ANALISIS ANTESEDEN DAN DAMPAK KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Adli
ANALISIS ANTESEDEN DAN DAMPAK KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Adli
adlianwar69@gmail.com
Universitas Mercubuana, Jakarta
ABSTRACT
The purposes of this study is to test: (1) the influence of organizational commitment and knowledge manager on success of implementation accounting information system both simultaneously and partially; and (2) the influence organizational commitment, knowledge manager, and success of implementation accounting information system on companies financial performance both simultaneously and partially . The study was conducted survey method, consist of 38 BUMN in Indonesia.The sample was taken by using simple random sampling. Data collected using questionairs, and the validity and reliability of the data was tested before hypothesis testing. The data analysis for hypothesis testing using path analysis was processed by Amos 16 software . The result of this study show that: (1) the organizational commitment and knowledge manager, have a effect on success of implementation accounting information system both simultaneously and partially; and (2) the organizational commitment, knowledge manager, and success of implementation accounting information system, have aeffect on companies financial performance both simultaneously and partially.
Keywords: Organizational commitment, KnowledgeManager, Success of Implementation Accounting Information System, and Companies Financial Performance.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji: (1) pengaruh komitmen organisasi dan pengetahuan manajer tentang keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi baik secara simultan maupun parsial, dan (2) komitmen pengaruh organisasi, pengetahuan manajer, dan keberhasilan pelaksanaan informasi akuntansi sistem terhadap kinerja keuangan perusahaan baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei terhadap 38 BUMN di Indonesia. Sampel diambil dengan menggunakan metode sampel acak sederhana. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Validitas dan reliabilitas data diuji sebelum pengujian hipotesis. Analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur yang diolah dengan software Amos 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) komitmen organisasi dan pengetahuan manajer, mempunyai pengaruh yang berarti terhadap keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi baik secara simultan maupun parsial, dan (2) komitmen organisasi, pengetahuan manajer, dan keberhasilan implementasi sistem informasi akuntansi, memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan baik secara simultan maupun parsial.
Kata kunci: Komitmen organisasi, Pengetahuan Manajer, Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Keuangan Perusahaan.
PENDAHULUAN
Mei 2010 menyatakan bahwa, sebagian Ada masalah mendasar dalam proses
besar BUMN di Indonesia belum bisa pembuatan laporan keuangan BUMN di
menyediakan laporan keuangan yang baik Indonesia. Mulyani (2010) pada pengantar
sesuai dengan standar pelaporan keuangan seminar International Financial Reporting
yang berlaku. Hanya sedikit saja BUMN Standars (IFRS) di Jakarta pada tanggal 5
yang dapat membuat laporan keuangan
2 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 1, Maret 2013 : 1 - 22
dengan baik dan bisa di hitung dengan jari, seluruh BUMN di Indonesia, terlihat ada 11 seperti PT Telkom Tbk. dan PT Aneka
BUMN yang melaporkan saldo ekuitas Tambang Tbk. Lebih lanjut Mulyani (2010)
bernilai negatif. Ekuitas merupakan sisa mengatakan bahwa setiap tahun Depar-
bagian pemilik atas klaim aset yang secara temen Keuangan memberikan penghargaan
teknis dihitung dengan mengurangkan an- kepada BUMN yang memiliki prestasi da-
tara aset dan kewajiban. Secara teori saldo lam penyusunan laporan keuangan, namun
ekuitas tidak mungkin bernilai negatif ka- yang mendapat penghargaan dari tahun ke
rena hal itu berarti bahwa modal perusaha- tahun hanya BUMN tertentu, sementara ada
an sudah tidak ada lagi dan secara teknis ratusan BUMN lain di Indonesia yang tidak
perusahaan harus dibubarkan (di likuidasi). mengalami perbaikan dari tahun ke tahun
Bila dilihat dari proses sistem informasi dalam proses pembuatan laporan keuangan
akuntansi, ekuitas bersaldo negatif dapat sesuai standar akuntansi keuangan yang
disebabkan oleh sistem informasi akuntansi berlaku.
yang tidak akurat dalam pencatatan tran- Laporan keuangan BUMN juga me-
saksi akuntansi keuangan. Tabel 1 memberi- nunjukkan angka-angka yang tidak akurat
kan rincian BUMN yang memiliki saldo dan diragukan kebenarannya. Berdasarkan
ekuitas negatif pada Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Ta-
Tahun 2008.
hun 2008 yang memuat laporan keuangan
Tabel 1 Daftar BUMN dan Saldo Ekuitas Tahun 2008
No
Nama BUMN
Total Ekuitas Tahun 2008
1 PT. Industri Gelas -121,63 miliar
2 PT. Reasuransi Umum Indonesia -77,54 miliar
3 PT. Boma Bisma Indra -66,55 miliar
4 PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari -2.057,65 miliar
5 PT. Dirgantara Indonesia -29,45 miliar
6 PT. Istaka Karya -18,55 miliar
7 PT. PANN Multi Finance -1.408,80 miliar
8 PT. Kertas Kraft Aceh -92,18 miliar
9 PT. Kertas Leces -174,12 miliar
10 PT. Perkebunan Nusantara XIV -248,65 miliar
11 PT. Merpati Nusantara Airlines -1.763,90 miliar
Sumber: Departemen Keuangan RI (2009)
Keterlambatan dalam pelaporan keua- (unaudited) paling lambat tanggal 15 Pebru- ngan juga menjadi masalah serius pada
ari tahun berikutnya, dan menyampaikan BUMN di Indonesia. Berdasarkan Peraturan
laporan keuangan yang telah diaudit Bersama Menteri Keuangan dan Menteri
(audited) paling lambat tanggal 15 Mei tahun Negara BUMN Nomor 23/PMK.01/2007
berikutnya. Untuk tahun buku 2008 se- dan Nomor PER-04/MBU/2007 Tentang
bagaimana dilaporkan oleh Kantor Menteri Penyampaian Ikhtisar Laporan Keuangan
Negara BUMN, terlihat sampai tanggal 15 Perusahaan Negara pada Laporan Keua-
April 2009 hanya 95 BUMN (67,61%) yang ngan Pemerintah Pusat (LKPP), yang antara
telah menyerahkan Laporan Keuangan lain mengatur kewajiban BUMN untuk
Tahun 2008 (unaudited), sisanya sebanyak 47 menyampaikan laporan keuangan kepada
BUMN (32,29%) terlambat menyerahkan
Analisis Antiseden dan Dampak Keberhasilan … -- Adli 3
sebagaimana yang diatur oleh Undang- yang diperlukan oleh manajemen dalam Undang. Menurut Didu (2009), keterlamba-
proses pengambilan keputusan dibidang tan sebagian BUMN menyampaikan Lapo-
keuangan. Menurut Romney dan Steinbart ran Keuangan secara tepat waktu sesuai
(2009), keberhasilan penerapan sistem infor- ketentuan perundang-undangan adalah
masi akuntansi adalah masalah krusial di- bukti tidak berjalannya dengan baik sistem
perusahaan, karena ditentukan oleh faktor informasi akuntansi di BUMN. Atas ke-
situasi dan kondisi dimana sistem informasi terlambatan ini, Menteri Negara BUMN
akuntansi tersebut diterapkan, antara lain telah mengirimkan surat teguran kepada 47
berkaitan erat dengan: (1) faktor lingkungan BUMN tersebut termasuk diantaranya satu
perusahaan; (2) isi (content) sistem informasi BUMN yang telah go publik yaitu PT
akuntansi yang digunakan, seperti tugas, Perusahaan Gas Negara Tbk. Didu (2009)
struktur, teknologi, dan orang; dan (3) mengatakan bahwa Kementerian Negara
Proses penerapan sistem informasi akun- BUMN akan memberikan sanksi yang tegas
tansi.
