1 ABNORMALITAS DAN INTEGRITAS PLASMA MEMBRAN SPERMATOZOA KAMBING KACANG YANG DIBERIKAN SUPLEMENTASI SARI KURMA PER ORAL PADA SUHU SIMPAN 5

  

ABNORMALITAS DAN INTEGRITAS PLASMA MEMBRAN

SPERMATOZOA KAMBING KACANG YANG DIBERIKAN

SUPLEMENTASI SARI KURMA PER ORAL

O

PADA SUHU SIMPAN 5 C

PUBLIKASI ILMIAH

Diserahkan Guna Memenuhi Syarat yang Diperlukan

untuk Mendapatkan Derajat Sarjana Peternakan

pada Program Studi Peternakan

  

Oleh

RAMELAN ESTY UTAMI

B1D 014 213

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

  

2018

  

ABNORMALITAS DAN INTEGRITAS PLASMA MEMBRAN

SPERMATOZOA KAMBING KACANG YANG DIBERIKAN

SUPLEMENTASI SARI KURMA PER ORAL

O

PADA SUHU SIMPAN 5 C

Oleh

RAMELAN ESTY UTAMI

  

B1D 014 213

PUBLIKASI ILMIAH

Diserahkan Guna Memenuhi Syarat yang Diperlukan

untuk Mendapatkan Derajat Sarjana Peternakan

  

Pada Program Studi Peternakan

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

MENGESAHKAN

Pada Tanggal: November 2018

  

Pembimbing Utama,

Dr. Ir. H. Lukman HY, MP

NIP. 19591231 198703 1011

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

  

2018

  

ABNORMALITAS DAN INTEGRITAS PLASMA MEMBRAN

SPERMATOZOA KAMBING KACANG YANG DIBERIKAN

SUPLEMENTASI SARI KURMA PER ORAL

O

PADA SUHU SIMPAN 5 C

OLEH :

RAMELAN ESTY UTAMI

  

B1D 014 213

Fakultas Peternakan Universitas Mataram

  ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi sari kurma terhadap abnormalitas dan integtitas plasma membran spermatozoa kambing kacang pada suhu simpan 5

  C. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 5 kali ulangan. Materi yang digunakan adalah semen kambing kacang yang berumur ± 2 tahun yang diberikan dan tidak diberikan sari kurma. Variabel yang diamati adalah abnormalitas dan integritas plasma membran spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian sari kurma berdampak positif terhadap kualitas spermatozoa. Hal ini terbukti dari persentasi abnormalitas spermatozoa kambing sebelum diberikan sari kurma secara signifikan lebih tinggi (4,60 ± 0,89) dibandingkan setelah diberikan sari kurma (3,00 ± 0,70). Demikian juga integritas plasma membran spermatozoa setelah diberikan sari kurma secara signifikan lebih tinggi (91,00 ±2,64) dibandingkan dengan sebelum pemberian sari kurma (83,20 ±2,16).

  Kata kunci :Sari kurma, abnormalitas, IPM, spermatozoa, kambingkacang.

  

ABNORMALITIES AND SPERM MEMBRANE INTEGRITY KACANG

BUCK ORALLY SUPPLEMENTED WITH PLAM DATE EXTRACT AND

STORED AT 5 C

OLEH :

RAMELAN ESTY UTAMI

  

B1D 014 213

FACULTY of ANIMAL HUSBANDARY UNIVERSITY of MATARAM

  ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect orally supplementation of date palm Extract on the abnormality and integrity of plasma membrane spermatozoa of kacang buck that were stored at 5

  C. The method used was laboratory experimental using a Completely Randomized Design (CRD) with 2 treatments 5 replications. The material used was semen of± 2 years oldkacang buck orally offered palm date extract and not offere palm date extract. The variables observed were sperm abnormalities and sperm membrane integrity. The results showed that orally offered of palm date extract have a positive effect on the quality of spermatozoa. This is evident form the percentage of abnormalities of the spermatozoa of the goats before offered of palm date extract was significantly higher (4,60 ± 0,89) than after the palm juice was given (3,00 ± 0,70). Like wise the plasma integrity of the spermatozoa membrane after administration of offered of palm date extract was significantly higher(91,00 ± 2,64) compared to before the offered of palm date extract (83,20 ±2,16).

  Keywords: Palm date, abnormality, IPM, spermatozoa, kacang buck.

