Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
BAB 2
2.1
PROFIL
KABUPATEN PASAMAN BARAT
WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Pasaman Barat secara geografis dilintasi garis Khatulistiwa yaitu
pada 00º 03’ Lintang Utara – 00º 11’ Lintang Selatan dan 99º 10’ – Bujur Timur – 100º
04’ Bujur Timur. Kabupaten Pasaman Barat secara administratif berada di Provinsi
Sumatera Barat. Luas wilayah Kabupaten Kabupaten Pasaman Barat sekitar 3.887,77
km2 atau 9,19% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat serta memiliki luas lautan
seluas 800,47 Km2 dengan panjang garis pantai 152 km. Kabupaten Kabupaten
Pasaman Barat terdiri atas 11 kecamatan dan 19 nagari. Adapun batas-batasnya
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara
:
dengan Kabupaten Mandaling Natal.
Sebelah Timur
:
dengan Kabupaten Pasaman.
Sebelah Selatan
:
dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman.
Sebelah Barat
:
dengan Samudera Indonesia.
Secara administratif Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan Undang-Undang No. 38
Tahun 2003 terdiri dari 7 Kecamatan, yaitu :
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
1. Kecamatan Sungai Beremas;
2. Kecamatan Ranah Batahan;
3. Kecamatan Lembah Melintang;
4. Kecamatan Gunung Tuleh;
5. Kecamatan Pasaman;
6. Kecamatan Kinali; dan
7. Kecamatan Talamau.
Selanjutnya, berdasarkan Perda Kabupaten Pasaman Barat No. 4 Tahun 2003
dan Perda Kabupaten Pasaman Barat No. 17, 18 dan 20, terjadi penambahan 4
kecamatan baru, yaitu :
1. Kecamatan Koto Balingka;
2. Kecamatan Sungai Aur;
3. Kecamatan Sasak Ranah Pasisie; dan
4. Kecamatan Luhak Nan Duo.
Kecamatan terluas di Kabupaten Pasaman Barat adalah Kecamatan Pasaman,
dengan luas 508.93 Km2 (13,09%). Sedangkan Kecamatan yang luasnya relatif kecil
adalah Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yakni tercatat 123.71 Km2 (3,18%). Cakupan
wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Tabel 2.1. Sedangkan letak dan batas
administrasi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Gambar 2.1 dan Gambar
2.2.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat Dirinci Menurut Kecamatan
No.
Kecamatan
Luas (km2)
Persentase Luas (%)
1
Sungai Beremas
440,48
11,33
2
Ranah Batahan
354,88
9,13
3
Koto Balingka
340,78
8,77
4
Sungai Aur
420,16
10,81
5
Lembah Melintang
263,77
6,78
6
Gunung Tuleh
453,97
11,68
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
7
Talamau
324,24
8,34
8
Pasaman
508,93
13,09
9
Luhak Nan Duo
174,21
4,48
10
Sasak Ranah Pasisie
123,71
3,18
11
Kinali
482,64
12,41
3.887,77
100,00
Jumlah
Sumber : Pasaman Barat dalam Angka 2016.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.1
Peta Letak dan Batas Administrasi Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.2
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat Dirinci Menurut Kecamatan
Sumber : Tabel 2.1
2.2
POTENSI WILAYAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2011-2031, terdapat tiga kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis di
Kabupaten Pasaman Barat, yaitu :
1. Kawasan Simpang Empat
Kawasan ini merupakan ibukota kabupaten yang mempunyai kecenderungan
pertumbuhan lebih tinggi dibanding pusat perkotaan lainnya. Sebagai ibukota
kabupaten, Simpang Empat mempunyai fungsi dan peran penting dalam
konteks pelayanan pada segala bidang. Untuk mengoptimalkan fungsi dan
perannya serta terciptanya kawasan perkotaan yang aman, nyaman, produktif
dan berkelanjutan diperlukan penataan yang terencana dan terprogram
dengan baik.
2. Kawasan Kinali
Kawasan Kinali merupakan kawasan yang tumbuh paling pesat secara
ekonomi kewilayahan. Kecamatan Kinali terdiri dari Nagari Kinali dan Nagari
Katiagan. Luas Kecamatan Kinali hampir 463 Km2 meliputi sebagian dari
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gunung Pasaman hingga pesisir pantai. Sumber daya alam yang terbesar
adalah bidang kehutanan, kelautan, perkebunan, pertanian, peternakan,
perikanan dan pariwisata.
3. Kawasan Air Bangis
Air Bangis adalah ibukota Kecamatan Sungai Beremas yang merupakan
kawasan perkotaan pantai yang sudah tembuh sejak zaman kerajaan
Indrapura sampai sekarang. Selain sebagai kawasan bersejarah, Air Bangis
juga mempunyai objek wisata baik wisata alam (bahari) maupun budaya. Saat
ini sedang dibangun pelabuhan laut yang diarahkan untuk angkutan barang di
kawasan ini.
Gambar 2.3
Peta Kawasan Strategis Kabupaten Pasaman Barat
Sumber : RTRW Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2031
Dalam pengembangan dan penataan ketiga kawasan strategis tersebut,
diperlukan pembangunan infrastruktur permukiman yang mendukung aktivitas
masyarakat dan kawasan sehingga terkelola dengan baik.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
2.3
DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1 Jumlah Penduduk dan Persebarannya
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat, jumlah
penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2011 mencapai 375.344 jiwa. Tahun
2012 penduduk tumbuh sebesar 2,35 persen, sehingga jumlah penduduk pada tahun
2012 menjadi 384.149 jiwa. Tahun 2013 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Pasaman Barat mengalami penurunan menjadi 2,28 persen, sehingga tercatat jumlah
penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2013 sebesar 392.207 jiwa.
Demikian pula hal pada tahun 2014, pertumbuhan penduduk kembali turun menjadi
2,22 persen sehingga jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2014
tercatat 401.624 jiwa. Tahun 2015 jumlah penduduk tumbuh 2,16 persen sehingga
jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat tahun 2015 menjadi 410.307 jiwa
Kecamatan Pasaman sebagai ibukota kabupaten merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015. Jumlah
penduduk Kecamatan Pasaman mencapai 73.101 jiwa yang terdiri dari 37.112 jiwa
penduduk laki-laki dan 35.989 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan Kecamatan
Sasak Ranah Pasisie merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terendah yaitu
14.486 jiwa yang terdiri dari 7.399 jiwa penduduk laki-laki dan 7. 087 penduduk
perenpuan. Tabel 2.2 memperlihatkan jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat
menurut jenis kelamin per kecamatan tahun 2015.
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Pasaman Barat Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
Lembah Melintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
Luhak Nan Duo
Sasak Ranah Pasisie
Laki-Laki
12.671
13.091
14.646
17.995
23.126
10.545
13.618
37.112
21.139
7.399
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
Perempuan
12.030
12.902
14.580
17.532
23.713
10.639
13.405
35.989
20.778
7.087
Jumlah
24.701
25.993
29.226
35.487
46.839
21.184
27.023
73.010
41.917
14.486
2-7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
11
Kinali
Jumlah
35.908
207.210
34.442
203.097
70.350
410.307
Sumber : Pasaman Barat Dalam Angka Tahun 2016
Salah satu permasalahan kependudukan di Kabupaten Pasaman Barat adalah
penyebaran yang tidak merata, hal ini akan berdampak terhadap perencanaan pola
pembangunan yang akan dilaksanakan. Secara umum, ketidakmerataan ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : keadaan geografis, letak pusat
pemerintahan dan perekonomian, pusat pendidikan, penyediaan lapangan pekerjaan,
serta fasilitas umum lainnya yang merupakan daya tarik tersendiri bagi penduduk
sehingga menyebabkan penduduk terkonsentrasi pada suatu wilayah.
Kecamatan Luhak Nan Duo memiliki jumlah penduduk 41.917 jiwa dengan luas
wilayah hanya 174,21 km2, sehingga kecamatan ini merupakan kecamatan dengan
kepadatan penduduk tertinggi, mencapai
241 jiwa per km2, melebihi kepadatan
penduduk Kecamatan Pasaman yang hanya 143 jiwa per km2. Jumlah penduduk dan
kepadatan penduduk Kabupaten Pasaman Barat per kecamatan tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel 2.5. berikut.
Tabel 2.3.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pasaman Barat
Perkecamatan Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
Lembah Malintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
Luhak Nan Duo
Sasak Ranah Pasisie
Kinali
Jumlah
Jumlah
Penduduk
24.701
25.993
29.226
35.487
46.839
21.184
27.023
73.010
41.917
14.486
70.350
410.307
Kepadatan
Per Nagari
2
Per Km
24.701
12.997
29.226
35.487
46.839
10.592
9.008
24.337
20.959
14.486
35.175
410.307
56
73
86
84
178
47
83
143
241
117
146
103
Sumber : Pasaman Barat Dalam Angka Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebarannya
Kondisi kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan data dari Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dapat dilihat dari jumlah
penduduk miskin di Kabupaten Pasaman Barat selama 5 (lima) tahun terakhir (periode
2010-2014) terus mengalami penurunan, yakni pada tahun 2010 sebesar 35.100 jiwa
menurun menjadi 28.590 jiwa pada tahun 2014. Demikian juga halnya dengan tingkat
kemiskinan yang selalu menurun terus menerus dan konsisten dari 9,59 menjadi 7,08
pada tahun 2014 Gambaran tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk miskin
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada Grafik Tingkat
kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pasaman Barat berikut.
Gambar 2.4.
Grafik Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2010 s.d 2014
Sumber : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2015, data diolah.
Penurunan angka kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dari Tahun 2010 2014 relevan terhadap perkembangan Provinsi dan Nasional. Pada Tahun 2010 angka
kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat mencapai 9,59 persen terus menurun hingga
7,08 di Tahun 2014, sehingga dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir Kabupaten
Pasaman Barat dapat menurunkan angka kemiskinan sebesar 2,51 persen dengan
rata-rata penurunan 0,63 persen pertahun.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tingkat kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat mengalami penurunan setiap
tahunnya dengan pola penurunan yang relevan dengan tingkat kemiskinan rata – rata
di Provinsi Sumatara Barat dan nasional. Meskipun tingkat kemiskinan di Kabupaten
Pasaman Barat berada sedikit diatas rata-rata tingkat kemiskinan Provinsi Sumatera
Barat, berada jauh dibawah tingkat kemiskinan secara nasional.
Gambar 2.5.
Grafik Garis Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 s.d 2014
Sumber : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2015, data diolah.
Terjadi peningkatan garis kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014. Peningkatan garis kemiskinan mengindikasikan
bahwa standar penetapan penduduk miskin terus meningkat, hal ini menggambarkan
bahwa adanya perbaikan pola hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu tantangan utama dalam program-program penanggulangan
kemiskinan adalah mengidentifikasi secara tepat kelompok sasaran yang akan
menerima manfaat program berdasarkan kriteria keikutsertaan dan tujuan program.
Pada dasarnya ini berarti ketepatan memilah kelompok masyarakat yang berhak atau
yang tidak berhak menjadi peserta program. Efektivitas penetapan sasaran diyakini
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
berdampak langsung terhadap keberhasilan pencapaian tujuan program perlindungan
sosial dalam menanggulangi kemiskinan.
Terdapat
40.038
Rumah
Tangga
Sasaran
(RTS)
program-program
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat, atau setara dengan
161.197 jiwa. Angka ini menunjukkan kenaikan dari PPLS 2011, dimana terdapat
29.410 RTS atau 128.538 Individu. Perbedaan ini salah satunya karena BDT 2015
mengklasifikasikan RTS hingga Desil 4 (40 persen penduduk dengan pendapatan
terendah), sedangkan PPLS 2011 hanya mengklasifikasikan penduduk hingga Desil 3
(30 persen penduduk dengan pendapatan terendah).
Berikut adalah rekapitulasi data penerima program berdasarkan Basis Data
Terpadu
(BDT)
Tahun
2015
yang
dirilis
oleh
Tim
Nasional
Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
untuk Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4.
