Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

BAB 2
2.1

PROFIL
KABUPATEN PASAMAN BARAT

WILAYAH ADMINISTRASI

Kabupaten Pasaman Barat secara geografis dilintasi garis Khatulistiwa yaitu
pada 00º 03’ Lintang Utara – 00º 11’ Lintang Selatan dan 99º 10’ – Bujur Timur – 100º
04’ Bujur Timur. Kabupaten Pasaman Barat secara administratif berada di Provinsi
Sumatera Barat. Luas wilayah Kabupaten Kabupaten Pasaman Barat sekitar 3.887,77
km2 atau 9,19% dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat serta memiliki luas lautan
seluas 800,47 Km2 dengan panjang garis pantai 152 km. Kabupaten Kabupaten
Pasaman Barat terdiri atas 11 kecamatan dan 19 nagari. Adapun batas-batasnya
adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara


:

dengan Kabupaten Mandaling Natal.

 Sebelah Timur

:

dengan Kabupaten Pasaman.

 Sebelah Selatan

:

dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman.

 Sebelah Barat

:


dengan Samudera Indonesia.

Secara administratif Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan Undang-Undang No. 38
Tahun 2003 terdiri dari 7 Kecamatan, yaitu :

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

1. Kecamatan Sungai Beremas;
2. Kecamatan Ranah Batahan;
3. Kecamatan Lembah Melintang;
4. Kecamatan Gunung Tuleh;
5. Kecamatan Pasaman;
6. Kecamatan Kinali; dan
7. Kecamatan Talamau.
Selanjutnya, berdasarkan Perda Kabupaten Pasaman Barat No. 4 Tahun 2003

dan Perda Kabupaten Pasaman Barat No. 17, 18 dan 20, terjadi penambahan 4
kecamatan baru, yaitu :
1. Kecamatan Koto Balingka;
2. Kecamatan Sungai Aur;
3. Kecamatan Sasak Ranah Pasisie; dan
4. Kecamatan Luhak Nan Duo.
Kecamatan terluas di Kabupaten Pasaman Barat adalah Kecamatan Pasaman,
dengan luas 508.93 Km2 (13,09%). Sedangkan Kecamatan yang luasnya relatif kecil
adalah Kecamatan Sasak Ranah Pasisie yakni tercatat 123.71 Km2 (3,18%). Cakupan
wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Tabel 2.1. Sedangkan letak dan batas
administrasi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Gambar 2.1 dan Gambar
2.2.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat Dirinci Menurut Kecamatan
No.

Kecamatan

Luas (km2)


Persentase Luas (%)

1

Sungai Beremas

440,48

11,33

2

Ranah Batahan

354,88

9,13

3


Koto Balingka

340,78

8,77

4

Sungai Aur

420,16

10,81

5

Lembah Melintang

263,77


6,78

6

Gunung Tuleh

453,97

11,68

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-2

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

7

Talamau


324,24

8,34

8

Pasaman

508,93

13,09

9

Luhak Nan Duo

174,21

4,48


10

Sasak Ranah Pasisie

123,71

3,18

11

Kinali

482,64

12,41

3.887,77

100,00


Jumlah

Sumber : Pasaman Barat dalam Angka 2016.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Gambar 2.1
Peta Letak dan Batas Administrasi Kabupaten Pasaman Barat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya

Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Gambar 2.2
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat Dirinci Menurut Kecamatan
Sumber : Tabel 2.1

2.2

POTENSI WILAYAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pasaman Barat

Tahun 2011-2031, terdapat tiga kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis di
Kabupaten Pasaman Barat, yaitu :
1. Kawasan Simpang Empat
Kawasan ini merupakan ibukota kabupaten yang mempunyai kecenderungan
pertumbuhan lebih tinggi dibanding pusat perkotaan lainnya. Sebagai ibukota
kabupaten, Simpang Empat mempunyai fungsi dan peran penting dalam
konteks pelayanan pada segala bidang. Untuk mengoptimalkan fungsi dan
perannya serta terciptanya kawasan perkotaan yang aman, nyaman, produktif
dan berkelanjutan diperlukan penataan yang terencana dan terprogram

dengan baik.
2. Kawasan Kinali
Kawasan Kinali merupakan kawasan yang tumbuh paling pesat secara
ekonomi kewilayahan. Kecamatan Kinali terdiri dari Nagari Kinali dan Nagari
Katiagan. Luas Kecamatan Kinali hampir 463 Km2 meliputi sebagian dari

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-5

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Gunung Pasaman hingga pesisir pantai. Sumber daya alam yang terbesar
adalah bidang kehutanan, kelautan, perkebunan, pertanian, peternakan,
perikanan dan pariwisata.
3. Kawasan Air Bangis
Air Bangis adalah ibukota Kecamatan Sungai Beremas yang merupakan
kawasan perkotaan pantai yang sudah tembuh sejak zaman kerajaan
Indrapura sampai sekarang. Selain sebagai kawasan bersejarah, Air Bangis
juga mempunyai objek wisata baik wisata alam (bahari) maupun budaya. Saat
ini sedang dibangun pelabuhan laut yang diarahkan untuk angkutan barang di
kawasan ini.

Gambar 2.3
Peta Kawasan Strategis Kabupaten Pasaman Barat
Sumber : RTRW Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2031

Dalam pengembangan dan penataan ketiga kawasan strategis tersebut,

diperlukan pembangunan infrastruktur permukiman yang mendukung aktivitas
masyarakat dan kawasan sehingga terkelola dengan baik.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

2.3

DEMOGRAFI DAN URBANISASI

2.3.1 Jumlah Penduduk dan Persebarannya
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman Barat, jumlah
penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2011 mencapai 375.344 jiwa. Tahun
2012 penduduk tumbuh sebesar 2,35 persen, sehingga jumlah penduduk pada tahun
2012 menjadi 384.149 jiwa. Tahun 2013 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten
Pasaman Barat mengalami penurunan menjadi 2,28 persen, sehingga tercatat jumlah
penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2013 sebesar 392.207 jiwa.
Demikian pula hal pada tahun 2014, pertumbuhan penduduk kembali turun menjadi
2,22 persen sehingga jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat pada tahun 2014
tercatat 401.624 jiwa. Tahun 2015 jumlah penduduk tumbuh 2,16 persen sehingga
jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat tahun 2015 menjadi 410.307 jiwa
Kecamatan Pasaman sebagai ibukota kabupaten merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2015. Jumlah
penduduk Kecamatan Pasaman mencapai 73.101 jiwa yang terdiri dari 37.112 jiwa
penduduk laki-laki dan 35.989 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan Kecamatan
Sasak Ranah Pasisie merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terendah yaitu
14.486 jiwa yang terdiri dari 7.399 jiwa penduduk laki-laki dan 7. 087 penduduk
perenpuan. Tabel 2.2 memperlihatkan jumlah penduduk Kabupaten Pasaman Barat
menurut jenis kelamin per kecamatan tahun 2015.
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk Kabupaten Pasaman Barat Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2015

