SKRIPSI PENGARUH PIUTANG DAN UTANG TERHADAP PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEJ Diajukan untuk salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  

SKRIPSI

PENGARUH PIUTANG DAN UTANG TERHADAP

PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEJ

  

Diajukan untuk salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Disusun oleh :

NAMA : Yenni Maria Sridarta

NIM : 022214093

  

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  

SKRIPSI

PENGARUH PIUTANG DAN UTANG TERHADAP

PENINGKATAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEJ

  

Diajukan untuk salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Disusun oleh :

NAMA : Yenni Maria Sridarta

NIM : 022214093

  

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

MOTTO DAN PERSEMBAHAN  DO YOUR BEST AND GOD WILL DO THE REST.

  

KADANG SAAT KAU JATUH KAU HARUS BERDIRI SENDIRI

TANPA BANTUAN ORANG LAIN.

  

TO LEARN YOU HAVE TO LISTEN, TO IMPROVE YOU HAVE TO

TRY.

  KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :

  Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Ayah, Om Gie, Nenek dan Kakek di surga Ibu, mbak Deta, mas Budi dan keponakanku Niko

  

Kau memperoleh kekuatan, keberanian, dan

rasa percaya diri dari setiap pengalaman

yang membuatmu berhenti sejenak untuk

menghadapi rasa takutmu. Kau dapat

berkata pada dirimu sendiri, “Aku telah

tabah menghadapi masalah ini. Aku pasti

mampu menghadapi hal berikutnya.” (Eleanor Roosevelt)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 4 April 2008 Penulis

  Yenni Maria Sridarta

  

Abstrak

PENGARUH PIUTANG DAN UTANG TERHADAP PENINGKATAN

PROFITABILITAS PERUSAHAAN

  Studi Empiris Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Yenni Maria Sridarta

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2008 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah piutang dan utang berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di bursa efek Jakarta.

  Data yang digunakan berupa data laporan keuangan perusahaan (neraca dan laporan laba rugi) yang terdapat pada situs www.jsx.co.id dari mulai tahun 2003 sampai dengan 2006. sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta yang telah mengaudit laporan keuangannya setiap tahun selama periode tahun 2003-2006 yaitu sebanyak 10 perusahaan. Pengumpulan data dilakukan secara dokumentasi terhadap data yang telah dipublikasikan oleh bursa efek Jakarta. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.

  Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan rasio piutang dan utang berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan profitabilitas pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta. Hal ini terjadi karena nilai F > F (9,047 > 3,2519). hitung tabel

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF DEBT AND ACCOUNT RECEIVABLE TOWARD

THE INCREASE OF COMPANIES’ PROFITABILITY

An Empiric Study on Automotive Companies Registered in Jakarta Stock

  

Exchange

  Yenni Maria Sridarta Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2008

  The objective of the research was to find out whether debt and account receivable had significant influence toward profitability increase in automobile companies registered in Jakarta Stock Exchange.

  The data used were in form of companies’ financial statements data (balance sheet and statements of income) which can be obtained through site

  

www.jsx.co.id from 2003 until 2006. The samples in the research were 10

  automobile companies registered in Jakarta Stock Exchange which have audited their financial statements yearly during the period of 2003 to 2006. Data collection was conducted by documenting the data published by Jakarta Stock Exchange. The analysis tool used in the research was multiple linear regression.

  The analysis indicated that debt and account receivable ratio simultaneously has influenced positively and significantly on the increase of profitability in the automobile companies in Jakarta Stock Exchange.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis haturkan kepada Allah Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan berkat, rahmat dan anugerah serta bimbinganNya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini dengan segala hormat dan rendah hati penulis menyampaikan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis.

  3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku Kaprodi Manajemen dan Dosen pembimbing 1 yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A, selaku Dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan, masukan dan petunjuk- petunjuk yang sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik.

  6. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam penyediaan buku-buku dan literature.

  7. Ayah yang ada di surga dan Ibu yang telah memberikan doa dan semangatnya demi kelancaran skripsi ini dan atas kesabaran yang tiada batasnya.

  8. The one and only my sister Deta, Mas Budi dan keponakanku Niko atas segala nasehatnya, keceriaan, doanya dan bantuannya.

