Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017-2021

BAB 1
PENDAHULUAN

Rencana Terpadu dan Program Investasi
Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan randal
[Type the company name]
Tahun 2017-2021

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021

1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia, bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai pemerintah
daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat
yang

sebesar-besarnya

bagi


seluruh

masyarakat.

Salah

satu

perwujudan

pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur
yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah
pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal
diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan
pembangunan di berbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan
kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program
infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan
secara terpadu. Dengan adanya Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka

Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya diharapkan Kabupaten Sinjai dapat
menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta
mewujudkan lingkungan yang layak huni (livable).
Rencana Program Infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya disusun dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam
memenuhi

kebutuhan

pembangunannya.

Disamping

itu,

RPIJM

perlu


memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor dan kelayakan
spasialnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan sosial
dan lingkungannya.
Revisi dilakukan terhadap beberapa bagian dari dokumen yang ada
sebelumnya karena adanya perubahan data maupun karena adanya perubahan
kebijakan yang perlu ditindaklanjuti.

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-1

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
1.2 Pengertian dan Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh

Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat,
dandunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakanskala
nasional,

provinsi,

dan

kabupaten

kota,

untuk

mewujudkanketerpaduan

pembangunan permukiman yang layak huni danberkelanjutan.
RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai
dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi,
hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis

operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen
rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan
kebutuhan dan kapasitas Daerah.

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-2

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya).

Gambar 1. 1 Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta Karya, selain
mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga

mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan
keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.
1.3. Landasan Hukum
Penyusunan RPIJM pada dasarnya harus bertitik tolok kepada peraturan
perundang- undangan maupun kebijakan yang berlaku pada saat penyusunan
RPIJM. Peraturan dan perundang- undangan maupun kebijakan yang perlu dijadikan
dasar antara lain :
1.

Undang- Undang Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah susun

2.

Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan
permukiman

3.


Undang- undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

4.

Undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

5.

Undang- undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

6.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional

7.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang- undang Nomor 12 tahun
2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah

8.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

9.

Undang- undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan

10. Undang- undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-3

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)

TAHUN 2017-2021
11. Undang- undang nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Kebijakan dan Strategi antara lain :
1.

Permen PU 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasinal Strategi
Pengembangan

(KNSP)

Perumahan

dan

Permukiman,

bahwa

pembangunan Perkotaan perlu ditingkatkan dan diselenggarakam secara
terencana dan terpadu;

2.

Permen PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan (KNSP) Sistem Penyediaan Air Minum

3.

Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan (KNSP) Sistem Pengelolaan Persampahan

4.

Keputusan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2010-2014

5.

Peraturan

Daerah


Nomor

16

Tahun

2013

Tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sinjai
Tahun 2013 – 2018.

1.4 Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang PU
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam
periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan
infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah,
maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana
dan

program

dioperasionalkan

pembangunan
melalui

infrastruktur

RPIJM

Bidang

yang
Cipta

terdapat
Karya,

pada

untuk

RPIJM

selanjutnya

dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta
Karya.

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-4

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021

Sumber : Dit. KIP, DJCK 2015 (Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya).

Gambar 1. 2. Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaan
Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah

Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi
program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda
RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan
Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan
pengembangan

permukiman

di

kabupaten/kota

tersebut,

untuk

selanjutnya

diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-5

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial
masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur
permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK
berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman
dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di
perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui
RPIJM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat,
dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang
disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan,
serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima
tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.
1.5 Tujuan dan Pentingnya RPIJM
Penyusunan RPIJM Kabupaten Sinjai dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengarahkan semua sumberdaya yang dimiliki dan mengupayakan sumberdaya lain
terlibat dalam pelaksanaan program- program pembangunan dan untuk mencapai
tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.
RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan program (feasibility study) untuk
rencana pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya. Sebagai dokumen
teknis, RPIJM perlu dikerjakan secara profesional, namun tetap menekankan proses
partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak terkait, profesional dan
masyarakat pada tahap penyusunan rencana pembangunan kabupaten dan melalui
dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha maupun pihak-pihak yang
terkait pada tahap penyusunan prioritas program/kelayakan program investasi.
1.6 Prinsip Penyusunan
Prinsip dasar RPIJM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:
KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-6

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk
rencana investasi yang disusun.
Multi
penyediaan

Sektor,
air

yaitu

minum,

mencakup

sektor/bidang

pengembangan

sistem

pengembangan

pelayanan

sistem

persampahan,

pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pemusatan
kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman,
penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau,
serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah,
sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat
terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta
dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social
Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan
masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.
Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta
sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
maupun pada saat pelaksanaan program.
Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah
(kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat
terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPIJM
Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam
rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan
kebutuhan daerah.
1.7 Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPIJM Bidang Cipta Karya
Bab I.

