Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sembiran - Kecamatan Tejekula - Kabupaten Bembiran.
PENDAMPING KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN
: SEMBIRAN/DUSUN ANYAR
KECAMATAN
: TEJAKULA
KABUPATEN/KOTA
: BULELENG
NAMA MAHASISWA
: DEWA AYU WINA ARIYUNITA SUPAR
FAK/PS
: EKONOMI DAN BISNIS/MANAJEMEN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa
: Dewa Ayu Wina Ariyunita Supar
No. Mahasiswa
: 1306205058
Tanda Tangan
:
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.
Sembiran, 25 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui
Mengetahui/Menyetujui
DPL Desa Sembiran
KK Dampingan
( I Nyoman Karnata Mataram,ST,MT)
(I Wayan Sudiana)
NIP. 19650404 1997021001
Mengetahui/Menyetujui
Perbekel Desa Sembiran
(I Gede Ardipa)
NIP. 19740112 2014061002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa
Sembiran. Program ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja
Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran,
dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak I Nyoman Karnata Mataram,ST,MT, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),
yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program
KKN PPM
2. Bapak I Gede Ardipa sebagai Perbekel Desa Sembiran atas bimbingannya selama
program KKN-PPM berlangsung
3. Bapak Wayan Sudiana sekeluarga selaku keluarga dampingan yang telah menerima
penulis dengan baik dan dapat memberikan informasi secara terbuka
4. Seluruh Warga Desa Sembiran yang turut berpartisipasi dalam pelaksanaan program
KKN PPM sehingga dapat berjalan dengan lancar
5. Teman-teman kelompok
KKN PPM Periode XIII di Desa Sembiran yang telah
memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata sekian dan
terima kasih.
Sembiran, Agustus 2016
Penulis
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1
Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
merupakan suatu kegiatan intrakulikuler wajib di Universitas Udayana yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar
dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu yang menjadi fakous dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan
Pemberdayaan Masyarakat Periode XIII adalah Program Pendampingan Keluarga.
Program ini menugaskan mahasiswa untuk mendampingi keluarga miskin ataupun prasejahtera. Program Pendampingan Keluarga ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh keluarga miskin dan kemudian
memberikan solusi berkaitan dengan permasalahan yang dihadapinya.
Kegiatan Pendampingan keluarga di Desa Sembiran dilaksanakan di 4Dusun, yaitu
Dusun Dukuh,Dusun Kawanan, Dusun Kanginan, dan Dusun Anyar.Dengan jumlah
mahasiswa peserta KKN yang mencapai 15 orang maka setiap keluarga miskin yang
terpilih akan didampingi oleh satu orang mahasiswa. Kegiatan KK dampingan ini dapat
dilaksanakan pada pagi atau sore hari karena mayoritas penduduk bekerja sebagai petani
sehingga hanya berada dirumah pada pagi sebelum berkebun dan sore hari.
Penulis melaksanakan program KK dampingan ini di Dusun Anyar, Desa
Sembiran. Tahapan awal yang dilakukan adalah mencari data keluarga yang didampingi
olehKepala Dusun. Kepala Dusun kemudian mengarahkan penulis untuk mendampingi
salah satu keluarga yang membutuhkan pendampingan,yaitu keluarga Bapak Wayan
Sudiana merupakan salah satu keluarga yang membutuhkan pendampingan di Dusun
Anyar.
Keluarga Bapak Wayan Sudiana beranggotakan 5 orang.Beliau tinggal bersama
istrinya yakni Ibu Ketut Sudiana dan ketiga anaknya yang saat ini masih duduk di bangku
Sekolah Dasar.Kediaman beliau masih sangat sederhana dengan bangunan yang hanya
beralaskan tanah dan berdinding batu bata yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu kamar
tidur, tempat ganti pakaian dan dapur.Keadaan rumah beliau bisa dibilang tidak layak
untuk ditempati karena belum memiliki tempat sanitasi, hal ini cukup memprihatinkan.
Keluarga ini termasuk dalam golongan keluarga belum sejahtera yang ada di
Dusun Anyar, ini dilihat dari tingkat penghasilannya dan taraf kehidupannya yang masih
kurang. Berikut adalah data lengkap anggota keluarga Bapak Wayan Sudiana;
No
1
2
Nama
Status
Umur
Wayan
Suami/Kepala
45tahun
Sudiana
Keluarga
Ketut
Istri
Pendidikan
Pekerjaan
Tamat SD
Pekerja
Serabutan
33tahun
-
Sudiana
Mengurus
rumah
tangga dan
pekerja
serabutan
3
Kadek Redi
Anak
13 tahun
Udayana
4
Komang
Belum
Pelajar
tamat SD
Anak
10 tahun
Natalia
Belum
Pelajar
tamat SD
Dewi
5
Gede Arta
Gunawan
Anak
7 tahun
Belum
Pelajar
tamat SD
Keluarga ini hidup seadanya dengan pekerjaan Bapak Sudiana sebagai buruh
serabutan dimana kesehariannya dihabiskan dengan menggarap kebun milik orang dan
memelihara sapi orang selain itu Bapak Sudiana juga menggambil pekerjaan sampingan
seperti menjadi buruh bangunan dan istrinya selain mengurus rumah tangga, terkadang ikut
mengambil pekerjaan sampingan seperti membersihkan rumah warga. Walau tidak
memiliki ladang, Bapak Sudiana kerap menjadi petani yang dibayar harian untuk
mengurusi ladang yang berada di wilayahDusun Anyar.
Sebagai keluarga yang bisa dibilang kurang mampu, keluarga ini mengalami beberapa
permasalahan terutamanya dalam hal perekonomian keluarga.Meski demikian Bapak
Sudianaberusaha menyekolahkan ketiga anaknya.
1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga Bapak Wayan Sudiana bersumber dari kepala keluarga
dan istri.Bapak Sudiana yang berprofesi sebagai pekerja serabuta penghasilannya
tidak menentu bergantung dari banyaknya tidaknyaorang yang memerlukan jasanya.
Adapun kisaran pendapatannya yakni dari Rp 20.000,00 hingga Rp 80.000,00,
sedangkan untuk Ibu Sudiana setiap harinya mampu memperoleh penghasilan
sejumlah Rp 20.000,00 dari hasil bekerja.
Bapak Wayan Sudiana menyampaikan bahwa pendapatannya pribadi rata – rata
dalam satu bulan beliau mampu memperoleh penghasilan kurang dari Rp.
1.000.000,-; ini dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi dan sebagiannya disisihkan
untuk menyekolahkan anak – anak.
Pendapatan istrinya yang juga tidak tentu seringkali dimanfaatkan untuk
keperluan dapur dan pembelian kebutuhan pribadi lainnya.
Tabel Data Pemasukan Keluarga Dampingan
No
Jabatan
Hasil
1
Suami
< Rp 1.000.000,-/bulan
2
Istri
< Rp 500.000,-/bulan
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari – Hari
Pengeluaran Bapak Sudiana untuk kebutuhan sehari – hari tidaklah
menentu.Masalah pengeluaran tidak pernah dirundingkan bersama.Bapak
Sudiana biasanya memberikan sebagian upahnya kepada istrinya dan
menggunakan sisanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, begitu pula
dengan istrinya yang menggunakan penghasilan pribadi untuk keperluan
rumah dan pribadinya tanpa menawarkan kepada suaminya.
Setiap harinya diperkirakan keluarga ini menghabiskan dana sejumlah
Rp 35.000,00 untuk biaya makan dan dana tambahan sebesar Rp 150.000,00
tiap bulan untuk keperluan lain seperti hari raya sehingga total dalam satu
bulan diperlukan biaya sejumlah Rp 1.200.000,00 untuk kebutuhan sehari –
hari. Tidak ada alokasi dana khusus untuk membeli kebutuhan MCK
maupun kebutuhan kecil lainnya.
Suami dan istri membeli kebutuhannya sendiri, dengan uang
diperolehnya masing – masing.Begitupula dengan memberikan biaya hidup
pada ketiga orang anaknya, tidak ada sistem yang jelas dalam mengorganisir
keuangannya.
Terkadang terdapat kekurangan danadalam memenuhi kebutuhan sehari
– hari, masalah seperti ini diselesaikan dengan meminjam uang kepada
orang terdekat.
1.2.2.2 Pendidikan
Keluarga Bapak Sudiana tidak memiliki alokasi khusus untuk
pendidikan.Bapak Wayan Sudiana cukup terbantu dengan adanya program
BOS karena mengingat anak-anak Beliau masih duduk di bangku Sekolah
Dasar sehingga sejauh ini masih belum mengeluarkan biaya untuk iuran
SPP.
