ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK ROKOK CAP KERBAU

  ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK ROKOK CAP KERBAU Studi kasus pada

  PT KERBAU SURAKARTA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  Disusun oleh: Aloysius Peter Vianto SP. No.Mhs : 982214052

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERSEMBAHAN

MOTTO

  Hanya yang menabur dengan menangis tahu arti yang sebenarnya dari sukacita pada saat ia menuai.

  “Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak- sorai”(Mazmur 126:5) Sebelum menasehati orang lain dengan perkataanmu, nasehatilah dia dengan perbuatanmu.

  Ada tiga hal yang harus kita miliki, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar diantaranya adalah kasih. Namun ada satu lagi yang tidak kalah pentingnya, yaitu “KESETIAAN”. Sebagaimana Allah telah setia, maka kita juga harus setia dalam segala hal.

  PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk

Papa dan Mama yang tercinta, Mpek Bie dan Om Indri yang kukasihi,

Adikku Paulus dan teman-temanku

yang telah memperhatikanku

  

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK

ROKOK CAP KERBAU

(Studi Kasus pada PT Kerbau Surakarta)

Aloysius Peter Vianto. SP

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil konsumen dan sikap konsumen terhadap atribut produk rokok Cap Kerbau yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek. Penelitian ini dilakukan di Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah. Penelitian ini mengambil 100 responden pria yang merupakan konsumen rokok Cap Kerbau sebagai sampel, dengan metode Purposive Sampling.

  Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis Prioritas Kepentingan dan Multiattribute

  Attitude Model (MAM).

  Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa semua konsumen yang merupakan sampel penelitian ini adalah pria yang bertempat tinggal di Kotamadya Surakarta. Berdasarkan usia; 21-30 tahun (27 orang), 31-40 tahun (35 orang), dan diatas 40 tahun (38 orang). Berdasarkan status rumah tinggal; yang rumah sendiri (65 orang), kontrak (16 orang), ikut kerabat (19 orang). Dari status pekerjaan; pedagang (37 orang) , pegawai swasta (18 orang), dan lain-lain/ buruh (45 orang). Dari segi penghasilan perbulan; 300.000 - 500.000 (66 orang), 500.000 – 1 juta (34 orang).

  Berdasarkan hasil Analisis Prioritas Kepentingan, diketahui bahwa atribut yang paling menentukan sikap konsumen adalah atribut kemasan. Dan dari Analisis

  

Multiattribute Attitude Model (MAM), diketahui bahwa sikap konsumen terhadap

atribut produk rokok Cap Kerbau adalah sangat baik.

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON THE CONSUMER ATTITUDE TOWARD

“CAP KERBAU CIGARRETES” PRODUCT ATTRIBUTES

  

(A Case Study at PT Kerbau Surakarta)

Aloysius Peter Vianto. SP

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

  The purpose of this research was to know consumer characteristics and consumer attitudes toward “Cap Kerbau Cigarretes” product attributes, which include: price, taste, product package, and merk. This research was conducted at Surakarta in Central Java Province. This research was conducted on 100 respondents, who were the consumers of Cap Kerbau cigarettes, as the sample. The sample technique was Purposive Sampling Method.

  The data gathering techniques used was interviews and questionnaire. The data analysis technique used was: The Importance Priority Analysis, and The Multiattribute Attitude Model (MAM).

  Results show that all of the consumers were male, lived at Surakarta, aged between 21-30 years old (27 persons), aged between 31-40 years old (35 persons), and aged more than 40 years old (38 persons). In terms of house ownership 65 persons had their own house, 16 persons rent house, 19 persons stay in their families. In terms of employment 37 persons as a merchant, 18 persons as an employees, and 45 persons were of other jobs. In terms of income 66 persons earned Rp. 300.000,- until Rp. 500.000,-/month, 34 persons earned Rp. 500.000,- until Rp. 1.000.000,-.

  Results show that the most influential attribute was the product package. The Multiattribute Attitude Model Analysis shows consumers attitude towards the product was very positive.