Pendahuluan

Bab II. Profil Kabupaten Sinjai
Bab III. Arahan Kebijakan Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab IV. Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-7

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
Bab V. Kerangka Strategis Pembiayaan Infrastruktur
Bab VI. Kerangka Kelembagaan Regulasi Kabupaten Sinjai
Bab VII. Rencana Pebangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab VIII.Memorandum Program Jangka Menengah

1.8 Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPIJM Bidang Cipta Karya
Mekanisme penyusunan dan penilaian RPIJM Bidang Cipta Karya dipaparkan
dalam 3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya,
langkah penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPIJM
Bidang Cipta Karya.

1.8.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada
dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta
Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi
berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan
penyusun dari dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya.
Didalam mekanisme penyusunan RPIJM Cipta Karya terdapat unit
pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas
RPIJM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya,
yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program,
Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan
Lingkungan,

Direktortat

Pengembangan

Air

Minum,

Direktorat

Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk
kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat
juga Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua-Maluku.

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-8

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPIJM yang berfungsi
memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam penyusunan RPIJM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK
Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas
PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan
Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.
Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPIJM
Kabupaten/Kota yang bertugas menyusun RPIJM. Satgas dibentuk
dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda,
Dinas

PU/CK/Permukiman,

BPLHD,

Dispenda,

SKPD

terkait

pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Gambar 1.3. memaparkan
Keterkaitan Organisasi Penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota.

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya).

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I-9

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
Gambar 1. 3. Hubungan Kerja Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya

Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPIJM
Bidang Cipta Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam rangka
mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
1.8.2 Langkah Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
Dalam penyusunannya, RPIJM Bidang Cipta Karya harus mengacu
pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan
nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar
1.4 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPIJM Bidang Cipta
Karya.

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I - 10

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya)

Gambar 1. 4. Langkah Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya

Dari gambar 1.4 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik
ditingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran
penting dalam penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom
upplanning cukup kental pada penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur
Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan
nasional.

1.8.3 Penilaian Kelayakan RPIJM Bidang Cipta Karya
Kelayakan suatu dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya perlu dinilai
untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian
kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana masing –
masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator
Penilaian Dokumen RPIJM dinilai dari beberapa kriteria yaitu:
1.8.4 Kelengkapan Dokumen
Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen
RPIJM oleh Bupati/Walikota, dan outline dokumen yang sesuai dengan
buku pedoman penyusunan RPIJM.
1. Keterpaduan Strategi

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I - 11

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
Pengembangan Kota dan Kawasan Penilaian terhadap kelayakan
rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada
dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN,
peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial
(RTRWN,

RTR

Kabupaten/Kota),

Pulau,

RTRWP,

RTRW

dan

perencanaan

KSN,

dan

pengembangan

RTRW
kawasan

khusus (MP3EI dan KEK).
2. Kelayakan Program
Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program
investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program
investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP,
rencana program investasi sektor SPAM.
3. Kelayakan Lingkungan dan Sosial
Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.
4. Kelayakan Pendanaan
Penilaian

kelayakan

program/kegiatan

dan

RPIJM

kesesuaian

serta

anggaran

pemanfaatan

multi

untuk
sumber

pendanaan.
5. Kelayakan Kelembagaan
Penilaian

kelayakan

kelembagaan

dilihat

dari

kesiapan

kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPIJM
di daerah.
6. Matriks Program
Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas
program dan matriks program berdasarkan entitas yang tertuang
dalam RPIJM Bidang Cipta Karya.
Tabel 1. 1 Penilaian Kelayakan RPIJM Bidang Cipta Karya
KRITERIA

No

INDIKATOR PENILAIAN

Nilai
Mak

KELENGKAPAN DOKUMEN(9,5)
A

LEGALISASI

1

PersetujuanBupati/Walikota

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

2,0

I - 12

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021

B

2

Persetujuandari Kadis PUProvinsi

2,0

1

Pendahuluan

0,5

2

ArahanPerencanaanPembangunan Bidang CiptaKarya

0,5

3

ArahanStrategisNasionalBidangCipta Karya

0,5

4

ProfilKabupaten/Kota

0,5

5

Keterpaduan StrategiPengembangan Kab./Kota

0,5

6

Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL)

0,5

7

KeterpaduanProgramBerdasarkan Entitas

0,5

8

Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial

0,5

9

Aspek Pembiayaan

0,5

10

Aspek Kelembagaan

0,5

11

Matriks RencanaProgramdanInvestasi Jangka Menengah Bidang
Cipta Karya
ARAHANKEBIJAKAN (4)

0,5

1

Amanat Pembangunan NasionalTerkait Bidang CiptaKarya

0,5

PEMBANGUNAN

2

0,5

BIDANGCIPTA KARYA

Amanat PeraturanPerundangan Pembangunan Terkait
Bidang Cipta Karya

3

Amanat InternasionalBidang Cipta Karya

0,5

1

Arahan RTRWNasional

0,5

2

Arahan RTRWPulau

0,5

3

Arahan RTRWProvinsi

0,5

4

Arahan RTR KawasanStrategis Nasional

0,5

Arahan MP3EI/KEK

0,5

OUTLINE DOKUMEN

ARAHAN PERENCANAAN
C

D

ARAHAN STRATEGIS
NASIONAL
BIDANGCIPTA
KARYAUNTUK
KABUPATEN/KOTA

5

PROFIL KABUPATEN/KOTA(2)