Untuk pembelian alat tulis biasayanya Bapak Wayan Sudiana belum
memiliki alokasi yang jelas, namun Beliau mengakui pengeluaran unuk
kebutuhan alat tulis rata-rata sekitar Rp 45.000,00 perbulan untuk ketiga
anaknya. Selain itu setiap harinya anak-anak dari keluarga Bapak Wayan
Sudiana diberikan jatah uang saku rata- rata Rp 5000,00/anak sehingga
setiap bulannya Bapak Wayan Sudiana harus menyisihkan sekitar Rp
450.000,00 namun hal ini bersifat tidak tetap.
1.2.2.3 Kesehatan
Bapak Sudiana maupun istrinya tidak pernah mengalokasikan
pendapatannya untuk dana kesehatan. Kesadaran akan menjaga kesehatan
juga masih sangat rendah. Mereka hanya berobat ke puskesmas di kala sakit
saja. Layanan kesehatan juga tidak dimanfaatkan oleh Bapak Sudiana
dikarenakan proses yang berbelit – belit dan rumit. Bapak Sudiana lebih
memilih untuk mengeluarkan lebih banyak uang pribadi daripada
menggunakan layanan Kesehatan.
1.2.2.4 Sosial dan Kehidupan Bermasyarakat
Dari segi sosial Bapak Sudiana mengakui bahwa cukup banyak dana
harus diluangkan untuk kehidupan sosialnya. Selayaknya orang Bali pada
umumnya, memang diperlukan alokasi dana untuk upacara adat maupun
acara adat lainnya. Keluarga ini memang tidak mengalokasikan dana khusus
untuk bersosialisasi (menyama braya) namun tetap saja hampir tiap
bulannya dibutuhkan untuk bidang ini.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1
Permasalahan Keluarga
2.1.1 Keuangan
Permasalahan keuangan yang dihadapi Bapak Sudiana memang nampak ringan
di permukaannya namun permasalahan yang dihadapi dapat dikategorikan sebagai
masalah yang cukup serius.Pendapatan yang diperoleh keluarga Bapak Wayan
Sudiana yang tidak tetap kadang menambah permasalahan keuangan.Ini bermuara
pada tidak terkontrolnya kestabilan pemasukan dengan pengeluaran.Apabila tidak
diselesesaikan secepatnya permasalahan akan semakin menumpuk dan membebani
keuangan keluarga kedepannya. Layaknya keluarga sederhana lainnya, Bapak
Sudiana belum mengenal pembukuan maupun pencatatan pengeluaran dan
pemasukan.
Masalah kurang baiknya manajemen keuangan ini nantinya berimbas pada
aspek kehidupan yang lain semisal pendidikan, kesehatan dan sosial. Apabila uang
dapat dikelola dengan lebih baik, kondisi keluarga ini dapat membaik. Imbas dari
kebiasaan untuk menghabiskan yang popular dengan sebutan budaya konsumtif
rupanya tidak hanya jadi bagian dari penduduk kota namun juga dapat dilihat pada
kehidupan penduduk pedesaan.
2.1.2 Pendidikan
Secara umum, kesadaran keluarga ini akan pentingnya pendidikan masih
kurang hal ini dilatarbelakangi oleh tingkat pendidikan Bapak Sudiana yang hanya
tamat SD dan Ibu Sudiana yang tidak memiliki riwayat pendidikan sama sekali
berakibat rendahnya SDM keluarga. Hal ini mengakibatkan ketiga anak Bapak
Sudiana tidak memiliki dorongan untuk berprestasi di sekolahnya dan kurang mampu
bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.
Namun kendati demikian Bapak Sudiana selaku kepala keluarga memiliki
keyakinan
bahwa
pendidikan
adalah
jalan
untuk
memperbaiki
kondisi
keluarganya.Oleh karena itu Bapak Sudiana Terus memotivasi anak-anaknya agar
terus belajar agar mempunyai bekal dimasa depan, meskipun Beliau masih belum
yakin dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai kejenjang yang lebih tinggi karena
terkendala oleh biaya pendidikan.
2.1.3 Kesehatan dan Kebersihan
Masalah kesehatan yang dialami keluarga ini tidaklah kompleks. Seperti
kebanyakan warga desa umumnya kesadaran akan pentingnya kesehatan masih
rendah. Misalnya saat bekerja beliau tidak menggunakan alat pengaman dan kondisi
rumah yang masih kotor sehingga dapat mengganggu pernafasan.
Masalah lainnya adalah ketidaktahuan keluarga ini tentang adanya jaminan
kesehatan bagi keluarga miskin dan pra sejahtera.Contoh jaminan yang dapat
dimanfaatkan keluarga ini adalah JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) dan
sampai saat ini belum diketahui kegunaan danteknis penggunaannya oleh keluarga
Bapak Sudiana.
Sehubungan dengan kesehatan, kesadaran akan kebersihan juga masih kurang,
ini membuat terdapat beberapa bagian rumah yang kurang terawat dan tidak
dimanfaatkan dengan baik. Semisal, halaman pekarangan di sekitarnya namun minim
kegunaannya dan tidak dirawat dengan baik oleh keluarganya.
2.1.4 Sosial Budaya
Masalah sosial nampaknya sangat erat dengan kehidupan bermasyarakat.
Terutama sebagai orang Bali yang diwajibkan untuk mengikuti adat istiadat dan
terlibat secara intensif dalam berbagai kegiatan religious dan komunal.
Sebagai orang Bali banyaknya kegiatan sosial atau adal istiadat yang harus
diikuti juga kerap menyita waktu pasangan suami istri ini untuk bekerja, hal ini akan
dapat mengurangi penghasilan keluarga. Selain itu juga terdapat masalah sosial
diantara lingkingan masyarakat sekitar yang masih membedakan satu sama lain
berdasarkan taraf hidupnya, hal tersebut membuat keluarga Bapak Wayan Sudiana
sedikit terkucilkan keberadaannya karena dianggap masih kurang mampu.
2.2
Masalah Prioritas
Dari masalah – masalah yang telah diinventarisasi di atas disusunlah masalah
prioritas yang telah dibantu pemecahannya selama kurang lebih satu bulan proses
pendampingan keluarga. Sesuai dengan empat bidang lingkup permasalahan yang
diuraikan di atas telah dipilih tiga yang utama untuk dijadikanbahan dalam penyusunan
program pendampingan keluarga.Penyusunan program ini dimulai pada tanggal 23 Juli
2016 disaat pembagian kelompok program pendampingan keluarga. Teknis dalam
penyusunan program yakni;
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Konsultasi mengenai pembagian Kediaman
23 Juli
16.00 –
2016
18.00
KK
Dampingan
pendampingan
dan
teknis Kepala
keluarga
ke Dusun
Kepala Dusun Anyar
Pembahasan
09.00 –
13.00
24 Juli
16.00 –
18.00
25 Juli 13.00 –
2016
Anyar
program Posko
pendampingan keluarga dengan KKN
anggota
KKN
PPM
dan PPM dan
14.00
4
sekaligus pencarian informasi Dusun
KK dampingan
2016
2
Perkenalan
masalah
Anyar
&Inventarisasi
keluarga
dengan
keluarga Bapak Wayan Sudiana
Fixing program pendampingan
keluarga dengan Bapak Wayan
Sudiana
Kediaman
Bapak
Wayan
2
Sudiana
Kediaman
Bapak
Wayan
1
Sudiana
TOTAL
9
Sesuai dengan jadwal yang diuraikan di atas terhitung sejak tanggal 26 Juli 2016
mulailah dilaksanakan beberapa program pendampingan keluarga di kediaman Bapak
Wayan Sudiana.Kegiatan terselesaikan dengan mengunjungi keluarga dampingan secara
rutin hampir setiap harinya dengan menjalankan program yang telah direncanakan
sebelumnya.
Masalah yang diprioritaskan dalam program pendampingan keluarga ini adalah
permasalahan ekonomi, pendidikan dan kesehatan& kebersihan.Prioritas ini dipilih
dikarenakan banyaknya masalah yang timbul dalam hal keuangan keluarga dan minimnya
pengetahuan serta kepedulian keluarga Bapak Wayan Sudiana terhadap pentingnya
kesehatan dan kebersihan.
Dalam bidang perekonomian masalah dengan tingkat urgensi yang paling tinggi
adalah perbaikan perekonomian keluarga dan memberikan motivasi serta pemahaman
tentang manajemen keuangan yang sederhana sehingga pengeluaran dan pemasukan dapat
diseimbangkan.
Sedangkan untuk bidang kesehatan dan kebersihan beberapa program sederhana
disusun untuk meningkatkan kesadaran keluarga akan pentingnya hidup dengan lebih sehat
dan selalu menjaga kebersihan. Pada bidang pendidikan dengan meningkatkan motivasi
dalam belajar kepada anak-anak KK Dampingan dan pemberian pemahaman kepada KK
Dampingan tentang pentingnya penyisihan dana untuk pendidikan.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1
Program
3.1.1 Pembersihan Lingkungan Rumah
Redahnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan rumah di
keluarga Bapak Wayan Sudiana membuat keadaan rumahnya nampak belum
terawat kebersihan dan kerapiannya. Kebersihan rumah yang masih kurang juga
ditakutkan akan menjadi sumber dari berbagai penyakit mengingat rumah
merupakan tempat dimana sebagian besar aktivitas dilakukan setiap harinya
sehingga disusunlah program untuk membersihkan rumahagar nampak lebih baik
dari sebelumnya dan juga untuk menumbuhkan kesadaran akan kebersihan pada
keluarga Bapak Sudiana.
