Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

  BAB.2 PROFIL KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA

  Kabupaten Padang Lawas Utara adalah salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Padang Lawas Utara terbentuk sejak dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara yang disyahkan pada tanggal 10 Agustus 2007 dengan ibukota Gunung Tua. Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Padang Lawas Utara termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki topografi yang berbukit. Wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara merupakan wilayah ‘penghubung’ antara wilayah pantai timur yang sudah berkembang dan menjadi pintu perdagangan nasional dan regional dengan wilayah pantai barat yang kaya akan sumber daya alam dan relatif belum maju. Posisi tersebut menawarkan keuntungan dan peluang ekonomi bagi Kabupaten Padang Lawas Utara.

2.1 WILAYAH ADMINISTRASI

  Secara geografis Padang Lawas Utara terletak pada 1° 13 ′ 50″ - 2° 2′ 32″ Lintang Utara dan 99°

  20 ′ 44″ - 100° 19′ 10″ Bujur Timur, dengan batas-batas administratif sebagai berikut:

   Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Bilah Hulu, Kecamatan Sungai Kanan, Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu;

   Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau;  Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Huristak, Kecamatan Barumun Tengah,

  Kecamatan Sosopan Kabupaten Padang Lawas; dan  Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Batang Angkola, Kecamatan Padangsidimpuan Timur, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Arse, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kecamatan Aek Bilah Kabupaten Tapanuli Selatan.

  • 2|

  2

  Laporan Akhir

Gambar 2.1. Orientasi Kabupaten Padang Lawas Utara

  • 3|

  2

  Laporan Akhir

Gambar 2.2 Administrasi Kabupaten Padang Lawas Utara Berdasarkan UU No. 37 Tahun 2007, wilayah administrasi Kabupaten Padang Lawas Utara meliputi 9 kecamatan yaitu: Kecamatan Batang Onang, Kecamatan Dolok, Kecamatan Dolok Sigumpulon, Kecamatan Halongonan, Kecamatan Hulu Sihapas, Kecamatan Padang Bolak Julu, Kecamatan Padang Bolak, Kecamatan Portibi, Kecamatan Simangambat serta memiliki 386 desa dan 2 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara berdasarkan SK Menhut No.44/MENHUT-II/2005 adalah 3.918,05 km2 dengan penyebaran pada masing-masing kecamatan seperti pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Rasio Terhadap Total Menurut Kecamatan

  76

  Kabupaten Padang Lawas Utara memiliki sumber daya alam yang cukup potensial untuk dikembangkan. Dimana potensi ini dimasa mendatang akan menjadi andalan Kabupaten Padang Lawas Utara.

  18 Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Padang Lawas Utara

  7

  2

  10 Jumlah 386

  44 Hulu Sihapas Aek Nauli

  86 Dolok Sigumpulon Pasar Simundol

  6 Dolok Sipiongot

  44

  6 Halongonan Hutaimbaru I

  34

  7 Simangambat Langkimat

  1

  1 Padang Bolak Pasar Gunung Tua

  di Kabupaten Padang Lawas Utara, 2015

  38

  5 Portibi Portibi Jae

  23

  1 Padang Bolak Julu Batu Gana

  31

  Batang Onang Pasar Matanggor

  

Kecamatan Ibukota Desa Kelurahan Lingkungan Dusun

  Kecamatan di Kabupaten Padang Lawas Utara, 2015

Tabel 2.2 Banyaknya Desa, Kelurahan, Lingkungan dan Dusun Menurut

  

Sumber : Bappelitbang dan PMD Kabupaten Padang Lawas Utara

  Total 3.918,05 100,00

  Batang Onang 286,69 7,32 Padang Bolak Julu 243,33 6,21 Portibi 142,35 3,63 Padang Bolak 792,14 20,22 Simangambat 1.036,68 26,46 Halongonan 569,26 14,53 Dolok 492,45 12,57 Dolok Sigumpulon 272,17 6,95 Hulu Sihapas 82,98 2,12

  Kecamatan Luas (km 2 ) Persentase (%)

2.2 Potensi Wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara

  2.2.1 Kesesuaian Lahan

  Penilaian kesesuaian lahan dilakukan untuk penentuan alokasi pemanfaatan lahan terutama bagi kawasan lindung yang ada dan lahan budidaya pertanian dan perkebunan dalam upaya ketahanan pangan dan penyiapan lahan pertanian abadi. Selanjutnya dilakukan penilaian bagi kesesuaian bagi pemanfaatan pariwisata, pertambangan, peternakan, industri, perikanan terhadap kawasan permukiman bagi pemanfaatan ruang yang optimal dan meminimalkan konflik antar kegiatan pemanfaatan ruang.

