PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI (Di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
(Studi di Ds Plandi Dusun Parimono Kecamatan
Jombang Kabupaten Jombang)
RIKA DWI RETNO WULANSARI
133210108
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“INSAN CENDEKIA MEDIKA”
JOMBANG
2017
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
(Studi di Ds Plandi Dusun Parimono Kecamatan
Jombang Kabupaten Jombang)
PROPOSAL PENELITIAN Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S1 Ilmu Keperawatan pada Sekolah TinggiI lmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
Oleh : Rika Dwi RetnoWulansari
133210108
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Mojokerto pada tanggal 07 Juni 1994 dari Bapak Sayudi dan Ibu Rinah Nur Fadilah. Tahun 2007 penulis lulus dari SDN 2 Mojolebak, tahun 2010 Penulis lulus dari SMP PGRI 1 Mojokerto, 2013 penulis lulus dari SMK KESEHATAN BIM Mojokerto dan pada tahun 2013 penulis lulus seleksi masuk STIKes “ Insan Cendekia Mdika “ Jombang melalui jalur tes PMDK. Penulis memilih program studi S1 keperawatan dari tiga pilihan program studi yang ada di STIKes “ ICME” Jombang Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
.
Jombang, Juni 2017 Rika Dwi Retno Wulan Sari
13.321.0108
MOTTO
Kesuksesan tidak akan bertahan jika dilalui dengan jalan pintas,
Kegagalan terjadi terlalu banyak berencana tapi sedikit berfikir.
PERSEMBAHAN
Syukur alhamdulillah saya ucapkan akan kehadirat Allah S.W.T atas rahmat serta hidayah-Nya yang telah memberi kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai sesuai dengan yang dijadwalkan. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan. Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Ayah dan ibutercinta ( Ayah Sayudi dan Ibu Rinah Nur Fadilah ), yang selalu memberikan segalah dukungan dan yang tak hentinya selalu memberikan do’a. Dengan cinta dan kasih sayang tiada terhingga. Terima kasih buat ayah dan ibu yang telah memberikan dukungan moril, semangat dan do’a untuk saya.
2. Keluarga besarku yang selalu memberi dukungan, kasih sayang dan motivasi tiada henti untuk menyelesaikan perkuliahan ini hingga tuntas.
3. Orang tersayang (M. Sugeng Septiawan) yang selalu memberi dukungan, semangat dan do’a untuk saya.
4. Sahabat
- – sahabat saya yang sudah membantu dalam proses pembuatan
- – skripsi dan memberikan semangat untuk terus maju. Serta seluruh teman teman S1 Keperawatan STIKes ICME Jombang yang tak mungkin saya tulis satu persatu, terimakasih atas dukungan serta bantuannya selama ini.
5. Kedua pembimbing saya, Hindyah Ike S,S.Kep.,Ns.,M.Kep serta Auliasari Siskaningrum, S.Kep,Nsyang talah sudah sabar dalam membimbing saya dan mengarahkan serta memberi ilmu dan semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat. sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga skripsi penelitian ini berhasil diselesaikan tepat pada waktu, dengan judul “ Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang ”.
Tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada, H.Bambang Tutuko,S.H.,S.Kep,Ns.,MH selaku ketua STIKES ICME Jombang, Drs. Dwi Priyanto selaku kepala desa Plandi, Inayatur Rosidah S.Kep,Ns.,M.Kep selaku ketua prodi S1 Ilmu Keperawatan, Evi Rosita, S.ST.,MM selaku penguji utama, Hindyah Ike,S.Kep,Ns.,M.Kepdan Auliasari Siskaningrum, S.Kep,Ns selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, kepada kedua orang tua yang selalu mendukung secara materi, dukungan moral, dan kebesaran do’anya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik, sertateman-teman seperjuangan dan semua pihak yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini tentu belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat mengembangkan skripsi ini sangat penulis harapkan guna menambah pengetahuan dan manfaat bagi perkembangan ilmu keperawatan dan semoga skripsi ini bermanfaat.