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
Lembah Melintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
Luhak Nan Duo
Sasak Ranah Pasisie

Laki-Laki
12.671
13.091
14.646
17.995
23.126
10.545
13.618
37.112
21.139
7.399

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Perempuan
12.030
12.902
14.580
17.532
23.713
10.639
13.405
35.989
20.778
7.087

Jumlah
24.701
25.993
29.226
35.487
46.839
21.184
27.023
73.010
41.917
14.486

2-7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

11

Kinali
Jumlah

35.908
207.210

34.442
203.097

70.350
410.307

Sumber : Pasaman Barat Dalam Angka Tahun 2016

Salah satu permasalahan kependudukan di Kabupaten Pasaman Barat adalah
penyebaran yang tidak merata, hal ini akan berdampak terhadap perencanaan pola
pembangunan yang akan dilaksanakan. Secara umum, ketidakmerataan ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : keadaan geografis, letak pusat
pemerintahan dan perekonomian, pusat pendidikan, penyediaan lapangan pekerjaan,
serta fasilitas umum lainnya yang merupakan daya tarik tersendiri bagi penduduk
sehingga menyebabkan penduduk terkonsentrasi pada suatu wilayah.
Kecamatan Luhak Nan Duo memiliki jumlah penduduk 41.917 jiwa dengan luas
wilayah hanya 174,21 km2, sehingga kecamatan ini merupakan kecamatan dengan
kepadatan penduduk tertinggi, mencapai

241 jiwa per km2, melebihi kepadatan

penduduk Kecamatan Pasaman yang hanya 143 jiwa per km2. Jumlah penduduk dan
kepadatan penduduk Kabupaten Pasaman Barat per kecamatan tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel 2.5. berikut.
Tabel 2.3.
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Pasaman Barat
Perkecamatan Tahun 2015

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kecamatan
Sungai Beremas
Ranah Batahan
Koto Balingka
Sungai Aur
Lembah Malintang
Gunung Tuleh
Talamau
Pasaman
Luhak Nan Duo
Sasak Ranah Pasisie
Kinali
Jumlah

Jumlah
Penduduk
24.701
25.993
29.226
35.487
46.839
21.184
27.023
73.010
41.917
14.486
70.350
410.307

Kepadatan
Per Nagari

2

Per Km

24.701
12.997
29.226
35.487
46.839
10.592
9.008
24.337
20.959
14.486
35.175
410.307

56
73
86
84
178
47
83
143
241
117
146
103

Sumber : Pasaman Barat Dalam Angka Tahun 2016

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-8

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin dan Persebarannya
Kondisi kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan data dari Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dapat dilihat dari jumlah
penduduk miskin di Kabupaten Pasaman Barat selama 5 (lima) tahun terakhir (periode
2010-2014) terus mengalami penurunan, yakni pada tahun 2010 sebesar 35.100 jiwa
menurun menjadi 28.590 jiwa pada tahun 2014. Demikian juga halnya dengan tingkat
kemiskinan yang selalu menurun terus menerus dan konsisten dari 9,59 menjadi 7,08
pada tahun 2014 Gambaran tingkat kemiskinan dan jumlah penduduk miskin
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 s.d 2014 dapat dilihat pada Grafik Tingkat
kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pasaman Barat berikut.

Gambar 2.4.
Grafik Tingkat Kemiskinan dan Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2010 s.d 2014
Sumber : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2015, data diolah.

Penurunan angka kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat dari Tahun 2010 2014 relevan terhadap perkembangan Provinsi dan Nasional. Pada Tahun 2010 angka
kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat mencapai 9,59 persen terus menurun hingga
7,08 di Tahun 2014, sehingga dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir Kabupaten
Pasaman Barat dapat menurunkan angka kemiskinan sebesar 2,51 persen dengan
rata-rata penurunan 0,63 persen pertahun.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-9

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tingkat kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat mengalami penurunan setiap
tahunnya dengan pola penurunan yang relevan dengan tingkat kemiskinan rata – rata
di Provinsi Sumatara Barat dan nasional. Meskipun tingkat kemiskinan di Kabupaten
Pasaman Barat berada sedikit diatas rata-rata tingkat kemiskinan Provinsi Sumatera
Barat, berada jauh dibawah tingkat kemiskinan secara nasional.

Gambar 2.5.
Grafik Garis Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2010 s.d 2014
Sumber : Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 2015, data diolah.

Terjadi peningkatan garis kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat dari tahun
2010 sampai dengan tahun 2014. Peningkatan garis kemiskinan mengindikasikan
bahwa standar penetapan penduduk miskin terus meningkat, hal ini menggambarkan
bahwa adanya perbaikan pola hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu tantangan utama dalam program-program penanggulangan
kemiskinan adalah mengidentifikasi secara tepat kelompok sasaran yang akan
menerima manfaat program berdasarkan kriteria keikutsertaan dan tujuan program.
Pada dasarnya ini berarti ketepatan memilah kelompok masyarakat yang berhak atau
yang tidak berhak menjadi peserta program. Efektivitas penetapan sasaran diyakini

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-10

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

berdampak langsung terhadap keberhasilan pencapaian tujuan program perlindungan
sosial dalam menanggulangi kemiskinan.
Terdapat

40.038

Rumah

Tangga

Sasaran

(RTS)

program-program

penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat, atau setara dengan
161.197 jiwa. Angka ini menunjukkan kenaikan dari PPLS 2011, dimana terdapat
29.410 RTS atau 128.538 Individu. Perbedaan ini salah satunya karena BDT 2015
mengklasifikasikan RTS hingga Desil 4 (40 persen penduduk dengan pendapatan
terendah), sedangkan PPLS 2011 hanya mengklasifikasikan penduduk hingga Desil 3
(30 persen penduduk dengan pendapatan terendah).
Berikut adalah rekapitulasi data penerima program berdasarkan Basis Data
Terpadu

(BDT)

Tahun

2015

yang

dirilis

oleh

Tim

Nasional

Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
untuk Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4.
Rekapitulasi BDT 2015 Kabupaten Pasaman Barat
Desil 1
NO

