HAK UNTUK HIDUP DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA | Marwiyah | Hukum Bisnis dan Administrasi Negara 200 571 1 PB

HAK UNTUK HIDUP DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA
SITI MARWIYAH dan NUR HANDAYATI
siti.marwiyahsh@unitomo.ac.id
ABSTRACT
Human rights arefitndatnental rights that are naturaly inherent in human
beings, are universal and lasling. Therefore it must be protected, respected,
maintained, and should not be ignored, reduced or taken away by anyone. The
right to life and safety mentioned in article 3 of the UDHR, that everyone is
entitled to free life liberty and security (safety) as individuals. The law of 1945,
human right can not be reduced under any circumstances, be regulated in article
28 I paragraph 1 which states that the right to life, the right not to be tortured,
freedom of thought and conscience, fteedom on religion, fteedom from
enslavement, recognition as a person before the law, and the right not to be
prosecuted based on retroactive laws. Transplantation of human organs is of
interest to people who can not be separated from the issue of rights, including the
right to life and right to health. The Law 23 of 1992, concening health have the
purpose of protecting the dignity of the human (patient) of the possibility of
actions that are in violation of the law and a code of conduct carried out by
doctors andparamedics.
Keyword : Human Right, Right to Life
ABSTRAK

Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia,
bersifat universal dan abadi. Oleh karena itu harus dilindungi, dihormati,
dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi atau diambil oleh siapa
saja. Hak untuk hidup dan keselamatan disebutkan dalam Pasal 3 Universal
Declaration of Human Rights (UDHR) “bahwa setiap orang berhak atas
kehidipan, bebas merdeka dan keamanan (keselamatan) sebagai individu”.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun, diatur dalam pasal 28 1 ayat 1 yang
menyatakan bahwa hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai prihadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut berdasar
hukum yang berlaku surut. Transplantasi organ tubuh manusia juga berkaitan
dengan hak, yaitu hak untuk hidup dan hak atas kesehatan. Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan juga mempunyai tujuan melindungi
harkat dan martabat manusia (pasien) dari kemungkinan tindakan-tindakan yang
bersifat melanggar hukum dan kode etik yang dilakukan oleh dokter maupun
paramedis.
Kata Kunci : Hak Asasi Manusia, Hak Untuk Hidup
*Dr. Siti Marwiyah, SH.,MH, dan Nur.Handayati, S.H.,MH. Dosen Fakultas
Hukum Universitas Dr. Soetomo.


70

namun

PENDAHULUAN
Hidup

dan

memberatkannya.
sudah

ternilai dari Allah SWT. Seseorang

manusia

untuk

penyakit


ditempuhnya.1

sekian

problem

dirinya.

diberi

pembuka

pintu

lebih
Manusia
problem

termasuk


menjaga

dan

melindungi keberlanjutan hidupnya.3

hingga

Muhammad

Tholchah

Hasan

menyebut, babwa kalau manusia

menyembuhkan

yakin bahwa agama Islam itu agama


Diantara

penyakit

menyehatkan

dirinya,

dan

memberatkannya. Tidak sedikit jalan
keluar

2

membebaskan dan menyelamatkan

diantaranya sakit. Sudah bermacam-


ringan

dan

Islam. Manusia diberi jalan untuk

satu problem tidak dikehendakinya

problem

untuk

kehidupan yang dihadapinya oleh

terjadi tanpa dikehendakinya. Salah

menjadi

manusia


membahagiakan,

hadir dalam kehidupan manusia bisa

menimpa

bagi

berbagai

kehidupan yang lebih baik, lebih

yang

tidak ringan. Problematika yang

penyakit

tentang


Islam

keluar oleh Islam untuk menjalani

menghadapi berbagai problem yang

macam

Dalam

kehidupannya. Manusia diberi jalan

Dalam hidup ini, ternyata tidak
diantara

yang

membebaskan dirinya dari problem

besar


untuk menjalani peran strategisnya.

sedikit

diatur

petunjuk

yang diberi kesempatan hidup berarti
kepercayaan

sedikit

menempuhnya dengan jalan yang

kehidupan

merupakan anugerah yang tidak


medapatkan

tidak

pamungkas atau agama terakhir yang

yang

berlaku dimana saja dan kapan saja,

menimpa manusia ini, kadang ada
yang dicarikan jalan keluar secara
normal dan tidak memberatkannya,

2
3

Ibid, hal. 12.

