PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM

  

PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN

TERHADAP HARGA SAHAM

  S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

Nanang Suryanto

NIM: 012114240

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

Usia tidak akan melindungi seseorang dari pengaruh cinta tetapi cinta

bisa membuat seseorang melupakan usia (Jeanne Moreau)

  

Hanya mereka yang bekerja dengan hati yang dapat memberi inspirasi

(Albert Einstein)

Orang bijak tak pernah ingat jasa yang pernah disumbangkannya,

tetapi tak pernah lupa pada kerepotan yang pernah dibuatnya

  (Elizabeth Asquith Bibesco) You’ll Never Walk Alone Kupersembahkan untuk: Pelindungku Yesus Kristus Keluargaku Tercinta Kekasihku Lisa UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Mei 2007 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 31 Mei 2007 Yang membuat pernyataan, (Nanang Suryanto)

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Allah Bapa di surga atas kasih, karunia, kemurahan dan terang-Nya, serta Bunda Maria yang selalu memberikan berkah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat masukan, saran, maupun bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini perkenankanlah dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si, Akt, selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan untuk menyempurnakan skripsi ini.

  4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, pengarahan dan

  5. Bapak dan Ibu Suradal serta adikku Maria Rosa Rina atas segala doa, kasih sayang, bantuan (baik materi maupun rohani) selama ini sehingga penulis dapat mewujudkan harapan yang selama ini dinanti.

  6. Kekasihku Lisa Mardiana atas perhatian, kasih sayang dan dorongannya sehingga aku bisa menyelesaikan studiku.

  7. Para sesepuh akuntansi angkatan ’96 (Simbah, Tionk, Si Om, Ndup Ndup) yang telah berbagi banyak pengalaman dengan penulis.

  8. Sahabat di kontrakan 278 (Fitra, Yoyok, Parmin, Gudel, Cimo, Grandong, Seno, Ki Joko Botol, Solopuk, Sodrun, Anson, Plenthus), bersama kalian kutemukan arti persahabatan. Untuk Ambar terimakasih atas printernya.

  9. Keluarga Bapak Mamat yang telah meluangkan waktunya untuk menemani penulis pada saat ujian.

  10. Teman-teman ’01 (Qwot, Keye, Iyet, Tegil, Kucluk, Lobo, Sontrot, Roim, Toink, Lintang, Agung, Didu, Tommy, Bullet, Adist, Nguik, Elis) serta semua teman-teman Akuntansi angkatan ’01 untuk kebersamaan dan kekompakkannya selama ini. Untuk Luvi ’02 terimakasih atas segala bantuannya selama ini.

  11. Teman-teman KKP angkatan IX: “Darno Community” (Aji, Rikky, Eka, Merry), bersama kalian kudapatkan banyak sekali pengalaman berharga.

  12. Teman-teman kelas MPT (Lenny, Yulita, Ajeng, Dian, Eka, Tanti, Dini, Ari, Nita, Dany, Sidhi, Bimo, Budi), masukan kalian selama MPT sangat

  13. Semua pihak yang belum sempat penulis sebutkan yang telah banyak memberikan bantuan dan inspirasi.

  Penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga semua saran dan koreksi yang membangun untuk penyempurnaan lebih lanjut akan penulis terima dengan senang hati. Akhir kata semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Penulis (Nanang Suryanto)

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................... v HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ vi HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... ix HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................. xii ABSTRAK ................................................................................................... xiii ABSTRACT ................................................................................................. xiv BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian....................................................................

  5 D. Manfaat Penelitian .................................................................

  5 E. Sistematika Penelitian ............................................................

  6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................

