PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Karesidenan Surakarta

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA
ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH
(PAD), DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI KARESIDENAN
SURAKARTA TAHUN 2003-2011

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:
DEWI SRININGSIH
B 200 090 144

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS
(DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN PERTUMBUHAN
PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KARESIDENAN
SURAKARTA TAHUN 2003-2011


Dewi Sriningsih
B200090144
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail : deewie0891@yahoo.co.id
Abstrak : Penelitian ini berjudul “Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana

Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pertumbuhan
Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Karesidenan Surakarta Tahun 20032011”. Adapun tujuaannya untuk mengetahui pengaruh Dana Alokasi Umum
(DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan
pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta
tahun 2003-2011.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD), situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah melalui
internet, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang diperoleh dari DPPKAD dan
situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah yaitu berupa laporan
realisasi APBD mengenai Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus
(DAK), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2003-2010. Sedangkan dari
BPS diperoleh data mengenai pertumbuhan penduduk tahun 2003-2010 dan

Produk Domestik Regional Bruto atas harga konstan (PDRB) tahun 2004-2011.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU), Dana
Alokasi Khusus (DAK), dan pertumbuhan penduduk tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, Pendapatan Asli Daerah
(PAD) mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Kata kunci : dana alokasi umum, dana alokasi khusus, pendapatan asli daerah,
pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi

daerah,

PENDAHULUAN
Guna menunjukkan alokasi

pemda

menuangkan


penganggaran tersebut dalam suatu

sumber daya manusia, material, dan

rencana

sumber

secara

dengan anggaran pendapatan dan

sistematis dan akuntabel diperlukan

belanja daerah (APBD) (Yuwono, et

suatu rencana keuangan yang andal

al. 2008:85).


dan

daya

terwujud

penganggaran.
rencana

lainnya

dalam

suatu

keuangan

Anggaran


yang

daerah

dikenal

harus

Terkait

dengan

diarahkan

untuk

menciptakan

manajemen,


sistem

lapangan

kerja,

mengurangi

penganggaran

berfungsi

sebagai

pemborosan

sumber

daya,


suatu metode penganggaran bagi

meningkatkan

manajemen untuk mengaitkan setiap

efektivitas perekonomian, serta harus

biaya

memerhatikan rasa keadilan dan

yang

dituangkan

dalam

efisiensi


dan

kegiatan-kegiatan dengan manfaat

kepatuhan.

yang dihasilkan dimana manfaat

tuntutan dari fungsi distribusi APBD.

tersebut

Penyusunan

dideskripsikan

melalui

Hal


ini

APBD

merupakan

berpedoman

seperangkat sasaran dan dituangkan

pada

dalam target kinerja pada setiap unit

Pemerintahan Daerah (RKPD) dalam

kerja.

rangka


Untuk

mengidentifikasikan

Rencana

Kerja

mewujudkan

(Renja)

pelayanan

keterkaitan biaya dengan manfaat

kepada masyarakat demi tercapainya

serta keterkaitan antara nilai uang


tujuan bernegara (Nordiawan, et al.

dan hasil di tingkat pemerintahan

2007:39-43).

Menurut
dalam

UU

rangka

No.25/1999,
implementasi

belanja

daerah, dan pembiayaan

daerah (Darise, 2007:143).

desentralisasi atau dalam rangka

Menurut Pasal 23 Ayat (1)

mencapai tujuan, pemerintah pusat

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004

akan mengalokasikan uang yang

tentang Pemerintah Daerah, hak dan

disebut

yang

kewajiban daerah diwujudkan dalam

terdiri atas bagian daerah, Dana

bentuk rencana kerja pemerintahan

Alokasi Umum (DAU), dan Dana

daerah dan dijabarkan dalam bentuk

Alokasi

Bagian

pendapatan, belanja, dan pembiayaan

daerah terdiri atas hasil pajak yaitu

daerah yang dikelola dalam sistem

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),

pengelolaan keuangan pemerintah

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

daerah. Dengan demikian, APBD

Bangunan

harus

dana

perimbangan

Khusus

(DAK).

(BPHTB),

dan

PPh

mencerminkan

kondisi

perorangan. Kriteria alokasi dana

keuangan pemerintah daerah berisi

perimbangan

informasi

didasarkan

pada

mengenai

pendapatan,

sejumlah variabel yang diatur dalam

belanja, dan pembiayaan (Yuwono,

Undang-Undang

et al. 2008:86).

