PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS WEB PADA POKOK BAHASAN HUKUM PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA

  

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS WEB PADA POKOK

BAHASAN HUKUM PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh:

Alexsander San Lohat

  

(041424004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapa Lorens Lasar dan mama Fin Tapun, Abang Silas Lasar, Pa Nolan, Oa Linda dan Hantos Lasar. Terima kasih.

  

ABSTRAK

San Lohat, Alexander. 2011. Pembelajaran Fisika Berbasis Web Pada Pokok

Bahasan Hukum Pemantulan dan Pembiasan Cahaya. Program Studi Pendidikan

Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

  Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui (1) Bagaimana perkembangan pemahaman siswa tentang Hukum Pemantulan dan Pembiasan Cahaya yang difasilitasi oleh pembelajaran dengan web; (2) Sejauh mana efektivitas pembelajaran fisika berbasis web pada pokok bahasan Hukum Pemantulan dan Pembiasan Cahaya dalam hal peningkatan hasil belajar siswa.

  Penelitian ini dilaksanakan di SMAK Sang Timur Yogyakarta pada tanggal 9 Mei

  • – 25 Mei 2011. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas X

  2 yang berjumlah empat orang.

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang terdiri dari

  

pretest dan posttest, dan wawancara. Pretest digunakan untuk mengetahui

  pengetahuan/pemahaman siswa sebelum melaksanakan pembelajaran. Posttest digunakan untuk mengetahui pengetahuan/pemahaman siswa setelah melaksanakan pembelajaran. Wawancara digunakan untuk menggali pengetahuan/pemahaman siswa tentang pokok bahasan hukum pemantulan dan pembiasan cahaya.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pembelajaran fisika berbasis web dapat membantu empat siswa kelas X

2 SMA Sang Timur Yogyakarta pada tahun pelajaran

  2010/2011 mengembangkan pengetahuan dan pemahamannya tentang materi hukum pemantulan dan pembiasan cahaya yang bersifat kualitatif. Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang materi hukum pemantulan dan pembiasan cahaya yang bersifat kuantitatif, yang meliputi persamaan matematis dan pemecahan masalah menggunakan persamaan tidak mengalami perkembangan. (2) Pembelajaran fisika berbasis web pada pokok bahasan hukum pemantulan dan pembiasan cahaya dinilai efektiv jika materi pembelajarannya bersifat kualitatif dan kurang efektif jika materi pembelajarannya bersifat kuantitatif, yang meliputi persamaan matematis dan pemecahan masalah menggunakan persamaan.

  ABSTRACT

  

San Lohat, Alexander. 2011. Web Based Physics Learning on the Subject Law of

Reflection and Refraction of Light. Physics Education Study Program.

Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teachers Training

and Education. University of Sanata Dharma. Yogyakarta.

  The aim of this research was to know (1) How is the development of students' understanding about the Law of Reflection and Refraction of Light facilitated by learning with the web, (2) Effectiveness of web based physics learning on the subject law of Reflection and Refraction of Light in the enhancement of student learning outcomes. This research was conducted at SMAK Sang Timur Yogyakarta on May 2011. The subjects of this research were four students of class X

  2 .

  The instruments which were used in this research were written test that contained of pretest and posttest, and interview. Pretest used to determine the knowledge / understanding of students before implementing the learning. Posttest are used to determine the knowledge / understanding of students after implementing the learning. Interviews are used to explore the knowledge / understanding of students about the law of reflection and refraction of light.

  The results showed that: (1) Web based physics learning can help students to develop knowledge and understanding about laws of reflection and refraction of light that is qualitative. Knowledge and understanding of students about reflection and refraction of light that is quantitative, which includes mathematical equations and problem solving using the equations did not develop. (2) Web based physics learning about law of reflection and refraction of light, effective if learning materials are qualitative and less effective if the learning material is quantitative, which includes mathematical equations and problem solving using equations.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus karena atas berkat dan penyertaan-Nya, skripsi yang berjudul PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS WEB PADA POKOK BAHASAN HUKUM PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA ini dapat terselesaikan.