dalam bentuk catatan Key Performance Index Tingkat komitmen organisasional yang (KPI) untuk direksi BUMN tersebut.
dimiliki manajer dan karyawan dapat men- Sugiharto (2007) juga memberi soro-
dorong keberhasilan penerapan sistem tan atas buruknya laporan keuangan
informasi akuntansi di perusahaan, sebagai- BUMN. Menurut Sugiharto (2007), persoa-
mana yang dinyatakan oleh Larsen (2003), lan buruknya laporan keuangan di BUMN
bahwa dari sekian banyak faktor yang adalah masalah klasik yang biasa terjadi di
mempengaruhi keberhasilan penerapan sis- BUMN sejak dulu. Ada persoalan mendasar
tem informasi akuntansi, komitmen organi- yaitu karakter kepemimpinan (leadership
sasional adalah faktor utama dan sangat character) yang buruk di BUMN, dimana
penting, karena inti dari komitmen organi- sebagian besar manajer BUMN kurang
sasional adalah keterikatan dan loyalitas tanggap terhadap persoalan penting di
seorang karyawan kepada perusahaan yang perusahaan termasuk masalah laporan
akan mendorong mereka untuk selalu keuangan. Laporan keuangan merupakan
bekerja dalam berbagai situasi di perusa- persoalan penting yang sering diabaikan
haan.
oleh manajer BUMN dan mereka merasa Disamping komitmen organisasional, tidak bersalah atas hal tersebut, padahal
keberhasilan penerapan sistem informasi laporan keuangan merupakan pertanggung-
akuntansi juga dipengaruhi oleh faktor lain jawaban mereka kepada pemerintah sebagai
yaitu pengetahuan manajer akuntansi/keu- pemilik BUMN.
angan tentang sistem informasi akuntansi. Laporan keuangan yang baik sesuai
Kompleksnya sistem informasi akuntansi, dengan standar pelaporan yang berlaku
luasnya lingkup transaksi akuntansi yang adalah dihasilkan oleh sebuah proses sistem
mencakup semua bagian perusahaan, dan informasi akuntansi yang baik. Menurut
adanya banyak prosedur dalam proses sis- Romney dan Steinbart (2009), sistem infor-
tem informasi akuntansi mulai dari ter- masi akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem
jadinya transaksi sampai dihasilkannya yang mengumpulkan, mencatat, menyim-
laporan keuangan, menuntut seorang mana- pan, dan memproses data untuk meng-
jer keuangan memiliki kapasitas yang me- hasilkan informasi untuk tujuan pengambi-
madai untuk melakukan evaluasi atas lan keputusan. Menurut Azhar (2008),
trouble system dan kemudian mengambil sistem informasi akuntansi adalah kumpu-
tindakan yang cukup untuk mengatasi per- lan dari subsistem-subsistem yang saling
masalahan tersebut, sehingga tidak berdam- berhubungan satu sama lain dan bekerja
pak terhadap siklus sistem informasi akun- sama secara harmonis untuk mengolah data
tansi secara keseluruhan. Kesalahan kecil
4 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 1, Maret 2013 : 1 - 22
seperti salah dalam menjurnal transaksi suka, puas dan tidak puas, yang dalam akan berdampak pada ketidakakuratan
prakteknya mempengaruhi perilaku dalam laporan keuangan. Menurut Shaberwal et al.
penggunaan sistem informasi akuntansi. (2006), kompleksnya proses sistem infor-
Keberadaan penelitian ini diharapkan akan masi akuntansi menuntut pengalaman se-
mendorong berkembangnya literatur SIA orang manajer keuangan dalam SIA dan
yang lebih luas dan holistik khususnya dari pelatihan SIA, yang keduanya merupakan
perspektif keperilakuan pengguna SIA. konstruk yang menentukan keberhasilan
Tujuan penelitian ini adalah untuk penerapan sistem informasi akuntansi.
menganalisis: (a) tingkat komitmen organi- Keberhasilan penerapan sistem infor-
sasional, pengetahuan manajer, keberhasi- masi akuntansi di duga berdampak ter-
lan penerapan sistem informasi akuntansi, hadap kinerja keuangan perusahaan. Menu-
dan kinerja keuangan BUMN di Indonesia; rut Susanto (2007), efektivitas penerapan
(b) pengaruh komitmen organisasional dan sistem informasi akuntansi di perusahaan di
pengetahuan manajer terhadap keberhasi- samping dapat meningkatkan kecepatan
lan penerapan sistem informasi akuntansi, dan kualitas informasi yang dihasilkan un-
baik secara simultan maupun secara parsial; tuk pengambilan keputusan, penerapan sis-
(c) dampak komitmen organisasional, tem informasi akuntansi juga dapat me-
pengetahuan manajer, dan keberhasilan ningkatkan kualitas hubungan antar indi-
penerapan sistem informasi akuntansi ter- vidu dalam organisasi tersebut. Kualitas
hadap kinerja keuangan perusahaan, baik hubungan antar individu akan mendorong
secara simultan maupun secara parsial. perusahaan menjadi lebih dinamis sehingga menghasilkan kinerja perusahaan. Menurut
TINJAUAN TEORETIS
Romney dan Steinbart (2009), penerapan
Komitmen Organisasional
sistem informasi akuntansi di perusahaan Menurut Mathis and Jackson (2004), dapat memberi nilai tambah bagi pemakai
komitmen organisasional adalah tingkat ke- dalam bentuk penyediaan berbagai infor-
percayaan dan penerimaan karyawan atas masi keuangan untuk kegiatan perencana-
tujuan organisasi serta keinginan yang di an, pengendalian dan pengambilan keputu-
miliki untuk tetap berada dalam organisasi. san perusahaan, yang akhirnya dapat me-
Selanjutnya Mathis and Jackson (2004) men- ningkatkan kinerja perusahaan secara ke-
jelaskan bahwa inti dari komitmen organi- seluruhan, yaitu kinerja keuangan dan
sasional adalah loyalitas seorang karyawan kinerja non keuangan.
