Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P01VI BPHA2005

Lampiran:
Nomor :
Tanggal :
Tent ang :

Perat uran Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan
P. 01/ VI-BPHA/ 2005
6 Januari 2005
Pedoman Umum Kegiat an/ Proyek Peningkat an Usaha Masyarakat di Sekit ar Hut an Produksi
I.

PENDAHULUAN

A. Lat ar Belakang
Sumberdaya hut an sebagai syst em penyangga kehidupan merupakan asset bangsa yang memiliki peran
ut ama dalam memberikan kont ribusi yang nyat a bagi pert umbuhan ekonomi nasional, dan
kesej aht eraan masyarakat .
Laj u kerusakan hut an dan lahan di Indonesia hingga saat ini t elah mencapai 2, 8 j ut a hekt ar per t ahun.
Kerusakan hut an dan lahan t ersebut akibat masalah yang sangat mendasar t erut ama bersumber dari
lemahnya kelembagaan t ermasuk upaya penegakan hukum, prakt ik bisnis hut an monopolist ik dan
pengelolaan hut an yang t idak meperhat ikan kelest arian.

Sej ak t ahun 2000, Depart emen Kehut anan t elah menet apkan perubahan paradigma pembangunan
kehut anan ant ara lain dari bisnis yang monopolist ik dengan mengut amakan skala usaha besar menuj u
pengelolaan hut an part isipat if dan demokrat is dengan mengakomodasi skala usaha kecik dan
menengah.
Paradigma t ersebut di at as dit uangkan dalam kebij akan yang t ercant um pada Undang-Undang Nomor 41
Tahun 1999 penj elasan Pasal 23 yang berbunyi : hut an sebagai sumberdaya nasional harus
dimanf aat kan sebesar-besarnya bagi masyarakat sehingga t idak boleh t erpusat pada seseorang,
kelompok, at au golongan t ert ent u. Oleh karena it u, pemanf aat an hut an harus didist ribusikan secara
berkeadilan melalui peningkat an peran sert a masyarakat , sehingga masyarakat semakin berdaya dan
berkembang pot ensinya.
B. Maksud dan Tuj uan
1. Maksud Pedoman Umum ini unt uk memberikan arahan kepada penyelenggara Kegiat an/ Proyek
Peningkat an Usaha Masyarakat di Sekit ar Hut an Produksi (PUMSHP), agar lebih ef ekt if dan ef isien
dalam mencapai keberhasilan upaya peningkat an usaha masyarakat dan pengamanan hut an.
2. Tuj uan penyusunan Pedoman Umum ini agar t ercipt anya keselarasan, kelancaran dan ket ert iban
penyelenggaraan Kegiat an/ Proyek Peningkat an Usaha Masyarakat di Sekit ar Hut an Produksi,
sehingga dapat memenuhi persyarat an t eknis dan administ rat if .
C. Pengert ian
1. Peningkat an Usaha Masyarakat di Sekit ar Hut an Produksi (PUMSHP) adalah upaya
memberdayakan masyarakat set empat di sekit ar hut an produksi melalui pengembangan unit -unit

usaha masyarakat dalam suat u lembaga ekonomi yang berbasis hut an dan pengelolaan hut an
yang mandiri, sehingga kesej aht eraannya meningkat .
2. Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya yang dit empuh dalam rangka meningkat kan kemampuan
dan kemandirian masyarakat desa hut an dalam rangka meningkat kan kesej aht eraannya.
3. Masyarakat set empat adalah masyakarat yang berada di dalam dan di sekit ar hut an dan
merupakan kesat uan komunit as sosial yang didasarkan pada persamaan mat a pencaharian yang