  9. My others family Alm. Om Gie, Pak Ato, Bude Nuk dan Mbak Nia yang selalu ada untuk membuat hari-hariku di rumah terasa sangat menyenangkan.

  10. Anak-anak garuda 17 terutama mbak Linda, mbak Denti dan sepupuku Wuri atas segala bantuannya dan kekompakannya.

  11. Teman senasib dan sepenanggungan Dian dan Nita akhirnya kita lulus juga.

  12. Anak-anak Manajemen angkatan 2002 : Indah, Sandra, Dewi, Nana, Wawan, Sisil, Wulan, Retno, Yandy, Nyoman, Lusi, Shanti, Tata, Virda dan semuanya yang telah menjadi sahabat yang sangat baik bagiku.

  13. Kelompok KKP no 7 Wawan, Eka, Daus yang selalu memberiku kata-kata SEMANGAT. Kita memang kompak.

  14. Karyawan biro personalia dan mbak Sisca di PSI, terimakasih telah memberikan pengalaman kerja yang sangat berarti.

  15. Bapak dan Ibu Parjiyo di Krebet terimakasih karena telah memberikan cerita yang indah dan nasehat yang sangat berharga bagi hidupku. Akhirnya penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu dengan rendah hati penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi LEMBAR PUBLIKASI PERPUSTAKAN .......................................... vii ABSTRAK ........................................................................................ vii ABSTRACT ...................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................ x DAFTAR ISI ...................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................................ xvi BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..........................................................

  3 C. Batasan Masalah ............................................................

  3 D. Tujuan Penelitian ...........................................................

  3 E. Manfaat Penelitian ...........................................................

  3 F. Sistematika Penulisan ..................................................

  4 BAB II LANDASAN TEORI A. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan ....................

  6 B. Laporan Keuangan .......................................................

  8 C. Piutang ..........................................................................

  13

  1. Pengelompokan Jenis-Jenis Piutang...........................

  13 2. Manfaat Piutang ......................................................

  15

  3. Tingkat Perputaran Piutang dan Budget Perputaran Piutang ......................................................................

  16 D. Utang ...............................................................................

  17 1. Pengertian Utang .......................................................

  17 2. Klasifikasi Utang .......................................................

  18 3. Tujuan Utang ............................................................

  19 4. Leverage Ratio .........................................................

  20 E. Profitabilitas / Laba .......................................................

  22 1. Pengertian Profitabilitas ...........................................

  22 2. Ciri-Ciri Profitabilitas ..............................................

  22 3. Penggunaan Profitabilitas .........................................

  22 4. Rasio-Rasio Profitabilitas ........................................

  23 F. Pengaruh Piutang dan Utang Terhadap Profitabilitas .....

  24 G. Hipotesis ........................................................................

  25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................

  26 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................

  26 C. Subjek dan Objek Penelitian .........................................

  26 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran................................

  27 E. Data yamg diperlukan ....................................................

  27 F. Populasi dan Sampling ..................................................

  27 G. Tehnik Pengumpulan data ............................................

  28 H. Tehnik Analisis Data .....................................................

  29 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta ...............................

  32 B. Sejarah Singkat Perusahaan Otomotif ............................

  35

  BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...............................................................

  39 B. Analisis Deskriptif .........................................................

  40 C. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................

  42 D. Pengujian Hipotesis .......................................................

  44 E. Pembahasan dan Implikasi .............................................

  46 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................

  48 B. Keterbatasan Penelitian ................................................

  48 C. Saran ..............................................................................

  49 1. Bagi Perusahaan .......................................................

  49 2. Saran Penelitian Lanjutan .........................................

  49 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Sampel Penelitian ………………………………………………

  39 Tabel 5.2 Hasil perhitungan Mean dan Standar Deviasi ……………………

  40 Tabel 5.3 Hasil regresi faktor-faktor yang mempengaruhi variable bebas terhadap peningkatan profitabilitas ………………………………

  42 Tabel 5.4 Nilai dari koefisien determinasi, koefisien korelasi, dan standar error of estimate dari hasil analisa regresi ……………………….

  45

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan memasuki era

  globalisasi, timbul kenyataan bahwa persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis akan semakin ketat. Perusahaan yang menghasilkan produk sejenis harus dapat bersaing dan menghasilkan keuntungan dari modal yang telah diinvestasikan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.