terhadap pekerjaan. Pada kebanyakan kar- Studi tentang keberhasilan penerapan
yawan dalam kondisi pasar tenaga kerja SIA masih sangat terbatas baik di Indonesia
yang ketat, perpindahan seorang karyawan maupun di luar negeri. Sepanjang dike-
seringkali terjadi ketika loyalitas seorang tahui, belum ada penelitian sejenis yang
karyawan rendah, oleh karena itu loyalitas dilakukan di Indonesia maupun di luar
dan komitmen merupakan aspek penting negeri dalam konteks ini. Penelitian ini
dalam pekerjaan.
bertujuan untuk mengkonfirmasi keber- hasilan penerapan SIA di perusahaan yang
Pengetahuan Manajer
secara teori keberhasilannya dipengaruhi Menurut Notoatmodjo (2003) penge- oleh faktor individu dan sistem (hardware,
tahuan merupakan hasil dari tahu dan software , jaringan, prosedur, tugas, dan lain-
terjadi setelah orang melakukan pengin- lain). Faktor individu secara teori adalah
deraan terhadap objek tertentu. Pengin- faktor dominan penentu keberhasilan pene-
deraan terjadi melalui panca indera manu- rapan SIA karena terkait dengan aspek
sia yaitu indera penglihatan, pendengaran, kemanusiaan pengguna yang memiliki kei-
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
Analisis Antiseden dan Dampak Keberhasilan … -- Adli 5
pengetahuan manusia diperoleh melalui itu: (1) Information Success Model dari Delone mata dan telinga.
and McLean (1992); dan (2) Hierarchical Dari uraian tentang makna kata
dari Drury and pengetahuan seperti yang diuraikan diatas
Structural
Model
Farhoomand (1998). Disamping kedua mo- dapat disimpulkan bahwa pengetahuan me-
del ini, Laudon and Laudon (2011) mem- rupakan keahlian seseorang pada suatu
berikan lima dimensi untuk mengukur ke- bidang tertentu yang dapat diperoleh me-
berhasilan penerapan sistem informasi lalui proses pendidikan, pelatihan dan
akuntansi, dimensi-dimensi tersebut adalah: pengalaman seseorang pada bidang ter-
(1) Tingkat penggunaan yang tinggi (high sebut. Sedangkan pengetahuan manajer
level of system use ); (2) Kepuasan pengguna merupakan keahlian seorang manajer pada
terhadap sistem (user satisfaction on system); bidang tertentu yang diperoleh melalui
(3) Sikap yang positif (favorable attitude) proses pendidikan, pelatihan, dan penga-
pengguna terhadap sistem tersebut; (4) Ter- laman.
capainya tujuan sistem informasi (achieved Dalam konteks penelitian ini, penge-
objectives ); dan (5) Imbal balik keuangan tahuan manajer ditujukan untuk bidang
(financial payoff).
sistem informasi akuntansi, sehingga penge- Information Success Model dari Delone tahuan manajer adalah keahlian seorang
and McLean (1992), menyatakan bahwa manajer tentang sistem informasi akuntansi
keberhasilan sebuah sistem informasi dire- yang diperoleh melalui pendidikan, pelati-
presentasikan oleh: (1) Karakteristik kuali- han, dan pengalaman. Menurut Sabherwal
tatif dari sistem informasi itu sendiri (system et al. (2006), pengalaman seseorang dalam
quality ); (2) Kualitas output dari sistem bidang sistem informasi akuntansi dan
informasi (information quality); (3) Konsumsi pelatihan dibidang sistem informasi adalah
terhadap output (use); (4) Respon pengguna unsur pembentuk pengetahuan di bidang
terhadap sistem informasi (user satisfaction); SIA.
(5) Pengaruh sistem informasi terhadap kebiasaan pengguna (individual impact); dan
Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi
(6) Pengaruhnya terhadap kinerja organisasi
Akuntansi
(organizational impact). Gambar 1 berikut Ada dua model komprehensif yang
menunjukkan model keberhasilan sistem dapat dirujuk untuk dimensi keberhasilan
informasi yang dikemukakan oleh DeLone penerapan sistem informasi akuntansi, ya-
and McLean (1992).
System Quality
Use
Individual
Organizational
Impact Information
Gambar 1 DeLone and McLean’s Model of IS Success
Penelitian McGill et al. (2003) mene- fikan bagi user satisfaction, sedangkan user mukan bahwa information quality dan system
satisfaction juga merupakan prediktor yang
6 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 1, Maret 2013 : 1 - 22
impact . Penelitian Livari (2005) menunjuk- Dari ketiga model dimensi keber- kan hasil bahwa system quality dan
hasilan penerapan sistem informasi akun- information quality merupakan prediktor
tansi yang telah diuraikan di atas, dimensi yang signifikan bagi user satisfaction, namun
keberhasilan penerapan SIA dapat di tidak sifnifikan terhadap intended use ,
kelompokkan atas tiga aspek utama, yaitu: sedangkan User satisfaction juga merupakan
(1) Aspek kualitas sistem dari SIA prediktor yang signifikan bagi individual
(hardware); (2) Aspek keperilakuan peng- impact . Penelitian Livari (2005) mengguna-
guna SIA; dan (3) Aspek dampak dari kan subjek penelitian pada sistem yang
penggunaan SIA. Tabel 2 berikut mem- bersifat mandatory, sehingga intended use
berikan matrik pengelompokkan dimensi bukanlah indikator keberhasilan sistem
keberhasilan penerapan SIA dari tiga model informasi yang dikembangkan.
dimensi keberhasilan penerapan SIA di atas.