  Tujuan dari penyusunan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran dan gagasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Drs.T. Sarkim, M.Ed, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran.

  2. Bp. Drs. Fr. Y. Kartika budi., M.Pd, Bp. Drs. Domi Severinus, Ibu Dra.

  , Maslichah Asy ari, M.Pd., Bp. Drs. A. Atmadi, M.Si., Ph.D. dan Bp.

  Drs. R. Rohandi, M.Ed, Ph.D, Romo Dr. Paul Suparno SJ selaku dosen pendidikan Fisika USD yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama melaksanakan pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

  3. Mas Agus, pak Narjo, pak Sugeng, dan bu Heni selaku karyawan sekretariat JPMIPA USD untuk segala bantuannya selama saya menempuh pendidikan.

  4. Sr Helaria PIJ selaku kepala sekolah SMAK Sang Timur Yogyakarta, Siswa kelas X

2 SMAK Sang Timur, Brian, Nino, Dewi, Kiki,

  5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, terimakasih atas ketersediaan buku referensi dan internet gratis.

  6. Bapa Lorens Lasar, Mama Fin Tapun, Om Mandus, Ci Lus, Nene Lodan, Abang Silas, Nolan, Linda dan Hantos. Terima kasih atas semua pengorbanannya.

  7. Om wil dan ita, ucok, yosep, ion, eri, sil dan teman-teman pfis 04.

  8. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan disini Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka masukan, saran, kritik dari pembaca yang sifatnya membangun saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Yogyakarta, 25 Juli 2011 Penyusun

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vi ABSTRAK .......................................................................................................... vii

  ABSTRACT .......................................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 5

  1. Belajar dan Pembelajaran .............................................................. 5

  a. Belajar ......................................................................................... 5

  b. Pembelajaran .............................................................................. 9

  2. Pandangan Konstruktivisme terhadap Pembelajaran ..................... 9

  3. Media Pembelajaran ....................................................................... 12

  b. Fungsi Media Pembelajaran ....................................................... 14

  4. Internet ........................................................................................... 16

  a. Pengertian Internet ...................................................................... 16

  b. Istilah-istilah di Internet ............................................................. 17

  c. Prinsip Kerja Internet ................................................................. 20

  5. Blog ................................................................................................ 20

  a. Pengertian Blog .......................................................................... 20

  b. Istilah-istilah di Blog .................................................................. 21

  c. Ciri khas Blog ............................................................................. 23

  d. Blog Wordpress .......................................................................... 24

  6. Pembelajaran Berbasis Web ........................................................... 24

  a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Web ..................................... 24

  b. Obyek Ajar dalam Pembelajaran Berbasis Web ........................ 24

  c. Kharakteristik Pembelajaran Berbasis Web ............................... 24

  d. Peran Guru dalam Pembelajaran Berbasis Web ......................... 27

  7. Konstruktivisme dan Pembelajaran Berbasis Web ........................ 27

  8. Hukum Pemantulan dan Pembiasan Cahaya .................................. 29

  a. Pengetahuan Prasyarat ................................................................ 29

  b. Hukum Pemantulan Cahaya……………………………………. 32

  c. Hukum Pembiasan Cahaya……………………………………... 33

  C. Rumusan Masalah ................................................................................ 35

  D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 35

  E. Manfaat Penelitian ................................................................................ 36

  BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 37 B. Subyek Penelitian ................................................................................ 37 C. Waktu dan Tempat penelitian ............................................................... 37 D. Rancangan Penelitian .......................................................................... 38 E. Treatment ............................................................................................. 41 F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 43

  1. Pretest dan posttest ......................................................................... 43

  2. Wawancara ....................................................................................... 44

  G. Metode Analisis Data .......................................................................... 45

  BAB III DATA DAN ANALISIS DATA A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 60 B. Data Hasil Pretest dan Wawancara Sebelum Pembelajaran ................ 63 C. Desain Pembelajaran ............................................................................ 67 D. Data Hasil Posttest dan Wawancara Setelah Pembelajaran ................. 70 E. Analisis Data dan pembahasan ............................................................. 72 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................

