Akuntansi Pemerintahan 05
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA
PEMERINTAH
PEMERINTAH
(2)
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Klasifikasi belanja dalam perencanaan dan
Klasifikasi belanja dalam perencanaan dan
penganggaran seharusnya sama dengan
penganggaran seharusnya sama dengan
klasifikasi pada pelaporan untuk
klasifikasi pada pelaporan untuk
pertanggungjawaban. Dalam praktik ada
pertanggungjawaban. Dalam praktik ada
perbedaan klasifikasi diantara keduanya.
perbedaan klasifikasi diantara keduanya.
Buletin Teknis 04 dimaksudkan untuk
Buletin Teknis 04 dimaksudkan untuk
menyamakan persepsi dalam sistem
menyamakan persepsi dalam sistem
klasifikasi belanja untuk kepentingan
klasifikasi belanja untuk kepentingan
perencanaan, penganggaran, dan pelaporan
perencanaan, penganggaran, dan pelaporan
keuangan.
(3)
PENTINGNYA KLASIFIKASI BELANJA
PENTINGNYA KLASIFIKASI BELANJA
memformulasikan kebijakan dan
memformulasikan kebijakan dan
mengidentifikasi alokasi sumber daya
mengidentifikasi alokasi sumber daya
sektor-sektor;
sektor-sektor;
mengidentifikasi
mengidentifikasi
capaian
capaian
kegiatan
kegiatan
pemerintah melalui penilaian kinerja
pemerintah melalui penilaian kinerja
pemerintah; dan
pemerintah; dan
membangun akuntabilitas atas ketaatan
membangun akuntabilitas atas ketaatan
dalam
dalam
pelaksanaan
pelaksanaan
anggaran terhadap
anggaran terhadap
otorisasi yang diberikan oleh legislatif.
otorisasi yang diberikan oleh legislatif.
(4)
TUJUAN
TUJUAN
KLASIFIKASI BELANJA
KLASIFIKASI BELANJA
UNTUK KEPENTINGAN MANAJERIAL
UNTUK KEPENTINGAN MANAJERIAL
•
untuk penyajian laporan yang sesuai dengan
untuk penyajian laporan yang sesuai dengan
kebutuhan para penggunanya;
kebutuhan para penggunanya;
•
untuk administrasi dan akuntansi anggaran;
untuk administrasi dan akuntansi anggaran;
UNTUK PERTANGGUNGJAWABAN
UNTUK PERTANGGUNGJAWABAN
•
untuk penyajian Laporan Realisasi Anggaran
untuk penyajian Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)
(LRA)
, dengan menyandingkan antara
, dengan menyandingkan antara
anggaran dan realisasinya
(5)
5
5
KLASIFIKASI BELANJA
KLASIFIKASI BELANJA
Klasifika
si 17/2003UU No. 24/2005PP No. PP No. 58/2005 Permendagri No. 13/2006 unit
organisa si
organisasi organisasi Organisasi
(disesuaikan dengan susunan organisasi pemda)
Organisasi
Fungsi 11 fungsi Program Kegiatan
11 Fungsi Fungsi, terdiri dari:
(a)klasifikasi
berdasarkan urusan pemerintahan, dan
(b)klasifikasi fungsi pengelolaan
keuangan negara: 10 fungsi (pertahanan tidak termasuk) Program
Kegiatan
Fungsi, terdiri dari:
a)Klasifikasi belanja dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan terdiri dari belanja
urusan wajib dan belanja urusan pilihan.
