Dokumen - 201430053 - STMIK EL RAHMA pertemuan X



H. A. Simon [1987] :



Rich and Knight [1991]:



Kecerdasan buatan (artificial intelligence)
merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan
instruksi yang terkait dengan pemrograman
komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah- cerdas”

“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi

tentang
bagaimana
membuat
komputer

melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat
dilakukan lebih baik oleh manusia.”

Encyclopedia Britannica:
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang

dari ilmu komputer yang dalam
merepresentasi pengetahuan lebih banyak
menggunakan bentuk simbol-simbol
daripada bilangan, dan memproses
informasi berdasarkan metode heuristic
atau dengan berdasarkan sejumlah aturan”

1.

2.

3.

Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan

utama)
Memahami apa itu kecerdasan (tujuan
ilmiah)
Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan
entrepreneurial)





Mengembangkan metode dan sistem untuk
menyelesaikan masalah AI tanpa mengikuti
cara manusia menyelesaikannya (sistem
pakar / expert systems)
Mengembangkan metode dan sistem untuk
menyelesaikan masalah AI melalui
pemodelan cara berpikirnya manusia, atau
cara bekerjanya otak manusia (neural
networks).














Basis Pengetahuan (knowledge base)
berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan
hubungan komponen satu dengan yang
lainnya
Motor Inferensi (inference engine)
Kemampuan menarik kesimpulan berdasar
pengalaman. Berkaitan dengan representasi
dan duplikasi proses tersebut melalui mesin

(misalnya, komputer dan robot).

Sistem yang berpikir
seperti manusia
Thinking humanly

Sistem yang berpikir
secara rasional
Thinking rationally

Sistem yang bertindak
seperti manusia
Acting humanly

Sistem yang bertindak
secara rasional
Acting rationally

1. Diperlukan suatu cara untuk mengetahui
bagaimana manusia berfikir

2. Diperlukan pemahaman tentang bagaimana
pikiran manusia bekerja
Bagaimana caranya?
1. Melalui introspeksi atau mawas diri;
mencoba menangkap bagaimana pikiran kita
berjalan
2. Melalui percobaan psikologis






Cara berfikirnya memenuhi aturan logika
yang dibangun oleh Aristotles

◦ Pola struktur argumentasi yang selalu memberi
konklusi yang benar bila premis benar
◦ Menjadi dasar bidang logika


Tradisi
logicist
dalam
AI
adalah
membangun program yang menghasilkan
solusi berdasarkan logika
Problem:
◦ Pengetahuan informal sukar diuraikan
dinyatakan
◦ dalam bentuk notasi logika formal
◦ Penyelesaian secara prinsip vs. praktis

dan




Bertindak secara rasional artinya bertindak
didalam upaya mencapai goal

Didalam lingkungan yang rumit tidaklah
mungkin
mendapatkan
rasionalisasi
sempurna yang selalu melakukan sesuatu
dengan benar
◦ Rasionalisasi terbatas

AI

Representasi dan
Manipulasi simbol
Memberitahu
komputer tentang
suatu masalah

Komputasi
Konvensional

Algoritama


Memerintah
komputer untuk
menyelesaikan
masalah
Komputer diberi
Memberi data kepada
pengetahuan dan
komputer dan
kemampuan inferensi program











Lebih bersifat permanen.
Lebih mudah diduplikasi & disebarkan.
Lebih murah.
Bersifat konsisten dan teliti karena kecerdasan
buatan adalah bagian dari teknologi komputer
sedangkan kecerdasan alami senantiasa berubahubah
Dapat didokumentasi.Keputusan yang dibuat
komputer dapat didokumentasi dengan mudah
dengan cara melacak setiap aktivitas dari sistem
tersebut. Kecerdasan alami sangat sulit untuk
direproduksi.
Dapat mengerjakan beberapa task lebih cepat dan
lebih baik dibanding manusia

1.

2.

3.


Kreatif : manusia memiliki kemampuan untuk
menambah
pengetahuan,
sedangkan
pada
kecerdasan buatan untuk menambah pengetahuan
harus dilakukan melalui sistem yang dibangun.
Memungkinkan
orang
untuk
menggunakan
pengalaman atau pembelajaran secara langsung.
Sedangkan pada kecerdasan buatan harus
mendapat masukan berupa input-input simbolik.
Pemikiran manusia dapat digunakan secara luas,
sedangkan kecerdasan buatan sangat terbatas.



Ruang Lingkup penelitian dan pengembangan

AI sekarang ini dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa bidang, yaitu:








Game Playing
General Problem Solving
Natural Language Recognition
Speech Recognation
Visual Recognation
Robotics
Expert System





Game Playing merupakan bidang AI yang
sangat populer berupa permainan antara
manusia melawan mesin yang mempunyai
intelektual untuk berfikir.
Contoh : permainan catur







Bidang
AI
ini
berhubungan
dengan
pemecahan masalah terhadap suatu situasi
yang akan diselesaikan komputer
Permasalahan diungkapkan dalam suatu cara
sedemikian rupa sehingga komputer dapat
mengerti
Ex: Sistem Pendukung Keputusan






Natural Language Recognation (Pengenalan
Bahasa Ilmiah )
Studi mengenai AI mencoba agar komputer
dapat mengerti bahasa alamiah yang diinputkan melalui keyboard.
Bahasa alamiah adalah bahasa sehari – hari
yang
dipergunakan
orang
untuk
berkomunikasi






Speech Recognation (Pengenalan Percakapan)
Bidang ini masih dalam tahap pengembangan
dan terus dilakukan penelitian.
Jika bidang ini berhasil dengan baik dan
sempurna, maka kita dapat berkomunikasi
dengan komputer cukup hanya melalui
percakapan
tanpa
harus
mengetikkan
perintah melalui keyboard





Robot adalah suatu mesin yang dapat
diarahkan untuk mengerjakan bermacam –
macam tugas tanpa campur tangan dari
manusia.
Secara ideal robot, diharapkan dapat melihat,
mendengar, menganalisa lingkungannya dan
dapat melakukan tindakan – tindakan yang
terprogram







Tiap – tiap orang mempunyai keahlian masing
– masing yang mungkin berbeda, tergantung
dari pengetahuannya masing – masing.
Komputer dapat diprogram untuk berbuat
seperti orang yang ahli dalam bidang
tertentu.
Komputer yang demikian dapat dijadikan
seperti konsultan atau tenaga ahli di bidang
tertentu yang dapat menjawab pertanyaan
dan memberikian nasihat yang dibutuhkan.






Kecerdasan buatan terdiri dari knowledge base dan
motor inference
Digunakan untuk membantu menyelesaikan
permasalahan manusia
Kecerdasan buatan mengalami perkembangan
terus menerus sampai saat ini
Semakin banyak objek yang mampu diselesaikan
oleh Kecerdasan buatan







Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence
(Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, 2003,
Yogyakarta
William Siler and James J. Buckley, “Fuzzy
Expert System and Fuzzy Reasoning”, WileyInterscience, 2005
Laurene Fauset, “Fundamental of Neural
Network”, Prentice Hall, 2000