Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kehamilan Usia Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani VI.
TESIS
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEHAMILAN USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KINTAMANI I DAN
PUSKESMAS KINTAMANI VI
DEWI APRELIA MERIYANI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
(2)
2
TESIS
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEHAMILAN USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KINTAMANI I DAN
PUSKESMAS KINTAMANI VI
DEWI APRELIA MERIYANI NIM: 1492161017
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
(3)
3
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEHAMILAN USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KINTAMANI I DAN
PUSKESMAS KINTAMANI VI
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana, Universitas Udayana
DEWI APRELIA MERIYANI NIM: 1492161017
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
(4)
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL: 1 Agustus 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH dr. Desak Putu Yuli Kurniati, M.KM NIP.197901102003121001 NIP.198307232008012007
Mengetahui
Ketua Program Studi Direktur
Megister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana Universitas Udayana
Prof. dr. D.N Wirawan, MPH Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP.19481010197702100 NIP. 195902151985102001
(5)
iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS
Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai Oleh Panitia Penguji Pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana Pada Tanggal: 9 Agustus 2016
Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No: 3873/UN14.4/HK/2016
Tanggal:9-8-2016
Panitia Penguji Usulan Penelitian Tesis Adalah:
Ketua : dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., Dr. PH
Anggota :
1. dr. Desak Putu Yuli Kurniati, M.KM 2. Prof. dr. D.N Wirawan, MPH
3. Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro., PA (K) 4. dr. I Made Ady Wirawan, MPH., PhD
(6)
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NAMA : Dewi Aprelia Meriyani
NIM : 1492161017
PROGRAM STUDI : Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
JUDUL TESIS : Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kehamilan Usia Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani VI
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
Denpasar, Juli 2016
Pembuat Pernyataan
(7)
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karuniaNya tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tesis ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan tugas akhir belajar untuk meraih gelar Magister pada Program Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. dr. D.N.Wirawan, MPH selaku Ketua Program Studi Megister Ilmu Kesehatan Masyarakat sekaligus sebagai dewan penguji tesis, atas masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini. Terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., DrPH selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat sekaligus selaku pembimbing I yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis menyelesaikan tesis ini. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada dr. Desak Putu Yuli Kurniati, M.KM selaku pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
Ucapan terimaksih juga penulis ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD), atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Ucapan yang sama ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana UNUD, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K).
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para dewan penguji tesis yaitu Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro., PA (K), dr. I Made Ady Wirawan, MPH., PhD yang senatiasa meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan masukan serta koreksi, sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.
Penulis juga sampaikan banyak terimakasih kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, serta kepala Puskesmas Kintamani I dan kepala Puskesmas
(8)
vii
Kintamani VI atas diberikannya izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di wilayah kerjanya. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada para responden yang telah meluangkan waktu dan kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya juga penulis sampaikan kepada Para dosen dan pengajar di Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dan seluruh karyawan bagian Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, serta semua pihak yang telah membantu selama pendidikan, penelitian dan penulisan tesis ini. Tidak lupa penulis haturkan ucapan terima kasih yang dalam kepada orang tua ayah I Ketut Merthayasa, S.Pd., M.Pd dan ibu Ni Wayan Budikarsini, S.ST yang selalu memberi dukungan moril maupun materiil selama penulis menyelesaikan masa pendidikan, dan kedua adik laki-laki penulis I Komang Trista Adi Wiguna dan I Ketut Krisna Martha Wiguna, dan seluruh keluarga yang selalu memberi dukungan moril selama penulis menyelesaikan pendidikan. Penulis juga menyampaikan terimakasih buat suami tercinta I Komang Edi Sanjaya atas dukungan dan motivasinya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman di Program Magister Program Ilmu Kesehatan Masyarakat angkatan VI, Universitas Udayana atas motivasi, semangat, dan kebersamaannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan wara nugraha kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.
Denpasar, Juli 2016
Dewi Aprelia Meiyani vii
(9)
viii
ABSTRAK
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KINTAMANI I DAN
PUSKESMAS KINTAMANI VI
Salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja Indonesia saat ini adalah kehamilan usia muda, hal ini dapat dilihat dari masih tingginya angka fertilitas pada usia 15-19 tahun yaitu sebesar 48 kelahiran per 1.000 kehamilan remaja. Kehamilan pada usia remaja dapat menyebabkan AKI dan AKB. Di wilayah Kintamani proporsi kehamilan usia remaja masih relatif tinggi yaitu sebesar 57,97% pada tahun 2015 sampai bulan September. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kehamilan usia remaja.