Ahsan

Maulana,
Kiat
Melindungi
dan
Menjaga
Keberlanjutan Hidup, Yogyakarta:
LppKI, 2008, hal. 3.

1

Abdul Kadir, Islam dan
Problem Penyakit Manusia, Jakarta:
Istana Bacaan, 2009, hal 11.

71

maka itu berarti agama Islam dapat
memberikan

pedoman

memberikan

bimbingan

dasar,

Problem Melindungi Hak Hidup
Tidak

dan

selalu

problem

yang

pemecahan masalah-masalah prinsip

dihadapi oleh manusia di tengah

yang

manusia

masyarakat ini dengan serta merta

sepanjang zaman. Logika demikian

dapat dicarikan jawabannya dalam

ini

wahyu Allah SWT, sebab di dalam

dihadapi

memberikan

umat

konsekuensi

implementatif kepada umat Islam

wahyu

untuk membuktikan dan mengangkat

menjelaskan hal-hal yang bersifat

nilai-nilai

mendasar

atau

sehingga

dicarikanlah

Islam

kehidupan.

dalam

realitas

4

Allah

SWT

sumber-sumber

Pemahaman itu menunjukkan

ini

masih

prinsip-prinsip,
melalui

hukum

Islam

bahwa Islam, termasuk di dalamnya,

lainnya, yang tetap berpijak pada

adalah

wahyu Allah SWT. Sumber hukum

sistem

hukum

yang

digariskan dan diberlakukan untuk

lainnya

inilah

umat manusia dapatlah diharapkan

disebut

sebagai

produk

mampu memberikan solusi empirik

berfikir

yang

dilakukan

terhadap

kalangan

ahli

problem-problem

yang

yang

yang

seringkali
kajian
oleh

memahami

hukum Islam.

dihadapi oleh manusia. Begitu di
masyarakat terjadi suatu kasus atau

Kalangan ahli hukum Islam itu

problem yang menyulitkannya, maka

terus dihadapkan dengan problem

wajar

yang terus berkembang di tengah

kalau

kemudian

manusia

mencari jalan keluamya melalui

masyarakat,

ajaran Islam.

dituntut untuk mengakomodasi dan

4

Muhammad Tholhah Hasan,
Prospek Islam dalam Menghadapi
Tantangan
Zaman,
Jakarta:
Lantabora Pres, 2000, hal 17.

sehingga

menjawabnya

supaya

memperoleh

jaminan

dirinya

masyarakat
kepastian

hukum atau legalitas atas problem
yang

72

dihadapinya.

Masyarakat

memerlukan pijakan atau pedoman

dalam

kehidupannya.

dalam hidupnya supaya apa yang

kemajuan tidak selalu berdampak

dilakukan tidak dinilai bertentangan

positif,

atau melawan syari'at Islam.

kemajuan

sebaliknya

adalah mengatur pergaulan hidup

dan

secara

manusia.

Dalam

setiap

akan

selalu

yang

sedikit

mengakibatkan

membahayakan

Sedangkan

kehidupan manusia sebagai mahluk
sosial

tidak

dampak negatif, yang mengancam

Secara umum tujuan hukum

damai.

