang
2. Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
3. Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek

12
13

14

BAB 3 Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

17
17
18

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan
perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai modal
dan tenaga kerja serta pada ketersediaan teknologi produksi. Ini adalah esensi dari model
klasik dasar. Harga fleksibel adalah asumsi penting dari teori


klasik. Teori klasik

menyatakan, yang kadang-kadang secara emplisit, bahwa harga disesuaikan untuk menjamin
bahwa kuantitas output yang diinginkan sama dengan kuantitas yang ditawarkan.
Perekonomian bekerja cukup berbeda apabila harga bersifat kaku. Dalam hal ini,
sebagaimana kita lihat, output juga bergantung pada permintaan terhadap barang dan jasa.
Sedangkan permintaan dipengaruhi oleh pandangan konsumen tentang prospek ekonomi,
pandangan perusahaan tentang keuntungan dari investasi baru serta kebijakan moneter dan
fiskal. Karena kebijakan moneter dan fiskal dapat mempengaruhi output perekonomian
selama horison waktu ketika harga bersifat kaku, kekuatan harga menyediakan dasar
pemikiran mengapa kebijkan moneter dan fiskal berguna untuk menstabilkan perekonomian
jangka pendek.
Penawaran dan permintaan adalah pandangan yang paling sederhana dalam teori
ekonomi. Penawaran dan permintaan untuk setiap barang yang menentukan harga barang
serta jumlah yang dijual, dan bagaimana penawaran dan permintaan ini mempengaruhi harga
serta jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran dan permintaan dilihat dari ukuran ekonomi yang
yg jauh lebih besar. Model makroekonomi ini membuat kita bisa mempelajari bagaimana
tingkat harga agregat dan jumlah output agregat ditentukan dalam jangka pendek. Model ini
juga memberikan cara membedakan bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang

dalam jangka pendek.
Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat menyerupai model
penawaran dan permintaan untuk barang tunggal, namun analogi ini tidaklah sama persis.
Model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal hanya memperhatikan satu barang
dalam perokonomian yang besar. Sebaliknya, penawaran dan permintaan agregat adalah
model canggih yang melibatkan interaksi di antara banyak pasar.
4

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Apakah pengertian permintaan dan penawaran?
Sebut dan jelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran!
Bagaimana kurva permintaan agregatif?
Bagaimana kurva penawaran agregatif?

C. Tujuan Pembahasan




Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang permintaan dan penawaran.
Untuk mengetahui bagaimana kurva permintaan agregatif dan kurva penawaran
agregatif.

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Permintaan dan Penawaran
5

Ibnu Khaldun (Muqoddimah : 396) mengakui adanya pengaruh permintaan dan
penawaran terhadap penentuan harga.1Hal ini sangat penting untuk diketahui karena peranan
permintaan dan penawaran terhadap penentuan harga tidak begitu baik dipahami di Dunia
Barat. Dia menekankan bahwa kenaikan penawaran atau penurunan permintaan
menyebabkan kenaikan harga, demikian pula sebaliknya. Dia sangat percaya bahwa akibat

dari rendahnya harga yang terjadi sangat drastis akan merugikan pengrajin dan pedagang dan
mendorong mereka keluar pasar, sedangkan akibat dari tingginya harga yang naik secara
drastis sangat menyusahkan konsumen.
Menurut Ibnu Khaldun, faktor- faktor yang menentukan penawaran adalah
permintaan, tingkat keuntungan relatif, tingkat usaha manusia, besarnya tenaga buruh
termasuk ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, ketenangan dan keamanan,
kemampuan teknik dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Semua ini merupakan
elemen-elemen penting dari teori produksinya. Jika harga turun dan menyebabkan
kebangkrutan, modal menjadi hilang, insensif untuk penawaran menurun dan mendorong
munculnya resesi. Sedangkan faktor-faktor yang menetukan permintaan adalah pendapatan,
jumlah penduduk, kebiasaan dan adat istiadat masyarakat, serta pembangunan dan
kemakmuran masyarakat secara umum.2

1.

Hukum Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat

harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah
barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat

pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.