b)Klasifikasi belanja menurut fungsi
pengelolaan keuangan negara (10 fungsi)
Program Kegiatan Jenis belanja Jenis belanja ekonomi (jenis belanja),
Jenis belanja Klasifikasi menurut
kelompok belanja terdiri dari:
a) belanja langsung b) belanja tdk langsung
Kemudian dirinci berdasarkan jenis
Menurut Peraturan Perundangan Menurut Peraturan Perundangan
(6)
KLASIFIKASI BELANJA
KLASIFIKASI BELANJA
MENURUT FUNGSI
MENURUT FUNGSI
Klasifikasi belanja Klasifikasi belanja
menurut fungsi menurut fungsi
penyusunan anggaran berbasis kinerja
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program,kegiatan dan subkegiatan yang mencerminkan
adanya keutuhan konseptual
Tujuan
(7)
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI, PROGRAM,
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI, PROGRAM,
KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN
KEGIATAN DAN SUBKEGIATAN
Fungsi
Fungsi
Subfungsi Subfungsi Subfungsi
Subfungsi Subfungsi Subfungsi
Program
Program
Kegiatan
Kegiatan
Subkegiatan
(8)
JENIS PENGELUARAN PEMERINTAH
JENIS PENGELUARAN PEMERINTAH
Pengeluaran Pemerintah
Belanja
Transfer/ Bagi Hasil
(9)
BELANJA NEGARA DALAM APBN
BELANJA NEGARA DALAM APBN
Belanja Operasi: Belanja Operasi:
-- belanja pegawai, belanja pegawai,
-- belanja barang, belanja barang, -
- bunga, bunga, -
- subsidi, subsidi, -
- hibah, dan hibah, dan -
- bantuan sosial.bantuan sosial.
Belanja ModalBelanja Modal: :
-
- belanja tanah; belanja tanah; -
- belanja peralatan dan mesin; belanja peralatan dan mesin; -
- belanja gedung dan bangunan; belanja gedung dan bangunan; -
- belanja jalan, irigasi, dan jaringan; dan belanja jalan, irigasi, dan jaringan; dan -
- belanja aset tetap lainnya. belanja aset tetap lainnya.
Belanja Lain-lainBelanja Lain-lain TransferTransfer
(10)
BELANJA
BELANJA
DAERAH DALAM APBD
DAERAH DALAM APBD
1. K
1. Kelompok belanja tidak langsung terdiri dari:elompok belanja tidak langsung terdiri dari:
• belanja pegawai;belanja pegawai;
• belanja bunga;belanja bunga;
• belanja subsidi;belanja subsidi;
• belanja hibah;belanja hibah;
• belanja bantuan sosial;belanja bantuan sosial;
• belanja bagi belanja bagi hhasil;asil;
• bantuan keuangan; danbantuan keuangan; dan
• belanja tidak terduga.belanja tidak terduga.
2.
2. Kelompok belanja langsung terdiri dari:Kelompok belanja langsung terdiri dari:
• belanja pegawai;belanja pegawai;
• belanja barang dan jasa; danbelanja barang dan jasa; dan
(11)
KONVERSI
KONVERSI BELANJABELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
Belanja Pegawai; Belanja Barang; Belanja Modal; Bunga;
Subsidi; Hibah;
Bantuan Sosial; Belanja Tidak
Terduga
Belanja Bagi Hasil
(Transfer);
Belanja Pegawai; Belanja Barang; Belanja Modal; Bunga;
Subsidi; Hibah;
Bantuan Sosial; Belanja Tidak
Terduga
Belanja Bagi Hasil
(Transfer);
A. Belanja Tidak langsung A. Belanja Tidak langsung
Belanja PegawaiBelanja Pegawai Belanja BungaBelanja Bunga Belanja SubsidiBelanja Subsidi Belanja HibahBelanja Hibah
Belanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil Belanja Bagi Hasil
Bantuan KeuanganBantuan Keuangan Belanja Tak TerdugaBelanja Tak Terduga
B. Belanja langsung B. Belanja langsung
Belanja PegawaiBelanja Pegawai
Belanja Barang dan Belanja Barang dan
Jasa Jasa
Belanja ModalBelanja Modal
(12)
Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam
bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada
pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Belanja Barang adalah pengeluaran untuk menampung
pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang
dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan.
PENGERTIAN BELANJA
PENGERTIAN BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
(13)
Belanja Bunga
adalah pengeluaran pemerintah
untuk pembayaran bunga (
interest
) atas kewajiban
penggunaan pokok utang (
principal outstanding
)
yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman jangka
pendek atau jangka panjang.
