HALAMAN JUDUL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA BAHASA INDONESIA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN JUDUL PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA BAHASA INDONESIA KELAS V SD KANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh:

  R. ARTIKA METALIA NIM : 081134057 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2012 i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Metalia, R. Artika. 2012. Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Keterampilan

  Menyimak Cerita Bahasa Indonesia Kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

  Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  

Kata kunci: metode penelitian pengembangan, multimedia interaktif, modul

pembelajaran, keterampilan menyimak, Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), bahasa Indonesia.

  Skripsi ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

  

Development) . Penelitian ini bertujuan menghasilkan suatu produk berupa

  multimedia interaktif dan modul pembelajaran. Produk multimedia interaktif dan modul pembelajaran ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta, berkenaan dengan pembelajaran keterampilan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia semester dua.

  Pengembangan produk ini dilakukan melalui empat tahapan yaitu: (1) mengkaji standar kompetensi dan materi pembelajaran, (2) analisis kebutuhan dan pengembangan program pembelajaran, (3) memproduksi multimedia interaktif pembelajaran menyimak, (4) validasi dan revisi produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

  Produk multimedia interaktif berdasarkan hasil penilaian pakar dan hasil uji coba lapangan diperoleh hasil sebagai berikut: (a) penilaian pakar pembelajaran bahasa menunjukkan bahwa kualitas media dan modul pembelajaran memperolah rata-rata skor 4,9 dengan kate gori “sangat baik”, (b) penilaian pakar media pembelajaran menunjukkan bahwa aspek media dan modul pembelajaran memperoleh rata-rata skor 4,2 dengan kate gori “baik”, (c) penilaian guru tahap 1 dan tahap 2 menunjukkan bahwa aspek media dan modul pembelajaran memperoleh rata- rata skor 4,8 dengan kate gori “sangat baik”, (d) hasil uji lapangan menunjukkan bahwa aspek media dan modul pembelajaran memperoleh rata-rata skor keseluruhan

  4,83 dengan kat egori “sangat baik”.

  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk multimedia interaktif untuk keterampilan menyimak cerita bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta sudah layak digunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Produk pengembangan multimedia interaktif dan modul pembelajaran ini juga dapat dijadikan model pengembangan silabus dan materi pembelajaran untuk tingkatan kelas lainnya.

  vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Metalia, R. Artika. 2012. An Interactive Multimedia Development for Listening Skill

  

th

of Stories of the Students for the 5 Grande Elementary School of Kanisius

  Sorowajan Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Program Studi of Elementary School Teacher Education, Faculty of teacher Training and Education, University of Sanata Dharma.

  

Key words: research and development method, interactive multimedia, learning

module, listening skill, Reflectif Pedagogy Paradgm (PPR), Indonesian language,

  This thesis is about Research and Development. This research has purposes to produce a product which is as multimedia interactive and learning module. The product of multimedia interactive and learning module are tended to fill the need of fifth grade students of SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta, which concern with the learning skills of reading in the Indonesian language lesson in second semester.

  The developmental product was passed through four steps, i.e. (1) the researcher examines the standard competence and also the material being developed, (2) allotting the questionnaires of need analysis, (3) producing multimedia and learning module of reading, (4) validation and product revision. The instrument being used in this research was the questionnaire.

  The product of multimedia interactive product based on the assessment result of the expert and the test result at the site was acquired as following: (a) the language learning assessment of the expert showed that the quality of the media and the learning module gain the average score 4,9 with the category “very good”, (b) the learning media assessment of the expert showed that media and the learning module gain the average score 4,2 w ith the category “good”, (c) the teacher assessment showed that the media and the learning module acquire the average score 4,8 with the category “ very good”, (d) the test result in the site pointed out that the media aspect and learning module obtained the average score totally 4,83 with the category “very good”.

  The result of the research could be concluded that the developmental product of multimedia interactive for the skills of reading the story in Indonesian language in the class fifth grade SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta has been suitable used as one of the learning media. The developmental product of multimedia interactive and learning module could be created as model for the syllabus development and learning material for the other class level.

  vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat, dan penyertaan-Nya yang menjadi kekuatan penulis menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul Pengembangan Multimedia

  

Interaktif Untuk Keterampilan Menyimak Cerita Bahasa Indonesia Kelas V SD

Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah bersedia membimbing dalam kelancaran skripsi.

  3. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekola Dasar.