Rekapitulasi BDT 2015 Kabupaten Pasaman Barat
Desil 1
NO
1
2
3
4
Desil 2
Desil 3
Desil 4
Total
Kecamatan
Sungai
Beremas
Ranah
Batahan
Koto
Balingka
Lembang
Melintang
RT
Individu
RT
Individu
RT
Individu
RT
Individu
RT
Individu
622
3.731
487
2.452
791
3.194
666
2.438
2.566
11.815
476
2.704
580
2.647
1.165
3.964
1.056
2.910
3.277
12.225
608
3.629
697
3.402
1.087
4.179
1.111
3.238
3.503
14.448
1.146
6.828
819
3.952
1.299
4.589
865
2.763
4.129
18.132
5
Sungai Aur
557
3.324
532
2.489
861
3.205
895
2.472
2.845
11.490
6
Gunung
Tuleh
541
2.993
647
2.942
1.134
3.826
997
2.712
3.319
12.473
7
Talamau
1.027
5.817
892
3.884
1.781
5.909
1.538
4.357
5.238
19.967
8
Pasaman
1.169
6.246
1.038
4.415
1.417
4.700
765
2.443
4.389
17.804
9
Sasak
Ranah
Pasisie
255
1.448
380
1.726
736
2.865
821
2.627
2.192
8.666
10
Kinali
1.471
7.776
1.476
6.115
2.074
6.956
1.282
3.984
6.303
24.831
11
Luhak Nan
Duo
408
2.290
471
2.128
831
3.056
567
1.872
2.277
9.346
8.280
46.786
8.019
36.152
13.176
46.443
10.563
31.816
40.038
161.197
Jumlah
Sumber: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2015, data diolah
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam tabel 2.5 dapat dilihat
perkembangan penduduk perkecamatan di Kabupaten Pasaman Barat untuk tahun
2010-2015. Kemudian laju pertumbuhan penduduk perkecamatan dapat dilihat pada
tabel 2.6.
Tabel 2.5
Perkembangan Jumlah Penduduk Per Kecamatan
Di Kabupaten Pasaman barat Tahun 2010-2015
Perkembangan Jumlah Penduduk (jiwa)
No
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Sungai Beremas
22.345
22.888
23.015
23.813
24.327
24.701
2
Ranah Batahan
23.483
24.054
24.182
25.024
25.519
25.993
3
Koto Balingka
26.048
26.681
26.864
28.009
28.658
29.226
4
Sungai Aur
30.846
31.596
31.897
33.672
34.668
35.487
5
Lembah Melintang
41.924
42.943
43.223
44.940
46.001
46.839
6
Gunung Tuleh
20.315
20.809
20.790
20.862
21.010
21.184
7
Talamau
25.871
26.500
26.470
26.596
26.692
27.023
8
Pasaman
62.864
64.392
65.056
69.149
71.062
730
9
Luhak Nan Duo
37.409
38.318
38.559
40.193
40.973
41.917
10
Sasak Ranah Pasisie
13.233
13.554
13.611
14.011
14.244
14.486
11
Kinali
60.791
62.268
62.881
66.638
68.470
70.350
365.129
374.003
376.548
392.907
401.624
410.307
Pasaman Barat
Sumber: Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2016.
Tabel 2.6
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Per Kecamatan
Di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2015
No
Kecamatan
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
1
Sungai Beremas
2011
2,40
2012
0,55
2013
3,41
2014
2,14
2015
1.54
Rata-Rata
2.03
2
Ranah Batahan
2,40
0,53
3,42
1,96
1.86
2.06
3
Koto Balingka
2,40
0,68
4,17
2,29
1.98
2.34
4
Sungai Aur
2,40
0,95
5,42
2,92
2.36
2.85
5
Lembah Melintang
2,40
0,65
3,90
2,33
1.82
2.25
6
Gunung Tuleh
2,40
-0,09
0,35
0,71
0.83
0.84
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
No
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
Kecamatan
7
Talamau
2011
2,40
2012
-0,11
2013
0,47
2014
0,36
2015
1.24
Rata-Rata
0.88
8
Pasaman
2,40
1,03
6,10
2,73
2.87
3.08
9
Luhak Nan Duo
2,40
0,63
4,15
1,92
2.30
2.31
10
Sasak Ranah Pasisie
2,40
0,42
2,90
1,65
1.70
1.83
11
Kinali
2,40
0,98
5,80
2,71
2.75
2.98
2,40
0,68
4,25
2,19
2.16
2.37
Kabupaten Pasaman Barat
Sumber: Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2016, Diolah 2016
Sementara itu, proyeksi perkembangan penduduk untuk 2013-2020 sesuai
dengan data BPS Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut
Tabel 2.7
Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2013-2020
Kabupaten/Kota
01. Kep. Mentawai
2013
81.8
2014
83.6
2015
85.3
2016
87.0
2017
88.7
2018
90.4
2019
92.0
2020
93.6
02. Pesisir Selatan
442.7
446.5
450.2
453.8
457.3
460.7
463.9
467.1
03. Solok
358.4
361.1
363.7
366.2
368.7
371.1
373.4
375.7
04. Sijunjung
214.6
218.6
222.5
226.3
230.1
233.8
237.4
240.9
05.Tanah Datar
342.9
343.9
344.8
345.7
346.6
347.4
348.2
348.9
06. Padang Pariaman
400.9
403.5
406.1
408.6
411.0
413.3
415.6
417.8
07. Agam
469.0
473.0
476.9
480.7
484.3
487.9
491.3
494.6
08. Lima Puluh Kota
361.6
365.4
369.0
372.6
376.1
379.5
382.8
386.0
09. Pasaman
263.8
266.9
269.9
272.8
275.7
278.5
281.2
283.9
10. Solok Selatan
153.9
156.9
159.8
162.7
165.6
168.4
171.1
173.8
11. Dharmasraya
210.7
216.9
223.1
229.3
235.5
241.6
247.6
253.5
12. Pasaman Barat
392.9
401.6
410.3
418.8
427.3
435.6
443.7
451.7
13. Padang
876.7
889.6
902.4
915.0
927.0
939.1
950.9
962.2
14. Solok
63.5
64.8
66.1
67.3
68.6
69.8
71.0
72.1
15. Sawahlunto
59.0
59.6
60.2
60.8
61.4
61.9
62.5
63.0
16. Padang Panjang
49.5
50.2
50.9
51.7
52.4
53.0
53.7
54.4
17. Bukittinggi
118.3
120.5
122.6
124.7
126.8
128.8
130.8
132.7
18. Payakumbuh
123.7
125.7
127.8
129.8
131.8
133.7
135.6
137.5
82.6
83.6
84.7
85.7
86.6
87.6
88.5
89.4
5066.5
5131.9
5196.3
5259.5
5321.5
5382.1
5441.2
5498.8
19. Pariaman
Sumatera Barat
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2010-2020, BPS Sumatera Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
2.3.4 Jumlah Penduduk Perkotaan
Data jumlah penduduk perkotaan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat,
sesuai dengan data BPS Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Daerah Perkotaan dan Perdesaan menurut Kabupaten/Kota,
2010-2015
Kabupaten/Kota
2010
2011
Perkotaan
2012
2013
2014
2015
Kabupaten
01. Kep. Mentawai
6 905
7 064
7 222
7 392
7 549
12 374
02. Pesisir Selatan
42 952
43 344
43 744
44 124
44 503
69 516
03. Solok
18 729
18 886
19 037
19 180
19 328
39 378
04. Sijunjung
29 951
30 539
31 144
31 716
32 310
45 075
05.Tanah Datar
76 620
76 870
77 096
77 313
77 540
96 635
06. Padang Pariaman
128 146
129 098
130 014
130 889
131 750
154 816
07. Agam
151 289
152 679
154 070
155 379
156 713
184 106
08. Lima Puluh Kota
34 461
34 854
35 238
35 618
35 988
56 541
09. Pasaman
32 739
33 155
33 561
33 971
34 360
49 522
10. Solok Selatan
30 887
31 546
32 183
32 835
33 467
42 831
11. Dharmasraya
71 676
73 976
76 306
78 610
80 938
95 460
12. Pasaman Barat
55 392
56 730
58 073
59 391
60 708
84 483
802 736
815 814
828 379
841 108
853 478
893 389
72. Solok
58 543
59 794
61 065
62 378
63 633
65 446
73. Sawahlunto
35 600
35 971
36 432
36 779
37 173
40 830
74. Padang Panjang
44 969
45 720
46 415
47 197
47 835
50 376
Kota
71. Padang
75. Bukittinggi
111 725
113 903
116 075
118 260
120 491
122 621
76. Payakumbuh
91 668
93 268
94 933
96 615
98 206
106 869
77. Pariaman
59 931
60 770
61 586
62 442
63 180
68 646
1 884 919
1 913 981
1 942 573
1 971 197
1 999 150
2 278 914
Sumatera Barat
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat tahun 2016
2.4
ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN
2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi
Perekonomian suatu daerah sangat tergantung dari sumber daya alam dan
faktor produksi yang dimiliki daerah tersebut. Hal itu berarti besarnya Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atau perekonomian di suatu daerah terbentuk dari berbagai
macam aktivitas atau kegiatan ekonomi yang timbul di daerah tersebut. Berbagai
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
kegiatan ekonomi yang timbul tersebut dikelompokkan kedalam tujuh belas sektor
lapangan usaha. PDRB punya peran arti penting dalam mengukur keberhasilan
pembangunan yang telah dicapai dan juga dapat dijadikan suatu ukuran untuk
menentukan arah pembangunan suatu daerah di masa yang akan datang.
Tabel 2.9.
PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 – 2015 (dalam juta rupiah)
Tahun
No
Lapangan Usaha
2011
1
2
2012
2013
2014*
2015**
3
4
5
6
7
A
B
Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
3.600.924
116.035
3.911.970
132.206
4.339.601
153.921
4.844.388
193.134
5.202.334
218.562
C
Industri pengolahan
1.314.913
1.446.077
1.562.678
1.696.633
1.874.215
D
Pengadaan listrik dan gas
1.472
1.463
1.404
1.658
2.209
832
905
1.022
1.092
1.252
410.430
824.001
575.906
923.334
560.784
1.031.224
659.378
1.136.974
759.810
1.275.139
334.662
36.143
377.478
40.570
435.363
45.916
511.830
52.277
560.866
60.991
340.493
135.095
104.062
4.237
306.046
390.351
157.507
114.567
4.789
346.147
414.358
178.779
130.253
5.416,72
382.266
464.256
205.681
151.274
6.032
417.624
470.131
230.260
169.509
6.800
415.498
151.649
79.958
43.458
175.396
94.181
48.694
207.645
106.455
57.036
234.564
119.309
63.664
7.804.409
8.649.546
9.626.420
10.780.768
258.358
126.686
68.861
11.701.479
E
Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
F
Konstruksi
G
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
H
Transportasi dan pergudangan
I
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
J
Informasi dan komunikasi
K
Jasa keuangan dan asuransi
L
Real estat
M,N
Jasa perusahaan
O
Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib
P
Jasa pendidikan
Q
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
R,S,T,U Jasa lainnya
TOTAL
Keterangan :
*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016
Struktur perekonomian Kabupaten Pasaman Barat tercermin dari peranan
masing - masing sektor terhadap PDRB yang dihasilkan. Selama 5 (lima) tahun
terakhir beberapa sektor yang memiliki peran terbesar dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yakni sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan, selanjutnya diikuti oleh sektor industri pengolahan
dan perdagangan besar dan eceran.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-15
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sumbangan terbesar
diberikan oleh subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian dengan
distribusi sebesar 4,3 triliyun rupiah dari 5,20 milyar rupiah sumbangan PDRB sektor
ini atau mencapai 84,82 persen. Lapangan usaha tanaman pangan dan tanaman
perkebunan merupakan bidang usaha penyumbang PDRB terbesar pada subsektor
pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian.
Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk menunjukkan
laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.
Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai pertumbuhan jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan suatu daerah pada periode waktu tertentu. Tinggi rendahnya
laju pertumbuhan tersebut lebih disebabkan adanya fluktuasi laju pertumbuhan
beberapa sektor ekonomi, utamanya sektor pertanian yang merupakan sektor dominan
yang telah mengalami fluktuasi cukup signifikan.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.10.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2015
Tahun
No
1
Lapangan Usaha
2011
(%)
2012
(%)
2013
(%)
2014*
(%)
2015**
(%)
2
3
4
5
6
7
A
B
C
D
Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Pengadaan listrik dan gas
6,90
4,96
6,02
5,02
5,53
5,79
6,55
5,12
4,98
5,87
6,29
1,96
5,04
5,91
6,55
8,73
4,38
5,95
4,88
2,02
E
Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
Transportasi dan pergudangan
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
Informasi dan komunikasi
Jasa keuangan dan asuransi
Real estat
Jasa perusahaan
Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
5,97
0,34
12,27
6,25
6,34
6,95
6,72
7,27
6,94
10,42
8,09
8,05
7,47
10,11
6,42
6,34
6,29
7,21
6,36
9,17
6,42
8,38
6,46
8,75
6,47
1,01
7,48
6,70
6,06
5,89
12,24
9,75
6,76
6,09
0,71
11,65
7,35
6,79
6,12
2,91
8,76
6,23
6,81
6,16
2,11
10,21
5,49
6,77
5,74
5,45
5,64
6,47
9,28
10,52
8,80
7,24
5,42
7,64
7,24
7,07
F
G
H
I
J
K
L
M,N
O
P
Q
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-16
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
R,S,T,U Jasa lainnya
Rata-Rata
4,69
4,76
4,80
4,90
5,13
6,33
6,33
6,40
6,03
5,70
Keterangan :
*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016
2.4.2 Data Pendapatan perkapita
PDRB perkapita dihitung dari jumlah PDRB atas dasar harga berlaku dibagi
dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. Berdasarkan tabel PDRB perkapita
Kabupaten Pasaman Barat atas dasar harga berlaku, pada tahun 2015 sebesar 28,52
juta rupiah, lebih tinggi 6,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya
mencapai 26,86 juta rupiah. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan
kontribusi paling besar terhadap PDRB perkapita Kabupaten Pasaman Barat yang
mencapai 12,61 juta rupiah. Subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa
pertanian adalah lapangan usaha penyumbang PDRB perkapita terbesar pada pada
sektor ini dengan capaian sebesar 10,61 juta rupiah. Ini memperlihatkan dominannya
pengaruh sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap
perekonomian daerah Kabupaten Pasaman Barat.
Tabel 2.11.
PDRB Per Kapita Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlalu
Tahun 2011 - 2015 (dalam juta rupiah)
Tahun
No
1
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M,N
O
Lapangan Usaha
2
Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Pengadaan listrik dan gas
Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
Transportasi dan pergudangan
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
Informasi dan komunikasi
Jasa keuangan dan asuransi
Real estat
Jasa perusahaan
Administrasi pemerintahan, pertahanan
2011
2012
2013
2014*
3
2015**
4
5
6
7
9,59
0,31
3,50
0,00
0,00
10,20
0,34
3,76
0,00
0,00
11,04
0,39
3,98
0,00
0,00
12,09
0,48
4,25
0,00
0,00
12,68
0,53
4,57
0,01
0,00
1,09
2,20
1,24
2,40
1,43
2,62
1,64
2,83
1,85
3,11
0,89
0,10
0,98
0,11
1,11
0,12
1,27
0,13
1,37
0,15
0,91
0,36
0,28
0,01
0,82
1,02
0,41
0,30
0,01
0,90
1,05
0,46
0,33
0,01
0,97
1,16
0,51
0,38
0,02
1,04
1,15
0,56
0,41
0,02
1,01
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-17
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
dan jaminan sosial wajib
P
Q
R,S,T,U
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa lainnya
Total
0,40
0,21
0,12
0,46
0,25
0,13
0,53
0,27
0,15
0,58
0,30
0,16
0,63
0,31
0,17
20,79
22,51
24,50
26,84
28,52
Keterangan :
*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016
2.4.3 Data Kondisi Lingkungan Strategis
a. Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Pasaman Barat bervariasi antara datar,
bergelombang dan bukit bergunung. Kabupaten Pasaman Barat berada pada
ketinggian 0-2.912 meter di atas permukaan laut (dpl). Kondisi topografi Kabupaten
Pasaman Barat secara umum dapat dikategorikan menjadi 4 kondisi sebagai berikut :
1. Coastal land/flat land, yaitu suatu daratan yang berawal dari garis pasang surut
pada kontur elevasi 0 dengan kelerengan 0 – 3% menuju daratan pada ketinggian
5 meter dari permukaan laut. Satuan topografi ini terdiri dari endapan pantai dan
alluvial yang membentuk daratan rendah dan rawa-rawa berlumpur seperti di
daerah Sasak, Muara Bingung dan Air Bangis serta desa-desa lainnya di pinggir
pantai.
2. Low land dengan daratan bergelombang elevasi di atas 15 meter dari permukaan
laut, dengan kelerengan 3 – 8% menuju kaki bukit yang terbebas dari areal pasang
surut.
3. Middle land merupakan daerah bergelombang yang berawal dari batas ter-tinggi
low land menuju kawasan perbukitan dengan kelerengan 8 – 15% mencapai
elevasi 50 di atas permukaan laut.`
4. Up land merupakan areal perbukitan mempunyai ketinggian hingga 2.912 meter di
atas permukaan laut, sebagian besar merupakan wilayah kawasan lindung.
Wilayah topografi Kabupaten Pasaman Barat yang mempunyai bentang relatif datar
adalah Kecamatan Sungai Beremas. Sedangkan wilayah perbukitan terdapat di
sebagian besar wilayah Kecamatan Pasaman, Kecamatan Lembah Melintang,
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-18
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Kecamatan Kinali dan Kecamatan Talamau. Berdasarkan data topografi sebagaimana
terlihat pada Tabel 2.12 dan Gambar 2.6.
Tabel 2.12
Luas Daerah dan Ketinggian Dari Permukaan Laut (DPL) Per Kecamatan
Kabupaten Pasaman Barat
No.
Kecamatan
Luas
(km2)
Ketinggian
(m dpl)
1
Sungai Beremas
440,48
0 – 319
2
Ranah Batahan
354,88
23 – 753
3
Koto Balingka
340,78
0 – 811
4
Sungai Aur
420,16
0 – 1.983
5
Lembah Melintang
263,77
15 – 725
6
Gunung Tuleh
453,97
26 – 1.875
7
Talamau
324,24
225 – 2.019
8
Pasaman
508,93
40 – 2.913
9
Luhak Nan Duo
174,21
0 – 1.250
10
Sasak Ranah Pasisie
123,71
0 – 10
11
Kinali
482,64
0 – 1.332
Jumlah
3.887,77
-
Sumber : Pasaman Barat dalam Angka 2016.
Selain dari data di atas, berdasarkan hasil interpretasi dan analisis terhadap
Peta Rupa Bumi yang bersumber dari Bakosurtanal, kawasan dengan tingkat
kemiringan 8%. Komposisi
kemiringan lahan (lereng) sebagaimana terlihat Gambar 2.7, Tabel 2.13 dan Tabel
2.14
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-19
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.6
Peta Topografi Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-20
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.7
Peta Kemiringan Lereng Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-21
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 2.13
Kemiringan Lereng di Kabupaten Pasaman Barat
Simbol
A
B
C
D
Kelas Lereng
Datar
Berombak
Berbukit
Bergunung
Luas
Tingkat
Kemiringan
Km²
0 –15%
15 – 25%
25 – 40%
> 40%
256.325,00
23.737,00
24.083,00
84.632,00
65,9
6,11
6,19
21,77
388.777,00
100,00
Jumlah
%
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
Tabel 2.14
Nama Gunung Per Kecamatan Kabupaten Pasaman Barat
No.
Kecamatan
Nama Gunung
1
Sungai Beremas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sincancang
Marando
Jawi-Jawi
Terusan
Galanggang
Lantuer
Ranggasan
Leco
2
Ranah Batahan
1.
Sigantang
5
Lembah Melintang
1.
2.
Kelabu
Malintang
8
Pasaman
1.
2.
Pasaman
Talamau
Tinggi (m)
198
230
250
175
20
425
659
84
1.573
2.179
1.983
2.190
2.913
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
b. Geohidrologi
Kabupaten Pasaman Barat memiliki hidrologi berupa sungai, yang berasal dari
11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kondisi air tanah dalam di
Kabupaten Pasaman Barat memiliki potensi yang cukup besar bagi pemenuhan
kebutuhan air baku masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sungai
yang melintas di Kabupaten Pasaman terdiri dari sungai besar dan sungai kecil yang
berpola dendritik. Lebih dari 100 sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasaman
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-22
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Barat. Sungai-sungai tersebut berupa sungai permanen yang setiap tahunnya selalu
mengalir.
Berdasarkan
informasi
yang
diperoleh
potensi
cekungan
air
tanah
(hidrogeologi) yang terpantau, air tanah bebas 445 juta m3/tahun dan air tanah tertekan
65 juta m3/tahun. Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah
Kabupaten Pasaman Barat ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan
laut. Kondisi ini yang mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kabupaten
Pasaman Barat yang rawan terhadap banjir/genangan. Karakteristik sungai yang
terdapat di wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 2.15.
Sedangkan DAS di Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Gambar 2.8.
Tabel 2.15
Nama Sungai Di Kabupaten Pasaman Barat
No
Kecamatan
1
Sungai Beremas
2
Ranah Batahan
Nama Sungai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Batang Pardantiangan
Batang Bamban
Batang Tamak
Sungai Pinang
Batang Pakau
Air Ganggang
Air Runding
Anak Air Kamang Gadang
Batang Sopan
Anak Air Tandikek
Air Garingging
Air Balam
Air Salak
Air Tangguli
Air Banjar Alang
Air Kampung Alai
Air Kampung Pinang
Air Tengah
Batang Paraman Mudik
Batang Batahan
Batang Air Pariaman Sawah
Batang Siduampan
Air Tarap
Air Simpang Tolang
Air Pasak
Batang Silaping
Air Batu
Batang Muara Gobing
Batang Partandangan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Anak Air Bunga Tanjung I
Anak Air Bunga Tanjung II
Anak Air Pematang Gunung
Air Tepi
Air Suak
Pincuran Mingkudu
Titian Biduak
Air Sibunian
Anak Air Kampung Padang
Anak Air Pati Bubur
Batang Tamiang Ampalu
Batang Ampalu
Anak Air Simpang Kanan
Anak Air Kemuning
Danau Karuah
Danau Jernih
Batang Air Simpang Betung
Batang Penggambiran
Air Talang
Batang Simpang Tolang
Air Doli-Dolin
Batang Laping Kuning
Air Lembut
Air Pigogoh
Sungai Sariak
Anak Air Sigantang Mudik
Aek Napal
Batang Taming
2-23
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
No
Kecamatan
3
Koto Balingka
4
Sungai Aur
5
Lembah Melintang
6
Gunung Tuleh
7
Talamau
8
Pasaman
9
Luhak Nan Duo
10
Sasak Ranah Pasisie
11
Kinali
Nama Sungai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Batang Air Balam
Batang Sikabau
Batang Siduampan
Batang Lapu
Batang Sopan
Batang Muara Labung
Batang Sikilang
Batang Air Haji
Batang Tomang
Batang Cubadak
Batang Kasiak Putih
Batang Geringging
Batang Sopan Bawah
Batang Maligi
Batang Sontang
Batang Tinggiran
Batang Bayang
Batang Bayang Tengah
Batang Sikabu
Sungai Danau
Batang Alin
Batang Kabau Alin
Batang Pasaman
Batang Tinggam
Batang Kularian
Sungai Abuk Tunggang
Sungai Abuk
Batang Karunie
Batang Tongar
Batang Biluan
Batang Kapar
Sungai Talang
Batang Sialang
Batang Jambak
Batang bayur
Batang Munigo
Batang Pasaman
7.
8.
9.
10.
11.
12.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
5.
6.
7.
Air Parumpangan
Air Kagulangan
Air Talang
Air Danau Karuh
Air Salak
Air Pining Rayan
Batang Sijanih
Batang Simpang
Batang Balerang Gadang
Air Putih
Batang Kamuning
Batang Marokek
Batang Malancar
Batang Paraman
Batang Simpang Beringin
Batang Bangai
Batang Maligi
Batang Air Haji
Batang Sontang
3.
4.
4.
5.
6.
6.
7.
8.
9.
10.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
2.
Batang Saligawan
Batang Timbaiak
Batang Talao
Batang Paraman
Batang Sopan
Batang Lipatan / Bdr Rambah
Batang Toman
Batang Ampu
Sungai Sarik
Batang Tipo
Batang Tamang
Sungai Sariak
Air Dingin
Air Mandau
Batang Ampu Kecil
Batang Ampu Gadang
Batang Kapar
1.