  Secara umum kesesuaian lahan di Kabupaten Padang Lawas Utara dibagi dalam 4 (empat) kategori, yaitu :  Kesesuaian lahan untuk pertanian tanaman pangan lahan basah

  Lahan yang sesuai untuk budidaya pertanian tanaman pangan lahan basah tersebar secara mengelompok dengan luasan yang kecil-kecil hampir di seluruh wilayah kabupaten Padang Lawas Utara yang tersebar di sebagian besar wilayah kecamatan, sebagian kecil pada kecamatan Dolok dan Hulu Siapas. Kecamatan yang bertindak basis ketahanan pangan adalah Kecamatan Portibi, Kecamatan Padang Bolak, Kecamatan Batang Konang. Kecamatan Portibi dan Kecamatan Padang Bolak dilayani oleh irigasi teknis Batang Ilung seluas 4.300 Ha

   Kesesuaian lahan untuk pertanian tanaman pangan lahan kering Lahan yang sesuai untuk pertanian tanaman pangan lahan kering tersebar hampir di seluruh kabupaten Padang Lawas Utara yang terletak di sebagian wilayah Kecamatan Batang Onang, Hulu Sihapas, Padang Bolak, Padang Bolak Julu, Portibi, Halongonan dan Simangambat

   Kesesuaian lahan untuk tanaman tahunan atau Perkebunan Lahan yang sesuai untuk budidaya tanaman tahunan atau perkebunan meliputi hampir dua per tiga wilayah Padang Lawas Utara, terutama di kecamatan Padang Bolak, Padang Bolak Julu, Portibi, Simangambat, Dolok, Dolok Sigompulan, Batang Onang, Halongonan. Sedangkan kawasan yang tidak sesuai untuk perkebunan berada di bagian Tengah kecamatan Hulu Siapas dan Portibi.

   Kesesuaian lahan untuk peternakan Lahan yang sesuai untuk budidaya peternakan mengikuti kawasan perkebunan, kawasan tanaman pangan lahan kering, dan kawasan tanaman pangan lahan basah yang tidak berada pada ketinggian > 1000 m dpl. Kawasan yang sesuai untuk peternakan tersebut di Kecamatan Batang Onang, Hulu Sihapas, Padang Bolak, Portibi, Halangonan dan Simangambat.

  2.2.2. Sumber Daya Pertambangan dan Energi

  Secara umum dapat dikatakan bahwa daerah Kabupaten Padang Lawas Utara pada dasarnya memiliki potensi bahan tambang dan galian yang cukup banyak dan beragam. Akan tetapi karena penelitian dan kajian secara detail belum pernah di identifikasi secara ilmiah maka, jenis, jumlah, kandungan dan lokasi bahan tambang dan galian tersebut belum dapat dipetakan secara akurat.

  Berdasarkan hasil survey dan pendataan Pusat Survey Geologi Bandung yang pelaksanaannya bekerjasama dengan Badan Perencana dan Pembangunan Daerah Tapanuli Selatan pada tahun 2006 telah diidentifikasi bahwa cebakan bahan tambang yang ditemukan di daerah Kabupaten Padang Lawas Utara adalah berupa emas, timbal dan seng tersebar di daerah Kecamatan Padang Bolak, Dolok dan Dolok Sigompulan. Sedangkan cebakan bahan galian yang ditemukan didaerah Padang Lawas Utara adalah berupa batu gamping, kaolin, pasir kuarsa, bentonit, batu apung, laterit, lempung, riolit dan andesit yaitu tersebar di daerah Kecamatan Batang Onang, Hulu Siapas, Padang Bolak Julu, Padang Bolak, Halongonan, Dolok dan Dolok Sigompulan. Selanjutnya identifikasi potensi Sumber Daya Energi yang di temukan di daerah Kabupaten Padang Lawas Utara adalah berupa Batu Bara didaerah Kecamatan Batang Onang, Padang Bolak Julu dan Padang Bolak serta Minyak Bumi di Kecamatan Dolok Sigompulan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada table 2.3 berikut ini :

Tabel 2.3 Lokasi Bahan Tambang yang Ada Kabupaten Padang Lawas Utara

  

NO KECAMATAN JENIS BAHAN JENIS BAHAN GALIAN SUMBER DAYA

TAMBANG ENERGI 1 - Batang Onang Batu Gamping, kaolin Batubara

  2 Dolok

  • Emas, Besi Andesit

  3 D. Sigompulan Emas, Timbal, Andesit, Bentonit Minyak Bumi Seng

  4 Halongonan Pasir Kuarsa - -

  5 Hulu Siapas Pasir Kuarsa,Bentonit,

  • kaolin, batu apung, laterit

  6 Padang Bolak Emas, Timbal, Pasir Kuarsa, Tuf, Laterit, Batubara Seng Liorit

  7 -

  • P. Bolak Julu Pasir kuarsa, Lempung, Laterit -

  8 Portibi

  9 Simangambat - - Sumber : Hasil Kajian Pusat Survey Geologi Bandung Tahun 2007

2.2.3 Sumber Daya Kehutanan

  Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Padang Lawas Utara, luas kawasan hutan menurut Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 44 Tahun 2005 adalah seluas 277.157,10 Ha atau 70,74% dari luas daerah. Dengan demikian luas areal penggunaan lain yang merupakan lahan-lahan yang dapat dipergunakan oleh masyarakat daerah hanya seluas 114.647,90 Ha atau 29,26% dari luas daerah.