  4. Rishe Purnama Dewi, M.Hum. selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas bimbingan, dan kesabaran yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini.

  5. Para dosen PGSD yang penuh kesabaran dan kesetiaan mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu d PGSD.

  6. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. selaku pakar pembelajaran bahasa.

  7. F. Chosa Kastuhandani, S.Pd.,M.Hum selaku pakar media, terima kasih atas bimbingan dan saran yang diberikan untuk kualitas produk yang dikembangkan.

  8. Suwardi. S.Pd selaku kepala sekolah SD Kanisius Sorowajan yang telah membeikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

  9. Lia Pratiwi A.Ma.Pd selaku guru kelas V SD Kanisius Sorowajan yang telah memberikan bantuan, masukan dan saran sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dengan baik.

  10. Siswa-siswi kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2011/2012 yang telah mendukung pelaksanaan penelitian.

  viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ix

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN KEASLIAN KARYA ............................................................... iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ v ABSTRAK ..................................................................................................... vi

  ABSTRACT ..................................................................................................... vii

  PRAKATA ..................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................

  3 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................

  3 1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................

  4 1.5 Spesifikasi Produk ....................................................................................

  4 1.6 Definisi Operasional ................................................................................

  5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka .........................................................................................

  6 2.1.1 Teori-Teori yang Relevan ....................................................................

  6

  2.1.1.1 Multimedia Interaktif ......................................................................... 7

  2.1.2 Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................................ 8

  2.1.3 Perangkat Pembelajaran Menggunakan PPR ........................................ 10

  2.1.4 Keterampilan Menyimak ....................................................................... 12 2.2 Kerangka Berpikir ...................................................................................

  17 2.3 Hipotesis ..................................................................................................

  18 2.4 Pertanyaan Penelitian ..............................................................................

  18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................

  20 3.2 Setting Penelitian ....................................................................................

  20 3.3 Prosedur Pengembangan .........................................................................

  21 3.4 Uji Coba Produk ......................................................................................

  23

  3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................ 24

  3.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 25

  3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................... 25

  x

  xi

  40 4.3.4 Deskripsi Data Validasi Lapangan ........................................................

  48 CURRICULUM VITAE .................................................................................. 151

  46 LAMPIRAN ..................................................................................................

  44 DAFTAR REFERENSI ................................................................................

  44 5.3 Saran .........................................................................................................

  43 5.2 Keterbatasan Pengembangan ...................................................................

  42 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ..............................................................................................

  42 4.4 Kajian Produk Akhir ................................................................................

  40 4.3.4.1 Revisi Produk Validasi Lapangan ......................................................

  39 4.3.3.1 Revisi Produk .....................................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Kebutuhan ..................................................................................

  38 4.3.3 Deskripsi Data Validasi Guru Bahasa Indonesia ..................................

  38 4.3.2.1 Revisi Produk .....................................................................................

  36 4.3.2 Deskripsi Data Validasi Pakar Media Pembelajaran ............................

  36 4.3.1.1 Revisi Produk .....................................................................................

  33 4.3.1 Deskripsi Data Validasi Pakar Pembelajaran Bahasa ...........................

  29 4.3 Data Validasi dan Revisi Produk .............................................................

  29 4.2 Deskripsi Produk Awal ............................................................................

  27 4.1.2 Data Analisis Kebutuhan Guru .............................................................

  27 4.1.1 Data Analisis Kebutuhan Siswa ............................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1: Bagan Tata Cara Pelaksanaan PPR ...........................................