2.
3.
4.
5.
Batang Pinagar
Batang Mandiangin
Sungai Paku
Batang Silambau
Batang Kinali
6.
7.
8.
9.
10.
Batang Partupangan
Batang Bunut
Air Rawu
Batang Patimah
Batang Masang
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-24
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.8
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-25
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Kondisi hidrogeologi yang digambarkan melalui dugaan ketersediaan air tanah
dan produktivitas akifernya. Kondisi hidrogeologi sebagian besar wilayah Kabupaten
Pasaman Barat terdiri dari :
1. Akifer Dengan Aliran Melalui Ruang Antar Butir (aquifers in which flow is
intergranular)
Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)
Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang. Kedudukan muka air tanah
bebas umumnya dekat permukaan sampai 5 m dari muka air tanah setempat.
Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr.detik. Debit sumur diperkirakan
mencapai 10 ltr/detik.
Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, mode-rately
productive aquifers)
Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang sampai rendah. Kedudukan
muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan sampai 14 meter dari muka
tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari 25 ltr/detik. Debit sumur
diperkirakan mencapai 5 ltr/detik.
Setempat, akifer dengan produktivitas sedang (locally, moderately productive
aquifers)
Akifer terutama pasir lempungan, tidak menerus, tipis dengan keterusan
rendah. Kedudukan muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan, kurang
dari 10 meter dari muka tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari
10 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan kurang dari 5 ltr/detik.
2. Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan dan Ruang Antar Butir (aquifers in
which flow is both through fissures and interstices)
Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)
Akifer dengan keterusan dan kisaran kedalaman muka air tanah beragam.
Debit mata air umumnya kurang dari 200 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan
mencapai lebih dari 5 ltr/detik.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-26
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, moderately
productive aquifers)
Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedalaman muka air tanah bebas
umumnya dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 100 ltr/detik. Debit
sumur diperkirakan kurang dari 5 ltr/detik.
Setempat, akifer dengan produktivitas sedang (locally, moderately productive
aquifers)
Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedudukan muka air tanah
bebasnya, dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr/detik.
3. Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan, Rekahan dan Saluran (aquifers in
which flow is through fissures, fractures and channels)
Akifer produktif tinggi sampai sedang (highly to moderately productive aquifers)
Aliran air tanah terbatas pada zona celahan, rekahan dan saluran pelarutan.
Debit sumur dan mata air beragam dalam kisaran yang besar, debit mata air
kurang dari 1 sampai 400 ltr/detik.
4. Akifer Bercelah atau Sarang Produktif Kecil dan Daerah Air Tanah Langka
(aquifers fissured or porous of poor productivity and regions without
exploitable groundwater)
Akifer dengan produktivitas kecil, setempat, berarti (poorly productive aquifers
of local importance)
Setempat, pada zona pelapukan, air tanah dangkal dalam jumlah terbatas
masih dapat diperoleh. Kedalaman muka air tanah bebas dekat permukaan
sampai 11 meter dari muka tanah setempat. Pemunculan mata air pada zona
rekahan kurang dari 2 ltr/detik.
Daerah air tanah langka (regions without axploitable groundwater)
Kondisi geohidrologi daerah Pasaman Barat mayoritas adalah daerah vulkanik
dan sebagian berupa daerah batuan beku, sedimen dll. Catchment area mengalir dari
Utara ke Selatan. Air berasal dari Gunung Pasaman dan Gunung Talamau.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-27
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
c. Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dibentuk oleh endapan permukaan
formasi batuan pegunungan. Berdasarkan peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat
dan sekitarnya, maka wilayah ini dibagi menjadi beberapa secara genetik dan
paratemis, yaitu:
1. Satuan Geomorfologi Lipat-Patahan yang meliputi 40% dari seluruh wilayah
kabupaten Pasaman Barat.
2. Satuan Morfologi Perbukitan Karts yang tersebar setempat-setempat yang
mencover sebanyak 10% coverage.
3. Satuan dataran Pantai dan Aluvial yang meliputi 50%, yang menyebar dari Barat ke
Timur.
Patahan geologi/struktur geologi yang dominan pada daerah Pasaman Barat
adalah Sesar Great Sumatera Fault Zone yang terdiri dari : Sesar Turun, Lipatan,
sesar Geser dll. Ada kelurusan-kelurusan sesar seperti sesar yang melintang dari
Gunung Malintang dan Gunung Talamau, berupa pola-pola kelurusan dari mofologi
dan sesar, hanya tidak aktif. Pola kelurusan ini merupakan akibat dari pengaruh gaya
pada sesar Semangko/Sesar Sumatera yang sangat aktif.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka daerah Pasaman barat, khususnya
daerah bagian Barat Daya–Barat Laut yang mengikuti arah Pulau Sumatera. Daerah
ini adalah pengaruh dari sesar Sumatera. Daerah bagian Selatan walaupun aman
tetapi daerah pantai Pasaman Barat harus waspada dari gelombang Tsunami. Bagian
Selatan daerah Pasaman Barat relatif lebih stabil dari gerakan tanah dan gempa bumi
yang selalu terjadi setiap saat pada daerah sepanjang Sumatera Fault Zone, hal ini
karena daerah Sumatera Fault Zone ini (sesar Sumatera) ini merupakan sesar yang
aktif, sehingga setiap saat jalur ini selalu bergerak.
Kejadian ini disebabkan Plate Tektonik (ocean crust) selalu bergerak kearah
Utara-Timur Laut dan menunjam ke bawah karena bertemu Lempeng Daratan
Kontinental (continental crust) yang saling bergerak berlawanan arah, akibatnya
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-28
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
daerah sepanjang Pulau Sumatera dari Aceh sampai Lampung sebelah Selatan selalu
bergerak dan tidak stabil. Guna mengetahui struktur geologi dapat dilihat Gambar 2.8.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-29
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.9
Peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-30
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
d. Klimatologi
Kabupaten Pasaman Barat secara geografis berada di kawasan pesisir pantai
barat Sumatera yang menyebabkan suhu udara selalu panas dan lembab. Sirkulasi
musim Mansoon dan konfergensi Inter Tropis sangat mempengaruhi iklim daerah
Pasaman Barat. Suhu udara Kabupaten Pasaman Barat berkisar 20ºC - 26ºC dengan
kelembaban udara sekitar 88%. Kecepatan angin di wilayah darat minimal 4 km/jam
dan maksimal 20 km/jam. Dari hasil pemantauan Stasiun Meterologi, pada tahun 2008
curah hujan berkisar antara 48 mm - 691 mm dengan rata-rata curah hujan 345
mm/bulan, sedangkan jumlah hari hujan berkisar antara 6 - 22 hari dengan rata-rata
hari hujan 10 hari/bulan.
Berdasarkan dari iklim di atas maka menurut Ferguson dan Scenet, Kabupaten
Pasaman Barat tergolong pada jenis/tipe iklim A (sangat basah) atau tropika basah.
Untuk mengetahui iklim Kabupaten Pasaman Barat secara umum dapat dilihat pada
Tabel 2.16.
Tabel 2.16
Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Di Kabupaten Pasaman Barat
No.
Bulan
1.
Januari
2.
Februari
3.
Maret
4.
April
5.
Mei
6.
Juni
7.
Juli
Curah Hujan dan Hari Hujan
Stasiun
Simpang Tigo Ujung Gading
Curah Hujan (mm)
493
830
Hari Hujan
12
17
Curah Hujan (mm)
413
424
Hari Hujan
10
13
Curah Hujan (mm)
383
1.118
Hari Hujan
10
19
Curah Hujan (mm)
434
750
8
19
250
321
7
13
394
316
9
8
330
238
1
11
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-31
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
No.
Bulan
8.
Agustus
9.
September
10.
Oktober
11.
November
12
Desember
Rata-Rata
Curah Hujan dan Hari Hujan
Stasiun
Simpang Tigo Ujung Gading
Curah Hujan (mm)
291
408
8
11
15.6
768
6
18
Curah Hujan (mm)
524
209
Hari Hujan
17
10
264.8
126
7
4
115
500,2
3
17
Curah Hujan (mm)
302
501
Hari Hujan
8,2
13,3
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
2.4.4 Data Resiko Bencana Alam
Beberapa kawasan rawan bencana Kabupaten Pasaman Barat yang
dikelompokkan berdasarkan jenis kebencanaan adalah sebagai berikut :
1. Kawasan Rawan Longsor
Kawasan rawan bencana longsor di wilayah Kabupaten Pasaman Barat terdapat di
Kecamatan Talamau yang dilintasi jalan menuju Lubuk Sikaping (Kabupaten
Pasaman). Namun kawasan rawan atau potensial mengalami longsor dengan
kategori tanah dengan erosi tingkat tinggi meliputi di Kecamatan Gunung Tuleh,
Talamau, Pasaman, Luhak Nan Duo dan Kinali. Khusus untuk Kecamatan Gunung
Tuleh lebih disebabkan jenis batuan yang mempunyai porositas tinggi berupa batu
gamping. Kawasan dengan erosi sedang adalah kawasan perbukitan yang berada
di bagian utara dan timur wilayah Pasaman Barat yang meliputi Kecamatan Sungai
Beremas, Ranah Batahan, Koto Balingka, Lembah Melintang, Sungai Aua, Gunung
Tuleh, Talamau, Pasaman, Luhak Nan Duo dan Kinali
2. Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan pesisir pantai Kabupaten Pasaman Barat seperti halnya sepanjang barat
pantai Sumatera merupakan merupakan kawasan rawan gelombang pasang.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-32
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Kawasan ini meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aua,
Sasak Ranah Pasisie, Luhak Nan Duo dan Kinali.
3. Kawasan Rawan Banjir
Menurut data analisis kebencanaan, banjir merupakan bencana alam yang sering
terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Hal ini disebabkan karakteristik lahan berupa
satuan bentuk lahan yang memiliki topografi dataran dan cekungan pada daerah
aliran sungai (DAS). Daerah dataran banjir ini memiliki ciri-ciri berupa topografi yang
datar dan umumnya berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) yang memiliki
potensial materialnya berupa pasir dan kerikil yang masih segar atau belum
mengalami pelapukan. Kawasan yang teridentifikasi rawan terhadap banjir di
Kabupaten Pasaman Barat yaitu Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kecamatan
Pasaman, Kecamatan Luhak Nan Duo dan Gunung Tuleh.
4. Bahaya Tsunami
Seluruh bagian pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan kawasan rawan bahaya
tsunami yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori zona kerawanan yaitu :
Zona kerawanan tinggi, wilayah dengan jarak garis pantai 50 m, sepanjang
pantai dengan ketinggian kontur kurang dari 10 m dpl. Kawasan ini meliputi
Kecamatan Sungai Beremas bagian timur, Kecamatan Koto Balingka, Sungai
Aur, Sasak Ranah Pasisie, Luhak Nan Duo dan Kinali
Zona kerawanan menengah yaitu daerah sepanjang pantai dengan kontur
ketinggian 10 - 15 mdpl, dengan kemiringan lereng cukup terjal. Kawasan ini
meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aua, Sasak Ranah
Pasisie dan Kinali.
Zona kerawanan rendah yaitu wilayah sepanjang pantai dengan ketinggian 15 –
30 mdpl, dengan morfologi curam dan relief tinggi atau berbukit, dan daerah ini
dapat dimanfaatkan untuk evakuasi dan lokasi pengungsian. Kawasan ini
meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aur dan Kinali.
5. Bahaya Gempa
Mengingat lokasi Pasaman Barat yang berada pada dua patahan besar yaitu
pertemuan lempeng eurosia dan australia dengan jalur patahan Semangko Besar
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-33
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
(ring of fire) dan berdasarkan rekam jejak kejadian gempa, seluruh wilayah
Kapuaten Pasaman Barat merupakan kawasan rawan gempa.