Terbukti,

kehidupan

masalah

yang

dihadapi manusia dewasa ini adalah

berinteraksi

dengan manusia yang lain. Dengan

masalah

adanya interaksi ini akan timbul

dideritanya

kepentingan

adanya suatu organ tubuh atau

perseorangan

dan

penyakit-penyakit
yang

mengakibatkan

kepentingan golongan yang kadang

beberapa

menimbulkan pertikaian, akan tetapi

berfungsi

dengan interaksi juga memberikan

abnormal, atau menurut diagnosis

manfaat

dokter

dengan

menambah

kemajuan

masyarakat

(ahli)

tidak

sempurna,

digolongkan
kesehatan

kelangsungan

Seiring dengan perkembangan

tubuhnya

dengan

membahayakan

pengetahuan serta informasi lainnya.

dan

organ

yang

hidupnya.

dan
Bukan

hanya aktifitas sehari-harinya yang

di

berbagai bidang kehidupannya baik

akan

ekonomi, budaya, teknologi dan

berfungsinya organ tubuh itu, tetapi

sosial, ternyata di sisi lain telah

nyawanya juga bisa terancam. Hak

mendatangkan masalah yang tidak

hidup

ringan yang menimpa manusia itu

diantara

sendiri.

bahwa

keberlangsungan

kemajuan yang dicapai oleh manusia

manusia lainnya.

Fenomenanya,

terganggu

akhirnya

akibat

menjadi

kepentingan
hak-hak

tidak

urgen
atau
asasi

Sebagai pertimbangan urgennya

melalui kemampuan intelektualnya,

perlindungan

dapat mengakibatkan problem di

73

hak

hidup

adalah

mengenal

kecenderungan

Dengan

yang

pendekatan

terjadi dewasa ini seiring dengan

tersebut,

penyakit yang diderita manusia yang

adalah berkaitan dengan masalah

semakin

sejalan

hak kesehatan dan bahkan hak hidup

dengan kemajuan masyarakat. Tidak

seseorang. Jika seseorang sedang

berfungsinya organ tubuh akibat

sakit,

penyakit yang dideritanya ini telah

mempunyai hak untuk sehat dari

mendorong manusia menjatuhkan

penyakit yang dideritanya. Ketika

pilihan

melakukan

seseorang menurut diagnosis dokter

transplantasi dengan organ tubuh

dinyatakan ada organ tubuhnya yang

dari seseorang lainnya baik yang

rusak

masih hidup maupun yang sudah

mengakibatkan kerawanan terhadap

meninggal. Bahkan transplantasi ini

kelangsungan

bukan

seseorang ini juga punya hak asasi

beragam

dengan

hanya

yang

cara

dilakukan

dengan

masalah

medis

maka

transplantasi

seseorang

dan

kerusakannya

hidupnya,

dan

maka

organ tubuh manusia, tetapi ada juga

untuk

diantaranya dengan organ tubuh

kehidupannya.

binatang. Salah satu pilihan utama

menjaga, atau berusaha untuk tetap

yang dilakukan oleh manusia yang

hidup, bias menjalankan aktivitas

organ tubuhnya tidak berfungsi atau

yang bermanfaat atau berguna dalam

membahayakan

dirinya

adalah

kehidupan ini merupakan bentuk

memilih

tubuh

manusia

usaha yang mulia, karena apa yang

organ

menjaga

ini

melindungi
Melindungi,

lainnya untuk menggantikan organ

diperbuatnya

tubuhnya. Dalam kondisi demikian,

kepentingan yang positif.

orang yang ditransplantasi organ
tubuhnya

identik

ditujukan

Pemahaman

dengan

diterima

mendasar

kalangan

untuk

yang

pembelajar,

mempertaruhkan hak hidup atau hak

diantaranya bahwa manusia merasa

keberlanjutan hidupnya.

bisa

hidup

tentram

dan

lebih

terjamin kelangsungan hidupnya di

74

tengah masyarakat jika ada norma-

asasi manusia. Seperti halnya hak

norma

atau

atas hidup, dan saling menghargai

melindunginya. Salah satu norma

hidup manusia. Islam menegaskan

yang mengatur kehidupan manusia

bahwa

ini adalah hukum Islam (syari’ah).