  49 Lampiran 2: Bagan Literature Map ...............................................................

  50 Lampiran 3: Kuesioner Pakar Pembelajaran Bahasa .....................................

  51 Lampiran 4: Koesioner Pakar Media Pembelajaran.......................................

  52 Lampiran 5: Kuesioner untuk Guru ...............................................................

  53 Lampiran 6: Kuesioner untuk Pembelajar .....................................................

  54 Lampiran 7: Surat Izin Penelitian .................................................................

  55 Lampiran 8: Surat Keterangan Penelitian .....................................................

  56 Lampiran 9: Silabus ......................................................................................

  57 Lampiran 10: RPP PPR ..................................................................................

  61 Lampiran 11: Storyboard ..............................................................................

  77 Lampiran 12: Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .....................................

  96 Lampiran 13: Jawaban Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ....................... 103 Lampiran 14: Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ....................................... 106 Lampiran 15: Penilaian Pakar Pembelajaran Bahasa ..................................... 112 Lampiran 16: Penilaian Pakar Media Pembelajaran ...................................... 115 Lampiran 17: Penilaian Guru ......................................................................... 118 Lampiran 18: Kuesioner Uji Coba Lapangan ................................................ 122 Lampiran 19: Data Hasil Uji Coba Lapangan ................................................ 128 Lampiran 20: Data Aspek yang Dinilai ........................................................ 129 Lampiran 21: Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan ................................... 130 Lampiran 22: Dokumentasi Pelaksanaan ....................................................... 131 Lampiran 23: PowerPoint .............................................................................. 135 Lampiran 24: Modul Pembelajaran ................................................................ 147

  xii

  xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Pengembangan Produk..................................................................

  22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ........................................

  26 Tabel 4.1 Konversi Kuantitatif Skala Lima ..................................................

  34 Tabel 4.2 Konversi Nilai Skala Lima .............................................................

  35 Tabel 5.1 Rekapitulasi Penilaian Tahap 1 .....................................................

  45 Tabel 5.2 Rekapitulasi Penilaian Tahap 2 .....................................................

  45 Tabel 5.3 Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ...............................................

  45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan (1) latar belakang masalah, (2) rumusan

  masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk yang dikembangkan, dan (6) definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman modern seperti sekarang ini memberikan pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kualitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, oleh karena itu perlu dilakukan upaya dalam hal meningkatkan kualitas pembelajaran yang masih rendah. Perangkat komputer yang ada disekolah namun belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan menyimak. Padahal komputer memiliki kelebihan diantaranya adalah dapat menampilkan berbagai macam objek seperti suara, gambar, grafik dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan motivasi dan minat peserta didik dalam mengikuti dan memahami pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan menyimak.

  Menyikapi permasalahan tersebut, pelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum diwujudkan dalam empat aspek keterampilan berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan yang satu dengan yang lainnya saling mendukung, saling berpengaruh, dan saling berhubungan. Dalam hal ini, peneliti akan berfokus pada keterampilan menyimak, khususnya pada materi menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Mengingat pentingnya kegiatan menyimak ini, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah pun memberikan perhatian khusus terhadap kegiatan berbahasa ini. Hal ini dibuktikan dengan masuknya keterampilan menyimak dalam kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia (Departeman Pendidikan Nasional, 2006:261). Dengan masuknya keterampilan menyimak dalam kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia, para siswa sudah tentu diharapkan menguasai menyimak dalam segala keterampilan terlebih dalam aspek kehidupannya. Oleh karena itu, penguasaan konsep menyimak yang jelas akan diperoleh siswa dari para guru.

  SD Kanisius Sorowajan merupakan sekolah yang sudah memiliki fasilitas komputer yang lengkap namun belum termanfaatkan dengan baik. Sekolah ini juga sudah menerapkan prinsip Paradigma Pedagogi Reflektif dalam kegiatan belajar mengajarnya. Berdasarkan pengamatan langsung di kelas V SDK Sorowajan tanggal

  4 Januari 2012, tampak bahwa para siswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran kurang tertarik dengan materi yang sedang dipelajari. Beberapa siswa kurang tertarik untuk memperhatikan materi yang diterangkan gurunya. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam menyampaikan materi dan kurang menggunakan alat-alat bantu lainnya, sesekali guru hanya menggunakan gambar-gambar untuk diperlihatkan kepada siswa. Media sangat berguna bagi peserta didik terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menanggapi peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan.

  Dengan demikian peneliti menawarkan solusinya yaitu dengan mengembangkan multimedia interaktif dan modul pembelajaran bahasa Indonesia yang menerapkan prinsip Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). PPR mengembangkan prinsip

  3C yaitu Competence (Akademik/Keterampilan),

Conscience (Hati Nurani), Compassion (Kepedulian Sosial) dalam pembelajarannya.

PPR mengajak siswa untuk mengalami sendiri dan menumbuhkembangkan pola pikir untuk membentuk pribadi akan nilai kemanusiaan serta membuat niat untuk berbuat sesuai nilai yang dipelajari dan kemudian merefleksikannya.

