files4045Instrumen dan Metode Penilaian Resiko Krisis Kesehatan
dr. Ina Agustina Isturini, M.K.M
Pusat Krisis Kesehatan
Kementerian Kesehatan
Sebuah pendekatan untuk
memperlihatkan potensi
dampak negatif terhadap
kesehatan masyarakat yang
mungkin timbul akibat suatu
potensi bencana yang
melanda.
Risik0 = Hazard x Kerentanan
Kapasitas
Menentukan tolok ukur
Mencari standard
Identifikasi indikator
Membuat pertanyaan
Permenkes No. 77
/2014 tentang Sistem
Informasi
Penanggulangan Krisis
Kesehatan
Perka BNPB No. 3
/2012 tentang Panduan
Penilaian Kapasitas
Daerah dalam PB
Benchmarks, Standards
and Indicators for
Emergency
Preparedness and
Response (WHO)
Instrumen dari PKMK
UGM
Tolok Ukur : Probabilitas
dan Dampak
Standar : Suatu wilayah probabilitasnya
rendah untuk terjadi krisis kesehatan
INDIKATOR
1. Jumlah Kejadian krisis kesehatan 5
tahun terakhir jarang : 4 kali
2. Jumlah jenis ancaman bencana
semakin banyak semakin berisiko
TOLOK UKUR
SOSBUD
EKONOMI
Standard :
Kondisi sosial, budaya dan ekonomi
masyarakat baik sehingga mampu
bertahan dari sisi kesehatan dalam
menghadapi bahaya/ancaman
FISIK
LINGKUNGAN
INDIKATOR
Kepadatan penduduk, Jumlah
kelompok rentan, IPM, IPKM,
Kemampuan daerah dan
masyarakat untuk
melakukan pengurangan
tingkat ancaman dan
tingkat kerugian bidang
kesehatan akibat
bencana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Akses Komunikasi
Akses Transportasi
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Tim Penanggulangan
Krisis Kesehatan
Kebijakan/Peraturan
7.
8.
9.
10.
11.
Mekanisme Koordinasi
Penanggulangan Krisis
Kesehatan
Struktur Organisasi
Rencana
Penanggulangan Krisis
Kesehatan
SOP Penanggulangan
Krisis Kesehatan
Pembiayaan
12.
13.
14.
15.
Keterlibatan
Institusi/Lembaga
Non Pemerintahan
dalam PKK
Peningkatan
Kapasitas Petugas
Manajemen Data dan
Informasi PKK
Public Safety Center
(PSC)
16.
17.
18.
19.
20.
Kapasitas untuk
Memetakan Risiko Krisis
Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat
Fasyankes yang Aman
terhadap Bencana
Sistem Peringatan Dini
dan Surveilans Penyakit
Sarana dan Prasarana
PKK
Standard : Tersedianya sistem peringatan
dini dan sistem surveilans yang memadai
untuk krisis kesehatan akibat bencana
Indikator : Ketersediaan sistem peringatan
dini yang telah diuji coba
Ada = Bagus; Tidak Ada = Kurang
Sudah uji coba = Bagus; Belum = Kurang
Langkah awal
Menggunakan
standard dalam
peraturan
perundangan /
regulasi yang
berlaku
Bila tidak ada dalam regulasi
Bila tidak ada pedoman
Mengunakan
standard dalam
Berdasarkan
pedoman/
data-data
referensi
empiris
nasional
/internasional
Total : 106 pertanyaan,
15 halaman
PERTEMUAN DENGAN
LINTAS PROGRAM DAN
LINTAS SEKTOR TERKAIT
• Wawancara
mendalam pada
pemegang program
• Kunjungan lapangan
antara lain ke RS dan
Puskesmas
Hasil kuesioner
diinput ke dalam
sistem informasi
PKK (SIPKK)
Juni Juli 2016
Input data diolah
dalam Decision
Support System
SIPKK
Website :
www.penanggulangankrisis.depkes.go.id
Informasi dapat
diakses di website
PKK dan dalam
bentuk buku
Salah satu Tabel
Profil Pemetaan
INPUTAN ASISTENSI
Sistem ini juga dapat
digunakan oleh daerah
untuk simulasi dalam
rangka penyusunan
rencana peningkatan
upaya penanggulangan
krisis kesehatan.