1 Suprayitno, Eko, 2005, Ekonomi Islam : Pendekatan Ekonomi Makro Islam
dan Konvensional, Yogyakarta : Graha Ilmu, h.211.
2Ibid, hlm 212.

6

Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan:
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan
berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta
akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”
a.

Asumsi – Asumsi
Dalam analisis permintaan terhadap suatu barang atau jasa, ditelaah faktor – faktor

yang memengaruhi besar kecilnya kuantitas atau jumlah barang / jasa yang diminta oleh
konsumen. Faktor yang paling utama adalah:



Harga dari barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu

bertambah.
Selain itu, faktor – faktor selain harga tersebut adalah:


Harga barang lain yang terkait
Berpengaruh apabila terdapat dua barang yang saling terkait yang keterkaitannya
dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).



Tingkat pendapatan perkapita
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin
kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.



Selera atau kebiasaan
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola
hidup suatu masyarakat.



Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan
kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.



Perkiraan harga di masa mendatang
7

Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik
membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih
banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.


Distribusi pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi
pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum
melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.



Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam
mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong
orang untuk membeli banyak daripada biasanya.
Dalam merumuskan hukum permintaan, diasumsikan bahwa permintaan terhadap

barang dan jasa hanya dipengaruhi oleh harga barang dan jasa tersebut. Faktor – faktor lain di
luar harga barang dianggp tetap. Asumsi ini sering dikenal dengan istilah ceteris paribus.

b.

Kurva Permintaan
“Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu

dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis
barang pada umumnya menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva yang demikian
disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat
hubungan terbalik.

Gambar 1: Kurva Permintaan

8

c.

Teori Permintaan
Dapat dinyatakan :“Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu

apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun,
maka harga relatif akan turun.”
2.

Hukum Penawaran
Penawaran adalah kuantitas barang atau jasa yang orang bersedia untuk menjualnya

pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode waktu tertentu.
Hukum penawaran yaitu “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah
barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu
barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
a.

Asumsi – Asumsi
Seperti halnya dalam permintaan, analisis penawaran juga mengasumsikan suatu

periode waktu tertentu, dan bahwa faktor – faktor penentu penawaran selain harga barang
tersebut dianggap tidak berubah atau konstan (ceteris paribus).
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang / jasa adalah:


Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah
barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hukum penawaran.



Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah,
dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila



harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
Harga faktor produksi
9

Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi
outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan
mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan


mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi
meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran



barang berkurang.
Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan



barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran



barang tersebut akan bertambah.
Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya
tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara
malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan



keuntungan maksimum.
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan
keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan
penawaran.

b.

Kurva Penawaran
“Yaitu suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu

dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.Jikalau penawaran bertambah diakibatkan
oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas. Kalau berkurang kurva
supply bergeser ke kiri atas. Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.
Gambar 2 : Kurva Penawaran

10

c.

Teori Penawaran

Dapat dinyatakan: “teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang
yang akan dijual”.

B. PENGERTIAN PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan agregat adalah keseluruhan permintaan terhadap barang & jasa oleh
pengguna dalam ekonomi. Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat
adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor
ekonomi pada berbagai tingkat harga.Permintaan agregat dapat ditampilkan dengan
menggunakan Kurva atau tabel yang menunjukkan berbagai jenis barang & jasa yang dibeli
secara kolektif pada tingkat harga tertentu. Kurva permintaan agregat mempunyai slope
negatif.Faktor-faktor yang menyebabkan Kurva permintaan agregat ber-slope negatif adalah:
Efek Kekayaan
Biaya yangdiugunakan oleh produsen tergantung pada kekayaan yang dimiliki.
Keduanya memiliki satu hubungan yang positif. (Kekayaan mengacu pada pemegangan
uang, saham, obligasi, rumah serta asset fisik yang lain. Kekayaan yang dimiliki
dipengaruhi oleh tingkat harga).
Dampak Harga Bunga
Efek harga bunga ditujukan karena perubahan tingkat harga mempengaruhi harga
bunga. Efek ini mempengaruhi produksi & investasi.
Efek Pembelian Asing (Ekspor & Impor)
11

