Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan

BAB XII ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN BOALEMO Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal

  diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

12.1. Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

  Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan kabupaten/kota.:

   Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan

  Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

  kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

   Pemerintahan

  PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota

   Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub-bagian dan masingmasing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

  Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

   Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataan kelembagaan dan ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan aparaturnya.

  Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010- 2014

   Birokrasi 2010-2025

  Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi

  Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

   Pembangunan Nasional

  Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam

   Pelayanan Minimum

  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar

   Penataan Organisasi Perangkat Daerah

  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis

   Perkotaan

  Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan

   Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

  Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan

  Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan. Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.

12.2. Kondisi Kelembagaan Saat Ini 12.2.1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok, dan Fungsi A. Struktur Organisasi

  Susunan organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boalemo, berdasarkan pada Perda No. 7 Tahun 2008, terdiri atas :

1. Kepala Dinas; 2.

  Sekretaris; a.

  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b.

  Sub Bagian Perencanaan dan Penyusunan Program; c. Sub Bagian Keuangan; 3. Bidang Pengairan; a.

  Seksi Perencanaan Dan Pengembangan; b.

  Seksi Eksploitasi Mutu Dan Pemeliharaan; 4. Bidang Bina Marga; a.

  Seksi Perencanaan Pembangunan Dan Peningkatan; b.

  Seksi Pemeliharaan Mutu Dan Peralatan; 5. Bidang Cipta Karya; a.

  Seksi Perencanaan Perumahan Dan Tata Bangunan; b.

  Seksi Penyehatan Mutu Lingkungan Dan Pemukiman; 6. Bidang Tata Ruang; a.

  Seksi Perencanaan Tata Kota Dan Perizinan; b.

  Seksi Pengendalian Dan Pengembangan Kawasan; 7. Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD);

12.2.2. Sumber Daya SKPD

  Jumlah Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Boalemo, adalah 113 Orang yang terdiri dari :

  a. : 73 Orang PNS / CPNS

  b. : 5 Orang Tenaga Honor

  c. : 13 Orang Tenaga Kontrak

  J u m l a h : 91 Orang Personil diatas tersebar pada 4 (empat) bidang, 3 (tiga) Sub Bagian dan 8

  (Delapan) Seksi, dengan latar belakang Pendidikan yang bervariasi serta kepangkatan dan golongan yang bervariasi pula.

  Tigkat Pendidikan No Unit Kerja Jmlh S2 S1/D.IV D.III SMA SMP SD

  1 Kepala Dinas 1 - - - - -

  1

  2

  7

  1

  3

- Sekretariat

  • 2

  13 Bidang

  3

  6 1 -

  2 - 9 - Pengairan Bidang Bina

  4

  1

  10

  3

  9 - -

  23 Marga Bidang Cipta

  5

  1

  8

  3

  6

  1 19 - Karya Bidang Tata

  6

  5 4 - - - -

  9 Ruang UPTD

  7

  • Jumlah

  5 -

  36

  12

  20

  1

  73 A.

   Pejabaran Tugas Pokok Dan Fungsi

1. Kepala Dinas

  Kepala dinas mempunyai tugas membantu bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah daerah dalam merencanakan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap program dan kegiatan pembangunan di bidang pengairan, bina marga, cipta karya dan tata ruang.

  Fungsi : a.

  Merencanakan sasaran kebijakan pembangunan yang mengacu pada sasaran dan kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat di bidang Pengairan, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang.; b.

  Penyusunan program dan kebijakan dinas; c. Perencanaan, pelaksanaan dan Pengawasan program kegiatan di lingkungan dinas; d.

  Pengendalian, evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan dinas; e.

  Memberikan saran dan pertimbangan kepada bupati tentang kebijakan bidang Pengairan, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang; f.

  Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat pusat maupun tingkat daerah ; g.

  Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh bupati.

  2. Sekretaris Dinas

  Sekretaris dinas mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administrasi kepada semua unit kerja dilingkungan dinas; Fungsi : a.

