Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

RENCANA
STRATEGIS DIREKTORAT PEMBINAAN SMK
Oleh : Kokom Komariah
Email: kokom@uny_ac.id

RENCANA
STRATEGIS 2005 - 2009
DIREKTORAT
DIREKTORAT PEMBINAAN
PEMBINAAN SMK
SMK

(Sumber: Dr. Joko
Sutrisno

Tren, Isu dan Kebutuhan Pengembangan
Pendidikan Kejuruan Nasional dan Internasional
Memperhatikan berbagai perkembangan yang terjadi di
lapangan kerja dan berbagai respon yang perlu dilakukan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan adalah sebagai berikut.
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Pengembangan sekolah kejuruan berstandar internasional
Pengembangan dan pemberdayaan ICT
Seamless Education
Pengembangan partisipasi industri di sekolah kejuruan
Pengembangan kompetensi kunci
Pengembangan kewirausahaan
Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan
Peningkatan good governance dan akuntabilitas
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan
Peningkatan pemerataan dan perluasan akses pendidikan

kejuruan
11. Perbaikan dan perawatan sarana pendidikan kejuruan
12. Pengembangan standar kompetensi

Pertumbuhan Ekonomi

DB Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)
700000

1. Pertanian

600000

2. Pertambangan

500000

3. Industri Pengolahan

400000


4. Listrik, Gas dan Air
Minum

300000

5. Bangunan /
Construction

200000

6. Perdagangan, Hotel dan
Restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi

100000

8. Keuangan
0


9. Jasa-jasa / Services

2000

2001

2002

2003

2004
Sumber : DATA BPS 2004

Pertumbuhan Industri Manufaktur Indonesia

Sumber : DATA BPS

Tingkat Pendidikan Angkatan Kerja, Pekerja,
dan Pengangguran Terbuka

Tingkat
Pendidikan

Str Angkatan
Kerja

Str Pekerja

Str Pengangguran
Tbk

Juta

%

Juta

%

Juta


%

SD ke bawah

59.05

58.60

55.84

60.93

3.22

35.27

SMP

17.49


17.36

15.34

16.74

2.15

23.55

SMU

12.21

12.12

10.07

10.99


2.14

23.44

SMK

7.12

7.07

6.02

6.57

1.11

12.16

Dip/Akademi


2.21

2.19

1.96

2.14

0.25

2.74

Universitas

2.69

2.67

2.42


2.64

0.26

2.85

100.77

100.00

91.65

100.00

9.13

100.00

Jumlah


Sumber
: DATA
Sumber
: DATA
BPS

Proyeksi Penduduk Indonesia
Usia Produktif Dua Dekade Ke depan

Sumber : ADB, 2001

Pertumbuhan Pasar Kerja
Distribusi Dan Perkembangan Pekerja Di Indonesia
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
45,000,000
40,000,000
Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan,Peternakan
dan Perikanan

35,000,000

Pertambangan & Galian
30,000,000

Industri Pengolahan
Listrik,Gas & Air Minum

25,000,000
Bangunan
20,000,000

Perdagangan, Hotel
dan Restoran

15,000,000

Transpor & Komunikasi

10,000,000

Bank & Lembaga
Keuangan Lainnya
Jasa Kemasyarakatan
& Lain-lain

5,000,000
0
1971

1980

1993

2003

Sumber : Susenas, 2003

Penyediaan Tenaga Kerja yang Berkualitas (1)

erkembangan Jumlah Siswa SMK Sesuai Kelompok Bidang Studi
Tahun
No

Kelompok Bidang Studi

2000

2001

2002

2003

2004

1

Teknologi dan Industri

947,6
29

2

Pertanian, Perkebunan, dan
Kelautan

38,67
9

40,54
9

42,16
5

65,43
7

91,61
1

Bisnis dan Manajemen

773,5
75

810,9
86

843,2
98

828,8
65

755,7
94

4

Pariwisata dan Perhotelan

132,3
14

138,7
13

144,2
40

149,2
33

156,6
95

5

Lainnya (Kesenian,
Pertambangan, Kesehatan,
Sosial, dll)