Jumlah ekspor & impor dalam suatu ekonomi tergantung pada harga Domestic &
asing.
Kurva permintaan agregat (aggregate demand curve ) adalah kurva yang menjelaskan
hubungan antara jumlah output agregat yang diminta dengan tingkat harga ketika semua
variabel lain dianggap konstan. Ada dua cara yang digunakan untuk menurunkan kurva
permintaaan agregat. Pendekatan yang pertama dan yang paling sederhana adalah pendekatan
teori jumlah uang dimana permintaan agregat ditentukan semata-mata oleh jumlah uang.
Sementara pedekatan yang kedua didasarkan pada pengujian perilaku bagian-bagian
komponen permintaan agregat seperti konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan
ekspor bersih. Pendekatan ini juga mempertimbangkan peran jumlah uang dalam menentukan
permintaan agregat, tetapi tidak secara langsung, meleinkan dengan cara mempertimbangkan
bagaimana perubahan jumlah uang mempengaruhi komponen-komponen permintaan agregat.

1. Kurva Permintaan Agregatif
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas kekanan-bawah.
Atrinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat dalam
perekonomian. Sifat kurva AD yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu perekonomian adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
Tingkat bunga (i)
Investasi (I)
Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
Pengeluaran pemerintah (G)
Pajak (T)
Pendapatan luar negeri (Yf)
Harga luar negeri (Pf)
Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)

Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C),
pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G),
pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat bunga (i),
pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa kenaikan didalam
permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila

12

terjadi penurunan di dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan
menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.
Gambar 3: Kurva Permintaan Agregat

Gambar 4: Pergeseran Kurva Permintaan Agregat

C. PENGERTIAN PENAWARAN AGREGAT

Penawaran agregat (Aggegrate Supply/AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan
jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan
pada berbagai tingkat harga. Atau dengan kata lain penawaran agregat merupakan nilai total
dari seluruh barang akhir dan jasa yang di hasilkan dalam perekonomian.3
3 www.wikipedia.com/penawaran_dan_permintaan.htm. Di akses pada tanggal 20 Maret 2014
13

Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

besarnya angkatan kerja
besarnya stok kapital
keadaan atau tingkat tehnologi
tingkat pengangguran alamiah
harga faktor-faktor produksi.

Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan antara permintaan
agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka
panjang (long-run aggregate suply,LRAS). Dan pengertian penawaran agregat diatas adalah
dalam artian penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Sedangkan penawaran agregat
jangka panjang (LRAS) lebih menunjuk kepada jumlah output riil yang ditawarkan ketika
upahdan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan
memproduksi output yang memaksimimkan keuntungannya dan perekonomian berada pada
tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).
Penawaran agregat jangka panjang tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan asumsi harga lain-lainnya tetap,
apabila semakin besar jumlah angkatan kerja, semakin rendah tingkat pengangguran alamiah,
semakin besar jumlah stok kapital, dan semakin produkktif tekhnologi yang tersedia, maka
akan semakin besar pula penawaran agregat jangka panjang.
 Ciri-ciri Kurva Penawaran Agregat:
- Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat relative landai.
Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaanperusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal
-

-

belum mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya.
Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik
mencapai optimum.
Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara

tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan nasional riil)
yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.

14

4. Definisi Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang
Jumlah output yang dapat diihasilkan dalam perekonomian dalam jangka panjang
ditentukan oleh jumlah modal dalam perekonomian, jumlah tenaga kerja yang ditawarkan
dalam tingkat pengerjaan penuh (full employment).beberapa pengangguran tidak dapat
dibantu karena pengangguran bersifat friksional ataupu struktural. Dengan demikian, pada
pengerjaan penuh, pengangguran tidak sama dengan nol, tetapi pada suatu tingkat di atas nol
dimana permitaan tenaga kerja sama dengan penawaran tenaga kerja.4
Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of employment) adalah dimana
perekonomian bergerak menuju jangka panjang. Tingkat output agregat yang dihasilkan pada
tingkat pengangguran alamiah disebut tingkat output natural(natural rate of output), tingkat
dimana perekonomian berada pada jangka panjang untuk setiap tingkat harga. Dengan
demikian kurva penawaran jangka panjang (long-run aggregate supply-LRAS) adalah vertikal
pada tingkat output alamiah.
Gambar 5: Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang5

5. Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek

4Sukirno, Sadono. 2012. Makro Ekonomi : Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta : Rajawali Pers.

