INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MENUNJANG KEBERHASILAN USAHA KECIL DALAM MENGHADAPI MEA - Umpo Repository IKA FARIDA ULFAH

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MENUNJANG
KEBERHASILAN USAHA KECIL DALAM MENGHADAPI MEA
Oleh :
IKA FARIDA ULFAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Email : [email protected]

ABSTRAK
Integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 menjadi tantangan sekaligus peluang
bagi pelaku usaha nasional (BUMN, swasta, koperasi, dan UKM). UMKM dapat menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun rata-rata produktivitasnya relatif masih
rendah (Indralesmana & Suaryana, 2014). Di balik berbagai keunggulan UMKM ternyata terdapat
banyak kendala yang dihadapi, diantaranya banyak diantara mereka yang tidak atau belum
mengerti dari pencatatan keuangan atau akuntansi. Usaha kecil banyak mengalami kesulitan dalam
memahami sistem informasi keuangan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memberikan gambaran tentang bagaimana informasi akuntansi dapat menunjang keberhasilan
usaha kecil dalam menghadapi MEA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
literatur dengan mencari referensi yang relevan terkait dengan lingkup penelitian. Keterbatasan
UMKM dalam menggunakan dan menghasilkan informasi akuntansi mengakibatkan kegagalan
dalam mendapatkan tambahan modal untuk pengembangan usaha. Jika UMKM bisa dengan mudah

mendapatkan tambahan modal usaha ditambah dengan semakin baiknya pengelolaan usaha, maka
usaha juga akan semakin berkembang dan bisa mendapatkan laba yang maksimal. Apabila UMKM
memiliki kekuatan yang cukup baik dalam menghadapi MEA 2015 maka UMKM akan tetap mampu
bertahan walaupun produk dari negara asing semakin banyak ada di Indonesia.
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,

PENDAHULUAN
Integrasi
ASEAN

(MEA)

Masyarakat

hanya

di

negara-negara


sedang

berkembang tetapi juga di negara-negara

sekaligus peluang bagi pelaku usaha nasional

maju. Diakui secara luas bahwa UMKM sangat

(BUMN, swasta, koperasi, dan UKM). MEA

penting

merupakan salah satu pilar-pilar impian

utama mereka yang membedakan mereka

masyarakat ASEAN yang dicetuskan dalam

dari usaha besar, terutama karena UMKM


kesepakatan Bali Concord II. ASEAN berharap

adalah usaha-usaha padat karya, terdapat di

dapat membentuk sebuah pasar tunggal dan

semua lokasi terutama di perdesaan, lebih

basis produksi sebelum tahun 2015. Dengan

tergantung pada bahan-bahan baku lokal, dan

MEA 2015 maka diharapkan ASEAN akan

penyedia utama barang-barang dan jasa

memiliki 4 karakteristik utama yaitu sebagai

kebutuhan pokok masyarakat berpendapatan


(1)

rendah atau miskin

tunggal

menjadi

tidak

tantangan

pasar

2015

Ekonomi

dan


kesatuan

basis

karena

karakteristik-karakteristik

(Tambunan: 2012).

produksi, (2) kawasan ekonomi yang berdaya

UMKM di Indonesia mampu menyerap 88%

saing, (3) pertumbuhan ekonomi yang merata,

tenaga

dan (4) meningkatkan kemampuan untuk


terhadap produk domestik bruto sebesar

berintegrasi dengan perekonomian global.

40%, dan mempunyai potensi sebagai salah

Usaha mikro kecil dan menegah (UMKM)

satu sumber penting pertumbuhan eksport,

memainkan suatu peran vital di dalam

terutama eksport non migas (Indonesian Small

160

kerja,

memberikan


kontribusi

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
Business Research Center dalam Pinasti, M,

dapat diaudit serta bisa mendapatkan opini

2007). Di dunia internasional, usaha kecil juga

audit.

mempunyai peran yang penting, seperti di

dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga

SAK

ETAP

lebih


sederhana

Amerika Serikat, usaha kecil membayar 44,3%

lebih

dari total gaji karyawan sektor swasta, dan

Meskipun

menciptakan 60% sampai 80% lapangan kerja

memberikan informasi yang handal dalam

baru selama satu dekade terakhir (US Small

penyajian laporan keuangan. Di balik berbagai

Business Administration, dalam Pinasti, M,


keunggulan UMKM ternyata terdapat banyak

2007).