  

PENDAHULUAN

  Kambing atau sering dikenal sebagai ternak ruminansia kecil merupakan ternak herbivora yang sangat populer di kalangan petani. Kambing juga merupakan salah satuternak yang sering dipelihara oleh masyarakat Indonesia dan memberikanperan cukup besar bagi pendapatan masyarakat utamanya peternak kecil. Ternak kambing banyak diminati oleh masyarakat karena mudah dipelihara, cepat beranak dan tahan terhadap pengaruh iklim di Indonesia. Salah satu jenis ternak kambing yang sering dikembangbiakan di Indonesia yaitu kambing kacang (Saili et al., 1998).

  Kambing kacang merupakan kambing asli Indonesia yang mempunyai bobot hidup lebih kecil dengan populasi yang cukup tinggi yang tersebar luas di Indonesia dibanding kambing jenis lainnya. Kambing kacang memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, memiliki telinga yang kecil dan berdiri tegak. Kambing ini telah beradaptasi dengan lingkungan setempat, dan memiliki keunggulan pada tingkat kelahiran. Selanjutnya bahwa litter sizenya kambing kacang adalah 1.57 ekor (Setiadiet al., 2001).

  Upaya peningkatan produktivitas ternak kambing yang memiliki mutu genetik yang baik dapat dilakukan dengan teknik inseminasi buatan (IB).

  Inseminasi Buatan merupakan salah satu teknologi alternatif dalam upaya peningkatan produktivitas ternak. Perkawinan dengan IB menggunakan semen dari seekor pejantan yang digunakan untuk mengawini banyak betina. Inseminasi Buatan bertujuan untuk memperkecil bahaya penularan penyakit melalui perkawinan alami dan semen atau spermatozoa yang digunakan berasal dari pejantan yang telah diseleksi (pejantan unggul), yang mampu membuahi betina dan memiliki kualitas spermatozoa yang baik (Jaenudeen dan Hafez, 1993).

  Buah kurma mengandung komponen penyusun buah yang sebagian besar merupakan gula pereduksi, yaitu glukosa dan fruktosa sekitar 20-70% (bobot kering). Fruktosa merupakan monosakarida yang diketahui terkandung dalam larutan semen. Fruktosa juga menjadi salah satu sumber energy yang paling mudah dimetabolisasi oleh spermatozoa. Fruktosa mudah dicerna oleh spermatozoa karena merupakan golongan gula yang komposisi kimiawinya sederhana sehingga dapat diserap langsung oleh spermatozoa (Toelihere, 1993). Buah kurma kaya akan zat besi yang meningkatkan kadar hemoglobin. Selain itu, kurma juga mengandung protein, serat, vitamin, biotin dan niasin. Kurma juga mengandung mineral seperti kalsium, sodium dan potassium. Kandungan protein pada buah kurma sekitar 1,8-2% dan kadar serat 2-4% (Jahromi et al., 2007).

  Berdasarkan uraian mengenai kandungan-kandungan pada sari kurma dan manfaat pemberian sari kurma pada spermatozoa di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai “Abnormalitas dan Integritas Plasma Membran Spermatozoa Kambing Kacang yang diberikan Suplementasi Sari Kurma Peroral Pada Suhu

  o

  Simpan 5 C”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana dampak atau pengaruh kualitas dari spermatozoa pada kambing kacang setelah diberikan suplementasi dari sari kurma terhadap tipologi morfologi dan integritas plasma membran spermatozoa kambing kacang.

MATERI METODE

  Pemeliharaan dan penampungan semen kambing kacang dilakukan di Batu Ringgit, Kelurahan Batu Dawe, Kecamatan Sekarbela, Mataram. Sedangkan untuk pemerikasaan semen dan pengambilan datanya dilakukan di Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2018.

  Penelitian ini menggunakan sampel semen dari 5 ekor kambing kacang berumur ± 2 tahun dengan berat rata-rata 20 kg dan semen ditampung dengan menggunakan vagina buatan. Penampungan dilakukan sebanyak 4 kali, 2 kali penampungan sebelum pemberian sari kurma dan 2 kali setelah pemberian sari kurma.

  Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah vagina buatan, tabung penampung, tabung reaksi, rak tabung reaksi, beaker glass, gelas ukur, timbangan analitik, alumininium foil, magnetik steering, mikroskop binokuler, monitor dan tv tunner, counter check, pH meter, mikropipet, kertas saring, water bath, blue

  dan yellow tip, objek glass, cover glass, tissue, gunting, dan oven.