6. Gerakan Tanah
Berdasarkan peta gerakan tanah, dimana intensitas gerakan dikelompokkan
menjadi tiga zona kerentanan gerakan tanah, yaitu :
Zona gerakan kerentanan gerakan tanah tinggi berada di bagian utara
Kecamatan Ranah Batahan, Koto Balingka, Lembah Melintang, Sungai Aur,
sebagian besar Kecamatan Gunung Tule
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
BAB 2
2.1
PROFIL
KABUPATEN PASAMAN BARAT
WILAYAH ADMINISTRASI
Kabupaten Pasaman Barat secara geografis dilintasi garis Khatulistiwa yaitu
pada 00º 03’ Lintang Utara – 00º 11’ Lintang Selatan dan 99º 10’ – Bujur Timur – 100º
04’ Bujur Timur. Kabupaten Pasaman Barat secara administratif berada di Provinsi
Sumatera Barat. Luas wilayah Kabupaten Kabupaten Pasaman Barat sekitar 3.887,77
km2 atau 9,19% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat serta memiliki luas lautan
seluas 800,47 Km2 dengan panjang garis pantai 152 km. Kabupaten Kabupaten
Pasaman Barat terdiri atas 11 kecamatan dan 19 nagari. Adapun batas-batasnya
adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara
:
dengan Kabupaten Mandaling Natal.
Sebelah Timur
:
dengan Kabupaten Pasaman.
Sebelah Selatan
:
dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman.
Sebelah Barat
:
dengan Samudera Indonesia.
Secara administratif Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan Undang-Undang No. 38
Tahun 2003 terdiri dari 7 Kecamatan, yaitu :
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
1. Kecamatan Sungai Beremas;
2. Kecamatan Ranah Batahan;
3. Kecamatan Lembah Melintang;
4. Kecamatan Gunung Tuleh;
5. Kecamatan Pasaman;
6. Kecamatan Kinali; dan
7. Kecamatan Talamau.
Selanjutnya, berdasarkan Perda Kabupaten Pasaman Barat No. 4 Tahun 2003
dan Perda Kabupaten Pasaman Barat No. 17, 18 dan 20, terjadi penambahan 4
kecamatan baru, yaitu :
1. Kecamatan Koto Balingka;
2. Kecamatan Sungai Aur;
3. Kecamatan Sasak Ranah Pasisie; dan
4. Kecamatan Luhak Nan Duo.
Kecamatan terluas di Kabupaten Pasaman Barat adalah Kecamatan Pasaman,
dengan luas 508.93 Km2 (13,09%). Sedangkan Kecamatan yang luasnya relatif kecil
adalah Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yakni tercatat 123.71 Km2 (3,18%). Cakupan
wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Tabel 2.1. Sedangkan letak dan batas
administrasi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Gambar 2.1 dan Gambar
2.2.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat Dirinci Menurut Kecamatan
No.
Kecamatan
Luas (km2)
Persentase Luas (%)
1
Sungai Beremas
440,48
11,33
2
Ranah Batahan
354,88
9,13
3
Koto Balingka
340,78
8,77
4
Sungai Aur
420,16
10,81
5
Lembah Melintang
263,77
6,78
6
Gunung Tuleh
453,97
11,68
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-2
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
7
Talamau
324,24
8,34
8
Pasaman
508,93
13,09
9
Luhak Nan Duo
174,21
4,48
10
Sasak Ranah Pasisie
123,71
3,18
11
Kinali
482,64
12,41
3.887,77
100,00
Jumlah
Sumber : Pasaman Barat dalam Angka 2016.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-3
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.1
Peta Letak dan Batas Administrasi Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-4
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.2
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat Dirinci Menurut Kecamatan
Sumber : Tabel 2.1
2.2
POTENSI WILAYAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2011-2031, terdapat tiga kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis di
Kabupaten Pasaman Barat, yaitu :
1. Kawasan Simpang Empat
Kawasan ini merupakan ibukota kabupaten yang mempunyai kecenderungan
pertumbuhan lebih tinggi dibanding pusat perkotaan lainnya. Sebagai ibukota
kabupaten, Simpang Empat mempunyai fungsi dan peran penting dalam
konteks pelayanan pada segala bidang. Untuk mengoptimalkan fungsi dan
perannya serta terciptanya kawasan perkotaan yang aman, nyaman, produktif
dan berkelanjutan diperlukan penataan yang terencana dan terprogram
dengan baik.
2. Kawasan Kinali
Kawasan Kinali merupakan kawasan yang tumbuh paling pesat secara
ekonomi kewilayahan. Kecamatan Kinali terdiri dari Nagari Kinali dan Nagari
Katiagan. Luas Kecamatan Kinali hampir 463 Km2 meliputi sebagian dari
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-5
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gunung Pasaman hingga pesisir pantai. Sumber daya alam yang terbesar
adalah bidang kehutanan, kelautan, perkebunan, pertanian, peternakan,
perikanan dan pariwisata.
3. Kawasan Air Bangis
Air Bangis adalah ibukota Kecamatan Sungai Beremas yang merupakan
kawasan perkotaan pantai yang sudah tembuh sejak zaman kerajaan
Indrapura sampai sekarang. Selain sebagai kawasan bersejarah, Air Bangis
juga mempunyai objek wisata baik wisata alam (bahari) maupun budaya. Saat
ini sedang dibangun pelabuhan laut yang diarahkan untuk angkutan barang di
kawasan ini.
Gambar 2.3
Peta Kawasan Strategis Kabupaten Pasaman Barat
Sumber : RTRW Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2031
Dalam pengembangan dan penataan ketiga kawasan strategis tersebut,
diperlukan pembangunan infrastruktur permukiman yang mendukung aktivitas
masyarakat dan kawasan sehingga terkelola dengan baik.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
2.3
DEMOGRAFI DAN URBANISASI
2.3.1 Jumlah Penduduk dan Persebarannya
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat, jumlah
penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2011 mencapai 375.344 jiwa. Tahun
2012 penduduk tumbuh sebesar 2,35 persen, sehingga jumlah penduduk pada tahun
2012 menjadi 384.149 jiwa. Tahun 2013 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Pasaman Barat mengalami penurunan menjadi 2,28 persen, sehingga tercatat jumlah
penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2013 sebesar 392.207 jiwa.
Demikian pula hal pada tahun 2014, pertumbuhan penduduk kembali turun menjadi
2,22 persen sehingga jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2014
tercatat 401.624 jiwa. Tahun 2015 jumlah penduduk tumbuh 2,16 persen sehingga
jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat tahun 2015 menjadi 410.307 jiwa
Kecamatan Pasaman sebagai ibukota kabupaten merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015. Jumlah
penduduk Kecamatan Pasaman mencapai 73.101 jiwa yang terdiri dari 37.112 jiwa
penduduk laki-laki dan 35.989 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan Kecamatan
Sasak Ranah Pasisie merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terendah yaitu
14.486 jiwa yang terdiri dari 7.399 jiwa penduduk laki-laki dan 7. 087 penduduk
perenpuan. Tabel 2.2 memperlihatkan jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat
menurut jenis kelamin per kecamatan tahun 2015.
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Pasaman Barat Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
Lembah Melintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
Luhak Nan Duo
Sasak Ranah Pasisie
Laki-Laki
12.671
13.091
14.646
17.995
23.126
10.545
13.618
37.112
21.139
7.399
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
Perempuan
12.030
12.902
14.580
17.532
23.713
10.639
13.405
35.989
20.778
7.087
Jumlah
24.701
25.993
29.226
35.487
46.839
21.184
27.023
73.010
41.917
14.486
2-7
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
11
Kinali
Jumlah
35.908
207.210
34.442
203.097
70.350
410.307
Sumber : Pasaman Barat Dalam Angka Tahun 2016
Salah satu permasalahan kependudukan di Kabupaten Pasaman Barat adalah
penyebaran yang tidak merata, hal ini akan berdampak terhadap perencanaan pola
pembangunan yang akan dilaksanakan. Secara umum, ketidakmerataan ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : keadaan geografis, letak pusat
pemerintahan dan perekonomian, pusat pendidikan, penyediaan lapangan pekerjaan,
serta fasilitas umum lainnya yang merupakan daya tarik tersendiri bagi penduduk
sehingga menyebabkan penduduk terkonsentrasi pada suatu wilayah.
Kecamatan Luhak Nan Duo memiliki jumlah penduduk 41.917 jiwa dengan luas
wilayah hanya 174,21 km2, sehingga kecamatan ini merupakan kecamatan dengan
kepadatan penduduk tertinggi, mencapai
241 jiwa per km2, melebihi kepadatan
penduduk Kecamatan Pasaman yang hanya 143 jiwa per km2. Jumlah penduduk dan
kepadatan penduduk Kabupaten Pasaman Barat per kecamatan tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel 2.5. berikut.
Tabel 2.3.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pasaman Barat
Perkecamatan Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
Lembah Malintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
Luhak Nan Duo
Sasak Ranah Pasisie
Kinali
Jumlah
Jumlah
Penduduk
24.701
25.993
29.226
35.487
46.839
21.184
27.023
73.010
41.917
14.486
70.350
410.307
Kepadatan
Per Nagari
2
Per Km
24.701
12.997
29.226
35.487
46.839
10.592
9.008
24.337
20.959
14.486
35.175
410.307
56
73
86
84
178
47
83
143
241
117
146
103
Sumber : Pasaman Barat Dalam Angka Tahun 2016
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-8
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebarannya
Kondisi kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan data dari Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dapat dilihat dari jumlah
penduduk miskin di Kabupaten Pasaman Barat selama 5 (lima) tahun terakhir (periode
2010-2014) terus mengalami penurunan, yakni pada tahun 2010 sebesar 35.100 jiwa
menurun menjadi 28.590 jiwa pada tahun 2014. Demikian juga halnya dengan tingkat
kemiskinan yang selalu menurun terus menerus dan konsisten dari 9,59 menjadi 7,08
pada tahun 2014 Gambaran tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk miskin
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada Grafik Tingkat
kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pasaman Barat berikut.
Gambar 2.4.
Grafik Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2010 s.d 2014
Sumber : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2015, data diolah.
Penurunan angka kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dari Tahun 2010 2014 relevan terhadap perkembangan Provinsi dan Nasional. Pada Tahun 2010 angka
kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat mencapai 9,59 persen terus menurun hingga
7,08 di Tahun 2014, sehingga dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir Kabupaten
Pasaman Barat dapat menurunkan angka kemiskinan sebesar 2,51 persen dengan
rata-rata penurunan 0,63 persen pertahun.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-9
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tingkat kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat mengalami penurunan setiap
tahunnya dengan pola penurunan yang relevan dengan tingkat kemiskinan rata – rata
di Provinsi Sumatara Barat dan nasional. Meskipun tingkat kemiskinan di Kabupaten
Pasaman Barat berada sedikit diatas rata-rata tingkat kemiskinan Provinsi Sumatera
Barat, berada jauh dibawah tingkat kemiskinan secara nasional.
Gambar 2.5.
Grafik Garis Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 s.d 2014
Sumber : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2015, data diolah.
Terjadi peningkatan garis kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014. Peningkatan garis kemiskinan mengindikasikan
bahwa standar penetapan penduduk miskin terus meningkat, hal ini menggambarkan
bahwa adanya perbaikan pola hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu tantangan utama dalam program-program penanggulangan
kemiskinan adalah mengidentifikasi secara tepat kelompok sasaran yang akan
menerima manfaat program berdasarkan kriteria keikutsertaan dan tujuan program.
Pada dasarnya ini berarti ketepatan memilah kelompok masyarakat yang berhak atau
yang tidak berhak menjadi peserta program. Efektivitas penetapan sasaran diyakini
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-10
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
berdampak langsung terhadap keberhasilan pencapaian tujuan program perlindungan
sosial dalam menanggulangi kemiskinan.
Terdapat
40.038
Rumah
Tangga
Sasaran
(RTS)
program-program
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat, atau setara dengan
161.197 jiwa. Angka ini menunjukkan kenaikan dari PPLS 2011, dimana terdapat
29.410 RTS atau 128.538 Individu. Perbedaan ini salah satunya karena BDT 2015
mengklasifikasikan RTS hingga Desil 4 (40 persen penduduk dengan pendapatan
terendah), sedangkan PPLS 2011 hanya mengklasifikasikan penduduk hingga Desil 3
(30 persen penduduk dengan pendapatan terendah).
Berikut adalah rekapitulasi data penerima program berdasarkan Basis Data
Terpadu
(BDT)
Tahun
2015
yang
dirilis
oleh
Tim
Nasional
Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
untuk Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4.