E

PROFIL
KABUPATEN/KOTA

KRITERIA

1

GeografidanAdministratifWilayah

0,3

2

Demografi

0,2

3

Topografi

0,3

4

Geohidrologi

0,3

5

Geologi

0,3

6

Klimatologi

0,3

7

Sosial danEkonomi

0,3

NO

INDIKATOR PENILAIAN

NILAI
MAX

KELAYAKAN RENCANA(14,5)

KETERPADUAN STRATEGI
F

PENGEMBANGAN
PERKOTAAN

1

Arahan RTRWKabupaten/Kota

3,0

2

Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD)

2,0

3

Perda Bangunan Gedung (BG)

2,0

4

Rencana TataBangunan dan Lingkungan (RTBL)

1,0

5

Rencana IndukSistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

1,0

6

StrategiSanitasiKota (SSK)
Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan
Permukiman (RP2KP)Kabupaten/Kota
Rencana TataBangunan dan Lingkungan diKawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBLKSK)

1,0

7
8

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

1,0
1,0

I - 13

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
9
10

IntegrasiStrategi Pembangunan Kab/Kota danSektor
Arahan RTRWKabupaten/Kota

2,5
3,0

KELAYAKAN PROGRAM(46)

G

H

RENCANA PROGRAM

1

Isu Strategis, KondisiEksisting, Permasalahan,danTantangan

1,0

INVESTASI SEKTOR

2
3

PERMUKIMAN

4

Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman
KesiapanDaerahterhadap Kriteria Kesiapan (Readiness
Criteria)Sektor Pengembangan Permukiman
Usulan Kebutuhan Programdan Kegiatan

2,0

PENGEMBANGAN

1

Isu Strategis, KondisiEksisting, Permasalahan,danTantangan

1,0

RENCANA PROGRAM

2
3

Analisis Kebutuhan Sektor PBL
Kesiapan Daerahterhadap Kriteria Kesiapan (Readiness
Criteria)Sektor PenataanBangunan dan Lingkungan

2,0

INVESTASI SEKTORPBL

Usulan Kebutuhan Programdan Kegiatan
Isu Strategis, KondisiEksisting,
Permasalahan,danTantangan (Air Limbah,
Persampahan,Drainase)
Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP(Air Limbah,
Persampahan, Drainase)
Kesiapan Daerahterhadap Kriteria Kesiapan
(ReadinessCriteria)Sektor Pengembangan PLP(Air Limbah,
Persampahan, Drainase)

2,0

4
1

2
I

RENCANA PROGRAM

3

INVESTASI SEKTORPPLP
4

J

2,0

3,0
6,0
6,0

1
RENCANA PROGRAM

2

INVESTASI SEKTORAIR

Analisis Kebutuhan SektorAir Minum

2,0

3

Kesiapan Daerahterhadap Kriteria Kesiapan (Readiness
Criteria)Sektor Air Minum
Usulan Kebutuhan Programdan Kegiatan

2,0

4

L

2,0

Usulan Kebutuhan Programdan
KegiatanSektorPengembanganPLP (Air Limbah,
Persampahan, Drainase)
Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,danTantangan

MINUM
K

2,0

1

Keterpaduan ProgramBerdasarkan Entitas Regional,
KETERPADUAN PROGRAM
Kab/Kota, Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas
KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL(6)

6,0
1,0

2,0
4,0

PERLINDUNGAN

1

3,0

LINGKUNGANDAN SOSIAL

Analisis Perlindungan Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL-UPL dan
SPPLH)

2

Analisis PerlindunganSosial

3,0

KRITERIA

NO

INDIKATOR PENILAIAN

NILAI
MAX

KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)
1
M

ProfilPerkembangan APBD Kabupaten/Kota
ProfilPerkembangan InvestasiBidang Cipta Karya (APBN,
APBDProv, APBD Kab./Kota, Swasta,Masyarakat)

1,0

2
3

Proyeksi InvestasiPembangunanBidang Cipta Karya

2,0

4

Strategi peningkatan InvestasibidanG Cipta Karya

2,0

ASPEK PEMBIAYAAN

1,0

KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)

N

ASPEK KELEMBAGAAN

1

KondisiEksisting (organisasi, tatalaksana,danSDM)

2,0

2

Analisis Permasalahan (organisasi,tatalaksana,danSDM)

3

Rencana PengembanganKelembagaan

2,0
2,0

MATRIKSPROGRAM(6)
O

MATRIKS RENCANA
TERPADU DAN PROGRAM

1

TelahmemuatRencana Terpadudan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) BidangCiptaKaryauntuk

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

3,0

I - 14

RENCANA PRGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM)
TAHUN 2017-2021
INVESTASI
INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH
(RPIJM) BIDANG
CIPTAKARYA
BERDASARKAN ENTITAS

Jangka Menengah (limatahun)
2
Telahmemuat informasiketerpaduan pembangunan
berdasarkan entitas wilayah dan sumberpembiayaannya

3,0

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya).

KEMENTRIAN PUPRDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
DINAS TATA RUANG & PERMUKIMAN PROV. SULAWESI SELATAN

I - 15