  8

  C. Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kondisi Keuangan Perusahaan ............................................................ 10

  D. Analisis Laporan Keuangan ................................................... 10

  E. Penggolongan Rasio Keuangan .............................................. 11

  1. Rasio Likuiditas (liquidity Ratio) ....................................... 11

  2. Rasio Leverage (leverage Ratio)........................................ 12

  3. Rasio Profitabilitas ............................................................. 13

  4. Rasio Aktivitas ................................................................... 13

  F. Harga Saham ........................................................................... 14

  G. Model Analisis Z score .......................................................... 18

  H. Hubungan Kondisi Keuangan Perusahaan dengan Harga Saham ..................................................................................... 21

  I. Hipotesis Penelitian ................................................................ 23

  BAB III. METODA PENELITIAN ........................................................... 24 A. Jenis Penelitian ....................................................................... 24 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 24 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 24

  1. Subjek Penelitian ................................................................ 24

  2. Objek Penelitian ................................................................. 24

  D. Populasi dan Sampel .............................................................. 25

  E. Jenis Data ............................................................................... 25

  BAB IV. GAMBARAN UMUM SAMPEL............................................... 29 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................ 43 A. Pengambilan Sampel .............................................................. 43 B. Menghitung Nilai Z Perusahaan ............................................. 44 C. Mengelompokkan Data Harga Saham .................................... 47 D. Pengolahan Data Menggunakan SPSS ................................... 49 E. Pembahasan ............................................................................ 52 BAB VI. PENUTUP................................................................................... 56 A. Kesimpulan............................................................................. 56 B. Saran ....................................................................................... 56 C. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 57 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 58

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel ........................................................

  30 Tabel 4.2 Total Aktiva ..............................................................................

  34 Tabel 4.3 Total Hutang..............................................................................

  35 Tabel 4.4 Modal Kerja ..............................................................................

  36 Tabel 4.5 Modal Sendiri............................................................................

  37 Tabel 4.6 Laba Ditahan .............................................................................

  38 Tabel 4.7 Penjualan ...................................................................................

  39 Tabel 4.8 EBIT ..........................................................................................

  40 Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan dan Z score.......................

  45 Tabel 5.2 Harga Saham per 31 Desember.................................................

  48

  

ABSTRAK

  PENGARUH KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM Nanang Suryanto NIM: 012114240

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2007 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kondisi keuangan perusahaan terhadap harga saham. Kondisi keuangan perusahaan diukur menggunakan analisis Z score. Sampel dari penelitian ini sebanyak 32 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode tahun 2002 sampai tahun 2004.

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kondisi keuangan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

  Berdasarkan hasil uji regresi diketahui bahwa kondisi keuangan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah kondisi keuangan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

  

ABSTRACT

  THE INFLUENCE OF COMPANY’S FINANCIAL CONDITION ON THE STOCK’S PRICE

  Nanang Suryanto NIM: 012114240

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2007 The objective of this research was to find out the influence of company’s financial condition to stock’s price. The company’s financial condition was measured by using Z score analysis. The sample of this research was 32 manufacturing companies listed on Jakarta Stock Exchange for the period of 2002 to 2004.

  The data analysis technique used in this research was regression test. The hypothesis of this research was that the company’s financial condition has influence on stock’s price.

  Based of the regression test result, it was known that the company’s financial condition had influence on the stock’s price. The conclusion that could be obtained from the research was that the company’s financial condition had influence on the stock price.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara sedang berkembang seperti Indonesia membutuhkan dana yang

  besar untuk investasi. Sarana yang mempunyai peranan penting dalam investasi adalah pasar modal. Pasar modal menjalankan fungsi ekonominya dengan menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang kelebihan dana (lender) ke pihak yang kekurangan dana (borrower). Selain itu, pasar modal juga menjalankan fungsi keuangan dengan menyediakan dana oleh investor tanpa investor harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva real yang diperlukan untuk investasi (Husnan, 1995: 4 ).

  Melalui pasar modal, diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat. Pasar modal berperan sebagai alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan. Pasar modal akan membantu perusahaan agar dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas.

  Perkembangan pasar modal tersebut didukung oleh perangkat sistem perdagangan antara lain proses pelaporan informasi keuangan dan informasi lain yang dipandang penting oleh publik. Pengambilan keputusan investasi

  Pemilik dana atau investor akan melihat kondisi keuangan perusahaan terlebih dahulu sebelum melakukan investasi. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi sumber informasi penting bagi investor terutama dalam menilai kondisi keuangan. Laporan keuangan digunakan untuk menilai apakah perusahaan tersebut dapat memberikan jaminan terpenuhinya harapan dari aktivitas investasi. Harapan para investor adalah tercapainya tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terkecil pada investasi yang dilakukan.