Jombang, Juni 2017 Peneliti
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
(Di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang)
Oleh :
Rika Dwi Retno WulanSari
133210108
Hipertensi merupakan salah satu faktor penting sebagai pemicu Penyakit Tidak Menular ( Non Communicable Disease = NCD ) seperti penyakit jantung, stroke dan dimana dari dua pertiganya terdapat dinegara berkembang yang mengalami penyebab kematian di seluruh dunia meninggal setiap tahurnnya dan diperkirakan 1 miliyar penduduk di dunia yang menderita hipertensi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pemberian aromaterapi lavender terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Desain Penelitian menggunakan pre experimental desaign dengan menggunakan metode :one group pre test and post test design. Jumlah sampel penelitian yaitu 32 penderita hipertensi, dengan menggunakana desain non
probability sampling dan purposive sampling, variabel Independen Aromaterapi
minyak lavender dan variabel Dependen tekanan darah pada penderita hipertensi.Data penelitian ini di uji menggunakan computer dengan uji statistik Wilcoxon signed ranks test pada tingkat kemaknaan p = (< 0,05). Hasil Penelitian menunjukkan sebelum diberikan aromaterapi lavender. Tekanan darah sedang hasil sebanyak 20 responden (62,4%). Sesudah diberikan aromaterapi lavender. Tekanan darah ringan sebanyak 23 responden (71,9%). Hasil uji statistik Wilcoxon signed rank test di dapatkan hasil p value = 0,000< 0,05 yang artinya H 1 diterima. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu Ada Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Plandi Dusun Parimono Kecematan Jombang Kabupaten Jombang.
Kata Kunci : Tekanan Darah, Penderita Hipertensi, Aromaterapi Lavender.
ABSTRACT
EFFECT OF LAVENDER AROMATHERAPY ON BLOOD PRESSURE IN
HYPERTENSION PATIENTS
In Plandi Village Dusun Parimono Jombang District Jombang District
By :
Rika Dwi Retno Wulan Sari
133210108
Hypertension is one of the important factors as the trigger of Non
Communicable Diseases (NCD) such as heart disease, stroke and where of two
thirds there are developing countries that suffer the cause of death around the
world died every year and an estimated 1 billion people in the world who suffer
hypertension. The purpose of this study was to analyze the giving of aromatherapy
lavender to blood pressure in hypertension patient in Plandi Village Parimono
Dusun Jombang District Jombang District.The research design used pre experimental design using one group pre test
and post test design. The number of sample is 32 patients with hypertension, using
non probability sampling and purposive sampling design, Independent variable
Aromatherapy lavender oil and variable of blood pressure Dependent on
hypertension patient. This research data is tested using computer with Wilcoxon
signed test statistic test at significance level p = (<0,05).The results showed that before giving lavender aromatherapy, moderate
blood pressure result were 20 respondents (62,4%). After lavender aromatherapy
was given, mild blood pressure as much as 23 respondents (71.9%). Wilcoxon
signed rank test result test results obtained p value = 0,000 <0.05 which meant
H1 was accepted.The conclusion of this research was that there was Influence of
Aromatherapy Lavender on Blood Pressure on Hypertension Patients in Plandi
Village Dusun Parimono Jombang Sub-district, Jombang Regency.Keywords: Blood Pressure, Hypertension Patients, Lavender Aromatherapy
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN JUDUL DALAM ........................................................................ ii SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iv LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi MOTTO ........................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... x ABSTRAK ....................................................................................................... xi ABSTRACT .................................................................................................... xii DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTARTABEL ............................................................................................. xvi DAFTARGAMBAR ........................................................................................ xvii DAFTARLAMPIRAN ..................................................................................... xviii DAFTARSIMBOL ........................................................................................... xix DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan penelitian ........................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan umum ................................................................................ 4
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................... 4
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 4
1.4.1 Manfaat teoritis ............................................................................. 4
1.4.2 Manfaat praktis .............................................................................. 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekanan Darah .......................................................................................... 6
2.1.1 Definisi tekanan darah ................................................................... 6
2.1.2 Faktor yang mempengaruhi nilai tekanan darah ........................... 7
2.1.3 Pengukuran tekanan darah ............................................................ 8
2.1.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengukuran tekanan darah 10
3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................ 33
4.5 Identifikasi Variabel .................................................................................. 39
4.4 Kerangka kerja .......................................................................................... 38
4.3.3 Teknik sampling ............................................................................ 37
4.3.2 Sampel ........................................................................................... 36
4.3.1 Populasi ......................................................................................... 36
