PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS DALAM PELAKSANAAN PENGAMPUNAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG DIDUGA MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Magister Kenotariatan
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS DALAM
PELAKSANAAN PENGAMPUNAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK
YANG DIDUGA MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
TESIS
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program
Studi Magister Kenotariatan
Oleh :
ANGGRAINI PUSPITA SARI
S351502007
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
MOTTO
Sesulit apa pun prosesnya, jalani saja dengan benar, jangan lupa berdoa, lalu nikmati
hasilnya. Tuhan tidak pernah tidak baik.
(Penulis)
Kecurangan memang dapat menghasilkan sebuah karya, tapi hati pasti malu untuk
tersenyum bangga.
(Penulis)
Hiburlah hatimu dengan hikmah dan kebijaksanaan. Sesungguhnya hati dapat berkarat
sebagaimana besi.
(Imam Ali bin Abi Thalib)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan berkah, rahmat dan hidayahNya serta shalawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Penulisan Tesis ini dengan lancar. Dengan segala ijinNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Penulisan Tesis ini dengan judul “Perlindungan Hukum terhadap Notaris dalam Pelaksanaan Pengampunan Pajak bagi Wajib Pajak yang Diduga Melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang
.” Penulisan tesis ini berisi mengenai perlindungan hukum yang seharusnya diberikan kepada Notaris manakala melayani seorang penghadap yang melakukan transaksi keuangan mencurigakan yang untuk selanjutnya melalui transaksi tersebut timbul dugaan bahwa klien melakukan tindak pidana pencucian uang. Permasalahan yang timbul adalah karena adanya benturan peraturan antara Undang-Undang Jabatan Notaris, Undang- Undang Pengampunan Pajak dengan Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang terkait kerahasiaan data yang disampaikan oleh klien atau perannya sebagai wajib pajak. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis mendapat banyak dukungan dan masukan baik materiil maupun formil dari beberapa pihak yang turut membantu. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis menjadi bagian dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Burhanudin Harahap, S.H., M.H., M.SI., Ph. D selaku Ketua Prodi Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membimbing Penulis selama menempuh pendidikan di Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum selaku pembimbing penelitian tesis yang telah membimbing dan memberikan ilmu dengan penuh kesabaran dan kemudahan dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.
4. Seluruh dosen dan segenap jajaran staff di Fakultas Hukum, khususnya Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan motivasi kepada Penulis sehingga Penulis mampu menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik.
5. Bapak Drs. H. Sularno dan ibu Hj. Sri Purwanti, S.IP selaku orang tua penulis yang senantiasa memberikan doa dan kasih sayang kapan pun dimana pun, mengenalkan pendidikan hingga setinggi ini serta mendukung lahir batin apa yang menjadi cita- cita penulis.
6. Muhammad Khadziqul Fahmi, S.Gz selaku suami yang sangat mengerti kesibukan penulis selama mengerjakan penelitian tesis ini, yang selalu memberikan motivasi dan menjadi imam bagi penulis dalam membimbing penulis menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
7. Bima Ar Rayyan Muhammad selaku buah hati penulis, anugerah termanis dalam hidup penulis, menjadi penyemangat di kala suka dan duka karena kekuatannya, serta obat lelah untuk penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
8. Bapak Muh. Chomar Toha dan Ibu Indah Yulia selaku ayah dan ibu mertua yang juga turut serta memberikan doa dan motivasi untuk penulis selama menempuh pendidikan hingga sekarang penulis menyelesaikan penulisan tesis ini.
9. Seluruh keluarga besar dan para sahabat yang selalu memberi doa, dukungan, motivasi dan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Selanjutnya, semoga karya penulis ini bermanfaat bagi pembacanya.
Surakarta, November 2017 Penulis
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................... xi
9 F. Tata Cara Penyampaian Pengampunan Pajak .......................... ......... 13 G.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Konstruksi Yuridis Peran Notaris Dalam Pelaksanaan Pengampunan Pajak ........................................................................
Jenis Penelitian ............................................................................... 30 B. Sifat Penelitian ............................................................................... 30 C. Pendekatan Penelitian ..................................................................... 31 D. Jenis Data dan Sumber Data ........................................................... 31 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 32 F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 33
29 BAB III. METODE PENELITIAN A.
7 2. Kerangka Pemikiran ....................................................................
2
Penelitian yang Relevan ...........................................................
25 1.
Tinjauan Umum Tindak Pidana Pencucian Uang ........................... .. 16 H. Pengertian Tindak Pidana Pencucian Uang ............................ .......... 16 I. Sejarah Tindak Pidana Pencucian Uang .................................. ......... 24
J. Teori Perlindungan Hukum ............................................................
8 E. Tujuan dan Manfaat Pengampunan Pajak .........................................
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................
7 D. Sejarah Pengampunan Pajak di Indonesia ............................... .........
7 C. Pengertian Pengampunan Pajak ................................. ......................
Tinjauan Umum Pengampunan Pajak ............................... ...............
A. Kerangka Teori 7 B.
6 BAB II. LANDASAN TEORI
5 D. Manfaat Penelitian ..........................................................................
5 C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................
34 1. Anotasi terkait Undang-Undang Jabatan Notaris dengan
a.
Penafsiran Autentik ............................................................. 34 b.
Penafsiran Sistematis .......................................................... 45 c. Penafsiran Teologis ............................................................. 52 2. Persepsi di Lingkungan Profesi Notaris ................................... 60 a.
Implikasi Peraturan Perundang-Undangan terhadap
Jabatan Notaris ....................................................................60 b. Tuntutan Perlindungan Hukum terhadap Jabatan Notaris .... 65 B.