  Harga saham juga merupakan variabel penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi oleh investor. Hal itu dapat dimengerti mengingat harga saham merupakan faktor penentu hasil atau tingkat keuntungan yang akan diperoleh investor. Para analis fundamental menyatakan bahwa harga saham ditentukan oleh faktor fundamental perusahaan, baik intern maupun ekstern. Faktor fundamental intern meliputi pertumbuhan penjualan, laba, deviden, serta struktur modal. Sedangkan faktor fundamental ekstern meliputi pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga dan inflasi.

  Semakin tinggi pendapatan dan laba yang diterima perusahaan, maka harga saham perusahaan tersebut cenderung semakin tinggi.

  Laporan keuangan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap pasar, sehingga kesimpulan yang dapat ditarik adalah pelaku pasar memperhatikan yang akan diperoleh. Pentingnya informasi laporan keuangan mendorong di lakukannya analisis laporan keuangan.

  Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan. Dalam hal ini analisis dilakukan dengan menghitung rasio-rasio keuangan diantaranya rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio keuntungan. Analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk memprediksi laba, selain itu juga dapat digunakan untuk meneliti kondisi keuangan atau kesehatan suatu perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan merupakan informasi penting yang perlu diketahui oleh para investor dalam mengambil suatu keputusan ekonomi.

  Cara lain untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan adalah menggunakan analisis Z-score. Pada tahun 1968 Altman melakukan penelitian untuk mengetahui kondisi kesehatan keuangan suatu perusahaan (Kieso, Jerry and Terry, 2004: 184). Pada penelitian yang dilakukannya, Altman mencoba mengembangkan suatu model matematis yang ditujukan untuk meramalkan kebangkrutan suatu perusahaan. Altman mengkombinasikan rasio-rasio keuangan dengan teknik statistik, sehingga diperoleh suatu model yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan atau memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan. Dari model yang diperoleh, Altman dapat mempunyai Z-score lebih dari 2,90 dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak akan mengalami kebangkrutan. Perusahaan yang Z-score-nya terletak antara 1,21 sampai dengan 2,90 dikategorikan sebagai perusahaan yang mengalami grey area atau masuk dalam zona ketidakpastian.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan model analisis Z-score untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh analisis Z-score, kemudian akan dihubungkan dengan harga sahamnya. Melalui penelitian ini dapat diketahui ada tidaknya hubungan antara kondisi keuangan perusahaan yang ditunjukkan oleh Z-score dengan harga sahamnya. Perusahaan dengan Z-score tinggi maka kondisi keuangan dapat dikatakan baik sehingga harga sahamnya diperkirakan akan tinggi. Perusahaan dengan Z-score rendah maka kondisi keuangan perusahaan cenderung buruk dan harga sahamnya diperkirakan rendah.

  Kondisi keuangan perusahaan yang sehat akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modal. Dengan kondisi keuangan yang sehat, kesempatan investor untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan semakin besar. Semakin banyak investor yang tertarik menanamkan modal, semakin aktif saham perusahaan diperdagangkan. Saham yang aktif diperdagangkan di bursa efek cenderung sering mengalami perubahan harga saham. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengangkat topik : “Pengaruh Kondisi Keuangan

  B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian adalah : Apakah kondisi keuangan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham ?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kondisi keuangan perusahaan terhadap harga saham.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu para investor dalam memanfaatkan informasi laporan keuangan sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan investasi.

  2. Bagi Penulis Sebagai wahana untuk menerapkan teori yang diperoleh pada saat kuliah, serta untuk menambah pengetahuan dalam bidang investasi di pasar modal.

  3. Bagi Pembaca Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan tambahan pengetahuan mengenai investasi di pasar modal.