Tabel 2 Matriks Pengelompokan Dimensi Keberhasilan Penerapan SIA
No. Aspek Dimensi Dimensi Keberhasilan Penerapan SIA Keberhasilan
Model Drury and Penerapan SIA
Model Laudon and
Model Delon and
1 Kualitas sistem
System characteristics SIA
System quality
Quality 2 Keperilakuan
Information quality
User requirements pengguna SIA
High level of system use
Use
User satisfaction on system
User satisfaction
Favorable attitude
3 Dampak
Internal outcome penggunaan
Achieved objectives
Individual impact
External outcome SIA
Financial payoff
Organizational impact
Dari tabel 2 terlihat bahwa dari ketiga tentu. Tingkat prestasi atau keberhasilan model dimensi keberhasilan penerapan sis-
keuangan biasanya dikaitkan dengan ting- tem informasi akuntansi, aspek keperi-
kat laba yang diperoleh oleh perusahaan. lakuan pengguna SIA dan aspek dampak
Menurut literatur terdapat dua cara penggunaan SIA merupakan dimensi yang
dalam pengukuran kinerja yaitu pengu- ada dari ketiga model. Dalam kontek pene-
kuran kinerja tradisional dan pengukuran litian ini digunakan aspek keperilakuan
kinerja non tradisional. Pengukuran kinerja pengguna SIA (intensitas penggunaan dan
tradisional berfokus pada ukuran keuangan kepuasan pengguna) untuk mengukur di
yang berasal dari laporan keuangan, seperti: mensi keberhasilan penerapan SIA, hal ini
pertumbuhan, profit, return on investment, karena penekanan penelitian ini adalah
economic value added, dan cash flow (Chen, untuk melihat pengaruh aspek keperi-
2004). Karena kinerja keuangan datanya lakuan dalam penggunaan sistem informasi
bersumber dari laporan keuangan, maka akuntansi.
pengukuran kinerja tradisional seringkali dikritik karena menyajikan data masa lalu
Kinerja Keuangan Perusahaan
dan tidak berorientasi ke depan sehingga Pengertian kinerja keuangan peru-
dianggap kurang relevan dengan keadaan sahaan dalam penelitian ini merujuk kepada
saat ini. Atas dasar ini pemikiran ini maka Gomes (2003), di mana kinerja keuangan
lahirlah konsep pengukuran kinerja non perusahaan adalah tingkat prestasi atau
tradisional, yang salah satunya dikem- keberhasilan keuangan yang dicapai oleh
bangkan oleh Kaplan and Norton yang di
Analisis Antiseden dan Dampak Keberhasilan … -- Adli 7
gunakan pendekatan balanced scorecard . Pada pengukuran kinerja dengan pende- katan balanced scorecard , selain meng- gunakan ukuran keuangan sebagaimana halnya dalam sistem pengukuran kinerja tradisional, pengukuran kinerja balanced scorecard juga menggunakan perspektif non keuangan, seperti: perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis intern, dan per- spektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Penelitian ini menggunakan ukuran kinerja keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Ukuran kinerja keua- ngan yang dipakai adalah profitabilitas, yang diartikan sebagai kemampuan peru- sahaan dalam menghasilkan laba. Alasan menggunakan ukuran kinerja profitabilitas adalah: (1) profitabilitas merupakan ukuran kinerja keuangan penting dan sering di gunakan dalam penelitian untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan (Salama, 2003); (2) profitabilitas dapat mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan dan dapat mengukur tingkat efisiensi dalam pengelolaan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan; dan (3) pemegang saham lebih cenderung menggunakan profitabilitas, ka- rena kestabilan harga saham sangat ter- gantung pada tingkat keuntungan yang diperoleh dan penerimaan dividen dimasa yang akan datang.
Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan beberapa rasio, antara lain: return on assets (ROA), return on equity (ROE), dan profit margin (Boland, 2002; dan Gitman, 2003). ROA sering kali disebut dengan return on investment (ROI), yaitu ukuran keefektifan manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan laba dengan penggunaan aset yang tersedia (Gitman, 2003). ROA dihitung dengan membandingkan antara laba bersih dengan total aset. Ukuran ini diterima secara umum sebagai ukuran kinerja keuangan dalam penelitian-penelitian empiris (Barker and Cagwin, 2000). Dalam penelitian ini ROA dipilih sebagai ukuran kinerja keuangan perusahaan karena telah digunakan secara
untuk mengukur profitabilitas (Yoshikawa, 2003).
ROE adalah ukuran kemampuan peru- sahaan dalam menghasilkan laba berdasar- kan jumlah modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang shareholders . Sedangkan profit margin diartikan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ber- sih pada tingkat penjualan tertentu. Profit margin yang tinggi mengindikasikan adanya kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Sebaliknya profit margin yang rendah meng- indikasikan bahwa penjualan terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu. ROE dan Profit Margin seperti halnya ROA juga telah dikenal luas sebagai ukuran kinerja keuangan dalam penelitian empiris (Salama, 2003).
Rerangka Pemikiran
Setiap perusahaan harus dapat ber- operasi secara efektif, efisien, dan terken- dali, melalui peningkatan sumber daya manusia dan kualitas produk dan jasa, serta pemanfatan teknologi informasi untuk da- pat bersaing baik ditingkat lokal maupun nasional (Susanto, 2008). Agar sebuah peru- sahaan dapat beroperasi dengan efektif, efisien, dan terkendali, sistem informasi akuntansi adalah suatu yang mutlak di- perlukan sebagaimana yang dikatakan oleh Romney and Steinbart (2009), sistem infor- masi akuntansi adalah bagian dari infra- struktur perusahaan yang bersamaan de- ngan sumber daya manusia dan teknologi dan menjadi aktivitas pendukung (support activity ) dalam penciptaan nilai (value) bagi pelanggan. Sebagai salah satu aktivitas pen- dukung, sistem informasi akuntansi ber- peran dalam penyediaan informasi keua- ngan yang berguna untuk lima aktivitas utama perusahaan, melalui perbaikan (improvement): (1) Kualitas dan pengurangan biaya produk dan jasa; (2) Efisiensi; (3) Penyebaran pengetahuan (sharing know-
8 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 1, Maret 2013 : 1 - 22
nilai; (5) Perbaikan struktur pengendalian internal; dan (5) Pengambilan keputusan.