  Kondisi faktual di lapangan bahwa kawasan hutan yang ditetapkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 44 Tahun 2005 ditemukan adanya lahan-lahan bermasalah

  

(holdingzone) dimana di dalam kawasan hutan tersebut masih terdapat lahan-lahan permukiman, perkebunan rakyat, dan lain-lain. Sehingga pada revisi Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara pada tahun 2008 telah diusulkan agar kawasan hutan bermasalah tersebut dapat ditetapkan menjadi kawasan areal penggunaan lain sesuai dengan kondisi faktual di lapangan. Untuk lebih jelasnya tentang penetapan kawasan hutan yang diusulkan dapat dilihat pada tabel 2.4 sebagai berikut :

Tabel 2.4 Kawasan Hutan yang diusulkan (Ha) Kabupaten Padang Lawas Utara

  KAWASAN USUL KAWASAN USUL APL HUTAN HOLDING HUTAN LUAS NO. KECAMATAN MENURUT ZONE DAERAH LUAS % LUAS % SK 44

  

1. Simangambat 82.016,7 17.594 64.422,70 62,14 39.245,30 37,86 103.668

  

2. Batang Onang 19.918,3 10.479 9.439,30 32,93 19.229,70 67,07 28.669

  

3. Hulu Sihapas 7.869 4.530 3.339,00 40,24 4.959,00 59,76 8.298

  

4. P. Bolak Julu 24.333 9.000 15.333,00 63,01 9.000,00 36,99 24.333

  

5. Padang Bolak 41.027,3 17.723 23.304,30 29,42 55.909,70 70,58 79.214

  

6. Portibi 0,00 0,00 14.235,00 100,00 14.235

  

7. Halongonan 33.413 16.336 17.077,00 30,00 39.849,00 70,00 56.926

  

8. Dolok 43.203,6 26.375 16.828,60 34,17 32.416,40 65,83 49.245

  

9. D.Sigompulon 25.376,2 12.601 12.775,20 46,94 14.441,80 53,06 27.217

JUMLAH 277.157,10 114.638 162.519,10 41,48 229.285,90 58,52 391.805

  Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Paluta Tahun 2009

  Dari Tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah kawasan-kawasan hutan bermasalah yang tersebar pada 9 Kecamatan Kabupaten Padang Lawas Utara adalah seluas 114.638 Ha. Apabila usulan konversi kawasan-kawasan hutan bermasalah tersebut dapat disetujui menjadi kawasan areal penggunaan lain, maka probabilitas luas daerah Kabupaten Padang Lawas Utara menjadi 162.519,10 Ha luas kawasan hutan atau 41,48% dari luas daerah dan luas areal penggunaan lain menjadi 229.285,90 Ha atau 58,52% dari luas daerah

2.2.4 Sumber Daya Perikanan

  Kondisi usaha pertanian perikanan di Kabupaten Padang Lawas Utara berdasarkan data terakhir sampai akhir tahun 2015 luas dan produksi usaha budi daya ikan air tawar seluas 272,36 ha dengan produksi 1.569,00 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5 Luas Potensi Budidaya Ikan Air Tawar Menurut Kecamatan dan Jenis Usahanya

  di Kabupaten Padang Lawas Utara (Ha), 2015

Tabel 2.6 Produksi Ikan dari Budi Daya Air Tawar Menurut Kecamatan

  dan Jenis Usahanya di Kabupaten Padang Lawas Utara (ton), 2015

2.2.5 Sumber Daya Peternakan

  Secara historis dapat dikemukakan bahwa Kabupaten Padang Lawas Utara yang merupakan bagian dari daerah pemekaran Kabupaten Tapanuli Selatan adalah merupakan salah satu daerah sentra usaha tani peternakan dengan sistem pengelolaan tradisionil dimana pada siang hari ternak-ternak tersebut digembala dengan sistem lepas bebas pada lahan-lahan penggembalaan sedangkan pada malam hari dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kandang yang telah disediakan.

  Dengan mulai tumbuh berkembangnya minat masyarakat melakukan usaha tani perkebunan terutama jenis tanaman-tanaman perkebunan yang memiliki hasil pangsa pasar ekspor seperti sawit, karet, kakao dan lain-lain secara berangsur-angsur lahan-lahan yang dulunya difungsikan sebagai padang penggembalaan ternak telah beralih fungsi menjadi lahan-lahan perkebunan tanaman ekspor. Sehingga populasi ternak terutama jenis ternak besar seperti kerbau, sapi, kambing dan domba yang dulunya dapat dilihat bertebaran dengan lepas bebas pada lahan-lahan penggembalaan, sudah tidak ditemukan lagi di Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara.

  Dengan demikian, kebijakan pengelolaan usaha tani peternakan di Kabupaten Padang Lawas Utara ke depan harus dapat dirubah dari sistem penggembalaan secara tradisionil yang telah terbiasa dilakukan masyarakat selama ini menjadi sistem semi intensif yaitu penggembalaan pada lahan-lahan perkebunan sawit dengan model tumpang sari dan ataupun dengan sistem intensif yaitu sistem ikat ataupun pemeliharaan permanen di dalam kandang dengan pemasokan pakan secara cukup dan terus menerus.

  Berdasarkan data terakhir sampai dengan akhir tahun 2015 (BPS Tapsel) bahwa populasi ternak besar di daerah Kabupaten Padang Lawas Utara adalah sejumlah 46.418 ekor yang terdiri dari sapi 14.195 ekor, kerbau 5.525 ekor, kambing 19.170 ekor dan domba 7.528 ekor.