  87 B. Saran ..................................................................................................

  87 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  89 LAMPIRAN ....................................................................................................

  91

  DAFTAR TABEL Halaman

  Table 1: Indeks bias ............................................................................................. 31 Table 2: Kisi-kisi pretest dan posttest ................................................................ 44 Table 3: Hasil pretest siswa .................................................................................. 49 Table 4: Hasil wawancara sebelum pembelajaran ................................................ 49 Tabel 5: Hasil posttest siswa ............................................................................ ... 54 Tabel 6: Hasil wawancara setelah pembelajaran .................................................. 54 Tabel 7: Skor pretest dan posttest siswa ............................................................... 55 Tabel 8: Hasil belajar siswa .................................................................................. 57 Tabel 9: Skor posttest siswa ................................................................................. 58 Tabel 10: Hasil pretest siswa ................................................................................ 63 Tabel 11: Hasil posttest siswa .......................................................................... .... 70 Tabel 12: Data skor pretest dan posttest siswa ................................................. .... 72 Tabel 13: Skala skor hasil belajar siswa ........................................................... .... 85 Tabel 14: Skor posttest semua siswa ................................................................ .... 85

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman

  Lampiran 1: Surat izin penelitian dari JP MIPA USD untuk SMAK Sang Timur ... 92 Lampiran 2: Surat keterangan penelitian dari SMAK Sang Timur .......................... 93 Lampiran 3: Soal pretest .......................................................................................... 94 Lampiran 4: Soal posttest ......................................................................................... 96 Lampiran 5: Pertanyaan wawancara sebelum pembelajaran .................................... 98 Lampiran 6: Pertanyaan wawancara setelah pembelajaran ...................................... 101 Lampiran 7: Kuesioner penggunaan internet oleh siswa ......................................... 104 Lampiran 8: Hasil wawancara sebelum pembelajaran ............................................ 105 Lampiran 9: Hasil wawancara setelah pembelajaran .............................................. 116

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini terjadi

  begitu pesat. Salah satu teknologi informasi yang berkembang pesat adalah internet. Keberadaan internet telah memberikan perubahan yang berarti terhadap aktivitas manusia sehari-hari. Internet memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk bertukar informasi atau berkomunikasi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Pengembangan internet telah meliputi berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan.

  Berbagai learning management system atau content management system telah dikembangkan untuk mendukung pembelajaran melalui internet. Sebuah weblog atau biasa disingkat blog, adalah aplikasi web yang bisa dimanfaatkan untuk mengadakan pembelajaran melalui internet. Salah satu keunggulan blog adalah kemudahan penggunaannya. Pengguna blog tidak perlu memprogram halaman web. Blog sudah dirancang sedemikian rupa sehingga pengguna hanya perlu mempelajari cara menggunakannya. Keunggulan lain yang dimiliki blog adalah adanya fitur komentar. Fitur komentar memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa. Melalui kolom komentar, siswa bisa bertanya atau berdiskusi dengan guru dan teman-temannya. Blog juga memungkinkan guru memadukan materi belajar berupa teks dengan gambar,

  Menurut A. W. Bates dan K. Wulf dalam edukasi.kompasiana.com/2010/11/07/pemanfaatan-internet-sebagai-alternatif- sumber-belajar-dan-media-pendidikan-jarak-jauh, terdapat beberapa kelebihan pembelajaran melalui internet, antara lain : pertama, dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru. Apabila dirancang dengan cermat, pembelajaran melalui internet dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar. Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional. Tidak semua siswa dalam pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapatnya.

  Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran konvensional, kesempatan yang disediakan oleh guru untuk berdiskusi atau untuk tanya jawab sangat terbatas.

  Biasanya kesempatan yang terbatas ini cenderung didominasi oleh siswa yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian tidak akan terjadi pada pembelajaran melalui internet. Siswa yang malu, ragu-ragu maupun kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman kelas. Kedua, memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja. Materi belajar sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet karenanya siswa dapat belajar kapan saja dan dari mana saja. Siswa tidak terikat dengan waktu

  Ketiga , menjangkau siswa dalam cakupan yang luas. Dengan adanya

  fleksibilitas waktu dan tempat maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau semakin banyak. Ruang dan waktu tidak lagi menjadi hambatan.