  4. Bagi Peneliti Berikutnya

E. Sistematika Penelitian

  Sistematika penulisan penelitian ini disusun dengan urutan sebagai berikut :

  BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang dasar-dasar teoritis dari beberapa sumber yang digunakan sebagai dasar atau acuan. BAB III. METODA PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel, jenis data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  BAB IV. GAMBARAN UMUM SAMPEL Dalam bab ini menjelaskan mengenai nama perusahaan, jenis bisnis, pemegang saham dan menggambarkan data-data yang diperlukan dalam penelitian.

  BAB V. ANALISIS DATA Dalam bab ini dilakukan analisa terhadap data-data yang diperoleh dalam penelitian dengan dasar teknik analisis data yang telah

  BAB VI. PENUTUP Bab ini menguraikan kesimpulan dari analisis data, saran-saran yang diberikan oleh penulis serta keterbatasan dalam penelitian. DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Investasi Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi pada financial

  assets dan investasi pada real assets. Investasi pada financial assets dilakukan

  di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi pada financial assets juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lainnya. Investasi pada real assets diwujudkan dalam asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan, dan lainnya (Halim, 2003: 2).

  Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas yang ada, tempat dan cara mereka diperjualbelikan. Proses investasi berkenaan dengan bagaimana seharusnya seorang investor membuat keputusan mengenai pemilikan sekuritas, seberapa ekstensif investasi sebaiknya dilakukan dan kapan investasi seharusnya dilaksanakan. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi, yang diharapkan bermanfaat bagi pengambilan keputusan ekonomi (Chariri dan Ghozali, 2003: 31-32). Hasil dari proses akuntansi ini berupa laporan keuangan.

  Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 1993: 2). Laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai informasi laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

  Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai informasi laporan keuangan. Pemakai informasi laporan keuangan antara lain investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.

  Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang

  

C. Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kondisi Keuangan

Perusahaan

  Menurut Riyanto (1995: 327-328), manfaat menganalisa laporan keuangan adalah mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari perusahaan yang bersangkutan. Dapat diketahui hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan, maka jika terjadi kelemahan-kelemahan dapat diperbaiki.

  Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisa yang mampu memberikan petunjuk atau indikator dan gejala-gejala kebangkrutan. Rasio keuangan merupakan indikator yang baik dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, sehingga rasio keuangan dapat digunakan untuk meramal kinerja dan kondisi perusahaan pada masa mendatang.

D. Analisis Laporan Keuangan

  Rasio adalah gambaran suatu hubungan atau perimbangan

  (mathematical judgement) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang

  lain (Munawir, 1993). Riyanto (1995: 329) menyatakan bahwa rasio adalah alat yang dinyatakan dalam aritmethical term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua data dan jika data tersebut dihubungkan dengan masalah keuangan maka akan terjadi data keuangan. Rasio keuangan dapat pemanfaatan rasio keuangan tersebut relevan dan mempunyai keterkaitan antar rasio.

  Hasil analisis laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk membandingkan angka rata-rata industri yang sejenis. Angka rata-rata industri merupakan rata-rata keuangan dari beberapa perusahaan sejenis yang dibandingkan guna menentukan posisi perusahaan dalam industri.

E. Penggolongan Rasio Keuangan

  Riyanto (1995) menggolongkan rasio keuangan kedalam empat kelompok, yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio keuntungan. Altman mengembangkan lima macam variabel pengamatan yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage, rasio solvabilitas dan rasio aktivitas. Sedangkan menurut Abdul Halim bentuk-bentuk dasar rasio keuangan diklasifikasikan kedalam empat golongan.

  1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan segera. Ada dua macam rasio likuiditas yang umum digunakan yaitu current ratio dan quick ratio. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari kas, piutang dan persediaan. Hutang lancar harus melalui dua tahap untuk menjadi kas, dari persediaan dijual menjadi piutang, piutang dikumpulkan baru kemudian menjadi kas (Halim 2003:53).

  2. Rasio Leverage (Leverage Ratio) Rasio leverage mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupaun jangka panjang.