kendala

UMKM

penggerak

dapat

bagi

menjadi

dalam

lebih


implementasinya.

sederhana

yang

tetapi

dihadapi,

tetap

diantaranya

ekonomi

keterbatasan modal, kesulitan bahan baku,

nasional, meskipun rata-rata produktivitasnya


Sumber Daya Manusia yang kurang baik,

relatif

keterbatasan

masih

pertumbuhan

motor

mudah

rendah

(Indralesmana

&

teknologi,

informasi

dan

Suaryana, 2014). Bidang akuntansi juga

pemasaran, selain itu adalah kurangnya

sangat memperhatikan keberadaan UMKM,

dukungan dari pemerintah. Tidak sedikit dari

terbukti dengan adanya suatu discussion paper

mereka yang tidak memiliki catatan harga

tentang standard akuntansi untuk usaha kecil

pokok produksi yang baik. Perhitungan hanya

dan

dilakukan secara kasar dalam menentukan

menengah

(Preliminary

view

on

accounting standard for small and medium-

jual,

misalnya

hanya

mencatat

dilakukan

oleh

pengeluaran untuk bahan baku dan tenaga

Standard

Board

kerja. Banyak diantara mereka yang tidak atau

(IASB) pada Bulan Juni 2004 (Pinasti, M,

belum mengerti dari pencatatan keuangan

2007).

atau akuntansi. Dari uraian tersebut jelas

sized

yang

harga

entities)

International

Accounting

Berikutnya

berkembang

menjadi

exposure draft pada tahun 2007. Adopsi IFRS

bahwa

for SME di Indonesia dituangkan dalam SAK

kesulitan dalam memahami sistem informasi

ETAP yaitu Standar Akuntansi Keuangan

keuangan dengan baik. Padahal informasi

Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. SAK ETAP

akuntansi

diluncurkan secara resmi pada 2009, dan

penting untuk memcapai keberhasilan usaha,

berlaku

ETAP

termasuk bagi usaha kecil (Megginson, et. al,

diperuntukkan bagi perusahaan yang tidak

2000). Informasi akuntansi keuangan sangat

memiliki akuntabilitas publik signifikan dan

diperlukan perusahaan, terutama bagi usaha

menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan

kecil, karena dapat menjadi dasar yang andal

umum (general purpose financial statement)

bagi

bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna

dalam memecahkan segala permasalahan

eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat

yang dihadapinya, antara lain keputusan akan

langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur,

kebutuhan kas, penetapan harga pokok dan

dan lembaga pemeringkat kredit. Dengan

harga jual, dan lain-lain. Selain itu dalam

adanya

kecil,

hubungan

mampu

untuk

pemerintah dan kreditur (bank) penyediaan

keuangannya

sendiri,

informasi akuntansi juga diperlukan. Dalam

efektif

SAK

menengah
menyusun

2011.

ETAP,

diharapkan
laporan

SAK

perusahaan

usaha

kecil

keuangan

pengambilan

antara

banyak

mengalami

mempunyai

peran

keputusan-keputusan

usaha

kecil

dengan

161

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
prakteknya sering dijumpai usaha kecil sering

ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan

mengalami kegagalan dalam pengajuan kredit

diantara

ke bank dikarenakan belum atau tidak adanya

Penggunaan informasi akuntansi digunakan

penyelenggaraan informasi akuntansi. Agar

untuk perencanaan strategis, pengawasan

dapat mengakses bank dengan mudah, maka

manajemen dan pengawasan operasional.

UMKM harus membuat laporan keuangan. Hal

Lungu, Caraiani, Dascalu (2007) dan Morris

ini

lembaga

(2007) menyatakan bahwa salah satu sistem

keuangan seperti bank tidak memandang

informasi yang sangat dibutuhkan adalah

perbedaan perusahaan besar dan UMKM

sistem informasi akuntansi. Keterbatasan

semuanya

UMKM

disebabkan

karena

diwajibkan

pihak

untuk

memenuhi

alternatif-alternatif

dalam

tindakan.

menggunakan

persyaratan termasuk harus menyediakan

menghasilkan

laporan keuangan untuk dapat dijadikan

mengakibatkan

dasar dalam memberikan pinjaman kepada

pengembangan usaha. Banyaknya

calon debitur (Masitoh & Widayanti, 2015).

