279 INOVASI PEMASARAN KUE GELANG SINGKONG KHAS DESA

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016

INOVASI PEMASARAN KUE GELANG SINGKONG KHAS DESA PURBAYAN
Junaidi Safitri,Vina Rahmawati, Ananda Try Oktaviani, Auliya Hafiz, Widya Ayu
Sekar Rini, Eka Rachma Islamianti, Wira Setya Dharma,
Fajarsurya Lintang, Dadang Hidayat
Universitas Islam Indonesia
Email: [email protected]

ABSTRAK
Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dan wawancara, serangkaian
pengamatan yang dilakukan untuk penyusunan rencana kegiatan yang bertujuan untuk memberikan
manfaat bagi masyarakat desa Purbayan Ada banyak sekali singkong. Singkong merupakan salah
satu sumber terbesar dari karbohidrat makanan di daerah tropis, setelah padi dan jagung. Singkong
merupakan makanan pokok utama di negara berkembang, memberikan diet dasar bagi lebih dari
setengah miliar orang. Ini adalah salah satu tanaman yang paling tahan kekeringan, mampu
tumbuh di tanah marginal, singkong memiliki banyak manfaat bagi manusia untuk contoh singkong
bisa dibuat dari berbagai makanan. Olahan singkong bisa kita temukan di Desa Purbayan, salah
satu yang membuat KUGESI. KUGESI (Kue Gelang Singkong) adalah makanan tradisional dari
Purbayan. Rasa KUGESI adalah gurih dan baik sebagai asin atau manis. pemasaran sederhana

memberikan kami dengan ide-ide untuk membuat memasarkannya, sehingga produk dapat
meningkatkan nilai jual. Ide untuk mewujudkan itu adalah dengan merek produk dengan nama
akrab, KUGESI. Selain itu, inovasi lain adalah membuat kemasan yang lebih baik, sehingga orangorang bisa lebih menarik. Untuk rasa varian, saus Cuka ditambahkan dalam paket KUGESI ini.
Kata kunci: Program, singkong, Purbayan, Inovasi, makanan tradisional, KUGESI, kemasan.

ABSTRACT
The program is implemented based on the results of observation and interviews, the series
of observations made to the preparation of the plan of activities aimed at providing benefits for the
people of the village of Purbayan There are an awful lot of cassava. Cassava is one of largest
source of food carbohydrates in the tropics, after rice and maize. Cassava is a major staple food in
the developing world, providing a basic diet for over half a billion people. It is one of the most
drought-tolerant crops, capable of growing on marginal soils, cassava have many benefit for human
for the example cassava can be made of various food. Processed of cassava we can find in Purbayan
village, one of that was make KUGESI. KUGESI (Kue Gelang Singkong) is traditional food of
Purbayan. The flavor of KUGESI is savory and as either salty or sweet . Simple marketing provide
us with ideas to make the marketing it, so the product can increase the sale value. The idea to realize
it is by branding the product with the familiar name, KUGESI. Besides, the other innovation is make
a better packaging, so the people can be more interest. For the variant flavor, cuka sauce was added
in the KUGESI’s package.
Keywords : Program, Cassava, Purbayan, Innovation ,traditional food, KUGESI, packaging.


PENDAHULUAN
Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki visi rahmatan lil ‘alamiin, yang berkomitmen
untuk meraih kesempurnaan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
dan dakwah. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah
wahana bagi mahasiswa untuk belajar, berdakwah, dan bekerja dalam kegiatan pengabdian dan
pemberdayaan pada masyarakat dan prosesnya mencakup seluruh komponen Catur Dharma UII
279

Prosiding Pengabdian Seminar Nasional seri 6
"Menuju Masyarakat Madani dan Lestari"

(pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah Islamiyah)
yang dilakukan secara berkelompok.
Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dapat berkontribusi secara
langsung dengan masyarakat dan dapat memberikan kontribusi positif, dengan adanya
program-program pada Kuliah Kerja Nyata (KKN). Peran KKN bukan hanya sebagai alat
komunikasi untuk menjaga stabilitas nama baik perguruan tinggi, melainkan juga diharapkan
dapat memberikan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Dengan adanya KKN ini mahasiswa dituntut untuk menjalani proses kehidupan yang bisa

dibilang berbeda. Manfaat yang didapatkan oleh mahasiswa selama KKN diharapkan dapat
menjadi bekal yang sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat dan lebih bisa menghargai
segala perbedaan yang ada diantara sesama.
Pelaksanaan KKN UII berlangsung selama 30 hari dan selama KKN mahasiswa wajib
tinggal di lokasi. Aktivitas selama di lokasi meliputi: (a) perencanaan yang berupa koordinasi,
sosialisasi dan persiapan segala kebutuhan yang diperlukan selama menjalankan program, (b)
pelaksanaan program. Wilayah kerjanya (lokasi) adalah Desa/Kelurahan di mana mahasiswa
ditempatkan.
Untuk mengendalikan kegiatan mahasiswa selama KKN, pihak-pihak yang terkait
(Pembimbing, Pemerintah Desa, dan Mahasiswa) mengadakan pertemuan koordinasi yang
dijadwalkan secara periodik. Semua mahasiswa KKN dalam satu unit di desa wajib mengikuti
semua kegiatan koordinasi tingkat desa yang diselenggarakan oleh koordinator desa dan
mengundang perwakilan tokoh masyarakat dimana mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN
serta Pembimbing 1 dan Pembimbing 2.
Program-progam yang dilaksanakan disesuaikan dengan 5 (lima) bidang garapan, di
mana masing-masing mahasiswa diperkenankan mengambil 1 dari 5 bidang garapan yang
ditawarkan. Mahasiswa disarankan untuk mengambil bidang kerja yang relevan dengan disiplin
ilmu mahasiswa yang bersangkutan. Lima bidang kerja yang dimaksud adalah: 1) Sosial,
Budaya, dan Pemerintahan (SBP), 2) Ekonomi dan Peningkatan Wirausaha (EPW), 3)
Prasarana, Sarana, dan Teknologi (PST), 4) Kesehatan dan Lingkungan Hidup (KLH), 5)

Dakwah Islamiyah dan Pendidikan (DIP) (Pusat KKN DPPM UII, 2016).
Pada KKN kali ini, kami dari unit 31 yang berlokasi di Desa Purbayan, Kecamatan
Kemiri, Kabupaten Purworejo. Kami menyelenggarakan sebuah program yang mengacu pada
bidang Ekonomi dan Peningkatan Wirausaha (EPW) dimana hal ini berdasarkan banyaknya
sumber daya alam yang layak untuk memasuki pasar dagang. Perlu diketahui bahwa Desa
Purbayan memiliki kekayaan alam yang melimpah, diantaranya ialah singkong, cengkeh, kopi,
280

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016

kelapa, daun nilam, dan sebagainya. Namun, dalam pemanfaatannya masih sangat sederhana
dan hanya bernilai jual rendah. Padahal jika dikembangkan lebih lanjut, bahan-bahan sederhana
seperti diatas dapat menjadi barang yang bernilai jual lebih di pasaran. Singkong menjadi
komoditi utama yang dimiliki oleh Desa Purbayan.
Singkong adalah tanaman rakyat yang telah dikenal di seluruh pelosok Indonesia. Saat
ini produksi singkong di Indonesia telah mencapai kurang lebih 20 juta ton per tahun (BPS,
2008). Singkong merupakan hasil pertanian yang jumlahnya berlimpah dan perlu alternatif lain
dalam pemanfaatannya untuk menunjang program ketahanan pangan sesuai dengan PP Nomor
68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan yang mengatur ketersediaan pangan, cadangan

pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan, dan penanggulangan masalah pangan.
Berbagai penelitian mengenai singkong sudang banyak dikembangkan oleh berbagai pihak.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut banyak sekali kandungan yang ada di dalamnya.
Berdasarkan laporan dari USDA (United States Department of Agriculture), untuk 100gr
singkong memiliki kandungan energi sebesar 160 Kcal, jumlah Karbohidrat 38.06 g, Protein
1,36 g 2,5, Total Lemak 0.28 g, Kolesterol 0 mg, dan Serat 1,8 g. Kandungan vitamin tertinggi
ubi kayu adalah Folat (vitamin B9) 27 mg, Vitamin C 20,6 mg, dan Vitamin K 1,9 mg.
Selebihnya adalah Niacin 0.854 mg, Pyridoxine 0.088 mg, Riboflavin 0.048 mg, Thiamin 0,087
mg, Vitamin A 13 IU