BAB I PENDAHULUAN Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun berbangsa dan bernegara. Melalui pendidikan yang baik dan berkualitas, akan terbentuk individu-individu yang berkarakter baik, dengan karakter individu yang baik akan terbentuk masyarakat yang baik, dan dengan karakter masyarakat yang baik, maka akan terbentuk karakter bangsa dan negara yang baik pula. Zaim (2008:14), suatu bangsa dan negara dipandang besar oleh bangsa dan negara lain bila memiliki karakter bangsa dan negara yang kuat dan kokoh.

Dewasa ini berkembang tuntutan untuk perubahan kurikulum pendidikan yang mengedepankan perlunya membangun karakter bangsa. Hal ini didasarkan pada fakta dan persepsi masyarakat tentang menurunnya kualitas sikap dan moral anak-anak atau generasi muda. Pada saat ini yang diperlukan sekarang adalah kurikulum pendidikan yang berkarakter; dalam arti kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukan karakter peserta didik. Perbaikan kurikulum merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum itu sendiri, bahwa suatu kurikulum yang berlaku harus secara terus-menerus dilakukan peningkatan dengan


(2)

mengadopsi kebutuhan yang berkembang dalam masyarakat dan kebutuhan peserta didik.

Muslich (2007:4), kurikulum merupakan alat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya sudah tentu untuk menyesuaikannya dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Dengan kurikulum yang sesuai dan tepat, maka dapat diharapkan sasaran dan tujuan pendidikan akan dapat tercapai secara maksimal.

Perubahan kurikulum pendidikan merupakan agenda yang secara rutin berlangsung dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di negara berkembang. Dewasa ini mengedepankan perlunya membangun karakter bangsa. Hal ini didasarkan pada fakta dan persepsi masyarakat tentang menurunnya kualitas sikap dan moral anak-anak atau generasi muda.Yang diperlukan sekarang adalah kurikulum pendidikan yang berkarakter; dalam arti kurikulum itu sendiri memiliki karakter, dan sekaligus diorientasikan bagi pembentukan karakter peserta didik.

Melihat perjalanan sejarah pendidikan dari dekade sebelumnya, para orang tua, secara subyektif, membuat perbandingan antara situasi pendidikan masa kini dengan situasi di mana mereka dulu mengalami pendidikan di sekolah, atas situasi, sikap, perilaku sosial anak-anak, remaja,


(3)

generasi muda sekarang, sebagian orang tua menilai terjadinya kemerosotan atau degradasi sikap atau nilai-nilai budaya bangsa. Mereka menghendaki adanya sikap dan perilaku anak-anak yang lebih berkarakter, kejujuran, memiliki integritas yang merupakan cerminan budaya bangsa, dan bertindak sopan santun dan ramah tamah dalam pergaulan keseharian. Selain itu diharapkan pula generasi muda tetap memiliki sikap mental dan semangat juang yang menjunjung tinggi etika, moral, dan melaksanakan ajaran agama.

Amri dan Ahmadi (2010:54), tujuan kurikulum adalah bagaimana membuat siswa dan guru lebih aktif dalam pembelajaran. Selain murid harus aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar, guru juga harus aktif dalam memancing kreativitas anak didiknya sehingga dialog dua arah terjadi dengan sangat dinamis. Penyelenggaraan pendidikan, di samping harus selalu direncanakan untuk mengembangkan potensi untuk meningkatkan sumber daya manusia, juga harus mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan agar memiliki karakter sebagai manusia yang berbudaya dan terdidik.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu merencanakan dan mengembangkan proses pembelajarannya, sehingga


(4)

tercipta suasana belajar yang kondusif bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, yaitu berkembangnya seluruh potensi siswa, terbentuknya karakter atau watak dan peradaban manusia yang bermartabat. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 disebutkan fungsi pendidikan adalah,

Untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Fungsi pendidikan dalam membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat sebagimana yang dipaparkan dalam Undang-Undang Sisdiknas tersebut harus mendapat perhatian yang serius dari semua penyelenggara pendidikan, utamanya sekolah sebagai lembaga formal. Fajar (1998:53) menegaskan bahwa pendidikan adalah dasar dari pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, sains, dan teknologi, menekan dan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan, serta peningkatan kualitas peradaban manusia pada umumnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan nasional memberikan amanat kepada sekolah sebagai lembaga pendidikan formal untuk menyelenggarakan proses pembelajaran yang dapat memungkinkan berkembangnya suatu budaya sosial yang melahirkan karakter (watak) dan peradaban bangsa, yang memiliki akhlak yang mulia,


(5)

berilmu yang tinggi, kecakapan hidup (life skill), kreatif, mandiri, dan berjiwa demokratis, serta bertanggung jawab.

