TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005 SKRIPSI

  i

  TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh:

  S. Heni Putra Alam NIM : 021 324 030

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  

SKRIPSI

TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1998 – 2005

  Oleh: S. Heni Putra Alam

  NIM : 021 324 030 Telah disetujui oleh:

  Pembimbing I Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Tanggal: 18 Januari 2008 Pembimbing II Y.M. Vianey Mudayen, S.Pd. Tanggal: 23 Januari 2008 ii iii

  

SKRIPSI

TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1998 – 2005

  Dipersiapkan dan ditulis oleh: S. Heni Putra Alam

  NIM : 021 324 030 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 2 Februari 2008 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. ……………… Sekretaris : Y.M.Vianey Mudayen, S.Pd. ……………….

  Anggota : Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. ……………… Anggota : Y.M.Vianey Mudayen, S.Pd. …………….... Anggota : Drs. P.A Rubiyanto. ………………

  Yogyakarta, 2 Februari 2008 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  Universitas Sanata Dharma Dekan,

  

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya

persembahkan kepada:

  

Bapak dan Ibuku tercinta

My Husband, Mas Agus Tersayang

Buah Hatiku, Rizky dan Ananditya

Adik-adikku, Ima dan Tommy

  

Mbah Kakung dan Mbah Putri

  iv

MOTTO

  v

  Dedalane guna lawan sekti, kudu andhap asor, wani ngalah luhur wekasane, tumungkul yen dipun dukani, bapang den simpangi, ana catur mungkur.

  (Jalan menuju kepandaian dan kesaktian, ialah harus rendah hati, berani mengalah luhur akhirnya, merunduklah jika kena marah, halangan dihindari, ada gunjingan ditinggalkan) Sinuwun Paku Buwana IV

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 2 Februari 2008 Penulis

  S. Heni Putra Alam Tunggal H.B.P vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

  Nama : S. Heni Putra Alam Tunggal H.B.P Nomor Mahasiswa : 021 324 030

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  “TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 14 Maret 2008 Yang menyatakan (S. Heni Putra Alam Tunggal H.B.P) vii

  ABSTRAK TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005 S. Heni Putra Alam

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2008 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) trend jumlah koperasi aktif di Indonesia tahun 1998-2005; 2) trend jumlah koperasi non-aktif di

  Indonesia tahun 1998-2005; 3) trend jumlah total koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 4) trend jumlah anggota koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 5) trend jumlah modal sendiri koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 6) trend jumlah modal luar koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 7) trend jumlah volume usaha koperasi di Indonesia tahun 1998-2005; 8) kondisi koperasi Indonesia tahun 2006-2015.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. jenis data yang digunakan adalah data kualitatif sedangkan sumber data adalah data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deret berkala yaitu metode setengah rata-rata.

  Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

  1. Trend perkembangan jumlah koperasi aktif di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 5,36%.

  2. Trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 10,59%.

  3. Trend perkembangan jumlah total koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 6,8%.

  4. Trend perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 3,08%.

  5. Trend perkembangan jumlah modal sendiri koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 5,65%.

  6. Trend perkembangan jumlah modal luar koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 4,22%.

  7. Trend perkembangan jumlah volume usaha koperasi di Indonesia mengalami kenaikkan rata-rata sebesar 5,98%.

  8. Kondisi koperasi Indonesia pada masa yang akan datang diharapkan mampu berperan seperti yang dilakukan oleh perusahaan swasta dan BUMN dengan cara menciptakan jaringan kerja fungsional yang menggunakan pendekatan system (system approach). viii

  ABSTRACT THE ANALYSIS OF CURRENT DEVELOPMENT OF COOPERATION IN INDONESIA 1998-2005

  By S. Heni Putra Alam

  Sanata Dharma University 2008

  The objectives of this research are to know: 1) the development of the numbers of active cooperations in Indonesia in 1998-2005: 2) the development of the numbers of non-active cooperations in Indonesia in 1998-2005; 3) the development of the total numbers of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 4) the development of the numbers of members of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 5) the development of the numbers of self capital of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 6) the development of the numbers of outside capital of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 7) the development of the numbers of the volume of business of cooperations in Indonesia in 1998-2005; 8) the development of the condition of cooperation in Indonesia in 1998-2005.