1
2
3
4

Desil 2

Desil 3

Desil 4

Total

Kecamatan
Sungai
Beremas
Ranah
Batahan
Koto
Balingka
Lembang
Melintang

RT

Individu

RT

Individu

RT

Individu

RT

Individu

RT

Individu

622

3.731

487

2.452

791

3.194

666

2.438

2.566

11.815

476

2.704

580

2.647

1.165

3.964

1.056

2.910

3.277

12.225

608

3.629

697

3.402

1.087

4.179

1.111

3.238

3.503

14.448

1.146

6.828

819

3.952

1.299

4.589

865

2.763

4.129

18.132

5

Sungai Aur

557

3.324

532

2.489

861

3.205

895

2.472

2.845

11.490

6

Gunung
Tuleh

541

2.993

647

2.942

1.134

3.826

997

2.712

3.319

12.473

7

Talamau

1.027

5.817

892

3.884

1.781

5.909

1.538

4.357

5.238

19.967

8

Pasaman

1.169

6.246

1.038

4.415

1.417

4.700

765

2.443

4.389

17.804

9

Sasak
Ranah
Pasisie

255

1.448

380

1.726

736

2.865

821

2.627

2.192

8.666

10

Kinali

1.471

7.776

1.476

6.115

2.074

6.956

1.282

3.984

6.303

24.831

11

Luhak Nan
Duo

408

2.290

471

2.128

831

3.056

567

1.872

2.277

9.346

8.280

46.786

8.019

36.152

13.176

46.443

10.563

31.816

40.038

161.197

Jumlah

Sumber: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 2015, data diolah

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam tabel 2.5 dapat dilihat
perkembangan penduduk perkecamatan di Kabupaten Pasaman Barat untuk tahun
2010-2015. Kemudian laju pertumbuhan penduduk perkecamatan dapat dilihat pada
tabel 2.6.
Tabel 2.5
Perkembangan Jumlah Penduduk Per Kecamatan
Di Kabupaten Pasaman barat Tahun 2010-2015
Perkembangan Jumlah Penduduk (jiwa)
No

Kecamatan

2010

2011

2012

2013

2014

2015

1

Sungai Beremas

22.345

22.888

23.015

23.813

24.327

24.701

2

Ranah Batahan

23.483

24.054

24.182

25.024

25.519

25.993

3

Koto Balingka

26.048

26.681

26.864

28.009

28.658

29.226

4

Sungai Aur

30.846

31.596

31.897

33.672

34.668

35.487

5

Lembah Melintang

41.924

42.943

43.223

44.940

46.001

46.839

6

Gunung Tuleh

20.315

20.809

20.790

20.862

21.010

21.184

7

Talamau

25.871

26.500

26.470

26.596

26.692

27.023

8

Pasaman

62.864

64.392

65.056

69.149

71.062

730

9

Luhak Nan Duo

37.409

38.318

38.559

40.193

40.973

41.917

10

Sasak Ranah Pasisie

13.233

13.554

13.611

14.011

14.244

14.486

11

Kinali

60.791

62.268

62.881

66.638

68.470

70.350

365.129

374.003

376.548

392.907

401.624

410.307

Pasaman Barat

Sumber: Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2016.

Tabel 2.6
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Per Kecamatan
Di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2015
No

Kecamatan

Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

1

Sungai Beremas

2011
2,40

2012
0,55

2013
3,41

2014
2,14

2015
1.54

Rata-Rata
2.03

2

Ranah Batahan

2,40

0,53

3,42

1,96

1.86

2.06

3

Koto Balingka

2,40

0,68

4,17

2,29

1.98

2.34

4

Sungai Aur

2,40

0,95

5,42

2,92

2.36

2.85

5

Lembah Melintang

2,40

0,65

3,90

2,33

1.82

2.25

6

Gunung Tuleh

2,40

-0,09

0,35

0,71

0.83

0.84

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-12

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

No

Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

Kecamatan

7

Talamau

2011
2,40

2012
-0,11

2013
0,47

2014
0,36

2015
1.24

Rata-Rata
0.88

8

Pasaman

2,40

1,03

6,10

2,73

2.87

3.08

9

Luhak Nan Duo

2,40

0,63

4,15

1,92

2.30

2.31

10

Sasak Ranah Pasisie

2,40

0,42

2,90

1,65

1.70

1.83

11

Kinali

2,40

0,98

5,80

2,71

2.75

2.98

2,40

0,68

4,25

2,19

2.16

2.37

Kabupaten Pasaman Barat

Sumber: Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2016, Diolah 2016

Sementara itu, proyeksi perkembangan penduduk untuk 2013-2020 sesuai
dengan data BPS Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut
Tabel 2.7
Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2013-2020
Kabupaten/Kota
01. Kep. Mentawai

2013
81.8

2014
83.6

2015
85.3

2016
87.0

2017
88.7

2018
90.4

2019
92.0

2020
93.6

02. Pesisir Selatan

442.7

446.5

450.2

453.8

457.3

460.7

463.9

467.1

03. Solok

358.4

361.1

363.7

366.2

368.7

371.1

373.4

375.7

04. Sijunjung

214.6

218.6

222.5

226.3

230.1

233.8

237.4

240.9

05.Tanah Datar

342.9

343.9

344.8

345.7

346.6

347.4

348.2

348.9

06. Padang Pariaman

400.9

403.5

406.1

408.6

411.0

413.3

415.6

417.8

07. Agam

469.0

473.0

476.9

480.7

484.3

487.9

491.3

494.6

08. Lima Puluh Kota

361.6

365.4

369.0

372.6

376.1

379.5

382.8

386.0

09. Pasaman

263.8

266.9

269.9

272.8

275.7

278.5

281.2

283.9

10. Solok Selatan

153.9

156.9

159.8

162.7

165.6

168.4

171.1

173.8

11. Dharmasraya

210.7

216.9

223.1

229.3

235.5

241.6

247.6

253.5

12. Pasaman Barat

392.9

401.6

410.3

418.8

427.3

435.6

443.7

451.7

13. Padang

876.7

889.6

902.4

915.0

927.0

939.1

950.9

962.2

14. Solok

63.5

64.8

66.1

67.3

68.6

69.8

71.0

72.1

15. Sawahlunto

59.0

59.6

60.2

60.8

61.4

61.9

62.5

63.0

16. Padang Panjang

49.5

50.2

50.9

51.7

52.4

53.0

53.7

54.4

17. Bukittinggi

118.3

120.5

122.6

124.7

126.8

128.8

130.8

132.7

18. Payakumbuh

123.7

125.7

127.8

129.8

131.8

133.7

135.6

137.5

82.6

83.6

84.7

85.7

86.6

87.6

88.5

89.4

5066.5

5131.9

5196.3

5259.5

5321.5

5382.1

5441.2

5498.8

19. Pariaman
Sumatera Barat

Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat 2010-2020, BPS Sumatera Barat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