3.1.2 Pemberian Alat Kebersihan
Program berikutnya dalam penanganan kebersihan yakni pengadaan alat
kebersihan berupa pemberian sapu, serok, kemoceng dan tempat sampah. Bantuan
diberikan setelah melihat keadaan alat kebersihan yang sudah tidak layak pakai lagi
apabila penggunaannya diteruskan bukannya manfaat yang diperoleh melainkan
akan menjadi sumber penyakit bagi keluarga yang bersangkutan. Maka dalam
kesempatan ini diberikanlah bantuan berupa alat kebersihan dan ditambah dengan
pemberian pemahaman bahwa alat – alat kebersihan haruslah diganti secara berkala
untuk menghindarkan pengaruh yang negatif.Hal ini bertujuan agar keluarga Bapak
Wayan Sudiana termotivasi untuk terus menjaga kebersihan rumahnya.
3.1.3 Pemberian Peralatan dan Perlengkapan MCK
Masalah kesehatan dan kebersihan diselesaikan pemberian alat dan
perlengkapan MCK.Pemberian alat dan peralatan MCK dipilih karena dalam
inventaris permasalahan masalah kesehatan menjadi salah satu yang dominan
setelah dilakukan observasi pada kondisi sarana MCK keluarga Bapak Wayan
Sudiana.Alat yang diberikan hanya berupa sikat gigi dan perlengkapan mandi
seperti sabun mandi, pasta gigi dan shampoo.
3.1.4 Pemberian Sembako
Di Desa Sembiran, khususnya di Dusun Anyar membeli sembako dengan rutin
masih susah dilakukan akibat terbatasnya pedagang dan wilayah yang jauh dari
pasar. Meskipun jarang ada kesempatan untuk membeli sembako secara lengkap
setiap harinya sembako tetaplah diperlukan.Untuk menghindari kekurangan stok,
maka diadakanlah pemberian sembako, yang disisipi juga dengan paham
pemberdayaan.Diberikan motivasi pada keluarga sasaran bahwa menyediakan
persediaan sembako dalam jumlah yang memadai jauh lebih baik daripada membeli
seadanya di saat perlu saja.Program ini sejatinya adalah awal dari program
manajemen keuangan, dengan memperkenalkan sistem stok ini keluarga Bapak
Sudiana
diharapkan
terbiasa
untuk
mengalokasikan
dananya
dengan
memperhatikan skala prioritas.
3.1.5 Pemberian Pembelajaran Tambahan
Mengingat masih rendahnya SDM keluarga Bapak wayan Sudiana dan
kurangnya waktu dan latar belakang pendidikan dari Bapak Sudiana dan Istri untuk
mengajar anak-anaknya maka disusunlah program ini.Dimana tujuan diadakan
program pemberian pelajaran tambahan agar dapat memberikan ilmu dan informasi
yang dimiliki oleh penulis selaku pendaping KK Dampingan.Dengan adanya
program ini penulis mengharapkan agar anak-anak dari KK dampingan terus
termotivasi untuk belajar dan berprestasi.
3.1.6 Pemberian Alat Tulis
Berhubungan dengan program pemberian pelajaran tambahan peulis berinisiatif
untuk memberikan alat tulis kepada anak-anak KK Dampingan.Ketika ini bertujuan
agar mereka termotivasi untuk belajar.Selain itu penulis ingin sedikit meringankan
beban Bapak Wayan Sudiana dengan membantu memberikan alat tulis seperti,
buku, pulpen dan poster-poster pendidikan.Mengingat anak-anak Bapak Sudiana
masih duduk di bangku Sekolah Dasar diharapkan hal tersebut akan cukup
membantu kegiatan pembelajarannya.
3.1.7 Manajemen Keuangan
Program terakhir adalah manajemen keuangan.Manajemen disini bukanlah
pembukuan secara rumit namun pencatatan secara sederhana tentang jumlah uang
yang masuk dan keluar dari keluarga sasaran. Dengan program ini Bapak
Sudianaakan diajak untuk melakukan pencatatan pendapatan yang diterima dan
kemudian membuat skala prioritas untuk pengeluaran uangnya. Ini diharapkan
mampu meningkatkan efisiensi penggunaan uang di keluarga sasaran.
3.2
Jadwal Kegiatan
3.2.1 Pembersihan Lingkungan Rumah
Waktu
Kegiatan
Lokasi
26
Jml
Jam
Kediaman
Juli
14.00-
201
17.00
6
27
Juli
15.00-
201
19.00
6
28
Juli
15.00 –
201
18.00
6
TOTAL
Membersihkan
Lingkungan
Rumah
Bapak
Wayan
3
Sudiana
Membersihkan
belakang
dan
halaman
pemisahan
sampah
Membersihkan
rumah
danmenata
sekaligus
merapikan rumah
Kediaman
Bapak
Wayan
4
Sudiana
Kediaman
Bapak
Wayan
3
Sudiana
10
3.2.2 Pemberian Alat Kebersihan
Waktu
29
Juli
07.00 –
09.00
201
6
16.00 –
19.00
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Kediaman
Membersihkan
pekarangan Bapak
dan mengecek alat kebersihan
Wayan
2
Sudiana
Survey harga alat kebersihan Tejakula
dan mendaftar alat kebersihan
yang diperlukan
3
30
Tejakula
Juli
14.00 – Pembelian
201
16.00
6
31
Juli
09.00 –
201
12.00
6
alat
kebersihan
2
yang akan di sumbangkan
Pembersihan
pekarangan
rumah
Penyerahan
dan
bantuan alat kebersihan
Kediaman
Bapak
Wayan
3
Sudiana
10
TOTAL
3.2.3 Pemberian Peralatan dan Perlengkapan MCK
Waktu
Kegiatan
Lokasi
4
Jam
Pemondo
Agu
20.00-
Merencanakan
stus
22.00
pendampingan
201
Agu
stus
201
6
6
Agu
stus
201
program kan
keluarga;
2
pemberian alat MCK
6
5
6
Jml
Konsultasi
15.00-
MCK
17.00
keluarga
tentang
sarana
baik
dengan
yang
Bapak
Wayan
Sudiana
12.00 –
14.00
Membuat
Bapak
Wayan
2
Sudiana
laporan Pemondo
perkembangan
dampingan
18.00 – Pembelian sikat
21.00
Kediaman
keluarga kan
gigi
dan Tejakula
perlengkapan MCK lainnya
TOTAL
2
3
9
3.2.4 Pemberian Sembako
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Kediaman
27
Juli
20.00-
Mendaftar keperluan sembako Bapak
201
21.00
keluarga
Wayan Wayan
Bapak
Sudiana
Sudiana
6
Tejakula
28A
gust
us
201
11.00–
Pembelian keperluan sembako
13.00
bersama tim KK Dampingan
6
01A
gust
16.00 – keperluan
sehari
keluarga
hari Bapak
–
Wayan Wayan
Bapak
02A
14.00 – Memilah
gust
17.00
us20
Sudiana
20.00 – Merekap keperluan sembako Pemondo
21.00
03
Agu
stus
201
10.00 –
13.00
sembako
kediaman KK Dampingan
di Bapak
Wayan
kan
untuk pembelian tahap 2
Menyerahkan
bantuan Kediaman
sembako
tentang
3
Sudiana
Kediaman
Sudiana
16
2
mengenai Kediaman
Konsultasi
us20 19.00
16
1
dan
3
1
pembahasan Bapak
kesehatan
keluarga Wayan
3
untuk penyusunan program Sudiana
lanjutan
6
03
Pemondo
Juli
20.00-
Pembuatan
201
21.00
penyerahan sembako
laporan kan
1
6
14
TOTAL
3.2.5 Pemberian Pembelajaran Tambahan
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Pemondo
09
Agu
stus
20.0022.00
201
Merencanakan
pemberian
program kan
pembelajaran
2
tambahan kepada anak KK
Dampingan
6
Mengunjungi KK Dampingan Kediaman
10A
13.00-
dan
15.00
mengenai
gust
program
dan Wayan
15.00-
pelaksanaan program bersama Bapak
17.00
dengan anak kedua Bapak Wayan
12.00 –
11
informasi Bapak
2
menyesuaikan jadwal belajar
Sudiana
Belajar
bersama
dan Kediaman
us20
16
memberikan
14.00
Agu
stus
201
15.00 –
6
17.00
2
Sudiana yaitu Natalia
Sudiana
Membuat
laporan Pemondo
perkembangan
keluarga kan
dampingan
Belajar
bersama
2
dan Kediaman
pelaksanaan program bersama Bapak
dengan anak kedua & ketiga Wayan
2
Bapak Sudiana yaitu Natalia Sudiana
& Arta
12
Agu
stus
201
Belajar
stus
201
6
dan
15.00 – pelaksanaan program bersama
17.00
dengan anak pertama Bapak
Sudiana yaitu Made Redi
6
14
Agu
bersama