  Menyiapkan hasil rencana serta program kegiatan rutin dan pembangunan di bidang Pengairan, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang; b.

  Menyiapkan dan mengawasi urusan administrasi kepegawaian; c. Menyiapkan dan mengawasi urusan rumah tangga dan kelengkapan; d.

  Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai; e. Pelaksanaan administrasi keuangan; f. Penyusunan rencana dan program; g.

  Evaluasi dan pelaporan; h.

  Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan bidang-bidang, kelompok jabatan fungsional dan UPTD; i.

  Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas.

  3. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

  Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan segala urusan perlengkapan, pemeliharaan aset/barang-barang inventaris dan administrasi kepegawaian.

  Fungsi : a.

  Melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan, kearsipan, perjalanan dinas keprotokolan; b.

  Melaksanakan urusan perlengkapan rumah tangga, keamanan kantor dan penyiapan penyelenggaraan rapat; c.

  Pengadaan dan pemeliharaan barang-barang inventaris milik Negara/ daerah; d.

  Penatausahaan barang-barang inventaris sesuai pedoman dalam peraturan perundang-undangan; e.

  Penyusunan laporan mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan; f. Merencanakan dan mengusulkan pengadaan dan penghapusan barang inventaris; g.

  Menyampaikan laporan pengadaan barang inventaris dinas secara berkala; h.

  Membuat rencana kegiatan sub bagian dan kepegawaian; i. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dan urusan perlengkapan dan barang dan inventaris; j.

  Melaksanakan penataan administrasi, kepegawaian meliputi pengembangan karir, kenaikan pangkat berkala.

4. Sub Bagian Keuangan

  Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan segala urusan keuangan dilingkungan dinas. Fungsi : a.

  Menkoordinir penyusunan RKA-SKPD dan DPA- SKPD; b. Mengawasi pelaksanaan anggaran atas dana APBD dan APBN; c. Meneliti realisasi rincian dan ringkasan belanja langsung dan tidak langsung; d.

  Mengawasi pemintaan SPD; Mengawasi kelengkapan bukti pembayaran perhitungan dan pembebanannya; e.

  Mengawasi realisasi rincian dan ringkasan belanja langsung dan tidak langsung; f.

  Mengawasi SPM; g.

  Memantau pemungutan, penyetoran dan pelaporan atas penerimaan buku pajak; h.

  Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

  5. Sub Bagian Perencanaan

  Sub bagian penyusunan program mempunyai tugas menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan dinas menyusun dan menyiapkan naskah yang berkenan dengan bidang tugas. Fungsi : a.

  Menyiapkan dan menyusun rancangan perencanaan serta penjabaran visi, misi program dan kegiatan pembangunan bidang Pengairan, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang yang terangkum dalam renstra daerah; b. Menyusun dan menyiapkan konsep rencana program Pengairan, Bina Marga,

  Cipta Karya dan Tata Ruang, baik jangka menengah maupun jangka pendek; c. Mengumpulkan dan menyatukan program kerja dan rencana kegiatan kerja dinas yang telah di susun dan diajukan oleh masing-masing bagian, sub bagian, bidang dan seksi.

  d.

  Menyusun dan menganalisa data dan informasi Pengairan, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang; e. Melaksanakan pengendalian, monitoring, dan evaluasi serta pelaporan program/kegiatan bidang Pengairan, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata

  Ruang; f. Menyiapkan dan menyusun data statistik Bidang Pengairan, Bina Marga,

  Cipta Karya dan Tata Ruang; g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

  6. Bidang Pengairan

  Bidang pengairan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dinas di bidang sumber daya air meliputi pembuatan data base pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi, bendungan, dermaga, sungai, danau, rawa dan pantai serta penanggulangan akibat bencana alam, serta pelayanan kepada masyarakat.

  Fungsi : a.

  Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembangunan peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi, bendungan, dermaga, rawa, sungai, danau, dan pantai; b. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan operasi air permukaan, pemeliharaan pengairan dan penanggulangan akibat bencana alam; c. Merencanakan pengelolaan sumber daya air permukaan; d.