2.3.4 Jumlah Penduduk Perkotaan
Data jumlah penduduk perkotaan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat,
sesuai dengan data BPS Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut
Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Daerah Perkotaan dan Perdesaan menurut Kabupaten/Kota,
2010-2015
Kabupaten/Kota

2010

2011

Perkotaan
2012
2013

2014

2015

Kabupaten
01. Kep. Mentawai

6 905

7 064

7 222

7 392

7 549

12 374

02. Pesisir Selatan

42 952

43 344

43 744

44 124

44 503

69 516

03. Solok

18 729

18 886

19 037

19 180

19 328

39 378

04. Sijunjung

29 951

30 539

31 144

31 716

32 310

45 075

05.Tanah Datar

76 620

76 870

77 096

77 313

77 540

96 635

06. Padang Pariaman

128 146

129 098

130 014

130 889

131 750

154 816

07. Agam

151 289

152 679

154 070

155 379

156 713

184 106

08. Lima Puluh Kota

34 461

34 854

35 238

35 618

35 988

56 541

09. Pasaman

32 739

33 155

33 561

33 971

34 360

49 522

10. Solok Selatan

30 887

31 546

32 183

32 835

33 467

42 831

11. Dharmasraya

71 676

73 976

76 306

78 610

80 938

95 460

12. Pasaman Barat

55 392

56 730

58 073

59 391

60 708

84 483

802 736

815 814

828 379

841 108

853 478

893 389

72. Solok

58 543

59 794

61 065

62 378

63 633

65 446

73. Sawahlunto

35 600

35 971

36 432

36 779

37 173

40 830

74. Padang Panjang

44 969

45 720

46 415

47 197

47 835

50 376

Kota
71. Padang

75. Bukittinggi

111 725

113 903

116 075

118 260

120 491

122 621

76. Payakumbuh

91 668

93 268

94 933

96 615

98 206

106 869

77. Pariaman

59 931

60 770

61 586

62 442

63 180

68 646

1 884 919

1 913 981

1 942 573

1 971 197

1 999 150

2 278 914

Sumatera Barat

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Barat tahun 2016

2.4

ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN

2.4.1 Data Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi
Perekonomian suatu daerah sangat tergantung dari sumber daya alam dan
faktor produksi yang dimiliki daerah tersebut. Hal itu berarti besarnya Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) atau perekonomian di suatu daerah terbentuk dari berbagai
macam aktivitas atau kegiatan ekonomi yang timbul di daerah tersebut. Berbagai

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-14

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

kegiatan ekonomi yang timbul tersebut dikelompokkan kedalam tujuh belas sektor
lapangan usaha. PDRB punya peran arti penting dalam mengukur keberhasilan
pembangunan yang telah dicapai dan juga dapat dijadikan suatu ukuran untuk
menentukan arah pembangunan suatu daerah di masa yang akan datang.
Tabel 2.9.
PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 – 2015 (dalam juta rupiah)
Tahun
No

Lapangan Usaha
2011

1

2

2012

2013

2014*

2015**

3

4

5

6

7

A
B

Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian

3.600.924
116.035

3.911.970
132.206

4.339.601
153.921

4.844.388
193.134

5.202.334
218.562

C

Industri pengolahan

1.314.913

1.446.077

1.562.678

1.696.633

1.874.215

D

Pengadaan listrik dan gas

1.472

1.463

1.404

1.658

2.209

832

905

1.022

1.092

1.252

410.430
824.001

575.906
923.334

560.784
1.031.224

659.378
1.136.974

759.810
1.275.139

334.662
36.143

377.478
40.570

435.363
45.916

511.830
52.277

560.866
60.991

340.493
135.095
104.062
4.237
306.046

390.351
157.507
114.567
4.789
346.147

414.358
178.779
130.253
5.416,72
382.266

464.256
205.681
151.274
6.032
417.624

470.131
230.260
169.509
6.800
415.498

151.649
79.958
43.458

175.396
94.181
48.694

207.645
106.455
57.036

234.564
119.309
63.664

7.804.409

8.649.546

9.626.420

10.780.768

258.358
126.686
68.861
11.701.479

E

Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
F
Konstruksi
G
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
H
Transportasi dan pergudangan
I
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
J
Informasi dan komunikasi
K
Jasa keuangan dan asuransi
L
Real estat
M,N
Jasa perusahaan
O
Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib
P
Jasa pendidikan
Q
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
R,S,T,U Jasa lainnya
TOTAL
Keterangan :

*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016

Struktur perekonomian Kabupaten Pasaman Barat tercermin dari peranan
masing - masing sektor terhadap PDRB yang dihasilkan. Selama 5 (lima) tahun
terakhir beberapa sektor yang memiliki peran terbesar dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yakni sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan, selanjutnya diikuti oleh sektor industri pengolahan
dan perdagangan besar dan eceran.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, sumbangan terbesar
diberikan oleh subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian dengan
distribusi sebesar 4,3 triliyun rupiah dari 5,20 milyar rupiah sumbangan PDRB sektor
ini atau mencapai 84,82 persen. Lapangan usaha tanaman pangan dan tanaman
perkebunan merupakan bidang usaha penyumbang PDRB terbesar pada subsektor
pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian.
Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk menunjukkan
laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke tahun.
Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai pertumbuhan jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan suatu daerah pada periode waktu tertentu. Tinggi rendahnya
laju pertumbuhan tersebut lebih disebabkan adanya fluktuasi laju pertumbuhan
beberapa sektor ekonomi, utamanya sektor pertanian yang merupakan sektor dominan
yang telah mengalami fluktuasi cukup signifikan.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.10.
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2015
Tahun
No
1

Lapangan Usaha

2011
(%)

2012
(%)

2013
(%)

2014*
(%)

2015**
(%)

2

3

4

5

6

7

A
B
C
D

Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Pengadaan listrik dan gas

6,90
4,96
6,02
5,02

5,53
5,79
6,55
5,12

4,98
5,87
6,29
1,96

5,04
5,91
6,55
8,73

4,38
5,95
4,88
2,02

E

Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
Transportasi dan pergudangan
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
Informasi dan komunikasi
Jasa keuangan dan asuransi
Real estat
Jasa perusahaan
Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