Belajar
bersama
dan
15.00 – pelaksanaan program bersama
17.00
dengan
ketiga
Bapak Sudiana
TOTAL
anak-anak
Kediaman
Bapak
Wayan
2
Sudiana
Kediaman
Bapak
Wayan
2
Sudiana
14
3.2.6 Pemberian Alat Tulis
Waktu
19
07.00 –
Agu
08.00
stus
201
6
13.00 –
16.00
20
07.00 –
Agu
stus
201
09.00
Kegiatan
Lokasi
Mendaftar alat tulis yang akan
di berikan
Jml
Jam
Pemondo
kan
1
Survey harga alat tulis dan Tejakula
mendaftar
alat
tulis
yang
3
diperlukan
Membeli bantuan alat tulis
Tejakula
2
Pemondo
22.00 – Pembuatan laporan pengadaan
23.00
kan
alat tulis
6
21
1
Kediaman
Agu
stus
201
17.00 –
20.00
Penyerahan bantuan alat tulis Bapak
kepada
anak-anak
Wayan Sudiana
Bapak Wayan
3
Sudiana
6
10
TOTAL
3.2.7 Manajemen Keuangan
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Konsultasi mengenai bantuan Kediaman
24
Agu
17.00 – untuk mencatat keuangan dan Bapak
19.00
stus
201
6
25
Agu
22.00 –
23.00
pentingnya
pencatatan Wayan
keuangan
Sudiana
Menyiapkan alat pembukuan Pemondo
keuangan
keluarga
Bapak kan
Sudiana
15.00 – Memberikan konsultasi dan Kediaman
20.00
2
solusi masalah keuangan dan Bapak
1
5
perekonomian keluarga pada Wayan
stus
201
6
Bapak Wayan Sudiana dan Sudiana
istrinya
21.00 – Pembuatan laporan program Pemondo
23.00
pendampingan keluarga
TOTAL
kan
2
10
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1
Pembersihan Linkungan Rumah
Pembersihan Lingkungan Rumah dilaksanakan dalam beberapa hari berturut – turut
dan melibatkan anggota keluarga Bapak Wayan Sudiana.Pelaksanaan telah sesuai dengan
jadwal yang direncanakan sehingga kegiatan ini relatif lancar.
Lingkungan Rumah yang bersih ini menunjang kesehatan anggota keluarga
sasaran.Dalam program ini juga disempatkan untuk berbincang dan berdiskusi untuk
membahas tentang kerapian rumah dan kesehatan penghuni rumah apabila kebersihan
pekarangan dijaga dengan baik.
Hasil yang diperoleh dari program ini adalah munculnya niat untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah namun masih perlu diingatkan dengan intensif agar program
tetap berjalan.
Kendala yang dihadapi adalah mencocokkan jam untuk bertamu ke kediaman Bapak
Sudiana.
4.2
Pemberian Alat Kebersihan
Program ini berjalan relatif lancar, dengan alat yang disumbangkan berupa sapu, serok,
kemoceng dan tong sampah. Ini diberikan mengingat kurangnya kesadaran akan
pentingnya kebersihan. Serta yang lebih penting adalah penggantian alat kebersihan secara
berkala.
Hasil yang diperoleh cukup baik, ini dinilai dari respon keluarga sasaran terhadap
program yang dirancang.Namun untuk perkembangan lebih jauh belum dapat dinilai secara
spesifik mengingat singkatnya waktu pendampingan keluarga.
4.3
Pemberian Peralatan dan Perlengkapan MCK
Pelaksanaan program telah disesuaikan dengan jadwal yang direncanakan dan
program terlaksana tepat waktu. Respon dari keluarga sasaran juga cukup baik dengan
adanya pemberian dan peralatan sikat gigi dan perlengkapan MCK lainnya dan dibarengi
dengan pemberian sedikitinformasi mengenai PHBS mampu menumbuhkan kesadaran
akan pentingnya kesehatan. Namun kendalanya masih sulit memonitor apakah program
dapat terus memotivasi agar KK Dampingan untuk selalu menjaga kebersihan dan
kesehatan tubuhnya.
4.4
Pemberian Sembako
Program ini juga terlaksana dengan baik dan sudah sesuai dengan jadwalnya.Respon
yang didapat dari pengadaan sembako ini sangat positif, keluarga Bapak Sudiana
menyatakan keuangan keluarganya dapat sedikit terbantu dengan sumbangan sembako
tersebut.
Dalam memberikan sembako kesulitan terletak pada pemilihan sembako yang sesuai
untuk diberikan kepada keluarga Bapak Wayan Sudiana.Kendala lainnya terdapat pada
pembelian sembako yang dilaksanakan secara bertahap karena kendala transportasi.
4.5
Pemberian Pelajaran Tambahan
Program dilaksanakan sedikit kesulitan mengatur waktu belajar bersama kerena
berbenturan jadwal program pokok KKN PPM.Pembelajaran yang diberikan disesuaikan
dengan masing masing anak.Namun penulis memfokuskan untuk lebih memberikan
pelajaran bahasa inggris dan matematika.Kegiatan ini disambut cukup positif oleh anakanak Bapak Sudiana.
Kendalanya adalah masih sulitnya anak-anak KK Dampingan untuk bersosialisasi
dengan penulis dimana mereka masih terkesan malu-malu da kurangnya inisiatif untuk
menanyakan masalah yang mereka temukan dalam kegiatan pembelajaran disekolah.
4.6
Pemberian Alat Tulis
Program ini telah berjalan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, Anak-anak dari
KK Dampingan cukup antusias dengan adanya program ini.Setidaknya sedikit sumbangan
alat tulis ini mampu memberi motivasi kepada anak-anak KK dampingan untuk lebih giat
belajar, hal ini yang penulis rasakan karena program ini dilaksanakan bersamaan dengan
dengan program pemberian pembelajaran tambahan.
Kendalanya mencari jenis alat tulis yang cocok untuk ketiga anak-anak Bapak Sudiana
karena mereka masing masing duduk di kelas yang berbeda.
4.7
Manajemen Keuangan
Program terakhir adalah manajemen keuangan, yang terlaksana sesuai dengan
jadwal.Manajemen disini tidaklah menggunakan pembukuan yang rumit namun cukup
dengan memberikan pemahaman pada Bapak Sudiana agar lebih hati – hati dalam
pemasukan dan pengeluaran uang, salah satunya yakni dengan mencatatnya di buku yang
diberikan mahasiswa. Dengan mencatat jumlah uang yang masuk dan keluar dari pihak
suami dan itri nantinya akan muncul transparansi dengan inilah keluarga tersebut mampu
menyusun prioritas barang yang akan dibeli.
Kendala pelaksanaannya hanya terletak pada kebiasan lama Bapak Sudiana yang tidak
pernah membuat pembukuan. Kebiasaan inilah yang sangat susah dirubah dalam
pelaksanaan program.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Seluruh program pendampingan keluarga telah dijalankan dengan baik dan
sesuai dengan jadwal yang dibuat di awal penyusunan program. Terdapat
beberapa kendala seperti susahnya mencocokkan waktu dengan keluarga
dampingan dan juga susahnya merubah kebiasan yang sudah melekat di diri
mereka meskipun kebiasan tersebut tidak baik bagi dirinya sendiri dan orang lain.
5.2
Rekomendasi
Rekomendasi kepada Pemerintah daerah agar senantiasa memperbaharui
data tentang keluarga miskin dan membuat lebih banyak program pemberdayaan
masyarakat menengah ke bawah yang bertempat tinggal di daerah pedesaan.
Program pendampingan keluarga ini selayaknya terus dilanjutkan di KKN
PPM periode berikutnya hanya saja mekanisme pendampingan keluarga harus
diperjelas.Mahasiswa diberikan pegangan pelaksanaan program dan parameter
yang jelas untuk kesuksesan pelaksanaan program. Begitupula dengan pemenuhan
jam pendampingan keluarga yang sebaiknya dikurangi sehingga tidak berbenturan
dengan pelaksanaan program pokok dan program bantu.
