PENDAHULUAN Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio-Rasio Keuangan Dan Economic Value Added (Studi Kasus: PT. Bank Syariah Mandiri).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah
satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan.
Meningkatkan kualitas hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan
pendapatan melalui berbagai kegiatan perekonomian. Salah satu sarana yang
mempunyai peranan strategis dalam
kegiatan perekonomian adalah
perbankan. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
kuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana
(surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta
lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Di
samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam kegiatan usahanya
mengandalkan kepercayaan masyarakat. Dalam hal ini adalah pemberian
kredit. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu
perekonomian. Kestabilan ini tidak saja dilihat dari jumlah uang yang
beredar, namun juga dilihat dari jumlah bank yang ada sebagai perangkat
penyelenggara keuangan. Bank syariah lahir sebagai salah satu solusi
alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba
(Muhammad, 2004:1). Perkembangan volume usaha hingga saat ini telah
menunjukkan gambaran semakin besarnya animo umat Islam untuk
memanfaatkan layanan jasa perbankan syariah, apalagi dengan adanya fatma
1
2
MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang menyatakan bahwa bunga bank
termasuk riba.
Peristiwa krisis ekonomi yang terjadi, telah menyita perhatian
publik dalam upaya pencarian solusi untuk keluar dari krisis tersebut.
Sebagian pakar dan pengamat ekonomi mulai melirik eksistensi bank syariah,
dimana pada waktu yang bersamaan dirasakan tidak terkena dampak dari
krisis ekonomi yang hampir melumpuhkan perbankan nasional. Pada waktu
itu, baru terdapat satu bank yang beroperasi dengan sistem syariah yaitu Bank
Muamalat Indonesia. Dari kejadian tersebut, telah menjadikan pemerintah
untuk mulai memperhatikan keberadaan bank syariah. Hal ini dibuktikan
dengan dikeluarkannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang
perbankan syariah, yang telah memberikan kesempatan untuk berdirinya
sebuah bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Berbeda dengan bank
konvensional yang beroperasi dengan menggunakan sistem bunga.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat, hal ini
terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Untuk
mempercepat perkembangan bank syariah di Indonesia, Bank Syariah
Mandiri (BSM) hadir dengan memberi banyak pilihan kepada masyarakat
untuk melakukan transaksi keuangan secara halal. Dalam perkembangannya,
BSM alami peningkatan yang begitu pesat, karena selain didukung dengan
networking yang sangat luas. Dengan demikian BSM mempunyai keunggulan
komparatif dibanding pendahulunya atau bank syariah lain sehingga BSM
mampu mendominasi pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia yaitu lebih
3
dari 50% (BSM, 2005). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 Bank
Syariah Mandiri telah memiliki 57 kantor cabang, 58 kantor cabang
pembantu, 63 kantor kas, 21 payment point dan 13 kantor layanan syariah
yang terbesar di 24 provinsi di Indonesia (BSM, 2006). Sedangkan pada
Desember 2007 di Indonesia terdapat 3 Bank Umum Syariah dan 26 Unit
Usaha Syariah dengan total aset perbankan syariah di Indonesia sebesar lebih
dari 36 triliun rupiah (belum termasuk BPRS). Bank syariah dengan umur
yang masih muda namun memiliki prestasi yang sangat bagus, bahkan Bank
Indonesia menargetkan pangsa pasar perbankan syariah pada akhir tahun
2008 sebesar 5% dari pangsa pasar perbankan nasional, meskipun pangsa
pasarnya masih sebesar 1,76% (per Desember 2007).
Sebagai bank syariah yang memiliki pangsa pasar terbesar, kinerja
BSM tentu akan sangat mempengaruhi grafik pertumbuhan perbankan syariah
di Indonesia. Selain itu, bagus tidaknya kinerja BSM juga akan berpengaruh
terhadap tingkat kesehatan BSM itu sendiri, dan kesejahteraan seluruh stock
holder serta akan dijadikan bahan pertimbangan oleh para investor untuk
menanamkan modalnya. Perencanaan keuangan dapat dibuat dalam berbagai
bentuk dengan berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
ada saat ini. Kekuatan-kekuatan tersebut harus dipahami dengan sebaikbaiknya, sebaliknya kelemahan-kelemahan juga harus diakui jika tindakan
koreksi ingin dilakukan.
Kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan dapat diketahui
melalui laporan keuangan tahun sebelumnya. Laporan keuangan pada
4
dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan. Namun demikian, laporan keuangan
yang telah disusun tidak menjamin diperolehnya informasi mengenai kinerja
perusahaan, tanpa dipelajari dan dianalisis lebih lanjut. Kinerja keuangan
merupakan salah satu aspek utama dalam operasi perusahan dan menjadi
tujuan berdirinya sebagian besar perusahaan (Basyaib, 2007).