  Kesempatan belajar terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan. Keempat, mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.

  Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut mempermudah pengembangan bahan belajar.

  Penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar dan metode penyajian materi belajar dapat dilakukan.

  Terlepas dari adanya kekurangan yang dimiliki, memperhatikan keunggulan, fasilitas dan kemampuan yang disediakan oleh internet dan blog sebagai aplikasi web, nampaknya keberadaan internet dan blog memungkinkan diadakannya pembelajaran berbasis web (web-based

  

learning ). Sinonim lain dari pembelajaran berbasis web adalah elearning atau

online learning .

  Menurut Liek Wilardjo (1998 : 50), pembelajaran merupakan sebuah “pertemuan”. Pertemuan itu bukan pertemuan biasa yang hanya terjadi sekilas-lintas, melainkan interaksi aktif. Agar proses pembelajaran dapat berjalan optimal, efektif dan efisien maka diperlukan sarana yang dapat membantu proses pembelajaran.

  Pada hakekatnya pembelajaran fisika menciptakan interaksi anak didik dengan obyek belajar. Dalam interaksi ini, anak didik dapat mengkonstruksi

  (Suparno, 1997 : 12). Bagi konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain.

  Kegiatan belajar adalah kegiatan yang aktif di mana pelajar membangun sendiri pengetahuannya. Belajar merupakan suatu proses organik untuk menemukan sesuatu, bukan suatu proses mekanik untuk mengumpulkan fakta (Suparno, 1997 : 61). Menurut prinsip konstruktivis, seorang pengajar atau guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar murid berjalan dengan baik (Suparno, 1997 : 65).

  Pembelajaran berbasis web merupakan model pembelajaran yang sejalan dengan prinsip konstruktivisme. Peran guru bukan sebagai pentransfer pengetahuan yang memindahkan pengetahuannya kepada siswa tetapi lebih sebagai fasilitator atau mediator. Dalam hal ini guru menyediakan fasilitas, suasana dan media yang membantu siswa mengkonstruksi pengetahuan. Siswa tidak hanya sebagai sebuah wadah yang siap diisi, tetapi siswa juga dapat mengerti dan memahami bagaimana proses penemuan konsep, prinsip dan hukum yang dipelajari.

  Berdasarkan ulasan sebelumnya, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap pembelajaran fisika berbasis web pada pokok bahasan Hukum Pemantulan dan Pembiasan Cahaya.

B. Tinjauan Pustaka 1. Belajar dan Pembelajaran a. Belajar

  Menurut pandangan tradisional, belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Pengetahuan mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam hidup manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan, siapa yang memiliki banyak pengetahuan, maka dia akan mendapat kekuasaan. Dan sebaliknya siapa yang kosong pengetahuannya, atau bodoh, maka dia akan dikuasai oleh orang lain. Karena itu memiliki banyak pengetahuan adalah penting. Itu sebabnya pandangan ini disebut sebagai pandangan yang intelektualis, terlalu menekankan pada perkembangan otak (Hamalik, 1983:41).

  Menurut pandangan modern, belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil, yakni terjadi perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Pada hakekatnya perubahan tingkah laku itu adalah perubahan kepribadian pada diri seseorang.

  Tingkah laku mengandung pengertian yang luas, meliputi segi jasmaniah dan segi rohaniah, yang kedua-duanya saling bertalian dan saling berinteraksi satu sama lain. Pola tingkah laku itu terdiri dari berbagai aspek, yang meliputi : pengetahuan, pengertian, sikap, ketrampilan, lain-lain. Jadi tingkah laku itu sesungguhnya sangat luas, bukan hanya terdiri dari pengetahuan saja seperti yang dikemukakan oleh pandangan tradisionil (Hamalik, 1983:41-42).

  Hilgard (Dalam Pasaribu dan Simandjuntak, 1983 : 59) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seperti kelelahan atau disebabkan oleh obat-obatan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku.

