Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sembiran - Kecamatan Tejekula - Kabupaten Bembiran.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : SEMBIRAN / DUSUN KAWANAN

KECAMATAN : TEJAKULA

KABUPATEN/KOTA : BULELENG

NAMA MAHASISWA : I GUSTI PUTU ADITYA SAPUTRA FAK/PS : EKONOMI DAN BISNIS / MANAJEMEN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : I Gusti Putu Aditya Saputra

No. Mahasiswa : 1306205095

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM.

Desa Sembiran, 27 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

DPL Desa Sembiran KK Dampingan

(I Nyoman Karnata Mataram, ST., MT) Wayan Sukertiyasa NIP. 19650404 1997021001 Kepala Keluarga

Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Sembiran

(I Gede Ardipa) NIP. 19740112 201406 1 002


(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan KK Dampingan di Desa Sembiran. Program ini merupakan salah satu program dari program KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat).

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi dari berbagai pihak. Sehubung dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak I Nyoman Karnata Mataram, ST., MT, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini 2. Bapak I Gede Ardipa sebagai Perbekel Desa Sembiran atas bimbingannya selama program

KKN-PPM berlangsung

3. Bapak Kepala Dusun Kawanan atas informasi dan data yang telah diberikan kepada penulis. 4. Bapak I Wayan Sukertiyasa selaku keluarga dampingan yang telah bekerja sama dengan baik

dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

5. Teman-teman kelompok KKN PPM Periode XIII di Desa Sembiran yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.

Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Akhir kata sekian dan terima kasih.

Desa Sembiran, 27 Agustus 2016


(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ……….1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ...2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ………. 6

2.1 Permasalahan Keluarga ...6

2.2 Masalah Prioritas ...7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ………... 9

3.1 Program ...9

3.2 Jadwal Kegiatan ...10

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ………... 14

4.1 Pelaksanaan ...14

4.2 Hasil ...14

BAB V PENUTUP...16

5.1 Simpulan ...16

5.2 Rekomendasi ...16


(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan suatu kegiatan intrakulikuler wajib di Universitas Udayana yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.

Disamping pelaksanaan program kelompok dengan tema yang telah ditentukan, program individu monodisipliner, dan kegiatan bantu, Universitas Udayana juga membuat suatu program khusus yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN-PPM yaitu program Pendampingan Keluarga atau KK dampingan. Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa pada lingkungan sekitarnya dimana mahasiswa harus dapat mengidentifikasi setiap permasalahan yang ada di keluarga dampingan kemudian membantu mencarikan solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut secara ilmiah. Dengan ini diharapkan terjadi peningkatan kualitas hidup dari keluarga yang didampingi.

Kegiatan Pendampingan keluarga di desa Sembiran dilaksanakan di 4 Dusun yang ada, yaitu Dusun Kawanan, Kanginan, Dukuh, dan Anyar. Kegiatan KK dampingan ini dapat dilaksanakan pada sore menjelang malam hari karena mayoritas penduduk bekerja sebagai petani sehingga hanya berada dirumah pada sore menjelang malam.

Penulis melaksanakan program pendampingan keluarga ini di Dusun Kawanan, Desa Sembiran. Tahapan awal yang dilakukan adalah mencari data keluarga yang akan didampingi ke Kepala Dusun atau Kadus. Kepala Dusun kemudian mengarahkan penulis untuk mendampingi salah satu keluarga yang membutuhkan pendampingan, yaitu keluarga Bapak I Wayan Sukertiyasa yang merupakan salah satu keluarga yang membutuhkan pendampingan di Dusun Kawanan.


(6)

Adapun Profil keluarga dampingan yang penulis dampingi adalah sebagai berikut :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan

1 Wayan Sukertiyasa Suami/Kepala Keluarga

46 SD Petani

2 Ni Wayan Puspawati Istri 43 SD Ibu rumah tangga

3 Gede Agus Mertayasa

Anak 23 SMP Wiraswasta

4. Ni Kadek Sintyadewi Anak 20 Tidak tamat SD

Ibu rumah tangga

5. Komang Indriadewi Anak 16 SMP Wiraswasta

6. I Putu Indrayana Anak 12 SMP Pelajar

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Secara keseluruhan keadaan ekonomi Bapak Sukertiyasa masih sangat kekurangan untuk memenuhi kebutuhan menyeluruh. Rumah Bapak Sukertiyasa hanya memiliki ruangan yang sangat sempit, serta untuk tidurpun memekai kasur tipis yang dapat dikatakan kurang layak menurut kelayakan sebuah hunian keluarga

1.2.1 Pendapatan Keluarga

I Wayan Sukertiyasa merupakan kepala keluarga dan seorang suami dari Ni Wayan Puspawati. Keluarga Bapak I Wayan Sukertiyasa dan Ibu Ni Wayan Puspawati tinggal di Desa Sembiran di lingkungan Dusun Kawanan. Bapak Sukertiyasa tidak memiliki pekerjaan tetap karena pekerjaannya hanya sebagai buruh yang bekerja ketika ada pekerjaan borongan yang memerlukan banyak orang. Tetapi saat ini dan untuk beberapa minggu ke depan Bapak Sukertiyasa bekerja di kebun cengkeh di desa Tajun yang baru bapak kerjakan sejak minggu lalu. Bapak Sukertiyasa tidak memiliki kebun tetapi dia memiliki beberapa keahlian yang membuatnya mendapatkan tambahan uang untuk keperluan sehari-harinya seperti