  Bahan-bahan yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah sari kurma, semen kambing kacang, vasselin, aquadest (H

  2 O), fruktosa (C

  6 H

  12 O 6 ), asam sitrat

  (C H O ), larutan NaCl 3%, pemicilin, streptomycin (C H N O ), eosin,

  6

  8

  7

  21

  39

  7

  12

  nigrosin dan larutan HOST. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental labora torik. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji T-test. Selanjutnya hasil analisis yang berbeda nyata (P≤0,05) akan diuji lanjut dengan uji Ducan’s dengan program SPSS 16.

  

HASIL DAN PEMBAHASAN

Abnormalitas Spermatozoa Setelah Penyimpanan

  Tabel 1. Persentase abnormalitas spermatozoa kambing kacang yang diberikan suplementasi sari kurma Abnormalitas spermatozoa (%)

  Lama Simpan (Hari) Sebelum sari kurma Setelah sari kurma

  a b

  4,60 ± 0,89 3,00 ± 0,70

  a a

  1

  6,20 ± 1,48 5,00 ± 1,00

  a a

  2

  7,40 ± 2,19 6,20 ± 1,30

  a a

  3

  9,20 ± 3,11 7,80 ± 0,83

  a a

  4

  10,20 ± 3,76 9,00 ± 0,70 Keterangan : Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p ≤ 0,05)

  Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat % abnormalitas spermatozoa kambing sebelum pemberian saru kurma dan sesudah pemberian sari kurma menunjukkan perbedaan namun tidak signifikan. Perbedaan yang nyata dapat dilihat pada perlakuan sebelum sari kurma pada hari ke 0 sebesar 4,60 ±

  a b

  0,89 dengan perlakuan setelah sari kurma sebesar 3,00 ± 0,70 . Dilihat pada hari ke 0, tingkat abnormalitas spermatozoa terbaik terdapat pada perlakuan setelah

  b sari sari kurma dengan abnormalitas terendah sebesar 3,00 ± 0,70 .

  Tingginya tingkat abnormalitas pada hari ke 4 pada perlakuan sebelum sari

  a

  kurma sebesar10,20 ± 3,76 , disebabkan karena kurangnya asupan antioksidan yang terdapat pada kambing seperti fruktosa. Salah satu suplement yang mengandung senyawa yang berperan sebagai antioksidan yaitu supplement sari kurma. Secara umum kurma banyak mengandung gula sederhana seperti glukosa, fruktosa, sukrosa danserat. Senyawa yang berperan sebagai antioksidan adalah karoten, flavonoid dan asam fenolik. Fruktosa mudah dicerna oleh spermatozoa karena merupakan golongan gula yang komposisi kimiawinya sederhana sehingga dapat diserap langsung oleh spermatozoa (Primurdia, 2014).

  Penambahan fruktosa pada larutan pengencer semen dapat memenuhi kebutuhan sumber energi bagi sperma dalam semen tersebut. Penelitian tentang aktivitas antioksidan pada kurma secara in vitro pernah dilakukan oleh Mehraban (2014), suspense serbuk kurma dalam air yang terdestilasi dapat meningkatkan parameter fertilitas (jumlah sperma dan motilitas, luteinizing hormone (LH), tingkat testosterone dan estradiol pada tikus).

  Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, abnormalitas spermatozoa yang banyak ditemukan adalah ekor bengkok atau melingkar dan kepala putus, hal ini disebabkan oleh perbedaan tekanan osmosis saat melakukan pengenceran, cold

  

shock pada saat pendinginan dan putusnya ekor spermatozoa disebabkan oleh

  proses preparasi sampel pada saat membuat ulasan (Ihsan, 2009). Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi peningkatan abnormalitas sesuai pendapat Yulianti (2006) yaitu, tindakan kurang hati-hati pada saat perlakuan, mencairkan semen dengan cairan yang tidak sama isotonisnya, suhu, dan gangguan nutrisi.

  Jumlah spermatozoa abnormal semakin meningkatakan menyebakan rendahnya kesuburan semen ternak tersebut. Sel spermatozoa yang cacat, walaupun dapat membuahi sel telur namun biasanya berakhir dengan kematian anak sebelum dilahirkan. Peningkatan jumlah spermatozoa yang mengalami abnormalitas diakibatkan oleh pengaruh fisik pada saat perlakuan, dimana spermatozoa saling bergesekan satu sama lain sehingga menyebabkan abnormalitas sekaligus kematian (Toelihere, 1981).