  Penggunaan multimedia interaktif adalah salah satu media yang menarik bagi siswa, karena dalam pembelajaran anak tidak hanya diam dan mendengarkan ceramah dari guru, tetapi anak akan lebih mempergunakan alat indera mereka untuk melihat dan mendengarkan dari apa yang mereka lihat dan dengar, seperti melihat video,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  gambar-gambar, dan rekaman. Dengan demikian peserta didik akan lebih mudah menyerap materi pelajaran dan akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Untuk itulah dalam penelitian ini dilakukan pengembangan multimedia interaktif untuk pembelajaran bahasa Indonesia.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1.2.1.1 Bagaimana prosedur pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan menyimak bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta semester genap?

  1.2.1.2 Bagaimana kualitas pengembangan multimedia interaktif untuk keterampilan menyimak bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta semester genap?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Sejalan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, tujuan penelitian ini adalah:

  1.3.1 Memaparkan prosedur pengembangan multimedia interaktif dan modul pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan menyimak pada kompetensi dasar menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta semester genap.

  1.3.2 Memaparkan kualitas pengembangan multimedia interaktif dan modul pembelajaran bahasa Indonesia keterampilan menyimak pada kompetensi dasar menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta semester genap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.4 Manfaat Penelitian

  Berikut ini yang merupakan manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah:

  1.4.1 Bagi peneliti sendiri, dapat menambah pengalaman yang baru dalam mengembangkan multimedia interaktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

  1.4.2 Bagi siswa, diharapkan siswa dapat lebih tertarik dan mudah dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru pada aspek menyimak.

  1.4.3 Bagi guru, diharapkan media yang dihasilkan dapat berguna bagi pengembangan profesionalitas guru untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.

  1.4.4 Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk menggunakan media dan modul pembelajaran sebagai alternatif bahan pembelajaran menyimak sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan siswa dapat dengan mudah menerima materi yang telah disampaikan.

  1.5 Spesifikasi Produk

  Produk yang dihasilkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:

  1.5.1 Komponen pada CD Interaktif terdiri dari komponen: menu utama meliputi petunjuk, kegiatan pembelajaran, referensi, penyusun, dan keluar, petunjuk penggunaan berisi tentang cara penggunaan CD Interaktif, kegiatan pembelajaran terdiri dari pertemuan I dan pertemuan II. Dalam setiap pertemuan memuat komponen yaitu indikator, permainan, materi, evaluasi dan lagu.

  1.5.2 Komponen pada modul pembelajaran terdiri dari komponen: pendahuluan meliputi standar kompentensi, kompetensi dasar, dan indikator, materi pembelajaran disusun sesuai kompetensi dasar menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan. Materi ini disampaikan dengan menggunakan CD Interaktif.

  1.5.3 Pengoperasian multimedia pembelajaran yang dikembangkan ini membutuhkan perangkat lunak (software) dengan menggunakan software

  Microsoft Powerpoint (Ppt) dengan mengaplikasikan gambar, suara, teks,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  animasi, hyperlink dan yang kemudian dikemas dalam bentuk CD pembelajaran. Selain itu dipergunakan dengan perangkat keras (hardware) berupa komputer, LCD, proyektor, dan pengeras suara (speaker). Yang memiliki spesifikasi sebagai berikut: Prosesor minimal Pentium IV atau sejenisnya, RAM minimal 512 MB, kapasitas hardisk yang dibutuhkan sebesar 2 GB, sistem operasi Windows 7/ XP/ Vista, speaker aktif.

1.6 Definisi Operasional

  1.6.1 Siswa SD adalah siswa kelas V semester 2 tahun ajaran 2011-2012 SD Kanisius Sorowajan, Yogyakarta.

  1.6.2 Multimedia Interaktif adalah media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebagai penyampai pesan kepada siswa, sehingga pesan atau materi yang akan disampaikan dapat diterima dengan mudah oleh siswa dalam bentuk CD dan siswa dapat menggunakan media secara mandiri.

  1.6.3 Modul adalah media atau bahan ajar yang berbentuk buku yang digunakan untuk memudahkan kegiatan pembelajaran dengan mengikuti langkah- langkah kegiatan yang telah tersedia di dalamnya.

  1.6.4 Keterampilan menyimak adalah keterampilan siswa dalam menyimak suatu cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan.

