Jurnal Kegiatan Guru: Persyaratan dan Prosedur Berkas Mutasi bagi PNS di BKD mutasiPNS.doc

1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok–pokok Kepegawaian sebagaimana
telah diubah dengan Undang–Undang Nomor 43 Tahun 1999;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
g. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN)) Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003.
2. Pengertian
a. Mutasi Pegawai Negeri Sipil antar daerah adalah pemindahan pegawai dari atau ke
Instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten .
b. Pemindahan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud meliputi:
1) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Kabupaten/Kota dalam satu Daerah
Propinsi;

2) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Kabupaten/Kota luar Daerah Propinsi;
3) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Propinsi Grobogan;
4) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Propinsi Lainnya;
5) antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Departemen/Lembaga;
3. Persyaratan
a. Persyaratan administrasi yang harus dilengkapi oleh Pemohon Mutasi Pegawai Negeri Sipil
antar daerah masuk ke Kabupaten Grobogan:
1) surat permohonan pindah dari pemohon atau surat penawaran dari Pemerintah Propinsi
Jateng kepada Bupati Grobogan;
2) berusia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia pensiun;
3) Kelengkapan berkas, meliputi:
(a) fotokopi sah surat keputusan pangkat terakhir;
(b) fotokopi sah ijasah;
(c) fotokopi sah surat keputusan jabatan terakhir;
(d) daftar riwayat hidup;
(e) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) tahun terakhir ;
(f) fotokopi Kartu Pegawai
(g) surat Keterangan dari pejabat berwenang bahwa belum pernah/ tidak sedang menjalani
sanksi atau hukuman disiplin dan memiliki kinerja yang baik ;


(h) surat pernyataan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Kabupaten Grobogan;
(i) surat pernyataan tidak menuntut untuk diangkat dalam jabatan struktural bagi pemohon
yang telah menduduki jabatan struktural di instansi asal;
(j) Berkas lain yang dapat mendukung permohonan mutasi antar daerah.
b. Persyaratan administrasi yang harus dilengkapi oleh pemohon mutasi pegawai negeri sipil
antar daerah keluar dari Kabupaten Grobogan:
1) surat permohonan pindah pemohon kepada Bupati Grobogan melalui Kepala Instansi;
2) surat pengajuan permohonan pindah dari Kepala Instansi kepada Bupati Grobogan
melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah;
3) telah mengabdi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Grobogan sekurang-kurangnya 8
(delapan) tahun, kecuali bagi PNS yang terikat ketentuan Tugas Belajar diatur berdasarkan
ketentuan yang berlaku;
4) surat rekomendasi dari Instansi yang dituju apabila telah ada rekomendasi;
5) kelengkapan berkas, meliputi:
(a) fotokopi sah surat keputusan pangkat terakhir;
(b) fotokopi sah ijasah;
(c) fotokopi sah surat keputusan jabatan terakhir;
(d) Daftar Riwayat Hidup;
(e) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaaan (P-3) tahun terakhir;
(f) fotokopi Kartu Pegawai;

(g) surat keterangan dari pejabat berwenang bahwa belum pernah/ tidak sedang menjalani
sanksi atau hukuman disiplin dan memiliki kinerja yang baik;
(h) berkas lain yang dapat mendukung permohonan mutasi antar daerah.
4. Prosedur
a. Prosedur pengajuan mutasi pegawai negeri sipil antar daerah masuk ke Kabupaten
Grobogan dapat dilakukan dengan dua cara:
1) Permohonan Pribadi
(a) pemohon mengajukan permohonan pribadi secara tertulis ditujukan kepada Bupati
Grobogan;
(b) dilaksanakan seleksi oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Grobogan terhadap
formasi, kompetensi, kinerja dan kajian non teknis;
(c) diterbitkan jawaban dari hasil seleksi berupa surat persetujuan diterima atau jawaban
ditolak;
(d) apabila pemohon mendapat jawaban persetujuan diterima, maka yang bersangkutan
mengurus ke instansi asal baik ke Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota
ataupun sampai ke Pejabat Pembina Kepegawaian Propinsi;
(e) surat rekomendasi dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota dan atau
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi instansi asal dan rekomendasi persetujuan
dari Bupati Grobogan disampaikan kepada Gubernur untuk diproses kepindahan
definitifnya ke Badan Kepegawaian Negara.

(f) setelah keputusan pindah dari Badan Kepegawaian Negara diterima oleh Bupati

Grobogan melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah akan diterbitkan Surat Perintah
Melaksanakan Tugas di instansi yang baru.
2) Permohonan Instansi
(a) permohonan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota dan atau
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Propinsi instansi asal, ditujukan kepada Bupati
Grobogan dan atau Gubernur ;
(b) Gubernur menawarkan permohonan pindah tersebut kepada Bupati Grobogan;
(c) dilaksanakan seleksi oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Grobogan terhadap
formasi, kompetensi, kinerja dan kajian non teknis;
(d) diterbitkan jawaban dari hasil seleksi berupa surat rekomendasi diterima atau ditolak;
(e) apabila permohonan diterima maka Gubernur akan memproses kepindahan definitifnya
ke Badan Kepegawaian Negara (BKN);
(f) setelah keputusan pindah dari Badan Kepegawaian Negara (BKN)) diterima oleh Bupati
Grobogan lewat Kepala Badan Kepegawaian Daerah akan diterbitkan Surat Perintah
Melaksanakan Tugas di instansi yang baru.
b. Prosedur pengajuan mutasi pegawai negeri sipil antar daerah keluar dari Kabupaten
Grobogandapat dilakukan dengan cara:
1) pemohon mengajukan permohonan mutasi keluar secara tertulis yang telah diketahui dan