  Dalam usaha memperoleh keuntungan, perusahaan dihadapkan pada masalah pengelolaan modal sebagai sumber pembelanjaan. Modal yang ditanamkan pada perusahaan, akan menjadi dana yang dapat diinvestasikan dalam berbagai macam bentuk aktiva yang dibutuhkan perusahaan. Modal dalam perusahaan juga dapat diinvestasikan dalam bentuk piutang dan utang.

  Masalah piutang ini menjadi begitu penting dalam kaitannya dengan perusahaan manakala harus menentukan berapa jumlah piutang yang optimal. Disamping itu piutang juga harus dikelola dengan efisien yang menyangkut tentang laba atau tambahan laba yang diperoleh dengan perubahan kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya piutang (Sartono, 2001 : 431).

  Biaya piutang tersebut akan diimbangi oleh meningkatnya penjualan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen piutang merupakan

  2 pengelolaan piutang agar kebijakan kredit mencapai optimal, yaitu tercapainya keseimbangan antara biaya yang diakibatkan oleh kebijakan kredit dengan manfaat yang diperoleh dari kebijakan tersebut (Martono dan Harjito, 2002 : 95).

  Selain piutang perusahaan juga berkepentingan untuk memikirkan besarnya kewajiban lancar. Beberapa kewajiban menunjukkan jumlah terutang (terhimpun) kepada kreditor, seperti pemasok dan bank, sedangkan yang lainnya mencerminkan kewajiban kepada pihak lainnya, seperti badan pemerintah dan karyawan. Kewajiban penting karena sangat terkait erat dengan tujuan-tujuan profitabilitas dan likuiditas perusahaan (Simanora, 2000 : 333).

  Pengaturan utang yang efektif menjadi sangat penting untuk kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal untuk beroperasinya kegiatan perusahaan, maka besar kemungkinan akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek pada waktunya dan akan menghadapi likuiditas (Sartono, 2001 : 385).

  Dengan melihat permasalahan dan persoalan yang telah diungkapkan maka penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh piutang dan utang terhadap profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu maka penulis ingin mengambil judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Piutang dan Utang

  

Terhadap Profitabilitas Perusahaan” Studi empiris pada perusahaan

otomotif yang terdaftar di BEJ.

  3 B. Rumusan Masalah Apakah piutang dan utang berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan?

  C. Batasan Masalah 1. Piutang dihitung dengan rasio piutang terhadap aktiva lancar.

  2. Utang dihitung dengan Total Debt to Equity Ratio.

  3. Sedangkan profitabilitas dihitung dengan ROI.

  4. Perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di BEJ.

  5. Tahun yang digunakan untuk penelitian adalah tahun 2003-2006.

  D. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui apakah piutang dan utang berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Penelitian ini dapat memberikan penjelasan dan informasi pengaruh piutang dan utang terhadap profitabilitas pada perusahaan, khususnya perusahaan otomotif yang terdaftar di BEJ.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan, informasi untuk penelitian selanjutnya, dan membantu penelitian lebih mendalam khususnya mengenai piutang dan utang.

  3. Bagi Penulis Kegiatan penelitian ini merupakan pengalaman untuk menambah pengetahuan dan dapat menerapkan teori yang pernah didapat di bangku kuliah.

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang hal-hal yang menyangkut Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tentang hal-hal yang menyangkut Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek Penelitian, Objek Penelitian, Lokasi Penelitian, Data yang Dicari, Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis Data.

  4

F. Sistematika Penulisan

  5 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya perusahaan dan keadaan perusahaan pada umumnya. BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan tentang hasil penelitian lapangan, disertai dengan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran bagi perusahaan, serta keterbatasan hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan Peranan manajemen keuangan bagi perusahaan adalah

  memperhatikan aktiva, alokasi dana terhadap berbagai macam proyek dan kegiatan, pengukuran hasil dari masing-masing kegiatan, pemupukan dana dalam perusahaan, serta pemeliharaan struktur modal yang rasional.

  Menurut Suad Husnan (2000 : 4), manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan. Disini manajer keuangan bertanggungjawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi ( investment ) dan pendanaan ( financing ). Fungsi dari manajemen keuangan dalam perusahaan meliputi :

  1. Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana ( use / allocation of funds ).

  2. Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan ( raising of funds ).

  Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen pada suatu perusahaan. Dan diperoleh dari sumber

  7 Arus dana yang terjadi dalam kegiatan operasi perusahaan harus dipantau.

  Pihak sumber keuangan akan menerima imbalan dalam bentuk hasil pengembalian, pembayaran kembali produk dan jasa. Semua organisasi, baik perusahaan bisnis, unit perusahaan masyarakat, badan sosial seperti palang merah maupun organisasi nirlaba, harus menjalankan manajemen keuangan.

  Dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk menggunakan dana tersebut untuk memaksimumkan nilai perusahaan (Weston dan Copeland, 1992 : 3).

  Menurut Weston dan Copeland (1992 : 4), kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yaitu :

  1. Dalam perencanaan dan perkiraan manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lain yang ikut bertanggungjawab atas perencanaan umum perusahaan.

  2. Manajer harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya. Perusahaan yang berhasil biasanya mengalami pertumbuhan penjualan yang tinggi dan memerlukan dukungan penambahan investasi. Para manajer keuangan perlu menentukan laju pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai dan membuat prioritas alternative yang tersedia.

  3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan manajer lain di perusahaan, agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin. Semua keputusan bisnis menyangkut implikasi keuangan dan semua manajer baik manajer

  8 keuangan maupun bukan manajer keuangan perlu mempertimbangkan aspek keuangan tersebut.

  4. Tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaan. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan yang akan mempengaruhi nilai perusahaan.

  Menurut H. Indriyo Gitosudarmo dan H. Basri (2002 : 20), tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan nilai saham dan peningkatan kekayaan perusahaan. Value atau nilai perusahaan dimaksud, nilai perusahaan saat ini dan nilai pada waktu yang akan datang, oleh karena itu perlu pertimbangan nilai waktu dan uang ( time value of money ).

  Pertimbangan nilai waktu dan uang dipergunakan untuk menilai pengeluaran atau pemasukan yang akan diterima di waktu yang akan datang, sedangkan evaluasi dan keputusan harus dilakukan sekarang ( present value ). Untuk itu diperlukan perhitungan tingkat diskonto dalam pengeluaran atau pemasukan yang akan datang.

  Maksimisasi nilai perusahaan berarti maksimisasi kekayaan atau kemakmuran dari pemegang saham dan pihak lain yang terkait. Maksimisasi kekayaan pemegang saham dapat diukur dari pendapatan per lembar saham (Earning per Share / EPS).

  9 B. Laporan Keuangan Sebagai faktor internal perusahaan, laporan keuangan memegang peranan penting. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai data keuangan atau aktivitas perusahaan yang telah dilakukan. Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan yang selanjutnya dari hasil analisis tersebut dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan ekonomi (Standar Akuntansi Keuangan, 2002 : 56).

  Menurut Soemarso (2005 : 46), laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi dan laba ditahan, laporan arus kas serta catatan laporan keuangan. Neraca dapat menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Unsur- unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas ( modal ). Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh. Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

  Laporan keuangan bagi perusahaan berfungsi untuk mengetahui

  10 menyangkut bidang financial. Analisis terhadap laporan keuanagn ini merupakan pedoman perusahaan dalam pengambilan keputusan-keputusan di masa yang akan datang.

  1. Tujuan dari pelaporan keuangan adalah sebagai berikut :

  a. Pelaporan keuangan harus mengajukan informasi yang bermanfaat begi investor, kreditur dan pihak lain yang potensial dalam membuat keputusan-keputusan lain yang sejenis.

  b. Pelaporan keuangan harus mengajukan informasi yang dapat membantu investor, kreditur dan pengguna lain yang potensial dalam memperkirakan jumlah, waktu dan ketidakpastian penerimaan kas dimasa mendatang yang berasal dari pembagian dividen maupun pembayaran bunga dan pendapatan dari penjual.

  c. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya tersebut kepada perusahaan atau pemilik modal) dan tampak dari transaksi.

  d. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi tentang prestasi perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditur sering menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menaksir prospek perusahaan.

  2. Manfaat laporan keuangan dapat ditinjau dari :

  a. Bagi pihak intern 1) Merumuskan, melaksanakan dan mengadakan penilaian terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianggap perlu.

  2) Mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan atau aktivitas dalam perusahaan.

  3) Merencanakan dan mengendalikan aktivitas sehari-hari dalam perusahaan.