(7)

kemampuannya untuk memperbaiki barang-barang elektronik,dan juga kerap membantu pelaksanaan tajen di desa jika diperlukan. Penghasilan per bulan Bapak Sukertiyasa pun tidak menentu karena tidak setiap hari atau setiap bulan selalu ada pekerjaan borongan untuk dikerjakan tetapi diperkirakan penghasilan per bulannya adalah sekitar Rp 500.000, jumlah yang mungkin tidak banyak untuk memenuhi kebutuhan Bapak Sukertiyasa dan keluarga. Kemudian Ibu Ni Wayan Puspawati hanyalah sebagai ibu rumah tangga setelah dia menderita penyakit di bagian matanya yang menyebabkan ibu menjadi sulit melihat dan membuat penglihatannya rabun. Hal inilah yang menyebabkan dia tidak lagi mengurusi kebun orang lain yang dilakukan Ibu Puspawati sebagai pekerjaannya. Penyakit ini terjadi beberapa tahun belakangan dimana Ibu Puspawati telah memeriksa keadaan matanya kepada beberapa dokter dan rumah sakit bahkan telah melakukan pengobatan tradisional dan spiritual tetapi belum membuahkan hasil. Kini Ibu Puspawati hanya berada di rumah karena keadaan matanya yang semakin kurang baik yang membuatnya sulit untuk melakukan berbagai aktivitas baik itu untuk pekerjaan maupun untuk ngayah dalam keseharian.

Bapak Sukertiyasa merupakan tulang punggung keluarga dengan pekerjaan sebagai buruh dengan penghasilan yang belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Keadaan keluarga Bapak Sukertiyasa dan Ibu Puspawati mengalami kesulitan dikarenakan pemasukan dan pengasilan yang dimiliki hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari itupun dalam keadaan keterbatasan sedangkan anak-anaknya yang telah bekerja tidak setiap bulan mengirimkan uang kepada mereka, selain itu anak ke empat mereka juga masih menempuh pendidikan di tingkat SMP sehingga memerlukan berbagai kebutuhan sekolah seperti alat-alat tulis, seragam sekolah, dan biaya-biaya lainnya. Oleh sebab itu Bapak Sukertiyasa harus bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Tabel Sumber Penghasilan Keluarga Dampingan

No Anggota Keluarga Pemasukan Keluarga

1 Suami sekitar 500.000,-/bulan

2 Istri tidak teratur

3 Anak pertama 2.000.000,-/bulan


(8)

5. Anak ketiga 3.500.000,-/bulan

6. Anak keempat -

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran kebutuhan selama satu bulan keluarga Bapak Suartana yaitu untuk biaya kebutuhan pokok, kebutuhan sembahyang, kebutuhan MCK, kebutuhan hari raya, dan listrik. Kebutuhan pokok Bapak Suartana selama sebulan adalah sebesar kurang lebih Rp. 600.000 sedangkan kebutuhan sembahyang yang dikeluarkan adalah Rp100.000 per bulan. Sedangkan kebutuhan hari raya, Pak Suartana bisa mengeluarkan hingga Rp 300.000. Untuk kebutuhan MCK sendiri, satu bulan Pak Suartana mengeluarkan sebesar RP 50.000.

Kebutuhan Pendidikan

Keluaraga Bapak Wayan Sukertiyasa tidak memiliki alokasi khusus untuk pendidikan. Saat ini Bapak Sukertiyasa hanya menanggung satu orang anaknya yang masih sekolah di jenjang SMP, karena putra-putri lainnya telah bekerja dan menetap di Denpasar. Walaupun demikian, biaya pendidikan yang ditanggung tidak terlalu besar, hal ini didasari karena putranya mendapatkan bantuan BOS dari sekolahnya, sehingga untuk iyuran SPP anak beliau tidak membayarnya. Tetapi biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Sukertiyasa tetap ada untuk membayar biaya pembelian buku pelajaran dan alat tulis serta untuk uang saku anaknya yaitu sekitar Rp 5.000.  Kebutuhan Kesehatan

Sebagai salah satu keluarga yang terdaftar dalam kelompok Pra-Sejahtera, keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa, terdaftar dalam layanan Kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM). Walaupun demikian, ini tidak serta merta membantu pengobatan keluarga tersebut dikala sakit. Bapak Sukertiyasa maupun istrinya tidak pernah mengalokasikan pendapatannya untuk dana kesehatan.