disetujui oleh Kepala Instansi ditujukan kepada Bupati Grobogan;
2) dilaksanakan seleksi oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Grobogan terhadap
formasi dan kajian non teknis;
3) diterbitkan jawaban dari hasil seleksi berupa surat rekomendasi diloloskan atau ditolak;
4) apabila permohonan mutasi keluar diloloskan maka diterbitkan surat permohonan mutasi
dari Bupati Grobogan kepada Gubernur untuk diproses lebih lanjut;
5) Gubernur menerbitkan surat penawaran pindah ke daerah yang dituju, untuk
mendapatkan jawaban penerimaan atau penolakannya.
6) apabila diterima di daerah tujuan maka akan diproses SK kepindahan yang definitif oleh
Badan Kepegawaian Negara dan Surat Tugas pada daerah tujuan mutasi.
7) diterbitkan surat pelepasan dan penyerahan dari Kabupaten Grobogan ke Daerah tujuan
mutasi.
5. Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan mutasi pegawai negeri sipil:
a. antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Kabupaten/Kota dalam satu Daerah
Propinsi ditetapkan oleh Gubernur
b. antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Kabupaten/Kota luar Daerah Propinsi
ditetapkan oleh Kepala Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara;
c. antara Daerah KabupatenGrobogan dan Daerah Propinsi ditetapkan oleh Gubernur ;
d. antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Daerah Propinsi Lainnya ditetapkan oleh Kepala

Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara;
e. antara Daerah Kabupaten Grobogan dan Departemen/Lembaga ditetapkan oleh Kepala
Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara.
6. Mekanisme

a. Mekanisme seleksi mutasi Pegawai Negeri Sipil antar daerah masuk ke Kabupaten
Grobogan meliputi:
1) Seleksi Formasi
Dalam tahapan seleksi formasi, kualifikasi pendidikan dan jabatan pemohon menjadi bahan
pertimbangan utama. Jika formasi pada tahun berjalan membutuhkan kualifikasi pendidikan
dan jabatan sebagaimana dimiliki pemohon maka pemohon dapat diproses untuk mengikuti
seleksi tahap selanjutnya. Apabila berdasarkan formasi pada tahun berjalan tidak
dibutuhkan kualifikasi sebagaimana dimiliki pemohon, maka proses pengajuan mutasi antar
daerah langsung ditolak. Apabila sudah dikeluarkan surat penolakan maka proses mutasi
antar daerah pemohon batal dan apabila masih berkeinginan mengajukan permohonan
mutasi antar daerah harus mengajukan permohonan baru kembali.
2) Seleksi Kompetensi
Pemohon yang lolos dari seleksi administrasi kemudian harus mengikuti seleksi kompetensi,
yaitu melalui proses interview baik secara terbuka atau tertutup. Proses interview terbuka
dilakukan melalui proses wawancara, sedangkan proses interview tertutup dilakukan melalui

pengisian kuesioner yang telah disiapkan.
3) Seleksi Kinerja
Seleksi kinerja dilakukan berdasarkan hasil keterangan pejabat berwenang di lingkungan
instansi asal mengenai track record pemohon. meliputi:
(a) belum pernah menjalani sanksi/hukuman disiplin;
(b) tidak sedang menjalani sanksi/hukuman disiplin, serta;
(c) memiliki kinerja yang baik;
(d) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) tahun terakhi;
(e) jika memungkinkan penilaian kinerja dilakukan melalui cross cek dengan instansi asal.
4) Seleksi/kajian Non-Teknis
Proses ini merupakan proses mengkaji hal-hal non-teknis yang dapat dijadikan pertimbangan
untuk memproses mutasi antar daerah pemohon. Hal-hal non teknis tersebut antara lain:
(a) alasan mengajukan mutasi;
(b) jarak lokasi tempat kerja dengan rumah tinggal;
(c) aktivitas sosial;
(d) kondisi fisik/mental;
(e) kondisi keluarga;
(f) kondisi perekonomian;
(g) sedang mengikuti proses pembelajaran;
(h) pertimbangan non teknis lain yang disampaikan oleh pemohon.

b. Mekanisme seleksi mutasi pegawai negeri sipil antar daerah keluar dari Kabupaten
Grobogan meliputi:
1) formasi kebutuhan pegawai negeri sipil Pemerintah Kabupaten Grobogan
Dalam tahapan seleksi formasi, kualifikasi pendidikan dan jabatan pemohon menjadi bahan
pertimbangan utama. Jika formasi pada tahun berjalan membutuhkan kualifikasi pendidikan
dan jabatan sebagaimana dimiliki pemohon dan belum ada penggantinya maka pemohon

ditolak. Apabila sudah dikeluarkan surat penolakan maka proses mutasi antar daerah
pemohon batal dan apabila masih berkeinginan mengajukan permohonan mutasi antar
daerah harus mengajukan permohonan baru kembali.
2) Kajian Non-teknis.
(a) alasan mengajukan mutasi;
(b) jarak lokasi tempat kerja dengan rumah tinggal;
(c) kondisi fisik/mental;
(d) kondisi keluarga;
(e) kondisi perekonomian;
(f) sedang mengikuti proses pembelajaran;
(g) pertimbangan lain yang disampaikan oleh pemohon.
c. Aspek Penilaian
Aspek penilaian dalam seleksi pemohon mutasi antar daerah terdiri dari:

1) performance;
2) sikap perilaku;
3) kemampuan komunikasi;
4) kepribadian;
5) komitmen pada tugas;
6) latar belakang permohonan mutasi antar daerah;
7) kompetensi bidang tugas;
8) prestasi;
9) aktivitas berorganisasi/ bermasyarakat;
10) kemampuan menangkap masalah dan memberikan solusi (sesuai bidang
tugas)