Muhamad Kamal F3308082

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN SISTEM

PENJUALAN KREDIT PADA CV. PUTRA NUGRAHA

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh : Muhamad Kamal

F3308082

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

ABSTRAC

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA CV PUTRA NUGRAHA SURAKARTA

MUHAMAD KAMAL

F3308082

The aim of this research are to know how the System of Internal Control On Credit selling System in CV Putra Nugraha.

Based on the evaluation of Internal Control System on Credit Selling System in CV Putra Nugraha found some strengths and weaknesses. Several advantages, among others, separation of functions, a good authorization system, use of adequate document, the selection and placement of employees in accordance with appropriate expertise in the field under their control. Besides these advantages, there are also some disadvantages, among others, there is no rotation of the function or position, there has been no training or education provided to employees, the absence of an organization whose task was to check the effectiveness of internal control systems that already exist.

Conclusions of this study were CV Putra Nugraha have a system of internal controls and procedures for credit selling which is good and adequate, but there are still things that need to be increased as the holding of a regular rotation of office and the holding of training or education that are a routine.


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(4)

commit to user


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Ø Bekerja keraslah selagi yang lain masih tertidur.

Ø Sebaik-baik manusia adalah yang dapat member manfaat untuk manusia

lain.

Ø Ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

PERSEMBAHAN:

Ø ALLAH SWT

Ø Ayah dan Ibu

Ø Nusa dan Bangsa


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia-Nya yang telah tiada terhingga disepanjang perjalanan hidup ini. Hanya berkat ridho dan ijin-Nyalah, penulis

dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul: “EVALUASI

SISTEM PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA CV PUTRA NUGRAHA, SURAKARTA.” Tugas akhir ini disusun guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi Keuangan. Penulis sadar, kemampuan penulis terbatas dan masih sangat jauh dari sempurna, sehingga penulis tidak lepas dari bantuan, kerjasama, saran, serta dukungan dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak DR. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, MSi, Ak selaku Ketua Program D3 Akuntansi

Keuangan Fakultas Ekonomi Sebelas Maret.

3. Bapak Drs. Hanung Triatmoko, MSi, Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir

yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penyusunan Tugas Akhir.


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Bapak dan Ibu Dosen Program D3 Akuntansi Keuangan, yang telah berkenan

memberikan ilmu dan pengetahuannya, dan seluruh birokrasi kampus yang telah membantu.

5. Bapak Slamet Hariyadi selaku presiden direktur CV Putra Nugraha yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

6. Bapak Nugroho Arief Harmawan selaku direktur CV Putra Nugraha yang

telah memberikan ijin dan kemudahan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Ibu Asika selaku kepala bagian HRD CV Putra Nugraha yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan kemudahan dalam memperoleh data yang dibutuhkan penulis.

8. Bapak Siqit Ary Wibowo S.Psi selaku Kepala Unit Gudang yang telah

memberikan ijin dan memberikan pengarahan.

9. Seluruh staff Karyawan CV Putra Nugraha, terimakasih atas bimbingan dan

kerja samanya.

10. Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas segala doa, perhatian dan dukungan

moril dan materiil yang selalu diberikan selama ini sehingga penulis berhasil menyelesaikan studi Diploma III dengan lancar.

11. Keluarga besarku terimakasih atas segala dukungan dan doanya.

12. Teman-teman westlep Ipunk, Tara, Kobar, Koled semoga persahabatan kita

abadi

13. Teman-teman Akuntansi Keuangan 2008 terimakasih untuk persahabatannya


(8)

commit to user

viii

14. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT member balasan atas segala bantuan yang diberikan pada penulis.

Akhir kata, penulis berharap agar karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi para pembaca. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan isi penulisan Tugas Akhir ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, 20 Juni 2011

Penulis


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI :

Halaman

HALAMAN JUDUL………. i

ABSTRAK………. ii

HALAMAN PERSETUJUAN……….. iii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iv

HALAMAN MOTTO……… v

KATA PENGANTAR………... vi

DAFTAR ISI………. ix

DAFTAR GAMBAR……… xi

DAFTAR LAMPIRAN……… xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan………….……….. 1

1. Sejarah Perusahaan………..……… 1

2. Kegiatan Usaha Perusahaan………. 3

3. Visi, Misi, dan Slogan……...……….. 4

4. Struktur Organisasi……….. 4

5. Deskripsi Jabatan………. 6

B. Latar Belakang Masalah…………...……….. 18

C. Perumusan Masalah………..……….. 21

D. Tujuan Penelitian……… 22


(10)

commit to user

x

F. Metode Penelitian……….……….. 23

II. LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori………. 27

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi……….... 27

2. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit……….. 29

3. Sistem Pengendalian Intern……….. 34

B. Pembahasan……… 39

1. Sistem Penjualan Kredit pada CV Putra Nugraha….….. 39

2. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Sistem Penjualan

Kredit pada CV Putra Nugraha……… 55

III. TEMUAN

A. Kelebihan……… 59

B. Kelemahan……….. 61

IV. PENUTUP

A. Kesimpulan…...……….. 62

B. Rekomendasi………... 63

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halamangggf

Gambar 1.1 Struktur Organisasi CV Putra Nugraha……… 5

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit Pada CV Putra

Nugraha……… 44

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit Pada CV Putra

Nugraha (Lanjutan)………. 45

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit Pada CV Putra

Nugraha (Lanjutan)………. 46

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit Pada CV Putra

Nugraha (Lanjutan)………. 47

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit Pada CV Putra


(12)

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. SURAT PERNYATAAN

2. SURAT KETERANGAN

3. LAMPIRAN 1 SURAT PERMINTAAN

4. LAMPIRAN 2 SURAT PENYIAPAN BARANG

5. LAMPIRAN 3 SURAT JALAN


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAC

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA CV PUTRA NUGRAHA SURAKARTA

MUHAMAD KAMAL F3308082

The aim of this research are to know how the System of Internal Control On Credit selling System in CV Putra Nugraha.

Based on the evaluation of Internal Control System on Credit Selling System in CV Putra Nugraha found some strengths and weaknesses. Several advantages, among others, separation of functions, a good authorization system, use of adequate document, the selection and placement of employees in accordance with appropriate expertise in the field under their control. Besides these advantages, there are also some disadvantages, among others, there is no rotation of the function or position, there has been no training or education provided to employees, the absence of an organization whose task was to check the effectiveness of internal control systems that already exist.

Conclusions of this study were CV Putra Nugraha have a system of internal controls and procedures for credit selling which is good and adequate, but there are still things that need to be increased as the holding of a regular rotation of office and the holding of training or education that are a routine.


(14)

commit to user

ii

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA CV PUTRA NUGRAHA SURAKARTA

MUHAMAD KAMAL F3308082

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Kredit menjual di CV Putra Nugraha.

Berdasarkan evaluasi Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Kredit Jual Putra Nugraha di CV ditemukan beberapa kekuatan dan kelemahan. Beberapa keuntungan, antara lain, pemisahan fungsi, sistem otorisasi yang baik,

penggunaan dokumen yang memadai, seleksi dan penempatan karyawan sesuai dengan keahlian yang sesuai dalam bidang di bawah kendali mereka. Selain keuntungan, ada juga beberapa kelemahan, antara lain, tidak ada rotasi fungsi atau posisi, tidak ada pelatihan atau pendidikan yang diberikan kepada karyawan, tidak adanya organisasi yang bertugas untuk memeriksa efektivitas sistem pengendalian internal yang sudah ada.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah CV Putra Nugraha memiliki sistem

kontrol internal dan prosedur untuk menjual kredit yang baik dan memadai, tetapi masih ada hal yang perlu ditingkatkan sebagai memegang dari rotasi rutin kantor dan penyelenggaraan pelatihan atau pendidikan yang rutin.


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

CV. Putra Nugraha adalah perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan dan percetakan yang berlokasi di Jl. Merapi Raya No. 17 Mojosongo, RT 06 RW 09 Jebres, Surakarta. Merupakan perusahaan perseorangan anak cabang dari Putra Nugraha Group milik Bapak Slamet Haryadi. Dengan melihat perkembangan perusahaan yang sangat baik, maka Bapak Slamet Haryadi memiliki pemikiran yang lebih jauh untuk memperkuat dan memperbesar usahanya, dengan itu CV Putra Nugraha disahkan sebagai badan hukum perseroan komanditer (CV) berdasarkan akta notaris Agus Subyanto, SH Notaris di Surakarta Nomor 05 Tanggal 24 November 2004 dan telah terdaftar di kepaniteraan pengadilan Negeri Surakarta tanggal 15 Februari 2005 dengan nomor urut 22/CV dengan nomor surat keterangan W12.U2/05/HK.04.01/V/2008. Untuk selanjutnya perubahan anggaran dasar perusahaan telah disahkan berdasarkan akta notaris Silviani Tri Budi Esti, SH Notaris di Surakarta dengan nomor 18 tanggal 9 April 2007. Berdasarkan perubahan anggaran dasar tersebut, perseroan menjalankan usaha yang bergerak dibidang penerbitan, percetakan, dan perdagangan umum.


(16)

commit to user

CV Putra Nugraha dalam menjalankan aktifitas usahanya selain memiliki akta pendirian diatas juga telah memiliki kelengkapan legalitas perijinan diantaranya sebagai berikut:

a. Telah mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dari Direktorat

Jendral Pajak dengan Nomor 02.399.620.0526.000 tanggal 28 Januari 2005.

b. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dari Direktorat Jendral Pajak

dengan Nomor PEM95/WP.32/KP.0603/2007 tanggal 25 April 2007.

c. Surat Izin Gangguan Tempat Usaha dari Walikota Surakarta dengan

Nomor 503/0423/J11/HO/IV/2007 pada tanggal 28 April 2007 sampai dengan 28 April 2010.

d. Surat Izin Penggunaan Bangunan dari Walikota Surakarta dengan

Nomor 603/0377/J11/IPB/IV/2007 pada tanggal 28 April 2007.

e. Surat Izin Usaha Industri (SIUI) Industri Besar (IB) dari Unit Pelayanan

Terpadu Pemerintah Kota Surakarta Nomor 530/0051/IB/V/2007 tanggal 16 Mei 2007 dan berlaku sampai dengan tanggal 28 April 2010.

f. Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari Kelurahan Mojosongo

dengan Nomor 500/26/V/2008 pada tanggal 21 Mei 2008.

g. Kartu Tanda Anggota Biasa dari Persatuan Perusahaan Grafika

Indonesia (PPGI) Provinsi Jawa Tengah sebagai Percetakan dengan

Nomor Registrasi 050222-00000344; nomor sertifikat

206.11308.00021; dan nomor akreditasi 203002.021202.015 pada tanggal 2 Januari 2008 dan berlaku sampai dengan 31 Desember 2008.


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

h. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Persekutuan Komanditer dari Unit

Pelayanan Terpadu Kota Surakarta nomor 11.16.3.52.01834 tanggal 28 April 2007 dan berlaku sampai dengan 28 April 2012.

i. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Perusahaan Besar (PB) dari Unit

Pelayanan Terpadu Pemerintah Kota Surakarta dengan Nomor 517/0486/RUB./PB/V/2007 tanggal 16 Mei 2007 dan berlaku sampai dengan 28 April 2012.

2. Kegiatan Usaha Perusahaan

Putra Nugraha Grup didirikan untuk maksud menjalankan usaha dalam bidang sebagai berikut:

1. Menjalankan usahanya dalam bidang penerbitan dan percetakan.

2. Menjalankan usaha perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan

umum termasuk perdagangan eksport, import, interinsulair, dan lokal

dari semua dan segala bahan dan barang yang dapat

diperdagangkannya, juga bertindak sebagai grosier, leveransir, distributor, supplier, dealer, sub dealer, agen, dan perdagangan perantara.

3. Menjalankan usaha perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada


(18)

commit to user 3. Visi, Misi, dan Slogan

1. Visi

a. Turut serta membangun dan mengupayakan generasi cerdas dengan

membaca.

b. Menjadi perusahaan penerbitan terbesar di Indonesia.

2. Misi

a. Menjadi perusahaan penerbitan mandiri dan terbesar.

b. Mencerdaskan bangsa melalui buku-buku berkualitas.

c. Membangun SDM yang tangguh, jujur dan profesional.

d. Terdepan dalam inovasi, pelayanan dan kualitas.

e. Memajukan bangsa melalui buku-buku pelajaran dan bacaan yang

berkualitas.

3. Slogan

“Not The First But The Best”

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu urutan manusia atau orang yang disusun menurut tugas dan kewajibannya dengan rasa tanggung jawab dalam bidangnya masing-masing di suatu organisasi peraturan tertentu guna mencapai tujuan tertentu pula. Adapun struktur organisasi CV Putra Nugraha – dapat dilihat pada gambar berikut:


(19)

5

SUSUNAN ORGANISASI PUTRA NUGRAHA

Board of Director/Dewan Direksi (Dir Opr, Dir Umum, Dir Keu, Dir Pmasaran)

Pimpinan Perusahaan Branch Office Pimpinan Perusahaan Head Office (1) Corporate

· HRD, Legal, GA Corporate

· Fin Corporate · MKTG Corporate

· Prod. Corporate Presiden Direktur (1) Manager Pemasaran (1) KU. Pemasaran (6) KU. Gdg (1) Pema- saran Tenaga freelance Support Staff (2) Manager Keuangan KU. Pajak (1) Pajak (1) Adm (6) Tenaga Gudang (2) Driver (2) Perso nalia (1) Manager Produksi KU. Redaksional (1) DG, Repro (1) Setter, Editor,

Ils (6)

KU. Prod MJ9

(1) Asstn.Rdktr

(1)

KU. Prod Triyagan

(1) Adm (1) Opr (2) Asisten (1) Asisten (1) Lay Out (1) Support Staff (2) Opr (3) Adm

(1) Lay Out (1) Support Staff (2) Scrty (4) Tng Prod (3) Driver (3) Manager HRD GA (1) KU. IT KU. HRD (1) Manager IT OB (3) Scrty (4) Develop ment Coord. Analysist Implementa tor

Kas Bank & Kasir (1) KU. Acc (1) Penagihan (1) Pmbelian Barang (1) Database Devlpmnt.

Branch Holding

Tenaga Gudang (2) Driver (2) Support Staff OB & Security Adm (1)


(20)

commit to user 5. Deskripsi Jabatan

Pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam CV Putra Nugraha adalah sebagai berikut:

1. Presiden Direktur

Presiden Direktur merupakan pendiri dan sebagai pemilik dari perusahaan, adapun tugas dari presiden direktur antara lain :

a) Mengendalikan seluruh kegiatan dari proses pembuatan buku dan LKS

hingga proses penjualan kepada sales.

b) Mengendalikan kegiatan pemeliharaan fasilitas yang ada di

perusahaan.

c) Mengendalikan kegiatan pelayanan komersial dan pengembangan

usaha.

d) Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan, personalia, dan

administrasi.

2. Dewan Direksi

Dewan Direksi merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan umum, keuangan dan pemasaran. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya. Dewan Direksi bertanggung jawab kepada Presiden direktur.

3. Pimpinan Perusahaan Branch Office

Pimpinan Perusahaan Branch Office merupakan kepala perusahaan

pada kantor cabang. Pimpinan Perusahaan Branch Office bertanggung jawab atas segala kegiatan dari proses produksi LKS hingga pada


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

penjualan kepada konsumennya. Pimpinan Perusahaan Branch Office

bertanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Direksi.

4. Pimpinan Perusahaan Head Office

Pimpinan Perusahaan Head Office merupakan kepala di kantor pusat.

Pimpinan Perusahaan Head Office bertanggung atas segala kegiatan dari

proses produksi LKS hingga pada penjualan kepada konsumennya. Pimpinan Perusahaan Head Office bertanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Direksi.

5. Corporate

Corporate merupakan suatu divisi yang berada di perusahaan untuk mengatur segalanya yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan. Corporation bertanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Direksi.

6. Manager Pemasaran

Manajer Pemasaran berfungsi untuk mengendalikan kegiatan pemasaran untuk tiap-tiap produk yang telah diproduksi dan juga memberikan keputusan untuk diberitahukan kepada pimpinan perusahaan untuk melakukan produksi kembali karena stock barang yang ada tidak memadai.

7. Kepala Unit Pemasaran

Kepala Unit Pemasaran mempunyai fungsi untuk menerima order dari konsumen dan segera membuat surat pesanan untuk diserahkan ke


(22)

commit to user

bagian gudang untuk segera mengirimkan barang yang telah dipesan oleh konsumen tersebut.

8. Pemasaran Tenaga Freelance

Pemasaran Tenaga Freelance mempunyai tugas untuk membuat surat

jalan sesuai dengan order pesanan yang telah dipesan dan mengantar surat jalan ke gudang.

9. Administrasi pemasaran

Administrasi Pemasaran mempunyai tugas untuk menginput data dari surat order pemesanan. Hasilnya akan dilaporkan untuk pencocokan ke bagian gudang untuk sistem pengendalian. Laporan order penjualan selanjutnya diserahkan kepada Kepala Unit Pemasaran.

10.Kepala Unit Gudang

Kepala Unit Gudang mempunyai tugas untuk mengendalikan seluruh kegiatan penjualan, pengiriman, dan retur yang berada di gudang, dan juga

bertanggung jawab atas keselamatan jumlah stock buku dan distribusi

buku yang terjadi di gudang, serta membuat laporan distribusi produk yang diserahkan kepada Manager Pemasaran.

11. Administrasi Gudang

Administrasi Gudang mempunyai tugas untuk membuat laporan stock barang, laporan penjualan, dan laporan retur. Hasilnya akan diserahkan kepada Kepala Unit Gudang untuk pencocokan kepada Kepala Unit lain yang terkait sebagai sistem pengendalian.


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

12.Support Staff gudang

Support Staff gudang mempunyai tugas untuk membantu dari pada kinerja Kepala Unit gudang supaya mempercepat proses penempatan buku yang dikirim dari bagian produksi, mempercepat proses pengepakan untuk segera dikirim kepada konsumen yang telah memesan, dan juga mempercepat proses penghitungan retur yang dikembalikan oleh konsumen.

13.Tenaga Gudang

Tenaga Gudang mempunyai tugas untuk menata produk-produk yang berada di gudang, mengepak produk yang telah dipesan sesuai perintah dari Kepala Unit Gudang, dan juga menghitung produk yang diretur dan melaporkan ke Administrasi gudang dan Kepala Unit Gudang.

14.Driver

Driver mempunyai tugas untuk mengantarkan barang dari gudang kepada konsumen dan juga mengambil retur yang dikembalikan oleh konsumen kembali ke gudang.

15.Manager Keuangan

Manager Keuangan mempunyai tugas untuk mengendalikan seluruh kegiatan keuangan yang berada di perusahaan dan juga membuat laporan keuangan disetiap periode yang telah berakhir. Hasil laporan keuangan tersebut akan dipertanggung jawabkan kepada Pimpinan Perusahaan.


(24)

commit to user

16.Kepala Unit Accounting

Kepala Unit Accounting mempunyai tugas untuk membuat laporan

arus kas dari penjualan, laporan piutang dagang, dan laporan pengeluaran perusahaan. Hasilnya akan diserahkan kepada Manager Keuangan untuk dipertanggung jawabkan.

17.Kas Bank dan Kasir

Kas Bank dan Kasir mempunyai tugas untuk menerima pembayaran baik kontan maupun kredit dari konsumen dan menyetorkan ke Bank

dengan sepengetahuan Kepala Unit Accounting, serta membuat laporan

penerimaan kas yang dilaporkan kepada kepala Unit Accounting.

18.Penagihan

Bagian Penagihan mempunyai tugas untuk menagih piutang dari konsumen yang bersangkutan bila sudah mencapai jatuh tempo yang telah disetujui, serta membuat laporan piutang yang diserahkan kepada Kepala Unit Accounting.

19.Pembelian Barang

Bagian Pembelian Barang mempunyai tugas untuk menerima order perlengkapan yang dibutuhkan oleh semua divisi dan membelikan perlengkapan yang telah dipesan dengan persetujuan dari Manager Keuangan, serta membuat laporan pengeluaran perusahaan yang diserahkan kepada Kepala Unit Accounting.


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

20.Kepala Unit Pajak

Kepala Unit Pajak mempunyai tugas untuk membuat laporan pajak perusahaan dan mempertanggung jawabkan laporan tersebut kepada Manager Keuangan.

21.Pajak

Bagian Pajak mempunyai tugas untuk mencatat pajak yang telah dikeluarkan oleh perusahaan dan membayarkannya ke kantor pajak.

22.Manager Produksi

Manager Produksi mempunyai tugas untuk seluruh kegiatan produksi yang berada di perusahaan dan membuat laporan barang produksi yang telah masuk ke gudang pada setiap periode. Hasil laporan produksi kemudian diserahkan kepada Pimpinan Perusahaan.

23.Kepala Unit Redaksional

Kepala Unit Redaksional mempunyai tugas untuk mengendalikan seluruh kegiatan produksi redaksional dan bertanggung jawab dalam proses distribusi pemindahan produk ke gudang, serta membuat laporan produksi untuk diserahkan kepada Manager Produksi.

24.Asisten Redaksional

Asisten Redaksional mempunyai tugas untuk membantu dari pada Kepala Unit Redaksional yang berguna untuk mempercepat proses produksi dan mempercepat proses pemindahan produk dari bagian produksi ke gudang.


(26)

commit to user

25.DG Repro

DG Repro mempunyai tugas untuk memproduksi buku yang kemudian dikemas dan diangkut ke gudang.

26.Editor Setter

Editor Setter mempunyai tugas untuk meminimalisir kesalahan cetak yang mungkin terjadi dari produk redaksional yang telah dicetak.

27.Kepala Unit Produksi Mojosongo

Kepala Unit Produksi Mojosongo mempunyai tugas untuk mengendalikan seluruh kegiatan produksi di bagian produksi Mojosongo dan bertanggung jawab dalam proses distribusi pemindahan produk ke gudang, serta membuat laporan produksi untuk diserahkan kepada Manager Produksi.

28.Asisten Produksi Mojosongo

Asisten Produksi Mojosongo mempunyai tugas untuk membantu dari pada Kepala Unit Produksi Mojosongo yang berguna untuk mempercepat proses produksi dan mempercepat proses pemindahan produk dari bagian produksi ke gudang.

29.Operator Produksi Mojosongo

Operator Produksi Mojosongo mempunyai tugas untuk menjalankan mesin produksi yang berada di bagian produksi mojosongo untuk menghasilkan produk pesanan sesuai dengan perintah dari Kepala Unit Produksi Mojosongo.


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

30.Administrasi Produksi Mojosongo

Administrasi Produksi Mojosongo mempunyai tugas untuk mencatat pengeluaran yang dibutuhkan untuk memproduksi dan juga membuat laporan jumlah barang yang telah diproduksi dan dipindahkan ke gudang.

31.Lay Out Produksi Mojosongo

Lay Out Produksi Mojosongo mempunyai tugas untuk membuat desain-desain cover LKS sebelum memulai proses produksi.

32.Support Staff Produksi Mojosongo

Support Staff Produksi Mojosongo mempunyai tugas untuk memproduksi LKS dan mengepak barang untuk dipindahkan ke gudang.

33.Tenaga Gudang Produksi Mojosongo

Tenaga Gudang Mojosongo mempunyai tugas untuk memproduksi LKS dan Mengepak barang untuk dipindahkan ke gudang.

34.Driver Produksi Mojosongo

Driver Produksi Mojosongo mempunyai tugas untuk membawa produk dari gudang produksi mojosongo untuk ditempatkan ke gudang.

35.Kepala Unit Produksi Triyagan

Kepala Unit Produksi Triyagan mempunyai tugas untuk

mengendalikan seluruh kegiatan produksi di bagian produksi Triyagan dan bertanggung jawab dalam proses distribusi pemindahan produk ke gudang, serta membuat laporan produksi untuk diserahkan kepada Manager Produksi.


(28)

commit to user

36.Asisten Produksi Triyagan

Asisten Produksi Triyagan mempunyai tugas untuk membantu dari pada Kepala Unit Produksi Triyagan yang berguna untuk mempercepat proses produksi dan mempercepat proses pemindahan produk dari bagian produksi ke gudang.

37.Operator Produksi Triyagan

Operator Produksi Triyagan mempunyai tugas untuk menjalankan mesin produksi yang berada di bagian produksi Triyagan untuk menghasilkan produk pesanan sesuai dengan perintah dari Kepala Unit Produksi Triyagan.

38.Administrasi Produksi Triyagan

Administrasi Produksi Triyagan mempunyai tugas untuk mencatat pengeluaran yang dibutuhkan untuk memproduksi dan juga membuat laporan jumlah barang yang telah diproduksi dan dipindahkan ke gudang.

39.Lay Out Produksi Triyagan

Lay Out Produksi Triyagan mempunyai tugas untuk membuat desain-desain cover LKS sebelum memulai proses produksi.

40.Support Staff Produksi Triyagan

Support Staff Produksi Triyagan mempunyai tugas untuk

memproduksi LKS dan mengepak barang untuk dipindahkan ke gudang.

41.Tenaga Produksi Triyagan

Tenaga Gudang Triyagan mempunyai tugas untuk memproduksi LKS dan Mengepak barang untuk dipindahkan ke gudang.


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

42.Driver Produksi Triyagan

Driver Produksi Triyagan mempunyai tugas untuk membawa produk dari gudang produksi mojosongo untuk ditempatkan ke gudang.

43.Security Produksi Triyagan

Security Produksi Triyagan mempunyai tugas untuk menjaga keamanan di gudang Produksi Triyagan dan memcatat masuk keluarnya kendaraan untuk menjalankan sistem pengendalian.

44.Manager HRD

Manager HRD mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia dan kesejahteraan serta pembinaan pegawai serta mempunyai fungsi untuk penyusunan analisa jabatan dan organisasi.

45.Kepala Unit HRD

Kepala Unit HRD mempunyai tugas untuk membantu Manager HRD dalam fungsi penyusunan analisa jabatan dan organisasi, adapun macam-macam bentuk tugasnya seperti:

1) Pelaksanaan mutasi pegawai dan administrasi kepegawaian

2) Penyusunan program pendayagunaan dan pengembangan pegawai

3) Pelaksanaan pembinaan dan kesejahteraan pegawai

4) Pelaksanaan evaluasi dan pemantauan

46.Personalia

Bagian Personalia mempunyai tugas untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan karyawan yang bekerja di perusahaan, apabila


(30)

commit to user

telah melanggar peraturan perusahaan, maka bagian personalia akan membuat Surat Peringatan sesuai dengan persetujuan Kepala Unit HRD dan Manager HRD.

47.GA

GA mempunyai tugas untuk memantau perkembangan karyawan yang bekerja di perusahaan dalam bidang kemampuan menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada karyawan tersebut, dalam hal ini apabila kurang mampu akan dilakukan mutasi ke departemen-departemen yang lain sesuai dengan persetujuan Kepala Unit HRD dan Manager HRD.

48.OB

OB mempunyai tugas untuk mengantarkan surat-surat dari karyawan yang berada disuatu departemen ke departemen lain, berfungsi sebagai pemberitahuan kepada orang yang berada di departemen lain untyuk menjalankan tugasnya.

49.Security

Security mempunyai tugas untuk menjaga keamanan, serta mencatat kendaraan yang keluar masuk perusahaan untuk pengendalian intern. Security juga bertugas di tiap-tiap kantor, baik di kantor pusat, kantor cabang maupun gudang sesuai dengan jam tugasnya.

50.Manager IT

Manager IT mempunyai tugas untuk menyetujui pembelian barang-barang teknologi yang menunjang untuk mempermudah pekerjaan dari


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pada karyawan setelah dilakukan riset bahwa memang benar dibutuhkan untuk pembelian barang tersebut.

51.Kepala Unit IT

Kepala Unit IT mempunyai tugas untuk melakukan riset di kantor pusat maupun cabang untuk melihat komputer, maupun barang teknologi lainnya untuk mengadakan pemanambahan maupun perbaikan yang dibutuhkan.

52.Development Coordinator

Development Coordinator mempunyai tugas untuk membuat surat-surat untuk pengejuan kepada atasan untuk mengadakan penambahan computer maupun barang-barang teknologi lainnya yang diberikan kepada Kepala Unit IT dan ditanda tangani oleh Manager IT.

53.Database Development

Database Development mempunyai tugas memberikan database-database baru yang diperlukan. dalam hal ini membuat format penjualan di dalam excel, maupun dengan aplikasi-aplikasi baru yang digunakan oleh karyawan.

54.Branch

Branch mempunyai tugas untuk membuat laporan tentang kondisi barang-barang yang perlu diganti maupun yang akan diperbaiki di kantor cabang untuk membuat budget anggaran pada tahun berikutnya.


(32)

commit to user

55.Holding

Holding mempunyai tugas untuk membuat laporan tentang kondisi barang-barang yang perlu diganti maupun yang akan diperbaiki di kantor pusat untuk membuat budget anggaran pada tahun berikutnya.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang sangat besar menimbulkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan mencapai tujuan khususnya, perusahaan memerlukan penyediaan informasi yang cukup. Sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan mempunyai manfaat dan peranan penting dalam tercapainya tujuan perusahaan.

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk

mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan dapat dilakukan secara kredit. Penjualan tunai dilakukan apabila barang yang diberikan oleh penjual langsung saat barang tersebut diterima dan ini sudah umum dilakukan juga dianggap sebagai penjualan yang lazim, dan penjualan yang dilakukan secara kredit adalah merupakan hal tagihan yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa, dan merupakan komponen besar dalam aktiva lancar. Piutang dagang memiliki kecairan nomor dua setelah kas.


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Sistem Informasi Penjualan adalah sub sistem informasi bisnis yang mencakup kumpulan prosedur yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan dalam proses atau transaksi penjualan.

Sejak dulu sampai sekarang penjualan masih tetap berperan penting di dalam suatu perusahaan diantara aktivitas lainnya. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat memperoleh laba. Banyak faktor selain usaha promosi termasuk segi pelayanan atau pemberian service, harga yang cocok, juga bagian pimpinan perusahaan dapat mengikuti order penjualan yang masih luas.

Salah satu upaya perusahaan untuk menaikan volume penjualan adalah dengan cara menjual produknya secara kredit kepada konsumennya. Penjualan kredit dilakukan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterimanya dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli. Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, setiap penjualan kredit yang pertama kepada seorang pembeli selalu didahului dengan analisis terhadap dapat atau tidaknya pembeli tersebut diberikan kredit. Umumnya perusahaan manufaktur melakukan penjualan produknya dengan sistem penjualan kredit, begitu juga dengan perusahaan CV Putra Nugraha. Perusahaan ini memperoleh pendapatan yang cukup besar dari


(34)

commit to user

sektor penjualan kredit, yang setiap bulannya mencapai ratusan juta rupiah.

Dalam transaksi penjualan kredit, informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan adalah :

1. Jumlah pendapatan menurut jenis produk selama jangka waktu

tertentu.

2. Jumlah piutang yang diterima dari transaksi penjualan kredit.

3. Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.

4. Nama dan alamat pelanggan.

5. Kuantitas produk yang dijual.

Untuk menghasilkan berbagai macam informasi di atas, maka perlu dirancang beberapa hal, antara lain:

1. Dokumen untuk merekam berbagai data yang akan diolah menjadi

informasi yang diperlukan oleh manajemen.

2. Catatan akuntansi untuk mengolah data yang direkam dalam

dokumen.

3. Jaringan prosedur untuk melaksanakan kegiatan penjualan dan untuk

menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen.

4. Unit organisasi yang menangani transaksi penjualan kredit.

5. Elemen sistem pengawasan intern.

Penjualan produk secara kredit umumnya ditujukan untuk menaikan volume penjualan. Akan tetapi, penjualan produk secara kredit ini sering kali menimbulkan masalah yang cukup kompleks yang


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

memerlukan penanganan tersendiri untuk menyelesaikannya. Masalah yang sering kali dihadapi adalah proses penagihan piutang, sehingga sering terjadi kasus piutang tak tertagih (bad debt) atau sering disebut dengan kredit macet yang tentunya memperlambat penerimaan kas oleh

perusahaan. Masalah lainnya adalah jumlah stock fisik dengan catatan

perusahaan sering terjadi perbedaan sehingga memerlukan sistem pengendalian intern yang bagus yang dapat menutup terjadinya selisih tersebut. Faktor penyebab bisa dari pihak konsumen, misalnya sengaja mengulur-ulur waktu waktu pembayaran yang sudah jatuh tempo, atau dari pihak perusahaan itu sendiri, misalnya keterlambatan dalam melengkapi dokumen-dokumen penagihan. Disamping itu, kurangnya tenaga ahli yang diperlukan dalam upaya penyelesaian atas penjualan produk secara kredit merupakan masalah tersendiri yang memerlukan perhatian yang cukup serius. Pada CV Putra Nugraha inti utama masalah kredit macet ini masih dapat diminimalkan, sehingga tidak terjadi kerugian yang terlalu banyak.

Oleh karena itu dalam penulisan tugas akhir ini penulis

mengambil judul “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN

SISTEM PENJUALAN KREDIT PADA CV. PUTRA NUGRAHA SURAKARTA”.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan dimuka maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah:


(36)

commit to user

1. Apakah Sistem Pengendalian Intern pada sistem penjualan kredit di

CV Putra Nugraha sudah cukup baik?

2. Apa sajakah kelebihan dan kelemahan dari sistem pengendalian intern

sistem penjualan kredit pada CV Putra Nugraha?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan atas penelitian yang dilakukan adalah menemukan pemecahan atas permasalahan yang diuraikan diatas adalah:

1. Mengetahui sistem pengendalian intern pada sistem penjualan kredit

di CV Putra Nugraha.

2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sistem pengendalian intern

sistem penjualan kredit CV Putra Nugraha.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan juga dapat menambah pengalaman dalam mempraktikan ilmu dan teori tentang sistem akuntansi persediaan barang yang diperoleh selama mengikuti pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi kedalam kenyataan dunia kerja pada CV. Putra Nugraha Surakarta.

2. Bagi CV. Putra Nugraha

Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dan masukan bagi CV. Putra Nugraha untuk lebih meningkatkan sistem


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

akuntansinya serta dapat menanggulangi kelemahan-kelemahan yang diterapkan pada sistem akuntansi persediaan barang, demi kelangsungan dan kemajuan CV. Putra Nugraha di masa yang akan datang, dan juga sebagai bahan pertimbangan terutama pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan.

3. Bagi Pembaca

Sebagai bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang akuntansi terutama mengenai sistem akuntansi persediaan barang dan juga sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas akhir di masa yang akan datang.

F. METODE PENELITIAN

1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari hasil pengamatan obyek penelitian. Jenis data ini antara lain yaitu data mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab pegawai CV Putra Nugraha, serta prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran perlengkapan dan pergudangan. Sumber datanya diperoleh dari wawancara langsung dengan karyawan di CV Putra Nugraha.


(38)

commit to user

b. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari hasil pengamatan obyek penelitian. Data ini berupa data yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan, maupun laporan keuangan perusahaan.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Dengan mengadakan pengamatan langsung di perusahaan yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung pada obyek penelitian.

Dalam melakukan pengamatan mahasiswa didampingi oleh

pembimbing dan penanggung jawab instansi magang CV Putra Nugraha.

Pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui pencatatan adalah sebagai berikut:

1. Mengamati kerja CV Putra Nugraha di Bagian Perlengkapan dan

Pergudangan dalam proses input data atau pencatatan untuk

mengetahui langkah ataupun cara yang benar di dalam proses penginputan dan pencatatan akuntansi.

2. Mengamati dokumen-dokumen dan catatan akuntansi yang

digunakan di Bagian Perlengkapan dan Pergudangan CV Putra Nugraha untuk mengetahui Sistem Pengendalian Internal.


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Mengamati setiap laporan yang dihasilkan di Bagian Perlengkapan

dan Pergudangan CV Putra Nugraha untuk mengetahui nilai perlengkapan dan pergudangan yang dimiliki.

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu dari alat pengumpulan data, yang menggali dengan pertanyaan baik dengan menggunakan panduan (pedoman) wawancara maupun kuesioner (daftar pertanyaan). Dengan melakukan tanya jawab kepada staf dan pegawai Dinas Akuntansi dan Anggaran serta Bagian Perlengkapan dan Pergudangan di CV Putra Nugraha yang terkait, seperti:

1. Mewawancarai pegawai yang berada di Dinas Akuntansi terkait

data maupun dokumen yang digunakan CV Putra Nugraha, khususnya untuk mencatat perlengkapan dan pergudangan.

2. Mewawancarai penanggung jawab yang ada di Bagian

Perlengkapan dan Pergudangan terkait data maupun dokumen yang digunakan CV Putra Nugraha.

c. Praktik

Metode yang bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengaplikasikan pengetahuan maupun keterampilan yang diperoleh.

Metode praktik yang dilakukan yaitu:

1. Melakukan kegiatan entry data nilai persediaan di perlengkapan


(40)

commit to user

2. Melakukan kegiatan entry data persediaan perlengkapan dan aktiva

yang masuk dan persediaan perlengkapan dan aktiva yang keluar ke kartu persediaan perlengkapan dan aktiva.

3. Membuat memo penerimaan dan memo pengeluaran persediaan

perlengkapan dan aktiva serta dokumen-dokumen lainnya yang terkait.

4. Melakukan stock opname jumlah persediaan peralatan dan aktiva

yang dimiliki oleh perusahaan serta entry data untuk membuat


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

a. Pengertian Sistem

Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001: 1).

Prosedur adalah suatu urutan yang klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001: 6).

b. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem Akuntansi adalah formulir-formulir, buku catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data yang berhubungan dengan usaha suatu perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi, (stettler dalam Baridwan, 1993: 1)

Menurut Mulyadi (2001: 3) sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan tersebut.


(42)

commit to user

Dari definisi diatas, unsur suatu sistem adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, buku besar pembantu, dan laporan serta unsur akuntansi yang mendukung dari kegiatan akuntansi yang ada dalam perusahaan.

c. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Bodnar dan Hopwood (1997: 1) adalah kumpulan sumber daya, semacam orang-orang dan peralatan yang dirancang untuk merubah data ekonomi ke dalam informasi yang berguna.

Menurut Moscove dalam Baridwan, Sistem Informasi Akuntansi

adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,

mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan

informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada

pihak luar perusahaan (seperti kantor pajak, investor dan kreditur). Tujuan umum pengembangan Sistem Informasi Akuntansi menurut Mulyadi (2001: 19) antara lain:

1) Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan baru. 2) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem

yang sudah ada, baik mutu, ketepatan penyajian maupun struktur organisasinya.

3) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan

catatan akuntansi.

2. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit

Sistem Penjualan Kredit adalah suatu sistem yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima oleh pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut (Mulyadi, 2001: 210). a. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani, credare, yang berarti

kepercayaan. Dengan demikian istilah kredit memiliki arti khusus, yaitu meminjamkan uang atau penundaan pembayaran pada saat itu juga, (Widjajanto, 2001: 1).

Kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Kehidupan ekonomi modern adalah prestasi uang, yang dengan demikian transaksi kredit menyangkut uang sebagai alat kredit. Kredit berfungsi kooperatif antara si penerima kredit. Singkatnya, kredit dalam arti luas didasarkan atas komponen kepercayaan, resiko dan pertukaran ekonomi di masa-masa mendatang (Widjajanto, 2001: 1).


(44)

commit to user

b. Unsur-Unsur Kredit

Unsur-unsur kredit terdiri dari: 1) Kepercayaan

Yaitu keyakinan si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya akan benar-benar diterimanya dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

2) Tenggang Waktu

Yaitu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterimanya dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Dalam unsur ini terkandung pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya daripada uang yang akan diterimanya pada masa yang akan datang.

3) Degree of risk/ Risiko Kredit

Yaitu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat adanya jangka waktu yang memisahkan pemberi prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima di kemudian hari. Semakin lama jangka waktu kredit yang diberikan, maka semakin tinggi pula tingkat risikonya. Hal ini dikarenakan sejauh-jauhnya kemampuan manusia untuk memperkirakan hari depan itu, maka masih selalu ada ketidaktentuan yang tidak dapat ditentukan. Inilah yang menyebabkan timbulnya risiko.


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4) Prestasi/ Objek Kredit

Prestasi atau objek kredit dapat diberikan dalam bentuk barang, jasa, dan uang.

Sistem Akuntansi Penjualan Kredit merupakan suatu kesatuan dari rangkaian prosedur pemberian kredit yang diberikan kepada calon debitur atas dasar kepercayaan dari debitur yang meliputi permohonan kredit sampai pembayaran angsuran oleh debitur. Sistem penjualan kredit yang baik akan menyediakan informasi yang memadai bagi manajemen untuk mengelola kegiatan perusahaan agar tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai.

c. Fungsi Yang Terkait 1) Fungsi Penjualan

a) Menerima order dari pembeli.

b) Mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut.

c) Meminta otorisasi kredit. 2) Fungsi Gudang

a) Menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan.

b) Menyerahkan barang ke fungsi pengiriman. 3) Fungsi Kredit

a) Meneliti status kredit pelanggan.


(46)

commit to user

4) Fungsi Pengiriman

a) Menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan.

b) Menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang.

5) Fungsi Penagihan

a) Membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan.

b) Menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan

transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi. 6) Fungsi Akuntansi

a) Mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur.

b) Membuat laporan penjualan.

d. Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem 1) Prosedur Order Penjualan

Menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order, kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Prosedur Persetujuan Kredit

Fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.

3) Prosedur Pengiriman

Fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum pada surat order pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.

4) Prosedur Penagihan

Fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman.

5) Prosedur Pencatatan Piutang

Fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

6) Prosedur Distribusi Penjualan

Fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.


(48)

commit to user

7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Fungsi Akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

3. Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi pengendalian intern didefinisikan sebagai sebuah proses karena pengendalian intern ini melekat dalam kegiatan operasional sebuah organisasi dan merupakan bagian yang integral dari aktivitas dasar manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan organisasi. Pengendalian intern memberikan jaminan yang layak (bukan jaminan absolut) karena kemungkinan terjadinya human fallure, kolusi dan, manajemen override.

Definisi diatas menunjukan bahwa suatu pengendalian intern yang baik itu berguna untuk:

a. Menjaga keamanan suatu harta milik suatu perusahaan. b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi. c. Memajukan efisiensi dalam operasi.

d. Menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan yang telah diterapkan terlebih dahulu.

Suatu pengendalian yang memuaskan harus meliputi hal-hal sebagai berikut:


(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

a. Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional. Pemisahan fungsi dalam perusahaan diperlukan untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja yang dapat berakibat merugikan perusahaan. Dengan pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi operasi dan fungsi penyimpanan, catatan yang diselenggarakan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya yang dilaksanakan oleh unit organisasi yang memegang fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap transaksi. Selain itu dengan adanya pemisahan fungsi ini akan menghasilkan data akuntansi yang dapat terpercaya kebenarannya sehingga kekayaan perusahaan akan terjamin keamanannya.

b. Suatu sistem otorisasi dan prosedur otorisasi terjadinya transaksi.

Setiap transaksi yang terjadi harus mendapatkan otorisasi dari divisi yang berwewenang agar terselenggara suatu sistem pengendalian intern yang memadai. Apabila dalam suatu perusahaan setiap personil bertindak semaunya untuk mendapatkan dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan oleh perusahaan tersebut, maka perusahaan itu akan menjadi berantakan dan semakin jauh dari tujuan yang akan dicapai. Disamping itu penggunaan formulir juga sangat penting keberadaannya. Formulir merupakan media yang digunakan untuk merekam penggunaan wewenang untuk memberikan otorisasi


(50)

commit to user

terlaksananya transaksi dalam organisasi. Oleh karena itu penggunbaan formulir harus diawasi sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi.

Macam-macam dokumen dan otorisasi atas dokumen tersebut:

1) Surat Permintaan: dibuat oleh bagian pemasaran, lalu disetujui

Kepala Unit Gudang dan dicatat oleh bagian akuntansi.

2) Surat penyiapan barang: dibuat oleh bagian pemasaran lalu

disetujui oleh Kepala Unit Gudang.

3) Surat Jalan: dibuat oleh bagian gudang lalu diotorisasi oleh

bagian pengiriman setelah itu diotorisasi oleh penerima barang.

4) Faktur Penjualan: dibuat oleh bagian pemasaran dan diotorisasi

oleh bagian Kepala Bagian Pemasaran.

c. Praktik-praktik yang sehat harus dijalankan dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi-fungsi setiap bagian organisasi adalah sebagai berikut:

1) Pembuatan formulir dengan nomor urut tercetak untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan formulir.

2) Pelaksanaan suatu transaksi harus dilaksanakan lebih dari satu bagian, tidak ada transaksi dari awal sampai selesai dilaksanakan oleh satu bagian.

3) Adanya perputaran jabatan, sehingga dapat dihindari adanya persengkokolan.


(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

5) Secara periodik diadakan pencocokan kekayaan fisik perusahaan dengan catatannya.

6) Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu kredit dengan akun kontrol dalam buku besar.

d. Suatu Tingkat Kecakapan.

Didalam menjalankan roda kegiatan perusahaan diperlukan karyawan yang mampu dan cakap agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dengan demikian diperlukan seleksi bagi calon karyawan yang sesuai dengan jabatan yang telah ditetapkan sehingga terhindar dari terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan. Unsur mutu pegawai merupakan unsur sistem pengendalian intern yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas

minimum, perusahaan pasti dapat menghasilkan

pertanggungjawaban keuangan yang bisa diandalkan.

Komponen model pengendalian menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:

1) Lingkungan Pengendalian

Tulang punggung sebuah perusahaan adalah karyawan yang meliputi atribut individunya, seperti integritas, nilai etika, dan kompetensi. Mereka merupakan mesin penggerak organisasi dan merupakan fondasi untuk komponen lainnya.


(52)

commit to user

2) Aktivitas Pengendalian

Perusahaan harus menetapkan prosedur dan kebijakan

pengendalian serta melaksanakannya untuk membantu

menjamin bahwa manajemen dapat menetapkan tindakan-tindakan untuk menghadapi ancaman-ancaman yang timbul. 3) Perhitungan risiko

Organisasi harus menyadari dan waspada terhadap resiko yang dihadapinya, untuk itu haruslah diterapkan mekanisme mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola resiko-resiko tersebut.

4) Informasi dan Komunikasi

Merupakan kegiatan pengawasan, bila kemungkinan karyawan organisasi memperoleh dan menukar informasi yang merugikan pihak perusahaan.

5) Pemantauan

Seluruh proses bisnis harus dipantau dan dilaksanakan modifikasi seperlunya.


(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

B. PEMBAHASAN

1. Sistem Penjualan Kredit Pada CV Putra Nugraha

Pada suatu perusahaan, sistem penjualan kredit sangatlah penting. Sistem Informasi Akuntansi penjualan kredit harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan perusahaan itu sendiri. Sistem Informasi Akuntansi yang baik harus mendukung kegiatan operasional Salah satu perusahaan dan menyediakan informasi yang handal kepada pemakai informasi di dalam perusahaan tersebut. Sistem Informasi Akuntansi yang tepat dan efektif didukung oleh beberapa hal sebagai berikut:

a. Fungsi yang terkait 1) Fungsi pemasaran

Fungsi pemasaran bertanggung jawab menerima order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, membuat back order apabila barang yang dipesan pelanggan tidak tersedia digudang.

2) Fungsi gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab menyimpan barang hasil produksi dan menyiapkan barang apabila ada pesanan dari pelanggan kemudian menyerahkan barang kepada bagian pengiriman.

3) Fungsi pengiriman

Fungsi pengiriman dapat dilakukan oleh bagian pengiriman perusahaan maupun dengan jasa ekspedisi. Fungsi pengiriman bertanggungjawab menyerahkan barang kepada pelanggan sesuai


(54)

commit to user

dengan order dari pelanggan dan surat pesanan yang dibuat oleh bagian pemasaran. Fungsi pengiriman juga bertanggungjawab memastikan keamanan barang yang keluar dari perusahaan telah mendapatkan otorisasi dari bagian yang berwewenang.

4) Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi dalam transaksi penjualan kredit bertugas melakukan pencatatan kedalam jurnal umum dan jurnal penjualan. b. Dokumen yang digunakan

1) Surat pesanan

Surat pesanan merupakan dokumen utama dalam kegiatan penjualan kredit. Surat pesanan dibuat oleh bagian pemasaran setelah mendapatkan otorisasi atas penjualan kredit.

2) Surat jalan

Surat jalan merupakan dokumen yang dibuat oleh bagian pemasaran. Surat jalan digunakan sebagai bukti pengiriman resmi kepada pelanggan yang berisi jumlah barang dan spesifikasinya. 3) Faktur penjualan

Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar bahwa perusahaan memiliki piutang dagang kepada pelanggan.


(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Catatan akuntansi yang digunakan 1) Jurnal umum

Jurnal umum adalah catatan akuntansi yang digunakan perusahaan untuk mencatat transaksi perusahaan sesuai dengan urutan waktu terjadinya transaksi.

2) Jurnal penjualan

Jurnal penjualan adalah catatan akuntansi yang termasuk dalam jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan baik secara tunai maupun kredit.

3) Kartu gudang

Kartu gudang adalah catatan yang digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan dalam gudang.

4) Kartu persediaan

Kartu persediaan merupakan catatan yang termasuk kedalam buku pembantu yang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan sesuai dengan rinciannya.

5) Kartu piutang

Kartu piutang merupakan catatan akuntansi yang termasuk kedalam buku pembantu yang digunakan untuk mencatat mutasi piutang dagang terhadap masing-masing debiturnya.


(56)

commit to user

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem 1) Prosedur Order Penjualan

Menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order, kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya, kepada berbagai fungsi lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.

2) Prosedur Persetujuan Kredit

Fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.

3) Prosedur Pengiriman

Fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum pada surat order pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.

4) Prosedur Penagihan

Fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan

mengirimkannya kepada pembeli. Dalam metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman.

5) Prosedur Pencatatan Piutang

Fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan


(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

6) Prosedur Distribusi Penjualan

Fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.

7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

e. Bagan alir

Arus dalam bagan alir dibaca dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah. Dibandingkan dengan uraian tertulis dalam menggambarkan suatu sistem, antara lain:

1) Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan bagan alir.

2) Lebih mudah mengidentifikasi kelemahan-kelemahan sistem yang memerlukan perbaikan.


(58)

commit to user Bagian Pemasaran

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit CV Putra Nugraha

Keterangan:

SO: Surat Order SP: Surat Pesanan SJ: Surat Jalan

Setuju 2

2 Mulai

SO 1

Pemberian otorisasi kredit selesai Menerima order dari pelanggan

Meminta otorisasi kredit dari kantor pusat jika disetujui

membuat surat pesanan

2 2

SO 1 2

3 2

2 2

SP 1

N

N Tidak

1

2

SO 2 2

SP 3

Membuat surat jalan

SP 3 SO 2 2 4 2 3 2 2 2

SJ 1

5

3 4


(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Bagian Pemasaran (Lanjutan)

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit CV Putra Nugraha

7

SJ 2

N

Keterangan:

SP: Surat Pesanan SJ: Surat Jalan

T

Dikirim ke pelanggan setelah ada pelunasan SP 3

3 2

2 2

Faktur 1

N

6

Kartu persediaan

5

SP 3

Membuat faktur


(60)

commit to user Bagian Gudang

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit CV Putra Nugraha

1

SO 2 2

3 2

SP 2

Menyiapkan barang

Menyerahkan barang ke bagian pengiriman

SO 2 2

3 2

SP 2

Kartu persediaan

N

2

4

SJ 4

N

Keterangan:

SP: Surat Pesanan SO: Surat Order


(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Bagian Pengiriman

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit CV Putra Nugraha

3

SO 2 2

3 2

2 2

SJ 1

Barang dari gudang

Mencocokan SJ, SO, dengan barang

SO 2 2

3 2

2 2

SJ 1

N 7

Dikembalikan setelah ditandatangani pembeli

Pembeli

Bersama barang

Keterangan:

SJ: Surat Jalan SO: Surat Order


(62)

commit to user Bagian Akuntansi

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit CV Putra Nugraha

6

Faktur 2

Mencatat kedalam jurnal

penjualan dan kartu piutang

Jurnal penjualan

Kartu piutang

Faktur 2

T


(63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Keterangan bagan alir

1) Prosedur penerimaan pesanan

Prosedur penerimaan pesanan dilakukan oleh bagian pemasaran yang memiliki tanggungjawab:

a) Menerima surat order dari pelanggan sebanyak dua rangkap, meminta otorisasi kredit dari kantor pusat, surat order dari pelanggan lembar pertama diarsipkan sesuai dengan nomor, sedangkan surat order lembar kedua diserahkan ke bagian gudang.

b) Membuat surat pesanan sebanyak tiga rangkap, lembar pertama diarsipkan sesuai nomor, lembar kedua dan tiga diserahkan ke bagian gudang.

c) Membuat surat jalan sebanyak empat rangkapsetelah menerima surat pesanan lembar ketiga dan surat order dari pelanggan lembar kedua dari bagian gudang, surat jalan lembar pertama, kedua, dan ketiga beserta surat order lembar kedua diserahkan kepada bagian pengiriman, sedangkan surat jalan lembar keempat diserahkan ke bagian gudang.

d) Membuat faktur sebanyak tiga rangkap atas dasar surat pesanan lembar ketiga, lembar pertama diarsipkan sementara sesuai tanggal dan akan diserahkan kepada pelanggan apabila telah dilakukan pelunasan, lembar kedua diserahkan ke bagian akuntansi.


(64)

commit to user

e) Melakukan pencatatan kedalam kartu persediaan atas dasar faktur lembar ketiga, faktur lembar ketiga dan surat pesanan lembar ketiga, faktur lembar ketiga dan surat pesanan lembar ketiga diarsipkan secara permanen diarsipkan secara permanen sesuai nomor.

f) Mengarsipkan secara permanen surat jalan lembar kedua dari bagian pengiriman setelah mendapat otorisasi atau tandatangan dari pelanggan.

2) Prosedur pengeluaran barang

Prosedur pengeluaran barang dilakukan oleh bagian gudang yang memiliki tanggung jawab:

a) Menerima surat pesanan lembar kedua, lembar ketiga, dan surat order lembar kedua dari bagian pemasaran, menyiapkan barang dan menyerahkan ke bagian pengiriman.

b) Melakukan pencatatan kedalam kartu gudang atas dasar surat pesanan lembar kedua, surat pesanan lembar kedua diarsipkan secara permanen sesuai nomor.

c) Surat pesanan lembar ketiga dan surat order lembar pertama diserahkan kembali ke bagian pemasaran.

d) Menerima surat jalan lembar keempat dan kemudian mengarsipkannya sesuai nomor.


(65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3) Prosedur pengiriman

Prosedur pengiriman barang dilakukan oleh bagian pengiriman yang bisa berasal dari perusahaan ataupun menggunakan jasa ekspedisi. Bagian pengiriman memiliki tanggungjawab:

a) Menerima surat jalan sebanyak tiga rangkap dan surat order lembar kedua dari bagian pemasaran, menerima barang dari bagian gudang.

b) Mencocokan barang dengan surat order dan surat jalan.

c) Setelah barang sampai ke pelanggan dan surat jalan telah ditandatangani oleh pembeli, surat jalan lembar ketiga dan surat order lembar kedua diserahkan kepada pelanggan beserta barang.

d) Surat jalan lembar kedua diserahkan kembali kepada bagian pemasaran setelah ditandatangani oleh pelanggan.

e) Surat jalan pertama diarsipkan secar permanen sesuai nomor. 4) Prosedur pencatatan

Prosedur pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi yang bertanggungjawab:

a) Melakukan pencatatan kedalam jurnal penjualan dan kartu piutang atas dasar faktur lembar kedua dari bagian pemasaran. b) Mengarsipkan secara permanen faktur lembar kedua sesuai


(66)

commit to user

2. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Sistem Penjualan Kredit pada CV Putra Nugraha

a. Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas

Secara garis besar CV Putra Nugraha sudah dikatakan memiliki pemisahan fungsi atau bagian secara tegas dalam sistem akuntansi penjualan kredit. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya pemisahan fungsi seperti fungsi gudang dengan fungsi otorisasi penjualan. Dengan dipisahkannya fungsi gudang dengan fungsi otorisasi kredit maka barang tidak mungkin keluar dari gudang tanpa persetujuan dari fungsi otorisasi kredit.

Selain pemisahan fungsi di atas adapun pemisahan fungsi yang lain seperti terpisahnya fungsi penjualan dengan fungsi akuntansi. Hal ini dimaksudkan untuk mengecek kebenaran dari pada stock fisik persediaan yang berada di dalam perusahaan yang berguna untuk menjaga kekayaan perusahaan berkaitan dengan nilai persediaan yang berada di perusahaan. Keandalan dan ketelitian data akuntansi juga menjadi tujuan utama dipisahkannya fungsi ini.

Penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan harus melibatkan fungsi-fungsi diatas baik itu fungsi gudang, fungsi otorisasi kredit, fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi. Bilamana transaksi penjualan kredit tidak dilaksanakan oleh semua fungsi diatas atau dengan kata lain salah


(67)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

satu fungsi tidak dapat berjalan dengan baik maka tidak ada jaminan tujuan dari sistem pengendalian intern perusahaan dapat tercapai secara efektif.

b. Otorisasi/ Wewenang dan Prosedur yang Tepat

Setiap fungsi di dalam sistem akuntansi penjualan kredit CV Putra Nugraha mempunyai wewenang untuk member otorisasi terhadap dokumen-dokumen yang digunakan. Pada awal permulaan transaksi penjualan kredit, bagian penjualan dalam mengajukan otorisasi penjualan kredit juga disertai dengan dokumen fisik yakni surat permintaan pembelian. Bagian penjualan membuat surat pesanan lalu diberikan kepada bagian otorisasi kredit untuk diotorisasi atau tidaknya penjualan kredit tersebut dapat dilakukan.

Sama halnya untuk surat order penjualan kredit yang dibuat oleh bagian penjualan yang sudah mendapatkan otorisasi dari bagian otorisasi kredit. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya pengeluaran barang yang tidak sesuai dengan perusahaan.

Bagian gudang dan bagian penjualan memiliki wewenang untuk membuat laporan pengeluaran barang atas dasar surat order penjualan yang sudah mendapatkan otorisasi. Setelah barang dikemas dan siap dikirim bagian penjualan juga membuat surat faktur penjualan yang akan di tandatangani oleh pembeli setelah pelunasan, dan juga sebagai diserahkan kepada bagian akuntansi sebagai bukti bahwa telah terjadi


(68)

commit to user

transaksi penjualan secara kredit, sehingga bagian akuntansi segera dapat mencatat piutang yang dimiliki perusahaan dan mencatat berkurangnya barang yang telah dikirimkan kepada pembeli dari transaksi tersebut.

Berdasarkan dokumen-dokumen pendukung yang ada seperti surat order penjualan dan faktur penjualan bagian akuntansi membuat jurnal penjualan dan kartu piutang yang tentunya sudah diotorisasi oleh bagian akuntansi. Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk mencatat timbulnya piutang dan berkurangnya jumlah stock barang yang berada didalam perusahaan.

c. Praktik yang Sehat

Pada dasarnya CV Putra Nugraha sudah menerapkan praktik yang sehat dalam lingkup penjualan kredit. Penggunaan dokumen utama yang disertai tembusan sudah diterapkan dengan baik oleh perusahaan. Selain itu setiap dokumen tersebut sudah diberi nomor urut tercetak untuk kemudian diarsipkan secara permanen oleh setiap bagian yang terlibat. Setiap saat perusahaan melakukan rekonsiliasi antara catatan dengan persediaan fisik barang. Salah satu kekurangan yang ada di dalam praktik yang sehat ini yaitu tidak adanya perputaran fungsi di dalam sistem penjualan kredit. Hal ini merupakan kebijakan perusahaan yang tidak menghendaki adanya perputaran fungsi.


(69)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

d. Karyawan yang Cakap

Unsur ini secara garis besar sudah dapat diterapkan secara efektif oleh manajemen perusahaan. Setiap waktu bila dibutuhkan perusahaan dapat membuka seleksi penerimaan calon karyawan baru. Sebelum terpilih sebagai karyawan baru diperusahaan, karyawan tersebut harus melewati beberapa test yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Test yang diadakan oleh perusahaan ini sebagai pertimbangan dalam penempatan karyawan sesuai dengan bidang yang dikuasainya. Dalam hal pematangan skill karyawan, perusahaan belum bisa memberikan beberapa pelatihan ataupun pendidikan yang diharapkan bisa lebih meningkatkan kemampuan karyawan dalam bekerja.


(70)

commit to user BAB III TEMUAN

A. Kelebihan Sistem Pengendalian Intern yang Diterapkan pada Sistem Penjualan Kredit pada CV Putra Nugraha

1. Terdapat pemisahan struktur organisasi yang tegas antara fungsi gudang, fungsi otorisasi, fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi sehingga dapat mencegah atau meminimalisir terjadinya praktik-praktik kevurangan yang tidak diharapkan oleh semua pihak.

2. Adanya otorisasi oleh pejabat yang berwewenang terhadap dokumen-dokumen yang digunakan. Setiap pejabat mempunyai wewenang untuk memberikan otorisasi berupa tandatangan dengan tujuan dokumen tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan ditelusur lebih lanjut kepada pihak manajemen bila terjadi hal-hal yang tidak wajar.

3. Adanya kelengkapan surat pesanan, surat order dan faktur penjualan yang dibuat oleh setiap bagian yang terkait. Dokumen-dokumen tersebut juga merupakan alat pertanggungjawaban kepada pihak manajemen.

4. Penggunaan semua dokumen yang sudah bernomor urut dan tercetak.

Hal ini dapat memudahkan setiap bagian yang menerima dokumen-dokumen tembusan yang selanjutnya dapat disimpan dan diarsipkan sesuai dengan nomor urutnya. Semua dokumen tersebut sifatnya sangat berarti dan berpengaruh dalam setiap keputusan yang diambil manajemen perusahaan.


(71)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Sebagai contoh keputusan seorang direktur untuk pembeli mana yang diberikan penjualan kredit harus didasarkan pada dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pembeli mana yang pelunasannya tepat waktu atau tidak tepat waktu. 5. Masing-masing dokumen yang dipakai sudah dibuat secara rangkap.

Tujuannya adalah agar setiap bagian yang terkait dengan penjualan kredit dapat memiliki setiap tembusan dokumen yang akan diarsip lebih lanjut.

6. Adanya seleksi dan penempatan karyawan dengan keahlian dan skill yang

sesuai dengan bidang yang dikuasainya sehingga dapat menciptakan suasana kerja lebih efektif dan efisien. Diharapkan dengan adanya kebijakan ini, baik itu proses penjualan, proses produksi, dan proses pengiriman dapat mencapai tingkat efektivitas yang maksimal.


(72)

commit to user

B. Kelemahan Sistem Pengendalian Intern yang Diterapkan pada Sistem Penjualan Kredit pada CV Putra Nugraha

1. Tidak adanya perputaran fungsi atau jabatan dalam menjalankan sistem akuntansi penjualan kredit, sehingga dikhawatirkan akan memicu praktik-praktik yang tidak diinginkan oleh perusahaan.

2. Perusahaan belum dapat memberikan beberapa pelatihan ataupun pendidikan yang ditujukan kepada karyawan perusahaan dengan harapan bisa lebih meningkatkan skill dan kemampuan kerja karyawan.

3. Masih belum adanya auditor internal yang bertugas untuk mengecek keefektifan sistem pengendalian intern yang telah ada.


(73)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan terhadap sistem pengendalian intern penjualan kredit pada CV Putra Nugraha, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

1. Secara umum CV Putra Nugraha sudah memiliki sistem dan prosedur penjualan kredit yang cukup bagus dan memadai. Sistem pengendalian intern secara garis besar sudah diterapkan dengan baikdan efektif terhadap sistem penjualan kredit yang dimiliki oleh CV Putra Nugraha

2. Dari hasil evaluasi terhadap sistem pengendalian intern penjualan kredit terdapat beberapa kelebihan-kelebihan serta kekurangan-kekurangan. Hal ini bisa dikatakan wajar, sebab tidak ada perusahaan yang dapat menerapkan sistem secara sempurna. Selain itu kondisi internal dan keputusan manajemen merupakan salah satu faktor yang tidak bisa terlepas dari sistem yang diterapkan oleh perusahaan.


(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

d. Karyawan yang Cakap

Unsur ini secara garis besar sudah dapat diterapkan secara efektif oleh manajemen perusahaan. Setiap waktu bila dibutuhkan perusahaan dapat membuka seleksi penerimaan calon karyawan baru. Sebelum terpilih sebagai karyawan baru diperusahaan, karyawan tersebut harus melewati beberapa test yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Test yang diadakan oleh perusahaan ini sebagai pertimbangan dalam penempatan karyawan sesuai dengan bidang yang dikuasainya. Dalam hal pematangan skill karyawan, perusahaan belum bisa memberikan beberapa pelatihan ataupun pendidikan yang diharapkan bisa lebih meningkatkan kemampuan karyawan dalam bekerja.


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56

BAB III TEMUAN

A. Kelebihan Sistem Pengendalian Intern yang Diterapkan pada Sistem Penjualan Kredit pada CV Putra Nugraha

1. Terdapat pemisahan struktur organisasi yang tegas antara fungsi gudang, fungsi otorisasi, fungsi penjualan, dan fungsi akuntansi sehingga dapat mencegah atau meminimalisir terjadinya praktik-praktik kevurangan yang tidak diharapkan oleh semua pihak.

2. Adanya otorisasi oleh pejabat yang berwewenang terhadap dokumen-dokumen yang digunakan. Setiap pejabat mempunyai wewenang untuk memberikan otorisasi berupa tandatangan dengan tujuan dokumen tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan ditelusur lebih lanjut kepada pihak manajemen bila terjadi hal-hal yang tidak wajar.

3. Adanya kelengkapan surat pesanan, surat order dan faktur penjualan yang dibuat oleh setiap bagian yang terkait. Dokumen-dokumen tersebut juga merupakan alat pertanggungjawaban kepada pihak manajemen.


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Sebagai contoh keputusan seorang direktur untuk pembeli mana yang diberikan penjualan kredit harus didasarkan pada dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pembeli mana yang pelunasannya tepat waktu atau tidak tepat waktu. 5. Masing-masing dokumen yang dipakai sudah dibuat secara rangkap.

Tujuannya adalah agar setiap bagian yang terkait dengan penjualan kredit dapat memiliki setiap tembusan dokumen yang akan diarsip lebih lanjut. 6. Adanya seleksi dan penempatan karyawan dengan keahlian dan skill yang

sesuai dengan bidang yang dikuasainya sehingga dapat menciptakan suasana kerja lebih efektif dan efisien. Diharapkan dengan adanya kebijakan ini, baik itu proses penjualan, proses produksi, dan proses pengiriman dapat mencapai tingkat efektivitas yang maksimal.


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58

B. Kelemahan Sistem Pengendalian Intern yang Diterapkan pada Sistem Penjualan Kredit pada CV Putra Nugraha

1. Tidak adanya perputaran fungsi atau jabatan dalam menjalankan sistem akuntansi penjualan kredit, sehingga dikhawatirkan akan memicu praktik-praktik yang tidak diinginkan oleh perusahaan.

2. Perusahaan belum dapat memberikan beberapa pelatihan ataupun pendidikan yang ditujukan kepada karyawan perusahaan dengan harapan bisa lebih meningkatkan skill dan kemampuan kerja karyawan.

3. Masih belum adanya auditor internal yang bertugas untuk mengecek keefektifan sistem pengendalian intern yang telah ada.


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan terhadap sistem pengendalian intern penjualan kredit pada CV Putra Nugraha, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

1. Secara umum CV Putra Nugraha sudah memiliki sistem dan prosedur penjualan kredit yang cukup bagus dan memadai. Sistem pengendalian intern secara garis besar sudah diterapkan dengan baikdan efektif terhadap sistem penjualan kredit yang dimiliki oleh CV Putra Nugraha

2. Dari hasil evaluasi terhadap sistem pengendalian intern penjualan kredit terdapat beberapa kelebihan-kelebihan serta kekurangan-kekurangan. Hal ini bisa dikatakan wajar, sebab tidak ada perusahaan yang dapat menerapkan sistem secara sempurna. Selain itu kondisi internal dan keputusan manajemen merupakan salah satu faktor yang tidak bisa terlepas dari sistem yang diterapkan oleh perusahaan.


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60

B. Rekomendasi

1. Untuk mencegah atau meminimalisir adanya praktik-praktik kecurangan dalam menjalankan transaksi penjualan kredit, maka sebaiknya perusahaan perlu mengadakan perputaran fungsi/ jabatan dari setiap bagian yang terkait. Sebelum melakukan perputaran ini, hendaknya manajemen perusahaan mempertimbangkan terlebih dahulu karyawan mana yang sekiranya mampu serta memiliki kemampuan dan skill dalam suatu bagian yang akan dipegang oleh karyawan tersebut. Hal ini dilakukan dengan maksud supaya terdapat kesesuaian antara kemampuan dengan posisi jabatan yang akan dipegangnya nanti. Bilamana syarat tersebut sudah dapat dipenuhi, maka perputaran jabatan sudah boleh dilakukan atau dengan kata lain karyawan tersebut boleh berpindah fungsi dari bagian satu kebagian yang lain. Dengan demikian, bilamana terjadi praktik-praktik yang tidak sesuai dengan prosedur penjualan kredit oleh salah satu fungsi, maka tindakan tersebut dapat di deteksi dan diketahui lebih lanjut oleh manajemen perusahaan.

2. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan skill karyawan, sebaiknya manajemen perusahaan perlu mengadakan training atau pendidikan yang