(9)

Kesadaran akan menjaga kesehatan juga masih sangat rendah. Mereka hanya berobat ke puskesmas di kala sakit saja. Biaya pengobatan per bulannya sekitar Rp 35.000

Kebutuhan Sosial dan Lain-Lain

Dari segi sosial Bapak Suryama mengakui bahwa cukup banyak dana harus diluangkan untuk kehidupan sosialnya. Selayaknya orang Bali pada umumnya, memang diperlukan alokasi dana untuk upacara adat di desa. Keluarga ini memang tidak mengalokasikan dana khusus untuk bersosialisasi (menyama braya) namun tetap saja hampir tiap bulannya dibutuhkan untuk bidang ini. Beliau bahkan mengakui bahwa dalam kesempatan tertentu seperti rahinan dan piodalan maka pengeluaran untuk banten akan bertambah. Adapun pengeluaran tetap dalam hal sosial bermasyarakat yakni pengeluaran untuk rainan purnama tilem sebesar Rp 50.000


(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Pada tanggal 24 Juli 2016 saya melakukan perkenalan dengan KK dampingan dengan langsung mendatangi rumah Bapak Wayan Sukertiyasa dengan diantarkan oleh beberapa teman saya. Pertemuan awal saya memperkenalkan diri dengan keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa, para anggota keluarga menyambut dengan baik kedatangan saya dengan mempersilahkan saya untuk duduk dan kemudian berbincang.

2.1 Permasalahan Keluarga

Masalah-masalah yang dihadapi dalam setiap keluarga ada berbagai macam diantaranya adalah sebagai berikut :

2.1.1 Permasalahan Keuangan

Dari segi perekonomian, Bapak Sukertiyasa dan keluarga juga mengalami permasalahan. Penghasilan keluarga masih jauh untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Penghasilan dalam sebulan yang diperoleh oleh Bapak Sukertiyasa dan Istri kira-kira sebesar Rp.500.000, - Rp 1.000.000. Dengan penghasilan tersebut masih dirasakan sangat jauh dari cukup, terlebih di Desa Sembiran tuntutan akan upacara adat sangat banyak sehingga pengeluaran juga cukup besar.

Permasalahan keuangan yang dihadapi Bapak Sukertiyasa memang nampak ringan di permukaannya namun permasalahan yang dihadapi dapat dikategorikan sebagai masalah yang cukup serius. Apabila tidak diselesesaikan secepatnya permasalahan akan semakin menumpuk dan membebani keuangan keluarga kedepannya. Bapak Sukertiyasa juga belum mengenal pembukuan maupun pencatatan pengeluaran dan pemasukan.

Ibu Ni Wayan Puspawati yang tidak bekerja membuat Ibu Ni Wayan Puspawati tidak dapat membantu perekonomian keluarga. Ibu Ni Wayan Puspawati hanya bergantung dari penghasilan dari suaminya Bapak Wayan Sukertiyasa yang bekerja sebagai buruh. Namun, penghasilan yang di peroleh tidak menentu tergantung banyaknya pekerjaan yang datang dalam sebulan dan bayarannya pun berbeda pada setiap jenis pekerjaan. Sehingga, kadang penghasilan Bapak Wayan Sukertiyasa banyak dan bahkan tidak ada sama sekali.


(11)

2.1.2 Permasalahan Kesehatan dan Kebersihan

Masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa adalah semua anggota keluarga dalam keadaan sehat kecuali Ibu Ni Wayan Puspawati yang mengalami sakit dari beberapa tahun lalu serta Gede Agus Mertayasa yang mengalami sakit di bagian mata akibat kecelakaan di tempat kerja. Fasilitas kamar mandi sudah memenuhi standar dan kondisi rumah Bapak Wayan Sukertiyasa dapat dikatakan kurang layak, dan nyaman. Bapak Wayan Sukertiyasa yang tinggal dengan 2 KK kurang paham mengenai PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Ibu Ni Wayan Puspawati menderita sakit rabun di bagian mata, hal ini membuat kondisi Ibu Puspawati lemah dan tidak bisa melakukan banyak aktifitas karena terhambat dengan penglihatannya yang kurang baik serta Gede Agus Mertayasa yang baru saja melakukan operasi di bagian matanya di Rumah Sakit Sanglah Denpasar yang menghabiskan dana sekitar Rp 2.000.000 dan kini sedang menjalani rawat jalan dan belum bisa beraktifitas normal seperti sebelumnya.

2.1.3 Permasalahan Pendidikan

Tingkat pendidikan Bapak Wayan Sukertiyasa yang hanya tamat SD berakibat rendahnya SDM keluarga untuk menemani dan mengajari anak-anaknya dalam mengerjakan PR atau sekedar untuk membaca pelajaran di sekolah. Hal ini mengakibatkan anak ke empat Bapak Wayan Sukertiyasa, yaitu I Putu Indrayana tidak memiliki dorongan untuk berprestasi di sekolahnya dan lebih suka bermain ketika ada waktu luang dibandingkan belajar atau mengerjakan tugasnya.

2.1.4 Permasalahan Tempat Tinggal

Keluarga Bapak Sukertiyasa tinggal di rumah yang sempit dengan bangunan yang semi permanen atau bedeg. Hal ini membuat angin masuk kerumah, sehingga malam hari keadaan rumah sangat dingin. Tempat tinggal yang di tempati oleh Bapak Sukertiyasa menggunakan atap berupa seng, dan di bagian dinding atau tembok masih menggunakan triplek-triplek dan seng yang di buat sedemikian rupa dan disusun menjadi sebuah dinding rumah.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan masalah yang diuraikan diatas, kemudian diprioritaskan masalah-masalah yang akan dipecahkan terlebih dahulu. Dari keempat identifikasi masalah maka yang akan diutamakan untuk dicari solusi pemecahannya adalah masalah pekerjaan, keuangan, kesehatan dan kebersihan, kemudian pendidikan.


