12.Khutbahtabligdandakwah

(1)

SK/KD

A.Pengertian khutbah, tablig, dan dakwah B. Ketentuan Khotbah,

Tablig, dan Dakwah C. Perbedaan Khotbah

Jum’at dan Dakwah D. Cara Menyusun Teks Khotbah Jum’at

dan Dakwah

BAB 12

KHOTBAH, TABLIG DAN DAKWAH

HOME


(2)

KOMPETENSI DASAR:

KOMPETENSI DASAR:

1. Menjelaskan pengertian khutbah, tablig, dan dakwah

1. Menjelaskan pengertian khutbah, tablig, dan dakwah

2. Menjelaskan tata cara khutbah, tablig, dan dakwah

2. Menjelaskan tata cara khutbah, tablig, dan dakwah

3. Memperagakan khutbah, tablig, dan dakwah

3. Memperagakan khutbah, tablig, dan dakwah

ِ ه

ه لللاِ م

ه س

س به

م

ه ِيح

ه رللاِ ن

ه م

م ح

س رللا

ASPEK FIKIH

STANDAR KOMPETENSI :


(3)

Khotbah

Kata khotbah ((ةةببطط خخ yang artinya pidato atau ceramah yang isinya tentang keagamaan

Khotbah yang disyari’atkan Islam adalah khotbah jum’at, khotbah Idul Fitri, khotbah Idul Adha, khotbah salat gerhana bulan (khusuf), dan gerhana matahari (kusuf), khotbah pada salat minta hujan (istisqo), khotbah nikah, dan khotbah ttakala wukuf diarafah.

Khotbah salat dua hari raya, salat istisqa, salat dua gerhana pada dasarnya sama dengan khotbah salat jum’at.


(4)

Tablig

Kata tablig artinya menyampaikan. Menurut istilah, tablig adalah menyampaikan ajaran-ajaran (Islam) yang diterima dari Allah SWT kepada umat manusia agar dijadikan

pedoman hidup supaya memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Orang yang bertablig disebut mubalig (laki-laki) dan mubaligah (perempuan)


(5)

Dakwah

Kata dakwah artinya memanggil,

menyeru, atau mengajak. Menurut istilah

syara’ dakwah adalah kegiatan bersifat

menyeru, mengajak, dan memanggil

orang untuk beriman dan taat kepada

Allah SWT, tentu akan meraih


(6)

1. Ketentuan Khotbah Jum’at Syarat Khotib Jum’at :

Memenuhi ajaran Islam

Mengetahui syarat, rukum dan sunah-sunahnya.Dapat membaca hamdalah, syahadat, salawat,

Al-Qur’an dan hadis dengan baik dan benar. Sanggup, jelas dan mudah dipahami ketika berbicara.

Orang yang sudah balig, bertakwa kepada Allah SWTOrang yang dipandang terhormat, dihormati, dan

disegani


(7)

b. Syarat-syarat dua khotbah Jum’at

Khotib suci dari hadas dan najis, tertutup auratnya.Khotbah dilaksanakan sesudah matahari tergelincirKetika khotbah, khotib berdiri jika mampu.

Khotbah diucapkan dengan suara yang keras

Tertib dalam rukun-rukunnya, maupun antara khotbah

pertama dan kedua.


(8)

c. Rukun khotbah

Membaca hamdalah

Membaca syahdatain

Membaca salawat atas Nabi Muhammad SAW

Berwasiat takwa kepada jama’ah

Membaca ayat Al-qur’an pada salah satu dari

dua khotbah


(9)

d. Sunah Khotbah Jum’at

Khotib hendaknya berdiri diatas mimbar/ tempat yang

tinggi

Khotib mengawali khotbah hendaknya dengan salam

Khotbah hendaknya jelas, mudah dipahami, tidak terlalu

panjang dan juga tidak terlalu pendek.

Khotib pada saat naik mimbar hendaknya menghadap arah

jama’ah

Menertibkan tiga rukun


(10)

d. Mendengarkan Khotbah

Khotbah Jum’at termasuk syarat sahnya penyelenggaraan salat jum’at.

Ketika khatib jum’at menyampaikan khotbahnya, jama’ah jum’at wajib mendengarkan dengan

sebaik-baiknya. Dalam hal ini Rasulullah bersabda, yang artinya:

“Barangsiapa yang berbicara pada hari Jum’at diwaktu imam berkhotbah, maka ia seperti keledai yang memikul kitab, sedangkan yang mengingatkan orang itu dengan diam, maka tidak sempurna Jum’atnya.”


(11)

B.

Ketentuan Khotbah, Tablig, dan Dakwah

2. Ketentuan Tablig dan Dakwah

Ketentuan/ cara berdakwah Rasulullah SAW, yang harus dilaksanakan setiap Muslim (Muslimah) dalam

melaksanakan salah satu kewajibannya yaitu berdakwah, seperti:

a. Tablig atau dakwah hendaknya dimulai dari diri sendiri. b. Dalam bertablig atau berdakwah, hendaknya

menggunakan pola kebijaksanaan, yaitu berbicara

kepada manusia menurut kadar kemampuan akal mereka. c. Dakwah dapat dilakukan “bilhal” yaitu melalui


(12)

B.

Ketentuan Khotbah, Tablig, dan Dakwah

2. Ketentuan Tablig dan Dakwah

d. Dakwah dapat dilaksanakan melalui ucapan lisan dan tulisan. Dan menggunakan metode-metode :

o Metode al-hikmah yaitu penyampainan dakwah terlebih dahulu mengetahui sasaran dakwahnya. o Metode al-mau’izah yaitu dkawah dengan cara

seperti memberikan nasihat, pengajaran, dan teladan yang baik.

o Metode “mujadalah bi al-lati hiya ahsan” ialah

bertukar pikiran (berdiskusi) dengan cara-cara yang baik


(13)

C. Perbedaan Khotbah Jum’at dan Dakwah

1. Waktu Pelaksanaan

Pada khotbah Jum’at, waktu pelaksanaannya adalah sesudah matahari tergelincir (masuk waktu zuhur) pada hari jum’at. Rentang waktu pelaksanaan terbatas. Sedangkan pada

dakwah, waktu pelaksanaannya dapat dilakasanakan kapan saja dan waktunyanya tidak terbatas.

2. Khatib Jum’at dan Juru Dakwah (da’i)

Khatib jum’at harus laki-laki sedangkan juru dakwah selain laki-laki (perempuan) boleh. Khatib jum’at harus suci dari hadas dan najis, sedangkan da’I tidak diharuskan suci dari hadas dan najis. Khatib jum’at harus duduk sebentar anatara


(14)

C. Perbedaan Khotbah Jum’at dan Dakwah 3. Para Pendengar Khotbah Jum’at

Pada khotbah Jum’at, biasanya terdiri dari kaum laki-laki saja, sedangkan para pendengar dakwah adalah untuk umum (laki-laki dan Perempuan)

4. Ketentuan syara’ dalam Berkhotbah dan Dakwah

Bagi seorang khatib jum’at dalam melaksankan khotbahnya harus membaca hamdalah, syahadatain, salawat, wasiat takwa, membaca al-qur’an dan doa. Sedangkan bagi seorang dai tidak diwajibkan.


(15)

D.

D.

CARA MENYUSUN TEKS KHOTBAH JUM’AT

CARA MENYUSUN TEKS KHOTBAH JUM’AT

DAN DAKWAH

DAN DAKWAH

1. Menyususun Teks Khotbah Jum’at, dengan langkah:

Menentukan tujuan khotbah yang ingin dicapai.Menetapkan judul khotbah

Menentukan metode dan uraian-uraian materi dari judul

khotbah. Misal:

Menguraikan pengertian iman dan mukmin

Menjelaskan sikap perilaku mukmin yang sempurna

imannya.

Menjelaskan manfaat-manfaat seorang mukmin yang


(16)

D.

D.

CARA MENYUSUN TEKS KHOTBAH JUM’AT

CARA MENYUSUN TEKS KHOTBAH JUM’AT

DAN DAKWAH

DAN DAKWAH

2. Menyususn Teks Dakwah

langkah-langkah menyusun teks dakwah :

Menentukan tujuan dakwah Menetapkan judul khotbah

Menentukan uraian materi, bahasa yang digunakan, dan

cara penyampaian. Uraian materi mengacu pada judul ceramah,misal:

Hubungan antara ilmu dan iman Kewajiban beramal dengan ilmu


(1)

B.

Ketentuan Khotbah, Tablig, dan Dakwah

2. Ketentuan Tablig dan Dakwah

Ketentuan/ cara berdakwah Rasulullah SAW, yang harus dilaksanakan setiap Muslim (Muslimah) dalam

melaksanakan salah satu kewajibannya yaitu berdakwah, seperti:

a. Tablig atau dakwah hendaknya dimulai dari diri sendiri. b. Dalam bertablig atau berdakwah, hendaknya

menggunakan pola kebijaksanaan, yaitu berbicara

kepada manusia menurut kadar kemampuan akal mereka. c. Dakwah dapat dilakukan “bilhal” yaitu melalui


(2)

B.

Ketentuan Khotbah, Tablig, dan Dakwah

2. Ketentuan Tablig dan Dakwah

d. Dakwah dapat dilaksanakan melalui ucapan lisan dan tulisan. Dan menggunakan metode-metode :

o Metode al-hikmah yaitu penyampainan dakwah terlebih dahulu mengetahui sasaran dakwahnya. o Metode al-mau’izah yaitu dkawah dengan cara

seperti memberikan nasihat, pengajaran, dan teladan yang baik.

o Metode “mujadalah bi al-lati hiya ahsan” ialah

bertukar pikiran (berdiskusi) dengan cara-cara yang baik


(3)

C. Perbedaan Khotbah Jum’at dan Dakwah

1. Waktu Pelaksanaan

Pada khotbah Jum’at, waktu pelaksanaannya adalah sesudah matahari tergelincir (masuk waktu zuhur) pada hari jum’at. Rentang waktu pelaksanaan terbatas. Sedangkan pada

dakwah, waktu pelaksanaannya dapat dilakasanakan kapan saja dan waktunyanya tidak terbatas.

2. Khatib Jum’at dan Juru Dakwah (da’i)

Khatib jum’at harus laki-laki sedangkan juru dakwah selain laki-laki (perempuan) boleh. Khatib jum’at harus suci dari hadas dan najis, sedangkan da’I tidak diharuskan suci dari hadas dan najis. Khatib jum’at harus duduk sebentar anatara


(4)

C. Perbedaan Khotbah Jum’at dan Dakwah

3. Para Pendengar Khotbah Jum’at

Pada khotbah Jum’at, biasanya terdiri dari kaum laki-laki saja, sedangkan para pendengar dakwah adalah untuk umum (laki-laki dan Perempuan)

4. Ketentuan syara’ dalam Berkhotbah dan Dakwah

Bagi seorang khatib jum’at dalam melaksankan khotbahnya harus membaca hamdalah, syahadatain, salawat, wasiat takwa, membaca al-qur’an dan doa. Sedangkan bagi seorang dai tidak diwajibkan.


(5)

D.

D.

CARA MENYUSUN TEKS KHOTBAH JUM’AT

CARA MENYUSUN TEKS KHOTBAH JUM’AT

DAN DAKWAH

DAN DAKWAH

1. Menyususun Teks Khotbah Jum’at, dengan langkah:  Menentukan tujuan khotbah yang ingin dicapai.Menetapkan judul khotbah

Menentukan metode dan uraian-uraian materi dari judul khotbah. Misal:

Menguraikan pengertian iman dan mukmin

Menjelaskan sikap perilaku mukmin yang sempurna imannya.

Menjelaskan manfaat-manfaat seorang mukmin yang sempurna imannya.


(6)

D.

D.

CARA MENYUSUN TEKS KHOTBAH JUM’AT

CARA MENYUSUN TEKS KHOTBAH JUM’AT

DAN DAKWAH

DAN DAKWAH

2. Menyususn Teks Dakwah

langkah-langkah menyusun teks dakwah :  Menentukan tujuan dakwah

Menetapkan judul khotbah

Menentukan uraian materi, bahasa yang digunakan, dan cara penyampaian. Uraian materi mengacu pada judul ceramah,misal:

Hubungan antara ilmu dan iman Kewajiban beramal dengan ilmu