4.3 Populasi, Sampel, Sampling ..................................................................... 36
4.2.2 Tempat penelitian .......................................................................... 36
4.2.1 Waktu penelitian ........................................................................... 36
4.2 Waktu dan tempat penelitian..................................................................... 36
4.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 35
BAB 4 METODE PENELITIAN
3.3 Hipotesis ................................................................................................... 34
3.2 Penjelasan kerangka konsep...................................................................... 34
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
2.2 Hipertensi .................................................................................................. 10
2.4 Hasil penelitian terdahulu ......................................................................... 31
2.3.5 Kandungan minyak Lavender ....................................................... 31
2.3.4 Jenis-jenis dan manfaat aromaterapi ............................................. 30
2.3.3 Cara menggunakan minyak esensial ............................................ 29
2.3.2 Manfaat aromaterapi .................................................................... 29
2.3.1 Pengertian ..................................................................................... 28
2.3 Aromaterapi ............................................................................................. 28
2.2.7 Pencegahan hipertensi ................................................................... 23
2.2.6 Penatalaksanaan hipertensi ............................................................ 20
2.2.5 Patofisiologis hipertensi ................................................................ 18
2.2.4 Faktor yang risiko tekanan darah tinggi (Hipertensi).................... 16
2.2.3 Penyebab hipertensi....................................................................... 13
2.2.2 Klasifikasi hipertensi ..................................................................... 11
2.2.1 Pengertian hipertensi ..................................................................... 10
4.5.1 Variabel independent (Variabel Bebas) ........................................ 39
4.5.2 Variabel Dependent (Variabel Terikat) ......................................... 39
5.1.2 Data Umum .................................................................................. 49
6.1 Kesimpulan ............................................................................................... 60
BAB 6 HASIL KESIMPULAN DAN SARAN
5.2.3 Pengaruh aromaterapi lavender terhadap tekanan darah pada Penderita hipertensi di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang .................................... 57
5.2.2 Tekanan darah sesudah pemberian aromaterapi lavender pada penderita hipertensi pada penderita hipertensi .............................. 56
5.2.1 Tekanan darah sebelum pemberian aromaterapi lavender pada penderita hipertensi pada penderita hipertensi .............................. 53
5.2 Pembahasan .............................................................................................. 53
5.1.3 Data Khusus .................................................................................. 51
5.1.1 Gambaran lokasi penelitian ........................................................... 48
4.6 Definisi Operasional ................................................................................. 40
5.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 48
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.8 Etika Penelitian ......................................................................................... 46
4.7.4 Analisa data ................................................................................... 44
4.7.3 Pengelolahan Data ......................................................................... 42
4.7.2 Prosedur penelitian ....................................................................... 41
4.7.1 Instrumen penelitian ...................................................................... 41
4.7 Pengumpulan dan analisa data .................................................................. 41
6.2 Saran ........................................................................................................ 60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. DaftarTabel Halaman1. Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi ................................................................. 12
2. Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Pemberian Aromaterapi
40 Lavender terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi ..
3. Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten
49 Jombang ......................................................................................
4. Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat
49 pendidikan di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang ....................................................
5. Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang
50 Kabupaten Jombang ...................................................................
6. Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang
50 Kabupaten Jombang ...................................................................
7. Tabel 5.5 Data khusus tekanan darah sebelum di berikan Aromaterapi Lavender di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan
51 Jombang Kabupaten Jombang ....................................................
8. Tabel 5.6 Data khusus tekanan darah sesudah di berikan Aromaterapi Lavender di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan
51 Jombang Kabupaten Jombang ....................................................
DAFTAR GAMBAR
No. DaftarTabel Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender TerhadapTekanan Darah Pada Penderita Hipertensi .33 Gambar 4.1 Rancangan penelitian one group pre test and post test design .... 35
Gambar 4.2 Kerangka kerja pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di dusunparimono ......................................................................................