seorang manusia ibarat membunuh

Banyak orang yang mengatakan,

seluruh umat manusia, sesuai dengan

bahwa Islam tidak mengenal Hak

firman Allah SWT. Dalam Al-

Asasi Manusia. Padahal, hak asasi

Qur’an surat Al-Maidah ayat 32

manusia

telah

yang berbunyi “Oleh karena itu

dibicarakan sejak ratusan abad yang

kami tetapkan (suatu hukum) bagi

lalu. Dalam agama Islam, sebagai

bani israil, bahwa : barang siapa

agama bagi pengikutnya meyakini

yang membunuh seorang manusia,

konsep Islam adalag sebagai way of

bukan

life yang berarti pandangan hidup

(membunuh) orang lain, atau bukan

Islam menurut para penganutnya

karena membuat kerusakan di muka

merupakan konsep yang lengkap

bumi, maka seakan-akan dia telah

mengatur segala aspek kehidupan

membunuh

manusia.

dalam

Dan barang siapa yang memelihara

asasi

kehidupan seorang manusia, maka

mengatur

seolah-olah dia telah memelihara

yang

pengaturan
manusia,

dalam

Begitu

mengatur

Islam

juga

mengenai
Islam

pun

hak

mengenai hak asasi manusia.5

pembunuhan

karena

terhadap

seorang

manusia

itu

seluruhnya.

kehidupan manusia semuanya. Dan

Al-Qur’an sebagai kitab suci

sesungguhnya telah datang kepada

umat Islam juga didalamnya terdapat

mereka rasul-rasul Kami dengan

pengakuan-pengakuan terhadap hak

(membawa) keterangan-keterangan
yang

5

jelas,

diantara

http:/blog.umy.ac.id/fajrusious85/20
11/12/19/keberadaan-ham-dalamislam/

kemudian

mereka

banyak

sesudah

itu

sungguh-sungguh melampaui batas

75

dalam berbuat kerusakan di muka

masalah

bumi.” (QS. Al-Maidah; 32).

masyarakat,

aktual

di

sehingga

tengah
dikalangan

merupakan

ahli hukum dan ahli agama masih

kemuliaan dalam agama Islam, jiwa

memperdebatkannya, khususnya dari

satu sama dengan jiwa seluruh

aspek kemanfaatan dan kerugiannya

manusia. Islam juga memuliakan

melakukan

manusia baik ia dalam kondisi hidup

pandangannya (perspektifnya) secara

ataupun mati, maka tidak dibolehkan

syariat

memotong-motong badan manusia

berpedoman pada hukum Islam,

meskipun mayat sekalipun. Dalam

maka

rangka

hidup

diantaranya masalah transplantasi

mengharamkan

adalah terkait dengan tujuan yang

Kehidupan

menjamin

manusia,

Islam

hak

transplantasi

(hukum

Islam).

kebutuhan

Jika

manusia

pembunuhan kecuali terhadap orang-

digariskan

orang yang tertentu yang telah diatur

Menurut Abu Ishaq al-Syatibi, ada

oleh agama.6

lima tujuan hukum Islam yang
kemudian

Sebagai contoh kasus, dalam

oleh

serta

hukum

dikenal

Islam.

dengan

al-

atau

al-

masalah transplantasi organ tubuh

maqasid

misalnya juga demikian, salah satu

maqasid

al-syari'ah,

yang dibutuhkan oleh masyarakat

memelihara

agama,

adalah

jiwa, memelihara akal, memelihara

suatu

norma-norma

jaminan
yang

kepastian

al-khamsah

yakni

memelihara

keturunan, dan memelihara harta.7

mengatumya

baik dalam norma hukum maupun
norma agama. Transplantasi tersebut

Kajian Hak Asasi Manusia

tergolong baru atau masih menjadi
6

7

Mohammad
Daud
Ali,
Hukum Islam, Pengantar Tata
Hukum dan Ilmu Hukum, Raja
grafindo, Jakarta, 2000, hal. 65.

http:/alhusnahkuwait.blogspot.com/2
009/02/hak-hak-manusia-dalamislam.html

76

dilindungi,

Pemahaman tentang Hak Asasi
Manusia

bermacam-macam.

dihormati,

dipertahankan,

Ada

dan

tidak

boleh

yang menyebut, bahwa hak asasi

diabaikan, dikurangi, atau dirampas

manusia

oleh

merupakan

hak

yang

siapapun.