  Pengendalian dukungan / bantuan untuk kerja sama antar kabupaten / kota dalam pengembangan prasarana Dan sarana pengairan, bendungan / DAS; e.

  Melaksanakan penyusunan inventarisasi bendungan pengairan; f. Melaksanakan penghimpunan data dan penelitian penggunaan air permukaan hidrologi serta pemanfaatannya; g.

  Melaksanakan pembinaan pengembangan dan peningkatan rehabilitasi irigasi kecil pedesaan, Bidang pengairan terdiri dari : 1.

  Seksi perencanaan dan pengembangan ; 2. Seksi eksploitasi, mutu dan pemeliharaan;

  Seksi perencanaan dan pengembangan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan pembuatan data base, perencanaan teknis, pembinaan pengembangan dan peningkatan jaringan irigasi kecil pedesaan, irigasi air tanah dan jaringan tersier, bendungan dan dermaga. Seksi eksploitasi, mutu dan pemeliharaan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas: a.

  Melakukan pengawasandan pengendalian operasional, pemeliharaan jaringan irigasi, bendunga, dan prasarana dan sarana pengairan; b.

  Melaksanakan pengendalian mutu / kualitas bangunan bidang pengairan; c. Melakukan perbaikan akibat kebocoran alam.

7. Bidang Bina Marga

  Bidang bina marga di pimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dinas di bidang bina marga yang meliputi kegiatan pembuatan data base, perencanaan teknis, pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jaringan jalan dan jembatan kabupaten serta pembinaan teknis lainnya termasuk penanggulangan akibat bencaca alam serta pelayanan kepada masyarakat. Fungsi : a.

  Melaksanakan pengawasan, pengendalian , pembangunan, dan peningkatan jaringan jalan kabupaten, serta akses lainnya tembasuk pembuatan jembatan; b.

  Melakukan pengendalian mutu, bahan/ material bahan; c. Melaksanakan penyuluhan bidang bina marga, penanggulangan bencana alam dan pemakaian peralatan dinas.

  Bidang bina marga terdiri dari : a.

  Seksi perencanaan, pembangunan dan peningkatan; Tugas/fungsi :

  • dan jembatan kabupaten;

  Melaksanakan perencanaan teknis, pembangunan dan peningkatan jalan

  • Amdal jalan, serta rencana pengembangannya.

  Merencanakan Pelaksanaan Teknis, pengumpulan data, penelitian, survey,

  b.

  Seksi pemeliharaan Mutu dan peralatan di pimpin oleh seorang Kepala saksi yang mempunnyai tugas sebagai berikut : Menyusun Rencana Kerja dan Program yang Berhubungan Dengan

  • Penyehatan Lingkungan dan Permukiman Melaksanakan Rencana dan program berdasarkan Prioritas Kerja dan
  • ketentuan yang berlaku

  Menyelenggarakan Penelitian dan Pengendalian Mutu Bagi Pembangunan

  • Gedung dan Fasilitas Baru Berdasarkan Kajian Lingkup Penataan Tata Bangunan Melaksanakan Pendataan dan penelitian Sesuai dengan Lingkup tugas

8. Bidang Cipta Karya

  Bidang cipta karya di pimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan dinas di bidang cipta karya yang meliputi: Pembangunan, Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian, Penyuluhan Dan Pembangunan Perumahan, Penyehatan Lingkungan, Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan, Perkembangan Sarana Dan Prasarana Penyehatan Lingkungan, Permukiman, Kebersihan Pertamanan, Basic Price Juga Pengelola Teknis Pembangunan, Tarif Harga Dasar Bangunan, Persyaratan Teknis Bangunan, Tata Cara Pembayaran Teknis, Ketentuan Larangan, Pelaksanaan Peraturan Tentang Bangunan Gedung Negara Untuk menyelenggarakan tugas sebagai mana di maksud dalam pasal 20, kepala bidang mempunyai fungsi sebagai berikut: a.