38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Lembar Observasi Data umum Lampiran 4 Lembar Observasi Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender
TerhadapTekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Lampiran 5 Lembar Standart Operasiol Prosedur (SOP) Aromaterapi Lampiran 6 Lembar Standart Operasiol Prosedur (SOP) TekananDarah Lampiran 7 Lembar Surat Pre Survey Data, Studi Pendahuluan dan Penelitian Lampiran 8 Lembar Pernyataan Perpustakaan Lampiran 9 Lembar Izin Penelitian Lampiran 10 Lembar Surat Balasan Izin Penelitian dari Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang Lampiran 11 Lembar Bimbingan Pembimbing 1 dan Lembar Bimbingan Skripsi
Pembimbing 2 Lampiran 12 Hasil Spss Lampiran 13 Tabulasi Data Lampiran 14 Lembar Bebas Plagiat
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN
1. Daftar Lambang
1. H1 : hipotesis alternatif 2. n : jumlah sampel
3. N : jumlah populasi 4. e : error level/tingkat kesalahan
5. P : presentasi kategori
6. F : frekuensi kategori
7. N : jumlah responden 8. % : prosentase 9.
≤ : lebih kecil 10.
≥ : lebih besar
2. Daftar Singkatan STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
ICME : Insan Cendekia Medika NCD : Non Communicable Disease
AHA : Ameican Heart Associate mmHg : millimeter Hektogram TD : Tekanan Darah PNS : Pegawai Negeri Sipil SD : Sekolah Dasar SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu faktor penting sebagai pemicu Penyakit Tidak Menular (Non Communicable Disease = NCD) seperti Penyakit Jantung, Stroke dan dimana dari dua pertiganya terdapat di negara berkembang yang mengalami penyebab kematian di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya dan di perkirakan 1 milyar penduduk di dunia yang menderita hipertensi (Tryanto, 2014). Penderita hipertensi sebagian besar mengalami peningkatan tekanan darah dan insiden yang sering berkaitan dengan peningkatan tekanan darah yang banyak ditemukan yaitu akan mengakibatkan gaya hidup, kolesterol, makanan yang mengandung tinggi lemak, penurunan aktivitas fisik (Herwati, 2013). Hipertensi sering terjadi tanpa menunjukkan gejala dan penderita hipertensi biasanya baru menyadari bahwa setelah terjadi komplikasi atau gangguan organ seperti stroke atau gangguan fungsi jantung (Depkes, 2012). Penderita hipertensi selama ini cenderung mengkonsumsi obat-obatan seperti diuretik, penghambat-beta dan penghambat alpha sedangkan disamping itu ada cara pengobatan alternatif (terapi nonfarmakologi) yaitu dengan cara pemberian aromaterapi (Jain, 2011).
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 mencatat bahwa jumlah penderita hipertensi mencapai 34% dari 1/100.000 jumlah penduduk di dunia. Penyakit hipertensi tahun demi tahun mengalami peningkatan dari tahun 2014-2015 mencapai 11.370.521 jiwa (12,2) (Arjatmo,2016). Angka kejadian hipertensi di Jawa Timur tahun 2015
1 menduduki urutan ke 5 sebesar 3,3% (Dinkes Jatim, 2016). Berdasarkan laporan bulan Januari-Desember penyakit di Puskemas se-Kabupaten Jombang pada tahun 2014 dengan jumlah 45.099 jiwa yang menderita hipertensi. Hasil survey pada tanggal 13 Maret di tahun 2016 di UPT Puskesmas Jelakombo 1820 penderita hipertensi dan yang tertinggi di Desa Plandi 565, dan yang penderita hipertensi tertinggi dari ketiga dusun yaitu dusun parimono sebanyak 35 penderita hipertensi. Berdasarkan studi pendahuluan penelitian di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang pada tanggal 8 April 2017 di dapatkan 3 responden yang awalnya hasil tekanan darahnya tinggi sehingga diberikan tindakan aromaterapi lavender, setelah dilakukan tindakan dan didapatkan 2 responden dengan hasil tekanan darah dengan hasil sedang dan 1 responden dengan hasil tekanan darah ringan.