Hak

asasi

sesuatu

yang

melekat dalam diri manusia. Dasar

menggambarkan

pertimbangan yang tertuang dalam

melekat dalam diri manusia, baik

Undang-Undang Nomor 39 Tahun

akibat

1999 tentang Hak Asasi Manusia

ketentuan dari Tuhan.

hukum

Negara

maupun

disebutkan, bahwa manusia, sebagai

Di dalam Piagam Universal Hak

Makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha

Asasi Manusia yang dikenal dengan

Esa

tugas

UDHR (Universal Declaration of

mengelola dan memelihara alam

Human Rights) juga diatur tentang

semesta dengan penuh ketaqwaan

hak kesehatan dan hidup manusia.

dan penuh tanggung jawab untuk

Mengenai

kesejahteraan umat manusia, oleh

keselamatan disebutkan dalam Pasal

pencipta-Nya dianugerahi hak asasi

3 UDHR, bahwa Setiap orang

untuk menjamin keberadaan harkat

berhak

dan martabat kemuliaan dirinya serta

merdeka

keharmonisan lingkungannya.

(keselamatan) sebagai induvidu.8

yang,

Dalam

mengemban

atas

hidup

kehidupan,
dan

dan

bebas

keamanan

secara

Diantara sekian banyak klausul

yuridis tersebut sudah jelas, bahwa

dan Muatan Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia terkait dengan

dalam UUD 1945 terbilanglah Pasal

sesuatu

dalam

yang

Asasi

mengenai Hak Asasi Manusia yang

kehidupan

pemahaman

hak

yang

mendasar

manusia.

Hak

secara

spesifik

mengatur

Manusia merupakan hak dasar yang
8

secara kodrati melekat pada diri
manusia,

bersifat

universal

Baharuddin Lopa, 1996, AlQur'an dan Hak-Hak Asasi Manusia,
Dhana Bhakti Prima Yasa, Jakarta,
1996, hal. 86.

dan

langgeng. Oleh karena itu harus

77

tidak dapat dikurangi dalam keadaan

dalam hukum intemasional dikenal

apapun. Pasal yang dimaksud adalah

melalui rejim Pasal 4 ayat (1)

Pasal 281 ayat (1) yang menyatakan

International Covenant on Civil and

bahwa hak untuk hidup, hak untuk

Political Rights (ICCPR). Secara

tidak

kemerdekaan

ringkas disana disebutkan bahwa

nurani,

hak

dalam

keadaan
ICCPR

disiksa,

pikiran

dan

hak
hati

beragama,

hak

untuk

tidak

peserta

diperbudak,

hak

untuk

diakui

maupun

tertentu,
dapat

mengurangi

negara
menunda

penikmatan

sebagai pribadi dihadapan hukum,

hak-hak yang ada di dalam ICCPR.

dan

dituntut

Keadaan yang dimaksud oleh Pasal

berdasar hukum yang berlaku surut

4 ayat (1) itu adalah ketika negara

adalah hak asasi manusia yang tidak

dalam keadaan darurat, keadaan

dapat

mana harus dilaporkan oleh Negara

hak

untuk

dikurangi

tidak

dalam

keadaan

apapun.9

bermaksud melakukan penundaan

Mengkaji Pasal 281 UUD 1945,

itu pada semua negara pihak ICCPR

tak akan dapat dilepaskan dari

melalui Sekretaris Jenderal PBB.

perjanjian internasional Hak Asasi

Tidak semua keadaan genting dapat

Manusia yang mengatur mengenal

menjadi

non-derogablerights, alias hak yang

penundaan atau pengurangan Hak

tidak

Asasi

dapat

dikurangkan

dalam

Manusia.

adanya

Hanyalah

jika

memang dikehendaki oleh keadaan,

keadaan apapun juga. Ketentuan ini

maka
9

pembenar

Manunagal K. Wardhaya,

suatu

hak

tertentu

bisa

dikurangi penikmatannya.

