BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. R P2A0 UMUR 32 TAHUN DENGAN BENDUNGAN ASI DI RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA -PURBALINGGA - repository perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas adalah masa setelah persalinan yang diperlukan untuk

  berlansung selama 6 minggu. Komplikasi masa nifas adalah keadaan abnormal pada masa nifas yang disebabkan oleh masuknya kuman- kuman kedalam alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas (Suherni, 2009; hal 1).

  Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, sekitar 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas. Perdarahan pasca persalinan merupakan penyebab kematian ibu, namun dengan meningkatnya persediaan darah dan sistem rujukan, maka infeksi menjadi lebih menonjol sebagai penyebab kematian dan morbiditas ibu. Patologi yang sering terjadi pada masa nifas antara lain infeksi nifas, perdarahan dalam masa nifas, infeksi saluran kemih, dan patologi menyusui (Hulliam, 2003; hal 95).

  Menyusui bayi merupakan proses alami sebagai kewajiban seorang ibu yang mengasuh anaknya. Karena ASI merupakan makanan utama untuk bayi umur 0-6 bulan pertama kehidupannya. Proses alami untuk memberikan ASI sudah dimulai saat terjadi kehamilan, karena bersama dengan hamil, payudara telah disiapkan sehingga setelah bayi lahir ibu bisa segera memberikan ASI pada bayinya (Ambarwati, 2009; hal 24).

  Air Susu Ibu (ASI) adalah makan terbaik dan banyak manfaatnya untuk bayi, menyusui merupakan proses alamiah, namun dijumpai ibu-ibu tidak berhasil menyusui dan menghentikan menyusui lebih dini dari yang kehidupan bayinya mengalami masalah pemberian ASI. Kondisi ini ditambah keadaan sosial ekonomi ibu yang rendah serta tingkat pengetahuan kurang. Banyak ibu yang tidak megetahui perawatan payudara pada pasca persalinan, dan teknik menyusui bayi yang tidak benar mengakibatkan ibu mengalami bendungan ASI (Roesli, 2005; hal 9-24).

  Bendungan ASI adalah dimana keadaan payudara terasa lebih penuh/tegang dan nyeri sekitar hari ketiga atau keempat sesudah melahirkan akibat stasi divena dan pembuluh limfe, tanda bahwa ASI mulai banyak disekresi. Sering terjadi pada payudara yang elastisitasnya kurang. Bila tidak dikeluarkan, ASI menumpuk dalam payudara sehingga areola menjadi lebih menonjol, puting lebih datar dan sukar diisap bayi.

  Kulit payudara nampak lebih merah mengkilat, ibu demam, dan payudara terasa nyeri sekali (Prawirohardjo, 2005; hal 652).

  Menurut Dinas kesehatan Nasional pada tahun 2009 angka kesakitan ibu nifas karena bendungan ASI, ditingkat nasional 6% dari 5 juta kelahiran hidup. Sementara angka kejadian bendungan ASI di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga masih sering terjadi. Dalam setahun terakhir yaitu tahun 2010 tercatat 15 kejadian, bulan Maret sudah tercatat 3 angka kejadian di Ruang Bougenville. Berdasarkan hasil survey yang telah di lakukan oleh penulis pada bulan Januari - Desember 2010 tercatat angka kejadian bendungan ASI sebesar 3,8 % dari 892 orang ibu nifas. pelayanan atau asuhan nifas secara komprehensif. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu dalam masa kehamilan dan mengajarkan ibu tehnik menyusui yang benar, serta cara perawatan payudara saat menyusui bayinya.

  Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. R P A Umur 32 Tahun Dengan

  2 Bendungan ASI di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata-Purbalingga”.

  Penulis berharap dengan adanya Karya Tulis Ilmiah “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Dengan Bendungan ASI” dapat memperbanyak pengetahuan ibu nifas dan khususnya para ibu menyusui tentang perawatan payudara. Serta bagi para tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanan khususnya pada ibu nifas dengan masalah menyusui.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah ini “ Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ny.R dengan Bendungan ASI di RSUD dr. R. GOTENG TAROENADIBRATA - Purbalingga ?”

  C. Tujuan Penyusunan KTI

  Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan bendungan ASI secara komprehensif sesuai standar pelayanan kebidanan dengan menggunakan pendekatan managemen kebidanan.