Perlindungan Hukum bagi Notaris dalam Pelaksanaan
Pengampunan Pajak oleh Wajib Pajak yang Diduga Melakukan
Tindak Pidana Pencucian Uang ......................................................75 1. Tindak Pidana Pencucian Uang dan Relevansi Potensial terhadap Pengampunan Pajak ..................................................
73 2. Konstruksi Perlindungan Hukum bagi Jabatan Notaris ............. 80 a.
Ketentuan Notaris sebagai Saksi ....................................... 80 b.
Ketentuan Hak Undur Diri Notaris sebagai Saksi .............. 86 c. Rekonstruksi Peraturan Perundang – Undangan ................ 90
BAB V PENUTUP A Kesimpulan .................................................................................... 98 B Implikasi ...................................... .................................................... 98 C Saran ............................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 100
DAFTAR BAGAN Bagan 1. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 29 Bagan 2. Benang Merah antara Undang- – Undang Jabatan Notaris, Undang – Undang Pengampunan Pajak, dan
Undang – Undang Tindak Pidana Pencucian Uang .......................... 66
ABSTRAK
Nama : Anggraini Puspita Sari, NIM : S.351502007, PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NOTARIS DALAM PELAKSANAAN PENGAMPUNAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK YANG DIDUGA MELAKUKAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG, Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2017.
Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui kontruksi yuridis peran Notaris dalam pelaksanaan pengampunan pajak dan mengetahui perlindungan hukum bagi Notaris dalam pelaksanaan pengampunan pajak oleh wajib pajak yang diduga melakukan tindak pidana pencucian uang. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Data yang diperoleh ialah data sekunder berupa peraturan perundang-undangan, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik pendekatan undang-undang dan teknik pendekatan konsep perlindungan hukum. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Konstruksi yuridis peran Notaris dalam pelaksanaan pengampunan bermula dari diberlakukannya program pengampunan pajak. Dalam program tersebut, Notaris ditempatkan sebagai salah satu
stakeholder yang bertugas untuk melegalisasi surat pernyataan sesuai dengan permintaan
wajib pajak yang berisi pernyataan mengenai kepemilikan harta kekayaan dengan dilampiri daftar hutang yang dapat berupa akad kredit dan surat pengakuan utang dari wajib pajak. (2) Perlindungan hukum bagi Notaris dalam pelaksanaan pengampunan pajak oleh wajib pajak yang diduga melakukan tindak pidana pencucian uang sangat diharapkan oleh Notaris. Pasalnya UUJN mengatur Notaris sebagai pejabat publik yang wajib untuk menjaga segala rahasia tugas jabatannya termasuk akta dan dokumen lain yang dibuat oleh dan/atau dihadapannya. UUPP juga mengatur hal yang serupa, bahwa dokumen apapun yang dipergunakan oleh wajib pajak untuk mengikuti pengampunan pajak dilarang dibocorkan pada pihak manapun. Kedua aturan tersebut menjadi bertentangan dengan UUTPPU yang mewajibkan Notaris melapor kepada PPATK bilamana mengetahui adanya dugaan tindak pidana pencucian uang, menjawab segala polemik sebagaimana dijelaskan, UUTPPU melalui Pasal 45 yang berbunyi “Dalam melaksanakan kewenangannya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini, terhadap PPATK tidak berlaku ketentuan peraturan perundang-undangan dan kode etik yang mengatur kerahasiaan”.
Kata Kunci: Notaris; Pengampunan Pajak; Tindak Pidana Pencucian Uang.
ABSTRACT
Name: Anggraini Puspita Sari, NIM: S.351502007, NOTARY LEGAL PROTECTION IN
THE IMPLEMENTATION OF TAX AMNESTY FOR TAXPAYERS PRESUMED OF
COMMITTING MONEY LAUNDERING OFFENCE, Master of Notarial Law, Law
Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta, 2017.
The purpose of this paper is to determine juridical construction of Notary role in the
implementation of tax amnesty and Notary legal protection in the implementation of tax
amnesty for taxpayers presumed of committing money laundering offence. The type of
research is normative juridical. The data obtained was secondary data, which was then
analyzed using statue approach technique and conceptual approach technique of legal
protection. Result of the research shows that: (1) Juridical construction of Notary's role in
the amnesty implementation was initiated by the tax amnesty program. In this program,
Notary is designated as one of the stakeholders in charge of legalizing a letter of statement
in accordance with the request of taxpayers containing a statement regarding the
ownership of certain assets with the attached list of debts which might be a loan agreement
and promissory note from the taxpayers. (2) Legal protection for Notary in the
implementation of tax amnesty for taxpayers presumed of committing money laundering
offence is vastly expected by the Notary. It is due to the fact that UUJN (Notary Law)
regulates the Notary as public officials obliged to keep their official job confidential,
including deeds and other documents created by and/or in their presence. UUPP (Tax
Amnesty Law) also regulates the same issue, any documents used by taxpayers in the tax
amnesty are super credential to any party. Both laws are contradictory with UUTPPU
(Money Laundering Offence Law) which requires Notary to report to PPATK (Indonesian
Financial Transaction Reports and Analysis Center/INTRAC) when there is any allegation
of money laundering offence. Responding the polemics described above, government
applies UUTPPU (Money Laundering Offence Law) Article 45 which reads "In exercising
its authority as referred to in this Law, it does not apply provisions of laws and code of
ethics governing confidentiality to INTRAC". Keywords: Notary; Tax Amnesty; Money Laundering Offence.