(12)

2.2.1 Keuangan

Masalah pekerjaan merupakan prioritas berikutnya untuk dipecahkan mengingat pekerjaan secara langsung dan nyata mempengaruhi pola hidup keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa. Hasil dari pekerjaan yang tidak menentu dapat memperburuk perekonomian keluarga, sedangkan kebutuhan keluarga masih tetap sama bahkan semakin bertambah. Maka perlu ditemukan sebuah pekerjaan yang masih bisa menunjang perekonomian keluarga.

Masalah keuangan pada dasarnya merupakan akibat dari masalah pekerjaan. Jika masalah pekerjaan sudah dapat dicari solusinya, kemungkinan besar masalah keuangan akan dapat terselesaikan. Permasalahan berikutnya adalah bagaimana keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa bisa mengelola keuangan keluarga sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menunjang masa depan keluarga.

2.2.2 Tempat Tinggal

Masalah tempat tinggal ini perlu juga diperhatikan karena tempat tinggal ataupun rumah merupakan tempat segala kegiatan keluarga berlangsung, sehingga keadaan rumah yang baik, bersih dan nyaman sangat diperlukan oleh keluarga Bapak Sukertiyasa. Agar keluarga dapat memiliki kesehatan yang baik, dengan lingkungan yang baik pula. Sehingga jika dimungkinkan agar dilakukan pembenahan dan perbaikan pada kondisi rumah, baik dari segi bahan bangunan, serta kebersihan dan kerapian dari barang-barang di dalam rumah itu sendiri

2.2.3 Kesehatan dan Kebersihan Keluarga

Mengenai masalah kesehatan dan kebersihan terutama pola hidup bersih dan sehat agar tetap dapat dipertahankan. Sebaiknya, dari peran aparat desa untuk dapat mengadakan program puskesmas keliling sehingga masyarakat yang lokasinya jauh dari Puskesmas Pembantu (PUSTU) dapat terjamin kesehatannya. Sehingga kualitas kesehatan dan kebersihan masyarakat desa Sembiran dapat terjamin dan terjaga.

2.2.4 Pendidikan

Masalah pendidikan adalah kurangnya motivasi dari orang tua terhadap anak Bapak Wayan Sukertiyasa yang masih duduk di bangku SMP untuk berprestas dan kurangnya pelajaran untuk mengasah kemampuan soft skill anak Bapak Wayan Sukertiyasa untuk dapat bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar agar I Putu Indrayana dapat lebih memanfaatkan waktu luangnya dengan melakukan hal-hal yang berguna, misalnya, dengan mengikut sertakan I Putu Indrayana kegiatan tabuh yang sering diadakan tiap minggu di balai banjar.


(13)

(14)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Setelah menjelaskan berbagai masalah-masalah yang sudah diidentifikasi, selanjutnya masalah-masalah tersebut dicari solusi pemecahannya. Solusi pemecahan masalah dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dan kemampuan keluarga yang dampingi. Solusi dan alternatif yang diusulkan berupa program-program sederhana.

3.1.1 Kesehatan

Permasalahan kesehatan ini dapat dipecahkan dengan beberapa cara sederhana: 1) Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa memerlukan penyuluhan tentang hidup sehat kepada masing-masing anggota keluarga. Sehingga kualitas kesehatan dapat ditingkatkan. Lingkungan tempat tinggal yang bersih akan berimbas pula terhadap kesehatan. Bentuk nyata yang pertama kali dilakukan adalah membersihkan dan merapikan rumah.

2.) Memberikan bantuan berupa alat-alat MCK agar memastikan kebersihan dan kesehatan dari keluarga dampingan.

3.1.2 Pendidikan

Untuk membantu anak ke empat Bapak Wayan Sukertiyasa yang masih duduk di bangku SMP untuk memahami pelajaran adalah dengan memberikan pelajaran tambahan apabila ada yang masih tidak dimengerti. Selain itu, menyarankan untuk anaknya ikut serta dalam kegiatan kepemudaan dan organisasi sehingga dapat lebih bersosialisasi dan meningkatkatkan soft skillnya dan memanfaatkan waktu luang yang dimiliki.

3.1.3 Tempat Tinggal

Masalah tempat tinggal dapat diberikan solusi dengan mendata KK Dampingan yaitu Bapak Sukertiyasa sebagai KK miskin kepada Kepala Dusun Kawanan dan Kepala Desa Sembirn yang memerlukan bantuan berupa Program Bedah Rumah kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng ataupun Pemerintah Provinsi Bali agar kondisi tempat tinggal Bapak Sukertiyasa dapat lebih baik dan membuat kenyamanan dan kesehatan keluarga tetap terjaga.