  2. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang akan dicapai adalah :

  a) Mampu melakukan pengkajian data pada ibu nifas dengan bendungan ASI secara keseluruhan.

  b) Mampu menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi masalah bendungan ASI.

  c) Mampu merumuskan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi bendungan ASI.

  d) Mampu merumuskan kebutuhan tindakan segera secara mandiri, kolaborasi, maupun rujukan berdasarkan kondisi pasien dengan bendungan ASI. e) Mampu menyusun rencana asuhan secara keseluruhan dengan tepat dan rasional berdasarkan masalah dan kebutuhan pasien dengan bendungan ASI.

  f) Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan masalah dan kebutuhan pasien dengan bendungan ASI.

  g) Mampu mengevaluasi hasil tindakan kebidanan yang telah

D. Manfaat

  1. Manfaat Praktisi

  a. Bagi penulis Dapat mengetahui dan memperoleh pengetahuan serta keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan bendungan ASI melalui pendekatan manajemen kebidanan.

  b. Bagi bidan dan tenaga kesehatan Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan literatur serta tambahan pengetahuan tentang asuhan ibu nifas dengan bendungan ASI.

  c. Bagi klien/ibu nifas Dapat mengetahui dan memahami tentang penyebab, tanda dan gejala, penanganan bendungan ASI serta dapat bertindak secara cepat apabila terjadi komplikasi, sehingga diharapkan pada masa nifas ibu sehat tanpa adanya komplikasi yang terjadi serta berkurangnya angka kesakitan ibu yang disebabkan oleh bendungan ASI.

  E. Pembatasan Kasus

  1. Sasaran Ibu nifas dengan Bendungan ASI.

  Di ruang Bougenvil RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata-Purbalingga.

  3. Waktu Pengambilan dimulai dari pembuatan proposal pada bulan Januari 2011 sampai pemberian asuhan kebidanan pada bulan Maret 2011.

  F. Metode Pengumpulan Data

  Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan 7 langkah varney. Yang meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan dan evaluasi. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan sekunder.

  1. Data Primer

  a. Wawancara Penulis mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak keluarga yang berhubungan dengan masalah tersebut (Notoatmodjo, 2005; hal 102). b. Pemeriksaan Penulis mengumpulkan data melalui pemeriksaan fisik dengan ;

  1) Inspeksi : Merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik. sentuhan atau rabaan. Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ. 3) Auskultasi : Merupakan metode pengkajian yang menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran. Tenaga kesehatan biasa menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung, paru-paru, bising usus, serta untuk mendengarkan tekanan darah dan denyut nadi. 4) Perkusi : Metode pemeriksaan dengan cara mengetuk (Priharjo, 2006; hal 25-29).

  2. Observasi Penulis melakukan, pengamatan secara langsung dan secara bertahap untuk memantau perkembangan ibu nifas dengan bendungan ASI (Notoatmodjo, 2005; hal 93).

  3. Data Sekunder

  a. Dokumentasi Penulis menggunakan rekam medic di RSUD dr. R. Goeteng taroenadibrata- Purbalingga yang ada kaitannya dengan pasien.

  Contohnya : status pasien, register ibu bersalin dan nifas.

  b. Studi Pustaka dengan bendungan ASI.

  c. Media Elektronik Dengan membuka situs website yang tekait dengan studi kasus yang dilakukan.

G. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan kasus, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka membahas tentang :

  a. Tinjauan Medis Tinjauan medis meliputi definisi, etiologi, fisiologi/patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan medis. b. Tinjauan Asuhan Kebidanan Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir

  varney yang terdiri 7 langkah yaitu pengkajian, interprestasi

  data (diagnosa dan masalah) diagnosa potensial dan tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, penyusunan rencana tindakan dan evaluasi serta perkembangan dengan

  c. Aspek Hukum Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun Kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai kasus yang diambil.

  BAB III TINJAUAN KASUS Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada ibu nifas mulai pengkajian, interprestasi data, diagnosa masalah/potensial, identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, merencanakan asuhan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi serta perkembangan data pengkajian pasien dengan menggunakan SOAP.

  BAB IV PEMBAHASAN Terdiri dari pembahasan kasus meliputi pembahasan masalah kesenjangan teori dan kenyataan pada asuhan kebidanan yang diberikan kepada pada ibu nifas dengan bendungan payudara.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS DENGAN RETENSIO SISA PLASENTA PADA NY. W P5 A1 33 TAHUN DI RSUD SETJONEGORO WONOSOBO - repository perpustakaan

0 0 8

TUGAS AKHIR - ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH UTAMA NYERI AKUT PADA NY. R ET CAUSA P2A0 POST SECTIO CAESAREA HARI KE-1 A.I. GAGAL INDUKSI DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 2 15

BAB I PENDAHULUAN 1. LatarBelakangMasalah - ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH UTAMA NYERI AKUT PADA NY. R ET CAUSA P2A0 POST SECTIO CAESAREA HARI KE-1 A.I. GAGAL INDUKSI DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpu

0 1 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN BRONKHOPNEUMONIA DI RUANG KENANGA RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN BRONKHOPNEUMONIA DI RUANG KENANGA RSUD Dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 2 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR BARU KB IMPLANT JADENA PADA NY. K UMUR 21 TAHUN P2 A0 DI RUANG BOEGENVIL RSUD D.R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. R DENGAN GANGGUAN POLA ELIMINASI Et Causa POST OPERASI PROSTATEKTOMI DIRUANG DAHLIA RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 1 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG FISIOLOGI REPRODUKSI IBU NIFAS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 0 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. U DENGAN TYPHOID FEVER DI RUANG FLAMBOYAN RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA - repository perpustakaan

0 4 14