Tabel 2.7 Populasi Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di

  Kabupaten Padang Lawas Utara (ekor), 2015

Tabel 2.8 Populasi Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Unggas di

  Kabupaten Padang Lawas Utara (ekor), 2015

2.2.6 Sumber Daya Pariwisata

  Potensi pariwisata di daerah Kabupaten Padang Lawas Utara cukup banyak dan beragam serta sangat prospektif untuk dikembangkan yaitu berupa obyek wisata danau, panorama alam, pemandian air panas, obyek wisata purbakala berupa candi dan potensi-potensi hutan taman sapari, tahura dan taman buru. Akan tetapi karena pengelolaan obyek-obyek wisata tersebut belum dikelola secara optimal sehingga belum dapat dimanfaatkan sebagaimana diharapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.9 sebagai berikut :

Tabel 2.9 Potensi Pariwisata Kabupaten Padang Lawas Utara

  Potensi NO JENIS WISATA LOKASI Pariwisata

  1. Wisata Danau dan Panorama Alam Kec. Batang Onang Tinggi Wisata Budaya Purbakala dan Rekreasi/candi

  2. Kec. Portibi Tinggi Portibi

  3. Wisata Pemandian Air Panas Kec. Halongonan Tinggi Wisata Hutan Taman Safari dan Panorama Alam

  4. Kec. Hulu Sihapas Tinggi Nabundong Wisata Taman Hutan Rakyat dan Panorama Kec. Dolok & Kec.

  5 Tinggi Alam Dolok Sigompulon

6 Wisata Hutan Taman Buru Kec. Simangambat Rendah

   Sumber : Identifikasi Data Sekunder Tahun 2008

2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI

  Pada tahun 2015, penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara berjumlah 252.589 jiwa yang terdiri dari 126.793 jiwa penduduk laki-laki dan 125.796 jiwa penduduk perempuan. Penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara mengalami pertumbuhan sebesar 2,14 persen dari tahun 2014. Sementara itu, besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2015 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 100,79. Kepadatan penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2015 mencapai 64,47 jiwa/km2 dengan ratarata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 9 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan Portibi dengan kepadatan sebesar 177,51 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan Padang Bolak Julu sebesar43,96 jiwa/km2.

Tabel 2.10 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

  Menurut Kecamatan di Kabupaten Padang Lawas Utara, 2015 Analisis jumlah penduduk ini dimaksud untuk mengetahui jumlah penduduk dikaitkan dengan sumberdaya lahan yang tersedia, distribusi dan proyeksi penduduk. Dari data penduduk Tahun 2015 dapat dilihat sebaran dan perkembangan penduduk di Kabupaten Kabupaten Padang Lawas Utara boleh dikatakan merata disemua kecamatan dengan tingkat kepadatan masih jarang (< 100 Org/ Km²). Kecamatan terbesar laju pertumbuhan penduduknya adalah Kecamatan Simangambat sebesar 2,93 % per tahun, kemudian laju pertumbuhan penduduk terkecil adalah Kecamatan Padang Bolak Julu hanya sebesar 1,34 % per tahun. Secara rinci jumlah dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kabupaten Padang Lawas Utara selama 5 (lima) tahun terakhir dari Tahun 2010 sampai Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 2.11

Tabel 2.11 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan

  di Kabupaten Padang Lawas Utara, 2010, 2014 dan 2015 Pemusatan penduduk pada suatu wilayah (kabupaten/ kecamatan/ desa) dapat ditunjukkan oleh kepadatan penduduk yang diperoleh dengan membagi jumlah penduduk dengan luas wilayah administrasi atau luas wilayah daerah terbangun (lahan pekarangan). Analisis kepadatan penduduk ini dimaksud untuk mengetahui jumlah dan tingkat kepadatan penduduk dikaitkan dengan sumberdaya lahan yang tersedia.

  2 Luas Kabupaten Kabupaten Padang Lawas Utara secara keseluruhan 3.918,05 Km dengan

  2

  kepadatan rata-rata 57.05 jiwa/ Km . Daerah terluas terdapat di Kecamatan Simangambat

  2

  2

  seluas 1036,68 Km dan Padang Bolak, 792,14 Km kemudian Kecamatan Halongonan seluas

  2

  2

  569,26 Km dan Kecamatan Dolok dengan luas 492,45 Km selanjutnya terkecil di

  2

  2 Kecamatan Hulu Siapas 82,98 Km dan Kecamatan Portibi 142,35 Km .

  Berdasarkan kepadatan penduduk, kecamatan yang terpadat penduduknya terdapat di

2 Kecamatan Portibi (178 jiwa/Km ) kemudian menyusul Kecamatan Padang Bolak (84

  2

  2

  jiwa/Km ), sedangkan Kecamatan Dolok Sigompulon (67 jiwa/Km ) dan Kecamatan Hulu

2 Sihapas (65 jiwa/ Km ) merupakan kecamatan dengan kepadatan terendah.

  Secara umum kepadatan penduduk di Kabupaten Kabupaten Padang Lawas Utara ini masih relatif rendah, oleh sebab itu daerah ini masih sangat potensial untuk dikembangkan dikaitkan dengan sumberdaya lahan yang tersedia, untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel 2.12.

Tabel 2.12 Distribusi dan Kepadatan Penduduk

  Kabupaten Padang Lawas Utara 2015

  Luas Kepadatan Distribusi No KEC/DESA Penduduk 2 2 Wilayah (Km ) (Jiwa/Km ) (%)

  1 Batang Onang 13.815 286,69 48,19 5,47

  2 Padang Bolak Julu 10.696 243,33 43,96 4,23

  3 Portibi 25.268 142,35 177,51 10,00

  4 Padang Bolak

  66.374 792,14 83,78 26,28

  5 Simangambat

  54.548 1.036,68 52,62 21,60

  6 Halongonan 33.683 569,26 59,17 13,34

  7 Dolok

  24.544 492,45 49,84 9,72

  8 Dolok Sigumpolon 18.265 272,17 67.11 7,23

  9 Hulu Sihapas 5.396 82,98 65,03 2,14 Jumlah 252.589 3.918,05 64,47 100,00

  Sumber: Kabupaten Padang Lawas Utara

  Meskipun terjadi peningkatan kepadatan penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara selama 5 tahun terakhir namun secara nasional kepadatan penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara masih termasuk jarang, apabila dibandingkan dengan beberapa daerah di Pulau Jawa bahkan ada yang mencapai ratusan jiwa per ha.