Rekapitulasi BDT 2015 Kabupaten Pasaman Barat
Desil 1
NO
1
2
3
4
Desil 2
Desil 3
Desil 4
Total
Kecamatan
Sungai
Beremas
Ranah
Batahan
Koto
Balingka
Lembang
Melintang
RT
Individu
RT
Individu
RT
Individu
RT
Individu
RT
Individu
622
3.731
487
2.452
791
3.194
666
2.438
2.566
11.815
476
2.704
580
2.647
1.165
3.964
1.056
2.910
3.277
12.225
608
3.629
697
3.402
1.087
4.179
1.111
3.238
3.503
14.448
1.146
6.828
819
3.952
1.299
4.589
865
2.763
4.129
18.132
5
Sungai Aur
557
3.324
532
2.489
861
3.205
895
2.472
2.845
11.490
6
Gunung
Tuleh
541
2.993
647
2.942
1.134
3.826
997
2.712
3.319
12.473
7
Talamau
1.027
5.817
892
3.884
1.781
5.909
1.538
4.357
5.238
19.967
8
Pasaman
1.169
6.246
1.038
4.415
1.417
4.700
765
2.443
4.389
17.804
9
Sasak
Ranah
Pasisie
255
1.448
380
1.726
736
2.865
821
2.627
2.192
8.666
10
Kinali
1.471
7.776
1.476
6.115
2.074
6.956
1.282
3.984
6.303
24.831
11
Luhak Nan
Duo
408
2.290
471
2.128
831
3.056
567
1.872
2.277
9.346
8.280
46.786
8.019
36.152
13.176
46.443
10.563
31.816
40.038
161.197
Jumlah
Sumber: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2015, data diolah
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-11
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam tabel 2.5 dapat dilihat
perkembangan penduduk perkecamatan di Kabupaten Pasaman Barat untuk tahun
2010-2015. Kemudian laju pertumbuhan penduduk perkecamatan dapat dilihat pada
tabel 2.6.
Tabel 2.5
Perkembangan Jumlah Penduduk Per Kecamatan
Di Kabupaten Pasaman barat Tahun 2010-2015
Perkembangan Jumlah Penduduk (jiwa)
No
Kecamatan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Sungai Beremas
22.345
22.888
23.015
23.813
24.327
24.701
2
Ranah Batahan
23.483
24.054
24.182
25.024
25.519
25.993
3
Koto Balingka
26.048
26.681
26.864
28.009
28.658
29.226
4
Sungai Aur
30.846
31.596
31.897
33.672
34.668
35.487
5
Lembah Melintang
41.924
42.943
43.223
44.940
46.001
46.839
6
Gunung Tuleh
20.315
20.809
20.790
20.862
21.010
21.184
7
Talamau
25.871
26.500
26.470
26.596
26.692
27.023
8
Pasaman
62.864
64.392
65.056
69.149
71.062
730
9
Luhak Nan Duo
37.409
38.318
38.559
40.193
40.973
41.917
10
Sasak Ranah Pasisie
13.233
13.554
13.611
14.011
14.244
14.486
11
Kinali
60.791
62.268
62.881
66.638
68.470
70.350
365.129
374.003
376.548
392.907
401.624
410.307
Pasaman Barat
Sumber: Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2016.
Tabel 2.6
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Per Kecamatan
Di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2015
No
Kecamatan
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
1
Sungai Beremas
2011
2,40
2012
0,55
2013
3,41
2014
2,14
2015
1.54
Rata-Rata
2.03
2
Ranah Batahan
2,40
0,53
3,42
1,96
1.86
2.06
3
Koto Balingka
2,40
0,68
4,17
2,29
1.98
2.34
4
Sungai Aur
2,40
0,95
5,42
2,92
2.36
2.85
5
Lembah Melintang
2,40
0,65
3,90
2,33
1.82
2.25
6
Gunung Tuleh
2,40
-0,09
0,35
0,71
0.83
0.84
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
No
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
Kecamatan
7
Talamau
2011
2,40
2012
-0,11
2013
0,47
2014
0,36
2015
1.24
Rata-Rata
0.88
8
Pasaman
2,40
1,03
6,10
2,73
2.87
3.08
9
Luhak Nan Duo
2,40
0,63
4,15
1,92
2.30
2.31
10
Sasak Ranah Pasisie
2,40
0,42
2,90
1,65
1.70
1.83
11
Kinali
2,40
0,98
5,80
2,71
2.75
2.98
2,40
0,68
4,25
2,19
2.16
2.37
Kabupaten Pasaman Barat
Sumber: Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2016, Diolah 2016
Sementara itu, proyeksi perkembangan penduduk untuk 2013-2020 sesuai
dengan data BPS Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut
Tabel 2.7
Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2013-2020
Kabupaten/Kota
01. Kep. Mentawai
2013
81.8
2014
83.6
2015
85.3
2016
87.0
2017
88.7
2018
90.4
2019
92.0
2020
93.6
02. Pesisir Selatan
442.7
446.5
450.2
453.8
457.3
460.7
463.9
467.1
03. Solok
358.4
361.1
363.7
366.2
368.7
371.1
373.4
375.7
04. Sijunjung
214.6
218.6
222.5
226.3
230.1
233.8
237.4
240.9
05.Tanah Datar
342.9
343.9
344.8
345.7
346.6
347.4
348.2
348.9
06. Padang Pariaman
400.9
403.5
406.1
408.6
411.0
413.3
415.6
417.8
07. Agam
469.0
473.0
476.9
480.7
484.3
487.9
491.3
494.6
08. Lima Puluh Kota
361.6
365.4
369.0
372.6
376.1
379.5
382.8
386.0
09. Pasaman
263.8
266.9
269.9
272.8
275.7
278.5
281.2
283.9
10. Solok Selatan
153.9
156.9
159.8
162.7
165.6
168.4
171.1
173.8
11. Dharmasraya
210.7
216.9
223.1
229.3
235.5
241.6
247.6
253.5
12. Pasaman Barat
392.9
401.6
410.3
418.8
427.3
435.6
443.7
451.7
13. Padang
876.7
889.6
902.4
915.0
927.0
939.1
950.9
962.2
14. Solok
63.5
64.8
66.1
67.3
68.6
69.8
71.0
72.1
15. Sawahlunto
59.0
59.6
60.2
60.8
61.4
61.9
62.5
63.0
16. Padang Panjang
49.5
50.2
50.9
51.7
52.4
53.0
53.7
54.4
17. Bukittinggi
118.3
120.5
122.6
124.7
126.8
128.8
130.8
132.7
18. Payakumbuh
123.7
125.7
127.8
129.8
131.8
133.7
135.6
137.5
82.6
83.6
84.7
85.7
86.6
87.6
88.5
89.4
5066.5
5131.9
5196.3
5259.5
5321.5
5382.1
5441.2
5498.8
19. Pariaman
Sumatera Barat
Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2010-2020, BPS Sumatera Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-13
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
2.3.4 Jumlah Penduduk Perkotaan
Data jumlah penduduk perkotaan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat,
sesuai dengan data BPS Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Daerah Perkotaan dan Perdesaan menurut Kabupaten/Kota,
2010-2015
Kabupaten/Kota
2010
2011
Perkotaan
2012
2013
2014
2015
Kabupaten
01. Kep. Mentawai
6 905
7 064
7 222
7 392
7 549
12 374
02. Pesisir Selatan
42 952
43 344
43 744
44 124
44 503
69 516
03. Solok
18 729
18 886
19 037
19 180
19 328
39 378
04. Sijunjung
29 951
30 539
31 144
31 716
32 310
45 075
05.Tanah Datar
76 620
76 870
77 096
77 313
77 540
96 635
06. Padang Pariaman
128 146
129 098
130 014
130 889
131 750
154 816
07. Agam
151 289
152 679
154 070
155 379
156 713
184 106
08. Lima Puluh Kota
34 461
34 854
35 238
35 618
35 988
56 541
09. Pasaman
32 739
33 155
33 561
33 971
34 360
49 522
10. Solok Selatan
30 887
31 546
32 183
32 835
33 467
42 831
11. Dharmasraya
71 676
73 976
76 306
78 610
80 938
95 460
12. Pasaman Barat
55 392
56 730
58 073
59 391
60 708
84 483
802 736
815 814
828 379
841 108
853 478
893 389
72. Solok
58 543
59 794
61 065
62 378
63 633
65 446
73. Sawahlunto
35 600
35 971
36 432
36 779
37 173
40 830
74. Padang Panjang
44 969
45 720
46 415
47 197
47 835
50 376
Kota
71. Padang
75. Bukittinggi
111 725
113 903
116 075
118 260
120 491
122 621
76. Payakumbuh
91 668
93 268
94 933
96 615
98 206
106 869
77. Pariaman
59 931
60 770
61 586
62 442
63 180
68 646
1 884 919
1 913 981
1 942 573
1 971 197
1 999 150
2 278 914
Sumatera Barat
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat tahun 2016
2.4
ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN
2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi
Perekonomian suatu daerah sangat tergantung dari sumber daya alam dan
faktor produksi yang dimiliki daerah tersebut. Hal itu berarti besarnya Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atau perekonomian di suatu daerah terbentuk dari berbagai
macam aktivitas atau kegiatan ekonomi yang timbul di daerah tersebut. Berbagai
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-14
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
kegiatan ekonomi yang timbul tersebut dikelompokkan kedalam tujuh belas sektor
lapangan usaha. PDRB punya peran arti penting dalam mengukur keberhasilan
pembangunan yang telah dicapai dan juga dapat dijadikan suatu ukuran untuk
menentukan arah pembangunan suatu daerah di masa yang akan datang.
Tabel 2.9.
PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 – 2015 (dalam juta rupiah)
Tahun
No
Lapangan Usaha
2011
1
2
2012
2013
2014*
2015**
3
4
5
6
7
A
B
Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
3.600.924
116.035
3.911.970
132.206
4.339.601
153.921
4.844.388
193.134
5.202.334
218.562
C
Industri pengolahan
1.314.913
1.446.077
1.562.678
1.696.633
1.874.215
D
Pengadaan listrik dan gas
1.472
1.463
1.404
1.658
2.209
832
905
1.022
1.092
1.252
410.430
824.001
575.906
923.334
560.784
1.031.224
659.378
1.136.974
759.810
1.275.139
334.662
36.143
377.478
40.570
435.363
45.916
511.830
52.277
560.866
60.991
340.493
135.095
104.062
4.237
306.046
390.351
157.507
114.567
4.789
346.147
414.358
178.779
130.253
5.416,72
382.266
464.256
205.681
151.274
6.032
417.624
470.131
230.260
169.509
6.800
415.498
151.649
79.958
43.458
175.396
94.181
48.694
207.645
106.455
57.036
234.564
119.309
63.664
7.804.409
8.649.546
9.626.420
10.780.768
258.358
126.686
68.861
11.701.479
E
Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
F
Konstruksi
G
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
H
Transportasi dan pergudangan
I
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
J
Informasi dan komunikasi
K
Jasa keuangan dan asuransi
L
Real estat
M,N
Jasa perusahaan
O
Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib
P
Jasa pendidikan
Q
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
R,S,T,U Jasa lainnya
TOTAL
Keterangan :
*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016
Struktur perekonomian Kabupaten Pasaman Barat tercermin dari peranan
masing - masing sektor terhadap PDRB yang dihasilkan. Selama 5 (lima) tahun
terakhir beberapa sektor yang memiliki peran terbesar dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yakni sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan, selanjutnya diikuti oleh sektor industri pengolahan
dan perdagangan besar dan eceran.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-15
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sumbangan terbesar
diberikan oleh subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian dengan
distribusi sebesar 4,3 triliyun rupiah dari 5,20 milyar rupiah sumbangan PDRB sektor
ini atau mencapai 84,82 persen. Lapangan usaha tanaman pangan dan tanaman
perkebunan merupakan bidang usaha penyumbang PDRB terbesar pada subsektor
pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian.
Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk menunjukkan
laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.
Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai pertumbuhan jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan suatu daerah pada periode waktu tertentu. Tinggi rendahnya
laju pertumbuhan tersebut lebih disebabkan adanya fluktuasi laju pertumbuhan
beberapa sektor ekonomi, utamanya sektor pertanian yang merupakan sektor dominan
yang telah mengalami fluktuasi cukup signifikan.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.10.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2015
Tahun
No
1
Lapangan Usaha
2011
(%)
2012
(%)
2013
(%)
2014*
(%)
2015**
(%)
2
3
4
5
6
7
A
B
C
D
Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Pengadaan listrik dan gas
6,90
4,96
6,02
5,02
5,53
5,79
6,55
5,12
4,98
5,87
6,29
1,96
5,04
5,91
6,55
8,73
4,38
5,95
4,88
2,02
E
Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
Transportasi dan pergudangan
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
Informasi dan komunikasi
Jasa keuangan dan asuransi
Real estat
Jasa perusahaan
Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
5,97
0,34
12,27
6,25
6,34
6,95
6,72
7,27
6,94
10,42
8,09
8,05
7,47
10,11
6,42
6,34
6,29
7,21
6,36
9,17
6,42
8,38
6,46
8,75
6,47
1,01
7,48
6,70
6,06
5,89
12,24
9,75
6,76
6,09
0,71
11,65
7,35
6,79
6,12
2,91
8,76
6,23
6,81
6,16
2,11
10,21
5,49
6,77
5,74
5,45
5,64
6,47
9,28
10,52
8,80
7,24
5,42
7,64
7,24
7,07
F
G
H
I
J
K
L
M,N
O
P
Q
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-16
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
R,S,T,U Jasa lainnya
Rata-Rata
4,69
4,76
4,80
4,90
5,13
6,33
6,33
6,40
6,03
5,70
Keterangan :
*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016
2.4.2 Data Pendapatan perkapita
PDRB perkapita dihitung dari jumlah PDRB atas dasar harga berlaku dibagi
dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. Berdasarkan tabel PDRB perkapita
Kabupaten Pasaman Barat atas dasar harga berlaku, pada tahun 2015 sebesar 28,52
juta rupiah, lebih tinggi 6,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya
mencapai 26,86 juta rupiah. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan
kontribusi paling besar terhadap PDRB perkapita Kabupaten Pasaman Barat yang
mencapai 12,61 juta rupiah. Subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa
pertanian adalah lapangan usaha penyumbang PDRB perkapita terbesar pada pada
sektor ini dengan capaian sebesar 10,61 juta rupiah. Ini memperlihatkan dominannya
pengaruh sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap
perekonomian daerah Kabupaten Pasaman Barat.
Tabel 2.11.
PDRB Per Kapita Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlalu
Tahun 2011 - 2015 (dalam juta rupiah)
Tahun
No
1
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M,N
O
Lapangan Usaha
2
Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Pengadaan listrik dan gas
Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
Transportasi dan pergudangan
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
Informasi dan komunikasi
Jasa keuangan dan asuransi
Real estat
Jasa perusahaan
Administrasi pemerintahan, pertahanan
2011
2012
2013
2014*
3
2015**
4
5
6
7
9,59
0,31
3,50
0,00
0,00
10,20
0,34
3,76
0,00
0,00
11,04
0,39
3,98
0,00
0,00
12,09
0,48
4,25
0,00
0,00
12,68
0,53
4,57
0,01
0,00
1,09
2,20
1,24
2,40
1,43
2,62
1,64
2,83
1,85
3,11
0,89
0,10
0,98
0,11
1,11
0,12
1,27
0,13
1,37
0,15
0,91
0,36
0,28
0,01
0,82
1,02
0,41
0,30
0,01
0,90
1,05
0,46
0,33
0,01
0,97
1,16
0,51
0,38
0,02
1,04
1,15
0,56
0,41
0,02
1,01
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-17
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
dan jaminan sosial wajib
P
Q
R,S,T,U
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa lainnya
Total
0,40
0,21
0,12
0,46
0,25
0,13
0,53
0,27
0,15
0,58
0,30
0,16
0,63
0,31
0,17
20,79
22,51
24,50
26,84
28,52
Keterangan :
*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016
2.4.3 Data Kondisi Lingkungan Strategis
a. Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Pasaman Barat bervariasi antara datar,
bergelombang dan bukit bergunung. Kabupaten Pasaman Barat berada pada
ketinggian 0-2.912 meter di atas permukaan laut (dpl). Kondisi topografi Kabupaten
Pasaman Barat secara umum dapat dikategorikan menjadi 4 kondisi sebagai berikut :
1. Coastal land/flat land, yaitu suatu daratan yang berawal dari garis pasang surut
pada kontur elevasi 0 dengan kelerengan 0 – 3% menuju daratan pada ketinggian
5 meter dari permukaan laut. Satuan topografi ini terdiri dari endapan pantai dan
alluvial yang membentuk daratan rendah dan rawa-rawa berlumpur seperti di
daerah Sasak, Muara Bingung dan Air Bangis serta desa-desa lainnya di pinggir
pantai.
2. Low land dengan daratan bergelombang elevasi di atas 15 meter dari permukaan
laut, dengan kelerengan 3 – 8% menuju kaki bukit yang terbebas dari areal pasang
surut.
3. Middle land merupakan daerah bergelombang yang berawal dari batas ter-tinggi
low land menuju kawasan perbukitan dengan kelerengan 8 – 15% mencapai
elevasi 50 di atas permukaan laut.`
4. Up land merupakan areal perbukitan mempunyai ketinggian hingga 2.912 meter di
atas permukaan laut, sebagian besar merupakan wilayah kawasan lindung.
Wilayah topografi Kabupaten Pasaman Barat yang mempunyai bentang relatif datar
adalah Kecamatan Sungai Beremas. Sedangkan wilayah perbukitan terdapat di
sebagian besar wilayah Kecamatan Pasaman, Kecamatan Lembah Melintang,
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-18
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Kecamatan Kinali dan Kecamatan Talamau. Berdasarkan data topografi sebagaimana
terlihat pada Tabel 2.12 dan Gambar 2.6.
Tabel 2.12
Luas Daerah dan Ketinggian Dari Permukaan Laut (DPL) Per Kecamatan
Kabupaten Pasaman Barat
No.
Kecamatan
Luas
(km2)
Ketinggian
(m dpl)
1
Sungai Beremas
440,48
0 – 319
2
Ranah Batahan
354,88
23 – 753
3
Koto Balingka
340,78
0 – 811
4
Sungai Aur
420,16
0 – 1.983
5
Lembah Melintang
263,77
15 – 725
6
Gunung Tuleh
453,97
26 – 1.875
7
Talamau
324,24
225 – 2.019
8
Pasaman
508,93
40 – 2.913
9
Luhak Nan Duo
174,21
0 – 1.250
10
Sasak Ranah Pasisie
123,71
0 – 10
11
Kinali
482,64
0 – 1.332
Jumlah
3.887,77
-
Sumber : Pasaman Barat dalam Angka 2016.
Selain dari data di atas, berdasarkan hasil interpretasi dan analisis terhadap
Peta Rupa Bumi yang bersumber dari Bakosurtanal, kawasan dengan tingkat
kemiringan 8%. Komposisi
kemiringan lahan (lereng) sebagaimana terlihat Gambar 2.7, Tabel 2.13 dan Tabel
2.14
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-19
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.6
Peta Topografi Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-20
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.7
Peta Kemiringan Lereng Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-21
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Tabel 2.13
Kemiringan Lereng di Kabupaten Pasaman Barat
Simbol
A
B
C
D
Kelas Lereng
Datar
Berombak
Berbukit
Bergunung
Luas
Tingkat
Kemiringan
Km²
0 –15%
15 – 25%
25 – 40%
> 40%
256.325,00
23.737,00
24.083,00
84.632,00
65,9
6,11
6,19
21,77
388.777,00
100,00
Jumlah
%
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
Tabel 2.14
Nama Gunung Per Kecamatan Kabupaten Pasaman Barat
No.
Kecamatan
Nama Gunung
1
Sungai Beremas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sincancang
Marando
Jawi-Jawi
Terusan
Galanggang
Lantuer
Ranggasan
Leco
2
Ranah Batahan
1.
Sigantang
5
Lembah Melintang
1.
2.
Kelabu
Malintang
8
Pasaman
1.
2.
Pasaman
Talamau
Tinggi (m)
198
230
250
175
20
425
659
84
1.573
2.179
1.983
2.190
2.913
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
b. Geohidrologi
Kabupaten Pasaman Barat memiliki hidrologi berupa sungai, yang berasal dari
11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kondisi air tanah dalam di
Kabupaten Pasaman Barat memiliki potensi yang cukup besar bagi pemenuhan
kebutuhan air baku masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sungai
yang melintas di Kabupaten Pasaman terdiri dari sungai besar dan sungai kecil yang
berpola dendritik. Lebih dari 100 sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasaman
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-22
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Barat. Sungai-sungai tersebut berupa sungai permanen yang setiap tahunnya selalu
mengalir.
Berdasarkan
informasi
yang
diperoleh
potensi
cekungan
air
tanah
(hidrogeologi) yang terpantau, air tanah bebas 445 juta m3/tahun dan air tanah tertekan
65 juta m3/tahun. Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah
Kabupaten Pasaman Barat ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan
laut. Kondisi ini yang mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kabupaten
Pasaman Barat yang rawan terhadap banjir/genangan. Karakteristik sungai yang
terdapat di wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 2.15.
Sedangkan DAS di Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Gambar 2.8.
Tabel 2.15
Nama Sungai Di Kabupaten Pasaman Barat
No
Kecamatan
1
Sungai Beremas
2
Ranah Batahan
Nama Sungai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Batang Pardantiangan
Batang Bamban
Batang Tamak
Sungai Pinang
Batang Pakau
Air Ganggang
Air Runding
Anak Air Kamang Gadang
Batang Sopan
Anak Air Tandikek
Air Garingging
Air Balam
Air Salak
Air Tangguli
Air Banjar Alang
Air Kampung Alai
Air Kampung Pinang
Air Tengah
Batang Paraman Mudik
Batang Batahan
Batang Air Pariaman Sawah
Batang Siduampan
Air Tarap
Air Simpang Tolang
Air Pasak
Batang Silaping
Air Batu
Batang Muara Gobing
Batang Partandangan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Anak Air Bunga Tanjung I
Anak Air Bunga Tanjung II
Anak Air Pematang Gunung
Air Tepi
Air Suak
Pincuran Mingkudu
Titian Biduak
Air Sibunian
Anak Air Kampung Padang
Anak Air Pati Bubur
Batang Tamiang Ampalu
Batang Ampalu
Anak Air Simpang Kanan
Anak Air Kemuning
Danau Karuah
Danau Jernih
Batang Air Simpang Betung
Batang Penggambiran
Air Talang
Batang Simpang Tolang
Air Doli-Dolin
Batang Laping Kuning
Air Lembut
Air Pigogoh
Sungai Sariak
Anak Air Sigantang Mudik
Aek Napal
Batang Taming
2-23
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
No
Kecamatan
3
Koto Balingka
4
Sungai Aur
5
Lembah Melintang
6
Gunung Tuleh
7
Talamau
8
Pasaman
9
Luhak Nan Duo
10
Sasak Ranah Pasisie
11
Kinali
Nama Sungai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Batang Air Balam
Batang Sikabau
Batang Siduampan
Batang Lapu
Batang Sopan
Batang Muara Labung
Batang Sikilang
Batang Air Haji
Batang Tomang
Batang Cubadak
Batang Kasiak Putih
Batang Geringging
Batang Sopan Bawah
Batang Maligi
Batang Sontang
Batang Tinggiran
Batang Bayang
Batang Bayang Tengah
Batang Sikabu
Sungai Danau
Batang Alin
Batang Kabau Alin
Batang Pasaman
Batang Tinggam
Batang Kularian
Sungai Abuk Tunggang
Sungai Abuk
Batang Karunie
Batang Tongar
Batang Biluan
Batang Kapar
Sungai Talang
Batang Sialang
Batang Jambak
Batang bayur
Batang Munigo
Batang Pasaman
7.
8.
9.
10.
11.
12.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
5.
6.
7.
Air Parumpangan
Air Kagulangan
Air Talang
Air Danau Karuh
Air Salak
Air Pining Rayan
Batang Sijanih
Batang Simpang
Batang Balerang Gadang
Air Putih
Batang Kamuning
Batang Marokek
Batang Malancar
Batang Paraman
Batang Simpang Beringin
Batang Bangai
Batang Maligi
Batang Air Haji
Batang Sontang
3.
4.
4.
5.
6.
6.
7.
8.
9.
10.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
2.
Batang Saligawan
Batang Timbaiak
Batang Talao
Batang Paraman
Batang Sopan
Batang Lipatan / Bdr Rambah
Batang Toman
Batang Ampu
Sungai Sarik
Batang Tipo
Batang Tamang
Sungai Sariak
Air Dingin
Air Mandau
Batang Ampu Kecil
Batang Ampu Gadang
Batang Kapar
1.