bergant ung pada hut an, kesej arahan, ket erikat an t empat t inggal, sert a pengat uran t at a t ert ib
kehidupan bersama dalam wadah kelembagaan.
4. Pendampingan adalah kegiat an yang dilakukan oleh agen pembangunan (Pemerint ah, LSM,
Perguruan Tinggi, Swast a) bersama-sama masyarakat dalam mencermat i persoalan nyat a yang
dihadapi di lapangan selanj ut nya mendiskusikan bersama unt uk mencari alt ernat if pemecahan
masalah ke arah peningkat an kapasit as dan produkt ivit as masyarakat .
5. Ment eri adalah Ment eri yang diserahi t ugas dan bert anggung j awab di bidang kehut anan.
6. Direkt ur Jenderal adalah Direkt ur Jenderal yang diserahi t ugas dan t anggung j awab di bidang
Bina Produksi Kehut anan.
7. Dinas Propinsi adalah Dinas/ Inst ansi Pemerint ah Propinsi yang diserahi t ugas dan t anggung j awab
di bidang kehut anan.
8. Dinas Kabupat en/ Kot a adalah Dinas/ Inst ansi Pemerint ah Kabupat en/ Kot a yang diserahi t ugas dan
t anggung j awab di bidang kehut anan.

II.

PRINSIP PENYELENGGARAAN

1.

Kegiat an PUMSHP didasarkan pada sit uasi dan kondisi set empat ( local specif ic) dan berorient asi
pada skala ekonomi usaha masyarakat set empat yang engunt ungkan sebagai unit usaha berbasis
hut an.

2.

Proses perencanaan kegiat an/ proyek dilaksanakan dengan melibat kan para pihak t ermasuk
masyarakat set empat .

3.

Rencana kegiat an diint egrasikan dengan rencana pembangunan kehut anan dan rencana pedesaan
set empat .


4.

Rencana kegiat an harus dapat diket ahui ol eh seluruh lapisan masyarakat dengan mudah dan
t erbuka ( t ransparancy).

5.

Pelaksanaan kegiat an melibat kan langsung masyarakat dalam wadah kelompok (kelompok usaha
bersama, koperasi) sebagai pelaksana akt if .

6.

Pelaksanaan kegiat an melibat kan Dinas Kabupat en/ Kot a dan inst ansi t eknis t erkait lainnya.

7.

Penyaluran bant uan dilakukan secara cepat dan langsung kepada kelompok masyarakat pesert a
kegiat an.

8.


Hasil kegiat an harus dapat memberikan manf aat langsung dan t idak langsung secara luas kepada
masyarakat set empat .

9.

Kegiat an berkesinambungan dan dikembangkan oleh masyarakat sendiri dalam wadah organisasi
masyarakat set empat berdasarkan kebersamaan secara musyawarah muf akat dalam suat u lembaga
unit pengelolaan hut an produksi.

10. Peran pemerint ah sebagai f asilit at or dan penyedia kemudahan.
11. Seluruh kegiat an harus dapat dipert anggungj awabkan baik secara t eknis maupun administ rasi.

III.

RAMBU - RAMBU

Kegiat an/ Proyek Peningkat an Usaha Masyarakat di Sekit ar Hut an Produksi dilaksanakan dengan ramburambu sebagai berikut :
1. Tidak merubah st at us dan f ungsi kawasan hut an;
2. Tidak memberikan hak kepemilikan at as kawasan hut an;

3. Tidak parsial t et api pengel olaan hut an dilaksanakan secara ut uh dalam kerangka Kesat uan
Pengelolaan Hut an Produksi (KPHP);
4. Memenuhi ket ent uan dan perat uran yang berlaku.
IV.

STRATEGI PENYELENGGARAAN

Kegiat an/ Proyek PUMSHP dilaksanakan melalui 3 (t iga) st rat egi pokok :
1. Kelola kawasan, yait u merupakan rangkaian kegiat an pemant apan kawasan hut an, penat aan hut an,
perlindungan dan pengamanan kawasan hut an, yang dilakukan dalam rangka opt imalisasi
pemanf aat an sumberdaya hut an.
2. Kelola kelembagaan, yait u merupakan rangkaian kegiat an dalam rangka opt imalisasi pelaksanaan
PUMSHP melalui pembangunan dan penguat an organisasi, penet apan dan pelembagaan at uran main,
dan peningkat an kapasit as sumberdaya manusia.
3. Kelola usaha, yait u merupakan rangkaian kegiat an unt uk mendukung t umbuh dan berkembangnya
usaha yang meliput i pengelolaan produksi, pemasaran, dan pendukungnya berupa pengelolaan
keuangan, sumberdaya manusia sert a sarana produksi.
V.