5,97

0,34

12,27

6,25

6,34

6,95
6,72

7,27
6,94

10,42
8,09

8,05
7,47

10,11
6,42

6,34
6,29

7,21
6,36

9,17
6,42

8,38
6,46

8,75
6,47

1,01
7,48
6,70
6,06
5,89

12,24
9,75
6,76
6,09
0,71

11,65
7,35
6,79
6,12
2,91

8,76
6,23
6,81
6,16
2,11

10,21
5,49
6,77
5,74
5,45

5,64
6,47

9,28
10,52

8,80
7,24

5,42
7,64

7,24
7,07

F
G
H
I
J
K
L
M,N
O
P
Q

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-16

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

R,S,T,U Jasa lainnya
Rata-Rata

4,69

4,76

4,80

4,90

5,13

6,33

6,33

6,40

6,03

5,70

Keterangan :

*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016

2.4.2 Data Pendapatan perkapita
PDRB perkapita dihitung dari jumlah PDRB atas dasar harga berlaku dibagi
dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. Berdasarkan tabel PDRB perkapita
Kabupaten Pasaman Barat atas dasar harga berlaku, pada tahun 2015 sebesar 28,52
juta rupiah, lebih tinggi 6,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya
mencapai 26,86 juta rupiah. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan
kontribusi paling besar terhadap PDRB perkapita Kabupaten Pasaman Barat yang
mencapai 12,61 juta rupiah. Subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa
pertanian adalah lapangan usaha penyumbang PDRB perkapita terbesar pada pada
sektor ini dengan capaian sebesar 10,61 juta rupiah. Ini memperlihatkan dominannya
pengaruh sektor lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap
perekonomian daerah Kabupaten Pasaman Barat.
Tabel 2.11.
PDRB Per Kapita Kabupaten Pasaman Barat Atas Dasar Harga Berlalu
Tahun 2011 - 2015 (dalam juta rupiah)
Tahun
No
1

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M,N
O

Lapangan Usaha
2

Pertanian, kehutanan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri pengolahan
Pengadaan listrik dan gas
Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran;
reparasi mobil dan sepeda motor
Transportasi dan pergudangan
Penyediaan akomodasi dan makan
minum
Informasi dan komunikasi
Jasa keuangan dan asuransi
Real estat
Jasa perusahaan
Administrasi pemerintahan, pertahanan

2011

2012

2013

2014*

3

2015**

4

5

6

7

9,59
0,31
3,50
0,00
0,00

10,20
0,34
3,76
0,00
0,00

11,04
0,39
3,98
0,00
0,00

12,09
0,48
4,25
0,00
0,00

12,68
0,53
4,57
0,01
0,00

1,09
2,20

1,24
2,40

1,43
2,62

1,64
2,83

1,85
3,11

0,89
0,10

0,98
0,11

1,11
0,12

1,27
0,13

1,37
0,15

0,91
0,36
0,28
0,01
0,82

1,02
0,41
0,30
0,01
0,90

1,05
0,46
0,33
0,01
0,97

1,16
0,51
0,38
0,02
1,04

1,15
0,56
0,41
0,02
1,01

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

dan jaminan sosial wajib
P
Q
R,S,T,U

Jasa pendidikan
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Jasa lainnya
Total

0,40
0,21
0,12

0,46
0,25
0,13

0,53
0,27
0,15

0,58
0,30
0,16

0,63
0,31
0,17

20,79

22,51

24,50

26,84

28,52

Keterangan :

*)Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016

2.4.3 Data Kondisi Lingkungan Strategis
a. Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Pasaman Barat bervariasi antara datar,
bergelombang dan bukit bergunung. Kabupaten Pasaman Barat berada pada
ketinggian 0-2.912 meter di atas permukaan laut (dpl). Kondisi topografi Kabupaten

Pasaman Barat secara umum dapat dikategorikan menjadi 4 kondisi sebagai berikut :
1. Coastal land/flat land, yaitu suatu daratan yang berawal dari garis pasang surut
pada kontur elevasi 0 dengan kelerengan 0 – 3% menuju daratan pada ketinggian
5 meter dari permukaan laut. Satuan topografi ini terdiri dari endapan pantai dan
alluvial yang membentuk daratan rendah dan rawa-rawa berlumpur seperti di
daerah Sasak, Muara Bingung dan Air Bangis serta desa-desa lainnya di pinggir
pantai.
2. Low land dengan daratan bergelombang elevasi di atas 15 meter dari permukaan
laut, dengan kelerengan 3 – 8% menuju kaki bukit yang terbebas dari areal pasang
surut.
3. Middle land merupakan daerah bergelombang yang berawal dari batas ter-tinggi
low land menuju kawasan perbukitan dengan kelerengan 8 – 15% mencapai
elevasi 50 di atas permukaan laut.`
4. Up land merupakan areal perbukitan mempunyai ketinggian hingga 2.912 meter di
atas permukaan laut, sebagian besar merupakan wilayah kawasan lindung.
Wilayah topografi Kabupaten Pasaman Barat yang mempunyai bentang relatif datar
adalah Kecamatan Sungai Beremas. Sedangkan wilayah perbukitan terdapat di
sebagian besar wilayah Kecamatan Pasaman, Kecamatan Lembah Melintang,

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-18

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Kecamatan Kinali dan Kecamatan Talamau. Berdasarkan data topografi sebagaimana
terlihat pada Tabel 2.12 dan Gambar 2.6.
Tabel 2.12
Luas Daerah dan Ketinggian Dari Permukaan Laut (DPL) Per Kecamatan
Kabupaten Pasaman Barat
No.

Kecamatan

Luas
(km2)

Ketinggian
(m dpl)

1

Sungai Beremas

440,48

0 – 319

2

Ranah Batahan

354,88

23 – 753

3

Koto Balingka

340,78

0 – 811

4

Sungai Aur

420,16

0 – 1.983

5

Lembah Melintang

263,77

15 – 725

6

Gunung Tuleh

453,97

26 – 1.875

7

Talamau

324,24

225 – 2.019

8

Pasaman

508,93

40 – 2.913

9

Luhak Nan Duo

174,21

0 – 1.250

10

Sasak Ranah Pasisie

123,71

0 – 10

11

Kinali

482,64

0 – 1.332

Jumlah

3.887,77

-

Sumber : Pasaman Barat dalam Angka 2016.