5 Mankiw, N.Gregory, Edisi ke-6 : Makro Ekonomi

15

Karena upah dan harga memerlukan waktu untuk menyesuaikan terhadap kondisi
perekonomian, suatu proses yang dijelaskan dengan mengatakan bahwa upah dan harga
bersifat kaku (sticky), kurva penawaran agregat (AS,1) dalam jangka pendek mempunyai
kemiringan ke atas. Karena tujuan perusahaan memaksimumkan keuntungan, jumlah output
yang ditawarkan ditentukan oleh keuntungan yang dibuat atas setiap unit output. Jika
keuntungan meningkat, lebih banyak output agregat yang akan dihasikan, dan jumah outut
yang ditawarkan akan meningkat, jika keuntungan menurun, lebih sedikit output agregat yang
akan dihasilkan, dan jumlah output agregat yang ditawarkan.
Keuntungan atas suatu unit output sama dengan harga untuk unit tersebut dikurangi
dengan biaya produksinya. Dalam jangka pendek, biaya dari banyak faktor yang masuk ke
dalam produksi barang dan jasa adalah tetap. Karena biaya-biaya ini bersifat tetap dalam
jangka pendek, ketika tingkat harga keseluruhan naik, harga untuk suatu unit output akan
meningkat relatif terhadap biaya produksi dan keuntungan per unti akan meningkat. Karena
tingkat harga yang lebih tinggi menghasilkan tngkat keuntungan yang lebih besar dalam
jangka pendek, perushaan menaikkan produksi dan jumlah output agregat yang ditawarkan
meningkat, yang menghasilkan kurva penawaran agregat jangka pendek yang memiliki
kemiringan ke atas. Faktor-faktor yang mendorong pergeseran kurva permintaan agregat
adalah :
1.

Jumlah uang yang beredar, M

2.

Pengeluaran pemerintah, G

3.

Pajak, T

4.

Ekspor bersih, NX

5.

Optimisme konsumen, C

6.

Optimisme dana usaha

6. Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek
Jika biaya produksi suatu outpu meningkat, keuntungan atas suatu unit output
menurun, dan umlah output yang ditawarkan pada setiap tingkat harga menurun.

16

Kesimpulan : Kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri ketika biaya
produksi meningkat dan ke kanan ketika biaya menurun.
Faktor-faktor yang Menggeser Kurva Penawaran Jangka Pendek:
Faktor-faktor yang menyebabkan kurva penawaran jangka pendek bergeser adalah factor
yang mempengaruhi biaya produksi ; (1) tingkat kekakuan pasar tenaga kerja, (2) perkiraan
inflasi, (3) upaya pekerja untuk mendorong upah riil mereka, dan (4) perubahan biaya
produksi yang tidak berkaitan dengan upah (seperti biaya energi). Tiga faktor pertama
menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek dengan mempengaruhi biaya upah, faktor
keempat mempengaruhi biaya-biaya produksi lain.
1.

Tingkat kekakuan pasar tenaga kerja.
Kekakuan upah riil mengurangi tingkat penemuan pekerjaan dan mempertinggi

pengangguran.Jika perekonomian sedang mengalami kenaikan dan pasar tenaga kerja bersifat
kaku(Y >Yn ),pemberi kerja mungkin mempunyai kesulitan untuk mempekerjakan tenaga
kerja yang memenuhi mutu dan bahkan mungkin mempunyai kesulitan untuk memelihara
tenaga kerjanya sekarang. Karena permintaan akan tenaga kerja sekarang melebihi
penawaran di pasar tenaga kerja, maka pemberi kerja (perusahaan) akan menaikkakn upah
untuk menarik pekerja yang dibutuhkan dan biaya produksi akan meningkat. Biaya produksi
yang semakin tinggi akan mengurangi keuntungan per unit output pada setiap tingkat harga,
dan kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke kiri.
Sebaliknya, jika perekonomian mengalami penurunan dan pasar tenaga kerja longgar
(Y< Yn), maka dalam pasar tenaga kerja yang longgar dimana jumlah tenaga kerja yang
diminta lebih kecil daripada jumlah yang ditawarkan , maka upah dan biaya produksi akan
menurun, jadi keuntungan per unit output akan meningkat dan kurva penawaran agregat
jangka pendek akan bergeser ke kanan.
Gambar 6 : Kurva penawaran agregat jangka pendek6