LAMPIRAN
Gambar 1. Foto saat pemberian alat tulis
Gambar 2. Foto saat pembersihan rumah Bapak Wayan Sudiana
Gambar 3. Foto bersama saat pemberian sembako
Gambar 4. Berfoto dengan Ibu Ketut Sudiana
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN
: SEMBIRAN/DUSUN ANYAR
KECAMATAN
: TEJAKULA
KABUPATEN/KOTA
: BULELENG
NAMA MAHASISWA
: DEWA AYU WINA ARIYUNITA SUPAR
FAK/PS
: EKONOMI DAN BISNIS/MANAJEMEN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa
: Dewa Ayu Wina Ariyunita Supar
No. Mahasiswa
: 1306205058
Tanda Tangan
:
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.
Sembiran, 25 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui
Mengetahui/Menyetujui
DPL Desa Sembiran
KK Dampingan
( I Nyoman Karnata Mataram,ST,MT)
(I Wayan Sudiana)
NIP. 19650404 1997021001
Mengetahui/Menyetujui
Perbekel Desa Sembiran
(I Gede Ardipa)
NIP. 19740112 2014061002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa
Sembiran. Program ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja
Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran,
dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak I Nyoman Karnata Mataram,ST,MT, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL),
yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program
KKN PPM
2. Bapak I Gede Ardipa sebagai Perbekel Desa Sembiran atas bimbingannya selama
program KKN-PPM berlangsung
3. Bapak Wayan Sudiana sekeluarga selaku keluarga dampingan yang telah menerima
penulis dengan baik dan dapat memberikan informasi secara terbuka
4. Seluruh Warga Desa Sembiran yang turut berpartisipasi dalam pelaksanaan program
KKN PPM sehingga dapat berjalan dengan lancar
5. Teman-teman kelompok
KKN PPM Periode XIII di Desa Sembiran yang telah
memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.
Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata sekian dan
terima kasih.
Sembiran, Agustus 2016
Penulis
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1
Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)
merupakan suatu kegiatan intrakulikuler wajib di Universitas Udayana yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar
dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu yang menjadi fakous dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan
Pemberdayaan Masyarakat Periode XIII adalah Program Pendampingan Keluarga.
Program ini menugaskan mahasiswa untuk mendampingi keluarga miskin ataupun prasejahtera. Program Pendampingan Keluarga ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa
untuk mempelajari permasalahan yang dihadapi oleh keluarga miskin dan kemudian
memberikan solusi berkaitan dengan permasalahan yang dihadapinya.
Kegiatan Pendampingan keluarga di Desa Sembiran dilaksanakan di 4Dusun, yaitu
Dusun Dukuh,Dusun Kawanan, Dusun Kanginan, dan Dusun Anyar.Dengan jumlah
mahasiswa peserta KKN yang mencapai 15 orang maka setiap keluarga miskin yang
terpilih akan didampingi oleh satu orang mahasiswa. Kegiatan KK dampingan ini dapat
dilaksanakan pada pagi atau sore hari karena mayoritas penduduk bekerja sebagai petani
sehingga hanya berada dirumah pada pagi sebelum berkebun dan sore hari.
Penulis melaksanakan program KK dampingan ini di Dusun Anyar, Desa
Sembiran. Tahapan awal yang dilakukan adalah mencari data keluarga yang didampingi
olehKepala Dusun. Kepala Dusun kemudian mengarahkan penulis untuk mendampingi
salah satu keluarga yang membutuhkan pendampingan,yaitu keluarga Bapak Wayan
Sudiana merupakan salah satu keluarga yang membutuhkan pendampingan di Dusun
Anyar.
Keluarga Bapak Wayan Sudiana beranggotakan 5 orang.Beliau tinggal bersama
istrinya yakni Ibu Ketut Sudiana dan ketiga anaknya yang saat ini masih duduk di bangku
Sekolah Dasar.Kediaman beliau masih sangat sederhana dengan bangunan yang hanya
beralaskan tanah dan berdinding batu bata yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu kamar
tidur, tempat ganti pakaian dan dapur.Keadaan rumah beliau bisa dibilang tidak layak
untuk ditempati karena belum memiliki tempat sanitasi, hal ini cukup memprihatinkan.
Keluarga ini termasuk dalam golongan keluarga belum sejahtera yang ada di
Dusun Anyar, ini dilihat dari tingkat penghasilannya dan taraf kehidupannya yang masih
kurang. Berikut adalah data lengkap anggota keluarga Bapak Wayan Sudiana;
No
1
2
Nama
Status
Umur
Wayan
Suami/Kepala
45tahun
Sudiana
Keluarga
Ketut
Istri
Pendidikan
Pekerjaan
Tamat SD
Pekerja
Serabutan
33tahun
-
Sudiana
Mengurus
rumah
tangga dan
pekerja
serabutan
3
Kadek Redi
Anak
13 tahun
Udayana
4
Komang
Belum
Pelajar
tamat SD
Anak
10 tahun
Natalia
Belum
Pelajar
tamat SD
Dewi
5
Gede Arta
Gunawan
Anak
7 tahun
Belum
Pelajar
tamat SD
Keluarga ini hidup seadanya dengan pekerjaan Bapak Sudiana sebagai buruh
serabutan dimana kesehariannya dihabiskan dengan menggarap kebun milik orang dan
memelihara sapi orang selain itu Bapak Sudiana juga menggambil pekerjaan sampingan
seperti menjadi buruh bangunan dan istrinya selain mengurus rumah tangga, terkadang ikut
mengambil pekerjaan sampingan seperti membersihkan rumah warga. Walau tidak
memiliki ladang, Bapak Sudiana kerap menjadi petani yang dibayar harian untuk
mengurusi ladang yang berada di wilayahDusun Anyar.
Sebagai keluarga yang bisa dibilang kurang mampu, keluarga ini mengalami beberapa
permasalahan terutamanya dalam hal perekonomian keluarga.Meski demikian Bapak
Sudianaberusaha menyekolahkan ketiga anaknya.
1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga Bapak Wayan Sudiana bersumber dari kepala keluarga
dan istri.Bapak Sudiana yang berprofesi sebagai pekerja serabuta penghasilannya
tidak menentu bergantung dari banyaknya tidaknyaorang yang memerlukan jasanya.
Adapun kisaran pendapatannya yakni dari Rp 20.000,00 hingga Rp 80.000,00,
sedangkan untuk Ibu Sudiana setiap harinya mampu memperoleh penghasilan
sejumlah Rp 20.000,00 dari hasil bekerja.
Bapak Wayan Sudiana menyampaikan bahwa pendapatannya pribadi rata – rata
dalam satu bulan beliau mampu memperoleh penghasilan kurang dari Rp.
1.000.000,-; ini dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi dan sebagiannya disisihkan
untuk menyekolahkan anak – anak.
Pendapatan istrinya yang juga tidak tentu seringkali dimanfaatkan untuk
keperluan dapur dan pembelian kebutuhan pribadi lainnya.
Tabel Data Pemasukan Keluarga Dampingan
No
Jabatan
Hasil
1
Suami
< Rp 1.000.000,-/bulan
2
Istri
< Rp 500.000,-/bulan
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari – Hari
Pengeluaran Bapak Sudiana untuk kebutuhan sehari – hari tidaklah
menentu.Masalah pengeluaran tidak pernah dirundingkan bersama.Bapak
Sudiana biasanya memberikan sebagian upahnya kepada istrinya dan
menggunakan sisanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, begitu pula
dengan istrinya yang menggunakan penghasilan pribadi untuk keperluan
rumah dan pribadinya tanpa menawarkan kepada suaminya.
Setiap harinya diperkirakan keluarga ini menghabiskan dana sejumlah
Rp 35.000,00 untuk biaya makan dan dana tambahan sebesar Rp 150.000,00
tiap bulan untuk keperluan lain seperti hari raya sehingga total dalam satu
bulan diperlukan biaya sejumlah Rp 1.200.000,00 untuk kebutuhan sehari –
hari. Tidak ada alokasi dana khusus untuk membeli kebutuhan MCK
maupun kebutuhan kecil lainnya.
Suami dan istri membeli kebutuhannya sendiri, dengan uang
diperolehnya masing – masing.Begitupula dengan memberikan biaya hidup
pada ketiga orang anaknya, tidak ada sistem yang jelas dalam mengorganisir
keuangannya.
Terkadang terdapat kekurangan danadalam memenuhi kebutuhan sehari
– hari, masalah seperti ini diselesaikan dengan meminjam uang kepada
orang terdekat.
1.2.2.2 Pendidikan
Keluarga Bapak Sudiana tidak memiliki alokasi khusus untuk
pendidikan.Bapak Wayan Sudiana cukup terbantu dengan adanya program
BOS karena mengingat anak-anak Beliau masih duduk di bangku Sekolah
Dasar sehingga sejauh ini masih belum mengeluarkan biaya untuk iuran
SPP.
Untuk pembelian alat tulis biasayanya Bapak Wayan Sudiana belum
memiliki alokasi yang jelas, namun Beliau mengakui pengeluaran unuk
kebutuhan alat tulis rata-rata sekitar Rp 45.000,00 perbulan untuk ketiga
anaknya. Selain itu setiap harinya anak-anak dari keluarga Bapak Wayan
Sudiana diberikan jatah uang saku rata- rata Rp 5000,00/anak sehingga
setiap bulannya Bapak Wayan Sudiana harus menyisihkan sekitar Rp
450.000,00 namun hal ini bersifat tidak tetap.