  Melaksanakan penyusunan Data Base Bidang Cipta Karya b. Melaksanakan Perencanaan Teknis Pembangunan di Bidang Pembangunan,

  Bangunan Pemerintah Serta Penyehatan Lingkungan Permukiman c. Melaksanakan Pembangunan dan Pengawasan Terhadap Bangunan /

  Gedung Negara d. Melaksanakan Tugas Pembinaan dan Pengelolaan Teknis Pembangunan

  Gedung Negara e. Melaksanakan Penyuluhan Bidang Cipta Karya dan Penanggulangan

  Bencana Alam Bidang Cipta Karya terdiri dari: a.

  Seksi Perencanaan, Perumahan dan Tata Bangunan Seksi perencanaan perumahan dan tata bangunan di pimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas:

  Menyusun Program dan Perencanaan Teknis

  • Penetapan, penyelenggaraan pembangunan dan pengawasan rencana
  • teknis di bidang perumahan, permukiman dan penyelenggaranaan atruran-aturan bangunan gedung
  • permukiaman.

  Penyusunan rencana umum bidang penataan perumahan

  b.

  Seksi Penyehatan Mutu Lingkungan dan Perbaikan Permukiman Menyusun program dan perencanaan teknis .

  • Penetapan, penyelenggaraan pembangunan dan pengawasan rencana
  • teknis dibidang perumahan, permukiman dan penyelenggaraan aturan- aturan gedung.
  • 9. Bidang Tata Ruang

  Penyusunan rencana umum bidang penataan perumahan permukiman.

  Bidang Tata Ruang Dipimpin Oleh Seorang Kepala Bidang Yang Mempunyai Tugas Melaksanakan Kewenangan Dinas Dibidang Tata Ruang Kota. Untuk Menyelenggarakan Tugas Sebagai Mana Di Maksud Dalam Pasal 25, Kepala Bidang Mempunyai fungsi Sebagai Berikut : a.

  Menyusun, Menetapkan Rencana Detail Tata Ruang Kota, Rencana Teknis Program Kerja Dan Perumahan Pengendalian Tata Ruang b. Mengelola gedung Pemerintah dan Ruang Dinas c. Memberikan Ijin Bangunan dan Pengendalian Pelaksanaan Bangunan Sesuai

  RDTRK, Permukiman, Perumahan dan Lingkungan d. Pengumpulan Data dan Pelaporan Bidang Tata Kota e.

  Melakukan Pembinaan dan Bantuan Teknis serta Pengelolaan Teknis Pembangunan Kawasan. Bidang Tata Ruang Terdiri Dari : a.

  Seksi Perencanaan, Tata Kota dan Perizinan Seksi Perencanaan, Tata Kota dan Perizinan dipimpin oleh Seorang Kepala Seksi yang Mempunyai Tugas melaksanakan pengumpulan data dibidang Tata Ruang, membuat perencanaan program dan Teknis, serta Menyelenggarakan perizinan IMB, Galian C, Lingkungan Perumahan dan Kawasan serta Pengawasan terhadap Pelaksanaannya b. Seksi Pengendalian dan Pengembangan Kawasan

  • dan KASIBA

  Melaksanakan Pengumpulan data kawasan serta pembangunan LISIBA

  • 10. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

  Melaksanakan Pengendalian terhadap perijinan Kawasan dan Perumahan

  1. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas adalah unsur pelaksanaan operasional di lapangan, dipimpin oleh seorang koordinator dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas serta diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atau usul Kepala Dinas

  2 Dalam Melaksanakan Tugasnya, Koordinator dibantu oleh petugas Administrasi yang melaksanakan Pengarsipan, penyediaan, dan penyajin data serta petugas operasional program yang melaksanakan tugas penyusunaan, pelaksanaan dan evaluasi program yang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas atas usul koordinator

  3 Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis operasional dinas sesuai dengan bidangnya

  4 Dalam Menyelenggarakan tugasnya Koordinator Unit Pelaksana Teknis Dinas Mempunyai Tugas :

  a. Melaksanakan Kebijakan, dan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas

  b. Melaksanakan tugas-tugas yang telah diatur oleh instansi teknisnya yang lebih tinggi c. Melaksanakan koordinator, integrasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaan tugas baik dalam lingkungan masing-masing, antar satuan dan atau dengan instansi terkait dalam wilayah kerjanya 12.2.3.