Menurut American Heart Association (AHA) pada tahun 2013 mengatakan bahwa faktor yang mempengaruh tekanan darah meningkat, antara lain olahraga, stres dan merokok. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah denyut jantung karena frekuensi dari jumlah detak jantung dalam satu menit. Selain itu semakin meningktanya tekanan darah resikonya semakin besar, maka dari itu penderita hipertensi harus mengetahui tekanan darah karena hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mematikan (Wolf, 2006). Tekanan darah tinggi dianggap sebagai faktor resiko utama karena berkembangnya penyakit jantung dan penyakit vaskuler, maka dari itu penyebab ketegangan yang lebih tinggi dalam arteri sehingga bisa terjadi hipertensi (Jani, 2011). Hipertensi juga merupakan salah satu faktor utama dari penyakit jantung dan stroke. Salah satu minyak yang dapat digunakan secara komplementer meliputi bunga lavender karena dapat digunakan sebagai relaksasi (Jaelani, 2009).
Penanganan secara nonfarmakologi yaitu menggunakan aromaterapi Lavender dengan cara perawatan tubuh atau penyembuhan penyakit dengan menggunakan minyak esensial (essential oil) (Jaelani, 2009). Minyak lavender telah memiliki banyak potensi dan ada beberapa kandungan seperti
camphene , limonen, nerol dan sebagaian besar mengandung linalool dengan
jumlah sekitar 30%-60% dari total berat minyak yang merupakan kandungan aktif utama dalam relaksasi (Nuraini, 2014). Aromaterapi Lavender yang bekerja dengan mempengaruhi tingkat emosi (Setiono dan Hidayat, 2005). Karena manfaat pemberian aromaterapi Lavender bagi seseorang adalah menurunkan kacemasan, tekanan darah tinggi, dan mengatasi gangguan tidur (insomnia) (Setiono & Hidayati, 2005). Cara pemberian aromaterapi lavender diberikan 1 hari sekali selama 7 hari dengan berturut-turut kemudian berikan 3 tetes aromaterapi lavender dengan cara diinhalasi selama 10 menit (Rezita & Lubis, 2015). Berdasarkan latar belakang dan fenomena atau masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang?
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum Menganalisis pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Plandi Dusun Parimono
Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum pemberian aromaterapi lavender pada penderita hiperensi di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
2. Mengidentifikasi tekanan darah sesudah pemberian aromaterapi lavender dalam 1 hari sekali selama 7 hari pada penderita hipertensi di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
3. Menganalisis pengaruh aromaterapi lavender terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Plandi Dusun Parimono Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat teoritis Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat untuk perkembangan ilmu. Sebagai masukan data dan memberikan sumbangan pemikiran perkembangan ilmu dan untuk penelitian selanjutnya khusus di bidang Keperawatan di bidang Keperawatan Medikal Bedah.
1.4.2 Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai menambah pemahaman tentang manfaat dn penggunaan aromaterapi sebagai pengobatan hipertensi. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk menjaga tekanan darah pada penderita hipertensi.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekanan Darah
2.1.1 Definisi tekanan darah Tekanan darah adalah tekanan saat darah melalui arteri. Dinyatakan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg), tekanan darah sistolik angka atas seperti dalam angka 120/80 mmHg mengidentifikasikan tekanan arteri ketika jantung berdetak, saat jantung dalam kondisi istirahat (Kowaslki, 2010).
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah elastisitas pembuluh darah. Peningkatan volume darah ataupun penurunan elastisitas pembuluh darah. Sebaliknya, penurunan volume darah akan menurunkan tekanan darah. Tekanan darah sistolik merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat ventikel kiri jantung berkontrkasi (sistolik). Darah mengalir dari jantung ke pembuluh darah sehingga pembuluh darah terenggang maksimal pada pemeriksaan bunyi “lup” pertama yang terdengar adalah tekanan darah sistolik (korotkooff). Tekanan sistolik pada orang normal rata-rata 120 mmHg. Tekanan darah diastolik merupakan tekanan darah yang terjadi pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Pada saat diastolik, tidak ada darah yang mengalir dari jantung ke pembuluh darah sehingga pembuluh darah dapat kembali ke ukuran normalnya sementara darah di dorong ke bagian arteri yang lebih distal. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah diastolik dapat ditentukan melalui bunyi “dup” terakhir terdengar (korotkoff V )pada orang norma, rata-rata diastolik adalah 80 mmHg (Ronny, 2009).
6 Tekanan darah merupakan salah satu tanda vital tubuh yang menggambarkan dua variabel organ penting, yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang menyuplai makanan dan mengantarkan oksigen yang berada di dalam sel darah merah yang berikatan dengan hemoglobin. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mengantarkan cairan darah yang terdiri dari sel darah (Muhammadun, 2010).