Selain dari data di atas, berdasarkan hasil interpretasi dan analisis terhadap

Peta Rupa Bumi yang bersumber dari Bakosurtanal, kawasan dengan tingkat
kemiringan 8%. Komposisi
kemiringan lahan (lereng) sebagaimana terlihat Gambar 2.7, Tabel 2.13 dan Tabel
2.14

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-19

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Gambar 2.6
Peta Topografi Kabupaten Pasaman Barat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-20

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Gambar 2.7
Peta Kemiringan Lereng Wilayah Kabupaten Pasaman Barat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-21

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Tabel 2.13
Kemiringan Lereng di Kabupaten Pasaman Barat
Simbol
A
B
C
D

Kelas Lereng
Datar
Berombak
Berbukit
Bergunung

Luas

Tingkat
Kemiringan

Km²

0 –15%
15 – 25%
25 – 40%
> 40%

256.325,00
23.737,00
24.083,00
84.632,00

65,9
6,11
6,19
21,77

388.777,00

100,00

Jumlah

%

Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.
Tabel 2.14
Nama Gunung Per Kecamatan Kabupaten Pasaman Barat
No.

Kecamatan

Nama Gunung

1

Sungai Beremas

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sincancang
Marando
Jawi-Jawi
Terusan
Galanggang
Lantuer
Ranggasan
Leco

2

Ranah Batahan

1.

Sigantang

5

Lembah Melintang

1.
2.

Kelabu
Malintang

8

Pasaman

1.
2.

Pasaman
Talamau

Tinggi (m)
198
230
250
175
20
425
659
84
1.573
2.179
1.983
2.190
2.913

Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.

b. Geohidrologi
Kabupaten Pasaman Barat memiliki hidrologi berupa sungai, yang berasal dari
11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kondisi air tanah dalam di
Kabupaten Pasaman Barat memiliki potensi yang cukup besar bagi pemenuhan
kebutuhan air baku masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Sungai
yang melintas di Kabupaten Pasaman terdiri dari sungai besar dan sungai kecil yang
berpola dendritik. Lebih dari 100 sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Pasaman

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-22

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Barat. Sungai-sungai tersebut berupa sungai permanen yang setiap tahunnya selalu
mengalir.
Berdasarkan

informasi

yang

diperoleh

potensi

cekungan

air

tanah

(hidrogeologi) yang terpantau, air tanah bebas 445 juta m3/tahun dan air tanah tertekan

65 juta m3/tahun. Umumnya sungai-sungai besar dan kecil yang ada di wilayah
Kabupaten Pasaman Barat ketinggiannya tidak jauh berbeda dengan tinggi permukaan
laut. Kondisi ini yang mengakibatkan cukup banyak bagian wilayah Kabupaten
Pasaman Barat yang rawan terhadap banjir/genangan. Karakteristik sungai yang
terdapat di wilayah Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat pada Tabel 2.15.
Sedangkan DAS di Kabupaten Pasaman Barat dapat dilihat Gambar 2.8.
Tabel 2.15
Nama Sungai Di Kabupaten Pasaman Barat
No

Kecamatan

1

Sungai Beremas

2

Ranah Batahan

Nama Sungai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Batang Pardantiangan
Batang Bamban
Batang Tamak
Sungai Pinang
Batang Pakau
Air Ganggang
Air Runding
Anak Air Kamang Gadang
Batang Sopan
Anak Air Tandikek
Air Garingging
Air Balam
Air Salak
Air Tangguli
Air Banjar Alang
Air Kampung Alai
Air Kampung Pinang
Air Tengah
Batang Paraman Mudik
Batang Batahan
Batang Air Pariaman Sawah
Batang Siduampan
Air Tarap
Air Simpang Tolang
Air Pasak
Batang Silaping
Air Batu
Batang Muara Gobing
Batang Partandangan

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Anak Air Bunga Tanjung I
Anak Air Bunga Tanjung II
Anak Air Pematang Gunung
Air Tepi
Air Suak
Pincuran Mingkudu
Titian Biduak
Air Sibunian
Anak Air Kampung Padang
Anak Air Pati Bubur
Batang Tamiang Ampalu
Batang Ampalu
Anak Air Simpang Kanan
Anak Air Kemuning
Danau Karuah
Danau Jernih
Batang Air Simpang Betung
Batang Penggambiran
Air Talang
Batang Simpang Tolang
Air Doli-Dolin
Batang Laping Kuning
Air Lembut
Air Pigogoh
Sungai Sariak
Anak Air Sigantang Mudik
Aek Napal
Batang Taming

2-23

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

No

Kecamatan

3

Koto Balingka

4

Sungai Aur

5

Lembah Melintang

6

Gunung Tuleh

7

Talamau

8

Pasaman

9

Luhak Nan Duo

10

Sasak Ranah Pasisie

11

Kinali

Nama Sungai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.

Batang Air Balam
Batang Sikabau
Batang Siduampan
Batang Lapu
Batang Sopan
Batang Muara Labung
Batang Sikilang
Batang Air Haji
Batang Tomang
Batang Cubadak
Batang Kasiak Putih
Batang Geringging
Batang Sopan Bawah
Batang Maligi
Batang Sontang
Batang Tinggiran
Batang Bayang
Batang Bayang Tengah
Batang Sikabu
Sungai Danau
Batang Alin
Batang Kabau Alin
Batang Pasaman
Batang Tinggam
Batang Kularian
Sungai Abuk Tunggang
Sungai Abuk
Batang Karunie
Batang Tongar
Batang Biluan
Batang Kapar
Sungai Talang
Batang Sialang
Batang Jambak
Batang bayur
Batang Munigo
Batang Pasaman

7.
8.
9.
10.
11.
12.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
5.
6.
7.

Air Parumpangan
Air Kagulangan
Air Talang
Air Danau Karuh
Air Salak
Air Pining Rayan
Batang Sijanih
Batang Simpang
Batang Balerang Gadang
Air Putih
Batang Kamuning
Batang Marokek
Batang Malancar
Batang Paraman
Batang Simpang Beringin
Batang Bangai
Batang Maligi
Batang Air Haji
Batang Sontang

3.
4.
4.
5.
6.
6.
7.
8.
9.
10.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
2.

Batang Saligawan
Batang Timbaiak
Batang Talao
Batang Paraman
Batang Sopan
Batang Lipatan / Bdr Rambah
Batang Toman
Batang Ampu
Sungai Sarik
Batang Tipo
Batang Tamang
Sungai Sariak
Air Dingin
Air Mandau
Batang Ampu Kecil
Batang Ampu Gadang
Batang Kapar

1.
2.
3.
4.
5.

Batang Pinagar
Batang Mandiangin
Sungai Paku
Batang Silambau
Batang Kinali

6.
7.
8.
9.
10.