Pusat Krisis Kesehatan
Kementerian Kesehatan
Sebuah pendekatan untuk
memperlihatkan potensi
dampak negatif terhadap
kesehatan masyarakat yang
mungkin timbul akibat suatu
potensi bencana yang
melanda.
Risik0 = Hazard x Kerentanan
Kapasitas
Menentukan tolok ukur
Mencari standard
Identifikasi indikator
Membuat pertanyaan
Permenkes No. 77
/2014 tentang Sistem
Informasi
Penanggulangan Krisis
Kesehatan
Perka BNPB No. 3
/2012 tentang Panduan
Penilaian Kapasitas
Daerah dalam PB
Benchmarks, Standards
and Indicators for
Emergency
Preparedness and
Response (WHO)
Instrumen dari PKMK
UGM
Tolok Ukur : Probabilitas
dan Dampak
Standar : Suatu wilayah probabilitasnya
rendah untuk terjadi krisis kesehatan
INDIKATOR
1. Jumlah Kejadian krisis kesehatan 5
tahun terakhir jarang : 4 kali
2. Jumlah jenis ancaman bencana
semakin banyak semakin berisiko
TOLOK UKUR
SOSBUD
EKONOMI
Standard :
Kondisi sosial, budaya dan ekonomi
masyarakat baik sehingga mampu
bertahan dari sisi kesehatan dalam
menghadapi bahaya/ancaman
FISIK
LINGKUNGAN
INDIKATOR
Kepadatan penduduk, Jumlah
kelompok rentan, IPM, IPKM,
Kemampuan daerah dan
masyarakat untuk
melakukan pengurangan
tingkat ancaman dan
tingkat kerugian bidang
kesehatan akibat
bencana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Akses Komunikasi
Akses Transportasi
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
Sumber Daya
Manusia Kesehatan
Tim Penanggulangan
Krisis Kesehatan
Kebijakan/Peraturan
7.
8.
9.
10.
11.
Mekanisme Koordinasi
Penanggulangan Krisis
Kesehatan
Struktur Organisasi
Rencana
Penanggulangan Krisis
Kesehatan
SOP Penanggulangan
Krisis Kesehatan
Pembiayaan
12.
13.
14.
15.
Keterlibatan
Institusi/Lembaga
Non Pemerintahan
dalam PKK
Peningkatan
Kapasitas Petugas
Manajemen Data dan
Informasi PKK
Public Safety Center
(PSC)
16.
17.
18.
19.
20.
Kapasitas untuk
Memetakan Risiko Krisis
Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat
Fasyankes yang Aman
terhadap Bencana
Sistem Peringatan Dini
dan Surveilans Penyakit
Sarana dan Prasarana
PKK
Standard : Tersedianya sistem peringatan
dini dan sistem surveilans yang memadai
untuk krisis kesehatan akibat bencana
Indikator : Ketersediaan sistem peringatan
dini yang telah diuji coba
Ada = Bagus; Tidak Ada = Kurang
Sudah uji coba = Bagus; Belum = Kurang
Langkah awal
Menggunakan
standard dalam
peraturan
perundangan /
regulasi yang
berlaku
Bila tidak ada dalam regulasi
Bila tidak ada pedoman
Mengunakan
standard dalam
Berdasarkan
pedoman/
data-data
referensi
empiris
nasional
/internasional
Total : 106 pertanyaan,
15 halaman
PERTEMUAN DENGAN
LINTAS PROGRAM DAN
LINTAS SEKTOR TERKAIT
• Wawancara
mendalam pada
pemegang program
• Kunjungan lapangan
antara lain ke RS dan
Puskesmas
Hasil kuesioner
diinput ke dalam
sistem informasi
PKK (SIPKK)
Juni Juli 2016
Input data diolah
dalam Decision
Support System
SIPKK
Website :
www.penanggulangankrisis.depkes.go.id
Informasi dapat
diakses di website
PKK dan dalam
bentuk buku
Salah satu Tabel
Profil Pemetaan
INPUTAN ASISTENSI
Sistem ini juga dapat
digunakan oleh daerah
untuk simulasi dalam
rangka penyusunan
rencana peningkatan
upaya penanggulangan
krisis kesehatan.