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bpk. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan pembimbing II skripsi saya.

  2. Bpk. Drs. Hendra Poerwanto., Msi. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bpk Drs. Marianus Mochtar Modesir, M.M. selaku Dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  4. Bpk. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan selama penulis duduk di bangku kuliah.

  6. Papa dan Mama yang tercinta, yang telah membiayai kuliah, mendoakan,

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………… ............. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………. iii PERSEMBAHAN……………………………………………………… . iv ABSTRAK……………………………………………………………….. v

  ABSTRACT………………………………………………………………. vi

  KATA PENGANTAR…………………………………………………… vii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….. ix DAFTAR ISI…………………………...……………………………........ x DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiii DAFTAR TABEL....................................................................................... xiv

  BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1 A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 3 C. Batasan Masalah …………………………………………....... 4 D. Tujuan Penelitian ……………………………………...……... 4 E. Manfaat Penelitian………………………………………....…. 5 F. Sistematika Penulisan …………………………………………. 6

  BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………...….. 8 A. Pengertian Pasar…………………………………………... 8 B. Pengertian Pemasaran …………………………....…....….. 10 C. Manajemen Pemasaran ……………………………......... .. 11 D. Konsep Pemasaran ……………………………...….....….. 12 E. Produk…………………………………………................... 14 F. Konsumen…………………………………………….…….. 16 G. Perilaku Konsumen................................................................ 17 H. Sikap………………………………………………….…..... 18 I. Review Penelitian Terdahulu……………………………...... 22 J. Hipotesis……………………………………………….......... 25 BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………… 26 A. Jenis Penelitian …………………………………..…………. 26 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ………………………………. 26 C. Subjek Dan Objek Penelitian ………………………..……... 26 D. Variabel Penelitian …………………………………………. 27 E. Data Dan Sumber Data ……………………………………… 27 F. Metode Pengumpulan Data ………………………………..... 28 G. Populasi Dan Sampel ……………………………………..… 29 H. Metode Pengujian Instrumen…………………..…………..... 30 I. Metode Analisis Data………………..……………………….. 31

  BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN................................... 35 A. Sejarah dan Tujuan Perusahaan............................................. 35 B. Struktur Organisasi................................................................. 37 C. Personalia............................................................................... 41 D. Produksi.................................................................................. 43 E. Pemasaran............................................................................... 47 F. Keuangan................................................................................. 47 BAB V. ANALISA DAN PEMBAHASAN................................................ 48 A. Deskripsi Penelitian................................................................ 48 B. Teknik Pengujian Instrumen................................................... 48 C. Analisis Data.......................................................................... 52 D. Pembahasan............................................................................ 70 BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN................. 73 A. Kesimpulan.............................................................................. 73 B. Saran......................................................................................... 74 C. Keterbatasan.............................................................................. 75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar IV. 1 Struktur Organisasi Perusahaan………………………… 38 Gambar IV. 2 Proses Produksi………………………………………… 44

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel V. 1 Hasil Uji Validitas Terhadap 30 Responden…………………… 50 Tabel V. 2 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap 30 Responden………………… 52 Tabel V. 3 Persentase Responden Berdasarkan Profesi / Pekerjaan……….. 53 Tabel V. 4 Persentase Responden Berdasarkan Usia………………………. 54 Tabel V. 5 Persentase Responden Berdasarkan Tempat Tinggal………….. 54 Tabel V. 6 Persentase Responden Berdasarkan Penghasilan / Uang Saku.. 55 Tabel V. 7 Bobot Rata-rata Atribut………………………………………… 57 Tabel V. 8 Menghitung Prioritas Kepentingan…………………………….. 57 Tabel V. 9 Hasil Perkalian Urutan Tingkat Kepentingan………………….. 59 Tabel V. 10 Item Pertanyaan 1 Atribut Harga……………………………… 60 Tabel V. 11 Item Pertanyaan 2 Atribut Harga……………………………… 61 Tabel V. 12 Item Pertanyaan 3 Atribut Harga……………………………… 62 Tabel V. 13 Item Pertanyaan 4 Atribut Harga……………………………… 62 Tabel V. 14 Item Pertanyaan 1 Atribut Rasa………………………….......... 64 Tabel V. 15 Item Pertanyaan 2 Atribut Rasa………………………………. 64 Tabel V. 16 Item Pertanyaan 1 Atribut Kemasan………………………....... 66 Tabel V. 17 Item Pertanyaan 2 Atribut Kemasan………………………….. 66 Tabel V. 18 Item Pertanyaan 3 Atribut Kemasan…………………………. 67 Tabel V. 19 Item Pertanyaan 1 Atribut Merek……………………………. 69 Tabel V. 20 Perhitungan MAM…………………………………………… 70