Untuk mengukur bagus tidaknya kinerja suatu perusahaan
umumnya dilakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan itu
sendiri dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Adapun metode lain yang
digunakan untuk melakukan penelitian ini, salah satunya metode yang banyak
digunakan dan populer dikalangan akademisi maupun praktisi adalah
penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan Economic Value Added
(EVA).
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengambil
judul penelitian “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan
Rasio-Rasio Keuangan Dan Economic Value Added (Studi kasus: PT.
Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-2012).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,
maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
5
1. Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri bila diukur dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan?
2. Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri bila diukur dengan
pendekatan Economic Value Added (EVA)?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari yang diharapkan, maka
permasalahan dibatasi pada:
1. Penelitian hanya dilakukan pada Bank Syariah Mandiri.
2. Informasi yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan bank
adalah berdasar Laporan Publikasi Keuangan Bank selama periode
desember 2009-2012. Data yang diambil adalah laporan tahunan bank
yang dipublikasikan di Internet.
3. Menggunakan alat analisis rasio keuangan dan Economic Value Added
(EVA).
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak
dicapai dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menganalisis kinerja Bank Syariah Mandiri dengan menggunakan rasiorasio keuangan dan EVA.
2. Mengetahui kinerja keuangan dan tingkat kesehatan Bank Syariah
Mandiri.
6
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:
1. PT. Bank Syariah Mandiri
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada BSM
berupa
informasi
mengenai
hasil-hasil
kajian
terhadap
kinerja
keuangannya selama periode 2009 sampai dengan 2012, sehingga dapat
dijadikan tolok ukur untuk terus meningkatkan kinerjanya.
2. Pemerintah
Penilaian tingkat kesehatan bank dapat merupakan alat kontrol yang jelas
dan terukur, sehingga memudahkan pemerintah dalam menetapkan
kebijakan strategis di bidang moneter.
F. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan secara singkat teori yang berkaitan dengan
masalah perbankan, termasuk pembahasan tentang pengertian
rasio-rasio keuangan bank dan pendekatan Economic Value
Added (EVA).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini meliputi kerangka pemikiran, data dan sumber data,
definisi operasional penelitian, metode pengumpulan data, dan
analisis data.
BAB IV
ANALISA PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum Bank Syariah Mandiri,
deskripsi data, analisa dan pembahasan, serta hasil penelitian.
BAB V
PENUTUP
Bab
ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang perlu
disampaikan dari hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah
satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan.
Meningkatkan kualitas hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan
pendapatan melalui berbagai kegiatan perekonomian. Salah satu sarana yang
mempunyai peranan strategis dalam
kegiatan perekonomian adalah
perbankan. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara
kuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana
(surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta
lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Di
samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam kegiatan usahanya
mengandalkan kepercayaan masyarakat. Dalam hal ini adalah pemberian
kredit. Kestabilan lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu
perekonomian. Kestabilan ini tidak saja dilihat dari jumlah uang yang
beredar, namun juga dilihat dari jumlah bank yang ada sebagai perangkat
penyelenggara keuangan. Bank syariah lahir sebagai salah satu solusi
alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba
(Muhammad, 2004:1). Perkembangan volume usaha hingga saat ini telah
menunjukkan gambaran semakin besarnya animo umat Islam untuk
memanfaatkan layanan jasa perbankan syariah, apalagi dengan adanya fatma
1
2
MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang menyatakan bahwa bunga bank
termasuk riba.
Peristiwa krisis ekonomi yang terjadi, telah menyita perhatian
publik dalam upaya pencarian solusi untuk keluar dari krisis tersebut.
Sebagian pakar dan pengamat ekonomi mulai melirik eksistensi bank syariah,
dimana pada waktu yang bersamaan dirasakan tidak terkena dampak dari
krisis ekonomi yang hampir melumpuhkan perbankan nasional. Pada waktu
itu, baru terdapat satu bank yang beroperasi dengan sistem syariah yaitu Bank
Muamalat Indonesia. Dari kejadian tersebut, telah menjadikan pemerintah
untuk mulai memperhatikan keberadaan bank syariah. Hal ini dibuktikan
dengan dikeluarkannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 tentang
perbankan syariah, yang telah memberikan kesempatan untuk berdirinya
sebuah bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Berbeda dengan bank
konvensional yang beroperasi dengan menggunakan sistem bunga.