Penelitian ini menggunakan rancangan analitik kuantitatif dengan desain kasus kontrol dengan responden sebanyak 96 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terlebih dahulu sudah dilakukan uji coba. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan melihat crude odds ratio (OR), dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik dan melihat nilai ajusted odds ratio
(AOR).
Responden penelitian terdiri dari 32 orang responden kasus, dan 64 responden kontrol. Hasil uji bivariat ada 4 variabel yang dapat masuk ke dalam model multivariat yaitu pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan kehamilan pada usia remaja (OR=3,6, 95%CI 1,3-10,1), sosial ekonomi (OR=5,1, 95%CI 1,7-15,3), kesempatan untuk melakukan hubungan seks pranikah (OR=4,1, 95%CI 1,5-10,9), dan pergaulan dengan teman sebaya yang negatif (OR=21,9, 95%CI 6,4-74,4). Pada analisis multivariat dari 4 variabel yang dimasukkan kedalam model, semua variabel tersebut secara murni bermakna meningkatkan risiko kehamilan usia remaja.
Pendidikan yang rendah dan paparan pornografi secara signifikan tidak bermakna sebagai faktor risiko kehamilan usia remaja. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah responden yang lebih banyak, dan cara pengumpulan data yang lebih lengkap.
Kata Kunci : kehamilan remaja, pengetahuan, sosial ekonomi, teman sebaya,
(10)
ix
ABSTRACT
ASSOTIATION OFF RISK FACTORS WITH ADOLESCENT PREGNANCY IN WORK AREA OF COMMUNITY HEALTH CENTER KINTAMANI I AND COMMUNITY HEALTH CENTER KINTAMANI VI
One of reproductive health problems experienced by adolescents in Indonesia is a teen age pregnancy, it can be seen from the high level of fertility at ages 15-19 years that is equal to 48 births per 1,000 teenage pregnancies. Teenage pregnancy may cause MMR and IMR. In the region of Kintamani proportion of teen age pregnancy is still relatively high, amounting to 57.97% of total pregnant women in year 2015 until September. The aims of this study was to determine the factors that contribute to adolescent pregnancy.
This study uses a quantitative analytical design to the design of case control study by respondents as many as 96 people. Data were collected using a questionnaire beforehand already conducted trials. Data was analyzed by univariate, bivariate to see crude odds ratio (OR), and multivariate logistic regression and see the value ajusted odds ratio (AOR).
Respondents consisted of 32 case group respondents and the 64 control group of respondents. The results of bivariate test there are four variables that can be entered into a multivariate model that is knowledge about reproductive health and teenage pregnancy (OR=3.6, 95% CI 1.3 to 10.1), socioeconomic (OR=5.1, 95%CI 1.7 to 15.3), opportunities for premarital sex (OR=4.1, 95%CI 1.5 to 10.9), and association with negative peers (OR=21.9, 95%CI 6.4 to 74.4). In the multivariate analysis of the 4 variables included in the model, all the variables in a pure significantly increases the risk of pregnancy adolescent.
Low of education and exposure by pornography is significantly non-significant risk factors for teenage pregnancy. So we need more research with more number of respondents, and a data collection more complete.
Keywords: adolescent pregnancy, knowledge, socioeconomic, peers relationship, opportunity.