TAHAPAN PENYELENGGARAAN


A. Perencanaan
1. Prakondisi
Prakondisi kegiat an PUMSHP dilakukan sebagai langkah awal yang pent ing unt uk memberikan
inf ormasi, penerangan, penj elasan dan penyuluhan kepada seluruh komponen masyarakat , LSM
dan aparat t erkait baik yang akan t erlibat langsung maupun t idak langsung dalam pelaksanaan
kegiat an/ proyek, sehingga diperoleh visi bersama dan komit men unt uk melest arikan hut an
melalui kegiat an/ proyek PUMSHP.
2. Invent arisasi, Ident if ikasi dan Pemant apan Lokasi
a. Invent arisasi, Ident if ikasi dan Pemant apan Lokasi dilaksanakan secara part isipat if .
b. Invent arisasi dan ident if ikasi meliput i f isik sumberdaya lahan dan hut an yang meliput i
kemampuan, ket ersediaan, kesesuaian dan ket erkelolaan, aspek legalit as t erkait dengan
st at us, f ungsi dan penguasaan lahan di lapangan, kelembagaan sosial, ekonomi dan budaya
set empat .

c. Invent arisasi dan ident if ikasi dilakukan melalui pengumpulan dat a primer dan sekunder (pet a,
dat a penelit ian dll).
d. Berdasarkan hasil invent arisasi dan ident if ikasi dit et apkan lokasi kegiat an PUMSHP. Krit eria
dalam penet apan lokasi t ersebut adalah:
-


Kawasan hut an produksi.

-

Kawasan hut an produksi dengan int ensit as konf lik sosial t inggi.

-

Lokasi yang diusulkan t erdapat masyarakat desa hut an yang menurut sej arah
kehidupannya t ergant ung kepada kawasan hut an produksi yang akan dit et apkan unt uk
kegiat an/ proyek PUMSHP.

-

Secara administ rasi, lokasi yang diusulkan mendapat rekomendasi dari Bupat i.

-

Gubernur mengusulkan pencadangan lokasi dimaksud kepada Depart emen Kehut anan,

unt uk selanj ut nya dit et apkan sebagai lokasi kegiat an PUMSHP, yang merupakan lokasi
awal pembangunan Kesat uan Pengelolaan Hut an Produksi (KPHP).

3. Penyusunan Rencana Umum Kegiat an
Rencana Umum Kegiat an PUMSHP merupakan st rat egi umum PUMSHP sesuai dengan prinsip
penyelenggaraan PUMSHP, sert a merupakan indux dari seluruh t ingkat an perencanaan yang
didokument asikan ke dalam naskah t ert ulis. Penyusunan rencana umum kegiat an PUMSHP
dif asilit asi oleh t enaga ahli/ pakar ant ara lain di bidang kelembagaan dan manaj emen hut an.
Rincian muat an yang t erkandung dalam dokumen Rencana Umum adalah sebagai berikut :
a. Formulasi st rat egi yang dirumuskan melalui proses analisis yang berdasarkan kaidah-kaidah
ilmiah maupun pragmat is (obyekt if , sist emat is dan logis). Pemilihan t uj uan dan st rat egi
dilakukan melalui proses uj i kelayakan (t eknis, f inansial, pendanaan, sosial, ekonomi dan
kebij akan). Rencana umum j uga dilengkapi dengan indikat or kinerj a, t arget -t arget ,
pemant auan dan asumsi-asumsi pent ing sebagai landasan keberhasilan.
b. Rencana t apak secara indikat if yang merupakan hasil pert imbangan t erhadap kemampuan
lahan, ket ersediaan lahan, kesesuaian lahan dan ket erkelolaan dari aspek ekonomi, sosial dan
budaya set empat .
c. Pent ahapan kegiat an PUMSHP t ahunan yang meliput i t ahap orient asi, t ahap implement asi,
t ahap konsolidasi sert a t ahap penyelesaian dan pengembangan paska kegiat an/ proyek.
d. Rencana umum meliput i st rat egi kelola kawasan, kelola kelembagaan dan kelola usaha.