  4) Mempelajari tahapan-tahapan kegiatan tertentu dalam perusahaan. 5) Menilai keadaan atau posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.

  b. Bagi pihak ekstern 1) Investor

  Para investor sangat berkepentingan dan memerlukan laporan keuangan perusahaan karena mereka menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Investor berkepentingan terhadap prospek keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mngetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Dari analisis laporan keuangan tersebut investor dapat menentukan langkah yang harus ditempuhnya.

  2) Kreditur Sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaan, kreditur perlu mengetahui

  11

  12 terlebih dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi atau keadaan keuangan perusahaan peminta kredit akan diketahui malalui analisis laporan keuangan perusahaan tersebut. 3) Instansi Pemerintah

  Pemerintah sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan. Selain itu pemerintah juga akan menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk menjadi bahan rujukan dalam membuat kebijakan dibidang ekonomi. 4) Pelanggan dan Supplier

  Para pelanggan dan supplier memerlukan informasi yang menyangkut perusahaan untuk mengetahui apakah hubungan dengan perusahaan masih perlu untuk dipertahankan dan perlu atau tidaknya membuka hubungan baru dengan pihak lain.

  5) Masyarakat Perusahaan dalam menjalankan usahanya tidak bisa lepas dari mesyarakat disekitarnya. Kontribusi perusahaan mambawa perubahan dalam masyarakat seperti : ikut menyokong perekonomian nasional dan memberdayakan tenaga kerja. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi mengenai kecenderungan dan perkembangan perusahaan

  13 C. Piutang

1. Pengertian dan Jenis-Jenis Piutang

  Dalam rangka memperbesar volume penjualan, kebanyakan perusahaan besar menjual produknya dengan kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas tetapi menimbulkan piutang langganan, dan barulah di kemudian hari akan diterima kas, pada saat terjadinya aliran kas masuk yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut. Dengan demikian maka piutang merupakan elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja.

  Menurut Indriyo (2002 : 45), piutang adalah merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya politik penjualan kredit. Sedangkan menurut Sarwoko dan Abdul Halim (1999 : 105), piutang adalah aktiva yang menunjukkan jumlah tagihan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai hasil dari penjualan barang dan jasa di dalam kegiatan usaha-usahanya.

  Piutang juga merupakan salah satu bentuk investasi. Dia tidak berbeda dengan investasi lain seperti investasi yang berujud dana kas dan bank. Persediaan berbagai macam ( bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi ) dan sebagainya. Sebagai salah satu bentuk investasi maka piutang dagang (Adisaputro, 2003 : 61) : a. Menyerap sejumlah dana modal kerja.

  14

  c. Mempengaruhi tingkat resiko perusahaan secara keseluruhan d. Perlu dimonitor tingkat efisiensi pengelolaannya dari waktu ke waktu.

  Menurut Haryono Jusup jenis piutang dibagi menjadi tiga yaitu (2001 : 52):

  a. Piutang dagang Piutang dagang adalah jumlah jumlah uang yang harus dibayar oleh si pembeli kepada perusahaan. Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun. Oleh karena itu piutang dagang dalam neraca dilaporkan sebagai aktiva lancar.

  b. Piutang wesel Piutang wesel lebih formal bila dibandingkan dengan piutang dagang. Debitur (pihak yang harus membayar) dalam piutang wesel membuat suatu janji tertulis kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Jangka waktu wesel bisa bermacam-macam, tetapi pada umumnya paling sedikit 60 hari.

  Berbeda dengan piutang dagang, piutang wesel bisa juga timbul karena transaksi peminjaman uang.

  c. Piutang lain-lain Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Dalam kategori ini termasuk di dalamnya piutang kepada karyawan

  15 perusahaan, direksi perusahaan, dan piutang kepada cabang-cabang perusahaan. Pada umumnya piutang semacam ini termasuk piutang jangka panjang, tetapi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun dilaporkan sebagai aktiva lancar.