  Integritas Plasma Membran Spermatozoa Setelah Penyimpanan

  Tabel 2. Persentase integritas plasma membran spermatozoa kambing kacang yang diberikan suplementasi sari kurma Integritas plasma membran spermatozoa (%)

  Lama Simpan (Hari) Sebelum sari kurma Setelah sari kurma

  a b

  83,20 ±2,16 91,00 ±2,64

  a b

  1

  75,40 ±3,28 85,20 ±2,77

  a b

  2

  65,80 ±3,03 77,20 ±1,48

  a b

  3

  54,60 ±1,81 66,00 ±2,44

  a b

  4

  45,20 ±2,77 53,60 ±1,51 Keteragan :Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p ≤ 0,05)

  Membran plasma utuh hasil penelitian ini seperti yang tercantum pada Tabel 4.3, membran plasma utuh spermatozoa berbeda nyata pada perlakuan sebelum sari kurma dengan perlakuan sesudah sari kurma dari hari ke 0 sampai hari ke 4. Hal ini menujukkan, bahwa pemberian sari kurma dapat berpengaruh terhadap integritas plasma membran spermatozoa. Hasil penelitian sebelumnya pernah dilakukan Radita (2017), bahwa pemberian sari kurma juga berpengaruh terhadap kualitas integritas plasma membran spermatozoa mencit.

  Dari hasil penelitian, integritas membran plasma tertinggi terdapat pada hari ke 0 pada perlakuan sebelum pemberian sari kurma dengan persentase 83,20

  a

  ±2,16 dan meningkat pada perlakuan sesudah pemberian sari kurma dengan

  b

  persentase 91,00 ±2,64 . Peningkatan integritas plasma membran yang terjadi pada perlakuan sesudah pemberian sari kurma dikarenakan kandungan fruktosa dan antioksidan yang terdapat pada sari kurma dapat meningkatkan kadar testoteron yang dapat membantu proses pematangan sperma di epididimis.

  Pematangan sperma di epididimis berpengaruh terhadap integritas plasma membran, sehingga integritas plasma membran dapat meningkat (Salisbury et al., 1985).

  Persentase ini mulai menurun pada hari ke 1 sampai hari ke 4. Walaupun demikian, % integritas plasma membran speramtazoa kambing menghasilkan perbedaan yang signifikan. Pada hari ke 4 pada perlakuan sebelum pamberian sari

  a

  kurma persentase integritas plasma membran yang didapat adalah 45,20 ±2,77 dan pada perlakuan sesudah pemberian sari kurma persentase yang didapat 53,60

  b

  ±1,51 . Terjadinya penurunan persentase ini disebabkan kandungan nutrisi dari sari kurma dan pH pengencer yang berkurang karena penyimpanan yang terlalu lama. Sesuai pendapat Jaenab (2012) yang mengatakan, bahwa penurunan persentase keutuhan membran plasma spermatozoa disebabkan karena seiring bertambahnya waktu kandungan nutrisi pengencer semakin berkurang.

  

KESIMPULAN

  Pemberian suplementasi sari kurma peroral pada kambing kacang dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas abnormalitas dan integritas plasma membran spermatozoa kambing kacang pada suhu simpan 5 C selama 4 hari.

UCAPAN TERIMAKASIH

  Penulis mengucapkan terimakasih kepada para dosen, teknisi laboratorium dan teman-teman satu penelitian yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA

  Ihsan. 2009.Uji Kualitas Semen Beku Kambing Peranakan Etawa dan Kambing

  Boer . Balai Penelitian Ternak. Bogor

  Jaenab. 2012. Kualitas dan Integritas Plasma Membran dari Cauda Epididimis

  Sapi Bali dalam Pengencer Sitrat dan Kuning Telur pada Penyimpanan

5 C. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Mataram

  

Jahromi K R, A Jafari. 2007.Determination of dimension and area properties of

date (Barhi) by image analysis . Agric Food and Biol Eng 15: 21-24

  Jainudeen MR and E.S.E Hafez. 1993. Sheep and Goats. In.Reproduction in

  th FarmAnimals. 6 Ed. E S E. Hafez (Ed.). Lea andFebiger, Philadelphia.