2.
3.
4.
5.
Batang Pinagar
Batang Mandiangin
Sungai Paku
Batang Silambau
Batang Kinali
6.
7.
8.
9.
10.
Batang Partupangan
Batang Bunut
Air Rawu
Batang Patimah
Batang Masang
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-24
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.8
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-25
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Kondisi hidrogeologi yang digambarkan melalui dugaan ketersediaan air tanah
dan produktivitas akifernya. Kondisi hidrogeologi sebagian besar wilayah Kabupaten
Pasaman Barat terdiri dari :
1. Akifer Dengan Aliran Melalui Ruang Antar Butir (aquifers in which flow is
intergranular)
Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)
Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang. Kedudukan muka air tanah
bebas umumnya dekat permukaan sampai 5 m dari muka air tanah setempat.
Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr.detik. Debit sumur diperkirakan
mencapai 10 ltr/detik.
Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, mode-rately
productive aquifers)
Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang sampai rendah. Kedudukan
muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan sampai 14 meter dari muka
tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari 25 ltr/detik. Debit sumur
diperkirakan mencapai 5 ltr/detik.
Setempat, akifer dengan produktivitas sedang (locally, moderately productive
aquifers)
Akifer terutama pasir lempungan, tidak menerus, tipis dengan keterusan
rendah. Kedudukan muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan, kurang
dari 10 meter dari muka tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari
10 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan kurang dari 5 ltr/detik.
2. Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan dan Ruang Antar Butir (aquifers in
which flow is both through fissures and interstices)
Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)
Akifer dengan keterusan dan kisaran kedalaman muka air tanah beragam.
Debit mata air umumnya kurang dari 200 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan
mencapai lebih dari 5 ltr/detik.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-26
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, moderately
productive aquifers)
Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedalaman muka air tanah bebas
umumnya dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 100 ltr/detik. Debit
sumur diperkirakan kurang dari 5 ltr/detik.
Setempat, akifer dengan produktivitas sedang (locally, moderately productive
aquifers)
Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedudukan muka air tanah
bebasnya, dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr/detik.
3. Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan, Rekahan dan Saluran (aquifers in
which flow is through fissures, fractures and channels)
Akifer produktif tinggi sampai sedang (highly to moderately productive aquifers)
Aliran air tanah terbatas pada zona celahan, rekahan dan saluran pelarutan.
Debit sumur dan mata air beragam dalam kisaran yang besar, debit mata air
kurang dari 1 sampai 400 ltr/detik.
4. Akifer Bercelah atau Sarang Produktif Kecil dan Daerah Air Tanah Langka
(aquifers fissured or porous of poor productivity and regions without
exploitable groundwater)
Akifer dengan produktivitas kecil, setempat, berarti (poorly productive aquifers
of local importance)
Setempat, pada zona pelapukan, air tanah dangkal dalam jumlah terbatas
masih dapat diperoleh. Kedalaman muka air tanah bebas dekat permukaan
sampai 11 meter dari muka tanah setempat. Pemunculan mata air pada zona
rekahan kurang dari 2 ltr/detik.
Daerah air tanah langka (regions without axploitable groundwater)
Kondisi geohidrologi daerah Pasaman Barat mayoritas adalah daerah vulkanik
dan sebagian berupa daerah batuan beku, sedimen dll. Catchment area mengalir dari
Utara ke Selatan. Air berasal dari Gunung Pasaman dan Gunung Talamau.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-27
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
c. Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dibentuk oleh endapan permukaan
formasi batuan pegunungan. Berdasarkan peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat
dan sekitarnya, maka wilayah ini dibagi menjadi beberapa secara genetik dan
paratemis, yaitu:
1. Satuan Geomorfologi Lipat-Patahan yang meliputi 40% dari seluruh wilayah
kabupaten Pasaman Barat.
2. Satuan Morfologi Perbukitan Karts yang tersebar setempat-setempat yang
mencover sebanyak 10% coverage.
3. Satuan dataran Pantai dan Aluvial yang meliputi 50%, yang menyebar dari Barat ke
Timur.
Patahan geologi/struktur geologi yang dominan pada daerah Pasaman Barat
adalah Sesar Great Sumatera Fault Zone yang terdiri dari : Sesar Turun, Lipatan,
sesar Geser dll. Ada kelurusan-kelurusan sesar seperti sesar yang melintang dari
Gunung Malintang dan Gunung Talamau, berupa pola-pola kelurusan dari mofologi
dan sesar, hanya tidak aktif. Pola kelurusan ini merupakan akibat dari pengaruh gaya
pada sesar Semangko/Sesar Sumatera yang sangat aktif.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka daerah Pasaman barat, khususnya
daerah bagian Barat Daya–Barat Laut yang mengikuti arah Pulau Sumatera. Daerah
ini adalah pengaruh dari sesar Sumatera. Daerah bagian Selatan walaupun aman
tetapi daerah pantai Pasaman Barat harus waspada dari gelombang Tsunami. Bagian
Selatan daerah Pasaman Barat relatif lebih stabil dari gerakan tanah dan gempa bumi
yang selalu terjadi setiap saat pada daerah sepanjang Sumatera Fault Zone, hal ini
karena daerah Sumatera Fault Zone ini (sesar Sumatera) ini merupakan sesar yang
aktif, sehingga setiap saat jalur ini selalu bergerak.
Kejadian ini disebabkan Plate Tektonik (ocean crust) selalu bergerak kearah
Utara-Timur Laut dan menunjam ke bawah karena bertemu Lempeng Daratan
Kontinental (continental crust) yang saling bergerak berlawanan arah, akibatnya
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-28
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
daerah sepanjang Pulau Sumatera dari Aceh sampai Lampung sebelah Selatan selalu
bergerak dan tidak stabil. Guna mengetahui struktur geologi dapat dilihat Gambar 2.8.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-29
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Gambar 2.9
Peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-30
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
d. Klimatologi
Kabupaten Pasaman Barat secara geografis berada di kawasan pesisir pantai
barat Sumatera yang menyebabkan suhu udara selalu panas dan lembab. Sirkulasi
musim Mansoon dan konfergensi Inter Tropis sangat mempengaruhi iklim daerah
Pasaman Barat. Suhu udara Kabupaten Pasaman Barat berkisar 20ºC - 26ºC dengan
kelembaban udara sekitar 88%. Kecepatan angin di wilayah darat minimal 4 km/jam
dan maksimal 20 km/jam. Dari hasil pemantauan Stasiun Meterologi, pada tahun 2008
curah hujan berkisar antara 48 mm - 691 mm dengan rata-rata curah hujan 345
mm/bulan, sedangkan jumlah hari hujan berkisar antara 6 - 22 hari dengan rata-rata
hari hujan 10 hari/bulan.
Berdasarkan dari iklim di atas maka menurut Ferguson dan Scenet, Kabupaten
Pasaman Barat tergolong pada jenis/tipe iklim A (sangat basah) atau tropika basah.
Untuk mengetahui iklim Kabupaten Pasaman Barat secara umum dapat dilihat pada
Tabel 2.16.
Tabel 2.16
Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Di Kabupaten Pasaman Barat
No.
Bulan
1.
Januari
2.
Februari
3.
Maret
4.
April
5.
Mei
6.
Juni
7.
Juli
Curah Hujan dan Hari Hujan
Stasiun
Simpang Tigo Ujung Gading
Curah Hujan (mm)
493
830
Hari Hujan
12
17
Curah Hujan (mm)
413
424
Hari Hujan
10
13
Curah Hujan (mm)
383
1.118
Hari Hujan
10
19
Curah Hujan (mm)
434
750
8
19
250
321
7
13
394
316
9
8
330
238
1
11
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-31
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
No.
Bulan
8.
Agustus
9.
September
10.
Oktober
11.
November
12
Desember
Rata-Rata
Curah Hujan dan Hari Hujan
Stasiun
Simpang Tigo Ujung Gading
Curah Hujan (mm)
291
408
8
11
15.6
768
6
18
Curah Hujan (mm)
524
209
Hari Hujan
17
10
264.8
126
7
4
115
500,2
3
17
Curah Hujan (mm)
302
501
Hari Hujan
8,2
13,3
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
2.4.4 Data Resiko Bencana Alam
Beberapa kawasan rawan bencana Kabupaten Pasaman Barat yang
dikelompokkan berdasarkan jenis kebencanaan adalah sebagai berikut :
1. Kawasan Rawan Longsor
Kawasan rawan bencana longsor di wilayah Kabupaten Pasaman Barat terdapat di
Kecamatan Talamau yang dilintasi jalan menuju Lubuk Sikaping (Kabupaten
Pasaman). Namun kawasan rawan atau potensial mengalami longsor dengan
kategori tanah dengan erosi tingkat tinggi meliputi di Kecamatan Gunung Tuleh,
Talamau, Pasaman, Luhak Nan Duo dan Kinali. Khusus untuk Kecamatan Gunung
Tuleh lebih disebabkan jenis batuan yang mempunyai porositas tinggi berupa batu
gamping. Kawasan dengan erosi sedang adalah kawasan perbukitan yang berada
di bagian utara dan timur wilayah Pasaman Barat yang meliputi Kecamatan Sungai
Beremas, Ranah Batahan, Koto Balingka, Lembah Melintang, Sungai Aua, Gunung
Tuleh, Talamau, Pasaman, Luhak Nan Duo dan Kinali
2. Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan pesisir pantai Kabupaten Pasaman Barat seperti halnya sepanjang barat
pantai Sumatera merupakan merupakan kawasan rawan gelombang pasang.
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-32
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
Kawasan ini meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aua,
Sasak Ranah Pasisie, Luhak Nan Duo dan Kinali.
3. Kawasan Rawan Banjir
Menurut data analisis kebencanaan, banjir merupakan bencana alam yang sering
terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Hal ini disebabkan karakteristik lahan berupa
satuan bentuk lahan yang memiliki topografi dataran dan cekungan pada daerah
aliran sungai (DAS). Daerah dataran banjir ini memiliki ciri-ciri berupa topografi yang
datar dan umumnya berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) yang memiliki
potensial materialnya berupa pasir dan kerikil yang masih segar atau belum
mengalami pelapukan. Kawasan yang teridentifikasi rawan terhadap banjir di
Kabupaten Pasaman Barat yaitu Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kecamatan
Pasaman, Kecamatan Luhak Nan Duo dan Gunung Tuleh.
4. Bahaya Tsunami
Seluruh bagian pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan kawasan rawan bahaya
tsunami yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori zona kerawanan yaitu :
Zona kerawanan tinggi, wilayah dengan jarak garis pantai 50 m, sepanjang
pantai dengan ketinggian kontur kurang dari 10 m dpl. Kawasan ini meliputi
Kecamatan Sungai Beremas bagian timur, Kecamatan Koto Balingka, Sungai
Aur, Sasak Ranah Pasisie, Luhak Nan Duo dan Kinali
Zona kerawanan menengah yaitu daerah sepanjang pantai dengan kontur
ketinggian 10 - 15 mdpl, dengan kemiringan lereng cukup terjal. Kawasan ini
meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aua, Sasak Ranah
Pasisie dan Kinali.
Zona kerawanan rendah yaitu wilayah sepanjang pantai dengan ketinggian 15 –
30 mdpl, dengan morfologi curam dan relief tinggi atau berbukit, dan daerah ini
dapat dimanfaatkan untuk evakuasi dan lokasi pengungsian. Kawasan ini
meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aur dan Kinali.
5. Bahaya Gempa
Mengingat lokasi Pasaman Barat yang berada pada dua patahan besar yaitu
pertemuan lempeng eurosia dan australia dengan jalur patahan Semangko Besar
PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
2-33
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021
(ring of fire) dan berdasarkan rekam jejak kejadian gempa, seluruh wilayah
Kapuaten Pasaman Barat merupakan kawasan rawan gempa.
6. Gerakan Tanah
Berdasarkan peta gerakan tanah, dimana intensitas gerakan dikelompokkan
menjadi tiga zona kerentanan gerakan tanah, yaitu :
Zona gerakan kerentanan gerakan tanah tinggi berada di bagian utara
Kecamatan Ranah Batahan, Koto Balingka, Lembah Melintang, Sungai Aur,
sebagian besar Kecamatan Gunung Tule