Tidak berarti bahwa ketika sebuah sistem informasi akuntansi diterapkan da- lam sebuah perusahaan akan selalu meng- hasilkan efisiensi, efektivitas, dan pengen- dalian yang baik. Menurut Kaye (2001), keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi bukan perkara mudah untuk di capai, karena sangat ditentukan oleh faktor situasi dimana sistem informasi akuntansi tersebut diterapkan, yaitu: (1) faktor ling- kungan, yaitu berkaitan dengan faktor luar dan faktor dalam organisasi; (2) isi (content) sistem informasi akuntansi, yaitu unsur uta- ma sistem yang mencakup tugas, struktur, teknologi, orang; dan (3) proses implemen- tasi sistem.
Ketika faktor-faktor yang mempe- ngaruhi keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi dapat diatasi dengan baik, dinamisasi organisasi akan tercipta dan akan berdampak terhadap perusahaan, yaitu menjadi lebih efisien, efektif, dan terkendali, atau disebut juga memiliki ki- nerja yang baik. Sebagaimana yang di- ungkapkan oleh Susanto (2008), keber- hasilan penerapan sistem informasi akun- tansi tidak hanya dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas informasi yang dihasilkan untuk pengambilan keputusan yang berkualitas, akan tetapi juga akan meningkatkan kualitas hubungan antar individu-individu yang ada dalam organi- sasi tersebut. Kualitas hubungan antar individu akan mendorong sebuah peru- sahaan lebih dinamis sehingga menghasil- kan kinerja yang tinggi. Menurut Romney and Steinbart (2009), penerapan sistem informasi akuntansi di perusahaan dapat memberi nilai tambah (value added) bagi pengguna dalam bentuk penyediaan ber- bagai informasi keuangan untuk kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambi- lan keputusan perusahaan, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan (kinerja keuangan dan non keuangan).
Keberhasilan penerapan sistem infor- masi akuntansi dalam beberapa penelitian juga terbukti berdampak terhadap kinerja keuangan perusahaan, antara lain peneliti- an yang dilakukan oleh Chang dan King (2005), Zhang (2007a, 2007b). Dari hasil survei terhadap 346 pengguna sistem infor- masi pada 149 organisasi, Chang and King (2005) menemukan bahwa Fungsi sistem informasi scorecard (system performance, information effectiveness, dan service perfor- mance ), berpengaruh positif terhadap efekti- vitas proses bisnis dan kinerja keuangan organisasi. Zhang (2007a) melakukan pene- litian tentang pengaruh moderasi sistem informasi konektivitas terhadap hubungan antara IS support dan kinerja perusahaan. Dari hasil survei terhadap 153 senior eksekutif sistem informasi perusahaan besar di Amerika Serikat, disimpulkan: (1) inter- aksi antara IS Support untuk information sharing dan IS Connectivity berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan; dan (2) interaksi antara IS Support untuk inter- pretasi informasi dan IS Connectivity ber- pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kemudian Zhang (2007b) melakukan pene- litian tentang pengaruh sistem informasi dari perspektif keunggulan bersaing ter- hadap kinerja perusahaan. Dari hasil survei terhadap 148 eksekutif senior sistem infor- masi pada perusahaan besar di Amerika Serikat, disimpulkan: (1) IS complemented dengan keunikan budaya organisasi ber- pengaruh signifikan terhadap kinerja peru- sahaan; (2) IS complemented dengan keuni- kan integrasi vertikal dan related diversifi- cation berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan; dan (3) IS complemented dengan keunikan pengetahuan dan informasi ber- pengaruh positif terhadap kinerja peru- sahaan.
Walaupun secara sederhana keber- hasilan penerapan sistem informasi akun- tansi ditentukan oleh dua faktor saja yaitu teknikal dan non teknikal (keperilakuan), namun dalam banyak literatur faktor keperilakuan yang mempengaruhi keber-
Analisis Antiseden dan Dampak Keberhasilan … -- Adli 9
sangatlah beragam. Menurut Larsen (2003), ada beberapa faktor penentu (antecedent) keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi, salah satunya adalah komitmen organisasional yang diartikan sebagai kete- rikatan seseorang untuk selalu bekerja pada sebuah perusahaan.
Komitmen organisasional sebagai pe- nentu keberhasilan penerapan sistem infor- masi akuntansi juga telah dibuktikan oleh banyak penelitian terdahulu, antara lain Sabherwal et al. (2006). Sabherwal et al. (2006) melakukan penelitian tentang faktor- faktor penentu keberhasilan penerapan sistem informasi. Meta analisis terhadap 121 penelitian tentang determinan keberhasilan sistem informasi, yang dipublikasikan dari tahun 1980 sampai dengan 2004, Sabherwal et al. (2006) menemukan: (1) ada dua ke- lompok konstruk yang berpengaruh kuat terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi, yaitu: context-related construct dan user-related construct ; dan (2) dari sisi context-related construct, dukungan mana- jemen puncak dan kondisi yang mem- fasilitasi (facilitating conditions) berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi.
Disamping bukti bahwa komitmen organisasional berpengaruh terhadap keber- hasilan penerapan sistem informasi akun- tansi, juga didapatkan bukti-bukti empiris bahwa komitmen organisasional juga ber- dampak terhadap peningkatan kinerja keu- angan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Chen (2004), Clercq dan Rius (2007), dan Murwaningsari (2008). Chen (2004) me- lakukan penelitian tentang hubungan anta- ra budaya organisasi, perilaku kepemimpi- nan, komitmen organisasional, kepuasan kerja, dan kinerja tugas. Dari hasil survei terhadap 929 karyawan dari 57 perusahaan jasa dan manufaktur kecil dan menengah di Cina, Chen (2004) menemukan bahwa ko- mitmen organisasional berhubungan signi- fikan dengan kinerja tugas. Clercq dan Rius (2007) melakukan penelitian tentang hubu- ngan antara status kerja (work status), iklim
strategik perusahaan (firm strategic posture), komitmen organisasional, dan usaha (effort). Dari hasil survei terhadap 863 karyawan dari berbagai perusahaan kecil dan mene- ngah di Meksiko, Clercq dan Rius (2007) menyimpulkan bahwa komitmen organi- sasional berhubungan secara signifikan ter- hadap usaha (effort). Kemudian Murwa- ningsari (2008) melakukan penelitian ten- tang pengaruh moderasi komitmen organi- sasional dan keadilan prosedural, terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Dari hasil survei ter- hadap 32 manajer berbagai perusahaan di Indonesia, disimpulkan bahwa komitmen organisasional adalah variabel pemoderasi yang memperkuat hubungan antara parti- sipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Pengetahuan manajer keuangan ten- tang SIA juga merupakan faktor penentu keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi, hal ini dibuktikan oleh hasil penelitian, antara lain: Sabherwal et al. (2006) melakukan penelitian tentang faktor- faktor penentu keberhasilan penerapan sis- tem informasi. Meta analisis terhadap 121 penelitian tentang determinan keberhasilan sistem informasi, yang dipublikasikan dari tahun 1980 sampai dengan 2004, Sabherwal et al. (2006) menyimpulkan: (1) ada dua kelompok konstruk yang mempengaruhi kuat terhadap keberhasilan penerapan sis- tem informasi, yaitu: context-related construct dan user-related construct ; dan (2) dari sisi usert-related construct, pengalaman, pelati- han, dan sikap pengguna berpengaruh ter- hadap keberhasilan penerapan sistem infor- masi.