1.2.2.3 Kesehatan
Bapak Sudiana maupun istrinya tidak pernah mengalokasikan
pendapatannya untuk dana kesehatan. Kesadaran akan menjaga kesehatan
juga masih sangat rendah. Mereka hanya berobat ke puskesmas di kala sakit
saja. Layanan kesehatan juga tidak dimanfaatkan oleh Bapak Sudiana
dikarenakan proses yang berbelit – belit dan rumit. Bapak Sudiana lebih
memilih untuk mengeluarkan lebih banyak uang pribadi daripada
menggunakan layanan Kesehatan.
1.2.2.4 Sosial dan Kehidupan Bermasyarakat
Dari segi sosial Bapak Sudiana mengakui bahwa cukup banyak dana
harus diluangkan untuk kehidupan sosialnya. Selayaknya orang Bali pada
umumnya, memang diperlukan alokasi dana untuk upacara adat maupun
acara adat lainnya. Keluarga ini memang tidak mengalokasikan dana khusus
untuk bersosialisasi (menyama braya) namun tetap saja hampir tiap
bulannya dibutuhkan untuk bidang ini.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1
Permasalahan Keluarga
2.1.1 Keuangan
Permasalahan keuangan yang dihadapi Bapak Sudiana memang nampak ringan
di permukaannya namun permasalahan yang dihadapi dapat dikategorikan sebagai
masalah yang cukup serius.Pendapatan yang diperoleh keluarga Bapak Wayan
Sudiana yang tidak tetap kadang menambah permasalahan keuangan.Ini bermuara
pada tidak terkontrolnya kestabilan pemasukan dengan pengeluaran.Apabila tidak
diselesesaikan secepatnya permasalahan akan semakin menumpuk dan membebani
keuangan keluarga kedepannya. Layaknya keluarga sederhana lainnya, Bapak
Sudiana belum mengenal pembukuan maupun pencatatan pengeluaran dan
pemasukan.
Masalah kurang baiknya manajemen keuangan ini nantinya berimbas pada
aspek kehidupan yang lain semisal pendidikan, kesehatan dan sosial. Apabila uang
dapat dikelola dengan lebih baik, kondisi keluarga ini dapat membaik. Imbas dari
kebiasaan untuk menghabiskan yang popular dengan sebutan budaya konsumtif
rupanya tidak hanya jadi bagian dari penduduk kota namun juga dapat dilihat pada
kehidupan penduduk pedesaan.
2.1.2 Pendidikan
Secara umum, kesadaran keluarga ini akan pentingnya pendidikan masih
kurang hal ini dilatarbelakangi oleh tingkat pendidikan Bapak Sudiana yang hanya
tamat SD dan Ibu Sudiana yang tidak memiliki riwayat pendidikan sama sekali
berakibat rendahnya SDM keluarga. Hal ini mengakibatkan ketiga anak Bapak
Sudiana tidak memiliki dorongan untuk berprestasi di sekolahnya dan kurang mampu
bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.
Namun kendati demikian Bapak Sudiana selaku kepala keluarga memiliki
keyakinan
bahwa
pendidikan
adalah
jalan
untuk
memperbaiki
kondisi
keluarganya.Oleh karena itu Bapak Sudiana Terus memotivasi anak-anaknya agar
terus belajar agar mempunyai bekal dimasa depan, meskipun Beliau masih belum
yakin dapat menyekolahkan anak-anaknya sampai kejenjang yang lebih tinggi karena
terkendala oleh biaya pendidikan.
2.1.3 Kesehatan dan Kebersihan
Masalah kesehatan yang dialami keluarga ini tidaklah kompleks. Seperti
kebanyakan warga desa umumnya kesadaran akan pentingnya kesehatan masih
rendah. Misalnya saat bekerja beliau tidak menggunakan alat pengaman dan kondisi
rumah yang masih kotor sehingga dapat mengganggu pernafasan.
Masalah lainnya adalah ketidaktahuan keluarga ini tentang adanya jaminan
kesehatan bagi keluarga miskin dan pra sejahtera.Contoh jaminan yang dapat
dimanfaatkan keluarga ini adalah JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) dan
sampai saat ini belum diketahui kegunaan danteknis penggunaannya oleh keluarga
Bapak Sudiana.
Sehubungan dengan kesehatan, kesadaran akan kebersihan juga masih kurang,
ini membuat terdapat beberapa bagian rumah yang kurang terawat dan tidak
dimanfaatkan dengan baik. Semisal, halaman pekarangan di sekitarnya namun minim
kegunaannya dan tidak dirawat dengan baik oleh keluarganya.
2.1.4 Sosial Budaya
Masalah sosial nampaknya sangat erat dengan kehidupan bermasyarakat.
Terutama sebagai orang Bali yang diwajibkan untuk mengikuti adat istiadat dan
terlibat secara intensif dalam berbagai kegiatan religious dan komunal.
Sebagai orang Bali banyaknya kegiatan sosial atau adal istiadat yang harus
diikuti juga kerap menyita waktu pasangan suami istri ini untuk bekerja, hal ini akan
dapat mengurangi penghasilan keluarga. Selain itu juga terdapat masalah sosial
diantara lingkingan masyarakat sekitar yang masih membedakan satu sama lain
berdasarkan taraf hidupnya, hal tersebut membuat keluarga Bapak Wayan Sudiana
sedikit terkucilkan keberadaannya karena dianggap masih kurang mampu.
2.2
Masalah Prioritas
Dari masalah – masalah yang telah diinventarisasi di atas disusunlah masalah
prioritas yang telah dibantu pemecahannya selama kurang lebih satu bulan proses
pendampingan keluarga. Sesuai dengan empat bidang lingkup permasalahan yang
diuraikan di atas telah dipilih tiga yang utama untuk dijadikanbahan dalam penyusunan
program pendampingan keluarga.Penyusunan program ini dimulai pada tanggal 23 Juli
2016 disaat pembagian kelompok program pendampingan keluarga. Teknis dalam
penyusunan program yakni;
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Konsultasi mengenai pembagian Kediaman
23 Juli
16.00 –
2016
18.00
KK
Dampingan
pendampingan
dan
teknis Kepala
keluarga
ke Dusun
Kepala Dusun Anyar
Pembahasan
09.00 –
13.00
24 Juli
16.00 –
18.00
25 Juli 13.00 –
2016
Anyar
program Posko
pendampingan keluarga dengan KKN
anggota
KKN
PPM
dan PPM dan
14.00
4
sekaligus pencarian informasi Dusun
KK dampingan
2016
2
Perkenalan
masalah
Anyar
&Inventarisasi
keluarga
dengan
keluarga Bapak Wayan Sudiana
Fixing program pendampingan
keluarga dengan Bapak Wayan
Sudiana
Kediaman
Bapak
Wayan
2
Sudiana
Kediaman
Bapak
Wayan
1
Sudiana
TOTAL
9
Sesuai dengan jadwal yang diuraikan di atas terhitung sejak tanggal 26 Juli 2016
mulailah dilaksanakan beberapa program pendampingan keluarga di kediaman Bapak
Wayan Sudiana.Kegiatan terselesaikan dengan mengunjungi keluarga dampingan secara
rutin hampir setiap harinya dengan menjalankan program yang telah direncanakan
sebelumnya.
Masalah yang diprioritaskan dalam program pendampingan keluarga ini adalah
permasalahan ekonomi, pendidikan dan kesehatan& kebersihan.Prioritas ini dipilih
dikarenakan banyaknya masalah yang timbul dalam hal keuangan keluarga dan minimnya
pengetahuan serta kepedulian keluarga Bapak Wayan Sudiana terhadap pentingnya
kesehatan dan kebersihan.
Dalam bidang perekonomian masalah dengan tingkat urgensi yang paling tinggi
adalah perbaikan perekonomian keluarga dan memberikan motivasi serta pemahaman
tentang manajemen keuangan yang sederhana sehingga pengeluaran dan pemasukan dapat
diseimbangkan.
Sedangkan untuk bidang kesehatan dan kebersihan beberapa program sederhana
disusun untuk meningkatkan kesadaran keluarga akan pentingnya hidup dengan lebih sehat
dan selalu menjaga kebersihan. Pada bidang pendidikan dengan meningkatkan motivasi
dalam belajar kepada anak-anak KK Dampingan dan pemberian pemahaman kepada KK
Dampingan tentang pentingnya penyisihan dana untuk pendidikan.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1
Program
3.1.1 Pembersihan Lingkungan Rumah
Redahnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan rumah di
keluarga Bapak Wayan Sudiana membuat keadaan rumahnya nampak belum
terawat kebersihan dan kerapiannya. Kebersihan rumah yang masih kurang juga
ditakutkan akan menjadi sumber dari berbagai penyakit mengingat rumah
merupakan tempat dimana sebagian besar aktivitas dilakukan setiap harinya
sehingga disusunlah program untuk membersihkan rumahagar nampak lebih baik
dari sebelumnya dan juga untuk menumbuhkan kesadaran akan kebersihan pada
keluarga Bapak Sudiana.