40,87
3

42,85
0

44,55
7

46,09
9

48,40
4

1,933,

2,027,

3

993,4
57

1,033,
040

1,090,
612

1,229,
933

Sumber : Balitbang, Depdiknas 2004
2,108,
2,181,
2,290,

Penyediaan Tenaga Kerja yang Berkualitas (2)
Perkembangan Jumlah Siswa SMK Sesuai Kelompok Bidang Studi

2,500,000

Teknologi dan Industri
2,000,000

Pertanian, Perkebunan,
dan Kelautan
Bisnis dan Manajemen

1,500,000

Pariwisata dan Perhotelan
1,000,000

Lainnya (Kesenian,
Pertambangan,
Kesehatan, Sosial, dll)
TOTAL

500,000

-

2000

2001

2002

2003

2004

Sumber : Balitbang, Depdiknas 2004

Investasi Nasional dan Internasional
Rencana Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN)
yang disetujui Pemerintah Menurut Sektor (Miliar Rupiah)
90000
80000

Pertanian

70000
Pertambanagan / Minning
60000
Industri / Manufacturing

50000
40000

Listrik, Perdagangan &
Jasa

30000

Electricity, Trade, and
Services

20000

Lainnya / Others

10000
0
2000

2001

2002

2003

2004

Pengeluaran Publik untuk Kesehatan dan
Pendidikan terhadap GNP (%), 1996-1998

* Sumber: Indonesia Human Development Report 2001, UNDP

Persentase Anggaran Pendidikan Nasional
Terhadap APBN

Kondisi Sarana dan Prasarana SMK

Utilitas

Utilitas
Peralatan

Anggaran
Rutin

Anggaran
Maintenance

Kesenjangan
Anggaran
Maintenance

Waktu

Visi Pembinaan SMK

Terwujudnya SMK bertaraf internasional,
menghasilkan tamatan yang memiliki jati diri
bangsa, mampu mengembangkan keunggulan
lokal dan bersaing
di pasar global

Misi Pembinaan SMK
Untuk Mewujudkan Visi Direktorat PSMK
1. Meningkatkan Profesionalisme dan Good
Governance SMK sebagai Pusat Pembudayaan
Kompetensi
2. Meningkatkan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan
(8 SNP)
3. Memberdayakan SMK untuk Mengembangkan
Potensi Lokal menjadi Keunggulan Komparatif
4. Memberdayakan SMK untuk Mengembangkan
Kerjasama dengan Industri, PPPG, LPMP, dan
Berbagai Lembaga Terkait
5. Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan Akses
Pendidikan Kejuruan yang Bermutu

Milestone PSMK (1)

Milestone PSMK (2)

Milestone PSMK (3)

Milestone PSMK (4)

Nilai-nilai
(untuk mengimplementasikan visi misi)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Transparan, akuntabel, dan partisipatif
Produktif, kreatif, inovatif, dan bermutu
Cost effectiveness dan cost benefit
Adil, baik, dan benar
Wawasan kebangsaan
Wawasan lingkungan
Orientasi pasar

Tujuan Strategis 1 : Mengembangkan Mutu dan
Relevansi SMK dan Membina Sejumlah SMK
yang Bertaraf Internasional (1)
1. Menyiapkan bahan untuk penetapan kebijakan
standar nasional pendidikan dan standar pelayanan
minimal pendidikan kejuruan
2. Menyiapkan bahan untuk penetapan kebijakan sistem
evaluasi, sertifikasi, dan akreditasi SMK
3. Mengusahakan pemenuhan kebutuhan sekolah
menengah kejuruan sesuai dengan tuntutan
pemenuhan kebutuhan standar nasional dan
internasional
4. Pengembangan relevansi sekolah menengah
kejuruan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, serta tuntutan pasar kerja
lokal dan global
5. Mengkoordinasikan pemenuhan jumlah, mutu, dan
distribusi guru kejuruan
6. Melakukan bimbingan teknis kepada SMK