Batang Partupangan
Batang Bunut
Air Rawu
Batang Patimah
Batang Masang

Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-24

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Gambar 2.8
Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Pasaman Barat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-25

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Kondisi hidrogeologi yang digambarkan melalui dugaan ketersediaan air tanah
dan produktivitas akifernya. Kondisi hidrogeologi sebagian besar wilayah Kabupaten
Pasaman Barat terdiri dari :
1. Akifer Dengan Aliran Melalui Ruang Antar Butir (aquifers in which flow is
intergranular)
 Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)
Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang. Kedudukan muka air tanah
bebas umumnya dekat permukaan sampai 5 m dari muka air tanah setempat.
Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr.detik. Debit sumur diperkirakan
mencapai 10 ltr/detik.
 Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, mode-rately
productive aquifers)
Akifer terutama pasir, dengan keterusan sedang sampai rendah. Kedudukan
muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan sampai 14 meter dari muka
tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari 25 ltr/detik. Debit sumur
diperkirakan mencapai 5 ltr/detik.
 Setempat, akifer dengan produktivitas sedang (locally, moderately productive
aquifers)
Akifer terutama pasir lempungan, tidak menerus, tipis dengan keterusan
rendah. Kedudukan muka air tanah bebas umumnya dekat permukaan, kurang
dari 10 meter dari muka tanah setempat. Debit mata air umumnya kurang dari
10 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan kurang dari 5 ltr/detik.
2. Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan dan Ruang Antar Butir (aquifers in
which flow is both through fissures and interstices)
 Akifer produktif dengan penyebaran luas (extensive, productive aquifers)
Akifer dengan keterusan dan kisaran kedalaman muka air tanah beragam.
Debit mata air umumnya kurang dari 200 ltr/detik. Debit sumur diperkirakan
mencapai lebih dari 5 ltr/detik.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-26

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

 Akifer produktivitas sedang, dengan penyebaran luas (extensive, moderately
productive aquifers)
Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedalaman muka air tanah bebas
umumnya dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 100 ltr/detik. Debit
sumur diperkirakan kurang dari 5 ltr/detik.
 Setempat, akifer dengan produktivitas sedang (locally, moderately productive
aquifers)
Akifer dengan keterusan sangat beragam, kedudukan muka air tanah
bebasnya, dalam. Debit mata air umumnya kurang dari 50 ltr/detik.
3. Akifer Dengan Aliran Melalui Celahan, Rekahan dan Saluran (aquifers in
which flow is through fissures, fractures and channels)
 Akifer produktif tinggi sampai sedang (highly to moderately productive aquifers)
Aliran air tanah terbatas pada zona celahan, rekahan dan saluran pelarutan.
Debit sumur dan mata air beragam dalam kisaran yang besar, debit mata air
kurang dari 1 sampai 400 ltr/detik.
4. Akifer Bercelah atau Sarang Produktif Kecil dan Daerah Air Tanah Langka
(aquifers fissured or porous of poor productivity and regions without
exploitable groundwater)
 Akifer dengan produktivitas kecil, setempat, berarti (poorly productive aquifers
of local importance)
Setempat, pada zona pelapukan, air tanah dangkal dalam jumlah terbatas
masih dapat diperoleh. Kedalaman muka air tanah bebas dekat permukaan
sampai 11 meter dari muka tanah setempat. Pemunculan mata air pada zona
rekahan kurang dari 2 ltr/detik.
 Daerah air tanah langka (regions without axploitable groundwater)
Kondisi geohidrologi daerah Pasaman Barat mayoritas adalah daerah vulkanik
dan sebagian berupa daerah batuan beku, sedimen dll. Catchment area mengalir dari
Utara ke Selatan. Air berasal dari Gunung Pasaman dan Gunung Talamau.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-27

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

c. Geologi
Geologi wilayah Kabupaten Pasaman Barat dibentuk oleh endapan permukaan
formasi batuan pegunungan. Berdasarkan peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat
dan sekitarnya, maka wilayah ini dibagi menjadi beberapa secara genetik dan

paratemis, yaitu:
1. Satuan Geomorfologi Lipat-Patahan yang meliputi 40% dari seluruh wilayah
kabupaten Pasaman Barat.
2. Satuan Morfologi Perbukitan Karts yang tersebar setempat-setempat yang
mencover sebanyak 10% coverage.
3. Satuan dataran Pantai dan Aluvial yang meliputi 50%, yang menyebar dari Barat ke
Timur.

Patahan geologi/struktur geologi yang dominan pada daerah Pasaman Barat
adalah Sesar Great Sumatera Fault Zone yang terdiri dari : Sesar Turun, Lipatan,
sesar Geser dll. Ada kelurusan-kelurusan sesar seperti sesar yang melintang dari
Gunung Malintang dan Gunung Talamau, berupa pola-pola kelurusan dari mofologi
dan sesar, hanya tidak aktif. Pola kelurusan ini merupakan akibat dari pengaruh gaya
pada sesar Semangko/Sesar Sumatera yang sangat aktif.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas maka daerah Pasaman barat, khususnya

daerah bagian Barat Daya–Barat Laut yang mengikuti arah Pulau Sumatera. Daerah
ini adalah pengaruh dari sesar Sumatera. Daerah bagian Selatan walaupun aman
tetapi daerah pantai Pasaman Barat harus waspada dari gelombang Tsunami. Bagian
Selatan daerah Pasaman Barat relatif lebih stabil dari gerakan tanah dan gempa bumi
yang selalu terjadi setiap saat pada daerah sepanjang Sumatera Fault Zone, hal ini
karena daerah Sumatera Fault Zone ini (sesar Sumatera) ini merupakan sesar yang
aktif, sehingga setiap saat jalur ini selalu bergerak.
Kejadian ini disebabkan Plate Tektonik (ocean crust) selalu bergerak kearah
Utara-Timur Laut dan menunjam ke bawah karena bertemu Lempeng Daratan
Kontinental (continental crust) yang saling bergerak berlawanan arah, akibatnya

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-28

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya
Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

daerah sepanjang Pulau Sumatera dari Aceh sampai Lampung sebelah Selatan selalu
bergerak dan tidak stabil. Guna mengetahui struktur geologi dapat dilihat Gambar 2.8.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-29

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Gambar 2.9
Peta Geologi Kabupaten Pasaman Barat

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-30

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

d. Klimatologi
Kabupaten Pasaman Barat secara geografis berada di kawasan pesisir pantai
barat Sumatera yang menyebabkan suhu udara selalu panas dan lembab. Sirkulasi
musim Mansoon dan konfergensi Inter Tropis sangat mempengaruhi iklim daerah