  Sedangkan persebaran/distribusi penduduk seperti yang ditampilkan tabel di atas, sebagian besar penduduk terkonsentrasi di pusat-pusat tersediannya sarana dan prasarana pelayanan, seperti di Kecamatan Padang Bolak (26.20 %) penduduk dan Simangambat (20.92%), sedangkan konsentrasi penduduk terkecil terdapat di wilayah Kecamatan Hulu Sihapas(2.10%).

  Perkiraan laju pertumbuhan penduduk diperlukan dalam perencanaan pembangunan daerah untuk: a. Memperkirakan jumlah dan jenis fasilitas umum yang dibutuhkan selama kurun waktu pelaksanaan rencana.

  b. Merubah kecenderungan laju pertumbuhan penduduk dalam rangka menanggulangi dinamika penduduk yang terlalu pesat. Perkiraan laju pertumbuhan penduduk ini disebut juga dengan istilah proyeksi (projection) yaitu perkiraan penduduk berdasarkan sensus (biasanya sensus terakhir). Disini perkiraan penduduk diprediksi tidak hanya beberapa tahun kedepan saja tetapi sampai dua puluh tahun kedepan. Selanjutnya dari 3 (tiga) metode proyeksi penduduk yang ada, akan digunakan metode Bunga Berganda Geometric rate of growth dalam menghitung perkiraan laju pertumbuhan/ proyeksi penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara dengan formula sebagai berikut : Pertumbuhan penduduk secara Geometric adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah yang selalu bertambah (berganda) setiap tahunnya, dimana ; P = Jumlah penduduk tahun t

  t

  P o = Jumlah penduduk tahun dasar r = Rata-rata presentase tambahan jumlah penduduk daerah yang diselidiki berdasarkan data masa lampau. n = Selisih tahun dari tahun dasar ke tahun n Mengingat tingkat pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir di Kabupaten Padang Lawas Utara masih rendah yakni 3.03%, maka pemilihan metode

  

Geometric Arithmatic rate of growth ini yaitu menganggap perkembangan jumlah

  penduduk akan berganda dengan sendirinya. Disini dianggap tambahan jumlah penduduk akan membawa konsekuensi bertambahnya tambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara akan ditinjau berdasarkan keberadaan data yang tersedia yaitu 5 tahun kebelakang secara berkala (time series) yaitu dari tahun 2005 – 2010. Hal ini dilakukan untuk keperluan prediksi jumlah penduduk dari 1 sampai 20 tahun kedepan dengan asumsi tingkat kesalahan yang relatif kecil atau mendekati kebenaran.

Tabel 2.13 Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Padang Lawas, s/d Tahun 2031

  No KECAMATAN 2010 2015 2020 2025 2031

  1 Batang Onang 12,790 13,442 14128 14848 15606

  2 Padang Bolak Julu 9,972 10,226 10487 10754 11029

  3 Portibi 23,228 24,564 25976 27470 29049

  4 Padang Bolak 58,560 64,123 70215 76885 84189

  5 Simangambat 46,769 70,902 107487 162950 247033

  6 Halongonan 29,058 33,330 38229 43849 50294

  7 Dolok 22,573 23,871 25244 26695 28230

  8 Dolok Sigumpolon 15,898 17,607 19500 21596 23918

  9 Ulu Sihapas 4,683 5,444 6329 7357 8553 Jumlah 223,531 263,509 317,594 392,405 497,900 Sumber : RTRW Kabupaten Padang Lawas Utara 2011-1031.

  Mengacu pada proyeksi penduduk maka diperoleh total jumlah penduduk Kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2031 sebesar 497,900 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi sebagai akibat dari arus migrasi yang masuk ke Kabupaten Padang Lawas Utara terus meningkat.

  Kemudian tumbuh konsentrasi-konsentrasi penduduk di pusat-pusat kecamatan baru seperti Gunung Tua yang mulai berubah menjadi daerah perkotaan.

  Sementara sarana dan prasarana pekotaan yang ada belum cukup mendukung pertumbuhan daerah ini, seperti sarana dan prasarana pendidikan, Air Bersih, Listrik, Jalan/ Transportasi dan komunikasi dan lain-lain di Kabupaten Padang Lawas Utara masih sangat terbatas.

2.4 ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

2.4.1 Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

  PDRB Kabupaten Padang Lawas Utara Atas Harga Berlaku (ADHB) pada tahun 2015 sebesar Rp 8,24 triliun. Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan kontributor utama dengan peranan mencapai 39,77 persen. Berdasarkan harga konstan tahun 2010, PDRB Kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2015 sebesar Rp 6,60 triliun. Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan kontributor utama dengan peranan mencapai 44,13 persen.