2. Manfaat Piutang

  Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan penjualan kredit antara lain (Adisaputro, 2003 : 62) : a. Merupakan upaya untuk meningkatkan omset penjualan. Pembeli yang tidak memiliki likuiditas tinggi mungkin sekali akan terdorong untuk melakukan pembelian, ataupun pembelian biasa yang jumlahnya kecil akan terdorong untuk membeli lebih banyak dengan ditawarkannya kredit pada mereka. Dengan demikian kebijakan kredit dapat meningkatkan daya saing perusahaan itu.

  b. Dengan meningkatnya volume penjualan maka keuntungan pun diharapkan akan meningkat. Dengan demikian kredit akan mempunyai akibat yang positif dari segi penilaian investasi secara keseluruhan.

  c. Dengan adanya hubungan hutang piutang maka hubungan dagang antara perusahaan dengan para pembelinya menjadi lebih erat, sehingga kredit menjamin kontinyuitas hubungan.

  d. Pada jenis usaha tertentu, seperti produsen rumah murah dan perdagangan kendaraan bermotor, di mana hubungan kredit berjangka lama maka kredit menciptakan keuntungan tambahan bagi penjual.

  16 banyak, melainkan juga dari selisih bunga modal yang diperhitungkan terhadap pembeli dengan bunga modal pinjaman yang sebenarnya harus dibayarkan kepada Bank sebagai sumber dana pembelanjaan piutang.

3. Tingkat Perputaran Piutang dan Budget Pengumpulan Piutang

  Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. Tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (Riyanto, 1995 : 90).

  Periode terikatnya modal dalam piutang atau hari rata-rata pengumpulan piutang dapat dihitung dengan membagi tahun dalam hari dengan turnovernya. Hari rata-rata pengumpulan piutang dapat dihitung dengan cara sebagai berikut : (1 tahun = 360 hari).

  Adalah penting untuk membandingkan hari rata-rata pengumpulan piutang dengan syarat pembayaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Apabila hari rata-rata pengumpulan piutang selalu lebih besar daripada batas waktu pembayaran yang telah ditetapkan tersebut berarti bahwa cara pengumpulan piutangnya kurang efisien. Ini berarti

  17 bahwa banyak para langganan yang tidak memenuhi syarat pembayaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

  Tinggi rendahnya tingkat perputaran piutang mempunyai efek yang langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Makin tinggi turnovernya, berarti makin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatnya dengan modal dalam piutang, sehingga untuk mempertahankan penjualan kredit tertentu, dengan naiknya turnovernya, dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil yang diinvestasikan dalam piutang (Riyanto, 1995 : 91).

D. Utang

1. Pengertian Utang

  Utang dalam pengertian akuntansi tidak sesederhana yang ada sehari-hari, tetapi meliputi masalah yang cukup rumit. Utang tidak hanya kewajiban yang timbul dari transaksi pinjaman, tetapi dapat pula timbul dari pengadaan barang secara kredit, penerimaan jasa pegawai, penawaran hadiah dan lain-lain.

  Prinsip Akuntansi Indonesia menyatakan pengertian utang sebagai berikut: “Kewajiban (utang) merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa sebelumnya (Naim, 1992 : 115).

  18 Dalam SFAC No. 6, FASB mendefinisikan kewajiban sebagai kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi dimasa depan yang timbul dari kewajiban saat ini dari entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu (Dyckman, 2000 : 136).

2. Klasifikasi Utang

  Mengenai penggolongan utang, ada yang hanya membaginya dalam 2 golongan, yaitu utang jangka pendek (yaitu kurang dari satu tahun) dan utang jangka panjang (lebih dari satu tahun). Tetapi banyak penulis dalam bidang pembelanjaan yang membagi modal asing atau utang dalam 3 golongan, yaitu (Riyanto, 1995 : 227) :

  a. Utang Jangka Pendek Utang jangka pendek adalah utang yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang jangka pendek terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan usahanya. Adapun jenis-jenis daripada utang jangka pendek yang terutama adalah :

  1) Kredit Rekening Koran 2) Kredit dari penjual 3) Kredit dari pembeli 4) Kredit Wesel

  19

  b. Utang Jangka Menengah Utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang 10 tahun.