Pasaman Barat. Suhu udara Kabupaten Pasaman Barat berkisar 20ºC - 26ºC dengan
kelembaban udara sekitar 88%. Kecepatan angin di wilayah darat minimal 4 km/jam
dan maksimal 20 km/jam. Dari hasil pemantauan Stasiun Meterologi, pada tahun 2008
curah hujan berkisar antara 48 mm - 691 mm dengan rata-rata curah hujan 345
mm/bulan, sedangkan jumlah hari hujan berkisar antara 6 - 22 hari dengan rata-rata
hari hujan 10 hari/bulan.
Berdasarkan dari iklim di atas maka menurut Ferguson dan Scenet, Kabupaten
Pasaman Barat tergolong pada jenis/tipe iklim A (sangat basah) atau tropika basah.
Untuk mengetahui iklim Kabupaten Pasaman Barat secara umum dapat dilihat pada
Tabel 2.16.
Tabel 2.16
Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Di Kabupaten Pasaman Barat
No.

Bulan

1.

Januari

2.

Februari

3.

Maret

4.

April

5.

Mei

6.

Juni

7.

Juli

Curah Hujan dan Hari Hujan

Stasiun
Simpang Tigo Ujung Gading

Curah Hujan (mm)

493

830

Hari Hujan

12

17

Curah Hujan (mm)

413

424

Hari Hujan

10

13

Curah Hujan (mm)

383

1.118

Hari Hujan

10

19

Curah Hujan (mm)

434

750

8

19

250

321

7

13

394

316

9

8

330

238

1

11

Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-31

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

No.

Bulan

8.

Agustus

9.

September

10.

Oktober

11.

November

12

Desember
Rata-Rata

Curah Hujan dan Hari Hujan

Stasiun
Simpang Tigo Ujung Gading

Curah Hujan (mm)

291

408

8

11

15.6

768

6

18

Curah Hujan (mm)

524

209

Hari Hujan

17

10

264.8

126

7

4

115

500,2

3

17

Curah Hujan (mm)

302

501

Hari Hujan

8,2

13,3

Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan

Curah Hujan (mm)
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Hari Hujan

Sumber : RTRW Kab. Pasaman Barat Dalam Angka 2011-2031.

2.4.4 Data Resiko Bencana Alam
Beberapa kawasan rawan bencana Kabupaten Pasaman Barat yang
dikelompokkan berdasarkan jenis kebencanaan adalah sebagai berikut :
1. Kawasan Rawan Longsor
Kawasan rawan bencana longsor di wilayah Kabupaten Pasaman Barat terdapat di
Kecamatan Talamau yang dilintasi jalan menuju Lubuk Sikaping (Kabupaten
Pasaman). Namun kawasan rawan atau potensial mengalami longsor dengan
kategori tanah dengan erosi tingkat tinggi meliputi di Kecamatan Gunung Tuleh,
Talamau, Pasaman, Luhak Nan Duo dan Kinali. Khusus untuk Kecamatan Gunung
Tuleh lebih disebabkan jenis batuan yang mempunyai porositas tinggi berupa batu
gamping. Kawasan dengan erosi sedang adalah kawasan perbukitan yang berada
di bagian utara dan timur wilayah Pasaman Barat yang meliputi Kecamatan Sungai
Beremas, Ranah Batahan, Koto Balingka, Lembah Melintang, Sungai Aua, Gunung
Tuleh, Talamau, Pasaman, Luhak Nan Duo dan Kinali
2. Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan pesisir pantai Kabupaten Pasaman Barat seperti halnya sepanjang barat
pantai Sumatera merupakan merupakan kawasan rawan gelombang pasang.

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-32

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

Kawasan ini meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aua,
Sasak Ranah Pasisie, Luhak Nan Duo dan Kinali.
3. Kawasan Rawan Banjir
Menurut data analisis kebencanaan, banjir merupakan bencana alam yang sering
terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Hal ini disebabkan karakteristik lahan berupa
satuan bentuk lahan yang memiliki topografi dataran dan cekungan pada daerah
aliran sungai (DAS). Daerah dataran banjir ini memiliki ciri-ciri berupa topografi yang
datar dan umumnya berada di sekitar daerah aliran sungai (DAS) yang memiliki
potensial materialnya berupa pasir dan kerikil yang masih segar atau belum
mengalami pelapukan. Kawasan yang teridentifikasi rawan terhadap banjir di
Kabupaten Pasaman Barat yaitu Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kecamatan
Pasaman, Kecamatan Luhak Nan Duo dan Gunung Tuleh.
4. Bahaya Tsunami
Seluruh bagian pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan kawasan rawan bahaya
tsunami yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori zona kerawanan yaitu :
 Zona kerawanan tinggi, wilayah dengan jarak garis pantai 50 m, sepanjang
pantai dengan ketinggian kontur kurang dari 10 m dpl. Kawasan ini meliputi
Kecamatan Sungai Beremas bagian timur, Kecamatan Koto Balingka, Sungai
Aur, Sasak Ranah Pasisie, Luhak Nan Duo dan Kinali
 Zona kerawanan menengah yaitu daerah sepanjang pantai dengan kontur
ketinggian 10 - 15 mdpl, dengan kemiringan lereng cukup terjal. Kawasan ini
meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aua, Sasak Ranah
Pasisie dan Kinali.
 Zona kerawanan rendah yaitu wilayah sepanjang pantai dengan ketinggian 15 –
30 mdpl, dengan morfologi curam dan relief tinggi atau berbukit, dan daerah ini
dapat dimanfaatkan untuk evakuasi dan lokasi pengungsian. Kawasan ini
meliputi Kecamatan Sungai Beremas, Koto Balingka, Sungai Aur dan Kinali.
5. Bahaya Gempa
Mengingat lokasi Pasaman Barat yang berada pada dua patahan besar yaitu
pertemuan lempeng eurosia dan australia dengan jalur patahan Semangko Besar

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

2-33

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta
Karya Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2017-2021

(ring of fire) dan berdasarkan rekam jejak kejadian gempa, seluruh wilayah
Kapuaten Pasaman Barat merupakan kawasan rawan gempa.
6. Gerakan Tanah
Berdasarkan peta gerakan tanah, dimana intensitas gerakan dikelompokkan
menjadi tiga zona kerentanan gerakan tanah, yaitu :
 Zona gerakan kerentanan gerakan tanah tinggi berada di bagian utara
Kecamatan Ranah Batahan, Koto Balingka, Lembah Melintang, Sungai Aur,
sebagian besar Kecamatan Gunung Tule