  Laju Pertumbuhan PDRB Secara keseluruhan perekonomian Kabupaten Padang Lawas Utara tahun 2015 tumbuh sebesar 5,94 persen, menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 6,08 persen.

Tabel 2.14 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

  Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten PadangLawas Utara (juta Rp), 2013 – 2015

Tabel 2.15 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan

  Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten PadangLawas Utara (juta Rp), 2013 – 2015

Tabel 2.16 Perkembangan PDRB dan PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas

  Dasar Harga Konstan 2010 di Kabupaten Padang Lawas Utara, 2013 – 2015

2.4.2 Kondisi Lingkungan Strategis

  Fisik lingkungan Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari kondisi geologi, topografi, iklim, jenis tanah, hidrologis wilayah dan kondisi pemanfaatan lahan.

a. Kondisi Topografi

  Secara topografis wilayah Padang Lawas Utara didominasi oleh kemiringan lahan bergunung yaitu 174.719 Ha atau 44,59 % dari luas daerah dan diikuti dengan topografi berbukit yaitu seluas 137.640 Ha atau 35,13 % serta topografi datar dan landai seluas 79.446 Ha atau 20,28 % dari luas daerah.

  Dengan demikian kondisi faktual topografi daerah Kabupaten Padang Lawas Utara 20,28 % dengan topografi datar dan landai secara garis besar sesuai untuk pengembangan budi daya pertanian tanaman pangan dan holtikultura dan 35,13 % dengan topografi berbukit secara ideal sesuai untuk pengembangan budi daya perkebunan tanaman keras dan 44,59 %

  2.

  1

  8

  7

  6

  

5

  4

  3

  2

  NO KECAMATAN KEMIRINGAN (Ha) JLH 0%-2% 2%-8% 9%-5% 16%-5% 26%-40% 40% Keatas

  3.

  67

  60

Tabel 2.17 Kemiringan Wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara

  lainnya dengan topografi bergunung secara ideal pengembangannya berfungsi sebagai hutan lindung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.17 berikut ini.

  253 3.103 16.162 7.279 18.585 72.243 3.095 334

  2.188 5.632

  8.298 28.669 24.333 79.214 14.235 56.926 103.668 49.245 27.217

  9 1.

  • 1.302 4.396 378 11.435 316
  • 3.439

  • 2.827

  17.300 9.004

  40.558 413 16.291 9.923 40.409 21.543

  5.

  • 4.372

    1.063

    4.490

    690 879

  6.

  7.

  • 935 1.117 4.475 20.039 21.068

  8.

  4.

  • 525 201 1.515

  9. Hulu Sihapas Batang Onang Pd. Bolak Julu Padang Bolak Portibi Halongonan Simangambat Dolok

D. Sigompulon

  • 488 1.170 162 14.926 2.147

JUMLAH PERSENTASE 17.954 45.722 15.770 124.941 12.699 174.719 391.805 4,59% 11,67% 4,02% 31,89% 3,24% 44,59% 100%

  Sumber : Bappelitbang dan Pemod Kabupaten Padang Lawas Utara Keterangan : 1. 0 % - 15 % : Datar dan landai 79.446 Ha (20,28 %) 2. 16 % - 39 % : Berbukit 137.640 Ha (35,13 %)

3. Di atas 40 % : Bergunung 174.719 Ha (44,59 %)

b. Hidrologis Kawasan

  Kondisi hidrologi di Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari air permukaan yaitu sungai, danau dan air bawah tanah. Sungai yang ada dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, sumber air minum dan untuk irigasi, sebagian wilayah di Kab Padang Lawas Utara yang dilalui Satuan Wilayah Sungai lintas Provinsi dan lintas Kab/Kota, yaitu desa Sipiongot di Kecamatan Dolok yang dilalui oleh WS Barumun-Kualuh lintas Kab/Kota dan Satuan Wilayah Sungai Rokan lintas Provinsi.Terdapat Danau kecil di wilayah Kab Padang Lawas Utara yaitu Danau Tao dengan luas ± 25 Ha yang terdapat di Kecamatan Batang Onang yang potensinya belum dimanfaatkan dengan optimal bagi lahan pertanian dan pertambakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.18 di bawah ini.

Tabel 2.18 Daftar Sungai Yang Melintas Di Kab.Padang Lawas Utara

  Nama Panjang No Lintasan Sungai (km) Kec. Padangsidimpuan Timur/Ulu Sihapas, Kec. Batang

  Batang

1. 64,20 Angkola, Kec. Sayurmatinggi Bermuara Di Sungai Batang

Angkola Gadis Di Kab. Madina

  Kec. Sipirok Dolok Hole, Kec. Padang Bolak, Kec. Portibi

  2. Batang Pane

  91.96 Bermuara Di Sungai Barumun Kec. Barumun Tengah Kec. Padang Bolak Julu, Kec. Barumun Tengah,Kec.

  

3. Batang Ilung 66,70 Huristak, Kec. Simangambat Bermuara Di Sungai Batang

Pane Kec. Portibi Kec. Ulu Barumun, Kec. Barumun Tengah,Kec. Huristak

4. Barumun 167.28 , Kec. Simangambat Bermuara Di Sungai Bilah Kab.

Labuhan Batu Sungai Kec. Padang Bolak, Kec. Halongonan Bermuara Di Kab.

  5.