UMKM di Indonesia maka seharusnya UMKM

Sehingga

laporan

dapat dikembangkan dengan pengelolaan

keuangannya untuk mendapatkan tambahan

yang baik. Pinasti, dkk (2007) menunjukkan

modal

untuk

bahwa kelemahan usaha kecil di Indonesia

pengembangan usaha. Disinilah pentingnya

adalah pada umumnya pengelola usaha kecil

praktek akuntansi bagi UMKM karena dengan

tidak menguasai dan tidak menerapkan

diselenggarakannya praktek akuntansi secara

sistem keuangan yang memadai. Usaha kecil

tepat

menyediakan

tidak atau belum memiliki dan menerapkan

informasi yang lebih lengkap dan terstruktur

catatan akuntansi dengan ketat dan disiplin

terkait

dengan pembukuan yang sistematis dan

dapat

menggunakan

(misalnya

maka

dari

UMKM

usaha

dan

Bank)

dapat

posisi

keuangannya.

informasi

dan

akuntansi

kegagalan

dalam
peranan

Akuntansi merupakan salah satu cara untuk

teratur.

menghasilkan informasi keuangan yang dapat

menganggap

digunakan oleh manajemen sebagai dasar

tersebut tidak penting, selain sulit diterapkan

mengambil keputusan strategis. Informasi

juga membuang

akuntansi merupakan alat yang digunakan

terpenting bagi pengelola usaha kecil adalah

oleh pengguna informasi akuntansi untuk

bagaimana cara menghasilkan laba yang

pengambilan keputusan, terutama pelaku

banyak tanpa repot menerapkan akuntansi.

bisnis (Nicholls dan Holmes, 1988:57). Sistem

Kenyataan ini juga didukung oleh hasil

informasi akuntansi merupakan kumpulan

penelitian Musmini (2008) menunjukkan

sumber daya, seperti manusia dan peralatan,

bahwa kebanyakan usaha kecil di Kecamatan

yang

data

Buleleng tidak menyelenggarakan catatan

dalam

akuntansi, beberapa yang mempunyai catatan

informasi. Sawers (2007) mendefinisikan

keuangan modelnya sangat sederhana dan

informasi

informasi

tidak sistematis. Mengingat peran UKM yang

kuantitatif tentang entitas ekonomi yang

begitu besar dalam perekonomian nasional,

bermanfaat untuk pengambilan keputusan

maka upaya peningkatan kinerja UKM mutlak

dirancang

keuangan

162

dan

untuk
data

akuntansi

mengubah

lainnya

sebagai

ke

Pengusaha
bahwa

kecil

secara

informasi

waktu

dan

umum

akuntansi

biaya. Hal

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
untuk dilakukan supaya terjaga stabilitas

usaha menengah atau usaha besar yang

perekonomian nasional, salah satunya melalui

memenuhi kriteria yakni :

penerapan sistem informasi akuntansi (Nisa,

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.

2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

50.000.000 (lima puluh juta rupiah)

memberikan gambaran tentang bagaimana

sampai dengan paling banyak Rp.

informasi

menunjang

500.000.000 (lima ratus juta rupiah)

keberhasilan usaha kecil dalam menghadapi

tidak termasuk tanah dan bangunan

MEA.

tempat usaha; atau

akuntansi

dapat

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta

METODE PENELITIAN
Metode

dalam

rupiah) sampai dengan paling banyak

penelitian ini adalah studi literatur dengan

Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima

mencari referensi yang relevan terkait dengan

ratus juta rupiah).

informasi

yang

digunakan

akuntansi

untuk

menunjang

3. Usaha menengah, yaitu usaha ekonomi

keberhasilan usaha kecil dalam mengahadapi

produktif

MEA.

dilakukan oleh orang perorangan atau

yang

berdiri

sendiri,

yang

badan usaha yang bukan merupakan anak
HASIL DAN PEMBAHASAN

perusahaan atau cabang perusahaan yang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

langsung maupun tidak langsung dengan

2008

usaha

UMKM

memiliki

kriteria

sebagai

kecil

atau

usaha

besar

yang

berikut:

memenuhi criteria:

1. Usaha mikro, yaitu usaha produktif milik

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.

perorangan

atau

badan

milik

500.000.000 (lima ratus juta`rupiah)

perorangan yang memenuhi kriteria yakni:

sampai dengan paling banyak Rp.

a. Memiliki

10.000.000.000

kekayaan

usaha

bersih

paling

(sepuluh

milyar

banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan

rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau

bangunan tempat usaha;
b. Memiliki

hasil

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih

penjualan

tahunan

dari Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima

paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan

ratus juta rupiah).

paling banyak Rp. 50.000.000.000 (lima

2. Usaha kecil, yaitu usaha ekonomi produktif

puluh milyar rupiah).

yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh
orang-perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan

Pusat

Statistik

(BPS)

bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

memberikan definisi UMKM berdasarkan

dikuasai,

kuantitas

atau

menjadi

bagian

baik

langsung maupun tidak langsung dari

tenaga

kerja.

Usaha

kecil

merupakan usaha yang memiliki jumlah

163

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
tenaga kerja 5 orang samapai dengan 19

mengalami kesulitan saat mengajukan kredit

orang.

menengah

untuk mendapatkan tambahan modal di

merupakan usaha yang memiliki jumlah

lembaga keuangan. Bagi usaha kecil sumber

tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99

permodalan juga menjadi salah satu hal yang

orang.

sangat penting. Kemudahan akses untuk

Sedangkan

usaha

mendapatkan permodalan dianggap menjadi
penunjang keberhasilan usaha.

Permasalahan UMKM
Terdapat empat permasalahan utama
yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia,
terutama dalam

menghadapi era ACFTA

Keberhasilan Usaha Pada UMKM
Setiap

jenis

usaha

tentu

saja

2015. Pertama, permasalahan yang terkait

berkeinginan untuk mencapai suatu titik yang

dengan pencatatan keuangan. Kedua, masalah

disebut keberhasilan. Keberhasilan suatu

yang terkait dengan permodalan. Ketiga,

usaha dapat diukur melalui pengukuran

masalah yang terkait dengan penguasaan

kinerja. Adapun kinerja yang dimaksudkan

teknologi, dan keempat adalah permasalahan

adalah tingkat pencapaian hasil atau tingkat

yang terkait dengan pemasaran produk

pencapaian tujuan organisasi (Sumarni dan

maupun jasa UMKM (Putri, dkk , 2015). Aufar

Soeprihanto, 1998). Keberhasilan usaha pada

(2013),

melakukan

perusahaan kecil (UMKM) ditinjau dari dua

pengamatan terhadap variable penggunaan

sudut pandang, yaitu sudut pandang ekonomi

informasi akuntansi, khususnya pada 51

dan sudut pandang sosial. Dari segi ekonomi,

UMKM rekanan PT PLN (Persero) di Bandung,

keberhasilan perusahaan dapat ditinjau dari

di sini menyiratkan bahwa aspek permodalan

adanya peningkatan kekayaan perusahaan

harus dipertanggungjawabkan, agar apabila

diluar pinjaman, misalnya: kenaikan laba,

terdapat

untuk

tambahan modal sendiri dan rasio-rasio yang

pemenuhan kebutuhan dana sebagai bentuk

lain. Sedangkan dari segi sosial, keberhasilan

pengembangan UMKM dapat dipenuhi oleh

perusahaan

ditinjau

pihak lembaga pendanaan. Pinasti, dkk (2007)

kelangsungan

hidup

menunjukkan bahwa kelemahan usaha kecil

kaitannya keberadaan karyawan perusahaan,

di Indonesia adalah pada umumnya pengelola

dan pelayanan kepada pelanggan. Menurut

usaha kecil tidak menguasai dan tidak

Heckert alih bahasa Gunawan Hutahuruk.

menerapkan sistem keuangan yang memadai.