  1.6.5 Menanggapi cerita adalah memberikan komentar atau kritikan pada sebuah cerita yang telah didengar atau dilihat sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

BAB II

LANDASAN TEORI Dalam bab II ini akan dibahas landasan teori yang terdiri dari empat bagian,

  yaitu (1) kajian pustaka, (2) kerangka berpikir, (3) pertanyaan penelitian, (4) hipotesis.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Relevan

2.1.1.1 Pengertian Multimedia Interaktif

  Berikut ini akan dijelaskan secara rinci pengertian multimedia interaktif, serta manfaat multimedia interaktif menurut para ahli. Multimedia interaktif berasal dari dua kata yaitu multimedia dan interaktif.

  Sutjipto (2011:78) menyebutkan bahwa multimedia merupakan ”kombinasi dari berbagai media yaitu, menggunakan audio, video, grafis dan lain sebagainya”. Multimedia diarahkan kepada komputer yang dalam perkembangannya sangat pesat, dan sangat membantu dalam dunia pendidikan. Kelebihan dari multimedia ini adalah memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara individual maupun secara kelompok. Selain memberikan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi, media komputer juga memberikan rangsangan yang cukup besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

  Multimedia didefinisikan secara berbeda oleh berbagai sumber lainnya, multimedia sebagai penggunaaan berbagai jenis media secara berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi (Anitah (2010:170). Helfazah (dalam Anitah, 2010:56) mengatakan bahwa multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai jenis media secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran. Seels & Richey (dalam Warsita, 2008:36) mengartikan multimedia suatu teknologi terpadu yang menjadi salah satu cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer

  ”. Arsyad (2010:170) mengatakan bahwa secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sederhana multimedia diart ikan sebagai “lebih dari satu media, ia dapat berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara dan video”.

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:542), interaktif adalah sesuatu yang bersifat saling melakukan aksi, antar-hubungan dan saling aktif. Multimedia interaktif merupakan salah satu bagian multimedia. Daryanto (2010:51) mengartikan multimedia interaktif sebagai suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain. Dari pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu alat pembelajaran yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan atau dijalankan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.

2.1.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Multimedia Interaktif

  Menurut Munadi (2010:152), multimedia interaktif mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan multimedia interaktif adalah sebagai berikut. Pertama, interaktif yang berarti saat siswa mengaplikasikan program, siswa diajak untuk terlibat secara auditif, visual, dan kinestetik, sehingga dengan pelibatan ini dimungkinkan informasi atau pesannya mudah dimengerti. Kedua, memberikan iklim yang bersifat afektif secara individual, baik bagi yang cepat maupun lambat dalam menerima pembelajaran. Ketiga, meningkatkan motivasi belajar dan mampu memberikan umpan balik (respon). Adapun kelemahan multimedia interaktif adalah sebagai berikut: (1) pengembangannya memerlukan adanya tim yang profesional dan (2) pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.

  Berdasarkan pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa multimedia interaktif sangat sesuai dengan tingkat kebutuhan dan perkembangan anak dikarenakan multimedia interaktif dapat memberikan sarana belajar yang menyenangkan serta mereka dapat terlibat secara langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1.2 Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia

  Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian modul, kegunaan modul, tujuan pembuatan modul.

2.1.2.1 Pengertian Modul

  Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya (Depdiknas, 2003:1). Modul biasanya disajikan dalam bentuk pembelajaran mandiri (self instruction). Siswa dapat mengatur kecepatan dan intensitas belajarnya secara mandiri. Waktu belajar untuk menyelesaikan satu modul tidak harus sama, berbeda beberapa menit sampai beberapa jam.

  Soeparno (1987:25), modul sebagai suatu perangkat yang terdiri atas tujuh komponen, yakni (1) lembaran petunjuk untuk guru, (2) lembaran petunjuk untuk siswa, (3) lembaran kegiatan, (4) lembaran kerja, (5) lembaran kunci kerja, (6) lembaran tes, dan (7) lembaran kunci tes. Prastowo (2011:104) mendefinisikan modul sebagai salah satu bentuk bahan ajar cetak. Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (dalam Prastowo, 2011:104) mendefinisikan modul sebagai sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Surahman juga memberikan definisi yang berbeda yaitu bahwa modul sebagai satuan program pembelajaran terkecil yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara perorangan (self instructional); setelah peserta menyelesaikan satu satuan dalam modul, selanjutnya peserta dapat melangkah maju dan mempelajari satuan modul berikutnya Surahman (dalam Prastowo, 2011:105).