  Menurut Winkel (1987), belajar pada manusia bisa diartikan sebagai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

  Skinner (Dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999 : 9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun.

  Menurut Gagne (Dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999 : 11), belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.

  Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang pembelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

  Piaget (Dalam Dimyati dan Mudjiono, 1999 : 13 - 14) berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. Pengetahuan dibangun dalam pikiran. Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya.

  Pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logika-matematik dan pengetahuan sosial.

  Anthony Robbins (Dalam Trianto, 2009 : 15) mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Dari definisi ini dimensi belajar memuat beberapa unsur, yaitu (1) penciptaan hubungan, (2) sesuatu hal (pengetahuan) yang sudah dipahami, dan (3) sesuatu (pengetahuan) yang baru. Jadi makna belajar di sini bukan berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui (nol), tetapi merupakan keterkaitan dari dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru.

  Pandangan Anthony Robbins senada dengan apa yang dikemukakan oleh Jerome Brunner (Dalam Trianto, 2009 : 15) bahwa belajar adalah pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya. Dalam pandangan konstruktivisme, “belajar” bukanlah semata-mata mentransfer pengetahuan yang ada diluar dirinya, tetapi belajar lebih pada bagaimana otak memproses dan menginterpretasikan pengalaman yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dalam format yang baru.

  Menurut kaum konstruktivis (Suparno, 1997: 61), belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti, mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Prinsip-prinsip dasar pandangan konstruktivis adalah sebagai berikut : a. Pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa, baik secara personal maupun secara sosial.

  b. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali hanya dengan keaktivan siswa menalar.

  c. Siswa aktif mengkonstruksi terus-menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah d. Guru berperan sebagai fasilitator menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi pengetahuan siswa berjalan mulus.

b. Pembelajaran

  Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2009 : 17).

  Tujuan dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran adalah dua hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran mengarahkan guru agar berhasil dalam membelajarkan siswa; sementara unsur-unsur dinamis pembelajaran mendukung bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (Hamalik, 2003 : 43).

2. Pandangan Konstruktivisme terhadap pembelajaran

  Konstruktivisme merupakan bagian dari filsafat pengetahuan yang banyak mempengaruhi perkembangan sains akhir-akhir ini. Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang. Pengetahuan manusia yang dikonstruksi dari pengalaman atau dunia yang dialaminya. Para konstruktivis percaya bahwa pengetahuan itu ada dalam diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepada orang lain (murid). Murid sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka (Suparno, 1997 : 18 – 19).

  Bagi konstruktivisme, kegiatan belajar adalah kegiatan yang aktif, di mana pelajar membangun sendiri pengetahuannya. Pelajar mencari arti sendiri dari yang mereka pelajari. Pelajar sendirilah yang bertanggung jawab atas hasil belajarnya. Mereka membawa pengertiannya yang lama dalam situasi belajar yang baru. Mereka sendiri yang membuat penalaran atas apa yang dipelajarinya dengan cara mencari makna, membandingkannya dengan apa yang telah ia ketahui serta menyelesaikan ketegangan antara apa yang telah ia ketahui dengan apa yang ia perlukan dalam pengalaman yang baru.

  Bagi kaum konstruktivis, belajar adalah suatu proses organik untuk menemukan sesuatu, bukan suatu proses mekanik untuk mengumpulkan fakta (Suparno, 1997 : 62).

  Menurut Bettencourt (Dalam Suparno, 1997 : 65), mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan

  Seorang pengajar atau guru berperan sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar murid berjalan dengan baik. Tekanan ada pada siswa yang belajar dan bukan pada disiplin ataupun guru yang mengajar. Fungsi mediator dan fasilitator dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut.

  1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan murid bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses dan penelitian.

  2. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan murid dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka (Watts & Pope dalam Suparno, 1997 : 66). Menyediakan sarana yang merangsang siswa berpikir secara produktif. Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Guru harus menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan pengalaman konflik (Tobin, Tippins & Gallard dalam Suparno, 1997 : 66).

  3. Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran si murid jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan murid itu berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan murid (Suparno, 1997 : 65 - 66).