  The research is a descriptive research. The data of this research were quantitative and secondary data. The technique of analysing the data was the half averaging of periodical geometrical progression.

  The results of the research show that:

  1. The development of the numbers of active cooperations in Indonesia increases about 5.36% every year.

  2. The development of the numbers of non-active cooperations in Indonesia increases about 10.59% every year.

  3. The development of the total numbers of cooperations in Indonesia increases about 6.8% every year.

  4. The development of the numbers of members of cooperations in Indonesia increases about 3.08% every year.

  5. The development of the numbers of self capital of cooperations in Indonesia increases about 5.65% every year.

  6. The development of the numbers of outside capital of cooperations in Indonesia increases about 4.22% every year.

  7. The development of the numbers of the volume of business of cooperations in Indonesia increases about 5.98% every year.

  8. The condition of cooperation Indonesia in the periode can be next can role expected like a private enterprises and BUMN which create fungsional working network by using system approach. ix

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan ridhoNya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005”.

  Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui trend perkembangan koperasi di Indonesia.

  Dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih terutama kepada:

  1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan masukan saran, bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. x

  5. Bapak Y.M. Vianey Mudayen, S.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan masukan saran, bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto yang bersedia menjadi Dosen Tamu dan telah banyak membantu dan memberikan nasehat kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Mbak Titin, selaku pegawai sekretariat Prodi Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bantuan dan pelayanannya selama saya kuliah di Sanata Dharma.

  8. Kedua Orang Tua, Bapak dan Ibuku yang tercinta terima kasih atas kasih sayang dan bantuannya baik yang berupa nasehat, dukungan moril maupun materiil. Pak, Bu, Heni minta maaf selama ini banyak berbuat salah, berkat doa dan dukungan dari bapak dan ibu akhirnya Heni lulus.

  9. My Husband, terima kasih sayang atas pengorbanan dan kasih sayangmu yang telah mendukung saya akhirnya bisa lulus.

  10. Anak-anakku yang tercinta, Rizky dan Ananditya, Engkaulah pelita hati yang selalu membuat Ibu tersenyum.

  11. Adik-adikku yang tercinta. Ima dan Tomi. Dek, akhirnya mbak lulus.

  12. Mbah Kakung dan Mbah Putri, terima kasih sejak kecil telah merawat Heni hingga akhirnya sudah dewasa dan lulus jadi Sarjana.

  13. Ibu Ngadilah sekeluarga, terima kasih atas bantuannya yang mau membantu momong Anan, berkat bantuan Bu Lah, Lena, Endar akhirnya Heni bisa menyelesaikan skripsi sampai lulus. xi

  14. Teman-teman Pendidikan Ekonomi Angkatan 2002 (Tri, Novi, Ruri, Erwin, Nina, Andi, Kresen serta kakak tingkat mas Saptoto), bagi teman-teman yang belum lulus yuk….semangat dong, hilangkan rasa malas kalau udah lulus kalian pasti lega.

  15. Orang-orang yang ada di sekeliling Heni yang telah memberikan dukungan selama menyusun skripsi yang akhirnya bisa lulus kuliah.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak kekurangan, penulis hanya manusia biasa yang tidak terlepas dari ketidaksempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca, penulis juga minta masukan baik yang berupa saran maupun kritikan dari pembaca terhadap skripsi ini.

  Yogyakarta, 2 Februari 2008 Penulis S. Heni Putra Alam Tunggal H.B.P xii

  DAFTAR ISI Hal

  HALAMAN JUDUL……………………………………………………….……. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………..………………………ii HALAMAN PERNYATAAN………………………………………….……….iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….…..iv MOTTO………………………………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………...vi PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………………………...vii ABSTRAK…..………………………………………………………………….viii ABSTRACT……………………………………………………………………...ix KATA PENGANTAR……………………………………………………………x DAFTAR ISI…...……………………………………………...………….…... xiii DAFTAR TABEL……………………………………………………………...xvi DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………xvii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….xviii

  BAB I. PENDAHULUAN……………………………………………..….1 A. Latar Belakang………………………………………………...1 B. Rumusan Masalah………………………………………….….5 C. Tujuan Penelitian……………………………………….……..6 D. Manfaat Penelitian………………………………………….....7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….....8 A. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia…………….……...8 B. Eksistensi Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia……………………………………………………..14 C. Fungsi dan Peran Koperasi……………………………..…… 19 D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Koperasi………………………………………………….…. 21 xiii

  E. Penelitian Terdahulu……………………………………….. 23

  F. Kerangka Berpikir……………………………………………25

  BAB III. METODE PENELITIAN……………………………………... 26 A. Jenis Penelitian………………………………….…………... 26 B. Jenis dan Sumber Data…………………………………….... 26 C. Variabel Penelitian………………………………………...... 27 D. Batasan Operasional……………………………………...…. 28 E. Teknik Analisis Data……………………………………...… 29 BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data………………………………………….. …….31

  1. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005..………....31

  2. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005........ 37

  3. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005…………. 43

  4. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005……... 48

  5. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005……….. 53

  6. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………….. 58

  7. Analisis Data Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………... 64

  B. Pembahasan

  1. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005………………….... 70

  2. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005……………… 73

  3. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005…………….…. 76 xiv

  4. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005……………….. 78

  5. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005……….. 80

  6. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………….. 83

  7. Pembahasan Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………... 85

  8. Pembahasan Kondisi Koperasi di Indonesia Lima Tahun Yang Akan Datang Yaitu Tahun 2006-2010……. 88

  BAB V. PENUTUP……………………………………………...………. 90 A. Kesimpulan………………………………………...……….. 90 B. Saran………………………………………………………… 91 DAFTAR LAMPIRAN DATA KOPERASI DAFTAR PUSTAKA xv

  DAFTAR TABEL Tabel IV.1 Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005………………………………………………..….. 32 Tabel IV.2 Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 1998-2005………………………………………………….... 38 Tabel IV.3 Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………………………………………………….... 43 Tabel IV.4 Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005………………………………………………….... 48 Tabel IV.5 Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005...………………………..…………… 54 Tabel IV.6 Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005…………………….……………….... 59 Tabel IV.7 Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2005…………………………..………….. 65 xvi

  DAFTAR GRAFIK Grafik IV.1 Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 1998-2015………………………………………………. …. 33 Grafik IV.2 Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 1998-2015……...……………………………………… ….. 39 Grafik IV.3 Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2015……………………………………………… …. 44 Grafik IV.4 Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2015……………………………………………… …. 49 Grafik IV.5 Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2015………………………………… …. 54 Grafik IV.6 Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2015…………………………………...... 60 Grafik IV.7 Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 1998-2015…………………………………..… 65 Grafik IV.8 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 2006-2015…………..……………………...…. 71 Grafik IV.9 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 2006-2015………………………………..…… 74 Grafik IV.10 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 2006-2015………………………………..….. 75 Grafik IV.11 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 2006-2015……………………………….…… 78 Grafik IV.12 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 2006-2015………………………..... 80 Grafik IV.13 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 2006-2015……………………………….….... 83 Grafik IV.14 Prediksi Trend Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 2006-2015……………………….… 86 xvii

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999...……...…………………………...…………95 Lampiran 2 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999………………...………………...…………...96 Lampiran 3 Data Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999…………………………………………… …97 Lampiran 4 Data Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999……………………………………………….98 Lampiran 5 Data Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999………………………………….99 Lampiran 6 Data Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999…..……………………………..100 Lampiran 7 Data Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 1998 s/d 1999…………………………………101 Lampiran 8 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001………………………………………..…......102 Lampiran 9 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001…..……………………………………..……103 Lampiran 10 Data Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001……..…………………………………...….104 Lampiran 11 Data Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001…………………………………..……..…..105 Lampiran 12 Data Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001………...…………………..… 106 Lampiran 13 Data Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001……………………………….. 107 Lampiran 14 Data Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 2000 s/d 2001……………………………….. 108 Lampiran 15 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia xviii

  Tahun 2002 s/d 2003……………………………………………109 Lampiran 16 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003……………………………..…110 Lampiran 17 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Total di Indonesia Tahun 2002 s/d 2002……………..…………………………...…111 Lampiran 18 Data Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003……………………………………………..112 Lampiran 19 Data Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003……………..…………………113 Lampiran 20 Data Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003……………………..………... 114 Lampiran 21 Data Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 2002 s/d 2003……………...………...……... 115 Lampiran 22 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005…………………………………...……..... 116 Lampiran 23 Data Perkembangan Jumlah Koperasi Non-Aktif di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005……………...…………….…..117 Lampiran 24 Data Perkembangan Jumlah Total Koperasi di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005……...……………………………...…..….118 Lampiran 25 Data Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005………………………………………..…...119 Lampiran 26 Data Perkembangan Jumlah Modal Sendiri Koperasi di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005………………...…………..….120 Lampiran 27 Data Perkembangan Jumlah Modal Luar Koperasi di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005……………………..…….…...121 Lampiran 28 Data Perkembangan Jumlah Volume Usaha Koperasi di Indonesia Tahun 2004 s/d 2005…………...…………..….…....122 xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subjek, barang-barang ekonomi sebagai objek, serta seperangkat kelembagaan yang

  mengatur dan menjalin dalam kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi merupakan salah satu unsur dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat dan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat di suatu negara.

  Bangsa Indonesia memerdekakan diri untuk memajukan kesejahteraan penduduknya, mencerdaskan kehidupan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. Pembangunan ekonomi nasional yang berarti pembangunan sistem ekonomi bagi bangsa Indonesia, memerlukan peranan manusia sebagai komponen pokok dalam sistem ekonomi. Karena ideologi bangsa Indonesia adalah Pancasila, dan pembangunan ekonomi dianggap paling utama dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, maka bangsa Indonesia menggunakan sistem ekonomi Pancasila.

  Sistem ekonomi Pancasila bukanlah sistem ekonomi yang liberal- kapitalis dan juga bukan sistem ekonomi etatistik (komando). Sistem ekonomi Pancasila bercorak sistem pasar, karena sistem ini bekerja dalam konteks ekonomi pasar. Sistem ekonomi Pancasila yang bisa juga disebut sistem ekonomi Koperasi, karena kedua sistem tersebut merupakan penjabaran pasal

  1

  33 UUD 1945. Di mana Pancasila dengan berbagai silanya merupakan landasan etika politik ekonomi, yaitu landasan moral-spiritual yang dijadikan pedoman dasar strategi dan kebijakan pembangunan nasional. Sedangkan sistem ekonomi nasional Indonesia yang sesuai dengan pasal 33 UUD 1945 adalah sistem ekonomi usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan, sekarang dikenal dengan sistem demokrasi ekonomi koperasi.

  Dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yang dimaksud dengan Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi merupakan suatu badan usaha yang menganut prinsip kegotong-royongan, kemandirian, keadilan dan kesetaraan hak sesama anggota menempatkan koperasi sebagai alternatif bagi tumbuhnya suatu bentuk perekonomian yang mewujudkan cita-cita masyarakat.

  Koperasi diharapkan tidak berperan di bidang politik, meskipun dalam sejarah koperasi di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perjuangan politik.

  Koperasi di sini merupakan organisasi ekonomi yang berwatak sosial karena akrab dan dikenal oleh masyarakat menengah ke bawah. Koperasi memiliki sifat simbiosis-mutualisme, yang diharapkan dapat menjadi alat pemecah problem perekonomian bangsa Indonesia.

  Dalam tulisan Mubyarto (2001) tentang Siklus Tujuh Tahunan Ekonomi Indonesia, dijelaskan bahwa siklus 2001-2036 berada dalam siklus

  2 pengembangan sistem ekonomi kerakyatan dan kekeluargaan. Sistem ekonomi yang sesuai bagi Indonesia adalah bentuk koperasi. Amanat koperasi sebagai sokoguru dan tulang punggung ekonomi bangsa Indonesia, menempati peran yang strategis dalam pemulihan ekonomi bangsa Indonesia.

  Koperasi juga mengalami trend perkembangan, di mana pada saat tahun-tahun tertentu koperasi mengalami “peningkatan” atau “penurunan”.

  Seperti yang disampaikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri dalam pidatonya hari Koperasi 12 Juli 2002 (Soekarnoputri M, 2001), koperasi Indonesia mengalami perkembangan yang lambat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang top down.

  Penurunan jumlah koperasi dari 394.094 unit tahun 1999 menjadi 110.766 unit tahun 2001, menunjukkan bahwa kehidupan koperasi di Indonesia belum dapat diandalkan dalam perekonomian Indonesia. tetapi tahun 2003 jumlah koperasi bertambah menjadi 123.181 unit (meningkat 40,51%). Dari 110.766 unit koperasi tahun 2001 dengan volume usaha Rp 38.730 miliar, hal ini menunjukkan kinerja yang baik, jika dibandingkan dengan tahun 1999 dengan jumlah koperasi 394.094 unit hanya mencapai volume usaha Rp 21.276 miliar. Ini berarti rata-rata volume usaha tahun 1999 = Rp 53,987 juta setiap koperasi. Rata-rata tersebut jauh lebih rendah dari pada rata-rata volume usaha tahun 2001 = Rp 275,168 juta setiap koperasi (Suwarni, 2006:87-88 dalam Harsoyo, dkk 2006).

  3 Pengelolaan koperasi yang insentif, juga perlu diperhatikan apalagi rata-rata setiap koperasi memiliki anggota sebanyak 251 orang dan 3 orang pegawai setiap koperasi. Hal ini berarti apabila jumlah koperasi 110.766 unit tahun 2001, maka dengan jumlah anggota sebanyak, 110.766 x 251 orang = 27.802.266 orang dan menyerap pegawai sebanyak, 110.766 x 3 orang = 332.298 orang. Dilihat dari pernyataan tersebut, koperasi sudah dapat meletakkan kerangka perkembangan ekonomi Indonesia, karena koperasi sudah memikirkan dan memproses kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan cara menjadi anggota koperasi (Suwarni, 2006:88 dalam Harsoyo, dkk 2006).

  Perkembangan koperasi di Indonesia tidak menggembirakan, diantara tiga pilar perekonomian, koperasi adalah sektor ekonomi yang paling tertinggal. Hal ini berkaitan dengan gejala KKN yang sudah memasuki tubuh koperasi. Di samping itu juga, karena kebijakan “jatah” dan “fasilitas” yang diberikan pemerintah, terutama di masa Orde Baru. Di mana koperasi bukan lagi bekerja sama dalam kegiatan produktif, melainkan karena ingin menikmati jatah dan fasilitas dari pemerintah.

  Sebenarnya koperasi adalah sebuah lembaga instrumen penghimpun dana masyarakat lewat tabungan, tapi dalam kenyataannya koperasi selalu menadah dan mendapatkan dana dari pemerintah. Karena pengalaman perkembangan yang pahit, maka timbul gagasan untuk menghapus asas kekeluargaan diganti dengan asas “pasar keadilan”.

  4 Keberhasilan koperasi dalam melaksanakan perannya sebagai tiang perekonomian bangsa, dengan hirarki kedudukan koperasi sebagai badan usaha, memerlukan tolak ukur sebagai berikut, jenis anggota; jumlah simpanan pokok; besarnya SHU dan distribusi SHU ke anggota; dan besarnya modal yang dimiliki koperasi. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “TREND PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1998-2005”.

  B.

Rumusan Masalah

  Dari uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

  1. Bagaimana trend perkembangan jumlah koperasi aktif di Indonesia?

  2. Bagaimana trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia?

  3. Bagaimana trend perkembangan jumlah total koperasi di Indonesia?

  4. Bagaimana trend perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia?

  5. Bagaimana trend perkembangan jumlah modal sendiri koperasi di Indonesia?

  6. Bagaimana trend perkembangan jumlah modal pinjaman koperasi di Indonesia?

  7. Bagaimana trend perkembangan jumlah volume usaha koperasi di Indonesia?

  8. Bagaimana kondisi koperasi Indonesia tahun 2006-2015?

  5 C.

Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah koperasi aktif di Indonesia.

  2. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah koperasi non-aktif di Indonesia.

  3. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah total koperasi di Indonesia.

  4. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah anggota koperasi di Indonesia.

  5. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah modal sendiri koperasi di Indonesia.

  6. Untuk mengetahui trend perkembangan jumlah modal luar koperasi di Indonesia.

  7. Untuk mengetahui trend perkembangan volume usaha koperasi di Indonesia.

  8. Untuk mengetahui kondisi koperasi Indonesia tahun 2006-2015.

  D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini, antara lain:

  1. Bagi Mahasiswa Dengan adanya penelitian ini agar mahasiswa lebih memahami arti penting koperasi dalam kehidupan sehari-hari.

  6

  2. Bagi Koperasi Penelitian ini diharapkan bisa membantu bagi koperasi dalam pengembangan usaha koperasi dan mempertahankan citra koperasi dalam perekonomian Indonesia.

  3. Bagi Pemerintah Dengan penelitian ini diharapkan membantu pemerintah terutama

  Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam menentukan kebijakan yang akan ditempuh dalam usaha pengembangan koperasi.

  4. Bagi Universitas Dapat menambah kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa dan pihak-pihak yang berkepentingan.

  7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia

  1. Antara Kapitalisme dan Sosialisme Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pembangunan sistem ekonomi. Pada dasarnya ada dua ideologi (paham) besar sepanjang sejarah yang menjadi kerangka dasar perekonomian dunia yaitu Kapitalisme dan Sosialisme. Kapitalisme adalah paham yang awalnya lahir pada pertengahan kedua abad 18, dan telah menyebar dengan pesat pada abad 19 bersamaan terjadinya revolusi industri.

  Menurut penganut aliran kapitalisme, dalam sebuah perekonomian akan terjadi pertumbuhan ekonomi yang pesat bila para pemilik modal dan alat-alat produksi atau pengusaha memperoleh laba sebesar-besarnya dalam kegiatan usahanya. Hal itu akan berdampak pada kemakmuran bagi orang-orang yang berada di bawahnya dengan logika berpikir bahwa kekayaan yang berlimpah secara otomatis akan menetes ke bawah (trickle

  down effect). Prinsip “keadilan” yang dianut oleh sistem ekonomi kapitalis adalah “setiap orang menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya”.

  Campur tangan pemerintah sangat minim, karena pemerintah sebagai “pengamat” dan “pelindung” perekonomian (Dedi, 2006:55 dalam Harsoyo, dkk 2006).

  Dalam ideologi sosialisme lebih ditekankan pada kepemilikan bersama, tatanan sosial yang sama, produksi diatur bersama, terbentuknya lingkungan sosial yang membentuk manusia menjadi lebih baik dan perlunya komunitas harmonis “phalansterium”. Prinsip “keadilan” yang dianut oleh sistem ekonomi sosialis adalah “setiap orang menerima imbalan yang sama”. Campur tangan pemerintah sangat tinggi, di mana pemerintah yang menentukan dana merencanakan tiga persoalan pokok ekonomi [what (apa yang harus diproduksi), how (bagaimana memproduksi) dan for whom (untuk siapa diproduksi)] (Dumairy, 1996:32).