e. Rencana umum diint egrasikan dengan rencana pembangunan Kesat uan Pengelolaan Hut an
Produksi (KPHP).
4. Penyusunan Rancangan Teknis
a. Rancangan Teknis merupakan rancangan pelaksanaan t ahunan yang memuat "st andard
operat ing procedure" (SOP) yang dirumuskan dari penj abaran Rencana Umum Kegiat an, hasil
Invent arisasi dan Ident if ikasi t apak secara det ail, analisis perlakukan-perlakuan f isik t eknis

dan manaj emen kegiat an/ proyek maupun pengembangan kelembagaan yang bersif at
obyekt if , realist is dan sesuai dengan kondisi lapangan.
b. Rancangan Teknis harus mencakup st rat egi kelola kawasan, kelola kelembagaan dan kelola
usaha.
c. Rancangan Teknis disusun dengan menggunakan met ode perencanaan part isipat if .
d. Rancangan Teknis dilengkapi pet a lokasi, sit uasi, j enis t anaman dan pola t anam dan at au
pola usaha, t at a let ak set iap kegiat an, pada skala 1 : 10. 000, sert a j adwal kegiat an dan biaya
yang bersumber dari Pemerint ah, masyarakat sert a pihak t erkait .
B. Pelaksanaan Kegiat an
1. Kelola Kawasan
a. Pemant apan kawasan hut an produksi unt uk kegiat an/ proyek PUMSHP dilakukan melalui
arahan pencadangan, penat aan bat as luar dan pemet aan secara part isipat if , yang melibat kan
masyarakat , Dinas Kabupat en/ Kot a dan Unit Pelaksana Teknis Depart emen Kehut anan yang

mempunyai t ugas di bidang pemant apan kawasan hut an.
b. Penat aan kawasan dilakukan melalui pembagian zonasi sesuai dengan perat uran perundangan
yang berlaku dan diint egrasikan dengan krit eria lokal.
c. Perlindungan dan pengamanan kawasan dilakukan dengan mengerahkan kekuat an masyarakat
yang bermit ra dengan Dinas Kabupat en/ Kot a, aparat penegak hukum dan lembaga-lembaga
desa.
2. Kelola Kelembagaan
a. Pengembangan kelembagaan masyarakat merupakan upaya pengembangan organisasi, at uran
main yang disepakat i bersama, hak dan kewaj iban, bat as-bat as kewenangan, sert a
pengembangan sumberdaya manusia dalam mengelola sumberdaya hut an secara lest ari dan
berusaha bersama dalam kelompok yang mandiri dalam meningkat kan usaha dalam menuj u
pembangunan kelembagaan KPHP.
b. Dalam rangka memberdayakan masyarakat agar dapat meningkat kan usaha yang berbasis
hut an, dilakukan pendampingan oleh t enaga-t enaga yang ant ara lain mempunyai keahlian di
bidang ant hropologi/ sosiologi dan sosial ekonomi pert anian/ kehut anan.
c. Pengembangan organisasi kelompok meliput i t ugas dan f ungsi organisasi, kelangsungan
kegiat an, pemeliharaan kelangsungan organisasi, sert a st rukt ur organisasi dan kepemimpinan
yang dirumuskan dan dilaksanakan melalui dialog dan pert emuan-pert emuan di t ingkat
kelompok, desa, kecamat an dan kabupat en.
d. Penet apan dan pelembagaan at uran main sert a bat as-bat as kewenangan dilakukan ant ara
melalui kesepakat an-kesepakat an bersama yang dibangun dalam f orum desa dan at au ant ar
desa, dengan t et ap memperhat ikan perat uran dan ket ent uan yang berlaku.
e. Peningkat an kualit as sumberdaya manusia dilakukan ant ara lain melalui diskusi kelompok,
kegiat an pelat ihan t eknis, st udi banding dan t emu usaha yang merupakan proses belaj ar di
kalangan pesert a kegiat an PUMSHP secara t erus menerus.