2011,
http://kuliahmanunggal.wordpress.co
m/2011/11/09/hak-hidup-sebagaihak-asasi-manusia-yang-tidak-dapatdikurangi-dalam-keadaan-apapundalam-perspektif-hukum-tatanegara-dan-hukum-internasional/

Pasal 4 (2) ICCPR kemudian
menentukan bahwa dalam keadaan
darurat sekalipun, meskipun suatu
Negara dalam keadaan emergency,
maka tidak diperbolehkan adanya

78

penundaan

atau

dilindungi

pengurangan

oleh

negara,

hukum,

terhadap hak-hak tertentu. Hak-hak

Pemerintah, dan setiap orang demi

itu ialah sebagaimana dicantumkan

kehormatan

dalam bbeerapa pasal dalam ICCPR

harkat dan martabat manusia.11

serta

perlindungan

yang mengatur mengenai right to

Apeldorn menyatakan, bahwa

life, hak untuk tidak disiksa, tidak

hak ialah hukum yang dihubungkan

diperlakukan

dan

dengan seorang manusia atau subyek

untuk

tidak

hukum tertentu dan dengan demikian

untuk

tidak

menjelma menjadi suatu kekuasaan,

karena

dan suatu hak timbul apabila hukum

kejam

merendahkan,
diperbudak,

hak
hak

dipenjara

hanya

ketidakmampuan

mulai bergerak.12

memenuhi

kontrak, hak untuk tidak dipidana

Hak asasi Manusia adalah hak

berdasarkan hukum yang berlaku

dasar yang dimlliki manusia sejak

surut, hak atas pengakuan di muka

manusia itu dilahirkan. Hak asasi

hukum, dan hak berkeyakinan dan

dapat dirumuskan sebagai hak yang

beragama.10

melekat dengan kodrat kita sebagai

Disebutkan di dalam pasal 1

manusia yang bila tidak ada hak

angka 1 Undang-undang Nomor 39

tersebut, mustahil kita dapat hidup

Tahun 1999 tentang Hak Asasi

sebagai manusia. Hak ini dimiliki

Manusia, bahwa hak asasi manusia

oleh manusia semata-mata karena ia

adalah

seperangkat

melekat

pada

keberadaan

hak

yang

hakikatnya
manusia

dan

11

“Darwan Print, Sosialisasi
dan Diseminasi Penegakan Hak
Asasi Manusia, Citra Adiya Bhakti,
Bandmg, 2001, hal. 77.

sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerahnya yang wajib
dihormati,

10

dijunjung

tinggi

12

dan

C. S.T. Kansil, Pengantar
Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
2000, hal. 3.

Ibid

79

manusia, bukan karena pemberian

dan

meningrkatkan

taraf

masyarakat atau pemberian negara,

kehidupannya.

maka hak asasi Manusia itu tidak

menunjukkan

tergantung dari pengrakuan manusia

hidup merupakan hak mendasar

lain, masyarakat lain, atau Negara

yang melekat atau dimiliki seseorang

lain. Hak asasi diperoleh manusta

sebagai karunia Tuhan. Tuhan telah

dari yaitu Tuhan Yang Maha Esa

mempercayakan

dan merupakan hak yang tidak dapat

untuk

diabaikan.

dengan baik. Menjalani kehidupan

Ketentuan
bahwa

hak

kepada

menjalani

ini
untuk

manusia

kehidupannya

dengan baik salah satunya dengan

Sebagai manusia, ia makhluk
Tuhan yang mempunyai martabat

cara

berusaha

melindungi

yang tinggi. Hak asasi manusia ada

menjaga diri dari berbagai bentuk

dan melekat pada setiap manusia.

penyakit yang membahayakan diri

Oleh karena itu, bersifat universal,

atau keselamatannya.

artinya berlaku. dimana saja dan

Sedangkan

ciri-ciri

dan

yang

untuk siapa saja dan tidak dapat

melekat pada hak menurut hukum

diambil oleh siapapun. Hak ini

adalah sebagai berikut:
a. Hak itu dilekatkan kepada

dibutuhkan manusia selain untuk
melindungi

diri

kemanusiaanya

dan
juga

seseorang

martabat

yang

disebut

sebagai pemilik atau subyek

digunakan
dalam

dari hak itu. Ia juga disebut

bergaul atau berhubungan dengan

sebagai orang yang memiliki

sesama manusia.

titel

sebagai

landasan

moral

atas

barang

yang

menjadi sasaran dari hak.

Dalam pasal 9 Undang-Undang

b. Hak itu tertuju kepada orang

Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia ayat (1) dipertegas,

lain,

bahwa setiap orang berhak untuk

pemegang kewajiban. Antara

hidup, dan mempertahankan hidup

80

yaitu

yang menjadi

hak dan kewajiban terdapat

menjadi suatu kekuasaan, dan suatu

hubungan korelatif.

hak timbul apabila hukum mulai
bergerak.

c. Hak yang ada pada seseorang

Dalam

uraian

ini

ini mewajibkan pihak lain

menunjukkan bahwa Hak adalah

untuk

kepentingan yang dilindungi hukum,

melakukan

sedangkan

tidak

kepentingan

adalah

(commission)

atau

melakukan

(ommission)

tuntutan perorangan atau kelompok

sesuatu perbuatan ini bisa

yang dtharapkan untuk dipenuhi.

disebut sebagai isi dari hak.

Kepentingan

pada

mengandung

kekuasaan

d. Commission atau ommission

hakekatnya
yang

itu menyangkut sesuatu yang

dijamin dan dilindungi oleh hukum

bisa disebut sebagai obyek

dalam

dari hak.

Transplantasi organ tubuh manusia

melaksanakannya.

adalah

e. Setiap hak menurut hukum

menyangkut

kepentingan

itu mempunyai titel yaitu

manusia yang juga tidak lepas dari

suatu peristiwa

persoalan

yang

tertentu

menjadi

hak,

diantaranya

hak

untuk hidup dan hak untuk sehat.

alasan

Sedang

melekatnya hak itu pada
memiliknya.13

kehadiran

Undang-

Undang di bidang Kesehatan Nomor
23 Tahun 1992 juga mempunyai

Sedangkan

Apeldorn

tujuan

menyatakan, bahwa hak ialah hukum

martabat

yang dihubungkan dengan seorang

melindungi

harkat

dan

manusia

(pasien)

dari

kemungkinan

manusia atau subyek hukum tertentu

yang bersifat melanggar hukum dan

dan dengan demikian menjelma

kode etik yang dilakukan oleh dokter
maupun

13

Satjipto
Raharjo,
Hukum, Bandung: Citra
Bhakti, 2000, hal 47.

tindakan-tindakan

Ilmu
Adtya

memberikan

paramedis.
jaminan

Yakni
pelayanan

kesehatan yang bersifat melindungi

81

Cara

kepentingan pasien, seperti hak atas

khusus

itulah

yang

hidup dan kehidupan. Kepentingan

dilakukan oleh seseorang setelah

pasien

mempertimbangkan diagnosis yang

ini

berarti

perlindungan

menyangkut

dilakukan

dokter.

kemanusiaan atau penegakan hak

memberikan

pertimbangan

asasi manusia (HAM).

seseorang

untuk

Setiap
berkeinginan

terhadap

martabat

manusia
agar

tentulah

bagi

melakukan

transplantasi tentulah sudah dengan

tidak

melakukan penelitian yang seksama

sakit. Dalam kasus transplantasi,

mengenai organ tubuh yang akan

misalnya seseorang menderita sakit,

ditransplantasi dengan organ tubuh

tentulah

berkeinginan

yang akan menerima transplantasi

untuk sembuh. Cara untuk sembuh

organ tubuh. Keduanya tentulah

dari penyakit diantaranya dengan

bukan organ tubuh yang berdiri

mencari obat yang tepat. Kalau obat

sendiri, tetapi organ tubuh yang akan

saja

dipertemukan menjadi suatu jalinan

orang

tidak

itu

cukup,

dirinya

Dokter

maka

harus

dicarikan cara penyembuhan yang

yang

saling

menguatkan

lainnya sesuai dengan standar yang

mengokohkan.

atau

sudah digariskan oleh kalangan ahli

Dengan kata lain, bahwa salah

medis. Begitu organ tubuh ada yang

satu hak yang melekat dalam diri

sakit dan tidak bisa diobati dengan

manusia adalah hak hidup. Begitu

cara yang biasa, maka dicarikanlah

mendasarnya persoalan hak hidup

cara penyembuhan yang berpola

janin, negara punya kewajiban untuk

istimewa atau khusus. Transplantasi

menyusun

organ tubuh merupakan salah satu

peraturan perundang-undangan yang

cara untuk menyembuhkan penyakit

bertujuan untuk melindungi atau

yang kesulitan disembuhkan dengan

menjaga

cara biasa.

hidupnya. Hak hidup ini merupakan

dan

mengesahkan

kelangsungan

wujud hak asasi manusia (HAM).

82

hak

Paparan

itu

menunjukkan,

bangsa,

dan

negaranya.

Ketika

bahwa hak asasi manusia (HAM) itu

mendapatkan hak kesempatan untuk

jelas ada hubungannnya dengan

melanjutkan

aspek hukum, artinya di dalam hak

seseorang

itu seharusnya ada ketentuan hukum

mendapatkan peluang besar dalam

yang mengaturnya. Sebab di dalam

menunjukkan aktifitasnya yang lebih

hak

bermanfaat bagi kepentingan makro.

yang

melekat

pada

diri

hidupnya,
ini

tidak

maka
ubahnya

seseorang itu menyangkut hal yang
mendasar

yang

tidak

boleh

DAFTAR PUSTAKA

diabaikan. Sedangkan jika ditinjau

Abdul Kadir, Islam dan Problem
Penyakit Manusia, Jakarta: Istana
Bacaan, 2009.
Ahsan Maulana, Kiat Melindungi
dan Menjagaa Keberlanjutan
Hidup, Yogyakarta: LppKI, 2008.
Baharuddin Lopa, AI-Qur’an dan
Hak-Hak Asasi Manusia, Jakarta:
Dhana Bhakti Prima Yasa, 1996.
C S.T. Kansil, Pengantar Ilmu
Hukum
dan
Tata
Hukum
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2000.
Darwan Print, Sosialisasi dan
Diseminasi Penegakan Hak Asasi
Manusia, Jakarta: Citra Adtya
Bhakti, 2001.
http://blog.umy.ac.id/fajrusious85/20
11/12/19/keberadaan-ham-dalamislam/
L.J. Van Apeldoorn, Pengantar Ilmu
Hukum,
Jakarta:
Pradnya
Paramita, 1986.
Manunggal K. Wardhaya, 2011,
http://kuliahmanunggal.wordpress
.com/
2011/11/09/hakhidup-sebagai-hak-asasi-manusiayang-tidak-dapat-dikurangi-

dari sisi hukum, eksistensi hukum itu
sendiri

juga

mengatur,

membahas

dan

menegaskan

atau

melindungi hak-hak asasi manusia.
Dengan

ketentuan

hukum

ini,

kelangsungan hubungan antar setiap
orang di masyarakat bisa dijamin
atau ada keseimbangan.

KESIMPULAN
Dalam perspektif Hak Asasi
Manusia penghormatan terhadap hak
hidup

merupakan

pemartabatan

bentuk

manusia

secara

universal, artinya hak hidup manusia
mempunyai makna bukan hanya
untuk dirinya, tetapi juga untuk
sesama,

keluarga,

masyarakat,

83

dalam-keadaan-apapun-dalamperspektif-hukum-tata-negaradan-hukum-internasional/
Muhammad Daud Ali, Hukum.
Islam, Pengantar Tata Hukum dan
Ilmu
Hukum,
Rajagrafindo,
Jakarta, 2000.
Muhammad
Tholhah
Hasan,
Prospek
Islam
dalam
Menghadapi Tantangan Zaman,
Jakarta: Lantabora Pres, 2000.
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum,
Bandung: Citra Adtya Bhakti,
2000.

84