  Mehraban. 2014. Pengaruh Jenis Pengencer Terhadap Motilitas, Abnormalitas

  dan Daya Tahan Hidup Spermatozoa Ayam Buras pada Penyimpanan Suhu 5

C. Jurnal Agroland Vol. 15 (3) : 229-235

  Primurdia. 2014. Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi. Alfabeta: Bandung. Radita.2017. Pengaruh Pemberian Buah Kurma (Phoenix dactylifera) Terhadap Kuantitas dan Kualitas Spermatozoa Mencit yang dipapar Asap Rokok.

  Fakultas Farmasi. Universitas Jember

  

Saili T., M R Toelihere, ABoediono, & B Tappa. 1998. Pengendalian jenis

kelamin anak melalui sexing spermatozoa untuk reproduksi ternak . Warta Biotek, Th.XIINo. 1-2.Hlm.1-5.

  

Salisbury G W and N L Vandemark.1985. Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi

Buatan Pada Sapi . Alih Bahasa: R. Djanuar. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

  Setiadi B. Subandriyo, M Martawidjaja, D Priyanto, D Yulistiani, T Sartika, B Tiesnamurti, K Diwyanto dan L Praharani. 2001. Karakterisasi kambing

  lokal dan upaya mempertahankan keanekaragaman sumberdaya genetik .Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian Peternakan APBN Tahun

  Anggaran 1999/2000. Balai Penelitian Ternak. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 188 – 214.

  Toelihere, M. 1981. Inseminasi Buatan pada Ternak.Angkasa. Bandung Yulianti E R. 2006. Pengaruh Beberapa Pengencer Dengan Waktu Equilibrasi

  Yang Berbeda Terhadap Kualitas Semen Kambing Boer Sebelum Pembekuan. Skripsi. FakultasPeternakan UB. Malang.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN AIR KELAPA SEBAGAI BAHAN PENGENCER SEMEN TERHADAP MOTILITAS ABNORMALITAS PERSENTASE HIDUP DAN MEMBRAN PLASMA UTUH SPERMATOZOA KERBAU LUMPUR.

0 0 6

POTENSI SPERMATOGENIK DALAM EPIDIDYMIS KAMBING KACANG PADA TINGKAT UMUR YANG BERBEDA.

0 0 6

PERBANDINGAN KAIIDUNGAN PROTEIN, LEMAK DAN KEEMPUKAN DAGING KAMBING KACANG PADA KELOMPOK UMUR YANG BERBEDA.

0 0 6

PENGARUH PENGENCERAN SEMEN DENGAN SITRAT SUSU KEDELAI TERHADAP MOTILITAS, PERSENTASE HIDUP, ABNORMALITAS DAN MEMBRAN PLASMA UTUH SPERMA PASCA PREINKUBASI IN VITRO.

0 0 6

KANDUNGAN AIR, pH DAN SUSUT MASAK DAGING KAMBING KACANG PADA TINGKAT UMUR YANG BERBEDA.

0 1 4

PENGARUH PENGENCER SEMEN TERHADAP ABNORMALITAS DAN DAYA TAHAN HIDUP SPERMATOZOA KAMBING LOKAL PADA PENYIMPANAN SUHU 5ºC | Ridwan | AGROLAND 244 847 1 PB

0 0 6

MOTILITAS DAN ABNORMALITAS SPERMATOZOA BANGSA PEJANTAN SETELAH PENYIMPANAN

0 0 7

SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN PERASAN BIJI PEPAYA (Carica papaya Linn) TERHADAP MOTILITAS VIABILITAS DAN INTEGRITAS MEMBRAN SPERMATOZOA SECARA IN VITRO

0 0 84

PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA PER ORAL DAN LAMA EQUILIBRASI SEMEN KAMBING KACANG KEMASAN AMPUL TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS PENGARUH PEMBERIAN SARI KURMA PER ORAL DAN LAMA EQUILIBRASI SEMEN KAMBING KACANG KEMASAN AMPUL TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILIT

0 0 14

PENGARUH SUPLEMENTASI SARI KURMA PER ORAL DAN LAMA THAWING TERHADAP MOTILITAS PROGRESIF DAN MORFOLOGI SPERMATOZOA BEKU KAMBING KACANG KEMASAN AMPUL PENGARUH SUPLEMENTASI SARI KURMA PER ORAL DAN LAMA THAWING TERHADAP MOTILITAS PROGRESIF DAN MORFOLOGI SPERM

0 0 19