  Rasio-rasio keuangan yang termasuk dalam kelompok rasio leverage antara lain adalah Total Debt to Total Asset Ratio yaitu perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan berapa total aktiva yang disediakan untuk menjamin hutang perusahaan. Total Debt to Equity Ratio adalah perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan berapa rupiah modal sendiri yang disediakan untuk membayar hutang. Long Term Debt to Equity Ratio adalah perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri. Rasio menunjukkan jaminan atas hutang jangka panjang yang tersedia dari modal sendiri. Time Interest Earned yaitu perbandingan antara laba operasi (EBIT) dengan biaya bunga. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar bunga. Rasio ini mengaitkan antara perusahaan akan mampu membayar bunga yang menjadi kewajibannya (Halim 2003:55).

  3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas dapat menunjukkan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Untuk mengukur kemampuan tersebut ada dua rasio yaitu rasio antara laba dengan penjualan yang digunakan utuk mengukur laba yang dihasilkan oleh setiap unit penjualan dan rasio antara laba dengan aktiva dan atau modal sendiri yang digunakan untuk mengukur penggunaan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan laba perusahaan. Ada tiga rasio yang sering dibicarakan yaitu net profit margin(NPM),

  return on total assets (ROA) dan return on equity (ROE). NPM merupakan

  perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. ROA merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan aset. Sedangkan ROE merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan modal (Halim 2003:61).

  4. Rasio Aktivitas Rasio ini digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini diukur dengan membandingkan penjualan dengan rata persediaan. Rasio ini menunjukkan frekuensi perputaran persediaan barang. Perputaran piutang yaitu perbandingan antara penjualan dengan rata-rata piutang. Jika perusahaan mengalami kesulitan pengumpulan uang, maka piutang perusahaan akan besar dan rasio ini akan rendah (Halim 2003:58).

F. Harga Saham

  Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau kepemilikan individu maupun instansi atas suatu perusahaan. Saham sebagai sekuritas yang bersifat ekuitas, memberikan implikasi bahwa kepemilikan saham mencerminkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika investor membeli saham, maka mereka juga membeli prospek perusahaan.

  Ada beberapa nilai yang berhubungan dengan harga saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic

  

value). Menurut Jogiyanto (2000: 79) ada tiga jenis penilaian saham yaitu:

  1. Nilai buku merupakan nilai saham di pasar saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku sebenarnya hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor. Nilai buku ini terdiri dari: a. Nilai nominal adalah nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap c. Nilai modal disetor adalah total yang harus dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa.

  d. Laba ditahan adalah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham tetapi akan diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal.

  2. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham. Nilai pasar juga dapat didefinisikan sebagai harga dari saham di bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.

  3. Nilai intrinsik adalah harga sebenarnya dari saham, karena harga pasar suatu saham di pasar modal terjadi berdasarkan permintaan dan penawaran, namun harga yang terbentuk di pasar belum tentu mencerminkan nilai yang sebenarnya dari perusahaan, nilai yang sebenarnya ini disebut dengan nilai fundamental atau nilai intrinsik. Menurut Anoraga dan Widiyanti (1992: 51), manfaat yang akan diperoleh para investor dengan memiliki saham suatu perusahaan adalah

  1. Dividen, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.

2. Capital gain , adalah keuntungan yang diperoleh dari harga jual dan harga belinya.

  Penghasilan yang dinikmati oleh pembeli saham adalah pembagian dividen ditambah dengan kenaikan harga saham tersebut.

  Harga saham saat ini merupakan nilai sekarang dari penghasilan- penghasilan yang akan diterima oleh pemodal di masa yang akan datang.

  Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, yang berarti harga saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran efek yang terjadi di pasar sekunder. Pasar sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah diperdagangkan melalui pasar perdagangan (Koetin, 1993: 59). Pembentukan harga saham di pasar sekunder dilakukan dengan cara tawar menawar terus menerus berdasarkan kekuatan pasar.