Tujuan Strategis 1 : Mengembangkan Mutu dan
Relevansi SMK dan Membina Sejumlah SMK
yang Bertaraf Internasional (2)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Memfasilitasi terlaksananya uji kompetensi dan
sertifikasi tamatan SMK
Mendorong implementasi merit system untuk
meningkatkan mutu layanan dan kesejahteraan
guru
Meningkatkan peran serta dunia usaha dan dunia
industri dalam penyelenggaraan SMK
Melengkapi, meningkatkan, dan memelihara sarana
dan prasarana SMK
Meningkatkan sistem manajemen mutu di SMK
Meningkatkan kreativitas dan inovasi di lingkungan
SMK
Meningkatkan SMK sebagai learning organisation

Tujuan Strategis 1 : Mengembangkan Mutu dan
Relevansi SMK dan Membina Sejumlah SMK
yang Bertaraf Internasional (3)
14. Memfasilitasi SMK dalam peningkatan mutu
guru berkualifikasi internasional
15. Mengembangkan SMK sebagai Tempat Uji
Kompetensi (TUK)
16. Mengembangkan kewirausahaan di
lingkungan SMK
17. Meningkatkan unit produksi di SMK
18. Meningkatkan kerja sama internasional
19. Memfasilitasi penyusunan kurikulum SMK
berstandar internasional

Tujuan Strategis 2 : Perluasan dan Pemerataan
Akses dengan Tetap Memperhatikan Mutu
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Meningkatkan daya tampung SMK dengan
mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana serta tenaga kependidikan
Meningkatkan peran pemerintah daerah untuk
membangun SMK
Membangun SMK baru bekerja sama dengan
pemerintah daerah
Meningkatkan peran serta masyarakat berpartisipasi
membuka SMK yang terstandar
Mengembangkan layanan khusus SMK
Mengusahakan model alternatif penyelenggaraan
SMK

Tujuan Strategis 3 : Meningkatkan Manajemen SMK
dengan Menerapkan Prinsip Good Governance
1. Meningkatkan capacity building pada semua lini organisasi
2. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
(EMIS)
3. Membangun brand image dalam meningkatkan citra
lembaga
4. Membangun koordinasi, kolaborasi, sinergi, dan networking
5. Mengupayakan penerapan secara konsisten Sistem
Manajemen Mutu
6. Mengembangkan sistem kontrol kegiatan dan keuangan
melalui monitoring dan evaluasi kinerja (performance audit)
secara terprogram dan berkelanjutan
7. Mengembangkan sistem penganggaran yang berorientasi
pada program dan skala prioritas
8. Meningkatkan terlaksananya manajemen berbasis sekolah
yang akuntabel, transparan, dan responsif
9. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penentuan
kebijakan dan penyelenggaraan SMK

Ukuran Kinerja Kunci



Mengembangkan Mutu dan Relevansi SMK dan Membina
Sejumlah SMK yang Bertaraf Internasional



Perluasan dan Pemerataan Akses dengan Tetap
Memperhatikan Mutu



Meningkatkan Manajemen SMK dengan Menerapkan Prinsip
Good Governance

Ukuran Kinerja 1 : Mengembangkan Mutu dan
Relevansi SMK (1)
1. Rintisan SMK berbasis keunggulan lokal dan/atau bertaraf
internasional:
a. 200 SMK Berstandar Internasional dan tersebar di 40% Kab/Kota
b. 300 SMK berbasis keunggulan lokal dan tersebar di 60% Kab/Kota
c. 60 SMK melaksanakan Joint Program dengan institusi Luar Negeri.
d. Prakerin luar negeri 15.000 siswa per tahun.
e. 150.000 siswa bersertifikat Internasional
f. 5000 siswa asing
2. Rintisan SMK berstandar nasional
a. 1000 SMK Berstandar Nasional yang berfungsi sebagai
TUK/Testing Center dan melaksanakan program Career Center
(CC)
b. 1.500.000 siswa bersertifikat Nasional
3. Persentase sarana dan prasarana SMK yang layak pakai (75%)
4. Setiap SMK memiliki perpustakaan

Ukuran Kinerja 1 : Mengembangkan Mutu dan
Relevansi SMK (2)
4.
5.
7.

50 % SMK yang memiliki akses listrik, menerapkan ICT Based Learning
Setiap SMK memiliki minimal 1 partner unit usaha
Siswa terbaik tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi, Nasional, dan pemenang
kompetisi keterampilan diberikan beasiswa
8. Melaksanakan kompetisi siswa tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi, Nasional,
Regional dan internasional secara reguler
9. Siswa SMK Meraih 5 Medali Emas Tingkat internasional
10. Semua SMK menerapkan standar isi dan standar kompetensi
11. 70% peserta UN mencapai nilai rata-rata 6,00
12. Satu buku teks pelajaran per siswa untuk mata pelajaran yang di-UN-kan
13. 40% siswa mempunyai score 400 TOEIC
14. 30 SMK penyelenggara Multi- Entry Multi-Exit berbasis Seamless
Education
15. Lulusan SMK 35% bekerja mandiri, 40% mendapat
pekerjaan di dalam negeri, 5% bekerja di luar negeri,
dan 20% melanjutkan

Ukuran Kinerja 2 : Perluasan dan Pemerataan
Akses dengan Tetap Memperhatikan Mutu
1.

Peningkatan daya tampung siswa baru sehingga mencapai 1,35 Juta pada
tahun 2009
2. Peningkatan kapasitas daya tampung antara 25%-100% melalui
optimalisasi sumber daya pendidikan yang ada
3. Minimal setiap Kabupaten/Kota melaksanakan 1 SMK inklusi
4. Pendidikan layanan khusus, pada semua daerah tertinggal, terpencil dan
perbatasan
5. 60% siswa miskin mendapat bantuan beasiswa
6. Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan menengah (70%)
7. 75% sarana sekolah memenuhi SNP
8. 100% gedung SMK direhab
9. Membangun 500 Unit Sekolah Baru (USB)
10. BOS di SMK mulai diterapkan tanpa meninggalkan BKM
11. Angka drop-out SMK 5% …(akses)

Ukuran Kinerja 3 : Meningkatkan Manajemen SMK
dengan Menerapkan Prinsip Good Governance
(1)
1. Semua SMK melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah
dengan baik
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Propinsi memahami dan
melaksanakan program dan kebijakan pembinaan SMK
3. 500 staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kota) mengikuti pendidikan pengembangan sistem
administrasi dan kepemimpinan
4. 100 staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kota) mengikuti pelatihan manajemen proyek
5. Terselenggaranya audit kinerja internal setahun dua kali
6. Direktorat Pembinaan SMK meraih ISO 9001-2000 tahun 2006
7. 200 SMK tersertifikasi ISO 9001-2000
8. Diterapkannya e-government di lingkungan dikmenjur mulai
tahun 2006

Ukuran Kinerja 3 : Meningkatkan Manajemen SMK
dengan Menerapkan Prinsip Good Governance
(2)
9.
10.

11.
12.

13.
14.

500 staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kota) mengikuti pelatihan TOEFL/TOIEC
500 staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kota) mengikuti pelatihan ICT sehingga mampu
mengoptimasikan fasilitas ICT dengan baik
Semua staf Direktorat dan Pembina SMK (Pusat, Propinsi,
Kabupaten/Kota) memahami proses manajemen mutu
Peningkatan peran masyarakat industri (MPKN, MPKP dan MPKD)
dalam membantu pelaksanaan prakerin dan penyaluran tamatan
melalui koordinasi secara reguler
Tersusunnya 10 paket promosi Direktorat Pembinaan SMK di media
massa, dua paket per tahun
Semua SMK memiliki komite sekolah dan berfungsi dengan baik