3.1.2 Pemberian Alat Kebersihan
Program berikutnya dalam penanganan kebersihan yakni pengadaan alat
kebersihan berupa pemberian sapu, serok, kemoceng dan tempat sampah. Bantuan
diberikan setelah melihat keadaan alat kebersihan yang sudah tidak layak pakai lagi
apabila penggunaannya diteruskan bukannya manfaat yang diperoleh melainkan
akan menjadi sumber penyakit bagi keluarga yang bersangkutan. Maka dalam
kesempatan ini diberikanlah bantuan berupa alat kebersihan dan ditambah dengan
pemberian pemahaman bahwa alat – alat kebersihan haruslah diganti secara berkala
untuk menghindarkan pengaruh yang negatif.Hal ini bertujuan agar keluarga Bapak
Wayan Sudiana termotivasi untuk terus menjaga kebersihan rumahnya.
3.1.3 Pemberian Peralatan dan Perlengkapan MCK
Masalah kesehatan dan kebersihan diselesaikan pemberian alat dan
perlengkapan MCK.Pemberian alat dan peralatan MCK dipilih karena dalam
inventaris permasalahan masalah kesehatan menjadi salah satu yang dominan
setelah dilakukan observasi pada kondisi sarana MCK keluarga Bapak Wayan
Sudiana.Alat yang diberikan hanya berupa sikat gigi dan perlengkapan mandi
seperti sabun mandi, pasta gigi dan shampoo.
3.1.4 Pemberian Sembako
Di Desa Sembiran, khususnya di Dusun Anyar membeli sembako dengan rutin
masih susah dilakukan akibat terbatasnya pedagang dan wilayah yang jauh dari
pasar. Meskipun jarang ada kesempatan untuk membeli sembako secara lengkap
setiap harinya sembako tetaplah diperlukan.Untuk menghindari kekurangan stok,
maka diadakanlah pemberian sembako, yang disisipi juga dengan paham
pemberdayaan.Diberikan motivasi pada keluarga sasaran bahwa menyediakan
persediaan sembako dalam jumlah yang memadai jauh lebih baik daripada membeli
seadanya di saat perlu saja.Program ini sejatinya adalah awal dari program
manajemen keuangan, dengan memperkenalkan sistem stok ini keluarga Bapak
Sudiana
diharapkan
terbiasa
untuk
mengalokasikan
dananya
dengan
memperhatikan skala prioritas.
3.1.5 Pemberian Pembelajaran Tambahan
Mengingat masih rendahnya SDM keluarga Bapak wayan Sudiana dan
kurangnya waktu dan latar belakang pendidikan dari Bapak Sudiana dan Istri untuk
mengajar anak-anaknya maka disusunlah program ini.Dimana tujuan diadakan
program pemberian pelajaran tambahan agar dapat memberikan ilmu dan informasi
yang dimiliki oleh penulis selaku pendaping KK Dampingan.Dengan adanya
program ini penulis mengharapkan agar anak-anak dari KK dampingan terus
termotivasi untuk belajar dan berprestasi.
3.1.6 Pemberian Alat Tulis
Berhubungan dengan program pemberian pelajaran tambahan peulis berinisiatif
untuk memberikan alat tulis kepada anak-anak KK Dampingan.Ketika ini bertujuan
agar mereka termotivasi untuk belajar.Selain itu penulis ingin sedikit meringankan
beban Bapak Wayan Sudiana dengan membantu memberikan alat tulis seperti,
buku, pulpen dan poster-poster pendidikan.Mengingat anak-anak Bapak Sudiana
masih duduk di bangku Sekolah Dasar diharapkan hal tersebut akan cukup
membantu kegiatan pembelajarannya.
3.1.7 Manajemen Keuangan
Program terakhir adalah manajemen keuangan.Manajemen disini bukanlah
pembukuan secara rumit namun pencatatan secara sederhana tentang jumlah uang
yang masuk dan keluar dari keluarga sasaran. Dengan program ini Bapak
Sudianaakan diajak untuk melakukan pencatatan pendapatan yang diterima dan
kemudian membuat skala prioritas untuk pengeluaran uangnya. Ini diharapkan
mampu meningkatkan efisiensi penggunaan uang di keluarga sasaran.
3.2
Jadwal Kegiatan
3.2.1 Pembersihan Lingkungan Rumah
Waktu
Kegiatan
Lokasi
26
Jml
Jam
Kediaman
Juli
14.00-
201
17.00
6
27
Juli
15.00-
201
19.00
6
28
Juli
15.00 –
201
18.00
6
TOTAL
Membersihkan
Lingkungan
Rumah
Bapak
Wayan
3
Sudiana
Membersihkan
belakang
dan
halaman
pemisahan
sampah
Membersihkan
rumah
danmenata
sekaligus
merapikan rumah
Kediaman
Bapak
Wayan
4
Sudiana
Kediaman
Bapak
Wayan
3
Sudiana
10
3.2.2 Pemberian Alat Kebersihan
Waktu
29
Juli
07.00 –
09.00
201
6
16.00 –
19.00
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Kediaman
Membersihkan
pekarangan Bapak
dan mengecek alat kebersihan
Wayan
2
Sudiana
Survey harga alat kebersihan Tejakula
dan mendaftar alat kebersihan
yang diperlukan
3
30
Tejakula
Juli
14.00 – Pembelian
201
16.00
6
31
Juli
09.00 –
201
12.00
6
alat
kebersihan
2
yang akan di sumbangkan
Pembersihan
pekarangan
rumah
Penyerahan
dan
bantuan alat kebersihan
Kediaman
Bapak
Wayan
3
Sudiana
10
TOTAL
3.2.3 Pemberian Peralatan dan Perlengkapan MCK
Waktu
Kegiatan
Lokasi
4
Jam
Pemondo
Agu
20.00-
Merencanakan
stus
22.00
pendampingan
201
Agu
stus
201
6
6
Agu
stus
201
program kan
keluarga;
2
pemberian alat MCK
6
5
6
Jml
Konsultasi
15.00-
MCK
17.00
keluarga
tentang
sarana
baik
dengan
yang
Bapak
Wayan
Sudiana
12.00 –
14.00
Membuat
Bapak
Wayan
2
Sudiana
laporan Pemondo
perkembangan
dampingan
18.00 – Pembelian sikat
21.00
Kediaman
keluarga kan
gigi
dan Tejakula
perlengkapan MCK lainnya
TOTAL
2
3
9
3.2.4 Pemberian Sembako
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Kediaman
27
Juli
20.00-
Mendaftar keperluan sembako Bapak
201
21.00
keluarga
Wayan Wayan
Bapak
Sudiana
Sudiana
6
Tejakula
28A
gust
us
201
11.00–
Pembelian keperluan sembako
13.00
bersama tim KK Dampingan
6
01A
gust
16.00 – keperluan
sehari
keluarga
hari Bapak
–
Wayan Wayan
Bapak
02A
14.00 – Memilah
gust
17.00
us20
Sudiana
20.00 – Merekap keperluan sembako Pemondo
21.00
03
Agu
stus
201
10.00 –
13.00
sembako
kediaman KK Dampingan
di Bapak
Wayan
kan
untuk pembelian tahap 2
Menyerahkan
bantuan Kediaman
sembako
tentang
3
Sudiana
Kediaman
Sudiana
16
2
mengenai Kediaman
Konsultasi
us20 19.00
16
1
dan
3
1
pembahasan Bapak
kesehatan
keluarga Wayan
3
untuk penyusunan program Sudiana
lanjutan
6
03
Pemondo
Juli
20.00-
Pembuatan
201
21.00
penyerahan sembako
laporan kan
1
6
14
TOTAL
3.2.5 Pemberian Pembelajaran Tambahan
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Pemondo
09
Agu
stus
20.0022.00
201
Merencanakan
pemberian
program kan
pembelajaran
2
tambahan kepada anak KK
Dampingan
6
Mengunjungi KK Dampingan Kediaman
10A
13.00-
dan
15.00
mengenai
gust
program
dan Wayan
15.00-
pelaksanaan program bersama Bapak
17.00
dengan anak kedua Bapak Wayan
12.00 –
11
informasi Bapak
2
menyesuaikan jadwal belajar
Sudiana
Belajar
bersama
dan Kediaman
us20
16
memberikan
14.00
Agu
stus
201
15.00 –
6
17.00
2
Sudiana yaitu Natalia
Sudiana
Membuat
laporan Pemondo
perkembangan
keluarga kan
dampingan
Belajar
bersama
2
dan Kediaman
pelaksanaan program bersama Bapak
dengan anak kedua & ketiga Wayan
2
Bapak Sudiana yaitu Natalia Sudiana
& Arta
12
Agu
stus
201
Belajar
stus
201
6
dan
15.00 – pelaksanaan program bersama
17.00
dengan anak pertama Bapak
Sudiana yaitu Made Redi
6
14
Agu
bersama
Belajar
bersama
dan
15.00 – pelaksanaan program bersama
17.00
dengan
ketiga
Bapak Sudiana