  Pada dasarnya nilai investasi pada suatu surat berharga dipengaruhi oleh harapan investor tentang kinerja perusahaan di masa mendatang. Harga saham sebuah perusahaan akan meningkat jika investor memperkirakan arus kas yang akan diperoleh dari perusahaan tersebut meningkat. Sebaliknya, jika investor memperkirakan arus kas di masa mendatang menurun, maka harga saham perusahaan tersebut akan menurun. Dengan kata lain, profitabilitas akan mempengaruhi harga saham (Husnan, 1994: 273).

  Dalam praktek, banyak yang mempengaruhi harga suatu saham, seperti laba perusahaan, tingkat penjualan, pertumbuhan penjualan, deviden yang

  1. Keadaan ekonomi dan politik dari negara yang bersangkutan. Kondisi ekonomi dan politik yang sangat tidak pasti akan mempengaruhi harga saham

  2. Berita-berita yang dimuat di media masa. Hal ini berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga saham, apabila informasi-informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan dimuat di media masa.

  3. Besar kecilnya resiko yang timbul menurut pertimbangan para investor.

  Para investor akan melakukan peramalan atau perhitungan terhadap saham yang dibeli dengan memprediksi besar kecilnya resiko yang akan mereka dapat dengan menginvestasikan dana.

  4. Deviden dari perusahaan. Deviden adalah keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham, semakin besar deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham, semakin tinggi atau semakin diminati investor. Sebaliknya apabila deviden yang dibagikan kecil, maka harga sahampun akan mengalami penurunan.

  5. Debt Ratio yang merupakan rasio antara total hutang jangka panjang dengan total aktiva perusahaan. Jika debt ratio kecil maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang dibagikan menjadi tinggi. Harga saham perusahaan dengan tingkat debt ratio yang rendah akan relatif tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai

G. Model Analisis Z-score Machfoedz (1999) dalam penelitiannya menyebutkan, Edward I.

  Altman mengembangkan suatu model untuk menganalisis kebangkrutan suatu perusahaan pada tahun 1968. Altman menggunakan sampel sebanyak 66 perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam National Bankruptcy Act pada tahun 1946 sampai dengan tahun 1965. Altman mengklasifikasikan rasio-rasio keuangan yang lazim digunakan untuk melakukan analisis laporan keuangan kedalam lima kategori standar, yaitu :

  1. Rasio likuiditas Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.

  2. Rasio leverage Rasio leverage mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

  3. Rasio profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dengan kata lain rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan dan ditunjukkan dengan

  4. Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

  5. Rasio aktivitas Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan. Setelah mengklasifikasikan rasio-rasio tersebut, Altman kemudian mengkombinasikannya dengan teknik statistik. Kemudian dihasilkan suatu model yang dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Pada awalnya model ini hanya berlaku untuk perusahaan yang sudah go

  

public , karena perusahaan yang belum go public belum mempunyai nilai

  pasar. Altman kemudian mengembangkannya kembali sehingga dapat digunakan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan yang belum go public maupun perusahaan yang sudah go public. Model yang dihasilkan oleh Altman adalah sebagai berikut :

  Zi = 0,717X + 0,847X + 3,107X + 0,42X + 0,998X 1 2 3 4 5

  1. Modal kerja / total aktiva (X ) 1 Modal kerja yang dimaksud dalam X adalah selisih antara aktiva lancar 1

  2. Laba ditahan / total aktiva (X 2 ) Rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi.

  Semakin lama perusahaan beroperasi, semakin besar kemungkinan untuk memperbesar akumulasi laba ditahan.

  3. EBIT / total aktiva (X 3 ) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.

  4. Modal sendiri / total hutang (X 4 ) Modal sendiri merupakan modal perusahaan yang tidak bersumber dari huatng, sedangkan hutang mencakup hutang lancar dan hutang jangka panjang.