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hal terpenting yang harus diperhatikan perusahaan dalam melakukan

  kegiatan pemasaran adalah dengan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka produk yang ditawarkan perusahaan akan sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen dan dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan konsumen dapat dilihat dari sikap konsumen setelah mengkonsumsi produk yang ditawarkan perusahaan.

  Perusahaan memiliki tugas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan memproduksi dan menawarkan produk atau jasa tertentu.

  Produk yang ditawarkan dapat berupa barang fisik dan jasa. Menurut Tjiptono (1995: 86), produk mengandung beberapa unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan pada akhirnya dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. Unsur tersebut disebut sebagai atribut produk. Atribut produk tersebut meliputi merek, harga, kemasan, rasa, kualitas dan lain sebagainya.

  Atribut-atribut yang melekat pada suatu produk selalu berkembang sesuai dengan selera konsumen yang bersifat dinamis, sehingga sangat mungkin bila selera konsumen sekarang berbeda dengan selera konsumen di masa yang akan datang. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan selera konsumen terhadap suatu

  Dalam realita kehidupan kita banyak dijumpai produk-produk yang beraneka ragam beredar di pasaran, sebagai contoh misalnya rokok, mie, minuman kaleng. Keanekaragaman inilah yang membuat konsumen mudah berpindah dari suatu produk ke produk lainnya sesuai dengan selera mereka.

  Mereka memiliki alasan yang berbeda-beda, misalnya rasanya yang lebih baik, kemasan yang menarik, atau harga yang lebih murah. Keunggulan dan keunikan suatu atribut produk merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam memilih produk tersebut, sehingga atribut produk yang tepat akan menjadikan suatu produk kelihatan menarik dan dapat menarik minat beli konsumen.

  Analisis pasar sangat berguna bagi pemasar untuk menentukan apa yang dibutuhkan konsumen dan pangsa pasar mana yang akan dimasuki. Hal ini akan membantu pemasar dalam melayani konsumen secara lebih baik. Perusahaan juga harus memperhatikan agar produknya tidak kalah dengan produk pesaing dengan cara menghasilkan produk sesuai dengan selera dan keinginan konsumen. Oleh karena itu pemasar perlu mengetahui atribut produk (harga, rasa, kemasan, merek) yang dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian produk. Karena dengan atribut produk tersebut, konsumen dapat memberikan penilaian apakah produk tersebut memuaskan atau tidak, layak dikonsumsi atau tidak, dan dapat jadi pertimbangan apakah perlu mengkonsumsinya secara kontinyu.

  Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian rokok Cap “Kerbau” dengan judul Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk Rokok Cap Kerbau”. Studi kasus pada konsumen rokok Cap Kerbau di Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah.

B. Rumusan Masalah

  Perumusan masalah merupakan suatu tahap dari penemuan setelah peneliti memilih bidang dan pokok masalah yang akan diteliti. Kriteria penelitian yang baik menghendaki rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang jelas dan tidak ambiguitas. Supaya peneliti mudah dalam menentukan konsep-konsep teoritis dan memilih metode penguji data yang tepat, masalah penelitian sebaiknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang mengekspresikan secara jelas hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah dalam suatu penelitian dapat berupa lebih dari satu pertanyaan. (Indriantoro dan Supomo 2002: 49-50). Memahami atribut-atribut suatu produk yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah penting. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa permasalahan yang akan diteliti adalah:

  1. Bagaimana profil konsumen rokok Cap Kerbau?

  2. Bagaimana sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau yang meliputi harga, rasa, kemasan, dan merek?

  C. Batasan Masalah

  Agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut:

  1. Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti empat jenis atribut produk yaitu harga, rasa, kemasan, dan merek.