(1995:84) untuk mengukur

Usaha kecil tidak atau belum memiliki dan

perusahaan dapat digunakan tolak ukur

menerapkan catatan akuntansi dengan ketat

profitabilitas (kemampulabaan) dan tolak

dan

yang

ukur pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut

sistematis dan teratur. Pengusaha kecil secara

menjadi tujuan utama bagi kegiatan usaha

umum

informasi

pada umumnya. Semua kegiatan usaha pasti

akuntansi tersebut tidak penting, selain sulit

tidak lepas dari keinginan mereka untuk bisa

diterapkan juga membuang waktu dan biaya.

mendapatkan

Sehingga tidak sedikit dari mereka yang

mampu bertahan dan bisa mengembangkan

164

dalam

penelitiannya

pengajuan

disiplin

dengan

menganggap

tambahan

pembukuan

bahwa

laba

dari
perusahaan

yang

adanya
dengan

keberhasilan

maksimal

agar

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
usahanya. Selain aspek laba dan permodalan

informasi akuntansi berperan sekali atas

Andreas

pengendalian-pengendalian yang dilakukan

(2011)

menyatakan

laba

atau

keuntungan yang dihasilkan harus mampu

perusahaan (Suryandi dkk, 2011).

mensejahterakan kehidupan yang meliputi:

dan

1. Hasil cukup untuk memenuhi kebutuhan

informasi

rumah tangga

Nicholls

(1989)

akuntansi

Holmes

mengklasifikasikan
dalam

tiga

jenis

berdasarkan manfaatnya bagi para pemakai,

2. Usaha bisa tetap bertahan

yaitu:

3. Kesejahteraan keluarga terjamin

a. Statutory Accounting Information

4. Kesejahteraan karyawan terpenuhi

Informasi yang harus disiapkan sesuai

5. Dapat berkembang

dengan peraturan yang ada. Handayani
(2011) menyatakan bahwa Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) telah mengeluarkan suatu

Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi merupakan alat

pedoman

untuk

penyusunan

laporan

yang digunakan oleh pengguna informasi

keuangan jika disajikan kepada pihak luar

akuntansi untuk pengambilan keputusan,

perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan

terutama pelaku bisnis (Nicholls & Holmes,

(SAK) berisikan metode atau teknik-teknik

1988). Sistem informasi akuntansi merupakan

akuntansi yang dapat digunakan suatu

kumpulan sumber daya, seperti manusia dan

perusahaan. Laporan keuangan menurut

peralatan, yang dirancang untuk mengubah

SAK terdiri dari neraca, laporan laba rugi,

data keuangan dan data lainnya ke dalam

laporan arus kas, laporan perubahan

informasi. Sawers (2007) mendefinisikan

ekuitas,

informasi

keuangan.

akuntansi

sebagai

informasi

kuantitatif tentang entitas ekonomi yang

dan

catatan

atas

laporan

b. Budgetary Information

bermanfaat untuk pengambilan keputusan

Informasi

ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan

manajemen untuk menjamin operasional

diantara

perusahaan

alternatif-alternatif

tindakan.

akuntansi

dijalankan

ini

membantu

sesuai

dengan

Menurut Bodnar dan Hopwood (2003), sistem

perencanaan yang ditetapkan. Informasi

informasi akuntansi adalah berbagai sumber

akuntansi yang disajikan dalam bentuk

daya seperti peralatan dan manusia yang

anggaran berguna bagi pihak internal

diatur guna mengubah data hingga menjadi

dalam

informasi. Sistem informasi akuntansi ini

pengambilan

dirancang oleh suatu perusahaan untuk

akuntansi anggaran yaitu anggaran kas,

memenuhi

anggaran

fungsinya

guna

menghasilkan

informasi akuntansi yang relevan,tepat waktu,
dan dapat dipercaya. Dalam suatu sistem

perencanaan,

penilaian

keputusan.

penjualan,

dan

Informasi

anggaran

biaya

produksi dan anggaran biaya operasi.
c. Additional Accounting Information

informasi akuntansi terkandung unsur-unsur

Informasi akuntansi lain yang disiapkan

pengendalian, sehingga sangat mempengaruhi

perusahaan

fungsi

efektifitas

manajemen

pengendalian

dalam

internal.

melakukan

Fungsi

sistem

untuk
pengambilan

meningkatkan
keputusan

manajer. Informasi tambahan meliputi

165

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
laporan persediaan, laporan gaji karyawan,
laporan jumlah produksi dan laporan biaya
produksi.

c. Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan digunakan
oleh manajer maupun pihak eksternal
perusahaan, bertujuan untuk menyediakan

Penggunaan Informasi Akuntansi.
Mulyadi (2001) menyatakan bahwa
dalam

melaksanakan

manajer

memerlukan

informasi

kuantitatif

kualitatif.