2.1.2 Faktor yang mempengaruhi nilai tekanan darah Kozier dan Erb (2010), menyebutkan beberapa hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah, yaitu :
1. Usia Tekanan sistolik dan diastolik meningkat secara bertahap sesuai usia hingga dewasa. Pada orang lanjut usia, arterinya lebih keras dan kurang fleksibel terhadap tekanan darah. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan sistolik. Tekanan diastolik juga meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan darah.
2. Jenis kelamin Perubahan hormonal yang sering terjadi pada wanita menyebabkan wanita lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi.
3. Olahraga Aktivitas fisik meningkatnya tekanan darah. Untuk mendapatkan pengkajian yang dapat dipercaya dari tekanan darah saat istirahat, tunggu
20-30 menit setelah olahraga.
4. Stres Stimulasi sistem saraf simpatis meningkatnya curah jantung dan vasokonstriksi arteriol sehingga meningkatkan nilai tekanan darah.
5. Ras Pria Amerika Afrika berusia di atas 35 tahun memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari pada pria Amerika Eropa dengan usia yang sama.
6. Obesitas Obesitas pada masa anak-anak dan dewasa keduanya dapat mempredisposisi hipertensi.
7. Variasi Diural Tekanan darah biasanya berada pada titik terendah pada pagi hari, yakni ketika laju metabolisme berada pada titik paling rendah, kemudian meningkat sepanjang hari dan mencapai titik puncak pada sore hari atau menjelang malam.
2.1.3 Pengukuran tekanan darah Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung menurut Kozier dan Erb (2010).
1. Pengukuran Langsung (Pengawasan Invasif) Meliputi tindakan pemasangan kateter ke dalam arteri brakialis, radialis, atau femoralis. Tekanan arteri digambarkan menyerupai bentuk gelombang yang terlihat dalam oskilosko. Dengan penempatan yang benar, hasil pengukuran dengan metode ini sangat akurat.
2. Pengukuran tidak langsung (Pengawasan Non-Invasif) Pengukuran tekanan darah tidak langsung atau non-invasif adalah metode ausultasi dan palpasi. Metode auskultasi paling sering digunakan di rumah sakit, klinik dan di rumah. Peralatan yang dibutuhkan adalah
spigmomanometer, manset, dan stetoskop. Apabila dilakukan dengan benar, metode auskultasi relatif akurat.
Ketika mengukur tekanan darah dengan menggunakan stetoskop, perawat mengidentifikasi lima fase dalam rangkaian bunyi yang disebut bunyi korotkoff. Pertama perawat memompa manset hingga 30 mmHg di atas titik tempat denyut nadi tidak teraba lagi : yaitu titik ketika aliran darah dalam arteri berhenti. Kemudian perawat melepaskan tekanan secara perlahan (2-3 mmHg setiap bunyi) sambil mengamati ukuran yang tampak pada manometer dan mengaitkannya dengan bunyi yang terdengar melalui stetoskop. Terdapat lima fase, namun tidak semuanya terdengar.
Metode palpasi terkadang digunakan ketika bunyi korotkoff
tidak terdengar dan peralatan elektronik untuk menjelaskan bunyi tidak tersedia atau untuk mencegah kesalahan akibat adanya jeda auskultasi.
Jeda auskultasi (ausculatory gap), yang umumnya terjadi pada klien hipertensi, adalah kondisi absesnya bunyi yang besifat sementara yang umumnya terdegar pada arteri brankialis saat tekanan pada manset tinggi, diikuti dengan kemunculan kembali bunyi ini biasanya terjadi pada akir fase 1 dan fase 2 dan memiliki rentang 40 mmHg. Apabila perkiraan tekanan sistolik dengan metode palpasi tidak dilakukan sebelum auskultasi, perawat tidak menggunakan tekanan ringan hingga sedang setelah tekanan pada manset dilepaskan. Tekanan akan terbaca pada spigmomanometer ketika denyut yang pertama teraba.