  2. Produk yang diteliti adalah rokok Cap Kerbau.

  3. Profil konsumen yang diteliti meliputi jenis kelamin, profesi, usia, tempat tinggal, dan penghasilan.

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah (Indriantoro dan Supomo, 2002: 2). Tujuan penelitian yang lain dinyatakan secara jelas oleh Sekaran dalam buku terjemahannya “Research Methods For Business”, yaitu suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Adapun penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

  1. Menganalisis profil konsumen rokok Cap Kerbau.

  2. Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut rokok Cap Kerbau, yaitu harga, rasa, kemasan, dan merek.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian yang akan penulis lakukan memiliki berbagai manfaat baik bagi perusahaan, bagi penulis, maupun bagi Universitas Sanata Dharma. Adapun penjelasan manfaat-manfaat penelitian tersebut sebagai berikut:

  1. Bagi Perusahaan

  Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana sikap konsumen terhadap produk rokok Cap Kerbau, berkaitan dengan pengaruh atribut produk rokok Cap Kerbau, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam melakukan inovasi produk dan menentukan strategi dalam menghadapi pesaing yang ada.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma

  Penelitian ini berguna untuk menambah wacana ilmiah bagi para pembaca, khususnya mahasiswa mengenai sikap konsumen terhadap atribut produk rokok Cap Kerbau. Selain itu penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan referensi mahasiswa dalam menyusun skripsi.

  3. Bagi Penulis

  Penelitian ini diharapkan dapat melatih penulis dalam menganalisis suatu masalah mengenai sikap konsumen terhadap atribut produk sesuai dengan teori yang telah diperoleh dalam menempuh studi.

F. Sistematika Penulisan

  Agar memperoleh susunan pembahasan yang sistematis penelitian ini akan disusun dalam sistematika sebagai berikut:

  BAB I. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan tentang apa yang menjadi latar belakang penulisan

  ini, rumusan masalah yang akan diteliti, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II. Landasan Teori Pada bab ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian

  ini, yaitu mengenai pengertian pasar dan pemasaran secara umum, manajemen pemasaran, konsep pemasaran, produk, klasifikasi produk, atribut produk, konsumen, perilaku konsumen, sikap, komponen sikap, pembentukan sikap. Teori-teori ini akan digunakan sebagai landasan dalam pembahasan penelitian ini.

  BAB III. Metode Penelitian Pada bab ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

  subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

  BAB IV. Gambaran Umum Perusahaan Pada bab ini akan dijelaskan tentang sejarah singkat perusahaan, lokasi

  perusahaan, struktur organisasi perusahaan, personalia, produksi, pemasaran, dan

  BAB V. Analisis Data Pada bab ini akan dijelaskan tentang proses analisis data yang berdasarkan pada

  data yang diperoleh dari perusahaan dan dari responden konsumen rokok Cap Kerbau. Analisis tersebut dengan menggunakan metode statistika.

  BAB VI. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan Pada bab terakhir ini akan berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan

  penelitian ini. Keterbatasan penelitian dan saran-saran dari peneliti kepada perusahaan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI Pemasaran adalah bagian yang penting dalam suatu perusahaan, karena

  melalui bagian pemasaranlah perusahaan memasarkan produknya kepada para konsumennya dan melalui bagian pemasaranlah perusahaan dapat memperoleh laba seperti yang telah ditargetkan. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus merancang strategi pemasaran yang cukup efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya. Dalam landasan teori ini penulis akan menguraikan berbagai teori yang akan mendukung penelitian yang akan dilakukan, berikut ini akan dibahas satu persatu mengenai pengertian pasar, pemasaran, manajemen pemasaran, konsep pemasaran, produk, klasifikasi produk, atribut produk, konsumen, perilaku konsumen, sikap, komponen sikap, pembentukan sikap.