  5. Total penjualan / total aktiva (X 5 ) Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan penjualan.

  Dengan menggunakan model tersebut, Altman bisa menghitung Z-score perusahaan yang digunakan dalam penelitian. Perusahaan yang mempunyai Z-

  

score kurang dari 1,21 dikategorikan sebagai perusahaan yang akan

  mengalami kebangkrutan. Perusahaan yang mempunyai Z-score lebih dari 2,90 dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak akan mengalami kebangkrutan. Perusahaan yang Z-score-nya terletak antara 1,21 sampai

H. Hubungan Kondisi Keuangan Perusahaan dengan Harga Saham

  Informasi akuntansi menjadi salah satu informasi bagi investor sebagai bahan pertimbangan dalam menanamkan modal di pasar modal. Machfoedz (1999) menyebutkan bahwa kinerja perusahaan dapat diukur dengan model Z-

  score . Model ini digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan-

  perusahaan go public di pasar modal ASEAN. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa beberapa perusahaan di ASEAN menunjukkan kondisi tidak sehat.

  Hasil penelitian Adnan dan Kurniasih (2000) menunjukkan bahwa tingkat kesehatan keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur yang pertama untuk menentukan kondisi keuangan perusahaan, dan untuk lebih meyakinkan kondisi keuangan dapat digunakan rumus yang ditemukan oleh Altman.

  Berdasarkan penelitian antara rasio-rasio dalam tingkat kesehatan dengan rasio dalam potensi kebangkrutan mempunyai hubungan yang sangat kuat dalam menentukan kondisi keuangan perusahaan.

  Santoso (1999) melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang diteliti adalah 25 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1997. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi keuangan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini

  Tinneke (2003) juga mencoba menghubungkan antara kondisi keuangan perusahaan dengan harga saham di Bursa Efek Jakarta. Penelitian di lakukan pada empat perusahaan farmasi yang terdaftar dalam kategori LQ45. Kondisi keuangan perusahaan diukur dengan Z-score, kemudian dihitung koefisien korelasi antara perubahan relatif nilai Z dengan perubahan relatif harga saham perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan pada tahun 1999 tidak ada hubungan antara kondisi keuangan dengan harga saham suatu perusahaan, sedangkan pada tahun 2000 dan 2001 terdapat hubungan antara kondisi keuangan dengan harga sahamnya.

  Penelitian serupa juga dilakukan oleh Listyasari (2004). Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi keuangan perusahaan terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan pengukuran Z score dengan sampel perusahaan rokok yang terdaftar di BEJ dan menerbitkan laporan keuangan pada tahun 1998 sampai tahun 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

  Laporan keuangan menjadi sumber informasi bagi investor dalam menilai kondisi keuangan perusahaan, apakah perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau tidak. Selain itu laporan keuangan juga merupakan satu dari sekian informasi yang bisa digunakan oleh investor untuk mendeteksi

I. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara itu maka peneliti melakukan pengumpulan data pada obyek tertentu. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : Kondisi keuangan perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

  Ha : Kondisi keuangan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap harga saham.

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi empiris di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yaitu

  dengan mengadakan penelitian terhadap kondisi keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ dan dihubungkan dengan harga sahamnya.

  Data yang diperoleh kemudian diolah dan dievaluasi, selanjutnya ditarik suatu kesimpulan.

  B. Waktu dan Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta dan Pojok BEJ USD pada bulan Agustus sampai bulan November tahun 2006.

  C. Subjek dan Objek Penelitian

  1) Subjek Penelitian Subjek yang dipakai dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah go public dan terdaftar di BEJ.

  2) Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah data laporan keuangan dan harga saham

  D. Populasi dan Sampel

  Populasi adalah keseluruhan dari objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah keseluruhan perusahaan yang terdaftar di BEJ. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan dapat dianggap mewakili keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu penarikan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Purwanto, 2004:332). Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang mempunyai kriteria:

  1. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan dan laporan harga saham selama periode penelitian yaitu tahun 2002 sampai dengan tahun 2004.

  2. Item-item laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian tidak bernilai negatif.

  E. Jenis Data

  Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi total aktiva, total hutang, modal sendiri, modal kerja, laba ditahan, penjualan, EBIT, dan harga saham pada akhir tahun.