(15)

3.1.4 Keuangan

Masalah keuangan dalam keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa biasanya terjadi apabila ada kebutuhan mendesak yang tiba-tiba. Keluarga Ibu Ni Kadek Mertayani tidak mempunyai tabungan untuk cadangan pengeluaran yang tiba-tiba. Anak-anak Bapak Wayan Sukertiyasa yang telah bekerja dan tinggal di Denpasar dan Badung juga tidak selalu dapat mengirimkan uang ketika ada kebutuhan mendadak serta anak ke empat nya yang masih berusia sekolah juga memerlukan biaya lebih lanjut untuk pendidikan di masa depan. Sehingga perlu dicanangkan adanya tabungan sejak dini dengan cara menyisihkan sedikit penghasilan dari Bapak Wayan Sukertiyasa. Tabungan tersebut nantinya apabila mencukupi dapat dijadikan modal untuk pengadaan modal toko dan mengembangkan usaha tersebut. Pentingnya menabung harus diberitahukan juga kepada Indrayana agar ia bisa menyisihkan sedikit uang sakunya untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya.

Kemudian dapat juga dengan mendapatkan hasil tambahan dengan mencoba membuka menjual canang di dekat rumahnya, dengan begitu dapat membantu ekonomi keluarga. Selama ini Ibu Ni Wayan Puspawati hanya membuat canang untuk kebutuhan pribadi sehingga diharapkan dengan menjual canang dapat meningkatkan kualitas perekonomian keluarga. Apalagi di daerah tersebut masih jarang yang menjual canang. Karena canang setiap saat akan dibutuhkan oleh masyarkat sekitar. Selain itu dapat juga membuka tempat reparasi alat-alat elektronik.

Program terakhir adalah manajemen keuangan. Manajemen disini bukanlah pembukuan secara rumit namun pencatatan secara sederhana tentang jumlah uang yang masuk dan keluar dari keluarga sasaran. Selama ini Bapak Sukertiyasa tidak pernah mencatat berapa pengeluaran dan pendapatan beliau, sehingga pendapatannya kebanyakan terbuang sia-sia. Dengan program ini Bapak Sukertiyasa akan diajak untuk melakukan pencatatan jumlah uang yang diterima dan kemudian membuat skala prioritas untuk pengeluaran uangnya. Ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi penggunaan uang di keluarga sasaran.

3.2 JADWAL KEGIATAN

Hari/ Tanggal Waktu Masalah Kegiatan

1. Sabtu, 23 Juli 2016

14.00 – 18.00 WITA

Mencari data Keluarga Kurang Mampu yang

Berkunjung ke Kepala Dusun untuk menanyakan


(16)

direkomendasikan sebagai KK Dampingan.

keluarga mana yang direkomendasikan untuk menjadi KK dampingan mahasiswa KKN di Dusun Kawanan

2. Minggu, 24 Juli 2016

15.00 – 19.00 WITA

Mensurvei rumah KK dampingan dan Perkenalan dengan KK Dampingan

Mencari alamat rumah KK dampingan dan Berkenalan dan berbincang-bincang dengan KK Dampingan sekaligus sosialisasi program 3. Selasa, 26

Juli 2016

13.00 - 17.00 WITA

Membuat draft pertanyaan

Persiapan draft pertanyaan dan laporan KK Dampingan 4. Kamis, 28

Juli 2016

14.00 - 19.00 WITA

Mengidentifikasi permasalahan keluarga

Berbincang-bincang dengan KK Dampingan untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi

5. Jumat, 29 Juli 2016

16.00 – 20.00 WITA

Pendataan profil KK Dampingan

Berbincang-bincang dan mencatat profil KK Dampingan

6. Sabtu, 30 Juli 2016

09.00 – 14.00 WITA

Membantu kegiatan KK dampingan

Membantu KK Dampingan membersihkan pekarangan rumah.

7. Selasa, 02 Agustus 2016

10.00 – 14.00 WITA

Pendekatan dengan KK Dampingan

Berbincang-bincang tentang pengalaman hidup

8. Sabtu, 06 Agustus 2016

13.00 – 19.00 WITA

Mengidentifikasi pendapatan KK Dampingan

Membantu KK Dampingan membuat canang dan berbincang-bincang dengan KK Dampingan


(17)

9. Rabu ,10 Agustus 2015

10.00 – 15.00 WITA

Pendekatan dengan KK Dampingan

Membantu membersihkan dan menata pekarangan rumah serta berkumpul dan berbincang-bincang di rumah KK Dampingan

10. Jumat, 12 Agustus 2016

13.00 – 15.00 WITA

Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan

Berbincang - bincang mengenai kesulitan yang dihadapi oleh KK Dampingan dan berusaha untuk menemukan solusinya secara bersama-sama

11. Sabtu, 13 Agustus 2016

11.00 – 17.00 WITA

Mengikuti keseharian keluarga dampingan

Berkunjung ke kebun tempat bekerja keluarga dampingan Di desa Tajun

12. Senin ,15 Agustus 2016

12.00 – 17.00 WITA

Mencari solusi untuk masalah pekerjaan

Berbincang – bincang serta memberi saran kepada KK Dampingan untuk menyediakan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat.

13. Jumat, 19 Agustus 2016

15.00 – 20.00 WITA

Memberikan pelajaran tambahan kepada anak anak

Melakukan pendekatan dengan anak-anak KK Dampingan.

14. Minggu, 21 Agustus 2016

08.00 – 18.00 WITA

Mengikuti keseharian keluarga dampingan

Berkunjung ke kebun tempat bekerja keluarga dampingan Di desa Tajun

15. Senin, 22 Agustus 2015

10.00 – 17.00 WITA

Mengidentifikasi perekonomian

Berkunjung dan berbincang-bincang dengan Bapak Sukertiyasa dan Ibu Puspawati dan berdiskusi untuk membuat tempat reparasi


(18)

barang-barang elektronik dan menjual canang.

16. Rabu, 24 Agustus 2016

13.00 – 18.00 WITA

Memberikan solusi

kepada KK

Dampingan

Berbincang-bincang dengan KK Dampingan untuk memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan KK Dampingan

17. Kamis, 25 Agustus 2016

12.00 – 17.00 WITA

Melakukan

pengecekan kesehatan

Bersama dengan teman KKN yang berasal dari Fakultas Kedokteran melakukan pengecekan kesehatan KK Dampingan

18. Jumat, 26 Agustus 2016

13.00 – 17.00 WITA

Memberikan sumbangan dan perpisahan

Berbincang-bincang serta memberikan bantuan berupa sumbangan sembako dan alat-alat tulis yang diharapkan dapat sedikit membantu KK Dampingan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekaligus

perpisahan dengan keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa serta keluarga dan berharap solusi yang diberikan dapat membantu KK dampingan untuk mengatasi masalah yang di hadapai


(19)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Pelaksanaan

Program Pendampingan Keluarga yang dilaksanakan selama program KKN PPM berjalan di Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng. Program Pendampingan Keluarga dilakukan dengan mengunjungi rumah KK Dampingan, berdiskusi terkait permasalahan keluarga, mendampingi anak-anaknya dengan memberikan pelajaran tambahan, membantu keluarga berkebun, membantu keluarga menata pekarangan rumah, serta memberikan sumbangan sembako dan buku.

Adapun Program Pendampingan Keluarga yang telah dilaksanakan, yakni sebanyak 90 jam, yakni dengan berdiskusi, mendampingi keluarga, serta membantu keluarga sehari-hari. Ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi keluarga, baik permasalahan pekerjaan, ekonomi keluarga, pendidikan, dan lain sebagainya. Dari berbagai permasalahan yang ditemui, dilaksanakan diskusi untuk mencari solusi yang dapat meringankan permasalahan yang dihadapi keluarga.

4.2Hasil

Selama Program Pendampingan Keluarga terlaksana, ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa, baik permasalahan pekerjaan, ekonomi keluarga, pendidikan, dan sebagainya. Adapun hasil dari pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

4.2.1 Bidang Kesehatan

Hasil dari program dan solusi yang diajukan kepada keluarga dampingan, Bapak Sukertiyasa mengenai permasalahan di bidang kesehatan adalah diharapkan kondisi kesehatan dan kebersihan keluarga menjadi lebih baik serta tidak lagi sering mengalami sakit karena telah diberikan pengetahuan dan pembelajaran mengenai Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna menunjang kesehatan keluarga.


(20)

4.2.2 Tempat Tinggal

Hasil dari program dan solusi yang diajukan kepada keluarga dampingan, Bapak Sukertiyasa mengenai permasalahan tempat tinggal adalah telah mulai didata dan diurus mengenai KK yang memerlukan adanya program bedah rumah dan setelah itu akan diajukan kepada Kades untuk direkomendasikan kemudian kepada Pemerintah Kabupaten.

4.2.3 Bidang Pendidikan

Hasil dari program dan solusi yang diajukan kepada keluarga dampingan, Bapak Sukertiyasa mengenai permasalahan di bidang pendidikan adalah diharapkan nantinya agar Putu Indrayana agar lebih berbakat dan memiliki talenta yang dapat membantunya saat bekerja nanti karena memiliki skill di bidang organisasi, pendidikan formal dan seni. 4.2.4 Bidang Keuangan

Hasil dari program dan solusi yang diajukan kepada keluarga dampingan, Bapak Sukertiyasa mengenai permasalahan di bidang keuangan adalah diharapkan kondisi ekonomi keluarga dampingan menjadi lebih baik dengan adanya uang tambahan atau adanya pemasukan lain dari berjualan canang atau membuka tempat perbaikan barang-barang elektronik sehingga pemasukan keuangan keluarga bertambah.

4.3 Kendala

Adapun kendala – kendala yang dialami saat melaksanakan program KK dampingan di keluarga Bapak Sukertiyasa, Dusun Kawanan, Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng adalah sulitnya menyesuaikan waktu pertemuan dengan kepala keluarga yaitu, Bapak Sukertiyasa. Hal ini disebabkan karena padatnya program kerja mahasiswa di Desa Sembiran, sehingga agak sulit untuk melakukan pertemuan dengan Bapak Sukertiyasa serta pekerjaan bapak sebagai petani atau buruh menyebabkan hanya bisa bertemu di sore hari.


(21)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari kunjungan yang telah penulis lakukan sebagai mahasiswa pendamping di keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa selama melakukan Kegiatan KKN PPM di Dusun Kawanan, Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng sebagai mahasiswa pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Masalah perekonomian keluarga merupakan masalah yang paling mempengaruhi kesejahteraan hidup dari keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa dan Ibu Ni Wayan Puspawati karena penghasilan keluarga ini hanya dari pekerjaan tidak tetap. Hal ini di karenakan Bapak Wayan Sukertiyasa bekerja sebagai buruh yang tidak selalu terdapat panggilan kerja, dan Ibu Puspawati yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga.

2. Untuk masalah yang lainnya, seperti tempat tinggal, terdapat masalah dimana ruangan yang dindingnya terbuat dari susunan seng dan triplek, sehingga angin mudah masuk yang membuat suasana di ruangan dingin terutama pada malam hari dan rumah masih beralaskan semen

5.2Rekomendasi

Dari kesimpulan serta kunjungan yang telah penulis lakukan sebagai mahasiswa pendamping pada keluarga Bapak I Wayan Sukertiyasa selama melakukan Kegiatan KKN PPM di Dusun Kawanan, Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, penulis sebagai mahasiswa pendamping dapat memberikan beberapa saran tindak lanjut sebagai berikut :

1. Dalam hal perekonomian keluarga atau untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya, penulis menyarankan kepada Ibu Ni Wayan Puspawati untuk dapat menjual canang atau kembali bekerja untuk mengurus kebun orang lain. Diharapkan dengan menjual canang atau kembali bekerja untuk mengurus kebun orang lain akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus membantu suaminya.

2. Keluarga perlu untuk mengetahui informasi mengenai kesehatan dan kebersihan/sanitasi sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.


(22)

LAMPIRAN

Gambar 1.

Foto kondisi rumah dan pekarangan Bapak Wayan Sukertiyasa di Dusun Kawanan

Gambar 3.

Foto kondisi rumah bagian dalam Bapak Wayan Sukertiyasa di Dusun Kawanan Gambar 2.

Foto kondisi dapur Bapak Wayan Sukertiyasa di Dusun Kawanan


(23)

Gambar 5.

Foto saat berbincang-bincang dengan Ibu

Gambar 5. Foto saat berbincang-bincang dengan Ibu Puspawati, istri dari Bapak Wayan

Sukertiyasa Gambar 4. Foto saat berada di kebun

membantu pekerjaan Bapak Wayan Sukertiyasa yaitu memetik cengkeh di

Desa tajun

Gambar 6. Foto saat berbincang-bincang dengan Bapak Wayan Sukertiyasa mengenai masalah prekonomian keluarga

Gambar 6 Foto saat berbincang-bincang dengan Bapak Wayan Sukertiyasa mengenai

masalah perekonomian keluarga

Gambar 7 Foto saat memeriksa kesehatan Ibu Puspawati, istri dari Bapak Wayan Sukertiyasa

Gambar 8 Foto saat memberikan sumbangan

kepada Bapak Wayan Sukertiyasa dan keluarga


(1)

menjual canang. 16. Rabu, 24

Agustus 2016

13.00 – 18.00 WITA

Memberikan solusi

kepada KK

Dampingan

Berbincang-bincang dengan KK Dampingan untuk memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan KK Dampingan

17. Kamis, 25 Agustus 2016

12.00 – 17.00 WITA

Melakukan

pengecekan kesehatan

Bersama dengan teman KKN yang berasal dari Fakultas Kedokteran melakukan pengecekan kesehatan KK Dampingan

18. Jumat, 26 Agustus 2016

13.00 – 17.00 WITA

Memberikan sumbangan dan perpisahan

Berbincang-bincang serta memberikan bantuan berupa sumbangan sembako dan alat-alat tulis yang diharapkan dapat sedikit membantu KK Dampingan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekaligus

perpisahan dengan keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa serta keluarga dan berharap solusi yang diberikan dapat membantu KK dampingan untuk mengatasi masalah yang di hadapai


(2)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Pelaksanaan

Program Pendampingan Keluarga yang dilaksanakan selama program KKN PPM berjalan di Desa Sembiran, Tejakula, Buleleng. Program Pendampingan Keluarga dilakukan dengan mengunjungi rumah KK Dampingan, berdiskusi terkait permasalahan keluarga, mendampingi anak-anaknya dengan memberikan pelajaran tambahan, membantu keluarga berkebun, membantu keluarga menata pekarangan rumah, serta memberikan sumbangan sembako dan buku.

Adapun Program Pendampingan Keluarga yang telah dilaksanakan, yakni sebanyak 90 jam, yakni dengan berdiskusi, mendampingi keluarga, serta membantu keluarga sehari-hari. Ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi keluarga, baik permasalahan pekerjaan, ekonomi keluarga, pendidikan, dan lain sebagainya. Dari berbagai permasalahan yang ditemui, dilaksanakan diskusi untuk mencari solusi yang dapat meringankan permasalahan yang dihadapi keluarga.

4.2Hasil

Selama Program Pendampingan Keluarga terlaksana, ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa, baik permasalahan pekerjaan, ekonomi keluarga, pendidikan, dan sebagainya. Adapun hasil dari pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

4.2.1 Bidang Kesehatan

Hasil dari program dan solusi yang diajukan kepada keluarga dampingan, Bapak Sukertiyasa mengenai permasalahan di bidang kesehatan adalah diharapkan kondisi kesehatan dan kebersihan keluarga menjadi lebih baik serta tidak lagi sering mengalami sakit karena telah diberikan pengetahuan dan pembelajaran mengenai Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) guna menunjang kesehatan keluarga.