Salah satu upaya untuk menjawab keprihatian tersebut adalah perlu diselenggarakan pendidikan karakter yang efektif di sekolah, yang melibatkan semua komponen sekolah (kepala sekolah, guru, staf) dan orang tua sebagai mitra yang baik. Untuk membangun kemitraan antara sekolah dan orang tua dibutuhkan sebuah pendekatan yang menyeluruh dan integratif, yang mengarah pada pengembangan manajemen pendidikan karakter yang efektif dalam upaya menjalin hubungan yang sinergis dan harmonis.

Keberhasilan pengembangan pendidikan karakter tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah (kepala sekolah dan guru), melainkan juga orang tua siswa. Karena pengembangan pendidikan karakter menjadi tanggung jawab bersama antara kepala sekolah, guru dan orang tua, maka masing-masing diantara mereka harus bisa memerankan diri sebagai pendukung dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan karakter. Dalam penyelenggaraan pendidikan karakter, kepala sekolah memiliki tanggung jawab dan peran yang besar, yaitu menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan dorongan, bantuan, dan keteladanan bagi guru dan anak di sekolah. Sebagai penanggung jawab terhadap pengembangan pendidikan karakter anak di sekolah, kepala sekolah juga harus memiliki kemampuan manajerial yang


(6)

mumpuni agar seluruh manajemen pendidikan karakter yang melibatkan seluruh komponen (semua warga sekolah dan orang tua) dapat di dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu pemahaman terhadap fungsi-fungsi manajemen; mulai perencanan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian serta evaluasi terhadap penyelenggakan pendidikan karakter sangat diperlukan.

Guru atau pendidik juga memiliki tanggung jawab dan tugas yang sangat besar, dimana setiap hari guru yang mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk serta memberi keteladanan secara langsung pada anak. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik karakter yang baik, Megawangi (2007:40) menjelaskan bahwa,

Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran karakter yang efektif, yaitu: (1) pembelajaran memerlukan partisipasi aktif para murid (belajar aktif), (2) setiap anak belajar dengan cara dan kecepatan berbeda, dan (3) anak-anak dapat belajar dengan efektif ketika mereka berada dalam suasana kelas yang kondusif Dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran karakter, upaya pembentukan karakter anak akan terwujud.

Peran serta orang tua dalam mendukung pengembangan karakter anak juga tidak bisa diabaikan begitu saja, mengingat orang tua merupakan pendidik karakter anak di rumah. Hubungan emosional antara orang tua dengan anak sangat memberikan pengaruh yang besar dalam proses akulturasi budaya dan kebiasaan anak dari orang tuanya. Oleh karena itu, pola pengasuhan, pengarahan, dan pendidikan anak di rumah harus selaras


(7)

dengan nilai-nilai pendidikan yang diselenggarakan di sekolah. Dengan adanya keselarasan nilai yang diperoleh oleh anak antara di sekolah dan di rumah akan menambah kemantapan hati anak dalam membentuk karakternya, dan sebaliknya, ketiadaan keselarasan yang saling mendukung akan membingungkan dan mengaburkan nilai-nilai yang akan dicerna oleh anak, sehingga karakter anak tidak berkembang dengan baik. Hal inilah yang mendasari pentingnya pelibatan orang tua dalam pendidikan karakter anak.

Menurut pengamatan peneliti, salah satu lembaga pendidikan dasar yang memiliki perhatian dalam penyelenggaraan pendidikan karakter adalah SDN Sobo Pringkuku Pacitan. Pendidikan karakter yang dikembangkan di SDN Sobo Pringkuku Pacitan adalah untuk menyikapi fenomena dekadensi moral, dengan melaksanakan misi untuk menghantarkan siswa menjadi manusia sempurna (insan kamil). Pendidikan karakter di SDN Sobo Pringkuku Pacitan bertujuan untuk menumbuhkembangkan delapan karakter di dalam diri siswa yang penuh cinta, yang meliputi; cinta Allah dan Rasul, cinta orang tua/guru, cinta sesama, cinta keunggulan, cinta diri sendiri, cinta ilmu pengetahuan dan teknologi, cinta alam sekitar, dan cinta bangsa dan negara. Pendidikan karakter di SDN Sobo Pringkuku Pacitan menggunakan pendekatan secara menyeluruh, yaitu suatu pendekatan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat sekolah, yaitu siswa, guru, kepala sekolah dan orang tua siswa. Semua dikerahkan untuk pengembangan kesadaran siswa, program strategis, dan kebijakan sekolah, program pembelajaran di kelas,


(8)

dan program kemitraan dengan orang tua. Berdasarkan pada uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, dengan judul

Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-nilai Karakter

di Sekolah Dasar Negeri So o Ke a ata Pri gkuku Ka upate Pa ita ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada konteks penelitian di atas, maka secara umum rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana ciri-ciri manajemen kurikulum dan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter diSekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

Adapun rumusan masalah penelitian secata khusus dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana ciri-ciri perencanaan kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter diSDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan? 2. Bagaimana ciri-ciri penyelenggaraan pembelajaran bermuatan nilai-nilai

karakter diSDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

3. Bagaimana ciri-ciri monitoring dan evaluasi kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah mendiskripsikan ciri-ciri manajemen kurikulum dan


(9)

pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

Adapun tujuan khususnya adalah:

1. Mendiskripsikan ciri-ciri perencanaan kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter diSDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. 2. Mendiskripsikan ciri-ciri penyelenggaraan pembelajaran bermuatan

nilai-nilai karakter diSDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. 3. Mendiskripsikan ciri-ciri monitoring dan evaluasi kurikulum pendidikan

bermuatan nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Teoritis

Secara teoritis diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, serta pengembangan teori tentang manajemen kurikulum dan pembelajaran karakter dalam upaya pembentukan karakter anak, mengingat masalah demikian masih belum tergarap secara optimal. 2. Praktis

Secara praktis, temuan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang berharga bagi:


(10)

a. Sekolah yang bersangkutan.

Temuan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah dan para guru serta wali siswa dalam mengembangkan pendidikan karakter anak di sekolah, sehingga hasilnya semakin lebih baik.

b. Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan kebijakan pendidikan karakter di sekolah-sekolah, dan juga memberikan informasi tentang penyelanggaraan kurikulum pendidikan karakter anak di sekolah yang efektif dan efisien.

c. Peneliti lainnya

Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi calon peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang manajemen kurikulum dan pembelajaran karakter anak di sekolah.


(1)

berilmu yang tinggi, kecakapan hidup (life skill), kreatif, mandiri, dan berjiwa demokratis, serta bertanggung jawab.

Salah satu upaya untuk menjawab keprihatian tersebut adalah perlu diselenggarakan pendidikan karakter yang efektif di sekolah, yang melibatkan semua komponen sekolah (kepala sekolah, guru, staf) dan orang tua sebagai mitra yang baik. Untuk membangun kemitraan antara sekolah dan orang tua dibutuhkan sebuah pendekatan yang menyeluruh dan integratif, yang mengarah pada pengembangan manajemen pendidikan karakter yang efektif dalam upaya menjalin hubungan yang sinergis dan harmonis.

Keberhasilan pengembangan pendidikan karakter tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah (kepala sekolah dan guru), melainkan juga orang tua siswa. Karena pengembangan pendidikan karakter menjadi tanggung jawab bersama antara kepala sekolah, guru dan orang tua, maka masing-masing diantara mereka harus bisa memerankan diri sebagai pendukung dalam keberhasilan penyelenggaraan pendidikan karakter. Dalam penyelenggaraan pendidikan karakter, kepala sekolah memiliki tanggung jawab dan peran yang besar, yaitu menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan dorongan, bantuan, dan keteladanan bagi guru dan anak di sekolah. Sebagai penanggung jawab terhadap pengembangan pendidikan karakter anak di sekolah, kepala sekolah juga harus memiliki kemampuan manajerial yang


(2)

mumpuni agar seluruh manajemen pendidikan karakter yang melibatkan seluruh komponen (semua warga sekolah dan orang tua) dapat di dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu pemahaman terhadap fungsi-fungsi manajemen; mulai perencanan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian serta evaluasi terhadap penyelenggakan pendidikan karakter sangat diperlukan.

Guru atau pendidik juga memiliki tanggung jawab dan tugas yang sangat besar, dimana setiap hari guru yang mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk serta memberi keteladanan secara langsung pada anak. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik karakter yang baik, Megawangi (2007:40) menjelaskan bahwa,

Guru melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran karakter yang efektif, yaitu: (1) pembelajaran memerlukan partisipasi aktif para murid (belajar aktif), (2) setiap anak belajar dengan cara dan kecepatan berbeda, dan (3) anak-anak dapat belajar dengan efektif ketika mereka berada dalam suasana kelas yang kondusif Dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran karakter, upaya pembentukan karakter anak akan terwujud.