  Sistem pembelajaran dalam pandangan konstruktivis menurut Hudojo (Dalam Trianto, 2009 : 19) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (a) siswa bermakna dengan bekerja dan berpikir, dan (b) informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu dengan skemata yang dimiliki siswa.

  Implikasi ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan konstruktivis adalah penyediaan lingkungan belajar yang konstruktif. Lingkungan belajar yang konstruktif menurut Hudojo (Dalam Trianto, 2009 : 19) adalah lingkungan belajar yang, (1) menyediakan pengalaman belajar yang mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sehingga belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan, (2) menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar, (3) mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi realistik dan relevan dengan melibatkan pengalaman konkret, (4) mengintegrasikan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi dan kerja sama antara siswa, (5) memanfaatkan berbagai media agar pembelajaran lebih menarik, dan (6) melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga pelajaran lebih menarik dan siswa mau belajar.

3. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran

  Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar.

  Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (Dalam Miarso dkk, 1984) mengemukakan bahwa media untuk keperluan pembelajaran. Briggs (Dalam Miarso dkk, 1984) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. National Education Associaton (Dalam Miarso dkk, 1984) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

  Berdasarkan tiga pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa (a) media merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, (b) bahwa materi yang disampaikan adalah pesan pembelajaran dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa (Miarso dkk, 1984 : 48 – 49).

  Menurut Santoso S. Hamidjojo (Dalam Latuheru, 1988 : 11), media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, sehingga ide atau pendapat atau gagasan yang disampaikan atau dikemukakan itu bisa sampai pada penerima. Jadi bisa disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan pembelajaran dari sumber kepada penerima.

b. Fungsi Media Pembelajaran

  Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan belajar/mengajar, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Dengan masuknya teknologi audio pada pertengahan abad ke-20, lahirlah peraga audio- visual yang terutama menekankan penggunaan pengalaman yang konkrit untuk menghindarkan verbalisme. Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu audio visual, sehingga fungsi media sebagai peraga bergeser menjadi penyalur pesan/informasi belajar. Dengan demikian, fungsi media dalam kegiatan pembelajaran tidak lagi sekedar peraga bagi guru melainkan pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Sebagai bagian dari sistem pembelajaran, media mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemampuan untuk :

  a. Membuat konkrit konsep yang abstrak;

  b. Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar; d. Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang;

  e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat;

  f. Memungkinkan siswa berinteraksi dengan lingkungannya;

  g. Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa; h. Membangkitkan motivasi belajar; i. Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar; j. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan; k. Menyajikan informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan ruang dan waktu; l. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa. (Miarso dkk, 1984 : 50 – 52)

  Latuheru (1988, 23) menyimpulkan pendapat beberapa ahli tentang manfaat penggunaan media pembelajaran dalam suatu proses belajar mengajar, sebagai berikut :

  a. Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disajikan; b. Media pembelajaran dapat menghilangkan adanya verbalisme;

  c. Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi siswa; d. Media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain; e. Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu, misalnya obyek yang berbahaya, seperti binatang buas yang tidak dapat dibawa ke dalam kelas, maka dapat digunakan model, foto, slide atau gambar dari binatang buas tersebut; f. Media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran siswa secara teratur tentang hal yang mereka alami; g. Media pembelajaran dapat membantu siswa dalam mengatasi hal-hal yang sulit dilihat dengan mata telanjang; h. Media pembelajaran dapat mengatasi peristiwa yang sulit diikuti dengan indera mata; i. Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak langsung antara siswa dengan guru, masyarakat maupun dengan lingkungan alam di sekitar mereka.

4. Internet a. Pengertian Internet

  Menurut Akbar (2006), internet berasal dari kata Interconnection

  Networking yang secara bahasa bermakna jaringan-jaringan komputer

  yang saling berhubungan. Disebut demikian karena internet merupakan jaringan komputer-komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan menyebabkan komputer dari seluruh dunia dapat saling memberikan dan mengakses layanan-layanan internet yang ditawarkan.