(3)

Hasil dari program dan solusi yang diajukan kepada keluarga dampingan, Bapak Sukertiyasa mengenai permasalahan tempat tinggal adalah telah mulai didata dan diurus mengenai KK yang memerlukan adanya program bedah rumah dan setelah itu akan diajukan kepada Kades untuk direkomendasikan kemudian kepada Pemerintah Kabupaten.

4.2.3 Bidang Pendidikan

Hasil dari program dan solusi yang diajukan kepada keluarga dampingan, Bapak Sukertiyasa mengenai permasalahan di bidang pendidikan adalah diharapkan nantinya agar Putu Indrayana agar lebih berbakat dan memiliki talenta yang dapat membantunya saat bekerja nanti karena memiliki skill di bidang organisasi, pendidikan formal dan seni.

4.2.4 Bidang Keuangan

Hasil dari program dan solusi yang diajukan kepada keluarga dampingan, Bapak Sukertiyasa mengenai permasalahan di bidang keuangan adalah diharapkan kondisi ekonomi keluarga dampingan menjadi lebih baik dengan adanya uang tambahan atau adanya pemasukan lain dari berjualan canang atau membuka tempat perbaikan barang-barang elektronik sehingga pemasukan keuangan keluarga bertambah.

4.3 Kendala

Adapun kendala – kendala yang dialami saat melaksanakan program KK dampingan di keluarga Bapak Sukertiyasa, Dusun Kawanan, Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng adalah sulitnya menyesuaikan waktu pertemuan dengan kepala keluarga yaitu, Bapak Sukertiyasa. Hal ini disebabkan karena padatnya program kerja mahasiswa di Desa Sembiran, sehingga agak sulit untuk melakukan pertemuan dengan Bapak Sukertiyasa serta pekerjaan bapak sebagai petani atau buruh menyebabkan hanya bisa bertemu di sore hari.


(4)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari kunjungan yang telah penulis lakukan sebagai mahasiswa pendamping di keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa selama melakukan Kegiatan KKN PPM di Dusun Kawanan, Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng sebagai mahasiswa pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Masalah perekonomian keluarga merupakan masalah yang paling mempengaruhi kesejahteraan hidup dari keluarga Bapak Wayan Sukertiyasa dan Ibu Ni Wayan Puspawati karena penghasilan keluarga ini hanya dari pekerjaan tidak tetap. Hal ini di karenakan Bapak Wayan Sukertiyasa bekerja sebagai buruh yang tidak selalu terdapat panggilan kerja, dan Ibu Puspawati yang hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga.

2. Untuk masalah yang lainnya, seperti tempat tinggal, terdapat masalah dimana ruangan yang dindingnya terbuat dari susunan seng dan triplek, sehingga angin mudah masuk yang membuat suasana di ruangan dingin terutama pada malam hari dan rumah masih beralaskan semen

5.2Rekomendasi

Dari kesimpulan serta kunjungan yang telah penulis lakukan sebagai mahasiswa pendamping pada keluarga Bapak I Wayan Sukertiyasa selama melakukan Kegiatan KKN PPM di Dusun Kawanan, Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, penulis sebagai mahasiswa pendamping dapat memberikan beberapa saran tindak lanjut sebagai berikut :

1. Dalam hal perekonomian keluarga atau untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarganya, penulis menyarankan kepada Ibu Ni Wayan Puspawati untuk dapat menjual canang atau kembali bekerja untuk mengurus kebun orang lain. Diharapkan dengan menjual canang atau kembali bekerja untuk mengurus kebun orang lain akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga sekaligus membantu suaminya.

2. Keluarga perlu untuk mengetahui informasi mengenai kesehatan dan kebersihan/sanitasi sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.


(5)

Gambar 1.

Foto kondisi rumah dan pekarangan Bapak Wayan Sukertiyasa di Dusun Kawanan

Gambar 3.

Foto kondisi rumah bagian dalam Bapak Wayan Sukertiyasa di Dusun Kawanan Gambar 2.

Foto kondisi dapur Bapak Wayan Sukertiyasa di Dusun Kawanan


(6)

Gambar 5.

Foto saat berbincang-bincang dengan Ibu

Gambar 5. Foto saat berbincang-bincang dengan Ibu Puspawati, istri dari Bapak Wayan

Sukertiyasa Gambar 4. Foto saat berada di kebun

membantu pekerjaan Bapak Wayan Sukertiyasa yaitu memetik cengkeh di

Desa tajun

Gambar 6. Foto saat berbincang-bincang dengan Bapak Wayan Sukertiyasa mengenai masalah prekonomian keluarga

Gambar 6 Foto saat berbincang-bincang dengan Bapak Wayan Sukertiyasa mengenai

masalah perekonomian keluarga

Gambar 7 Foto saat memeriksa kesehatan Ibu Puspawati, istri dari Bapak Wayan Sukertiyasa

Gambar 8 Foto saat memberikan sumbangan

kepada Bapak Wayan Sukertiyasa dan keluarga