Disamping pengetahuan manajer keua- ngan tentang SIA berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi, pengetahuan manajer juga ter- bukti berdampak terhadap kinerja keua- ngan perusahaan, seperti yang ditemukan oleh: Clercq dan Dimov (2008), dan West dan Noel (2009). Clercq dan Dimov (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh pengetahuan internal dan akses penge-
10 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 1, Maret 2013 : 1 - 22
perusahaan pembiayaan di Amerika Seri- hasil survei terhadap 83 CEO New Venture kat. Dari hasil survei terhadap 200 peru-
di AS, West dan Noel (2009) menemukan: sahaan pembiayaan yang terdaftar pada
(1) ada tiga knowledge procedural yang harus Thompson Financial’s VentureXpert Database ,
dimiliki oleh seorang manajer perusahaan Clercq dan Dimov (2008) menyimpulkan
new venture , yaitu pengetahuan atas industri bahwa p engembangan pengetahuan inter-
yang akan dimasuki, pengetahuan atas nal dan akses atas pengetahuan eksternal
bisnis, dan creating, building, and harvesting berpengaruh terhadap kinerja investasi
new ventures ; dan (2) tingkat pengetahuan perusahaan pembiayaan. Kemudian West
seorang manajer new venture sangat berguna dan Noel (2009) melakukan penelitian ten-
dalam pengembangan bisnis new venture. tang pengaruh sumber daya pengetahuan
Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimiliki perusahaan terhadap kinerja
rerangka pemikiran penelitian ini dapat perusahaan (new venture performance). Dari
digambarkan seperti Gambar 2 berikut ini.
Komitmen Organisasi
Affective Commitment Continuance Commitment Normative Commitment
Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi
Kinerja Keuangan
Akuntansi
Perusahaan
Kepuasan Pengguna (user
Intensitas Penggunaan
Profit Margin
(intended use)
Pengetahuan Manajer
Experience with AIS Training in AIS Education in AIS
Gambar 2 Rerangka Pemikiran
Hipotesis METODE PENELITIAN
Berdasarkan identifikasi masalah, kaji-
Desain Penelitian
an teoritis, dan kerangka pemikiran yang Jenis penelitian ini adalah penelitian telah dikemukakan, maka hipotesis pene-
verifikatif (verificative research) dan bersifat litian ini adalah sebagai berikut: (1) Komit-
penjelas (explanatory research), karena pene- men Organisasional dan Pengetahuan Ma-
litian ini bertujuan untuk melakukan veri- najer berpengaruh positif terhadap Keber-
fikasi dan menjelaskan hubungan kausalitas hasilan Penerapan Sistem Informasi Akun-
antara berbagai variabel melalui pengujian tansi baik secara parsial maupun simultan;
hipotesis. Dari sisi pengumpulan data pene- (2) Komitmen Organisasional, Pengetahuan
litian ini dapat disebut sebagai penelitian Manajer, dan Keberhasilan Penerapan Sis-
survei dan bersifat grounded research. Pene- tem Informasi Akuntansi berpengaruh
litian survei adalah metode pengumpulan positif terhadap Kinerja Keuangan Perusa-
data primer yang diperoleh secara langsung haan baik secara parsial maupun simultan.
dari sumber asli, berupa penyebaran kuesi- oner yang diambil dari suatu sampel dalam
Analisis Antiseden dan Dampak Keberhasilan … -- Adli 11
research adalah penelitian yang berdasarkan
Operasionalisasi Variabel
pada teori-teori yang sudah ada, kemudian Berikut ini diringkaskan variabel dari teori-teori tersebut dikembangkanlah
penelitian berikut dimensi, indikator dan sebuah model penelitian untuk kemudian
skala pengukuran yang akan digunakan, diuji secara empiris.
seperti dalam tabel 3.
Tabel 3 Operasionalisasi Variabel
No. Variabel
Dimensi
Indikator
Skala Kuesioner
Ordinal 1-12 Organisasional
Komitmen
Affective
Tingkat sense of belonging
Commitment Tingkat Emotional Attached
(X 1 )
Tingkat Personal Meaning
Ordinal 13-18 Referensi:
Continuance
Tingkat pertimbangan pemilihan
Affective
pekerjaan lain
Meyer and Allen
Tingkat motivasi mengejar benefit
(1991); dan
Tingkat pertimbangan biaya pindah
Gibson, et.al.
Tingkat keyakinan untuk loyal
Ordinal 19-23
Commitment
Tingat keyakinan akan etika
Pengetahuan
Ordinal 24-27 Manajer
Experience
Lama bekerja di bidang SIA
with AIS
Pengalaman staf di bidang SIA
(X 2 )
Pentingnya pengalaman bidang SIA
Ordinal 28-31 Polanyi (1976);
Referensi:
Training in
Banyaknya training SIA yang diikuti
AIS
Training staf di bidang SIA
Choe (1996); dan
Pentingnya training bidang SIA.
Sabherwal et.al. (2006).
Education in
Pendidikan dibidang SIA
Ordinal 32-35
AIS
Pendidikan staf di bidang SIA Pentingnya pendidikan bidang SIA.
Ordinal 36-47 Penerapan Sistem
Akuntansi (Y)
Kemudahan dalam penggunaan
Referensi:
Ketepatan waktu
Delon and McLean (1992);
Ordinal 48-49 Straub et.al. Penggunaan Acuan dalam tugas sehari-hari (1995);
Intensitas
Frekwensi penggunaan
Gelderman (1998) Kinerja Keuangan
Rasio - Perusahaan (Z)
ROA
ROA= Laba Bersih setelah pajak
dibagi dengan total asset.