A. Pengertian Pasar

  Semula, sebuah ”pasar” adalah tempat dimana sekumpulan pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan pertukaran barang-barang mereka. Namun pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar. definisi pasar sebagai berikut:

  “Pasar adalah semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu”. (Kotler, 1997: 12)

  Menurut William J. Stanton, definisi pasar sebagai berikut:

  Jadi dalam permintaan pasar untuk beberapa barang dan jasa, terdapat 3 faktor yang perlu diperhatikan, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, tingkah laku mereka dalam pembelian mereka. Secara umum, orang sering menggunakan istilah “pasar” secara informal untuk mencakup beragam pengelompokan pelanggan. Ada yang tentang pasar kebutuhan (seperti pasar pencari diet), pasar produk (seperti pasar pakaian), pasar demografis (seperti pasar pelajar), dan pasar geografis (seperti pasar Klewer di Solo). Atau mereka memperluas konsep tersebut untuk mencakup pengelompokan non pelanggan, seperti pasar pemberi suara dalam pemilu dan pasar tenaga kerja.

  Menurut Kotler, ada lima pasar dasar dan alur yang menghubungkan mereka. Pada dasarnya, perusahaan manufaktur / pasar produsen pergi ke pasar sumber daya (pasar bahan baku, pasar tenaga kerja, pasar uang), membeli sumber daya dan mengubah mereka menjadi barang dan jasa, dan kemudian menjual produk jadi tersebut kepada pasar perantara, yang kemudian menjualnya kembali kepada pasar konsumen. Konsumen menjual tenaga mereka, dan menerima uang yang kemudian mereka gunakan untuk membayar barang dan jasa yang mereka beli.

  Pasar pemerintah menggunakan pendapatan pajak untuk membeli barang dari pasar sumber daya, perusahaan manufaktur, dan pasar perantara, lalu menggunakan barang dan jasa ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

B. Pengertian Pemasaran

  Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa pemasaran adalah ujung tombak perusahaan, dan melalui kegiatan pemasaranlah perusahaan memasarkan produknya kepada para konsumennya dan memperoleh laba. Dunia pemasaran merupakan dunia yang dinamis dan berubah secara cepat sesuai dengan selera dan kebutuhan dari pasar itu sendiri. Pemasaran telah didefinisikan dengan banyak cara, menurut penulis pemasaran adalah suatu kegiatan memasarkan produk hasil proses produksi ke tangan konsumen. Berikut ini adalah definisi pemasaran menurut Sudarsono (1994: 209)

  “Pemasaran adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen, atau semua kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen”. Adapun definisi pemasaran menurut Swastha dan Sukotjo (1998: 179), sebagai berikut:

  “Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

  Kotler seorang ahli pemasaran terkemuka dunia mendefinisikan pemasaran sebagai berikut: “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. (Phillip Kotler, 1997: 8)

  William J. Stanton (1995: 7-8) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut: “Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

  Pendapat lain mengatakan bahwa definisi pemasaran adalah: “Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran”. Sumarni (1997: 5)

  Sedangkan menurut penulis sendiri, disimpulkan bahwa: “Pemasaran adalah suatu kegiatan pendistribusian barang atau jasa dari produsen ke konsumen”.

C. Manajemen Pemasaran

  Manajemen pemasaran mengelola permintaan dengan melaksanakan riset pemasaran, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dalam perencanaan pemasaran, pemasar harus memutuskan pasar sasaran, posisi produk dalam pasar, pengembangan produk, penetapan harga, saluran distribusi, distribusi fisik, komunikasi, dan promosi. Ada berbagai definisi tentang manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli pemasaran, yaitu:

  “Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”. (Kotler, 1997: 13)

  Pendapat lain mengatakan bahwa definisi manajemen pemasaran adalah: “Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan

  Sedangkan menurut penulis sendiri, disimpulkan bahwa: “Manajemen pemasaran adalah kegiatan merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengontrol proses penyaluran barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen”.