  Internet atau biasa disingkat Net adalah sistem komputer yang saling berhubungan yang mentransmisikan data menggunakan packet switching menggunakan protokol standar Internet Protocol (IP) dan dapat diakses oleh publik secara bebas. Internet disusun oleh berbagai macam jaringan komputer baik yang komersial, akademik, domestik maupun pemerintahan. Internet mempunyai banyak informasi dan layanan, seperti pos elektronik (email), chatting online, dan halaman web yang saling berhubungan, serta dokumen lain di World Wide Web. Tidak seperti anggapan orang awam, Internet dan World Wide Web (WWW) merupakan dua hal yang berbeda. Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang saling berhubungan, yang dihubungkan oleh kabel tembaga, fiber optik dan lainnya. Sementara web adalah kumpulan dokumen-dokumen yang saling berkaitan disebabkan oleh hyperlink dan URL dan dapat diakses menggunakan internet. (

b. Istilah-istilah di Internet

  ¾ Web Web adalah fasilitas dari internet yang dapat menampilkan data- data berupa teks, gambar, video, animasi dan data multimedia lainnya melalui internet.

  ¾ WWW (World Wide Web) WWW merupakan kumpulan penyedia layanan web di seluruh dunia yang dapat menyediakan data yang dapat digunakan secara bersama-sama. ¾ Situs Web (Websites)

  Situs web merupakan sebuah alamat tertentu di WWW yang menyediakan informasi tertentu ¾ Halaman web (Web pages)

  Halaman web merupakan elemen-elemen penyusun sebuah situs web. Jika situs web diumpamakan seperti buku maka halaman web merupakan lembaran-lembaran kertas penyusun buku tersebut. Jika membuka sebuah situs, maka halaman-halaman yang ditampilkan oleh alamat situs tersebut disebut halaman web. ¾ Halaman muka (Homepage)

  Homepage merupakan halaman muka dari situs web atau ibarat sampul depan sebuah buku.

  ¾ Browser

  Browser adalah aplikasi yang digunakan untuk membuka

  internet. Browser dapat memandu pengguna internet untuk berpindah dari satu situs web ke situs web lain maupun dari halaman web ke halaman web lainnya.

  ¾ Download

  Download merupakan kegiatan mengambil data dari internet ke komputer lokal.

  ¾ Upload

  Upload merupakan kebalikan dari download, yakni kegiatan penyalinan data dari komputer lokal ke internet.

  ¾ Email

  Email merupakan surat yang dapat dikirim melalui internet atau jaringan komputer lokal.

  ¾ URL (Universal Resource Locator) URL adalah suatu alamat yang mengacu pada tempat tertentu di internet.

  ¾ HTTP (Hypertext transfer protocol) HTTP merupakan bagian dari sebuah URL yang mengidentifikasi lokasi web dan digunakan dalam protokol HTML.

  ¾ Server

  Server merupakan komputer di internet yang berfungsi

  menyediakan file-file dan layanan kepada pemilik situs web atau pengunjung situs web.

  ¾ Mesin pencari (Search Engine) Mesin pencari merupakan sebuah situs web yang dapat digunakan untuk melakukan pencarian informasi tertentu di internet, dengan cara memasukkan kata kunci tertentu. Contoh mesin pencari yang populer adalah google.com

c. Prinsip kerja internet

  Internet bekerja dengan metode komunikasi antara komputer menggunakan TCP/IP. TCP kepanjangannya adalah Transfer Control

  Protocol sementara IP kepanjangannya adalah Internet Protocol. TCP

  digunakan untuk memastikan agar koneksi antara jaringan berjalan dengan semestinya sementara IP digunakan untuk melakukan transfer data antara satu komputer dengan komputer lainnya. Dalam internet terdapat istilah Network Provider yaitu sebuah perusahaan yang menyediakan layanan berupa dukungan hardware dan software untuk mengakses internet. Network Provider menyediakan jasa sarana dan prasarana agar sebuah komputer dapat terhubung ke internet. Di dalam dunia internet, Network Provider sering kali diberi nama ISP atau

  Internet Servide Provider (Akbar, 2006 : 52 - 53).

5. Blog a. Pengertian Blog

  Blog adalah kependekan dari Weblog. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger lain yang dianggap menarik disertai dengan komentar-komentar. Secara garis besar, blog dapat diartikan sebagai website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, dokumen-dokumen (file-file Word, PDF, dll), gambar ataupun multimedia.

b. Istilah-istilah di blog

  ¾ Blogger Blogger adalah julukan bagi pemilik blog atau orang yang mengelola suatu blog.

  ¾ Posting

  Posting merupakan istilah yang digunakan ketika seorang blogger memuat artikel ke dalam blognya.

  ¾ Postingan Postingan adalah artikel atau foto atau video yang telah dimuat di blog.

  ¾

  Update Update merupakan istilah yang digunakan ketika seorang

  blogger memperbaharui isi blognya dengan menambahkan artikel baru.

  ¾ Blogwalking

  ¾ Hosting

  Hosting adalah tempat atau jasa internet untuk membuat

  halaman website yang telah dibuat menjadi online dan bisa diakses oleh orang lain. Biasanya layanan hosting disediakan oleh perusahan-perusahaan hosting. Contoh perusahaan hosting adalah hostgator.com, masterweb.net atau rumahweb.com

  ¾

  Domain Domain adalah nama unik yang diberikan untuk

  mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau email server di internet. Domain memberikan kemudahan pengguna di internet untuk melakukan akses ke server dan mengingat server yang dikunjungi dibandingkan harus mengenal deretan nomor atau yang dikenal IP. Contoh nama domain : gurumuda.com

  ¾ Subdomain Subdomain adalah bagian dari sebuah nama domain induk.

  Subdomain umumnya mengacu ke suatu alamat fisik di sebuah situs. Contohnya: gurumuda.com merupakan sebuah domain induk. Sedangkan san.gurumuda.com merupakan sebuah sub domain. Biasanya, subdomain ada di depan domain dan dipisahkan dengan titik, seperti san.gurumuda.com. san merupakan subdomain gurumuda, sedangkan gurumuda merupakan domain induk.

  ¾

  IP Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. ()

c. Ciri khas blog

  Berikut beberapa hal yang membedakan blog dengan jenis website lain : ¾

  Mudah digunakan Salah satu kelebihan blog dibandingkan dengan jenis website lainnya adalah mudah digunakan. Seorang pemilik blog tidak perlu harus menguasai bahasa pemrograman tertentu. Blog sudah dirancang sedemikian rupa sehingga pemilik blog hanya perlu mempelajari cara menggunakan blog. ¾ Adanya kolom komentar

  Salah satu hal utama yang membedakan blog dengan website statis adalah fitur kolom komentar. Adanya kolom komentar memungkinkan pemilik blog bisa berkomunikasi secara tertulis dengan pengunjung atau pembaca artikel di

d. Blog Wordpress

  Blog wordpress adalah aplikasi blog yang disediakan oleh salah satu pengembang aplikasi blog terkemuka, yakni automattic.com.

6. Pembelajaran Berbasis Web a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Web

  Pembelajaran Berbasis Web atau Web based learning adalah suatu sistem belajar jarak jauh berbasis teknologi informasi dengan antarmuka web (Firman Gunawan, 2001).

  b. Obyek Ajar Dalam Pembelajaran Berbasis Web

  Menurut Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (2010), objek ajar adalah entitas digital yang digunakan dalam pembelajaran. Pada pembelajaran

  online atau pembelajaran berbasis web, objek-ajar dapat berupa teks, grafis, gambar, suara, video, maupun multimedia.

  c. Kharakteristik Pembelajaran Berbasis Web

  Menurut Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (2010), karakteristik pembelajaran berbasis web (yang dikelola dengan perangkat lunak

  learning management system ) antara lain :

  ¾ Penyajian materi pembelajaran dilakukan dengan menayangkan objek-ajar teks (tampil berupa teks/tertulis), audio, video, maupun gabungan berbagai unsur media tersebut. Teknologi komputer dan jaringan Internet saat ini telah memungkinkan penayangan materi pembelajaran secara audio-visual dengan kualitas cukup tinggi