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat, hal ini
terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Untuk
mempercepat perkembangan bank syariah di Indonesia, Bank Syariah
Mandiri (BSM) hadir dengan memberi banyak pilihan kepada masyarakat
untuk melakukan transaksi keuangan secara halal. Dalam perkembangannya,
BSM alami peningkatan yang begitu pesat, karena selain didukung dengan
networking yang sangat luas. Dengan demikian BSM mempunyai keunggulan
komparatif dibanding pendahulunya atau bank syariah lain sehingga BSM
mampu mendominasi pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia yaitu lebih
3
dari 50% (BSM, 2005). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 Bank
Syariah Mandiri telah memiliki 57 kantor cabang, 58 kantor cabang
pembantu, 63 kantor kas, 21 payment point dan 13 kantor layanan syariah
yang terbesar di 24 provinsi di Indonesia (BSM, 2006). Sedangkan pada
Desember 2007 di Indonesia terdapat 3 Bank Umum Syariah dan 26 Unit
Usaha Syariah dengan total aset perbankan syariah di Indonesia sebesar lebih
dari 36 triliun rupiah (belum termasuk BPRS). Bank syariah dengan umur
yang masih muda namun memiliki prestasi yang sangat bagus, bahkan Bank
Indonesia menargetkan pangsa pasar perbankan syariah pada akhir tahun
2008 sebesar 5% dari pangsa pasar perbankan nasional, meskipun pangsa
pasarnya masih sebesar 1,76% (per Desember 2007).
Sebagai bank syariah yang memiliki pangsa pasar terbesar, kinerja
BSM tentu akan sangat mempengaruhi grafik pertumbuhan perbankan syariah
di Indonesia. Selain itu, bagus tidaknya kinerja BSM juga akan berpengaruh
terhadap tingkat kesehatan BSM itu sendiri, dan kesejahteraan seluruh stock
holder serta akan dijadikan bahan pertimbangan oleh para investor untuk
menanamkan modalnya. Perencanaan keuangan dapat dibuat dalam berbagai
bentuk dengan berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
ada saat ini. Kekuatan-kekuatan tersebut harus dipahami dengan sebaikbaiknya, sebaliknya kelemahan-kelemahan juga harus diakui jika tindakan
koreksi ingin dilakukan.
Kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan dapat diketahui
melalui laporan keuangan tahun sebelumnya. Laporan keuangan pada
4
dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan. Namun demikian, laporan keuangan
yang telah disusun tidak menjamin diperolehnya informasi mengenai kinerja
perusahaan, tanpa dipelajari dan dianalisis lebih lanjut. Kinerja keuangan
merupakan salah satu aspek utama dalam operasi perusahan dan menjadi
tujuan berdirinya sebagian besar perusahaan (Basyaib, 2007).
Untuk mengukur bagus tidaknya kinerja suatu perusahaan
umumnya dilakukan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan itu
sendiri dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Adapun metode lain yang
digunakan untuk melakukan penelitian ini, salah satunya metode yang banyak
digunakan dan populer dikalangan akademisi maupun praktisi adalah
penilaian kinerja perusahaan dengan menggunakan Economic Value Added
(EVA).
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengambil
judul penelitian “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan
Rasio-Rasio Keuangan Dan Economic Value Added (Studi kasus: PT.
Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-2012).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,
maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
5
1. Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri bila diukur dengan
menggunakan rasio-rasio keuangan?
2. Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri bila diukur dengan
pendekatan Economic Value Added (EVA)?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari yang diharapkan, maka
permasalahan dibatasi pada:
1. Penelitian hanya dilakukan pada Bank Syariah Mandiri.
2. Informasi yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan bank
adalah berdasar Laporan Publikasi Keuangan Bank selama periode
desember 2009-2012. Data yang diambil adalah laporan tahunan bank
yang dipublikasikan di Internet.
3. Menggunakan alat analisis rasio keuangan dan Economic Value Added
(EVA).
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak
dicapai dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Menganalisis kinerja Bank Syariah Mandiri dengan menggunakan rasiorasio keuangan dan EVA.
2. Mengetahui kinerja keuangan dan tingkat kesehatan Bank Syariah
Mandiri.
6
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:
1. PT. Bank Syariah Mandiri
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada BSM
berupa
informasi
mengenai
hasil-hasil
kajian
terhadap
kinerja
keuangannya selama periode 2009 sampai dengan 2012, sehingga dapat
dijadikan tolok ukur untuk terus meningkatkan kinerjanya.
2. Pemerintah
Penilaian tingkat kesehatan bank dapat merupakan alat kontrol yang jelas
dan terukur, sehingga memudahkan pemerintah dalam menetapkan
kebijakan strategis di bidang moneter.
F. Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan secara singkat teori yang berkaitan dengan
masalah perbankan, termasuk pembahasan tentang pengertian
rasio-rasio keuangan bank dan pendekatan Economic Value
Added (EVA).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini meliputi kerangka pemikiran, data dan sumber data,
definisi operasional penelitian, metode pengumpulan data, dan
analisis data.
BAB IV
ANALISA PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum Bank Syariah Mandiri,
deskripsi data, analisa dan pembahasan, serta hasil penelitian.
BAB V
PENUTUP
Bab
ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang perlu
disampaikan dari hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN