5 Juta Tenaga Kerja Ditargetkan Miliki Sertifikasi Kompetensi

  Potensi SDM BNSP

  Ir. Asrizal Tatang GuruHarusKompetendiBidangIlmunya

  Untuk menghasilkan Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas di bidangnya harus dipersiapkan sejak dini. Mulai dari proseskehamilanhinggakelahirananakberusialimatahun(Balita) benar-benar diperhatikan mengenai pola makan dan gizi yang mewadahi. Dengan proses demikian nantinya akan menghasilkan anak, orang-orang atau SDM berkualitas.

  erkadang masyarakat Indonesia tidak memperhatikan arti pentingnya kesehatan anak. Mereka beranggapan dengan banyak anak nantinya akan banyak rejeki atau bisa bekerja di tempat yang layak. Prinsip itulah sebenarnyaakan mempersulit ekonomirumahtangga, sehingga anakmenjadi korban kebodohan, karena orang tua tak ada biaya untuk menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi,” ujar Asrizal Tatang.

  Selaku anggota Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Asrizal Tatang berharap masyarakat Indonesia akan sadar mengenai hal tersebut. “Dulu program Keluarga Berencana (KB) benar-benar diterapkan pada pasangan rumah tangga, terutama bagi pegawai negeri. Saya kira kalau program KB dijalankan bagi pasangan rumah tangga akan meringankan biaya hidup dan dananya bisa menyekolahkan ke perguruan tinggi,” tutur Tatang.

  Berbicara tentang profesi guru, lanjut Tatang, merupakan seorang pendidik profesional mempunyai tugas antara lain mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, menilai dan mengevaluasi peserta didik atau siswa untuk melaksanakan tugasnya secara profesional. Dikatakan, guru tidak hanya dituntut memiliki kemampuan tehnis edukatif, tetapi juga harus mempunyai kepribadian yang kokoh, sehingga menjadi sosok panutan bagi murid-muridnya dan masyarakat pada umumnya.

  Dijelaskan untuk meningkatkan, motivasi dan pro- fesionalismegurudalampelaksanaantugasprofesionalnya maka setiap tahun pemerintah wajib mengevaluasi kemampuanguruyaknimelaluiteskemampuanagarbisa mengetahui atau mengukur prestasi yang dimilikinya. Pendidik atau guru yang kompeten dan memiliki kinerja melampaui standar yang telah ditetapkan oleh satuanpendidikan,mencakupkompetensipedagogik, kepribadian,sosialdanprofesionalsertamenghasikan karya yang kreatif diakui di tingkat nasional bahkan ada yang Internasional. “Secara metodologi guru harus kompeten dalam menyampaikan materi pelajaran kepada murid-muridnya di kelas,” ka- tanya.

  Dikatakan, metodologi berbasis ijazah (kalau dulu akta 4-5 dari lembaga pendidikan) dan mereka harus mempunyai ijazah Strata satu (SI) dan juga pengalaman portopolio SI untuk mengajar di Universitas Gajah Mada. Menurutnya, Ijazah menunjukan bahwa seo- rang guru telah melaksanakan program pen- didikan. Invertasi untuk ilmu pengetahuan ke depan profesi guru kita harus mempunyai regulasi ke sektor-sektor lain ke depan ber- tahap dengan skema sertifikasi yang sama.

  (sg) S BNSP

  5 Juta Tenaga Kerja Ditargetkan Miliki Sertifikasi Kompetensi

  Pemerintah menargetkan sebanyak lima juta orang tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi kerja pada 2015 dan siap bekerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

  ampai saat ini hanya tercatat sekitar 1,2 juta orang tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi kerja. Jumlah tersebut,berdasarkandataBadanPusatStatistik(BPS),masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang mencapai 119,4 juta orang, menurut data Februari 2011 silam.

  Demikian dikatakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mu- haimin Iskandar dalam siaran persnya, di Kantor Kemenakertrans, di Jakarta, belum lama ini.

  Muhaimin mengatakan, peningkatan pemahaman dan kesa- daran akan arti sertifikasi kompetensi kerja sangat penting dilakukan. Hal itu akan berdampak pada penerimaan, pengakuan dan penghargaan terhadap sertifikasi kompetensi, karena tanpa ketiga hal tersebut dari masyarakat dan industri, maka sertifikat yangditerbitkantidaklahadaartinya.Sistemsertifikasikompetensi ini tidak hanya dapat diterapkan bagi tenaga kerja yang sudah bekerja pada sektor industri formal, tapi dapat diikuti oleh tenaga kerja di sektor informal, para pencari kerja, para profesional di setiap bidangnya maupun bagi mereka yang masih mengikuti pendidikan di tingkat menengah dan perguruan tinggi.

  Menakertrans menjelaskan sistem sertifikasi kompetensi yang dicangkokkan pada kurikulum sistem pendidikan merupakan langkah yang tepat untuk menghasilkan lulusan pendidikan yang kompeten, yaitu lulusan pendidikan yang memiliki kemampuan sesuai standar keterampilan yang dipersyaratkan oleh dunia kerja. Jadi, dia menambahkan para lulusan pendidikan itu mendapatkan double degree, yakni yang pertama ijazah sebagai tanda tamat belajar dari lembaga pendidikan dan kedua sertifikat vokasional dari lembaga sertifikasi profesi.

  Agar dalam penilaian kinerja lembaga pendidikan, Muhaimin mengungkapkan, tidak hanya berdasarkan pada pendekatan out-

  Indus trial Baru sekitar 1,2 juta tenaga kerja yang memiliki sertifikasi kompetensi. put berupa jumlah lulusan yang dihasilkan, tapi yang lebih penting

  adalah berdasarkan angka pemanfaatan, baik dalam bentuk penyerapan pada pekerjaan di sektor formal maupun kiprah alumni untuk melaksanakan usaha mandiri yang dapat menyerap jumlah tenaga kerja lebih banyak.

  Saat ini jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di Indonesia baru berjumlah 62 LSP di berbagai bidang. LSP adalah lembaga yang berwenang mengeluarkan sertifikasi kompetensi kerja. Di antaranya bidang teknologi informasi, pariwisata, jasa keuangan hingga tata lakasana rumah tangga. Adapun 30 LSP saat ini sedang dalam proses untuk mendapatkan lisensi.

  Muhaimin berharap pembangunan kompetensi tenaga kerja di Indonesia semakin maju dengan kesadaran pentingnya sertifikasi bagi kompetensi, keterampilan dan keahlian kerja yang diakui pasar kerja di dalam dan luar negeri. ”Peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat dan tenaga kerja akan arti pentingnya sertifikasikompetensikerjaakanberdampakbaikpadapengakuan dan penghargaan terhadap sertifikasi kompetensi, terutama menjawab tantangan pasar kerja global di masa mendatang,” kata Muhaimin.

  Untuk mendorong sosialisasi sertifikasi kerja, pemerintah mela- kukan percepatan program sertifikasi tenaga kerja sesuai tuntutan industridenganbiayayangtidakterlalumemberatkantenagakerja. “Pemerintah melakukan penguatan dan pemberdayaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah ada dan mendorong berdirinya LSP baru terutama pada sektor yang telah dikomitmenkan di perundingan internasional,” tambah Muhaimin, (sg) Manajemen Pelatihan BNSP

  STRATEGI MANAJEMEN PELATIHAN

  hal ini manfaat finansial bagi perusahaan biasanya terjadi dengan

  Tidak jarang pelatihan yang diberikan perusa-

  cepat. Sementara itu pendidikan memberikan pengetahuan

  haan berulang kali kepada para karyawannya

  tentang subyek tertentu, tetapi sifatnya lebih umum dan lebih tidak memberikan manfaat yang maksimum. Pe- terstruktur untuk jangka waktu yang jauh lebih panjang.

  Di sisi lain, pengembangan memiliki ruang lingkup lebih luas.

  ngembangan kinerja sumberdaya manusia dan

  Dapat berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin

  perusahaan sepertinya jalan di tempat. Yang di- digunakan segera atau sering untuk kepentingan di masa depan.

  Pengembangan sering dikategorikan secara ekspisit dalam

  peroleh karyawan hanyalah selembar piagam ke-

  pengembangan manajemen, organisasi, dan pengembangan

  ikutsertaandalampelatihan.Lalupiagamtersebut

  individu karyawan. Penekanan lebih pokok adalah pada

  

dipajang di dinding rumah atau ruang kantornya. pengembangan manajemen. Dengan kata lain, fokusnya tidak

  pada pekerjaan kini dan mendatang, tetapi lebih pada penemuan

  Hal ini terjadi karena perusahaan tidak memiliki kebutuhan perusahaan jangka panjang. strategi pelatihan yang jelas dan terarah.

  Jika di suatu perusahaan, beberapa manajernya diajarkan penggunaan Lotus 123 untuk mengelola anggaran perusahaan, hal itu disebut proses latihan. Jika manajer yang sama mengambil elatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses kursusdalamteorisistemumumdansisteminformasimanajemen mengajarkanpengetahuandankeahliantertentusertasikap serta manajemen kepemimpinan untuk membantu perusahaan agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan

P

  agarperkembangannyalebihefisiendanlebihefektifdalamjangka tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar. panjang, maka upaya perusahaan tersebut lebih tepat disebut

  Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan ketrampilan sebagai kegiatan pengembangan. bekerja (vocational) yang dapat digunakan dengan segera. Dalam

Manajemen Pelatihan

BNSP

  Istilah pelatihan merujuk pada struktur total dari program di dalamdanluarpekerjaankaryawanyangdimanfaatkanperusahaan dalammengembangkanketerampilandanpengetahuan,utamanya untuk kinerja pekerjaan dan promosi karir. Pengembangan manjemen merujuk pada program pelatihan dan pengembangan untuk penyelia dan manajer dan sering tidak termasuk untuk profesional (seperti ahli mesin, sales, dan akuntan), karyawan operasional terlatih (seperti juru gambar, pembuat perkakas, dan ahli tata buku), tenaga semi dan tak terlatih khususnya (seperti pengepak barang, pengeolah tanah, pemelihara kebun, dan penyadap karet).

  Michael R. Carrel dan Robert D. Hatfield (1995) dalam Mangkuprawira, 2003 menyatakan, “ekonom ketenagakerjaan membagiprogrampelatihanmenjadidua,yaituprogrampelatihan umum dan spesifik”. Pelatihan umum merupakan pelatihan di mana karyawan memperoleh keterampilan yang dapat dipakai di hampir semua jenis pekerjaan. Pendidikan karyawan meliputi keahlian dasar yang biasanya merupakan syarat kualifikasi pemenuhan pelatihan umum. Misalnya, bagaimana belajar untuk memeperbaiki kemampuan menulis dan membaca serta memimpin rapat akan bermanfaat bagi setiap penguasaha, siapa pun yang secara individu dapat mengerjakannya. Sementara pelatihan khusus merupakan pelatihan di mana para karyawan memperoleh informasi dan ketrampilan yang sudah siap pakai, khususnya pada bidang pekerjaannya. Pelatihan khusus, misalnya,berupa hal pelajaran spesifik bagimana sistem anggaran perusahaan khususnya dapat berjalan. Karena tiap perusahaan memiliki sistem anggaran tersendiri, pelatihan ini secara langsung bermanfaat hanya bagi karyawan yang sudah ada.

  Setiap sistem pelatihan yang bermakna harus terintegrasi denganstrategiSDMdalamperusahaanjikainginhalituterlaksana secara efektif. Contohnya, integrasi dengan hal penilaian kerja, promosi, atau sistem pembayaran upah/gaji. Integrasi ini membantu pula untuk meyakinkan bahwa bantuan strategi pengembangan akan mendukung strategi personil lainnya.

  Apasajamaksudumumdariprogram-programpelatihanuntuk para karyawan di lingkungan manjerial dan lingkungan terdepan? Menurut Michael R. Carrell et al (1995), ada tujuh maksud utama programpelatihandanpengembangan,yaitumemperbaikikinerja,

  meningkatkan ketrampilan karyawan, menghindari keusangan manajerial, memecahkan permasalahan, orientasi karyawan baru, persiapan promosi dan keberhasilan manajerial, dan memberi kepuasanuntukkebutuhanpengembanganpersonal.Sehubungan dengan itu, uraian tentang pelatihan dan pengembangan secara eksplisit tidak dipisahkan. Keduanya diuraikan menyatu karena keduanya sangat saling mengait. Pada dasarnya pelatihan itu sendiri merupakan bentuk pengembangan SDM.

  Pelatihan berbasis kompetensi diperlukan karena secara tradisi atau konvensional pelatihan yang selama ini terjadi hanya menghasilkan peserta pelatihan yang hanya memiliki pengetahuanapayangharusdilakukannya.Sementaramodelyang berbasis kompetensi, peserta setelah selesai mengikuti pelatihan diharapkan tidak saja sekedar tahu tetapi juga dapat melakukan sesuatu yang harus dikerjakan.

  Dalamsistemberbasiskompetensi,pelatihanuntukkaryawan difokuskan pada kinerja aktual khususnya kinerja organisasi. Latar belakangnya adalah karena semakin tingginya tuntutan dalam perbaikan manajemen kinerja dan pengukurannya yang lebih efektif. Sistem ini ada yang berorientasi pada standar yang dilakukan industri. Ada juga yang berorientasi pada kinerja unggul yang dikaitkan dengan ketrampilan lunak dan kompetensi lunak. Sementara dalam model pelatihan tradisional setiap peserta akan mengikuti pelatihan yang sudah dirancang. Kemudian agar supaya kinerja pembelajaran dapat diketahui maka peserta melakukan pre dan post test yang sudah dirancang. Setelah selesai pelatihan para peserta akan mendapat sertifikat atau piagam.

  Dalam sistem pelatihan berbasis kompetensi tahap awal yang harus dirumuskan adalah fungsi-fungsi apa yang harus dilakukan karyawan dengan baik. Dari uraian tersebut maka suatu pelatihan dirancang agar peserta/karyawan dapat menjalankan fungsinya sesuai standar. Selain agar karyawan dapat berfungsi dengan baik maka mereka dapat belajar di tempat kerja atau dengan sarana lain. Setelah itu peserta pelatihan akan mendapat pengakuan kemampuan mengerjakan fungsi-fungsi standar berupa sertifikasi.

  Diadaptasi dari Tb Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala Hubeis, 2007, Manajemen Mutu SDM, PT Ghalia Indonesia. M Suasana wisuda Universitas Bakrie

  pembentukan karakter atau inilah yang sebenarnya ingin dijangkau UB melalui peningkatan kualitas di semua unit pelayanan pendidikan. “Tolak ukurannya adalah system penjaminan mutu berbasis ISO 9001+IWA2,” tukasnya.

  Disampingitu,lanjutrektor,UBjugaaktif menjalin relasidengandunia industri serta lembaga-lembaga bertaraf internasional, sehingga jarak antara dunia akademis dan dunia industry semakin pendek. Beberapa program magang, seperti magang kerja dan guest lecturing menjadi bagian kurikulum dan dikelola secara professional melalui unit khusus.

  “Tak heran, dari 72 wisudawan, sebagian besar telah diterima bekerja, baik di perusahaan nasional maupun multinasional. Bahkan beberapa “dibajak” sebelum lulus kuliah saat magang kerja di perusahaan tersebut,” ujar Rektor UB dalam wisudawan UB beberapa waktu lalu.

  Universitas Bakrie mengadalam wisuda perdana dengan mengukuhkan 72 lulusan dari Program Studi (Prodi) Manajemen dan Akuntansi. Dari jumlah tersebut, 43 lulusan berasal dari Prodi Manajemen dengan predikat kelulusan 7 Cum Laude dan 36 Sangat Memuaskan. Sementara dari Prodi Akuntansi sebanyak 29 lulusan dengan predikat 3 Cum Laude dan 26 Sangat Memuaskan.

  Acara wisuda ini selain disinergikan dengan Sidang Senat Terbuka Universitas Bakrie, juga diisi Orasi Ilmiah oleh Bapak Dr. Ir. Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan RI. (sg)

  REKTOR Universitas Bakrie (UB), Prof Ir Sofia W. Alisjahbana, M.Sc, Ph.D, mengatakan, wisudawan bukanlah tonggak terakhir prestasi seseorang. Karena setelah memasuki dunia kerja, sukses seseorang sangat dipengaruhi banyak factor yang terkadang tak berkaitan langsung dengan prestasi akademis.

  enurut Sofia, segala hal yang tampaknya tak berkaitan langsung dengan prestasi ini disebut karakter. Pendidikan meliputi

  BNSP Lintas Kegiatan

Universitas Bakrie Wisuda Perdana 72 Lulusan

  KANTOR Perwakilan Dagang dan Ekonomi Taiwan di Indonesia bersama investornya, memprogramkan pusat pelatihan kepe- rawatan di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rencana investasi di bidang pendidikan keperawatan itu me- ngemuka dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Badrul Munir di Hotel No- votel, Kabupaten Lombok Tengah, belum lama ini.

  Namun, investor calon pengelola pusat keperawatan itu masih harus menyusun rancangankerjasamapembangunanpusat

  Hal lainnya yang disepakati dalam pertemuan tersebut yakni pamahaman bersama bahwa pusat pelatihan keperawatan itu tidak sama dengan lembaga pendidikan kesehatan yang beradadibawahnaunganBadanPelayanan Kesehatan (Bapelkes) Kementerian Ke- sehatan. ”Acuan pusat pelatihan ke- perawatan itu mengadopsi pola yang diterapkan Bapelkes di Batam, Kepulauan Riau, yakni lebih menonjolkan pelatihan untuk menghasilkan tenaga profesional di bidang keperawatan,” ujarnya. (ant)

  Sementara kawasan wisata Mandalika merupakan areal di bagian selatan Pulau Lombok yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata terpadu.

  PT BTDC merupakan perusahaan BUMN yangmengembangkanpariwisataBali,dan tergolong sukses dalam perencanaan dan pengembangan wisata resort Nusa Dua yangkinitelahberdiri25unithoteldengan jumlah kamar hampir 4.000 unit.

  pemerintah pusat untuk mengembangkan kawasan wisata Mandalika, yang terletak di bagian selatan Pulau Lombok, NTB.

  Corporation (BTDC) yang dipercayakan

  pendidikan keperawatan itu, bersama manajemen PT Bali Tourism Development

  Para perawat di Pulau Lonbok, NTB Taiwan Buka Pusat Pelatihan Keperawatan di Lombok

  Lokasi itu pun tidak jauh dari kawasan perhotelan Novotel yang banyak dikun- jungi wisatawan mancanegara maupun domestik.

  Rapat itu dihadiri Perwakilan Kan- tor Dagang dan Ekonomi Taipai di Indonesia Andrew LY Hsia beserta stafnya, dan sejumlah pejabat dari Ba- dan Pengembangan SDM Kesehatan Ke- menterian Kesehatan (Kemkes) RI.

  Dari pertemuan koordinasi itu, Wakil Gubernur NTB Badrul Munir yang memimpin rapat itu, menyimpulkan bahwa dari aspek tata ruang tidak lagi menjadi masalah karena pemerintah me- nyediakan areal seluas 10-20 hektare di pintu masuk kawasan wisata Mandalika untuk pembangunan pusat pendidikan keperawatan itu.

  Taiwan, Jepang dan negara-negara Eropa,” ujarnya.

  Pada rapat koordinasi itu, Dekan FIK UI Dewi Irawaty menyarankan pusat pelatihan keperawatan itu menggunakan modul yang disesuaikan dengan kultur dan budaya masyarakat NTB. ”Perlu ada modulyangdisesuaikandengankulturdan budaya sasaran yang akan dirawat, selain modul untuk kepentingan pembentukan tenaga profesional untuk bekerja di

  Kepentingan dalam negeri seperti melahirkan tenaga ”baby sister” handal, perawat manula dan para jompo. Secara bertahap, pusat pendidikan itu akan terus dikembangkan hingga mampu menjadi lembaga pendidikan bertaraf internasional.

  Awalnya Kantor Perwakilan Dagang dan Ekonomi Taiwan di Indonesia yang ber- kedudukan di Jakarta, mengajak investor Taiwan untuk mendirikan rumah sakit bertaraf internasional beserta lembaga pendidikannya, namun niat itu urung terkait moratorium pendirian lembaga pendidikan kesehatan di Indonesia. Niat itu kemudian dialihkan ke pusat pelatihan keperawatan guna menampung lulusan sekolah keperawatan untuk kepentingan tenaga profesional dalam negeri maupun luar negeri.

  Taiwan dan Jepang serta negara lainnya sebagai tenaga kerja profesional,” ujarnya.

  Pada kesempatan itu, Andrew Hsia, mengungkapkan minat pendirian pusat keperawatan di Lombok guna mendidikan para alumni sekolah keperawatan di wilayah NTB dan daerah lainnya di Indonesia. ”Nantinya, lulusan pusat pela- tihan keperawatan itu dapat disalurkan ke

  Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) Dewi Irawaty PhD juga ikut dalam rapat koordinasi terkait rencana pendirian pusat pelatihan keperawatandikawasanwisataMandalika, Kabupaten Lombok Tengah itu.

  BNSP Lintas Kegiatan

BNSP

  D

  inilainya, dunia industri sebagai salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan riel, yang ditunjang dengan SDM yang kompeten, sekaligus juga menjadi unsur yang sinigfikan dalam pengembangan SDM (Human Resources

  Development) di suatu daerah.

  Namunmasihditemukanfaktamasihadanyaindustriyangbelum dapat mengakses informasi, pengetahuan akan pengembangan dan pengakuan kompetensi, serta sistem industri. Oleh karena

  Lintas Kegiatan Menuju Jawa Timur Kompeten untuk

Bekerja

  Rapat koordinasi (Rakor) diselenggarakan di Hotel Ovalpada 29 November 2011, merupakan Rakor re- gional bertujuan membangun kerjasama dalam rangka program Nasional “Kompeten Untuk Bekerja” di wilayah Jawa Timur. Rakor tersebut, merupakan salah satu program Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dalam pengembangan SDM yang memiliki peran penting dalam memulihkanpertumbuhanekonomidanjugamemberikan kontribusi sinigfikan terhadap perkembangan daerah, termasuk provinsi Jawa Timur.

  itu, diperlukan dukungan dari pemerintah, asosiasi industri, asosiasi profesi, lembaga pelatihan dan lembaga sertifikasi untuk mensosialisasikan sistem ini, sehingga industri-industri lebih menerapkan dan mengakui sistem tersebut.

  Kegiatan HRD dalam industri antara lain meliputi perencanaan dan melaksanakan rekrutmen, pelatihan dan pemeliharaan kompetensi SDM ,di dunia industri seyogyanya dilakukan dalam konteks pengembangan kompetensi personil, sehingga kontribusi

  SDM terhadap perusahaan menjadi optimal.

  Rakor dihadiri kurang lebih 50 peserta yang berasal dari dunia industri dan sektor Pembina yakni Pembina tehnis/dinas terkait, LSP, BNSP serta nara sumber lainnya untuk mempersiapkan hal- hal teknis yang terkait dengan pelaksanaan Rakor, yakni mengenai kepesertaan, koordinasi dengan daerah, administrasi keuangan, cek dan ricek nara sumber dan sebagainya.

  Rakor diawali dengan sambutan Kepala Dinas Nakertrans , ProvJatim, dan pemberian materi olehKetuaBNSP,Dr.H.AdjatDaradjat,M.Sitentang “Sistem dan Kebijakan Sertifikasi Kompetensi” serta Ketua Komisi Harlem Ir. Surono, M.Phil tentang “Peningkatan Koordinasi Pengembangan Sertifikasi Kompetensi Kerja Profesi”. Kegiatan pengembangan SDMmelaluisertifikasikompetensi yang dilaksanakan melalui Rakor dalam bentuk plenary session dan diskusi.(sg) SMKYPM1Taman

  INORMEC ASTTI TLRTINDONESIA

  IAPJI KADIN PRISMAP PUSDIKLATJATIM NUSANTARA APINDO

  IAIJATIM SHS DINASPUSDIKLAT BCA

  IALI UNIVBRAWIJAYA KADINJATIM SMKNEGERI1SBY LPKPETRA

  ITNMALANG GAPENSIJATIM UHT =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org =1org

  APEIJATIM=1org SMKN2SBY=1org UNESA=1org LSPNUSANTARA=1org KADINLSP=1org MTI/DISHUBJATIM=1org BP2IDSBY=1org BPPDUNMER=1org MTI/DISHUBJATIM=1org UPTTKSBY=1org LSPCOHESPA=1org LSPTIK=1org LSPPARIWISATANASIONAL=1org DISNAKERTRANSSBY=1org DISNAKERTRANSSBY=1org MTI=1org BKSPJATIM=1org

  IDEI=1org APINDO=1org PT.PAL=1org LSP.NUSANTARA=1org DINAKERTRASSBY=6org

  BNSP Lintas Kegiatan

  Peserta Hadir

Instansi: JumlahPeserta InstansiJumlahPeserta

  ApaKata Merek a

BNSP

  Kebijakan pemerintah menghentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) keTimur Tengah membuat pengusaha Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI),

  Moh. Hasan A.R Bajamal pusing tujuh keliling. Bagaimana tidak, dalam sebulan pemilik BLK-LN Alfindo Mas Buana ini biasanya dapat melatih ribuan Tenaga Kerja Wanita (TKW) untuk dikirim ke Arab Saudi, namun kini aktifitas tersebut menjadi terhenti.

  Moh. Hasan A.R Bajamal

BLK-LN Alfindo Mas Buana Jalin Kerjasama dengan Sekolah Kesehatan

  “Kami selaku pengelola BLK-LN dan BuanabekerjasamadenganSMKKesehatan, mulai mendatangi sekolah-sekolah pengerah jasa tenaga kerja Indonesia Akademi Kesehatan dan Sekolah Tinggi kesehatan setelah meluluskan siswanya sangat merasakan dampaknya. Beban Kesehatan di seluruh Indonesia. “Kami bisa bekerja di luar negeri. kamisetiapbulanmembayargajikaryawan sadar,ternyatapermintantenagaperawat,

  “Kenapa saya mengambil siswa dari danmengeluarkanbiayapelatihanratusan antara lain, perawat orang jompo, baby SMK Kesehatan? Secara pendidikan dan

  TKW, tapi tak ada kejelasan kapan mereka sister di luar negeri cukup besar, baik ilmupengetahuan tentang kesehatan dan bisa dikirim ke negara tujuan,” tuturnya. dari negara Timur Tengah maupun dari keperawatan mereka sudah mengetahui

  Sambil menunggu kebijakan dari Asia Pasifik,” ujar Hasan kepada majalah tentang ilmu kesehatan. Dan secara teori pemerintah, pemilik BLK-LN Alfindo Mas Sertifikasi. Karenaitu, pihaknya sekarang mereka telah mendapatkan di sekolahan.

  Kami tinggal melatih dan mempraktekan di BLK sesuai permintaan dari Negara tujuan,” tuturnya.

  Di samping itu, pihaknya juga bekerja samadenganbeberapadokterpsikologdari Rumah Sakit Jiwa DR. Soeharto Heerdjan antara lain Dr. Agung Frijanto, Sp.K.J dan dr. Mohammad Reza Syah, Sp.K.J.

  “Seorang baby sister tidak hanya bisa merawat bayi saja, tapi dia bisa memberikan pelayanan kesehatan terhadap bayi tersebut, Misalnya tentang gizi makanan dan kesehatan pada bayi tersebut. Begitu juga dengan perawat orang tua jompo,” tuturnya.

  Dikatakan,profesiperawatdiluarnegeri sangat dibutuhkan, karena itu penyerapan tenaga kerja perawat di luar negeri cukup tinggi dan gajinya cukup menjanjikan. (Sg)

  ApaKata Mereka BNSP

Pentingnya Sertifikasi Kompetensi Guru Menuju Indonesia Kompeten

  “Itu memang benar. Selama ini ser- tifikasi guru hanya tertumpu pada gelar S1.Selainitu,jugaharusdiimbangidengan kompetensi di bidangnya. Misalnya guru mengajar mata pelajaran matematika atau bidang ketrampilan harus kompeten,” tuturHj. Tikrawati.

  Selaku Kasi PNFI Kota Administrasi Jakarta Timur, Tikrawati sangat setuju bahwa guru dan instruktur kursus harus kompenten di bidangnya. Mengingat di tahun 2015 Indonesia akan menghadapi pasar bebas. Jangan sampai guru bahasa Inggris, Mandarin, Jepang di Indonesia diambil-alih oleh orang-orang asing.

  “Persaingan ketat di bidang perda- gangan jasa akan terjadi di tahun 2015.

  Karena itu, Kementerian Pendidikan Nasional telah membangun kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, agar setiap kebijakan-ke- bijakan bisa sejalan dengan baik me- nuju Indonesia Kompeten, baik profesi guru, instruktur dan profesi lainnya,” ujar Tikrawati.

  Dijelaskan, pihaknya telah bekerjasama dengan LKP-LKP serta LSK-LSK di berbagai daerah guna percepatan sertifikasi kom- petensi di bidang ketrampilan. Menu- rutnya, melalui jalur kursus sangat efektif dan efesien mencetak SDM yang terampil dan berkualitas. Melalui kursus sangat potensi mengurangi pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan.

  “Kami berharap anggaran pendidikan setiap tahunnya ditambah, mengingat pentingnya pendidikan kursus untuk me- ningkatkanSDM,terutamabagimasyarakat berpendidikan rendah,” ujarnya. (sg)

  Dra. Hj. Tikrawati, MM ( Kasi PNFI Jaktim):

  Pentingnya sertifikasi kompetensi guru bagi profesi guru, baik formal maupun non formal sangat diperlukan. Sertifikasi kompetensi guru selama ini hanya ditandai setiap guru mengajar harus mengantongi gelar sarjana Strata Satu (SI) untuk meningkatkan gaji. Tapi sertifikasi guru tidak hanyaitu, para guru juga harus mempunyai kemampuan dan kualitas dalam melakukan proses belajar dan mengajar melalui uji kompetensi yang diselenggarakan di LSP/LSK.

  Setelah sukses mensertifikasi 12.000 karyawan perbankan di tahun 2011 dari level 1 hingga 5 dengan nilai rata-rata 80 hingga 85, Badan Sertifikasi Manajemen Resiko (BSMR) kini menjalin kerjasama dengan BARESKRIM POLRI. Kerjasama penyelenggaraan pelatihan dan uji kom- petensi Manajemen Resiko bagi para pe- nyidik POLRI, terutama yang menangani kejahatan perbankan dan keuangan.

  “Kerjasama dengan BARESKRIM meru- pakan bagian dari rentetan program BSMR di tahun 2011. Kerjasama dengan BARESKRIM merupakan sebuah tanta- ngan buat kami,” tutur Gandung Troy Su- listyantoro.

  Selaku Ketua Pengurus Harian BSMR, Gandung menambahkan, selama ini pi- haknya selalu berurusan dengan dunia perbankan,baikbankpemerintahmaupun

  Dr. Ir. Gandung Troy Sulistyantoro, M.Si Kerjasama BSMR dengan POLRI

  bank swasta. Tapi kini selalu berurusan dengan polisi yang berprofesi sebagai penyidik POLRI yang menangani kejahatan perbankan dan keuangan di BARESKRIM. “Kami berharap kerjasama dengan BA- RESKRIM bisa bermanfaat dan saling menguntungkan kedua belah pihak,” tuturnya.

  Sebelum terjalinnya kerjasama, BSMR terlebih dahulu melakukan pertemuan ke MABES POLRI. Dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Gandung mendapat sambutan baik dari pihak BA- RESKRIM POLRI antara lain AKBP Agung Setya, M.Si (Kasubdit Tindak Pidana Pencurian Uang), Brigjen Pol. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si (Direktur TIPIDEKSUS BARESKRIM POLRI), Komisaris Jenderal (Purn) Drs. Ismerda Lebang, Drs. Sutarman (KABARESKRIM POLRI). (Sg)