  Modul sebagai satu unit program kegiatan belajar mengajar terkecil yang secara terperinci menggariskan hal-hal sebagai berikut: tujuan-tujuan instruksional umum yang akan ditunjung pencapaiannya, topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar, tujuan-tujuan instruksional khusus yang akan dicapai oleh siswa, pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan, kedudukan dan fungsi satuan (modul) dalam kesatuan program yang lebih luas, peranan guru di dalam proses belajar mengajar, alat-alat dan sumber yang akan dicapai, kegiatan-kegiatan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan, lembaran-lembaran kerja yang harus diisi murid, dan program evaluasi yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses belajar ini Badan Pengembangan Pendidikan Depdikbud dalam Prastowo, 2011:105).

  Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian modul adalah suatu bahan ajar yang berbentuk buku serta dapat dipergunakan oleh peserta didik secara mandiri tanpa harus dibimbing oleh guru.

  2.1.2.2 Kegunaan Modul

  Modul memiliki berbagai kegunaan bagi kegiatan pembelajaran. Andriani menjabarkan beberapa kegunaan modul dalam proses pembelajaran antara lain sebagai penyedia informasi dasar karena dalam modul disajikan berbagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut, sebagai bahan instruksi atau petunjuk bagi peserta didik, serta sebagai bahan pelengkap dengan ilustrasi dan foto yang komunikatif. Di samping itu, kegunaan lainnya adalah sebagai petunjuk mengajar yang efektif bagi pendidik serta menjadi bahan untuk berlatih bagi peserta didik dalam melakukan penilaian sendiri (self assessment) (Andriani, dalam Prastowo, 2011:108-109).

  2.1.2.3 Tujuan Modul

  Ada dua tujuan dalam pembuatan modul pembelajaran yaitu tujuan menurut Depdiknas dan tujuan pembuatan modul menurut Prastowo. Berikut ini tujuan penulisan modul menurut (Depdiknas, 2003:4) adalah:

  1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal. 2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik siswa atau peserta diklat maupun guru/instruktur. 3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti berikut ini.

  a) Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi siswa atau peserta diklat.

  b) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c) Memungkinkan siswa atau peserta diklat belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.

  d) Menungkinkan siswa atau peserta diklat dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya. Tujuan penyusunan atau pembuatan modul menurut Prastowo (2011:108) antara lain:

  1) Peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan pendidik (yang minimal). 2) Peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan pembelajaran. 3) Melatih kejujuran peserta didik. 4) Mengakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan belajar peserta didik. 5) Ppeserta didik mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari.

  Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan modul dalam pembelajaran, peserta didik akan lebih banyak terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik akan lebih bertanggung jawab dengan hasil belajar yang mereka lakukan.

2.1.3 Perangkat Pembelajaran Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif

2.1.3.1 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

  Menurut Subagya, dkk (2008:39) Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan pola pikir (paradigma = pola pikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani/kemanusiaan (pedagogi reflektif = pendidikan kristiani/kemanusiaan). Dalam pembentukan kepribadian, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut. PPR mengembangkan prinsip

  3C yaitu Competence (Akademik/Keterampilan), (Hati Nurani), Compassion (Kepedulian Sosial).

  Conscience

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2.1.3.2 Tata Cara Pelaksanaan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

  Menurut Subagya, dkk (2008:41) tiga unsur PPR adalah pengalaman, refleksi, dan aksi. Unsur yang belum disebutkan adalah konteks dan evaluasi. Gambaran pembinaan siswa melalui PPR untuk membentuk budaya alternatif secara singkat adalah seperti pada (lampiran 1 hal.49).

  2.1.3.3 Pembelajaran Berpola PPR

  PPR memiliki pola dalam pembelajarannya, berikut ini yang dimaksud pembelajaran berpola PPR menurut Subagya, dkk (2008:51) adalah pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran bidang studi disesuaikan dengan konteks siswa. Sedangkan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan ditumbuhkembangkan melalui dinamika pengalaman, refleksi, dan aksi. Proses pembelajaran ini dikawal dengan evaluasi. Triyono (dalam P3MP-LPM:19) ada sejumlah kemampuan yang mendukung proses belajar reflektif secara umum, kemampuan tersebut adalah pemikiran metakognitif, kesadaran yang diperluas, dan hati nurani. Metakognisi adalah pemahaman dan kesadaran mengenai cara-cara pikiran kita bekerja. Kesadaran yang diperluas merupakan proses pemikiran yang memungkinkan kita merenungkan perspektif masa lalu dan antisipasi masa depan. Hati nurani secara sederhana dapat dipahami sebagai kesadaran mengenai hal yang baik dan buruk.