   Kinerja Pelayanan SKPD A. Kinerja Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya 1. Kondisi Pelayanan Air Bersih

  Cakupan pelayanan Air Bersih di Kabupaten Boalemo dibagi atas dua wilayah pelayanan yaitu wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan. Kinerja cakupan air bersih di wilayah perkotaan sebesar 60 %, sedangkan kinerja cakupan air bersih wilayah pedesaan sebesar 40 %. Dimana jenis pelayanan tersebut terlayani dengan akses jaringan perpiaan dan non perpipaan.

  2. Kondisi Perumahan dan Permukiman

  Kondisi permukiman di Kabupaten Boalemo pada saat ini masih ditandai dengan rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau dan menurunnya kualitas lingkungan permukiman. Sampai dengan saat ini rumah yang layak huni di Kabupaten Boalemo sebesar Tingginya kebutuhan perumahan yang layak huni dan 60 % atau 19.000 rumah. Tingginya kebutuhan masyarakat akan rumah yang layak dan terjangkau masih belum dapat diimbangi dengan kemampuan penyediaan perumahan baik oleh masyarakat, dunia usaha maupun pemerintah.

  3. Kondisi Lingkungan Permukiman

  Kondisi lingkungan permukiman di Kabupaten Boalemo secara umum masih bersifat permukiman yang tumbuh alami, bahkan di beberapa kawasan padat permukiman kumuh nelayan terdapat titik-titik genangan dan rawan banjir akibat sistem drainase yang buruk.

  Dalam hal pemenuhan sanitasi dasar, kegiatan yang telah dilaksanakan dari tahun 2007 sampai tahun 2011 secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 12.1 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi NO Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

  Jumlah rumah tinggal berakses 1. 8.597 8.597 9.114 9.577 9.740

  Sanitasi

  2. Jumlah rumah tinggal 22.271 22.842 23.427 23.930 24.245 Persentase 37,25 % 37,64 % 39,25 % 40,02 % 40,17 %

Tabel 12.2 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Per Kecamatan

  Jumlah rumah Jumlah rumah No Kecamatan tinggal berakses Persentase tinggal sanitasi (1) (2) (3) (4) (5=4/3)

  1. Kecamatan Tilamuta 5.676 2.454 43 %

  2. Kecamatan Botumoito 3.036 775 26 %

  3. Kecamatan Mananggu 2.306 800 35%

  4. Kecamatan Dulupi 2.789 950 34%

  5. Kecamatan Paguyaman 4.948 2.154 44%

  6. Kecamatan Wonosari 4.290 2.127 50%

  7. Kecamatan Paguyaman Pantai 1.200 480 40% Jumlah 24.245 9.740 38.86% Sumber : Bidang Cipta Karya 12.2.4.

   Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan (Faktor External) 1. Tantangan Pengembangan pelayanan a.

  Masih banyaknya sarana dan prasarana infrastruktur ke PU-an yang perlu ditingkatkan.

  b.

  Tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan publik dari dinas Pekerjaan Umum.

2. Peluang Pengembangan pelayanan 1.

  Adanya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap program dinas 2. Adanya teknologi penanganan jalan dan jembatan serta bangunan yang maju 3.

   Kekuatan dan Kelemahan Pelayanan Dinas (Faktor Internal) Kekuatan Pengembangan Pelayanan 1.

  Jumlah pegawai yang cukup memadai 2. Adanya kewenangan

  Kelemahan Pengembangan Pelayanan 1.

  Kualitas SDM rendah