6 Mankiw, N.Gregory, Edisi ke-6 : Makro Ekonomi

17

2.

Perkiraan Tingkat Harga
Kenaikan perkiraan tingkat harga mengakibatkan upah lebih tinggi, yang selanjutnya

menaikkan biaya produksi, menurunkan keuntungan per unit output pada setiap tingkat harga,
dan menggeser kurva penawaran ke kiri.
Maka, kenaikan perkiraan tingkat harga menyebabkan kurva penawaran bergeser ke
kiri, semakin besar perkiraan kenaikan tingkat harga (yaitu, semakin tinggi perkiraan inflasi),
maka semakin besar pergeserannya.
3.

Dorongan Upah
Misalkan bahwa para pekerja memutuskan untuk mogok kerja untuk mendapatkan upah

riil yang lebih tinngi dan mereka berhasil mendapatkan upah riil yng lebih tinggi. Maka
dorongan upah oleh para pekerja akan menyebabkan kurva penawaran agregat bergeser ke
kiri.
4.

Perubahan Biaya Produksi yang Tidak Berhubungan dengan Upah.
Perubahan teknologi dan penawaran bahan-bahan mentah disebut guncangan

penawaran (supply shocks) juga dapat menggeser kurva penawaran agregat. Guncangan
penawaran

negatif, seperti pengurangan ketersedian bahan mentah, yang harganya

meningkat, akan meningkatkan biaya produksi dan menggeser kurva penawaran agregat ke
kiri dan sebaliknya.
Perkembangan teknologi baru akan menurunkan biaya produksi, dengan menaikkan
produktivitas pekerja hal ini juga dapat disebut dengan guncangan penawaran positif, yang
dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kanan

18

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai
tingkat harga selama periode waktu tertentu. Faktor- faktor yang mempengaruhi :
harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait, pendapatan perkapita, selera
atau kebiasaan, jumlah penduduk, perkiraan harga di masa mendatang, distribusi
produsen.
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada
bebrbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penawaran: harga barang itu sendiri, harga barang lain yang terkait,
teknologi produksi, jumlah penjual, tujuan perusahaan dan kebijakan pemerintah.
19

Permintaan agregat (aggregate demand,AD) adalah jumlah barang dan jasa
akhir yang dihasilkan dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Sementara yang disebut dengan kurva penawaran agregat (aggregate demand curve)
adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah output agregat yang
diminta dengan tingkat harga, dengan asumsi hal-hal lainnya tetap.
Penawaran agregat (Aggegrate Supply,AS) adalah jumlah seluruh barang akhir
dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaanperusahaan pada berbagai tingkat harga.

B.

Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang ikut andil wawasannya dalam penulisan ini. Tak lupa kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu saran dan kritik yang membangun selalu kami tunggu dan kami perhatikan.
Semoga makah ini bermanfaat. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Karim, Adiwarman. 2008. Ekonomi Makro Islami. Edisi 1-2. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Sukirno, Sadono. 2012. Makro Ekonomi : Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta : Rajawali
Pers.
Suprayitno, Eko. 2005. Ekonomi Islam: Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan
Konvensional. Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
www.wikipedia.com/penawaran_dan_permintaan.htm. Di akses pada tanggal 20 Maret 2014
www.google.com/kurva penawaran agregate-kurva permintaan agregat.htm. Di akses pada
tanggal 20 Maret 2014.
20

Mankiw, N.Gregory,: Makro Ekonomi. Edisi ke-6, Jakarta : Penerbit Erlangga

21