2.1.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengukuran tekanan darah Kozier dan Erb (2010) menyebutkan bahwa beberapa rincian penting harus di perhatikan agar pengkajian tekanan darah dapat benar- benar akurat :
1. Ukuran manset harus sesuai untuk pasien
2. Manset dipasang dengan benar pada lengan dan balon manset harus berada di tengah di atas arteri brakialis
3. Lengan pasien harus setinggi jantung
4. Pencatatan awal harus dilakukan pada kedua lengan, pengukuran selanjutnya dilakukan pada lengan yang tekanannya lebih tinggi
5. Posisi pasien dan letak pengukuran tekanan darah harus dicatat, misalnya RA (Right Arm) untuk lengan kanan
6. Palpasi tekanan sistolik sebelum auskultasi dapat membantu mengetahui dengan segera adanya gap auskulatori (penghilang bunyi sementara pada saat auskultasi)
7. Pasien diminta tidak berbicara selama pengukuran tekanan darah karena dapat meningkatkan frekuensi jantung.
2.2 Hipertensi
2.2.1 Pengertian hipertensi
World Health Organization (WHO) dan The International Society of Hypertension (ISH) menetapkan bahwa hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah (TD) sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg. Nilai ini merupakan hasil rerata minimal dua kali pengukuran setelah melakukan dua kali atau lebih kontak dengan petugas kesehatan (NANDA-1 2015-2017).
Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang di bawah oleh darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tubuh akan bereaksi lapar, yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung lama dan menetap, timbulnya gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan darah tinggi (Vitahealth, 2006).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tekanan diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. (Muhammadun AS, 2010).
2.2.2 Klasifikasi hipertensi Setalah memahami definisi hipertensi dan berbagai hal mengenai tekanan darah yang membuat terjadinya hipertensi, sekarang akan membahas klasifikasi hipertensi menurut Muhammadun (2010).
1. Hipertensi primer atau esensial Hipertensi yang tidak atau belum diketahui penyebabnya (terdapat kurang lebih 90% dari seluruh hipertensi). Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab, beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
2. Hipertensi sekunder Hipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Sekitar 1-2% penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu.
Klasifikasi hipertensi diperlukan untuk memudahkan diagnosis dan terapi atau penatalaksanaan hipertensi (Muhammadun, 2010) dan (LeMone, Priscilla, 2015). Klasifikasi hipertensi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)Optimal <120 < 80 Normal <130 <85 Normal Tinggi 130-139 85-89 Hipertensi Grade 1 (Ringan) Sub- grup: perbatasan
140-159 90-99 90-94 Hipertensi Grade 2 (sedang) 160-179 100-109 Hipertensi Grade 3 (Berat)
≥180 ≥110 Hipertensi sistol terisolasi sub- grup: perbatasan
≥140 140-149 <90 <90
Sumber : WHO-ISH 2007,Guidelines for the Management of Hypertension.
2.2.3 Penyebab hipertensi Telah dikemukakan diatas bahwa penyebab hipertensi yang telah diketahui adalah hipertensi sekunder, sedangkan penyebab hipertensi esensial belum diketaui secara pasti. Adapun penyebab dari hipertensi sekunder antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), dan penyakit klenjar adrenal (hiperaldosterorisme).
Menurut Dalimartha (2012) penyebab hipertensi, yaitu :
1. Stenosis arteri ginjal Stenosis arteri ginjal adalah suatu kondisi yang harus mendapat perhatian khusus. Penyempitan arteri yang memasok darah ke ginjal
(stenosis arteri ginjal) menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan pembedahan atau dilatasi (melebarkan arteri). Pada dilatasi, sebuah tabung fleksibel dengan balon kecil di ujung dimasukkan ke dalam arteri di selangkangan. Balon diletakkan tepat pada bagian arteri yang menyempit.
Balon selanjutnya di pompa sehingga memekarkan daerah yang sempit sehingga aliran darah ke ginjal dan sekitarnya kembali lancar.
Fungsi ginjal seringkali meningkat jika pembedahan dan proses dilatasi berhasil. Apabila telah dilakukan balonisasi dan tekanan darah masih tinggi maka tekanan darah tersebut dapat diturunkan dengan pemberian obat.
2. Gagal ginjal Penderita gagal ginjal biasanya juga membutuhkan perawatan tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi pada penderita ini terutama disebabkan oleh kegagalan ginjal dalam mengatur jumlah garam dan air dalam tubuh.