Informasi

fungsinya
informasi,
maupun

setiap
baik

informasi

dan

perubahan

keuangan

suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai
dalam

hal

pengambilan

keputusan

dapat

ekonomi. Wujud nyata dari informasi

dibedakan atas informasi akuntansi dan

akuntansi adalah laporan keuangan yang

informasi non akuntansi. Salah satu informasi

terdiri dari neraca, laporan laba rugi,

kuantitatif yang paling sering digunakan

laporan perubahan ekuitas, laporan arus

adalah

kas dan catatan atas laporan keuangan.

informasi

kuantitatif

informasi tentang posisi keuangan, kinerja

akuntansi.

Informasi

akuntansi digolongkan menjadi tiga, yaitu:

Informasi ini bersifat historikal dan harus

a. Informasi Operasi

disusun berdasarkan Standar Akuntansi

Informasi ini menyediakan data mentah

Keuangan (SAK).

bagi informasi akuntansi keuangan dan
informasi akuntansi manajemen. Informasi

Komponen dan Fungsi Sistem Informasi

operasi

Akuntansi

adalah

pada

perusahaan

informasi

pemakaian

manufaktur

pembelian

bahan

baku,

dan

informasi

Menurut

Romney

dan

Steinbart

(2011), Sistem Informasi Akuntansi terbagi

produksi, informasi penggajian, informasi

menjadi enam komponen, yaitu:

penjualan, dan lain-lain.

1. People– orang yang menggunakan sistem

b. Informasi Akuntansi Manajemen

2. Procedures and instruction yang digunakan

Informasi akuntansi manajemen ditujukan

untuk mengumpulkan, memproses, dan

kepada pihak internal perusahaan, dan

menyimpan data

merupakan informasi saat ini dan masa

3. Data mengenai perusahaan dan aktivitas

yang akan datang yang tidak memiliki sifat

bisnis

historikal. Informasi ini digunakan untuk

4. Software

tiga fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
implementasi dan pengendalian. Informasi

yang

digunakan

untuk

memproses data
5. Information

technology

infrastructure,

akuntansi manajemen disajikan kepada

termasuk komputer, peripheral devices,

manajemen perusahaan dalam bentuk

dan jaringan komunikasi yang digunakan

laporan,

di dalam sistem informasi akuntansi

seperti

anggaran,

laporan

penjualan, laporan biaya produksi, laporan

6. Internal control dan security measures yang

biaya menurut pusat pertanggungjawaban,

menjaga data sistem informasi akuntansi

laporan biaya menurut aktivitas, dan lain-

Komponen

lain.

memungkinkan sistem informasi akuntansi

166

-

komponen

tersebut

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
untuk memenuhi tiga fungsi bisnis yang
utama, yaitu :

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam
penyelenggaraan catatan akuntansi.

1. Mengumpulkan

data

Perusahaan yang baru memulai usaha sangat

yang

memerlukan penyusunan sistem informasi

dilaksanakan oleh perusahaan, sumber

akuntansi yang lengkap. Sistem informasi

daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-

akuntansi yang sudah ada seringkali tidak

aktivitas tersebut, dan para pelaku yang

dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik

terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut,

dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun

agar pihak manajemen, para pegawai, dan

struktur informasi yang terdapat dalam

pihak-pihak luar yang berkepentingan

laporan. Dengan adanya sistem informasi

dapat meninjau ulang (review) halhal yang

akuntansi yang baik maka UMKM bisa

telah terjadi.

mengambil

tentang

dan

menyimpan

aktivitas-aktivitas

2. Mengubah data menjadi informasi yang

langkah

digunakan

membuat

mengembangkan

perencanaan,

dalam

aktivitas

pelaksanaan,

dan

pengawasan.

berkaitan

dengan kegiatan usahanya. Selain itu bisa juga

berguna bagi pihak manajemen untuk
keputusan

strategis

sebagai

langkah

untuk

usahanya

dengan

mengajukan kredit kepada lembaga keuangan
untuk mendapatkan tambahan modal usaha.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai

Karena sebagian besar UMKM mengalami

untuk menjaga asset-aset perusahaan,

kesulitan

termasuk

permodalan

data

organisasi,

untuk

untuk

mengakses

dikarenakan

sumber

mereka

tidak

memastikan bahwa data tersebut tersedia

mampu memberikan informasi akuntansi bagi

saat dibutuhkan, akurat dan andal.

lembaga keuangan yang bersangkutan. Jika
UMKM bisa dengan mudah mendapatkan

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

tambahan modal usaha ditambah dengan

Tujuan

semakin baiknya pengelolaan usaha, maka

penyusunan

sistem

informasi

akuntansi antara lain :
1. Untuk

usaha juga akan semakin berkembang dan

menyediakan

informasi

bagi

pengelola kegiatan usaha baru.
2. Untuk

memperbaiki

bisa mendapatkan laba yang maksimal. UMKM
merupakan salah satu penyumbang terbesar

informasi

yang

dalam

perekonomian

Indonesia,

apabila

dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,

UMKM memiliki persiapan yang cukup baik

baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian

dalam menghadapi MEA 2015 maka UMKM

maupun struktur informasi.

akan

3. Untuk

memperbaiki

tetap

mampu

bertahan

walaupun

pengendalian

produk dari Negara asing semakin banyak ada

akuntansi & engecekan intern, yaitu untuk

di Indonesia. Jika UMKM dapat bertahan dan

memperbaiki

berkembang

dengan

bagus

maka

(realibility) informasi akuntansi dan untuk

perekonomian

Indonesia

dapat

tumbuh

menyediakan catatan lengkap mengenai

dengan cepat seiring berjalannya MEA 2015.

tingkat

keandalan

pertanggung jawaban dan perlindungan
kekayaan perusahaan.

167

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
keuangannya untuk mendapatkan tambahan

KESIMPULAN
Dalam menghadapi MEA 2015, semua

modal

(misalnya

dari

Bank)

untuk

aspek harus dipersiapkan salah satunya

pengembangan usaha. Jika UMKM bisa dengan

keberadaan UMKM. Kita ketahui bersama

mudah mendapatkan tambahan modal usaha

bahwa

ditambah

UMKM

dapat

menjadi

motor

dengan

semakin

baiknya

ekonomi

pengelolaan usaha, maka usaha juga akan

nasional, meskipun rata-rata produktivitasnya

semakin berkembang dan bisa mendapatkan

relatif masih rendah. Banyak diantara mereka

laba yang maksimal. UMKM merupakan salah

yang

satu

penggerak

bagi

tidak

pertumbuhan

atau

belum

mengerti

dari

penyumbang

terbesar

pencatatan keuangan atau akuntansi. Dari

perekonomian

uraian tersebut jelas bahwa usaha kecil

memiliki persiapan yang cukup baik dalam

banyak

dalam

menghadapi MEA 2015 maka UMKM akan

keuangan

tetap mampu bertahan walaupun produk dari

memahami

mengalami
sistem

kesulitan
informasi

Indonesia,

dalam

apabila

UMKM

dengan baik. Informasi akuntansi keuangan

Negara

sangat diperlukan perusahaan, terutama bagi

Indonesia. Jika UMKM dapat bertahan dan

usaha kecil, karena dapat menjadi dasar yang

berkembang

dengan

bagus

maka

andal bagi pengambilan keputusan-keputusan

perekonomian

Indonesia

dapat

tumbuh

dalam memecahkan segala permasalahan

dengan cepat seiring berjalannya MEA 2015.

yang dihadapinya, antara lain keputusan akan

Disinilah pentingnya praktek akuntansi bagi

kebutuhan permodalan, penetapan harga

UMKM karena dengan diselenggarakannya

pokok dan harga jual, dan lain-lain. Selain itu

praktek akuntansi secara tepat maka UMKM

dalam hubungan antara usaha kecil dengan

dapat menyediakan informasi yang lebih

pemerintah dan kreditur (bank) penyediaan

lengkap dan terstruktur terkait usaha dan

informasi akuntansi juga diperlukan. Dalam

posisi keuangannya.

prakteknya sering dijumpai usaha kecil sering

SARAN

mengalami kegagalan dalam pengajuan kredit

Saran yang diajukan dalam penelitian ini

ke bank dikarenakan belum atau tidak adanya

adalah hendaknya UMKM memperhatikan

penyelenggaraan informasi akuntansi. Agar

pentingnya informasi akuntansi sebagai salah

dapat mengakses bank dengan mudah, maka

satu aspek penunjang keberhasilan usaha.

UMKM harus membuat laporan keuangan. Hal

Pelaku usaha (UMKM) hendaknya dapat lebih

ini

lembaga

fokus dalam mengelola keuangan usahanya

keuangan seperti bank tidak memandang

untuk penegembangan usaha masa yang akan

perbedaan perusahaan besar dan UMKM

datang. Informasi tentang posisi keuangan

semuanya

UMKM

disebabkan

karena

diwajibkan

pihak

untuk

memenuhi

asing

semakin

menjadi

sarana

persyaratan termasuk harus menyediakan

mendapatkan

laporan keuangan untuk dapat dijadikan

mengembangkan usaha.

dasar dalam memberikan pinjaman kepada
calon debitur (Masitoh & Widayanti, 2015).
Sehingga

168

dapat

menggunakan

laporan

banyak

tambahan

ada

untuk
modal

di

bisa
untuk

Prosiding Hasil Penelitian & PPM 2015
DAFTAR PUSTAKA
Andreas, 2011 : Manajemen Keuangan UKM.
Graha Ilmu. Yogyakarta
Aufar,

2013.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Penggunaan Informasi
Akuntansi pada UMKM (Survei pada
Perusahaan
Rekanan
PT.
PLN
(Persero) dikota Bandung). Universitas
Widyatama.

Baridwan. 2004. Intermediate Accounting,
Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE.
Bodnar dan Hopwood. 2003. Sistem Informasi
Akuntansi, Edisi Keenam. Jakarta:
Salemba Empat.
En, K.T., Suryandi, A.F. 2011. Peranan Sistem
Informasi
Akuntansi
Terhadap
Pengendalian
Intern
Aktivitas
Pembelian Bahan Baku Guna Mencapai
Penyerahan Bahan Baku yang Tepat
Waktu (Studi Kasus pada Perusahaan
X Bandung), Akurat Jurnal Ilmiah
Akuntansi. Nomor 06 Tahun Ke-2.
Handayani, Bestari Dwi. 2011. Faktor yang
Mempengaruhi Penggunaan Informasi
Akuntansi Usaha Kecil dan Menengah.
Akuntabilitas. Sept 2011, Vol.11, No.1,
ISSN 1412 – 0240.

Jones, F.L. and Rama, D. 2006. Accounting
Information System 1st Edition. South
Western: Thomson.

Pinasti, M. 2007. Pengaruh Penyelenggaraan
dan Penggunaan InformasiAkuntansi
Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil Atas
Informasi Akuntansi Suatu Riset
Eksperiman.
Putri, dkk. 2015. Tantangan Yang dihadapi
UMKM di Indonesia Pada Era ACFTA
2015. Syariah Paper Accounting FEB
UMS
Romney, M.B, and Steinbart, J.P. 2008.
Accounting Information Systems, 11th
Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Sawers, A. 2007. To What Extent Would the
Proposed IFRS for SMEs be Independent
of the Full IFRS System. International
Journal of Academic Research, Vol. 2
No.4.
Sumarni. Murti, John Soeprihanto.1998.
Pengantar Bisnis.Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta.
Tambunan, Tulus T.H, Pasar Bebas ASEAN :
Peluang, Tantangan dan Ancaman bagi
UMKM Indonesia ,

Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Willson, James D., dan John B. Campbel. 1995.
Terj. Controllership : Tugas Akuntan
Manajemen, edisi ke-3 oleh Gunawan
Hutahuruk, Jakarta : Erlangga

Lungu C, Caraiani C, Dascalu C. 2007. New
Directions of Financial reporting within
Global Accounting Standards for small
and medium-sized entities. Journal of
Accounting Research, 40(1).

Megginson, W.L., M.J. Byrd, and L.C.
Megginson. 2000. Small Bussines
Management:
An
Entrepreneur’s
Guidebook. Third Ed. Irwin McGrawHill.Boston.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke 3.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Nisa, K. 2011. Strategi Pemasaran Untuk
Usaha Kecil Menengah. (Online).
(http://consumerbehavior.lecture.ub.a
c.id/2011/12/strategi-pemasaranuntuk-usaha-kecil-menengah/),
(diakses 19 Oktober 2015).

169