TOTAL
anak-anak
Kediaman
Bapak
Wayan
2
Sudiana
Kediaman
Bapak
Wayan
2
Sudiana
14
3.2.6 Pemberian Alat Tulis
Waktu
19
07.00 –
Agu
08.00
stus
201
6
13.00 –
16.00
20
07.00 –
Agu
stus
201
09.00
Kegiatan
Lokasi
Mendaftar alat tulis yang akan
di berikan
Jml
Jam
Pemondo
kan
1
Survey harga alat tulis dan Tejakula
mendaftar
alat
tulis
yang
3
diperlukan
Membeli bantuan alat tulis
Tejakula
2
Pemondo
22.00 – Pembuatan laporan pengadaan
23.00
kan
alat tulis
6
21
1
Kediaman
Agu
stus
201
17.00 –
20.00
Penyerahan bantuan alat tulis Bapak
kepada
anak-anak
Wayan Sudiana
Bapak Wayan
3
Sudiana
6
10
TOTAL
3.2.7 Manajemen Keuangan
Waktu
Kegiatan
Lokasi
Jml
Jam
Konsultasi mengenai bantuan Kediaman
24
Agu
17.00 – untuk mencatat keuangan dan Bapak
19.00
stus
201
6
25
Agu
22.00 –
23.00
pentingnya
pencatatan Wayan
keuangan
Sudiana
Menyiapkan alat pembukuan Pemondo
keuangan
keluarga
Bapak kan
Sudiana
15.00 – Memberikan konsultasi dan Kediaman
20.00
2
solusi masalah keuangan dan Bapak
1
5
perekonomian keluarga pada Wayan
stus
201
6
Bapak Wayan Sudiana dan Sudiana
istrinya
21.00 – Pembuatan laporan program Pemondo
23.00
pendampingan keluarga
TOTAL
kan
2
10
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1
Pembersihan Linkungan Rumah
Pembersihan Lingkungan Rumah dilaksanakan dalam beberapa hari berturut – turut
dan melibatkan anggota keluarga Bapak Wayan Sudiana.Pelaksanaan telah sesuai dengan
jadwal yang direncanakan sehingga kegiatan ini relatif lancar.
Lingkungan Rumah yang bersih ini menunjang kesehatan anggota keluarga
sasaran.Dalam program ini juga disempatkan untuk berbincang dan berdiskusi untuk
membahas tentang kerapian rumah dan kesehatan penghuni rumah apabila kebersihan
pekarangan dijaga dengan baik.
Hasil yang diperoleh dari program ini adalah munculnya niat untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah namun masih perlu diingatkan dengan intensif agar program
tetap berjalan.
Kendala yang dihadapi adalah mencocokkan jam untuk bertamu ke kediaman Bapak
Sudiana.
4.2
Pemberian Alat Kebersihan
Program ini berjalan relatif lancar, dengan alat yang disumbangkan berupa sapu, serok,
kemoceng dan tong sampah. Ini diberikan mengingat kurangnya kesadaran akan
pentingnya kebersihan. Serta yang lebih penting adalah penggantian alat kebersihan secara
berkala.
Hasil yang diperoleh cukup baik, ini dinilai dari respon keluarga sasaran terhadap
program yang dirancang.Namun untuk perkembangan lebih jauh belum dapat dinilai secara
spesifik mengingat singkatnya waktu pendampingan keluarga.
4.3
Pemberian Peralatan dan Perlengkapan MCK
Pelaksanaan program telah disesuaikan dengan jadwal yang direncanakan dan
program terlaksana tepat waktu. Respon dari keluarga sasaran juga cukup baik dengan
adanya pemberian dan peralatan sikat gigi dan perlengkapan MCK lainnya dan dibarengi
dengan pemberian sedikitinformasi mengenai PHBS mampu menumbuhkan kesadaran
akan pentingnya kesehatan. Namun kendalanya masih sulit memonitor apakah program
dapat terus memotivasi agar KK Dampingan untuk selalu menjaga kebersihan dan
kesehatan tubuhnya.
4.4
Pemberian Sembako
Program ini juga terlaksana dengan baik dan sudah sesuai dengan jadwalnya.Respon
yang didapat dari pengadaan sembako ini sangat positif, keluarga Bapak Sudiana
menyatakan keuangan keluarganya dapat sedikit terbantu dengan sumbangan sembako
tersebut.
Dalam memberikan sembako kesulitan terletak pada pemilihan sembako yang sesuai
untuk diberikan kepada keluarga Bapak Wayan Sudiana.Kendala lainnya terdapat pada
pembelian sembako yang dilaksanakan secara bertahap karena kendala transportasi.
4.5
Pemberian Pelajaran Tambahan
Program dilaksanakan sedikit kesulitan mengatur waktu belajar bersama kerena
berbenturan jadwal program pokok KKN PPM.Pembelajaran yang diberikan disesuaikan
dengan masing masing anak.Namun penulis memfokuskan untuk lebih memberikan
pelajaran bahasa inggris dan matematika.Kegiatan ini disambut cukup positif oleh anakanak Bapak Sudiana.
Kendalanya adalah masih sulitnya anak-anak KK Dampingan untuk bersosialisasi
dengan penulis dimana mereka masih terkesan malu-malu da kurangnya inisiatif untuk
menanyakan masalah yang mereka temukan dalam kegiatan pembelajaran disekolah.
4.6
Pemberian Alat Tulis
Program ini telah berjalan sesuai dengan jadwal yang direncanakan, Anak-anak dari
KK Dampingan cukup antusias dengan adanya program ini.Setidaknya sedikit sumbangan
alat tulis ini mampu memberi motivasi kepada anak-anak KK dampingan untuk lebih giat
belajar, hal ini yang penulis rasakan karena program ini dilaksanakan bersamaan dengan
dengan program pemberian pembelajaran tambahan.
Kendalanya mencari jenis alat tulis yang cocok untuk ketiga anak-anak Bapak Sudiana
karena mereka masing masing duduk di kelas yang berbeda.
4.7
Manajemen Keuangan
Program terakhir adalah manajemen keuangan, yang terlaksana sesuai dengan
jadwal.Manajemen disini tidaklah menggunakan pembukuan yang rumit namun cukup
dengan memberikan pemahaman pada Bapak Sudiana agar lebih hati – hati dalam
pemasukan dan pengeluaran uang, salah satunya yakni dengan mencatatnya di buku yang
diberikan mahasiswa. Dengan mencatat jumlah uang yang masuk dan keluar dari pihak
suami dan itri nantinya akan muncul transparansi dengan inilah keluarga tersebut mampu
menyusun prioritas barang yang akan dibeli.
Kendala pelaksanaannya hanya terletak pada kebiasan lama Bapak Sudiana yang tidak
pernah membuat pembukuan. Kebiasaan inilah yang sangat susah dirubah dalam
pelaksanaan program.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Seluruh program pendampingan keluarga telah dijalankan dengan baik dan
sesuai dengan jadwal yang dibuat di awal penyusunan program. Terdapat
beberapa kendala seperti susahnya mencocokkan waktu dengan keluarga
dampingan dan juga susahnya merubah kebiasan yang sudah melekat di diri
mereka meskipun kebiasan tersebut tidak baik bagi dirinya sendiri dan orang lain.
5.2
Rekomendasi
Rekomendasi kepada Pemerintah daerah agar senantiasa memperbaharui
data tentang keluarga miskin dan membuat lebih banyak program pemberdayaan
masyarakat menengah ke bawah yang bertempat tinggal di daerah pedesaan.
Program pendampingan keluarga ini selayaknya terus dilanjutkan di KKN
PPM periode berikutnya hanya saja mekanisme pendampingan keluarga harus
diperjelas.Mahasiswa diberikan pegangan pelaksanaan program dan parameter
yang jelas untuk kesuksesan pelaksanaan program. Begitupula dengan pemenuhan
jam pendampingan keluarga yang sebaiknya dikurangi sehingga tidak berbenturan
dengan pelaksanaan program pokok dan program bantu.
LAMPIRAN
Gambar 1. Foto saat pemberian alat tulis
Gambar 2. Foto saat pembersihan rumah Bapak Wayan Sudiana
Gambar 3. Foto bersama saat pemberian sembako
Gambar 4. Berfoto dengan Ibu Ketut Sudiana