Apabila penderita menjalankan perwatan dialisis (cuci darah), biasanya tekanan darahnya sudah dapat dikendalikan. Namun, sebagian penderita masih tetap harus minum obat untuk menjaga tetap normal.
3. Kelebihan non adrenalin Penyebab tekanan darah tinggi lainnya adalah gangguan kelenjar adrenal. Penyebab ini jarang dijumpai. Namun bila ada kasus, termasuk gangguan yang dapat disembuhkan.
Kelenjar adrenal terdapat tepat diatas tiap-tiap ginjal. Kelenjar adrenal mempunyai lapisan dalam dan luar yang dapat mengeluarkan berbagai hormon kedalam aliran darah. Bagian dalam kelenjar disebut medula yang mengeluarkan adrenalin atau hormon yang dihasilkan sebagai akibat rasa takut, marah, dan latihan. Adrenalin dapat meningkatkan denyut jantung. Selain itu, medula juga menghasilkan hormon non adrenalin yang juga menyebabkan kontraksi otot arteri dan meningkatan tekanan darah.
Kadang-kadang tumor jinak adrenal (phaeochromocytoma) juga menyebabakan peningkatan tekanan darah dari akibat kelebihan noradrenalin dalam darah. Gejala serangan berupa banyak keringat, palpitasi, dan sakit kepala hebat, tetapi keadaan ini sangat sering terjadi.
Diagnosis ditegakkan dengan tes darah dan air seni yang sederhana. Selain itu, pembesaran kelenjar adrenal juga dapat terlihat pada pemeriksaan sidik tubuh (body scan). Hipertensi akibat terlalu banyak noradrenalin dapat dikendalikan dengan obat, tetapi untuk kesembuhannya, diperlukan tindakan bedah (Dalimartha, 2012).
4. Sindroma cushing dan aldosteronisme Sindrom ini merupakan suatu keadaan yang sangat jarang terjadi.
Keadaan ini sebagai akibat adanya tumor atau pertumbuhan yang berlebihan dan lapisan luar kelenjar adrenal. Pada keadaan ini, dihasilkan hormon stres lain yaitu kortisol atau hormon lain yang disebut aldosteron hormon yang mengakibatkan ginjal menahan garam (sodium) dan melepaskan kalium.
Terlalu banyak kartisol (hormon stres) dapat memicu suatu kondisi yang dikenal sebagai sindroma cushing (sama dengan nama ahli beda Amerika yang menemukannya). Sindroma cushing mengakibatkan pertambahan berat badan yang amat cepat, tekanan darah tinggi, dan kadang-kadang memicu diabetes.
Bentuk sindrom yang sering ditemukan merupakan akibat tumor jinak kelenjar hipofise di dasar otak yang merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol. Pengobatan biasanya dengan pembedahan. Hasil pengobatannya cukup efektif. Selain sindrom cushing, produksi aldosteron (hormon yang mengakibatkan ginjal menahan garam dan melepaskan kalsium) yang berlebihan atau aldosteronisme dapat menyebabkan hipertensi dengan kadar kalium yang rendah dalam darah.
Kadar kalium yang rendah menimbulkan kelemahan otot dan hilangnya kemampuan memekatkan air seni. Diagnosis ditegakkan dengan tes darah dan kelenjar adrenal yang abnormal diangkat melalui tindakan bedah (Dalimartha, 2012).
2.2.4 Faktor yang risiko tekanan darah tinggi (Hipertensi) Seseorang yang menderita hipertensi akan memiliki penderitaan yang lebih berat lagi jika semakin banyak faktor risiko yang menyertai.
Hampir 90% penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya dengan pasti. Para ahli membagi dua kelompok faktor risiko pemicu timbulnya hipertensi, yaitu faktor yang tidak dapat dikontrol dan faktor yang dapat dikontrol.
1. Faktor yang tidak dapat di kontrol Beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol antara lain sebagai berikut : a. Keturunan
Sekitar 70-80% penderita hipertensi esensial ditemukan riwayat hipertensi di dalam keluarga. Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua maka dugaan hipertensi esensial lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita yang kembar onozigot (satu telur) apabila salah satunya menderita hipertensi. Dugaan menyokong bahwa faktor genetik mempunyai peran dalam terjadinya hipertensi.