  Kebutuhan membelanjai usaha dengan jenis kredit ini dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan kredit jangka pendek di satu pihak dan juga sukar untuk dipenuhi dengan kredit jangka panjang di lain pihak. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah

  1) Term Loan 2) Lease Financing

  c. Utang Jangka Panjang Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang umumnya lebih dari 10 tahun. Utang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang antara lain :

  1) Pinjaman Obligasi 2) Pinjaman Hipotik

3. Tujuan Utang

  Motivasi utama perusahaan memperoleh pendanaan usaha melalui utang adalah potensi biaya yang lebih rendah. Dari sudut pandang

  20 pemegang saham, utang lebih murah dibandingakn dengan pendanaan ekuitas paling tidak karena 2 alasan (Wild, 2005 : 213) :

  a. Bunga sebagian besar utang jumlahnya tetap dan, jika bunga lebih kecil dari pengembalian yang diperoleh dari pendanaan utang, selisih lebih atas pengembalian akan menjadi keuntungan bagi investor ekuitas.

  b. Bunga merupakan beban yang dapat mengurangi pajak sedangkan dividen tidak.

  Umumnya perusahaan menggunakan baik pendanaan utang maupun pendanaan ekuitas. Kreditor biasanya tidak mau memberikan dana tanpa perlindungan dari pendanaan ekuitas.

4. Leverage Ratio

  Leverage Ratio adalah perbandingan antara dana yang berasal

  dari pemilik dengan dana yang berasal dari kreditur. Rasio ini sangat penting bagi para kreditur atau calon kreditur yang memerlukan informasi berapa para pemilik mempunyai dana sebagai dasar menentukan tingkat keamanan kreditur. Apabila dana yang disediakan oleh pemilik merupakan jumlah kecil dibanding dengan yang diserahkan oleh para kreditur, maka berarti bahwa perusahaan sangat tergantung pada kreditur. Selain itu kreditur juga diberikan informasi tentang ketergantungan perusahaan pada para kreditur. Makin besar dana dari kreditur, berarti makin besar peranan kreditur dalam mengendalikan perusahaan (Machfoedz, 1996 : 96).

  21 Menurut Sarwoko dan Halim (1989 : 53) rasio ini mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Yang termasuk dalam rasio ini adalah :

  a. Total Debt to Total Asset Ratio Merupakan perbandingan total hutang dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin hutang perusahaan. Semakin tinggi nilainya semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan perusahaan. Rasio ini dihitung sebagai berikut :

  Total Hutang Total Debt to Total Asset Ratio =

  Total Aktiva

  b. Total Debt to Equity Ratio Merupakan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang disediakan untuk membayar hutang. Rasio ini dihitung sebagai berikut

  Total Hutang Total Debt to Equity Ratio =

  Total Modal

  c. Long Term Debt to Equity Ratio Merupakan perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri. Rasio ini menunjukkan jaminan atas hutang jangka panjang yang tersedia dari modal sendiri.

  Long Term Debt to Equity Ratio = Sendiri Modal Panjang Jangka Hutang

  1. Pengertian Profitabilitas

  Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan modal yang dimiliki perusahaan dalam periode tertentu (Harnanto, 1991 : 325).

  2. Ciri-Ciri Profitabilitas

  Profitabilitas dapat dianggap sebagai criteria penilaian yang valid untuk mengukur hasil pelaksanaan operasi perusahaan karena mempunyai cirri-ciri :

  a. Merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi atau penanaman modal sesuai dengan tingkat resikonya masing-masing.

  b. Mampu menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan menurut jumlah modal yang ditanamkan karena dinyatakan dalam angka relatif.

  3. Penggunaan Profitabilitas

  Penggunaan profitabilitas sebagai penilaian hasil usaha dapat dipakai sebagai : a. Indikator tentang efektivitas manajemen

  Tinggi rendahnya profitabilitas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tergantung sebagian besar pada kapabilitas, usaha dan motivasi dari manajemen.

  22

E. Profitabilitas / Laba

  23

  b. Proyeksi laba perusahaan Arti penting profitabilitas lainnya adalah untuk dipakai sebagai alat Bantu membaut proyeksi laba perusahaan, karena profitabilitas menggambarkan korelasi antara laba dengan jumlah modal yang ditanamkan

  c. Pengendali manajemen Bagi pihak intern manajemen, profitabilitas dapat dipakai sebagai alat pengendali. Profitabilitas dipakai untuk menyusun rencana, target, anggaran, koordinasi, dan evaluasi.

4. Rasio-Rasio Profitabilitas

  Tingkat profitabilitas perusahaan dapat diukur dari beberapa aspek yaitu, Gross Profit Margin, Operating Income Ratio, Operating

  Ratio, Net Profit Margin, ROA, ROI, Rate of return on net worth (Riyanto, 1995 : 335).