  F. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data menggunakan cara dokumentasi, yaitu mengumpulkan, mencatat, dan mendokumentasikan data yang dibutuhkan.

  Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi total aktiva, total hutang, modal sendiri, modal kerja, laba ditahan, penjualan, EBIT, dan harga saham pada akhir tahun

  G. Teknik Analisis Data

  1. Mengelompokkan pos-pos laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan untuk analisis. Pos-pos itu adalah modal kerja, total aktiva, laba ditahan, modal sendiri, laba sebelum biaya bunga dan pajak, total hutang, dan penjualan.

  2. Menghitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam model Z-score yaitu: X = Rasio modal kerja terhadap total aktiva 1 X = Rasio laba ditahan terhadap total aktiva 2 X = Rasio laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) terhadap total aktiva 3 X = Rasio modal sendiri terhadap total hutang 4 X = Rasio penjualan terhadap total aktiva 5

  3. Memasukkan rasio keuangan yang telah diperoleh pada langkah

  4. Mengelompokkan data harga penutupan saham pada akhir tahun 2002, 2003, dan 2004.

  5. Menentukan persamaan regresi sederhana.

  Persamaan garis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh kondisi keuangan perusahaan terhadap harga pasar saham. Persamaan garis regresi sederhana mendasarkan pada hubungan dua variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah harga pasar saham, sedangkan sebagai variabel independennya adalah kondisi keuangan perusahaan. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

  Y = a + bX Y = harga pasar saham a = konstanta b = koefisien variabel independen X = kondisi keuangan perusahaan 6. Menguji signifikansi koefisien regresi.

  Pengujian signifikan koefesien regresi dilakukan dengan menggunakan uji t untuk mengetahui apakah kondisi keuangan perusahaan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap harga pasar saham.

  Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

  a) Merumuskan Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha) Ho : Kondisi keuangan perusahaan tidak mempunyai

  β ≤ 0 pengaruh terhadap harga saham.

  Ha : Kondisi keuangan perusahaan mempunyai pengaruh β > 0 terhadap harga saham.

  b) Menentukan tingkat signifikansi Taraf signifikansi sebesar 5% dan tingkat kepercayaan sebesar 95% sehingga probabilitas atau kemungkinan kesalahan dalam pengambilan keputusan sebesar 5%.

  c) Menentukan kriteria pengujian Ho diterima Ho ditolak

  d) Menarik kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah jika Ho tidak ditolak maka kondisi keuangan perusahaan yang diukur dengan model Z-score tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Jika Ho

  

BAB IV

GAMBARAN UMUM SAMPEL Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang bersumber

  pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data tersebut merupakan data laporan keuangan dan data laporan harga saham perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Bursa Efek Jakarta merupakan salah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi Nasional. Bursa Efek juga berperan dalam upaya mengembangkan pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar modal Indonesia yang stabil.

  Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dari perusahaan menufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama periode penelitian yaitu tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan dan laporan harga saham selama periode penelitian yaitu tahun 2002 sampai dengan tahun 2004.

  2. Item-item laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian tidak bernilai negatif.

  Daftar perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria tersebut dan dijadikan

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel Nama Perusahaan Bisnis Pemegang Saham

  40,39% 37,14% 22,47%

  PT Sungai Budi HSBC fund Clients A/C Gov. of Singapore Inv PT. Mahastra Capital Publik

  50,09% 17,31%

  8,98% 5,24%

  18,38% PT. Ultra Jaya Milk Tbk

  Mlik and Juice PT. Prawira Widjaja Prakarsa

  Publik 21,40% 78,60%

  PT. Roda Vivatex Tbk Textile PT. Geno Tatagraha PT. Geno Inti Perkasa Publik

  PT. AKR Corporindo Tbk

  22,50% PT. Tunas Baru Lampung Tbk

  Distributor of Chemical Product

  PT. Arthakencana Rayatama UOB Kay Hian Pte. Ltd. Jimmy Tandyo Publik

  71,24% 14,11%

  0,13% 14,52%

  PT. Lautan Luas Tbk Distributor of

  Chemical Product