D. Konsep Pemasaran

  Konsep Pemasaran menurut Stanton (1995: 7) didefinisikan sebagai sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Ada tiga unsur pokok dalam konsep pemasaran yaitu: Orientasi Konsumen yang menentukan kebutuhan pokok konsumen yang akan dilayani dan dipenuhi, menentukan kelompok konsumen tertentu sebagai pasar sasaran, menentukan produk dan program pemasaran, menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik untuk menghadapi persaingan dengan produk sejenis. Yang kedua adalah Penyusunan Kegiatan Pemasaran Secara Integral, dimana setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Yang ketiga adalah Kepuasan Konsumen yang merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk.

  Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan harus diorganisasikan secara terpadu dan memerlukan suatu pelaksanaan manajemen pemasaran yang pada hakekatnya merupakan tindakan dari konsep pemasaran. Secara umum ada lima jenis konsep pemasaran yang akan diuraikan satu persatu sebagai berikut:

  1. Konsep Produksi

  Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia di banyak tempat dan murah harganya. Manajer organisasi yang berorientasi produksi memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi yang luas.

  2. Konsep Produk

  Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.

  3. Konsep Penjualan

  Menyatakan bahwa konsumen jika diabaikan, biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup. Karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

  4. Konsep Pemasaran

  Menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

  5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial

  Menyatakan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

E. Produk

  Pengertian produk menurut Kotler (1997: 329) adalah sekumpulan produk yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

  Menurut Tjiptono (1995: 76), yaitu: “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”

  Sedangkan menurut penulis, disimpulkan bahwa: “Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan produsen, yang terdiri dari sekumpulan atribut yang mungkin diterima oleh konsumen sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.”

  Kotler membagi produk yang dipasarkan ke dalam beberapa bagian yang terdiri dari: Benda berwujud, Jasa, Orang, Tempat, dan Organisasi.

1. Klasifikasi Produk

  Klasifikasi produk adalah didasarkan atas dasar sudut pandang mengenai siapa yang menjadi konsumennya dan untuk apa produk tersebut diproduksi. Kotler dan Amstrong (1991: 350), mengklasifikasikan produk menjadi tiga kelompok: a. Barang tidak tahan lama Adalah barang yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Beberapa contoh diantaranya adalah roti, minuman kaleng, dan makanan kaleng.

  b. Barang tahan lama Adalah barang yang konsumsi yang digunakan dalam kurun waktu yang lama dan biasanya tetap bertahan hingga beberapa kali penggunaan.

  Beberapa contoh diantaranya kulkas, mobil, meja, kursi, dan tempat tidur.

  c. Jasa atau pelayanan Adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

2. Atribut Produk

  Pengembangan suatu produk dipenuhi oleh atribut-atribut produk seperti mutu, ciri, dan desain. Keputusan mengenai atribut-atribut ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk. Menurut Gitosudarmo (1995: 188):

  “Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Sifat-sifat tersebut antara lain warna, aroma, daya tahan, kualitas, kesan baik, bungkus, merek, dan desain”. Pengertian atribut produk menurut Tjiptono (1995: 86):

  “Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, garansi, dan pelayanan”. Sedangkan menurut penulis, disimpulkan bahwa: “Atribut produk adalah unsur-unsur yang dianggap penting bagi konsumen yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.

  F. Konsumen

  Salah satu hal penting yang yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah konsumen. Kebutuhan merupakan kekuatan yang paling mendasar yang mendorong konsumen dalam melakukan suatu proses pembelian. Dalam Kamus Istilah Manajemen (1994: 26), konsumen dapat diartikan sebagai pembeli barang dan jasa untuk penggunaan dan konsumsi langsung.

  Menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000: 6), membedakan konsumen menjadi dua golongan yaitu:

  1. Konsumen akhir (Ultimate customer) Adalah seorang atau individu yang membeli barang dan jasa untuk dipakai sendiri atau digunakan oleh anggota-anggota rumah tangga yang lain.

  2. Konsumen organisasional (Organizational customer) Adalah mereka yang membeli barang dan jasa untuk keperluan menjual kembali, sebagai masukan untuk produksi barang dan jasa lain, dan untuk penggunaan dalam operasi perusahaan.

  G. Perilaku Konsumen

  Menurut Engel, perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghasilkan Menurut Handoko dan Swastha (1997: 4): “Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung telibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut”.

  Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar (ekstern) dan dari dalam (intern) individu. Handoko dan Swastha (1997:57), berpendapat bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

  1. Kelas sosial Masyarakat kita dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelas, yaitu kelas atas, menengah, dan bawah. Pembagian ini bersifat relatif, hal ini sulit dikuantitatifkan secara pasti.

  2. Kebudayaan Kebudayaan sifatnya luas dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia.

  Kebudayaan adalah kompleks, yang menyangkut pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, dan adat istiadat.

  3. Kelompok Sosial Kelompok sosial terbentuk karena adanya keinginan manusia untuk menjadi satu dan berinteraksi dengan manusia lain dan dengan alam sekelilingnya.

  4. Keluarga Dalam keluarga masing-masing anggota mempunyai selera dan sikap yang ini harus mengerti siapa yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, yang membuat keputusan, yang melakukan pembelian, dan siapa yang memakai produk itu nantinya.

  Adapun faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah motivasi yang berupa dorongan kebutuhan dan keinginan yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai kepuasan, pengamatan atau persepsi yang merupakan suatu proses dimana manusia menyadari dan mengintepretasikan aspek lingkungannya, dan belajar yang merupakan proses perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat adanya pengalaman. Hasil belajar ini akan memberikan suatu tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu.

H. Sikap

  Setiap orang memiliki sikap dalam memberikan suatu penilaian terhadap produk yang akan dikonsumsi. Sikap tersebut sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan. Pengertian sikap menurut Kotler (1997: 167) adalah:

  “Sikap sebagai suatu evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan”. Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (1993: 93) adalah:

  “Sikap adalah keadaan jiwa (mental) dan keadaan pikiran (netral) yang dipersiapkan untuk memberi tanggapan melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung dan atau secara dinamis pada perilaku”.

  1. Karakteristik Sikap

  Menurut Loudon dan Bitta (1993: 211) ada empat karakteristik sikap, yaitu: a. Sikap mempunyai objek

  Artinya selalu mempunyai hal yang dianggap penting. Objek sikap dapat berupa sesuatu yang nyata.

  b. Sikap adalah sesuatu yang nyata, mempunyai arah, tingkatan, dan intensitas c. Sikap mempunyai arah dalam hal positif dan negatif. Dikatakan mempunyai tingkatan dan intensitas karena ada tingkat sikap dari positif ke negatif.

  d. Sikap mempunyai struktur karena ada bentuk yang jelas.

  e. Sikap merupakan sesuatu yang dapat dipelajari. Artinya sikap dibentuk dari pengalaman individu terhadap kenyataan pengalaman. Ini dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.

  2. Komponen Sikap

  Sikap menurut Assael (1995:267-269) melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan, yaitu: a. Kognitif

  Berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang terhadap objek atau fenomena. Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai b. Afektif Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Respon afektif mengarah pada preferensi dan kesenangan terhadap suatu objek.

  c. Konatif Komponen ini menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan obyek yang dihadapinya. Menurut Engel (1994:338) memahami tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting karena dengan mempengaruhi kekuatan yang dihubungkan antara sikap dan perilaku, sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku. Kepercayaan dapat mempengaruhi sikap terhadap perubahan. Sikap menjadi lebih efisien terhadap perubahan bila dipegang dengan kepercayaan yang lebih besar.