Peran serta orang tua dalam mendukung pengembangan karakter anak juga tidak bisa diabaikan begitu saja, mengingat orang tua merupakan pendidik karakter anak di rumah. Hubungan emosional antara orang tua dengan anak sangat memberikan pengaruh yang besar dalam proses akulturasi budaya dan kebiasaan anak dari orang tuanya. Oleh karena itu, pola pengasuhan, pengarahan, dan pendidikan anak di rumah harus selaras


(3)

dengan nilai-nilai pendidikan yang diselenggarakan di sekolah. Dengan adanya keselarasan nilai yang diperoleh oleh anak antara di sekolah dan di rumah akan menambah kemantapan hati anak dalam membentuk karakternya, dan sebaliknya, ketiadaan keselarasan yang saling mendukung akan membingungkan dan mengaburkan nilai-nilai yang akan dicerna oleh anak, sehingga karakter anak tidak berkembang dengan baik. Hal inilah yang mendasari pentingnya pelibatan orang tua dalam pendidikan karakter anak.

Menurut pengamatan peneliti, salah satu lembaga pendidikan dasar yang memiliki perhatian dalam penyelenggaraan pendidikan karakter adalah SDN Sobo Pringkuku Pacitan. Pendidikan karakter yang dikembangkan di SDN Sobo Pringkuku Pacitan adalah untuk menyikapi fenomena dekadensi moral, dengan melaksanakan misi untuk menghantarkan siswa menjadi manusia sempurna (insan kamil). Pendidikan karakter di SDN Sobo Pringkuku Pacitan bertujuan untuk menumbuhkembangkan delapan karakter di dalam diri siswa yang penuh cinta, yang meliputi; cinta Allah dan Rasul, cinta orang tua/guru, cinta sesama, cinta keunggulan, cinta diri sendiri, cinta ilmu pengetahuan dan teknologi, cinta alam sekitar, dan cinta bangsa dan negara. Pendidikan karakter di SDN Sobo Pringkuku Pacitan menggunakan pendekatan secara menyeluruh, yaitu suatu pendekatan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat sekolah, yaitu siswa, guru, kepala sekolah dan orang tua siswa. Semua dikerahkan untuk pengembangan kesadaran siswa, program strategis, dan kebijakan sekolah, program pembelajaran di kelas,


(4)

dan program kemitraan dengan orang tua. Berdasarkan pada uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, dengan judul “Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-nilai Karakter di Sekolah Dasar Negeri So o Ke a ata Pri gkuku Ka upate Pa ita ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada konteks penelitian di atas, maka secara umum rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana ciri-ciri manajemen kurikulum dan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

Adapun rumusan masalah penelitian secata khusus dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana ciri-ciri perencanaan kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan? 2. Bagaimana ciri-ciri penyelenggaraan pembelajaran bermuatan nilai-nilai

karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

3. Bagaimana ciri-ciri monitoring dan evaluasi kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah mendiskripsikan ciri-ciri manajemen kurikulum dan


(5)

pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

Adapun tujuan khususnya adalah:

1. Mendiskripsikan ciri-ciri perencanaan kurikulum pendidikan bermuatan nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. 2. Mendiskripsikan ciri-ciri penyelenggaraan pembelajaran bermuatan

nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. 3. Mendiskripsikan ciri-ciri monitoring dan evaluasi kurikulum pendidikan

bermuatan nilai-nilai karakter di SDN Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Teoritis

Secara teoritis diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, serta pengembangan teori tentang manajemen kurikulum dan pembelajaran karakter dalam upaya pembentukan karakter anak, mengingat masalah demikian masih belum tergarap secara optimal. 2. Praktis

Secara praktis, temuan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang berharga bagi:


(6)

a. Sekolah yang bersangkutan.

Temuan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah dan para guru serta wali siswa dalam mengembangkan pendidikan karakter anak di sekolah, sehingga hasilnya semakin lebih baik.

b. Dinas Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan kebijakan pendidikan karakter di sekolah-sekolah, dan juga memberikan informasi tentang penyelanggaraan kurikulum pendidikan karakter anak di sekolah yang efektif dan efisien.

c. Peneliti lainnya

Temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi calon peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang manajemen kurikulum dan pembelajaran karakter anak di sekolah.


Dokumen yang terkait

Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan

0 3 6

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH Pengelolaan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas Bawah Di SDII Al Abidin Surakarta.

0 3 16

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH Pengelolaan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas Bawah Di SDII Al Abidin Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Partisipasi Kerja Guru Di Sekolah Dasar Negeri Watukarung Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 1 9

MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER DI SEKOLAH DASAR Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

1 3 18

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Di Sekolah Dasar Negeri Sobo Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 2 18

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI NGADIREJAN KECAMATAN Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 0 8

PENDAHULUAN Pengelolaan Sekolah Berbasis Mutu Di Sd Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan.

0 1 12

Pengelolaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Ngadirejan Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan

1 1 6