  Dalam terminologi teori mikroekonomi, sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang menyandarkan diri pada mekanisme pasar, prinsip laissez fair (persaingan bebas), menyakini kemampuan dalam menuju efisiensi ekonomi dalam menentukan ketiga pokok persoalan ekonomi. Sedangkan sistem ekonomi sosialisme adalah sebaliknya. Pasar dikendalikan melalui perencanaan terpusat. Adanya berbagai distorsi dalam mekanisme pasar, menyebabkan tidak mungkin bekerja secara efisien. Oleh karena itu pemerintah harus turut aktif bermain dalam perekonomian. Diantara kedua ekstrem sistem ekonomi tersebut, terdapat sebuah sistem yang merupakan “campuran” antara keduanya, yaitu sistem ekonomi campuran. Sistem ini pada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang (negara-negara Dunia Ketiga).

  Ditinjau berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, sistem ekonomi Indonesia adalah sistem kapitalistik. Sama halnya, argumentasi untuk mengatakan bahwa Indonesia juga menganut sistem ekonomi sosialis. Indonesia mengakui pemilikan individual atas faktor-faktor produksi, kecuali untuk sumberdaya-sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Hal ini, sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Jadi, secara konstitusional sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula sosialisme.

  Dalam terminologi teori mikroekonomi, Indonesia tidak sepenuhnya menyandarkan perekonomian pada mekanisme pasar. Dalam beberapa hal, pemerintah turut bermain dalam perekonomian. Peran sebagai stabilisator dan dinamisator dimainkan oleh lembaga-lembaga departemen pemerintah maupun badan-badan usaha milik negara.

  Sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali, merupakan sistem ekonomi yang tepat untuk mengelola perekonomian Indonesia. Walaupun derasnya arus globalisasi bersamaan dengan bubarnya sejumlah negara komunis utama yang bersistem ekonomi sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus kapitalisme.

  2. Sejarah Perekonomian Indonesia Selama 21 tahun pertama Indonesia merdeka (1945 – 1966), perekonomian bangsa menghadapi tantangan yang hampir meruntuhkan sendi-sendi ekonomi nasional. Pada tahun 1959 paham kapitalisme- liberalisme ditolak dengan diberlakukannya UUD 1945, dan perekonomian Indonesia menggunakan sistem Ekonomi Komando. Ekonomi Komando hanya berlangsung selama tujuh tahun (1959 -1966) dan mencapai titik hiperinflasi 650% pada tahun 1966, yang hampir melumpuhkan seluruh sistem produksi dan distribusi nasional.

  Pada tahun 1966 Ekonomi Orde Baru mulai berjalan secara radikal searah dengan perjalanan sistem ekonomi Indonesia. Paradigma pembangunan mengarah pada penerapan demokrasi ekonomi, dan politik ekonomi diarahkan pada upaya menggerakkan kembali roda ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sistem ekonomi pasar bebas mulai berjalan normal, dan pembangunan ekonomi diatur melalui serangkaian REPELITA yang dimulai dari Repelita I (1969 -1974). Pertumbuhan ekonomi selama lima Repelita (1969 – 1994) telah meningkatkan posisi Indonesia dari salah satu negara termiskin di dunia menjadi negara berpendapatan menengah, dan ekonomi dapat tumbuh rata- rata 7% per tahun selama 25 tahun (1969 – 1994).

  Saat ini Indonesia berada dalam era Pembangunan Jangka Panjang tahap kedua, yakni kurun waktu 1994-2019. Tahapan pertama pembangunan jangka menengah adalah Repelita VI (1994-1999), sedangkan tahun pertama pembangunan jangka pendek adalah APBN 1994-1995. Bagi negara-negara berkembang pada umumnya, tahun menjelang 2020 merupakan masa penuh tantangan karena globalisasi perekonomian (khususnya perdagangan internasional).

  Perekonomian Internasional dan nasional mulai berubah, globalisasi dan free market sebagai trend dunia yang hanya mempercayai kekuatan modal sebagai penggerak dunia, telah melakukan ekspansi ke berbagai bidang kehidupan. Perubahan kondisi sosial politik di negara- negara dunia ketiga mulai menjadi mangsa liberalisasi ekonomi dunia.