3. Pembentukan Sikap

  Menurut Engel (1994:340) pembentukan sikap dibagi ke dalam dua peranan, yaitu: a. Peranan pengalaman langsung Terbentuk sebagai hasil kontak langsung dengan objek. Sikap yang didasarkan pada pengalaman langsung adalah sikap yang biasanya dianut dengan kepercayaan lebih besar.

  b. Peranan pengalaman tidak langsung Sikap yang dapat dibentuk tanpa adanya pengalaman aktual dengan suatu objek. Begitu pula sikap produk mungkin terbentuk, bahakan bila pengalaman konsumen dengan produk yang bersangkutan terbatas pada apa yang mereka lihat di iklan-iklan.

4. Fungsi Sikap

  Menurut Assael (1995:275-278), sikap mempunyai fungsi sebagai berikut:

  a. Fungsi Penyesuaian Fungsi ini mengarahkan orang untuk menyukai atau menghargai objek terlepas dari rasa menyukai atau tidak menyukai produk tersebut. Fungsi penyesuaian ini membantu konsumen untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

  b. Fungsi Pertahanan Ego Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri dari ancaman.

  Kenyataan bahwa banyak ekspresi-ekspresi sikap yang keluar merefleksikan kebaikan-kebaikan dari apa yang dipersepsikan orang terhadap dirinya. c. Fungsi Ekspresi Nilai Konsumen mengambil sikap tertentu dalam usaha untuk menterjemahkan nilai-nilai mereka ke sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah. Pemasar seharusnya memahami nilai-nilai dari konsumen yang diekspresikan dan mendesain produk sesuai dengan nilai-nilai itu.

  d. Fungsi Pengetahuan Manusia mempunyai kebutuhan dan lingkungan yang teratur sehingga mereka mencari konsistensi, definisi, stabilisasi, dan pemahaman.

  Kebutuhan akan pengetahuan pada apa yang kita butuhkan untuk diketahui.

I. Review Penelitian Terdahulu

  Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan analisis sikap konsumen terhadap atribut suatu produk tertentu sebagai berikut:

1. Indriati Wardhani (1999)

  Indriati meneliti tentang analisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut minuman anggur 5000 Gemini di Yogyakarta. Adapun masalah yang diteliti mengenai bagaimana sikap konsumen terhadap atribut-atribut minuman anggur 5000 Gemini dan apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap atribut yang lainnya dengan atribut yang dipertimbangkan sebagai berikut: rasa, usia, tingkat perkapita perbulan, jenis pekerjaan, harga, status perkawinan, kontinuitas persediaan produk. Setelah dilakukan penelitian dan

  

Attitude Model (MAM). Adapun tanggapan konsumen terhadap atribut-

  atribut minuman anggur 5000 Gemini positif atau relatif memuaskan, tetapi terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap atribut yang lainnya baik ditinjau dari usia yaitu atribut alternatif rasa, harga, dan kontinuitas persediaan produk; bila ditinjau dari tingkat pendidikan yaitu atribut rasa ditinjau dari tingkat perkapita perbulan yaitu rasa dan harga, dan ditinjau dari status perkawinan yaitu atribut harga.

2. Agnes Haning Sulistyowati (2001)

  Agnes meneliti tentang analisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut sepeda motor merek Honda. Adapun masalah yang diteliti mengenai bagaimana karakteristik atau profil konsumen sepeda motor merek Honda di kelurahan Warung Broto, Kecamatan Umbulharjo, dan bagaimanakah sikap konsumen terhadap atribut produk sepeda motor merek Honda. Kemudian hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa profil konsumen sebagian besar adalah pria, berusia diatas 35 tahun, berpendidikan SLTA / sederajat, pekerjaan sebagai pegawai swasta, dan berpenghasilan perbulan antara 300.000-600.000; dan sikap konsumen terhadap atribut sepeda motor merek Honda adalah baik serta menjadi atribut yang paling mempengaruhi ialah atribut kualitas mesin. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis persentase, uji validitas dan reliabilitas, serta Multiatribut Attitude Model (MAM).

  3. A. Doni Andrianto (1997)