  70.82 Kanan Labuhan Batu Kec. Aek Bilah, Kec. Dolok, Kec. Dolok Sigumpolon,

  6. Sungai Bilah

  14.56 Kab. Labuhan Batu Kec. Batang Onang, Kec. Padangsidimpuan Timur /

  7. Aek Godang

  77.79 Ulu Sihapas, Kec. Sipirok Bermuara Di Sungai Barumun Sumber : RTRW Kabupaten Padang Lawas Utara 2011-2013

  c. Iklim

  Berdasarkan data BPS Kabupaten Padang Lawas Utara dalam angka Tahun 2016, curah hujan bervariasi antar kecamatan, curah hujan tertinggi rata-rata mencapai 563,50 mm yang terjadi pada bulan November, sementara curah hujan terendah rata-rata mencapai 42,50 mm yang terjadi pada bulan Februari. Musim kemarau diselingi hujan terjadi sekitar bulan Februari – April dan musim kemarau tanpa diselingi hujan terjadi pada bulan Mei – Juli. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan curah hujan dapat dilihat pada tabel 2.19 berikut ini :

Tabel 2.19 Curah Hujan, Jumlah Hujan dan Penyinaran Matahari Setiap Bulan

  di Kabupaten Padang Lawas Utara, 2015 Karena Kabupaten Padang Lawas Utara terletak dekat garis khatulistiwa, sehingga tergolong kedalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Kabupaten Padang Lawas Utara berada pada 0 – 1915 meter diatas permukaan laut.

  o

  Rata-rata temperatur di Kabupaten Padang Lawas Utara sebesar 26 C dengan suhu

  o o

  maksimum 42 C dan suhu minimum 21

  C. Dengan mempertimbangkan bahwa perubahan suhu udara di suatu daerah dapat diprediksi perbedaannya, maka suhu di daerah tersebut dapat dihitung.

Tabel 2.20 Rata-Rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan

  di Kabupaten Padang Lawas Utara, 2015

d. Kondisi Geologi

  Secara geologis, wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara memiliki struktur tanah dan batuan yang kompleks dicirikan oleh bentuk bentang alam perbukitan. Tetapi sebagian wilayah potensial menimbulkan tanah longsor terhadap 40-50% dari luas daerah Kabupaten Padang Lawas Utara yang mencakup 5 wilayah kecamatan merupakan kawasan yang rentan gerakan tanah longsor.

2.4.3 Potensi Bencana Alam

  Secara umum, peristiwa bencana alam terjadi dikarenakan peristiwa alam geologi seperti gempa bumi, gunung meletus, gerakan tanah/ longsor, gelombang pasang dan non geologis seperti banjir, kekeringan dan kebakaran hutan maupun puting beliung. Kabupaten Padang Lawas Utara merupakan salah satu wilayah di Sumatera Utara yang rawan terhadap terjadinya longsor (gerakan tanah), banjirdan peristiwa gempa.

  Pengenalan akan potensi/kerawanan kebencanaan merupakan faktor penting dalam perencanaan tata ruang. Karena perencanaan tata ruang merupakan tindakan pengalokasiaan kegiatan pemanfaatan ruang pada suatu ruang. Oleh karena itu, agar pemanfaatan ruang optimal (sesuai dengan kebutuhan dan daya dukung lahan) maka hal pertama yang menjadi pertimbangan adalah apakah lahan tersebut sangat kecil potensi terjadi bencananya. Semakin rawan besar potensi bencananya maka semakin tidak diijinkan untuk kegiatan yang bersifat permukiman dan sebaliknya.

a. Potensi Bencana Longsor

  Potensi gerakan tanah di Kabupaten Padang Lawas Utara termasuk ke dalam potensi bahaya tinggi. Hal ini karena kabupaten tersebut berada pada daerah dengan ketinggian elevasi yang cukup tinggi, dengan morfologi yang terjal dan memiliki relief yang sangat kasar, serta tersusun atas batuan batuan dengan tingkat pelapukan yang cukup tinggi sehingga menghasilkan lapisan tanah yang tebal dan relatif lunak. Selain itu juga, potensi bahaya longsor sangat ditunjang oleh lokasinya yang berada di Zona Sesar Besar Sumatera dan tingginya potensi gempabumi serta curah hujan dapat menjadi pemicu terjadinya longsoran di wilayah ini. Kawasan rawan tanah longsor tersebar di belahan barat wilayah Kabupaten, meliputi Kecamatan Dolok, Halongonan, Padang Bolak, Padang Bolak Julu dan Batang Onang.

b. Potensi Bencana Banjir

  Daerah rawan banjir di Kabupaten Padang Lawas Utara tersebar di Kecamatan Dolok, Padang Bolak, Dolok Sigompulon, dan Simangambat. Pada kawasan yang biasa terkena banjir di kecamatan ini, perlu dibangun sumur-sumur resapan dan kolam-kolam retensi. Diperlukan pula usaha pengembalian ekosistem lingkungan, dengan melakukan reboisasi terhadap kawasan-kawasan hutan yang telah rusak.

  • 25|

  2

  Laporan Akhir

Gambar 2.3 Peta Rawan Bencana Kabupaten padang Lawas Utara

2.4.4 Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

a. Sub Bidang Air Minum

   Pengelolaan Pengelolaan air minum di Kabupaten Padang Lawas Utara dilaksanakan oleh PDAM Tirtanadi Sumatera Utara dengan Kerjasama Operasi (KSO) dengan PDAM Tapanuli Selatan (PDAM Tambusai). Secara operasi Pengelolaan dilaksanakan di bawah Cabang KSO Tapanuli Selatan yang berada di Kota Padangsidimpuan, sementara di Kota Gunung Tua dilaksanakan setingkat Kepala Unit dengan didukung 4 orang pegawai.