f . Unt uk mendukung ef ekt ivit as pelaksanaan Kegiat an/ Proyek PUMSHP perlu mengembangkan
mekanisme komunikasi dan net working di dalam program Social Forest ry.
g. St rukt ur organisasi t erkecil di t ingkat unit pengelolaan hut an oleh masyarakat meliput i f ungsi
kelola kawasan, kelola kelembagaan dan kelola usaha.
3. Kelola Usaha
Dalam upaya meningkat kan usaha ekonomi, dibent uk dan dikembangkan unit -unit usaha
masyarakat dalam suat u lembaga ekonomi yang mandiri dan berbasis hut an. Adapun bent uk
kegiat annya ant ara lain dapat berupa:
a. Pembangunan unit usaha masyarakat sekit ar kawasan hut an produksi (hasil hut an non kayu
dan at au usaha indust ri rumah t angga dll).
b. Pemeliharaan f isik unit usaha masyarakat sekit ar kawasan hut an produksi.
c. Bant uan t eknologi dan sarana produksi usaha masyarakat .
d. Pembangunan j aringan usaha dan pemasaran.
C. Pengorganisasian Dalam Penyelenggaraan Kegiat an/ Proyek
1. Kegiat an/ Proyek Peningkat an Usaha Masyarakat di Sekit ar Hut an Produksi diselenggarakan oleh
Dinas Propinsi secara swakelola.
2. Dinas Propinsi sebagai penyelenggara kegiat an/ proyek, mengkoordinasikan kegiat an masyarakat ,
pendamping, inst ansi t erkait , sesuai t ugas dan f ungsi, bat as-bat as kewenangan dan peran
masing-masing.
D. Pembiayaan
Pembiayaan kegiat an/ proyek bersumber dari dana pemerint ah dan pemerint ah daerah.
VI.

PENGELOLAAN PASCA KEGIATAN/ PROYEK

1. Pada prinsipnya hasil penyelenggaraan kegiat an/ proyek PUMSHP dimanf aat kan secara opt imal
melalui pemanf aat an yang ekonomis, mandiri dan berkesinambungan, maka dari it u harus dilakukan
manaj emen pengalihan dari st rukt ural kegiat an/ proyek kepada organisasi masyarakat pengelola
pada t ingkat unit pengelolaan hut an, secara bert ahap sesuai perat uran perundangan yang berlaku.
2. Apabila akan dimanf aat kan unt uk diusahakan oleh lembaga ekonomi masyarakat set empat secara
ekonomis mandiri dan lest ari, dengan luas disesuaikan dengan j enis t anaman/ komodit i, kelas
perusahaan, sert a kelest arian produksi, t et ap mengacu pada perat uran perundangan yang berlaku.
3. Dinas Propinsi t et ap melaksanakan pelayanan pemerint ahan di bidang kehut anan t erhadap
pelaksanaan PUMSHP paska kegiat an/ proyek.
4. Paska kegiat an/ proyek ini pengelolaannya diarahkan unt uk membangun Kesat uan Pengelolaan Hut an
Produksi (KPHP).
VII.

MONITORING DAN EVALUASI

1. Direkt ur Jenderal melakukan pengendalian t erhadap pelaksanaan kegiat an/ proyek PUMSHP.
2. Gubernur berkewaj iban melakukan pembinaan t erhadap pelaksanaan kegiat an/ proyek PUMSHP
sesuai dengan pedoman dan kebij akan pembangunan daerah.
3. Kepala Dinas Kehut anan Propinsi melaksanakan evaluasi secara periodik dan melaporkan hasilnya
kepada Direkt ur Jenderal dengan t embusan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Direkt orat
Jenderal Bina Produksi Kehut anan.
VIII.

PELAPORAN

1. Pemimpin Proyek menyampaikan laporan proyek bulanan, t riwulan dan t ahunan/ akunt abilit as
kepada Kepala Dinas Propinsi dengan t embusan kepada Direkt ur Jenderal.
2. Kepala Dinas Propinsi menyampaikan laporan t riwulan dan t ahunan/ akunt ablit as at as pelaksanaan
kegiat an/ proyek PUMSHP kepada Ment eri c. q. Direkt ur Jenderal.
IX.

PENUTUP

Pedoman Umum Kegiat an/ Proyek PUMSHP merupakan arahan yang bersif at umum, oleh karena it u
Kepala Dinas Propinsi berkewaj iban menyusun Pet unj uk Teknis sesuai dengan kondisi spesif ik
wilayahnya dan bert anggung j awab t erhadap keberhasilan pelaksanaan Kegiat an/ Proyek PUMSHP.

DIREKTUR JENDERAL,
t t d.
Ir. SUHARIYANTO
NIP. 080035341