  Menurut Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pembelajaran /P3MP (2012:10), penerapan model pembelajaran dengan pendekatan atau paradigma. Berikut ini merupakan rumusan unsur-unsur pokok dalam penerapan model pembelajaran dengan pendekatan atau paradigma:

  1) Konteks (Context) Pengenalan terhadap konteks akan membantu dalam menentukan bentuk dan cara pemberian pengalaman melalui pembelajaran agar dapat menarik makna dari pengalaman secara utuh selama belajar. 2) Pengalaman (Experience)

  Melakukan setiap kegiatan yang memuat pemahaman kognitif bahan pelajaran yang disimak yang di dalamnya juga memuat unsur psikomotorik dan afektif yang dihayati. Melalui pengalaman dalam proses belajar mengajar, pelajar mengalami suatu tantangan terhadap pengetahuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sudah dimilikinya dengan fakta, ide, dan masukan baru baik dari pengajar maupun sesame teman pelajar lain. 3) Evaluasi (Evaluation)

  Evaluasi pembelajaran, yang menjadi obyek penilaian adalah proses dan hasil belajar. Evaluasi hasil pembelajaran menggunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar, dalam hal ini adalah penguasaan kompetensi oleh setiap pelajar. 4) Refleksi (Reflection)

  Refleksi merupakan suatu proses menuju perubahan pribadi yang dapat mempengaruhi perubahan lingkup sekitarnya. Refleksi berarti mengadakan pertimbangan sesama dengan menggunakan daya ingat, pemahaman, imajinasi, dan perasaan menyangkut bidang ilmu, pengalaman, ide, tujuan yang diinginkan atau reaksi spontan untuk menangkap makna dan nilai hakiki yang dipelajari. 5) Tindakan/Aksi (Action)

  Memaknai hasil pembelajaran dengan pikiran dan hati untuk mewujudkan pengetahuannya dalam praktik kehidupan nyata. Dengan demikian pembelajaran di sini sudah mencapai tahap pengambilan sikap, posisi batin, atau niat untuk berbuat sesuai dengan pengetahuan yang diperolehnya. Pengetahuan menjadi sesuatu yang tidak hanya teoritis, melainkan terarah ke kehidupan kongkret.

2.1.4 Keterampilan Menyimak

2.1.4.1 Menyimak dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

  Ada beberapa definisi menyimak menurut para ahli. Menurut Tarigan (2008:31), menyimak adalah

  “suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”. Menyimak adalah ” keterampilan utama dan pertama yang dimiliki seseorang dalam menguasai bahasa (Susanto, 2010:1). Kamus Besar Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (2008:1307) mendefinisikan menyimak sebagai mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.

  Keterampilan menyimak saat ini dipandang penting. Musfiroh, dkk (2004:5) bahwa menyimak sebagai kegiatan mendengarkan bunyi bahasa secara sungguh- sungguh, saksama, sebagai upaya untuk memahami ujaran itu sebagaimana yang dimaksudkan untuk pembicara dengan melibatkan seluruh aspek mental kejiwaan seperti mengidentifikasi, menginterpretasi, dan mereaksinya. Menurut Iskandarwassid (2009:227) keterampilan menyimak sebagai satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Pada waktu proses pembelajaran keterampilan ini jelas mendominasi aktivitas siswa dibanding dengan keterampilan lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa menyimak merupakan cara yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu informasi yang telah dilihat atau didengarnya, menangkap isi atau pesan yang telah disampaikan sang pembicara dengan sungguh-sungguh dan saksama.

2.1.4.2 Menyimak Kritis

  Dalam penelitian ini, media yang akan dikembangkan terbatas pada menyimak intensif yang dikhususkan pada menyimak kritis. Menyimak intensif dipilih dikarenakan ragam menyimak ini lebih sering dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Selain itu, pengembangan materi dan media menyimak intensif memerlukan perhatian lebih besar karena jenis keterampilan ini menuntut adanya pendampingan, pengawasan/kontrol, dan arahan dari guru.

  Anderson (dalam Tarigan, 2008:46) mengemukakan bahwa menyimak kritis

  

(critical listening) adalah sejenis kegiatan menyimak berupa pencarian kesalahan atau