   Kondisi Pelayanan Pelayanan penyediaan air minum di Kabupaten Padang Lawas Utara masih sangat terbatas. Wilayah yang telah mendapat pelayanan air minum masih terbatas pada pusat kota yaitu Gunung Tua. Sedangkan selebihnya menggunakan air sungai dan sumur sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari, seperti mandi dan mencuci. Bila dibandingkan dengan luas wilayah, jumlah penduduk dan fasilitas sarana lainnya, maka untuk pelayanan air minum di Kabupaten Padang Lawas Utara masih sangat rendah, yaitu sekitar ± 0,5%. Minimnya pelayanan air minum ini menciptakan suasana tidak nyaman. Dalam Konteks ini Kabupaten Padang Lawas Utara dengan semangat pemekaran berusaha mengembangkan sarana air minum agar mampu menciptakan kondisi kesehatan yang lebih baik. Jumlah pelanggan air minum di Kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2015 sekitar 403 pelanggan yang terdiri dari 288 pelanggan rumah tangga, 94 pelanggan untuk niaga, 11 pelanggan untuk badan sosial dan 10 pelanggan untuk perkantoran. Pelanggan terbanyak terdapat di Kecamatan Padang Bolak. Mengenai jumlah pelanggan air minum di Kabupaten Padang Lawas Utara dapat dilihat pada tabel 2.21 berikut:

Tabel 2.21 Jumlah Pelanggan PDAM Menurut Jenis Konsumen di

  Kabupaten Padang Lawas Utara, 2011 – 2015  Kondisi Teknis Kebutuhan air minum merupakan suatu kebutuhan pokok dalam hidup.Kebutuhan air minum bagi penduduk di Kabupaten Padang Lawas Utara saat ini masih diperoleh dari sumur dan sungai. Kapasitas air minum Unit Instalasi Pengolahan Air Sederhana di Kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2009 adalah sebesar 35 lt/det dengan memanfaatkan air sungai Batang Pane. Sedangkan jumlah unit perusahaan air minum di Kabupaten Padang Lawas Utara sebanyak 2 (dua) unit, yaitu Unit Kecamatan Padang Bolak dan Unit Kecamatan Simangambat dengan kapasitas masing-masing ± 25 lt/det dan 10 lt/det.

b. Sub Bidang Sampah

  Semua Program kegiatan Sub Bidang Persampahan bertujuan untuk mencapai masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bersih dari sampah, dan mengacu pada kebijakan dan strategi yang dituangkan dalam Rencana strategis (Renstra) di Pusat maupun Provinsi dan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pengembangan daerah. Sasaran program/kegiatan dalam penanganan dan pengelolaan persampahan mengacu pada Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004 – 2009, yaitu:

  • Meningkatkan jumlah sampah terangkut;
  • Meningkatnya kinerja pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berwawasan ramah lingkungan (environmental friendly).

  Pelayanan persampahan di Kabupaten Padang Lawas Utara belum optimal karena produksi timbunan sampah masyarakat belum semua dapat terangkut ke TPA. Mengingat Bak Penampungan Sampah Kota Gunung Tua terbatas (hanya 2 unit) yang mengakibatkan sampah menumpuk di pos-pos sampah, yang sangat jelas telihat di pusat Pasar kota Gunung Tua. Mengingat keterbatasan pelayanan ini tidak lepas dari dukungan sarana angkutan sampah dan tenaga operasionalnya.

Gambar 2.4 Tempat Sampah Sementara (TPS) Kota Gunungtua

  Kabupaten Padang Lawas Utara Setidaknya terdapat tiga sistem dan teknologi pengolah sampah cukup ideal yakni dikubur (balapres), dibakar (incenerated), dan sanitary landfill (menggunakan pelapis geotekstil). Menurut konsepnya, semua sistem dan teknologi tersebut cukup aman dari sudut lingkungan hidup. Karya teknologi modern tersebut mulai menjadi bermasalah, begitu dikelola dengan manajemen yang kurang optimal dan tidak profesional. Masalah utama yang dikeluhkan sebagian besar warga, justru bukan di lokasi pembuangan atau pemusnahan sampah, melainkan ketika diangkut menggunakan truk dari Pusat kota ke TPA dan TPST. Pencemaran lingkungan terjadi pada proses pengangkutan sampah ke TPA yang dilakukan tidak sesuai dengan kriteria teknis yang berlaku. Sampah organik yang diangkut masih basah dan mengandung banyak air lindi (leachate) dan tercecer sepanjang perjalanan. Pencemaran ini menimbulkan aroma tak sedap yang dihirup warga dan pengguna jalan. Peningkatan jumlah penduduk, permukiman dan intensitas kegiatan di Kabupaten Padang Lawas Utara menyebabkan meningkatnya produksi sampah yang dihasilkan dari rumah tangga maupun dari kegiatan perekonomian. Peningkatan volume sampah ini tidak diikuti dengan sarana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Selama ini, sampah di Kabupaten Padang Lawas Utara dibuang ke daerah yang curam (jurang), dan sebagian besar masyarakat membuang sampah di pekarangan rumah dengan membakarnya. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu kawasan yang ditetapkan sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah.