HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CITA - CITA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Hubungan Antara Minat Dan Cita-Cita Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CITA - CITA DENGAN MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Di ajukan sebagai salah satu syarat
Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan

Disusun oleh:
RAHMAT HIDAYAT
J210110002

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

1
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CITA-CITA DENGAN MOTIVASI BELAJAR
MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Rahmat Hidayat *
H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep **
Enita Dewi, S.Kep., Ns., MN **
Abstrak
Minat dan cita-cita yang sesuai akan membentuk motivasi belajar yang baik, namun
menurut studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa tidak semua mahasiswa yang
mempunyai minat dan cita-cita yang sesuai mempunyai motivasi belajar yang baik dan tidak
semua mahasiswa yang mempunyai minat dan cita-cita yang tidak sesuai mempunyai motivasi
belajar yang kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara minat dan
cita-cita dengan motivasi belajar mahasiswa sarjanakeperawatan di Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional.
Penelitianinimenggunakanstratified random sampling dengan 75 responden. Teknik pengolahan
data yang digunakan adalah uji Fisher’s exact. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian
dapat disimpulkan bahwa: (1) Minat yang dimiliki mayoritas responden adalah sesuai (2) citacita yang dimiliki mayoritas responden adalah sesuai, (3) motivasi belajar sebagian besar
mahasiswa adalah baik, (4) terdapat hubungan antara minat dengan motivasi belajar dengan pvalue = 0,001, dan (5) terdapat hubungan antara cita-cita dengan motivasi belajar dengan pvalue = 0,001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat dan cita-cita mempengaruhi motivasi
belajar. Ternyata dalam penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa yang mempunyai orang tua
perawat mempunyai motivasi belajar yang baik, namun terdapat pula mahasiswa yang

mempunyai orang tua perawat mempunyai motivasi belajar yang kurang. Dalam penelitian ini
juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu lingkungan, mahasiswa
yang tinggal dilingkungan perawat mempunyai motivasi belajar yang baik, sedangkan
mahasiswa yang tinggal dilingkungan yang bukan lingkungan perawat mempunyai motivasi
belajar yang kurang. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis dengan
menggunakan metode yang berbeda harap untuk meneliti apakah benar lingkungan akan
mempengaruhi motivasi belajar.

Kata kunci : minat, cita-cita, motivasi belajar, mahasiswa keperawatan

2
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

PENELITIAN
RELATIONSHIP BETWEEN THE INTERESTS AND PASSION WITH
MOTIVATION FOR LEARNING IN BACHELOR NURSING STUDENTS OF UMS
Rahmat Hidayat *
H.M. Abi Muhlisin, SKM.,M.Kep **
Enita Dewi, S.Kep., Ns., MN **

Abstrak
Interests and passions that correspond to form a good learning motivation, but
according to a preliminary study conducted by researchers that not all students who have an
interest and passions appropriate to have the motivation to learn the good and not all students
who have an interest and passions not corresponding ideals have less motivation to learn. The
purpose of this study was to determine the relationship between interests and passions with the
motivation to study nursing undergraduate students at the University of Muhammadiyah
Surakarta. This research is a descriptive correlative with cross sectional approach. This study
used stratified random sampling with 75 respondents. Data processing techniques used were
Fisher's exact test. Based on the results and discussion of this study concluded that: (1) Interest
owned the majority of respondents is appropriate (2) passions owned the majority of
respondents is appropriate, (3) the motivation to study most students are good, (4) there is a
relationship between interest the motivation to learn with p-value = 0.001, and (5) there is a
relationship between passions with the motivation to learn with p-value = 0.001. The results
showed that the interests and passions influence the motivation to learn. It turns out in this study
found that students who have a parent nurses have good motivation to learn, but there are also
students who have a parent nurses have less motivation to learn. In this research, there are
also other factors that influence the motivation to learn that environment, Living environment of
nursing students have a good learning motivation, while students who live in the environment
that is not environmentally nurses have less motivation to learn. Other researchers who want to

conduct similar studies using different methods hope to examine whether the environment will
influence the motivation to learn.
Keywords: interests, aspirations, motivation to learn, nursing students

3
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

PENDAHULUAN
Belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang
sangat
fundamental
dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan, ini berarti bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
amat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa, baik ketika ia berada di
sekolah maupun di lingkungan rumah atau

keluarganya sendiri (Muhibbin, 2011).
Faktor yang dapat berpengaruh
terhadap motivasi belajar antara lain
meliputi : minat, cita-cita, rasa ingin tahu,
keinginan melaksanakan sesuatu dengan
sukses dan sebaik-baiknya, (Winkel, 2006).
Minat mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kegiatan belajar
(Darmadi, 2009). Seperti yang diungkapkan
oleh Efendi dan Praja (2007) bahwa belajar
dengan minat akan lebih baik daripada
belajar tanpa minat.
Menurut para ahli, cita-cita adalah
keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu
ada dalam pikiran. Cita-cita yang bersumber
dari diri sendiri akan membuat seseorang
berupaya lebih banyak yang dapat
diindikasikan dengan : sifat ingin tahu dan
ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
(Suciati & Prasetya, 2001).

Motivasi belajar dapat menentukan
tercapai atau tidaknya suatu tujuan
sehingga semakin besar motivasi belajar
maka akan semakin besar kesuksesan
yang akan diraih dan semakin cepat cita–
cita akan tercapai (Sondang, 2004).
Studi pendahuluan yang dilakukan
dengan
metode
wawancara
untuk
mengetahui cita-cita dari mahasiswa S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah
Surakarta, peneliti melakukan wawancara
kepada 20 orang mahasiswa, didapatkan
hasil
bahwa
6
orang
mahasiswa

mengatakan bercita- cita ingin menjadi
seorang pengusaha, 4 orang mahasiswa
mengatakan ingin menjadi polisi, 1 orang
mengatakan ingin menjadi seorang arsitek,
2 orang mengatakan ingin menjadi dokter, 2
orang mengatakan ingin menjadi pekerja

kantoran, dan hanya 5 orang mahasiswa
yang mengatakan dari awal berminat dan
bercita–cita
ingin
menjadi
perawat
profesional.
Kemudian untuk mengetahui minat
mereka, peneliti melakukan wawancara
kepada
mahasiswa,
15
mahasiswa

mengatakan
memilih
jurusan
S1
Keperawatan merupakan suruhan dari
orang tua, mereka juga mengatakan
motivasi belajar mereka kurang baik.
Sementara itu 5 orang mahasiswa lainnya
mengatakan memilih S1 Keperawatan
adalah minat dan cita cita yang diinginkan
sendiri dan ingin menjadi perawat
profesional.
Setelah peneliti melakukan observasi
tentang motivasi belajar mahasiswa S1
Keperawatan di UMS, didapatkan hasil
masih banyaknya absensi yg kosong atau
tidak terisi, mahasiswa yang tidak mengikuti
perkuliahan mengatakan malas dan hanya
titip absen saja pada temannya. Banyak
mahasiswa juga mengatakan jarang

menyelesaikan tugas mereka.
Berdasarkan masalah diatas peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang,
“Hubungan Antara Minat dan Cita–Cita
dengan Motivasi Belajar
Mahasiswa
Program Studi S1 Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Surakarta”.
Rumusan Masalah
Minat dan cita-cita yang sesuai akan
membentuk motivasi belajar yang baik,
namun menurut studi pendahuluan yang
dilakukan oleh peneliti bahwa tidak semua
mahasiswa yang mempunyai minat dan
cita-cita yang sesuai mempunyai motivasi
belajar yang baik dan tidak semua
mahasiswa yang mempunyai minat dan
cita-cita yang sesuai mempunyai motivasi
belajar yang kurang.Berdasarkan latar
belakang tersebut maka pertanyaan

penelitian yang muncul adalah: Adakah
hubungan antara minat dan cita-cita dengan
motivasi belajar mahasiswa program studi
S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta?

4
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara
minat dan cita-cita dengan motivasi
belajar mahasiswa program studi S1
Keperawatan
di

Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk
mengetahui
minat
mahasiswa
program
studi
S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
b. Untuk
mengetahui
cita-cita
mahasiswa
program
studi
S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
c. Untuk mengetahui tingkat motivasi
belajar mahasiswa program studi S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat dan menjadi
bahan masukan untuk perkembangan
pendidikan keperawatan.
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Hasil
penelitian
ini
dapat
memperbaiki
sistem
belajar
mahasiswa S1 Keperawatan.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi peneliti sendiri.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Minat
a. Pengertian minat
Minat adalah suatu kondisi yang
terjadi apabila seseorang melihat ciriciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan
dengan
keinginankeinginan
atau
kebutuhankebutuhannya sendiri (Sardiman,
2014). Sedangkan menurut Darmadi
(2009), minat adalah kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap
sesuatu.
b. Cara meningkatkan minat
Beberapa ahli berpendapat
bahwa cara yang paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu
subyek yang baru adalah dengan
menggunakan minat-minat yang telah
ada (Sardiman, 2014).
c. Faktor yang mempengaruhi minat
Menurut Santoso (2008), faktor-faktor
yang mempengaruhi minat adalah:
1) Keluarga
Keluarga
merupakan
lingkungan yang paling dekat
dengan siswa.
2) Pengetahuan
Seorang perawat dikatakan
profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan serta
memiliki sikap profesional sesuai
kode etik profesi.
3) Legislasi
Legislasi adalah ketetapan
hukum yang mengatur tentang
hak-hak dan kewajiban seseorang
yang berhubungan erat dengan
tindakan, legislasi mengendalikan
mutu pendidikan dan praktik.
4) Sosial ekonomi
Keadaan sosial ekonomi
seseorang sangat mempengaruhi
seseorang
untuk
mengambil
keputusan
termasuk
dalam
masalah pendidikan.
2. Cita-Cita
a. Pengertian cita-cita
Hurlock (1979), mengartikan
cita-cita sebagai keinginan meraih
sesuatu yang lebih tinggi dari
keadaan sekarang.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat cita-cita
Hurlock (1979) mengatakan,
kekuatan cita-cita dipengaruhi oleh
realita yaitu bagaimana seseorang itu
menetapkan cita-citanya berdasarkan
pada realita yang ada.

5
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

3. Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi belajar
Motivasi adalah daya pendorong
yang
mengakibatkan
seseorang
anggota organisasi mau dan rela
untuk mengerahkan kemampuan
dalam
bentuk
keahlian
atau
keterampilan tenaga dan waktunya
untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya (Sondang, 2004).
b. Faktor
yang
mempengaruhi
motivasi
Menurut Mudjiono dan Dimyati
(2006) mengemukakan bahwa faktorfaktor motivasi belajar antara lain:
1) Cita-cita atau aspirasi
Cita-cita merupakan anganangan yang ada di imajinasi
seorang individu, dimana cita-cita
tersebut dapat dicapai akan
memberikan suatu kemungkinan
tersendiri pada individu tersebut.
2) Kemampuan
Kemampuan dan kecakapan
setiap individu akan memperkuat
adanya motivasi.
3) Kondisi dan lingkungan
Apabila kondisi stabil dan
sehat maka motivasi siswa akan
bertambah dan prestasinya akan
meningkat.
4) Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Dinamis artinya seorang
individu dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar.
Menurut Winkel (2006), faktor
dari dalam diri mahasiswa yang dapat
berpengaruh terhadap motivasi antara
lain meliputi:
1) Minat
dapat
mempengaruhi
motivasi dan pencapaian hasil
belajar.
2) Rasa ingin tahu yang tinggi akan
meningkatkan motivasi belajar
seorang individu.
3) Keinginan melaksanakan sesuatu
dengan sukses dan sebaikbaiknya.

4) Keinginan untuk melaksanakan
tugas, tujuan dan harapan belajar.
Sedangkan faktor dari luar yang
mempengaruhi motivasi ditimbulkan
oleh:
1) Keluarga,
berupa
pemberian
penghargaan
2) Lingkungan, kondisi lingkungan
merupakan suatu unsur-unsur
yang datang dari luar diri individu.

Kerangka Teori
Faktor yang mempengaruhi cita-cita:
1. dari dalam
a. Jenis kelamin
b. Nilai-nilai
c. Intelegensi
d. Kompetisi
2. dari luar
a. Dorongan keluarga
b. Urutan kelahiran
c. Ambisi orang tua
d. Pengaruh dari
harapan orangorang penting
e. Pengalaman masa
lalu

Faktor yang mempengaruhi motivasi:
1. dari dalam
a. Cita-cita/
Aspirasi
b. Minat
c. Rasa ingin tahu
d. Keinginan melakukan sesuatu
dengan baik
e. Keinginan melakukan tugas
dengan baik
2. dari luar
a. Keluarga
b. Lingkungan
c. Teman

Cita-Cita:
1. Sesuai
2. Tidak Sesuai

Motivasi belajar:
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang

Faktor yang
mempengaruhi minat:
1. Keluarga
2. Pengetahuan
3. Legislasi
4. Sosial ekonomi

Minat:
1. Sesuai
2. Tidak sesuai

Gambar 1.1
Sumber : Hurlock (1973, 1979), Santoso (2008),
Mudjiono dan Dimyati (2006), Winkel (2006)

6
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

Dalam penelitian ini sampel ditentukan
dengan menggunakan stratified random
sampling, berdasarkan teknik pengambilan
sampel didapatkan 75 responden.

Kerangka Konsep
V. Bebas

V. Terikat

Minat :
1. Sesuai
2. Tidak Sesuai
Cita-Cita :
1. Sesuai
2. Tidak Sesuai

Motivasi
Belajar :
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang

Gambar 1.2
Kerangka Konsep
Ho : Tidak
ada
hubungan
antara
minat
dan
cita-cita dengan
motivasi
belajar
mahasiswa
program studi keperawatan di
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Ha : Ada
hubungan
antara
minat
dan cita-cita dengan motivasi
belajar mahasiswa
program
studi
keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.

Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Dalam penelitian ini variabel bebas
adalah minat dan cita-cita.
2. Variabel terikat
Dalam penelitian ini variabel terikat
adalah motivasi belajar.
Definisi Operasional
Definisi
operasional
adalah
mendefinisikan
variabel
secara
operasional
dan
berdasarkan
karakteristik yang diamati (Hidayat,
2008).
No

Variabel

1

Minat

2

Cita-cita

3

Motivasi
belajar

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif korelatif dengan pendekatan cross
sectional (Notoatmodjo, 2005).
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di prodi
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta pada
bulan Maret 2015.
Populasi dan Sampel
Dalam
Penelitian
ini
populasi
penelitian adalah semua mahasiswa S1
keperawatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta tahun 2014 yang terdiri dari
semester II yaitu 112 orang, semester IV
yaitu 84 orang, semester VI 79 yaitu,
semester VIII yaitu 29 orang, sehingga total
populasi sejumlah 304orang mahasiswa.

Definisi
Operasional
Kondisi
ketertariakan
mahasiswa S1
keperawatan
UMS dalam
menentukan
minat untuk
memilih
jurusan S1
keperawatan
Suatu harapan
atau keinginan
yang
diharapkan
mahasiswa S1
keperawatan
UMS di masa
depan setelah
lulus dari
keperawatan
UMS
Dorongan dari
luar maupun
dari dalam diri
mahasiswa S1
keperawatan
UMS untuk
melakukan
suatu tindakan
dalam hal
belajar

Alat Ukur

Kategori

Ska
la
Ordi
nal

Kuesioner
yang
terdiri dari
9
pertanyaan dengan
skala
Likert

a. Sesuai
>75%
b. kurang
Sesuai
50-75%
c. Tidak
sesuai
< 50%

Kuesioner
yang
terdiri dari
9
pertanyaan dengan
skala
Likert

a. Sesuai
≥ 50%
b. Tidak
sesuai
< 50%

No
mi
na
l

Kuesioner
yang
terdiri dari
20
pertanyaan dengan
skala
Semantic
Deferensial

a. Baik
>75%
b. Cukup
56-75%
c. Kurang
≤55%

Ordi
nal

Instrumen Penelitian
Alat ukur instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dengan pernyataan tertutup yang

7
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

disusun secara terstruktur. Kuesioner
adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan
dengan
cara
memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Notoatmodjo,
2010). Instrumen dalam penelitian ini dibuat
oleh peneliti sendiri.
1. Instrumen minat
Alat ukur minat ini menggunakan
skala Likert. Pertanyaan dibuat dalam
dua
tipe
yaitu
favourable
dan
unfavourable (Notoatmodjo, 2010).
2. Instrumen cita-cita
Alat ukur cita-cita ini menggunakan
skala Likert. Pertanyaan dibuat dalam
dua
tipe
yaitu
favourable
dan
unfavourable (Notoatmodjo, 2010).
3. Instrumen motivasi belajar
Alat ukur motivasi belajar ini
menggunakan
skala
Semantic
deferential. Pertanyaan dibuat dalam dua
tipe yaitu favourable dan unfavourable
(Notoatmodjo, 2010).
Uji Validitas dan Realibilitas
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauhmana
suatu alat pengukur, mengukur yang
ingin diukur (Notoatmodjo, 2005).
2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Masingmasing pernyataan diuji konsistensinya
terhadap variabel penelitian dengan
menggunakan
Cronbach
Alpha
(Sugiyono, 2007).
Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2008), masalah
yang
harus
diperhatikan
sebelum
melakukan penelitian adalah:
1. Informed concent
Merupakan
bentuk
persetujuan
antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan.
2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subyek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian.
Analisa dan Pengolahan Data
1. Analisa Data
Analisa data adalah analisis
statistik, digunakan pada data kuantitatif
atau data kualitatif (Nursalam, 2008).
a. Analisa Univariat
Analisa univariat dimaksudkan
untuk tujuan menyampaikan variabel
bebas dan variabel terikat.
b. Analisa Bivariat
Analisa
bivariat
melihat
hubungan antara dua variabel yang
diduga berhubungan yaitu minat dan
cita-cita dengan motivasi belajar.
2. Pengolahan Data
Menurut Arikunto (2006), data yang
dikumpulkan di olah melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
a. Editing
Yaitu
memeriksa
kembali
kelengkapan
data
yang
telah
dikumpulkan dan memeriksa apakah
pengisian kuesioner telah sesuai
dengan petunjuk pengisian kuesioner.
b. Coding
Memberikan
kode
untuk
memudahkan pengolahan.
c. Tabulating
Adalah kegiatan memasukkan
data hasil penelitian dalam klasifikasi
ke dalam tabel sesuai dengan kriteria
agar lebih mudah dalam entry data.
d. Scoring
Memberi nilai masing-masing
kuesioner dengan presentasi konsep
diri.
e. Entry Data
Memasukkan data ke komputer
dengan
menggunakan
aplikasi
program SPSS

8
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

Rencana Penelitian
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini peneliti melakukan
studi pendahuluan pada mahasiswa
program studi S1 Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Peneliti melakukan wawancara dan
observasi pada bulan oktober 2014.
2. Tahap Pelaksanaan
Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan cara berkunjung ke masingmasing
kelas
S1
keperawatan,
selanjutnya peneliti menemui responden
yang telah di undi sebelumnya, peneliti
menemui responden di kelas masingmasing.
3. Tahap pelaporan
Setelah semua data terkumpul
kemudian akan di analisis dengan
bantuan
program
SPSS
untuk
memudahkan perhitungan.

Hasil
1. Karakteristik responden
a. Distribusi
Frekuensi
Responden
menurut Jenis Kelamin
Bahwa
sebagian
besar
responden adalah berjenis kelamin
perempuan
atau
sebanyak
52
responden (69.3%) dan sisanya 23
responden (30.7%) adalah laki-laki.
b. Distribusi
Frekuensi
Responden
menurut Tingkatan Semester
Bahwa
proporsi
responden
terbanyak adalah semester II yaitu
sebanyak 28 responden (37.3%),
selanjutnya semester IV sebanyak 21
responden (28%), semester VI
sebanyak 19 responden (25.3%), dan
semester VIII sebanyak 7 responden
(9.4%).
2. Analisis Univariat
a. Minat
Bahwa
proporsi
responden
terbanyak adalah sesuai minat yaitu
sebanyak 42 responden (56%),
selanjutnya kurang sesuai minat
sebanyak 5 responden (6.7%), dan
tidak sesuai dengan minat sebanyak
28 responden (37.3%).

b. Cita-Cita
Bahwa responden terbanyak
adalah sesuai dengan cita-cita yaitu
sebanyak 47 responden (62.7%), dan
tidak
sesuai
dengan
cita-cita
sebanyak 28 responden (37.3%).
c. Motivasi Belajar
Bahwa responden terbanyak
mempunyai motivasi tinggi yaitu
sebanyak 39 responden (52%),
bermotivasi sedang sebanyak 7
responden (9.3%), dan bermotivasi
rendah sebanyak 29 responden
(38.7%).
3. Analisis Bivariat
a. Hubungan Antara Minat dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Setelah dilakukan tabulasi data
antara minat dengan motivasi belajar
menunjukkan bahwa minat yang yang
tidak sesuai akan mempengaruhi
motivasi belajar mahasiswa. Hal
tersebut dibuktikan dengan jumlah
responden yang memiliki kesesuaian
minat dengan motivasi belajar baik
sebanyak 52 responden (42%).
Sebanyak 3 responden (4%) memiliki
kesesuaian minat dengan motivasi
belajar cukup. Sedangkan tidak
adaresponden
yang
memiliki
kesesuaian minat dengan motivasi
belajar kurang.
Demikian pula pada tabulasi
kelompok tidak ada responden yang
memiliki minat kurang sesuai dengan
motivasi
belajar
baik.
Jumlah
responden yang memiliki minat
kurang sesuai dengan motivasi
belajar cukup sebanyak 2 responden
(2.6%). Sedangkan jumlah responden
yang memiliki minat kurang sesuai
dengan motivasi belajar kurang yaitu
sebanyak 3 responden (4%).
Hal tersebut juga didukung
dengan tidak ada responden yang
memiliki
ketidaksesuaian
minat
dengan
motivasi
belajar
baik.

9
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

Responden
yang
memiliki
ketidaksesuaian
minat
dengan
motivasi belajar cukup berjumlah 2
responden (2.6%). Sedangkan jumlah
responden
yang
memiliki
ketidaksesuaian
minat
dengan
motivasi
belajar
kurang
yaitu
sebanyak 26 responden (34.7%).
Berdasarkan
hasil
analisis
Fisher’s Exact hubungan antara minat
dengan motivasi belajar mahasiswa
S1 Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta, dibuktikan
dengan nilai Fisher Exact test sebesar
86.374 dengan nilai signifikan (pvalue) 0,001 sehingga Ho ditolak.
b. Hubungan Antara Cita-Cita dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Setelah dilakukan tabulasi data
antara cita-cita dengan motivasi
belajar menunjukkan bahwa cita-cita
yang rendah akan mempengaruhi
motivasi belajar mahasiswa. Hal
tersebut dibuktikan dengan jumlah
responden yang memiliki keseuaian
cita-cita dengan motivasi belajar baik
yaitu sebanyak 39 responden (52%).
Responden yang memiliki kesesuaian
cita-cita dengan motivasi belajar
cukup sebanyak 3 responden (4%).
Sedangkan jumlah responden yang
memiliki kesesuaian cita-cita dengan
motivasi
belajar
kurang
yaitu
sebanyak 5 responden (6.7%).
Demikian pula pada tabulasi
data, tida ada responden yang
memiliki ketidaksesuaian cita-cita
dengan
motivasi
belajar
baik.
Responden
yang
memiliki
ketidaksesuaian
cita-cita
dengan
motivasi belajar cukup yaitu sebanyak
4 responden (5.3%). Sedangkan
sebanyak 24 responden (32%)
memiliki ketidaksesuaian cita-cita
dengan motivasi belajar kurang.
Berdasarkan
hasil
analisis
Fisher’s Exact hubungan antara minat

dengan motivasi belajar mahasiswa
S1 Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta, dibuktikan
dengan nilai Fisher’s Exact test
sebesar 48.455 dengan nilai signifikan
(p-value) 0,001 sehingga Ho ditolak.

Pembahasan
1. Karakteristik Responden
a. Distribusi
Frekuensi
Responden
menurut Jenis Kelamin
Jumlah
populasi
dalam
penelitian
ini
yaitu
mayoritas
perempuan.
Hal ini juga dibuktikan dengan
peneliti
dengan
observasi
dan
didapatkan bahwa jumlah mahasiswa
di fakultas ilmu kesehatan UMS
jurusan fisioterapi dan ilmu gizi yang
lebih didominasi oleh mahasiswa
berjenis kelamin perempuan.
b. Distribusi
Frekuensi
Responden
menurut Tingkatan Semester
Peneliti menggunakan teknik
stratified random sampling yang akan
menyebabkan jumlah responden yang
terpilih akan sesuai dengan jumlah
populasi dalam kelompok, apabila
jumlah polpulasi dalam kelompok
berjumlah banyak maka jumlah
sampel yang akan mewakili kelompok
tersebut akan berjumlah banyak.
2. Analisis Univariat
a. Minat
Menurut
Santoso
(2008)
mengatakanminat
berkaitan
erat
dengan motivasi seseorang, sesuatu
yang dipelajari, serta dapat berubahubah tergantung pada kebutuhan,
emosi dan pengalaman, salah satu
yang mempengaruhi minat adalah
dorongan keluarga.
Menurut
peneliti
setelah
melakukan observasi dan wawancara
dengan
responden,
dukungan
keluarga dan lingkungan merupakan
faktor yang sangat penting dalam
membentuk minat seorang individu

10
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

menjadi lebih baik ataupun sebaliknya
menjadi kurang baik (tidak berminat).
b. Cita-Cita
Banyak
faktor
yang
dapat
mempengaruhi cita-cita seseorang
dan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi cita-cita tersebut yaitu
faktor kompetisi dan ambisi dari orang
tua (Hurlock, 1979) .
Menurut Mudjiono dan Dimyati
(2006), cita-cita merupakan faktor
pendorong yang dapat menambah
semangat sekaligus memberikan
tujuan yang jelas dalam belajar, citacita akan memperkuat motivasi
belajar intrinsik maupun ekstrinsik,
karena terwujudnya cita-cita akan
mewujudkan aktualisasi diri. Cita-cita
yang bersumber dari diri sendiri akan
membuat seseorang berupaya lebih
banyak yang dapat diindikasikan
dengan : sifat ingin tahu dan ingin
menyelidiki dunia yang lebih luas,
kreativitas yang tinggi, berkeinginan
untuk memperbaiki kegagalan yang
pernah dialami, berusaha agar teman
dan guru memiliki kemampuan
bekerja sama, berusaha menguasai
seluruh
mata
pelajaran,
dan
beranggapan bahwa semua mata
pelajaran penting.
Berdasarkan
hasil
yang
didapatkan peneliti dilapangan bahwa
cita-cita yang berasal dari dalam diri
seseorang
dan
mendapatkan
dorongan dari luar individu tersebut
maka akan menciptakan cita-cita yang
kuat
dan
akan
mewujudkan
aktualisasi diri yang dimiliki oleh
individu tersebut.
c. Motivasi Belajar
Mudjiono dan Dimyati (2006)
mengemukakan bahwa salah satu
faktor motivasi belajar adalah Cita-cita
atau aspirasi, cita-cita merupakan
satu kata yang tertanam dalam jiwa
seseorang
individu.
Cita-cita
merupakan angan-angan yang ada di
imajinasi seorang individu, dimana

cita-cita tersebut dapat dicapai akan
memberikan
suatu
kemungkinan
tersendiri pada individu tersebut.
Adanya cita-cita juga diiringi oleh
perkembangan dan pertumbuhan
kepribadian individu yang akan
menimbulkan motivasi yang besar
untuk meraih cita-cita atau keinginan
yang diinginkan.

3. Analisis Bivariat
a.

Hubungan Antara Minat dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Hubungan antara minat dengan
motivasi belajar dijelaskan bahwa
seseorang yang memiliki minat yang
baik atau sesuai maka akan
mempengaruhi
tinggi
rendahnya
motivasi seseorang. Sejalan dengan
hasil penelitian ini didapatkan bahwa
responden yang memiliki minat yang
baik atau sesuai mempunyai motivasi
belajar yang baik.
Seperti halnya penelitian yang
dilakukan oleh Setiyaningsih (2013),
yang telah meneliti hubungan antara
minat, motivasi belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa D3
kebidanan Akbid Estu Utomo Boyolali
tahun 2010/2011, dengan kesimpulan
terdapat hubungan yang signifikan
antara minat masuk jurusan D3
kebidanan dengan prestasi belajar
mahasiswa.
Hal tersebut sebagaimana yang
dikemukakan oleh Crow dan Crow
(2005), salah satu faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu
faktor motif sosial yang mengatakan
bahwa minat terhadap suatu obyek
atau
suatu
hal
agar
dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan
nya.Sejalan dengan Crow dan Crow
(2005),
Winkel
(2006)
juga
mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi
motivasi
belajar
seseorang
yaitu
minat
dapat

11
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

mempengaruhi
motivasi
dan
pencapaian hasil belajar.
Sejauh pengetahuan peneliti,
peneliti banyak menemukan penelitian
ataupun
teori-teori
yang
mengungkapkan bahwa minat sangat
mempengaruhi motivasi seseorang
untuk melakukan sesuatu seperti
halnya
motivasi
untuk
belajar,
sebaliknya peneliti tidak menemukan
teori-teori ataupun penelitian yang
menunjukkan hasil bahwa minat tidak
mempunyai
hubungan
dengan
motivasi belajar seseorang.
Peneliti telah membaca bukubuku referensi mengenai teori-teori
tentang minat, kemudian membaca
penelitian-penelitian sejenis yang
sudah ada sebelumnya, peneliti juga
mencari teori-teori minat di jurnal
cetak maupun jurnal online, peneliti
tidak
menemukan
teori
yang
mengatakan bahwa minat tidak
mempengaruhi motivasi belajar.
b. Hubungan Antara Cita-Cita dengan
Motivasi Belajar Mahasiswa S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Hubungan antara cita-cita dengan
motivasi belajar dijelaskan bahwa
seseorang yang memiliki cita-cita
yang baik atau sesuai maka akan
mempengaruhi
tinggi
rendahnya
motivasi seseorang. Sejalan dengan
penelitian ini didapatkan hasil bahwa
responden yang memiliki minat yang
baik atau sesuai mempunyai motivasi
belajar yang baik.
Dalam penelitian milik Apriani
(2006), terdapat hubungan antara
prestasi belajar, cita-cita siswa,
pelaksanaan belajar di kelas, dan
kondisi lingkungan kerja dengan
motivasi kerja praktikan di Institusi
Pasangan. Hasil penelitian terdapat
hubungan antara prestasi belajar,
cita-cita siswa, pelaksanaan belajar
dikelas, dan kondisi lingkungan kerja

dengan motivasi kerja praktikan di
Institusi Pasangan.
Menariknya pada tabulasi data
terdapat 5 responden (6.7%) yang
memiliki cita-cita sesuai namun
memiliki motivasi belajar yang kurang,
hal ini dapat dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar. Sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh
Hurlock (1979) yang mengatakan
bahwa lingkungan merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi
cita-cita. Lingkungan yang baik akan
membentuk seorang individu menjadi
individu
yang
baik,
bagitupun
sebaliknya apabila seorang individu
berada dalam lingkungan yang buruk
akan menyebabkan motivasi belajar
individu tersebut menjadi kurang baik.
Peneliti telah membaca bukubuku referensi mengenai teori-teori
tentang cita-cita, kemudian membaca
penelitian-penelitian sejenis yang
sudah ada sebelumnya, peneliti juga
mencari teori-teori cita-cita di jurnal
cetak maupun jurnal online, peneliti
tidak
menemukan
teori
yang
mengatakan bahwa cita-cita tidak
mempengaruhi
motivasi
belajar.
Peneliti tidak menemukan teori-teori
ataupun penelitian yang mengatakan
bahwa motivasi belajar seseorang
tidak dipengaruhi oleh cita-cita,
bahkan sebaliknya peneliti bnayak
menemukan teori yang menagatakan
bahwa cita-cita yang ada dalam diri
akan mempengaruhi motivasi belajar
seseorang.
Hal tersebut juga didukung oleh
Mudjiono dan Dimyati (2006) yang
mengemukakan bahwa faktor yang
mempengaruhi
motivasi
belajar
seseorang yaitu cita-cita atau aspirasi,
kemampuan, kondisi dan lingkungan,
apabila kondisi stabil dan sehat maka
motivasi belajar akan bertambah dan
prestasinya meningkat, begitu juga
dengan kondisi lingkungan individu
(keluarga
dan
masyarakat)

12
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

mendukung maka motivasi belajar
pasti baik dan meningkat, begitupun
sebaliknya apabila kondisi lingkungan
tidak mendukung maka motivasi
belajar akan berkurang dan menurun.

Keterbatasan Penelitian
1. Banyak variabel yang mempengaruhi
motivasi belajar yang tidak dapat di
teliti oleh peneliti dikarenakan
keterbatasan waktu.
2. Peneliti
mengumpulkan
data
menggunakan kuesioner sehingga
hasil penlitian kurang akurat karena
tidak bisa dilakukan dalam satu
waktu

Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
tentang hubungan antara minat dan citacita dengan motivasi belajar mahasiswa
S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Mayoritas responden memiliki minat
yang sesuai untuk memilih jurusan S1
keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Mayoritas responden memiliki cita-cita
yang sesuai dari awal untuk memilih
jurusan S1 keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
3. Motivasi
belajar mahasiswa S1
Keperawatan
di
Universitas
Muhammadiyah Surakarta sebagian
besar adalah baik.
4. Terdapat hubungan antara minat
dengan motivasi belajar mahasiswa
S1 Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
5. Terdapat hubungan antara cita-cita
dengan motivasi belajar mahasiswa
S1 Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Mahasiswa S1 Keperawatan
hendaknya
memilih
jurusan
perkuliahan yang sesuai dengan
minat dan cita-cita mereka agar
dapat membentuk atau menimbulkan
motivasi belajar yang baik.
2. Bagi
Institusi
Pendidikan
Keperawatan
Perlu
kiranya
institusi
pendidikan keperawatan kedepannya
untuk menjaring calon mahasiswa
keperawatan dengan persyaratan
yang lebih spesifik lagi semisal
dengan
melakukan
wawancara
terhadap calon mahasiswa mengenai
minat dan cita-cita.
3. Bagi Keluarga
Sebaiknya keluarga dalam hal
ini perlu kiranya melakukan diskusi
terlebih
dahulu
saat
akan
mendaftarkan putra putrinya ke
jurusan S1 Keperawatan.
4. Bagi peneliti yang akan datang
Hasil penelitian ini dapat
menjadi acuan bagi peneliti yang
ingin meneliti dengan obyek yang
sama. Namun bagi peneliti yang
ingin meneliti dengan obyek yang
sama
sebaiknya
meningkatkan
faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi
belajar
dan
jumlah
responden penelitian

DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta.
__________2007. Prosedur Penelitian, Suatu
Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta:
Rineka Cipta.
Crow, Lester dan Crow. 2005. Psikologi
Pendidikan. Terj. Kasijan. Surabaya: PT.
Bina Ilmu.
Darmadi, 2009. Kemampuan Dasar Mengajar.
Bandung: Alfabeta.
Gunarsa, D Singgih & Gunarsa, Yulia Singgih D.
2004. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

13
Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (Rahmat Hidayat)

Herlambang,
Susatyo.
2014.
Perilaku
Organisasi Cara Mudah Mempelajari
Perilaku Manusia dalam Sebuah Organisai.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Hidayat,
A.
2008.
Metode
Penelitian
Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Hurlock, Elizabeth B. 1973. Adolescent
Development (Terjemahan). Penerjemah
Muslichan Zarkasih. Jakarta: Erlangga.
________________1979.
Personality
Development, 2nd ed (Terjemahan).
Penerjemah Muslichan Zarkasih. Jakarta:
Erlangga.
Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional.
2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Ed.4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ismail, Hidayati. Pajeriaty. Burhanuddin Latief.
2013. “Hubungan Motivasi Menjadi Perawat
dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa
Akademi Keperawatan Nusantara Jaya
Makasar.
Stikes
Nani
Hasanuddin
Makassar. Volume 2 Nomor 2.
Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian Cet.9.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
______________2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen
Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Purwanto, N. 2003. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk
Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula.
Jakarta: Alfabeta.
Santoso,
Gempur.
2008.
Fundamental
Metodologi Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sastroasmoro, Sudigdo, Ismael & Sofyan. 2008.
Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis
Edisi Ketiga. Jakarta: Sagung Seto,
Setiyaningsih, Atik. 2013. “Hubungan Antara
Minat Masuk Jurusan DIII Kebidanan dan
Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa” . Jurnal Bidan Prada. Volume
4, No 01.
Shalahuddin. 2007. Pengantar Psikologi Umum.
Surabaya: Bina Ilmu.

Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uno, H.B. 2007.
Teori
Motivasi dan
Pengukurannya:
Analisis
di
Bidang
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Usman Efendi dan Juhaya S Praja. 2007.
Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa.
Winkel.
2006.
Psikologi
Pengajaran.
Yogyakarta: Media Abadi.

* Rahmat Hidayat: Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Tromol
Post 1 Kartasura
** Abi Muhlisisn, S.KM., M.Kep: Dosen
Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Post
1 Kartasura
*** Enita Dewi, S.Kep., Ns., MN: Dosen
keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Post
1 Kartasura

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Persepsi Mahasiswa terhadap Dosen dengan Motivasi Belajar di Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

0 3 9

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CITA-CITA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWAPROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Hubungan Antara Minat Dan Cita-Cita Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Minat Dan Cita-Cita Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 6

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA AKTIVIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muha

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

1 4 6

Hubungan antara Motivasi Belajar Mahasiswa Aktivis dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (Sugito Adi Purnawan)HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA AKTIVIS Hubungan

0 5 20

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 17

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 3 8

DAFTAR PUSTAKA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP DOSEN DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGRAM STUDI KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 1 4

ANTARA POPULARITAS DAN CITA CITA

0 0 2