  Penjualan neto - HPP

  a. Gross Profit Margin = Penjualan neto

  b. Operating Income Ratio Penjualan neto HPP biaya biaya - administra - - si, penjualan, umum

  =

  Penjualan neto

  c. Operating Ratio HPP  biaya biaya administra - si, pemjualan, umum

  =

  Penjualan Neto Keuntungan neto sesudah pajak

  d. Net Profit Margin = Penjualan Neto

  EBIT

  e. ROA =

  24 Keuntungan Neto Sesudah Pajak

  f. ROI =

  Jumlah Aktiva Keuntungan neto sesudah pajak

  g. Rate of return on net worth =

  Jumlah Modal Sendiri

F. Pengaruh Piutang dan Utang Terhadap Profitabilitas

  Dalam rangka memperbesar volume penjualannya, kebanyakan perusahaan besar menjual produknya dengan kredit. Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas tetapi menimbulkan piutang langganan, dan barulah kemudian pada hari jatuhnya terjadinya aliran kas masuk yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut. Dengan demikian maka piutang merupakan elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja (Riyanto, 1995 : 90).

  Karena begitu pentingnya sebuah piutang bagi perusahaan, maka piutang ini dimonitor untuk melihat apakah pos tersebut meningkat terlalu banyak, tetap saja, stabil atau menurun. Dalam hal penagihan menunjukkan adanya pengenduran maka investasi perusahaan dalam piutang akan meningkat, dan ini akan mempengaruhi laba perusahaan disamping bertambah tingginya kemungkinan kerugian karena piutang macet. Jadi posisi piutang harus dimonitor secara ketat (Weston dan Brigham, 1990 : 213).

  Sedangkan menurut Kuswadi (2005 : 4), setiap mengumpulkan piutang berarti menambah uang kas yang diperlukan oleh perusahaan untuk membayar utang beserta bunganya, gaji pegawai, pajak dan biaya-biaya

  25 operasi lainnya. Setiap peningkatan penjualan seharusnya merupakan peningkatan laba, berarti peningkatan aktiva secara proporsional.

  Menurut LynM Fraser dan Aileen Ormiston (2004 : 235), jumlah dan porsi utang dalam struktur modal perusahaan sangat penting bagi seorang analis keuangan karena trade off antara tingkat pengembalian dengan resiko. Menggunakan hutang menimbulkan resiko karena hutang menimbulkan komitmen tetap berbentuk bunga dan pelunasan hutang pokok. Walaupun hutang berarti resiko, ini juga memberikan potensi perusahaan untuk memperbesar keuntungan bagi si pemilik.

G. Hipotesis

  Setiap mengumpulkan piutang berarti menambah uang kas yang diperlukan oleh perusahaan untuk membayar utang beserta bunganya, gaji pegawai, pajak dan biaya-biaya operasi lainnya. Setiap peningkatan penjualan seharusnya merupakan peningkatan laba, berarti peningkatan aktiva secara proporsional (Kuswadi, 2005 : 4). Sedangkan hutang walaupun berarti resiko ini juga memberikan potensi perusahaan untuk memperbesar keuntungan bagi si pemilik. Dengan melihat teori di atas maka penulis mengambil hipotesis sebagai berikut : piutang dan utang berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Berdasarkan karakteristik masalah maka penelitian digolongkan

  sebagai studi empiris, yaitu penelitian yang menitik beratkan pada pengumpulan dan pengolahan sumber data dari pihak ke tiga yang telah dipublikasikan.

  B. Tempat dan waktu penelitian Tempat : Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma.

  Waktu : Januari 2008 – Februari 2008.

  C. Subyek dan obyek penelitian

  1. Subyek penelitian adalah orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi untuk dimintai keterangan/data penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

  2. Obyek penelitian adalah data/informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian/menguji hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini obyek penelitian adalah rasio piutang terhadap aktiva lancar, total debt to equity ratio dan ROI perusahaan otomotif tahun 2003-2006.

  27 D. Variabel penelitian dan Pengukuran

  1. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan otomotif yang diukur dengan ROI. Alasan menggunakan ROI karena ROI memakai perhitungan laba setelah pajak atau laba bersih.

  Keuntungan Neto Sesudah Pajak

  ROI =