Rasio - Referensi:
ROE
ROE=Laba Bersih setelah pajak dibagi
dengan total modal saham.
Barker and Cagwin (2000);
Rasio - dan Gomes (2003)
Profit
Profit Margin=Laba Bersih setelah
Margin
pajak dibagi dengan total penjualan bersih
12 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 1, Maret 2013 : 1 - 22
Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
akan digunakan sampel sebesar 38 BUMN Populasi dalam penelitian ini adalah
di Indonesia.
seluruh BUMN yang ada di Indonesia. Unit observasi penelitian ini adalah seluruh
Metode Analisis Data
BUMN yang ada di Indonesia yang ber- Analisis data dalam penelitian ini di jumlah 142 BUMN. Adapun teknik penari-
lakukan dengan analisis deskriptif dan kan sampel dalam penelitian ini meng-
analisis verifikatif. Analisis data untuk gunakan sampling acak sederhana (simple
pengujian hipotesis dalam penelitian ini random sampling ), dengan alasan bahwa
digunakan analisis jalur (path analysis) de- proses penentuan sampel relatif lebih seder-
ngan bantuan Software Amos 16. Analisis hana, dan unit analisis dalam penelitian
jalur adalah suatu metode yang digunakan merupakan satu kesatuan, tidak berkelom-
untuk menguji korelasi bivariat dalam pok dan tidak berstratifikasi. Ukuran sam-
mengestimasi suatu sistem hubungan per- pel minimal dalam penelitian ini meng-
samaan struktural.
gunakan teknik iterasi. Selanjutnya berdasarkan kerangka pe- Berdasarkan perhitungan iterasi diper-
mikiran yang dikembangkan, maka untuk oleh nilai minimal n pada iterasi pertama
tujuan pengujian hipotesis dapat dibuat sebesar 38,867 dan sebesar 38,019 pada
struktur lengkap yang menggambarkan iterasi kedua. Karena besarnya sampel
hubungan kausalitas antara variabel inde- minimal dalam perhitungan iterasi pertama
penden dan variabel dependen melalui dan kedua telah mendapatkan nilai yang
diagram analisis jalur seperti terlihat pada sama yaitu 38, maka dalam penelitian ini
Gambar 3 berikut.
P YX1
Pzx 1 Pzε 2
P X1X2
Gambar 3 Hubungan Struktural antar Variabel
Keterangan :
X 1 = Komitmen Organisasional
X 2 = Pengetahuan Manajer Y
= Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Z
= Kinerja Keuangan Perusahaan P
= Koefisien korelasi ε 1 = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y ε 2 = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Z
Analisis Antiseden dan Dampak Keberhasilan … -- Adli 13
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
memiliki peran penting dalam keberhasilan
Hubungan Komitmen Organisasional dan
penerapan sistem informasi akuntansi.
Pengetahuan Manajer
Selanjutnya, dilihat dari total pengaruh Hasil pengujian hubungan antara
secara bersama-sama variabel komitmen komitmen organisasional dan pengetahuan
organisasional dan pengetahuan manajer manajer menunjukkan bahwa nilai t hitung
terhadap keberhasilan penerapan sistem sebesar 2,930. Dari hasil perhitungan di
informasi akuntansi, menunjukkan hasil dapatkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari
sebesar 35,6% sedangkan sisanya sebesar nilai t tabel (t tabel = 2,028). Hasil uji ber-
64,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar dasarkan data sampel yang dilakukan me-
variabel penelitian ini. Dalam hal ini, pe- nyimpulkan bahwa secara statistik terdapat
nulis mengidentifikasi kemungkinan faktor hubungan positif dan signifikan variabel
lain tersebut adalah: Kondisi fasilitas pe- Komitmen Organisasional dan Pengetahuan
makai akhir, formalisasi pengembangan Manajer.
SIA, peran komite pengarah, lokasi depar- Hasil penelitian ini dapat diinter-
temen SIA, ukuran organisasi, (Rainer dan pretasikan bahwa tingkat komitmen organi-
Watson, 1995; Choe, 1996; dan Essex, et al., sasional berhubungan positif dengan penge-
1998). Kemudian factor kompleksitas tugas, tahuan manajer. Seorang manajer yang
ukuran organisasi, dan faktor kepemim- memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi
pinan (Burton, et al.,1992). tentang SIA maka komitmen organisasional
manajer tersebut juga akan tinggi, dan
Pengaruh Komitmen Organisasional
berlaku juga sebaliknya. Temuan ini sesuai
terhadap Keberhasilan Penerapan Sistem
dengan pernyataan teori Dessler (2003).
Informasi Akuntansi secara Parsial.
Hasil pengujian pengaruh Komitmen
Pengaruh Komitmen Organisasional dan
Organisasional terhadap Keberhasilan Pene-
Pengetahuan Manajer terhadap
rapan Sistem Informasi Akuntansi secara
Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi
Parsial, menunjukkan bahwa nilai t hitung
Akuntansi secara Simultan.
yang diperoleh lebih besar dari t tabel (2,304> Hasil pengujian pengaruh Komitmen
2,030). Jadi dapat disimpulkan bahwa secara Organisasional dan Pengetahuan Manajer
statistik terdapat pengaruh positif dan terhadap Keberhasilan Penerapan Sistem
signifikan Komitmen Organisasional ter- Informasi Akuntansi secara Simultan me-
hadap Keberhasilan Penerapan Sistem nunjukkan bahwa nilai F hitung = 9,674>F tabel =
Informasi Akuntansi. Hasil Penelitian ini 3,267, dimana keputusan uji adalah me-
mendukung hasil penelitian yang telah nolak hipotesis nol. Berdasarkan hasil peng-
dilakukan oleh Sabherwal et al. (2006). ujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
secara statistik variabel Komitmen Organi-
Pengaruh Pengetahuan Manajer terhadap
sasional dan Pengetahuan Manajer secara
Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi
bersama-sama berpengaruh positif dan
Akuntansi secara Parsial.
signifikan terhadap Keberhasilan Penerapan Hasil pengujian pengaruh Pengetahuan Sistem Informasi Akuntansi.