(11)
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN
SAMPUL DALAM... i
HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v
UCAPAN TERIMAKASIH... vi
ABSTRAK... viii
ABSTRACT... ix
DAFTAR ISI... x
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR SINGKATAN... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 6
1.3 Tujuan Penelitian... 6
1.3.1 Tujuan Umum... 6
1.3.2 Tujuan Khusus... 7
1.4 Manfaat Penelitian... 7
1.4.1.Manfaat Teoritis... 7
1.4.2.Manfaat Praktis... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9
2.1 Masalah Kesehatan Pada Remaja... 9
2.2 Masalah Kehamilan Remaja... 11
2.3 Hasil-hasil penelitian terkait determinan kehamilan usia remaja... 14
2.4 Upaya Program Kesehatan Untuk Mencegah Kehamilan Remaja... 19
BAB III KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS... 23
3.1 Konsep Penelitian... 23
(12)
xi
BAB IV METODE PENELITIAN... 26
4.1 Rancangan Penelitian... 26
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 27
4.3 Populasi, Sumber Kasus dan Kontrol... 27
4.3.1.Populasi Penelitian... 27
4.3.2.Definisi Kasus dan Kontrol... 27
4.3.3.Sumber Kasus dan Kontrol... 28
4.3.4.Besar Sampel Kasus dan Kontrol... 28
4.3.5.Cara Pemilihan Sampel Kasus dan Kontrol... 30
4.3.6.Matching Variabel Perancu... 30
4.4 Variabel Penelitian... 31
4.4.1. Identifikasi Variabel... 31
4.4.2. Definisi Oprasional Variabel Penelitian... 32
4.5 Bahan dan Istrumen Penelitian... 36
4.6 Prosedur Pengumpulan Data... 36
4.7 Pengolahan Data... 37
4.8 Analisis Data... 38
4.7.1. Analisis Univariat... 38
4.7.2. Analisis Bivariat... 38
4.7.3. Analisis Multivariat... 39
4.9 Sumber Bias Penelitian... 39
BAB V HASIL PENELITIAN... 40
5.1 Hasil Analisis Univariat... 40
5.2 Hasil Analisis Bivariat... 46
5.3 Hasil Analisis Multivariat... 49
BAB VI PEMBAHASAN... 51
6.1 Pembahasan Hasil Penelitian... 51
6.2 Keterbatasan Penelitian... 64
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN... 65
7.1 Simpulan... 65
7.2 Saran... 66 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(13)
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24
(14)
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Definisi oprasional variabel penelitian dan cara
pengukuran... 32
Tabel 5.1 Sebaran pengetahuan responden tentang kesehatan reproduksi dan kehamilan pada usia remaja pada kelompok kontrol dan
kasus... 41
Tabel 5.2 Hasil analisis bivariat dengan nilai OR dari masing-masing
faktor risiko... 46
Tabel 5.3 Hasil analisis bivariat dengan nilai ajusted odds ratio (OR)
(15)
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AKI : Angka Kematian Ibu
BBLR : Bayi Berat Badan Lahir Rendah
BKKBN : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BKR : Bina Ketahanan Remaja
BPM : Bidan Praktek Mandiri
BPS : Badan Pusat Statistik
DeSos : Departemen Sosial
FIGO : Federation International de Gynecologyet d’Obstertrique GenRe : Generasi Berencana
HIV/AIDS : Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune Deficiency Syndrom
IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemenkes : Kementrian Kesehatan
KPAI : Komite Perlindungan Anak Indonesia
KonDar : Kontrasepsi Darurat
KTD : Kehamilan yang Tidak Diinginkan
MDGs : Millennium Development Goals
MYSA : Persatuan Olahraga Remaja Mathare
NAPZA : Narkotika Psikotropika dan Zat Aditif
PIKR : Pusat Informasi dan Konseling Remaja
PIK KRR : Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja
PKBI : Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(16)
xv PMS : Penyakit Menular Seksual
SDKI : Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
STT : Sekaa Truna-Truni
TFR : Total Fertility Rate
UNICEF : United Nations Children’s Emergency Fund WHO : Word Health Organization
(17)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 2: Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP)
Lampiran 3: Kuesioner
Lampiran 4: Hasil Analisis Stata
(18)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Asia
Tenggara yang sampai saat ini masih mengalami kegagalan dalam pencapaian
target penurunan angka kematian ibu (AKI) (Kementrian Kesehatan RI,2014).
Angka kematian ibu di Indonesia saat baru dimulainya MDGs tahun 1990 yaitu
sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini jauh lebih rendah
dibandingkan dengan angka kematian ibu yang terjadi di beberapa negara di
kawasan Asia Tenggara lainnya seperti negara Kamboja, Myanmar, dan Timor
Leste (Kementrian Kesehatan RI,2014). AKI di Indonesia saat ini semakin
meningkat, hal ini dapat dilihat dari laporan SDKI 2012, menunjukkan AKI
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan
laporan SDKI 2007 yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan
RI,2014). Bila melihat dari salah satu target MDGs yang ingin dicapai pada tahun
2015 yaitu menurunkan AKI sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, maka dapat
dipastikan bahwa akan sangat sulit bagi negara Indonesia untuk mencapai target
tersebut (Budiantoro,2013).
Dari hasil Sensus Penduduk pada tahun 2010 terlihat bahwa telah terjadi
lonjakan pertumbuhan penduduk di Indonesia yang mencapai 1,49% pertahunnya
(Budiantoro,2013). Tingginya angka pertumbuhan penduduk ini dikarenakan oleh
masih tingginya Total Fertility Rate (TFR) yaitu sebesar 2,7% pertahun
(19)
2
(Budiantoro,2013). Angka fertilitas pada usia 15-19 tahun di Indonesia juga masih
sangat tinggi yaitu sebesar 48 kelahiran per 1.000 kehamilan remaja
(Budiantoro,2013).
Menurut artikel yang di muat di majalah Jendela Husada, ada sekitar 19%
remaja yang hamil sebelum usia 18 tahun. Setiap tahunnya sekitar 7,3 juta remaja
dibawah 18 tahun sudah melahirkan anak pertamanya (Aryani Devi dkk,2013).
Data UNICEF, 2000 menemukan bahwa angka pernikahan usia dini (menikah
pada usia kurang dari 16 tahun) hampir dijumpai di seluruh propinsi di Indonesia,
selain itu ditemukan pula sekitar 10% remaja putri sudah melahirkan anak
pertamanya pada usia kurang dari 20 tahun (Aryani R,2010). Dari laporan SDKI
tahun 2012 dapat dilihat bahwa angka fertilitas remaja pada kelompok usia 15-19
tahun mencapai 48 dari 1.000 kehamilan, angka ini jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan laporan SDKI tahun 2007 yaitu sebanyak 35 dari 1.000
kehamilan (Kementrian Kesehatan,2012).
Tingginya angka TFR pada usia remaja di Indonesia dipengaruhi oleh
tingginya angka kasus seks usia dini yang dilakukan oleh remaja (Depsos
RI,2008). Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Julianto, 2014 menyatakan
bahwa 46% remaja yang berusia 15-19 tahun sudah melakukan hubungan seksual
(BKKBN,2014). Selain itu berdasarkan data dari survey yang dilakukan oleh
Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Kementrian Kesehatan
(Kemenkes) pada bulan Oktober 2013, memaparkan bahwa sekitar 62,7% remaja
di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah, 20% dari 94.270
(20)
3
remaja dan 21% diantaranya pernah melakukan aborsi (Kementrian Kesehatan
RI,2013). Tingginya perilaku seksual usia dini yang dilakukan oleh remaja
disebabkan karena masih kurangnya pendidikan seks yang diberikan pada remaja
itu sendiri (Rahayu,2014).
Bedasarkan fenomena diatas dapat dilihat bahwa sampai saat ini
masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan yang terjadi pada usia
remaja masih merupakan masalah yang belum dapat diatasi (Tubung et al,2013).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kehamilan pada usia remaja, antara
lain pendidikan yang rendah, pengetahuan tentang seksualitas yang kurang, sosial
ekonomi yang rendah, dan pengaruh pergaulan dengan teman sebaya yang negatif
(Tubung et al,2013). Dari laporan pelatihan yang diberikan oleh
(Rachmawati,2008b), faktor yang mempengaruhi kehamilan usia remaja antara
lain: faktor sosiodemografi, hubungan antar keluarga, status perkembangan,
kebutuhan terhadap perhatian, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Kehamilan yang terjadi pada usia remaja mempunyai risiko medis yang
sangat tinggi, hal ini di karenakan jika remaja hamil pada usia yang sangat dini
alat-alat reproduksinya belum cukup matang untuk mengandung janin. Rahim
seorang wanita akan siap melakukan fungsinya untuk mengandung janin pada usia
diatas 20 tahun (Eny Kusmirah,2011). Jika wanita hamil pada usia remaja akan
mudah mengalami perdarahan, kemungkinan akan mengalami abortus, melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah, persalinan yang lama dan sulit, melahirkan
bayi dengan cacat bawaan, dan yang paling fatal yang dapat terjadi adalah
(21)
4
usia remaja juga akan mempengaruhi diri remaja itu sendiri, wanita yang hamil
pada usia remaja akan mengalami masalah psikologis, wanita yang hamil pada
usia remaja akan merasa takut, kecewa, rendah diri dan menyesal terhadap
kehamilannya sehingga akan terjadi usaha untuk menggugurkan kandungannya,
selain itu wanita yang hamil pada usia remaja juga akan mengalami masalah
sosial ekonomi, mereka yang hamil pada usia remaja akan mengalami tekanan
dalam pergaulan di masyarakat, mereka akan mendapat cap telah berperilaku
diluar norma yang berlaku di masyarakat, belum lagi biaya persalinan yang
ditanggung remaja yang notabenya belum memiliki pekerjaan
(Rachmawati,2008a).
Di Bali, permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi
remaja juga menunjukkan angka yang memprihatinkan, berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Pangkahila, terhadap 633 siswa (345 pria dan 288 wanita)
Sekolah Atas di kota besar di Bali didapatkan hasil bahwa 27% siswa pria
mengaku pernah melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya dan 18%
terjadi pada siswa putri (Wimpie,1981). Selain itu berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Faturrohman, 1992 tentang sikap dan perilaku seksual remaja di
Bali didapatkan hasil bahwa dari 327 remaja di Badung, 5% (16 orang)
diantaranya pernah berhubungan seks pada usia 14-19 tahun, dari 16 orang
tersebut, 1 orang pernah terkena penyakit kelamin dan 2 orang pernah hamil
hingga berakhir dengan aborsi (Faturochman,1992).
Berdasarkan laporan kunjungan konseling pra-tindakan yang diperoleh di
(22)
5
usia remaja dari total kunjungan pasien karena kehamilan yang tidak diinginkan
(KTD) yaitu sebesar 11,31% pada tahun 2011, pada tahun 2012 sebesar 9,79%,
tahun 2013 sebesar 11,18%, tahun 2014 sebesar 10,35%, dan tahun 2015 sebesar
11,07% (Anonim,2011).
Berdasarkan SDKI tingginya kehamilan usia remaja tidak hanya terjadi di
daerah Bali, tetapi hampir merata di seluruh Indonesia baik itu di desa ataupun di
kota, salah satunya di daerah Kintamani, Bangli. Tingginya kehamilan usia
remaja di daerah Kintamani bisa dilihat dari register kohor ibu yang diperoleh di
Puskesmas Kintamani I. Kehamilan usia remaja di wilayah ini cendrung
meningkat, pada tahun 2013 proporsi kehamilan usia remaja dari total ibu hamil
yang ada yaitu sebesar 45,87%, pada tahun 2014 sebesar 53,71% dan pada tahun
2015 sampai bulan September meningkat sebesar 57,6% (Anonim,2015).
Sedangkan di Puskesmas Kintamani VI proporsi kehamilan usia remaja juga
cendrung meningkat, berdasarkan register kohor Ibu di Puskesmas Kintamani VI
dari tahun 2010-2015 proporsi kehamilan usia remaja dari total ibu hamil yang
ada yaitu sebesar 50,08% pada tahun 2010, 53,8% pada tahun 2011, 55,67% pada
tahun 2012, 55,90% pada tahun 2013, 56,4% pada tahun 2014, dan pada tahun
2015 sampai bulan September sudah terdapat 58,18% kehamilan usia remaja
(Anonim,2015b).
Berdasarkan fenomena diatas dapat dilihat bahwa masalah kehamilan
remaja masih merupakan masalah yang klasik yang belum dapat diatasi dari tahun
ketahun, masih tingginya angka kehamilan remaja menunjukkan masih belum
(23)
6
subur. Proporsi kehamilan usia remaja hampir merata di Indonesia termasuk di
Kintamani, walaupun di Kecamatan Kintamani telah ada aturan adat jika wanita
atau remaja hamil sebelum menikah akan dikenakan sangsi berupa denda. Denda
yang harus dibayar juga tidak sedikit namun masih saja kehamilan usia remaja
cendrung meningkat, selain itu di Bali khususnya di Kecamatan Kintamani belum
pernah dilakukan penelitian tentang faktor risiko kehamilan usia remaja. Dari hal
tersebut penulis perlu untuk melakukan penelitian tentang “faktor risiko yang berhubungan dengan kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas
Kintamani I dan Puskesmas Kintamani VI”.
1.2 Rumusan Masalah
Proporsi kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I
dan Kintamani VI masih relatif tinggi yaitu sebesar 57,97% dari total ibu hamil
pada tahun 2015 sampai bulan September, selain itu penelitian tentang faktor
risiko kehamilan usia remaja belum pernah dilakukan di wilayah ini. Berdasarkan
hal tersebut peneliti ingin mengetahui faktor risiko kehamilan usia remaja di
wilayah kerja Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani VI.
Maka pertanyaan penelitian ini adalah apa saja yang merupakan faktor
risiko yang berhubungan kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas
(24)
7
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kehamilan
usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani
VI.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. Hubungan pendidikan yang dimiliki remaja terhadap risiko kehamilan
usia remaja.
b. Hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan kehamilan
pada usia remaja yang dimiliki remaja terhadap risiko kehamilan usia
remaja.
c. Hubungan sosial ekonomi keluarga terhadap risiko kehamilan usia
remaja.
d. Hubungan kesempatan untuk melakukan hubungan seks terhadap
risiko kehamilan usia remaja.
e. Hubungan paparan pornografi yang didapatkan oleh remaja terhadap
risiko kehamilan usia remaja.
f. Hubungan pergaulan dengan teman sebaya terhadap risiko kehamilan
(25)
8
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasanah ilmu pengetahuan
kesehatan reproduksi tentang kehamilan usia remaja dan dapat dijadikan sebagai
masukan serta tambahan informasi untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang risiko
kehamilan usia remaja dan kesehatan reproduksi sehingga dapat dibuat
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan program kesehatan pada remaja oleh dinas
(1)
remaja dan 21% diantaranya pernah melakukan aborsi (Kementrian Kesehatan RI,2013). Tingginya perilaku seksual usia dini yang dilakukan oleh remaja disebabkan karena masih kurangnya pendidikan seks yang diberikan pada remaja itu sendiri (Rahayu,2014).
Bedasarkan fenomena diatas dapat dilihat bahwa sampai saat ini masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan yang terjadi pada usia remaja masih merupakan masalah yang belum dapat diatasi (Tubung et al,2013). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kehamilan pada usia remaja, antara lain pendidikan yang rendah, pengetahuan tentang seksualitas yang kurang, sosial ekonomi yang rendah, dan pengaruh pergaulan dengan teman sebaya yang negatif (Tubung et al,2013). Dari laporan pelatihan yang diberikan oleh (Rachmawati,2008b), faktor yang mempengaruhi kehamilan usia remaja antara lain: faktor sosiodemografi, hubungan antar keluarga, status perkembangan, kebutuhan terhadap perhatian, dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
Kehamilan yang terjadi pada usia remaja mempunyai risiko medis yang sangat tinggi, hal ini di karenakan jika remaja hamil pada usia yang sangat dini alat-alat reproduksinya belum cukup matang untuk mengandung janin. Rahim seorang wanita akan siap melakukan fungsinya untuk mengandung janin pada usia diatas 20 tahun (Eny Kusmirah,2011). Jika wanita hamil pada usia remaja akan mudah mengalami perdarahan, kemungkinan akan mengalami abortus, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, persalinan yang lama dan sulit, melahirkan bayi dengan cacat bawaan, dan yang paling fatal yang dapat terjadi adalah kematian ibu dan bayi (Fallis,2013). Selain dari dampak medis, kehamilan pada
(2)
usia remaja juga akan mempengaruhi diri remaja itu sendiri, wanita yang hamil pada usia remaja akan mengalami masalah psikologis, wanita yang hamil pada usia remaja akan merasa takut, kecewa, rendah diri dan menyesal terhadap kehamilannya sehingga akan terjadi usaha untuk menggugurkan kandungannya, selain itu wanita yang hamil pada usia remaja juga akan mengalami masalah sosial ekonomi, mereka yang hamil pada usia remaja akan mengalami tekanan dalam pergaulan di masyarakat, mereka akan mendapat cap telah berperilaku diluar norma yang berlaku di masyarakat, belum lagi biaya persalinan yang ditanggung remaja yang notabenya belum memiliki pekerjaan (Rachmawati,2008a).
Di Bali, permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja juga menunjukkan angka yang memprihatinkan, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pangkahila, terhadap 633 siswa (345 pria dan 288 wanita) Sekolah Atas di kota besar di Bali didapatkan hasil bahwa 27% siswa pria mengaku pernah melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya dan 18% terjadi pada siswa putri (Wimpie,1981). Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Faturrohman, 1992 tentang sikap dan perilaku seksual remaja di Bali didapatkan hasil bahwa dari 327 remaja di Badung, 5% (16 orang) diantaranya pernah berhubungan seks pada usia 14-19 tahun, dari 16 orang tersebut, 1 orang pernah terkena penyakit kelamin dan 2 orang pernah hamil hingga berakhir dengan aborsi (Faturochman,1992).
Berdasarkan laporan kunjungan konseling pra-tindakan yang diperoleh di Klinik Catur Warga PKBI daerah Bali dari tahun 2011-2015 proporsi kehamilan
(3)
usia remaja dari total kunjungan pasien karena kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) yaitu sebesar 11,31% pada tahun 2011, pada tahun 2012 sebesar 9,79%, tahun 2013 sebesar 11,18%, tahun 2014 sebesar 10,35%, dan tahun 2015 sebesar 11,07% (Anonim,2011).
Berdasarkan SDKI tingginya kehamilan usia remaja tidak hanya terjadi di daerah Bali, tetapi hampir merata di seluruh Indonesia baik itu di desa ataupun di kota, salah satunya di daerah Kintamani, Bangli. Tingginya kehamilan usia remaja di daerah Kintamani bisa dilihat dari register kohor ibu yang diperoleh di Puskesmas Kintamani I. Kehamilan usia remaja di wilayah ini cendrung meningkat, pada tahun 2013 proporsi kehamilan usia remaja dari total ibu hamil yang ada yaitu sebesar 45,87%, pada tahun 2014 sebesar 53,71% dan pada tahun 2015 sampai bulan September meningkat sebesar 57,6% (Anonim,2015). Sedangkan di Puskesmas Kintamani VI proporsi kehamilan usia remaja juga cendrung meningkat, berdasarkan register kohor Ibu di Puskesmas Kintamani VI dari tahun 2010-2015 proporsi kehamilan usia remaja dari total ibu hamil yang ada yaitu sebesar 50,08% pada tahun 2010, 53,8% pada tahun 2011, 55,67% pada tahun 2012, 55,90% pada tahun 2013, 56,4% pada tahun 2014, dan pada tahun 2015 sampai bulan September sudah terdapat 58,18% kehamilan usia remaja (Anonim,2015b).
Berdasarkan fenomena diatas dapat dilihat bahwa masalah kehamilan remaja masih merupakan masalah yang klasik yang belum dapat diatasi dari tahun ketahun, masih tingginya angka kehamilan remaja menunjukkan masih belum tercapainya target BKKBN untuk mendewasakan usia kehamilan pada wanita usia
(4)
subur. Proporsi kehamilan usia remaja hampir merata di Indonesia termasuk di Kintamani, walaupun di Kecamatan Kintamani telah ada aturan adat jika wanita atau remaja hamil sebelum menikah akan dikenakan sangsi berupa denda. Denda yang harus dibayar juga tidak sedikit namun masih saja kehamilan usia remaja cendrung meningkat, selain itu di Bali khususnya di Kecamatan Kintamani belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor risiko kehamilan usia remaja. Dari hal tersebut penulis perlu untuk melakukan penelitian tentang “faktor risiko yang berhubungan dengan kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani VI”.
1.2 Rumusan Masalah
Proporsi kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I dan Kintamani VI masih relatif tinggi yaitu sebesar 57,97% dari total ibu hamil pada tahun 2015 sampai bulan September, selain itu penelitian tentang faktor risiko kehamilan usia remaja belum pernah dilakukan di wilayah ini. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahui faktor risiko kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani VI.
Maka pertanyaan penelitian ini adalah apa saja yang merupakan faktor risiko yang berhubungan kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani VI?.
(5)
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kehamilan usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I dan Puskesmas Kintamani VI.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a. Hubungan pendidikan yang dimiliki remaja terhadap risiko kehamilan usia remaja.
b. Hubungan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan kehamilan pada usia remaja yang dimiliki remaja terhadap risiko kehamilan usia remaja.
c. Hubungan sosial ekonomi keluarga terhadap risiko kehamilan usia remaja.
d. Hubungan kesempatan untuk melakukan hubungan seks terhadap risiko kehamilan usia remaja.
e. Hubungan paparan pornografi yang didapatkan oleh remaja terhadap risiko kehamilan usia remaja.
f. Hubungan pergaulan dengan teman sebaya terhadap risiko kehamilan usia remaja.
(6)
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasanah ilmu pengetahuan kesehatan reproduksi tentang kehamilan usia remaja dan dapat dijadikan sebagai masukan serta tambahan informasi untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang risiko kehamilan usia remaja dan kesehatan reproduksi sehingga dapat dibuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan program kesehatan pada remaja oleh dinas terkait.