Subsidi
yaitu alokasi anggaran yang diberikan
kepada perusahaan/ lembaga yang memproduksi,
menjual, atau mengimpor barang dan jasa untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian
rupa sehingga harga jualnya dapat dijangkau
masyarakat
PENGERTIAN BELANJA
PENGERTIAN BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
(14)
Hibah adalah pengeluaran pemerintah dalam bentuk
uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau
pemerintah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus.
Bantuan Sosial adalah transfer uang atau barang yang
diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk
didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan.
PENGERTIAN BELANJA
PENGERTIAN BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
(15)
Belanja modalBelanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk adalah pengeluaran anggaran untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Untuk manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Untuk
mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukkan mengetahui apakah suatu belanja dapat dimasukkan
sebagai Belanja Modal atau tidak, maka perlu diketahui sebagai Belanja Modal atau tidak, maka perlu diketahui
definisi aset tetap atau aset lainnya dan kriteria definisi aset tetap atau aset lainnya dan kriteria
kapitalisasi aset tetap. kapitalisasi aset tetap.
Belanja lain-lain/tak terdugaBelanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran adalah pengeluaran
anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan
tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan
bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah. penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.
PENGERTIAN BELANJA
PENGERTIAN BELANJA
MENURUT JENIS BELANJA
(16)
JENIS BELANJA BARANG
JENIS BELANJA BARANG
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Pemeliharaan
Belanja Pemeliharaan
(17)
BELANJA BARANG
BELANJA BARANG
Termasuk di dalamnya:
Termasuk di dalamnya:
Belanja aset tetap yang nilai per satuannya
Belanja aset tetap yang nilai per satuannya
dibawah nilai minimum kapitalisasi (contoh
dibawah nilai minimum kapitalisasi (contoh
di pem. Pusat KMK.01/2001 sebesar
di pem. Pusat KMK.01/2001 sebesar
Rp. 300 ribu)
Rp. 300 ribu)
Belanja perjalanan dalam rangka perolehan
Belanja perjalanan dalam rangka perolehan
barang pakai habis
barang pakai habis
Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak
Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak
menambah umur, manfaat, atau kapasitas
menambah umur, manfaat, atau kapasitas
(18)
KONSEP NILAI PEROLEHAN
KONSEP NILAI PEROLEHAN
Komponen belanja modal untuk perolehan
Komponen belanja modal untuk perolehan
aset tetap meliputi:
aset tetap meliputi:
•
Harga beli aset tetap
Harga beli aset tetap
•
Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap
Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap
digunakan, termasuk:
digunakan, termasuk:
* biaya perjalanan dinas
* biaya perjalanan dinas
* ongkos angkut
* ongkos angkut
* biaya uji coba
* biaya uji coba
* biaya konsultan
(19)
RENOVASI ASET TETAP YANG BUKAN MILIK
RENOVASI ASET TETAP YANG BUKAN MILIK
Jika meningkatkan manfaat ekonomik AT:
Jika meningkatkan manfaat ekonomik AT:
• DikapitalisasiDikapitalisasi
• Disajikan sebagai Belanja Modal Disajikan sebagai Belanja Modal
• Disajikan sebagai AT Lainnya-AT RenovasiDisajikan sebagai AT Lainnya-AT Renovasi
• Jika manfaat ekonomik renovasi kurang dari 1 tahun Jika manfaat ekonomik renovasi kurang dari 1 tahun
buku, diperlakukan sebagai belanja operasional
buku, diperlakukan sebagai belanja operasional
Jika tdk menambah manfaat ekonomik AT:
Jika tdk menambah manfaat ekonomik AT:
• Tidak dikapitalisasiTidak dikapitalisasi
(20)
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA
PADA LAPORAN KEUANGAN
PADA LAPORAN KEUANGAN
PENYAJIAN:
PENYAJIAN:
Laporan Realisasi Anggaran (LRA);Laporan Realisasi Anggaran (LRA); Laporan Arus Kas (LAK)Laporan Arus Kas (LAK)
- Belanja Operasional
- Belanja Operasional Aktivitas Operasi Aktivitas Operasi - Belanja Modal
- Belanja Modal Aktivitas Investasi non Keuangan Aktivitas Investasi non Keuangan
menambah aset tetap/aset lainnya di menambah aset tetap/aset lainnya di
neracaneraca
PENGUNGKAPAN
PENGUNGKAPAN
DDiungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan iungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
(21)
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
(KSAP)
(KSAP)
Gedung Perbendaharaan II, Lt. 3, Departemen Keuangan
Gedung Perbendaharaan II, Lt. 3, Departemen Keuangan
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Telepon/Fax (021) 352 4551,
Telepon/Fax (021) 352 4551,
website : www.ksap.org
website : www.ksap.org
Email: [email protected]
(1)
JENIS BELANJA BARANG
JENIS BELANJA BARANG
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Pemeliharaan
Belanja Pemeliharaan
(2)
BELANJA BARANG
BELANJA BARANG
Termasuk di dalamnya:
Termasuk di dalamnya:
Belanja aset tetap yang nilai per satuannya
Belanja aset tetap yang nilai per satuannya
dibawah nilai minimum kapitalisasi (contoh
dibawah nilai minimum kapitalisasi (contoh
di pem. Pusat KMK.01/2001 sebesar
di pem. Pusat KMK.01/2001 sebesar
Rp. 300 ribu)
Rp. 300 ribu)
Belanja perjalanan dalam rangka perolehan
Belanja perjalanan dalam rangka perolehan
barang pakai habis
barang pakai habis
Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak
Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak
menambah umur, manfaat, atau kapasitas
menambah umur, manfaat, atau kapasitas
(3)
KONSEP NILAI PEROLEHAN
KONSEP NILAI PEROLEHAN
Komponen belanja modal untuk perolehan
Komponen belanja modal untuk perolehan
aset tetap meliputi:
aset tetap meliputi:
•
Harga beli aset tetap
Harga beli aset tetap
•
Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap
Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap
digunakan, termasuk:
digunakan, termasuk:
* biaya perjalanan dinas
* biaya perjalanan dinas
* ongkos angkut
* ongkos angkut
* biaya uji coba
* biaya uji coba
* biaya konsultan
(4)
RENOVASI ASET TETAP YANG BUKAN MILIK
RENOVASI ASET TETAP YANG BUKAN MILIK
Jika meningkatkan manfaat ekonomik AT:
Jika meningkatkan manfaat ekonomik AT:
• DikapitalisasiDikapitalisasi
• Disajikan sebagai Belanja Modal Disajikan sebagai Belanja Modal
• Disajikan sebagai AT Lainnya-AT RenovasiDisajikan sebagai AT Lainnya-AT Renovasi
• Jika manfaat ekonomik renovasi kurang dari 1 tahun Jika manfaat ekonomik renovasi kurang dari 1 tahun
buku, diperlakukan sebagai belanja operasional
buku, diperlakukan sebagai belanja operasional
Jika tdk menambah manfaat ekonomik AT:
Jika tdk menambah manfaat ekonomik AT:
• Tidak dikapitalisasiTidak dikapitalisasi
(5)
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN BELANJA
PADA LAPORAN KEUANGAN
PADA LAPORAN KEUANGAN
PENYAJIAN:
PENYAJIAN:
Laporan Realisasi Anggaran (LRA);Laporan Realisasi Anggaran (LRA); Laporan Arus Kas (LAK)Laporan Arus Kas (LAK)
- Belanja Operasional
- Belanja Operasional Aktivitas Operasi Aktivitas Operasi - Belanja Modal
- Belanja Modal Aktivitas Investasi non Keuangan Aktivitas Investasi non Keuangan
menambah aset tetap/aset lainnya di menambah aset tetap/aset lainnya di
neracaneraca
PENGUNGKAPAN
PENGUNGKAPAN
DDiungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan iungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK).
(6)
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
(KSAP)
(KSAP)
Gedung Perbendaharaan II, Lt. 3, Departemen Keuangan
Gedung Perbendaharaan II, Lt. 3, Departemen Keuangan
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Jl. Budi Utomo No. 6, Jakarta
Telepon/Fax (021) 352 4551,
Telepon/Fax (021) 352 4551,
website : www.ksap.org
website : www.ksap.org
Email: [email protected]