Manajer terhadap Keberhasilan Penerapan Hasil ini dapat diinterpretasikan bah-
Sistem Informasi Akuntansi secara Parsial, wa, keberhasilan penerapan sistem infor-
menunjukkan bahwa nilai t hitung yang di masi akuntansi di BUMN dapat dicapai bila
peroleh lebih besar dari t tabel (2,767> 2,030). karyawan dan manajer BUMN memiliki
Jadi dapat disimpulkan bahwa secara statis- tingkat komitmen organisasional yang ting-
tik terdapat pengaruh positif dan signifikan gi. Temuan ini sejalan dengan teori Larsen
Pengetahuan Manajer terhadap Keberhasi- (2003). Demikian juga dengan pengetahuan
lan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi.
14 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 1, Maret 2013 : 1 - 22
penelitian yang dilakukan oleh Sabherwal et tansi terhadap Kinerja Keuangan Perusa- al . (2006).
haan, masing-masing menggunakan dimen- si ROA, ROE maupun Profit Margin di
Pengaruh Komitmen
Organisasional,
peroleh hasil berturut-turut sebagai berikut:
Pengetahuan Manajer, dan Keberhasilan
50,8% untuk ROA, 45,6% untuk ROE, dan
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
44,1% untuk Profit Margin, sedangkan sisa-
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
nya yaitu sebesar 49,2% untuk ROA, 54,4% secara Simultan.
untuk ROE, dan 55,9% untuk Profit Margin Hasil pengujian pengaruh Komitmen
adalah faktor-faktor lain diluar variabel Organisasional, Pengetahuan Manajer, dan
yang diuji pada penelitian. Dari nilai koefi- Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi
sien determinasi dapat disimpulkan bahwa Akuntansi secara simultan terhadap Kinerja
untuk ketiga dimensi baik ROA, ROE dan Keuangan Perusahaan, baik menggunakan
profit margin , terlihat bahwa rata-rata nilai dimensi ROA, ROE maupun Profit Margin
koefisien determinasi nilainya berkisar pada
angka 50%, hal ini berarti bahwa kinerja pengujian menggunakan ROA diperoleh
menunjukkan nilai F hitung >F tabel . Dalam
keuangan perusahaan merupakan aspek nilai F hitung = 11,702, pengujian mengguna-
yang sangat kompleks. Variabel yang diuji kan ROE diperoleh nilai F hitung = 9,538, dan
dalam penelitian ini yaitu komitmen organi- pengujian menggunakan Profit Margin di-
sasional, pengetahuan manajer, dan keber- peroleh nilai F hitung = 15,651. Bila dibanding-
hasilan penerapan sistem informasi akun- kan dengan nilai F tabel = 2,883 terlihat bahwa
tansi hanyalah sebagian kecil dari faktor- kesemua F hitung menunjukkan nilai lebih
faktor yang mempengaruhi kinerja keua- besar dari F tabel , maka dapat disimpulkan
ngan perusahaan.
bahwa Komitmen Organisasional, Penge- tahuan Manajer, dan Keberhasilan Penera-
Pengaruh Komitmen Organisasional ter-
pan Sistem Informasi Akuntansi secara
hadap Kinerja Keuangan Perusahaan
bersama-sama berpengaruh positif signi-
secara Parsial.
fikan terhadap Kinerja Keuangan Perusaha- Hasil pengujian pengaruh Komitmen an.
Organisasional terhadap Kinerja Keuangan Hasil penelitian ini mendukung pen-
Perusahaan dengan menggunakan dimensi dapat teori bahwa inti dari Komitmen
ROA, ROE, dan Profit Margin menunjukkan Organisasional adalah keterikatan dan ke-
nilai t hitung masing-masing sebesar 2,187 terlibatan seseorang dalam organisasi yang
untuk ROA, 2,556 untuk ROE, dan 2,556 dapat mendorong seseorang untuk bekerja
untuk Profit Margin. Bila dibandingkan keras dan mengarahkan segala kemampuan
dengan nilai t tabel sebesar 2,032, maka ketiga nya untuk mencapai tujuan organisasi, yang
nilai t hitung tersebut menunjukkan nilai yang akhirnya dapat meningkatkan kinerja keua-
lebih besar dari nilai t tabel . Hal ini dapat ngan dan non keuangan perusahaan secara
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh po- keseluruhan (Chen, 2004; Clercq dan Rius,
sitif dan signifikan dari Komitmen Organi- 2007; dan Keller, 1997). Demikian juga pen-
sasional terhadap Kinerja Keuangan Peru- dapat bahwa Pengetahuan Manajer adalah
sahaan, baik menggunakan dimensi ROA, sumber daya yang berguna untuk keung-
ROE, maupun Profit Margin. gulan kompetitif (competitive advantage) dan
Interpretasi hasil penelitian ini me- keberlangsungan (sustainability) (West dan
nunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat Noel, 2009).
Komitmen Organisasional maka akan se- Selanjutnya, dilihat dari total pengaruh
makin tinggi pula tingkat Kinerja Keuangan bersama-sama variabel Komitmen Organi-
Perusahaan. Kesimpulan hasil penelitian ini sasional, Pengetahuan Manajer, dan Keber-
mendukung teori yang dikemukakan oleh
Analisis Antiseden dan Dampak Keberhasilan … -- Adli 15
Organisasional adalah adanya kesamaan tahuan seorang manajer new venture sangat tujuan (goal congruence) antara individu
berguna dalam pengembangan bisnis new dalam organisasi dengan perusahaan. Ke-
venture .
samaan tujuan antara individu dan peru- sahaan akan mendorong seorang individu
Pengaruh Keberhasilan Penerapan Sistem
untuk bekerja keras untuk mencapai ke-
Informasi Akuntansi terhadap Kinerja
berhasilan perusahaan. Hasil penelitian ini Keuangan Perusahaan secara Parsial. juga mendukung hasil penelitian sebelum-
Hasil pengujian pengaruh Keberhasilan nya yang telah dilakukan oleh Chen (2004),
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi ter- Clercq dan Rius (2007), dan Murwaningsari
hadap Kinerja Keuangan Perusahaan de- (2008).
ngan dimensi ROA, ROE, dan Profit Margin menunjukkan nilai t hitung masing-masing
Pengaruh Pengetahuan Manajer terhadap
sebesar 2,168 untuk ROA, 1,076 untuk ROE,
Kinerja Keuangan Perusahaan secara
dan 2,793 untuk Profit Margin. Bila di-
Parsial.
bandingkan dengan nilai t tabel sebesar 2,032, Hasil pengujian pengaruh Pengetahuan
maka nilai t hitung tersebut menunjukkan nilai Manajer terhadap Kinerja Keuangan Peru-