(Tambunan,

2001:241).

Menurut

pasal

16

Anggaran Pendapatan dan Belanja

Permendagri No. 13/2006, APBD

Daerah (APBD)

memiliki fungsi sebagai berikut :

Anggaran
Belanja

Daerah

Pendapatan

a. Otorisasi

adalah

Anggaran daerah menjadi dasar

tahunan

untuk melaksanakan pendapatan

Pemerintah Daerah yang dibahas dan

dan belanja pada tahun yang

disetujui bersama oleh Pemerintah

bersangkutan.

rencana

(APBD)

dan

keuangan

Daerah

dan

Dewan

Rakyat

Daerah

Perwakilan

(DPRD),

dan

b. Perencanaan
Anggaran

daerah

menjadi

ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

pedoman bagi manajemen dalam

APBD merupakan satu kesatuan

merencanakan

yang terdiri dari pendapatan daerah,

tahun yang bersangkutan.

kegiatan

pada

c. Pengawasan
Anggaran

dengan
daerah

tujuan

pemerataan

menjadi

kemampuan keuangan antardaerah

pedoman untuk menilai apakah

untuk mendanai kebutuhan daerah

kegiatan

dalam

penyelenggaraan

rangka

pelaksanaan

pemerintah daerah sudah sesuai

desentralisasi

dengan ketentuan yang telah

DAU untuk suatu daerah ditetapkan

ditetapkan.

berdasarkan kriteria tertentu yang

d. Alokasi

(Darise,

2007:96).

menekankan pada aspek pemerataan

Anggaran

daerah

harus

dan keadilan yang selaras dengan

diarahkan untuk menciptakan

penyelenggaraan

lapangan kerja atau mengurangi

pemerintahan

pengangguran dan pemborosan

perhitungan

sumber daya serta meningkatkan

sesuai Undang-Undang. Dalam UU

efisiensi

Nomor 33 Tahun 2004 dijelaskan

dan

efektivitas

perekonomian.

bahwa

e. Distribusi
anggaran

memerhatikan

daerah

antar

rasa

untuk

keadilan dan kepatutan.

formula

DAU-nya

DAU

dan

ditetapkan

bertujuan

untuk

daerah

yang

dimaksudkan

mengurangi

ketimpangan

kemampuan keuangan antar daerah

f. Stabilisasi
Anggaran

yang

pemerataan kemampuan keuangan

Kebijakan
harus

urusan

melalui penerapan formula yang
pemerintah

daerah

menjadi alat untuk memelihara
dan
keseimbangan

mengupayakan

mempertimbangkan kebutuhan dan
potensi daerah.
UU No. 25 Tahun 1999

fundamental

menyatakan

bahwa

DAU

perekonomian daerah (Yuwono,

dialokasikan

kepada

daerah

et al. 2008:85).

berdasarkan potensi ekonomi dan

Dana Alokasi Umum (DAU)

kebutuhan belanja daerah masing-

Dana Alokasi Umum (DAU)

masing. Jadi, daerah yang potensinya

adalah dana yang bersumber dari

besar namun kebutuhannya relarif

pendapatan APBN yang dialokasikan

kecil akan memperoleh alokasi yang

untuk Provinsi dan kabupaten/kota

sedikit. Sebaliknya, daerah yang

potensinya

kecil,

kebutuhannya

namun

besar

Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan

akan

Daerah

memperoleh alokasi DAU besar dan

(PAD)

seterusnya.

diperoleh

Dana Alokasi Khusus (DAK)

berdasarkan peraturan daerah sesuai

Dana Alokasi Khusus (DAK)

adalah

Asli

dengan

pendapatan

daerah

yang

peraturan

yang

dipungut

perundang-

adalah dana yang bersumber dari

undangan. PAD sebagai

APBN yang dialokasikan kepada

penerimaan daerah sendiri perlu terus

daerah

ditingkatkan agar dapat menanggung

tertentu

dengan

tujuan

membantu mandanai kegiatan khusus

sebagian

yang merupakan urusan daerah dan

diperlukan untuk penyelenggaraan

sesuai

pemerintahan

dengan

prioritas

nasional

beban

sumber

belanja

dan

yang

kegiatan

sesuai dengan fungsi yang telah

pembangunan yang setiap tahun

ditetapkan dalam APBN (Darise,

meningkat

2007:102).

otonomi daerah yang luas, nyata, dan

yang

sehingga

Daerah tertentu adalah daerah

bertanggung

memenuhi

dilaksanakan.

kemandirian

jawab

dapat

kriteria

yang

tahun

untuk

Sebagaimana diatur dalam

mendapatkan alokasi DAK. Dengan

pasal 6 Undang-Undang Nomor 33

demikian,

Tahun 2004, sumber-sumber PAD

ditetapkan

setiap

tidak

semua

daerah

terdiri dari:

mendapatkan alokasi DAK.
Penentuan
yang

daerah

menerima

DAK

tertentu
harus

memenuhi kriteria umum, kriteria
khusus, dan kriteria teknis. Besaran
alokasi DAK masing-masing daerah
ditentukan

dengan

perhitungan

indeks berdasarkan kriteria umum,

a. Pajak daerah
b. Retribusi daerah
c. Hasil

pengelolaan

kekayaan

daerah yang dipisahkan
d. Lain-lain pendapatan asli daerah
yang sah
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan

kriteria khusus, dan kriteria teknis.

penduduk

adalah perubahan jumlah penduduk
akibat

perbedaan

kelahiran

dan

kematian serta perbedaan imigrasi.

Berdasarkan

penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi

sebelumnya, maka rumusan hipotesis

pertumbuhan penduduk yaitu:

adalah sebagai berikut:

a. Kelahiran

H1 = Dana Alokasi Umum (DAU)

b. Kematian

berpengaruh terhadap pertumbuhan

c. Migrasi

ekonomi
Maryati

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah

(2010),

dan

Endrawati

menyimpulkan

bahwa

perkembangangan kegiatan dalam

Pendapatan

perekonomian yang menyebabkan

berpengaruh

barang dan jasa yang diproduksikan

terhadap

dalam masyarakat bertambah dan

Dana

kemakmuran masyarakat meningkat.

berpengaruh

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan

terhadap

pertumbuhan produksi barang dan

Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak

jasa di suatu wilayah perekonomian

berpengaruh

dalam sela waktu tertentu, produksi

pertumbuhan ekonomi.

barang tersebut diukur dalam nilai

Asli

Daerah

signifikan

pertumbuhan
Alokasi

(PAD)
positif

ekonomi,

Umum

(DAU)

signifikan

positif

pertumbuhan

ekonomi,

signifikan

Berdasarkan

terhadap

penelitian

tambah yang diperoleh dari sektor-

sebelumnya, maka rumusan hipotesis

sektor eknomi di suatu wilayah yang

adalah sebagai berikut:

bersangkutan.

H2 = Dana Alokasi Khusus (DAK)

Penelitian

Terdahulu

dan

berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi

Hipotesis
Setiyawan dan Ardi Hamzah

Adi (2006), menyimpulkan

(2007), menyimpulkan bahwa hasil

bahwa

pengujian secara langsung dengan

menunjukkan pertumbuhan ekonomi

regresi berganda menunjukkan PAD

daerah mempunyai dampak yang

berpengaruh

signifikan

positif

terhadap

dari

hasil

terhadap

hipotesis

peningkatan

pertumbuhan ekonomi, sedangkan

Pendapatan Asli

DAU berpengaruh negatif terhadap

Sayanganya pertumbuhan ekonomi

pertumbuhan ekonomi.

Pemda Kabupaten dan Kota masih

Daerah (PAD).

kecil, akibatnya penerimaan PADnya

Karanganyar,

pun kecil.

kabupaten

Berdasarkan

penelitian

kabupaten

Sukoharjo,

Klaten,
kabupaten

Sragen, kabupaten Wonogiri, dan

sebelumnya, maka rumusan hipotesis

kota Surakarta.

adalah sebagai berikut:

Sampel

H3 = Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Metode pengambilan sampel

berpengaruh terhadap pertumbuhan

yang digunakan dalam penelitian ini

ekonomi

adalah metode total sampling, yaitu

Pertumbuhan populasi akan

dimana

seluruh

populasi

akan

mendorong pertumbuhan ekonomi

dijadikan sampel penelitian (Sekaran,

dengan alasan bahwa bertambahnya

2006).

jumlah penduduk maka tenaga kerja

Variabel Independen

yang

dibutuhkan

dalam

Variabel independen dalam

menumbuhkan perekonomian akan

penelitan ini adalah Dana Alokasi

mudah didiapatkan.

Umum

Berdasarkan
maka

rumusan

teori

hipotesis

=

Dana

Alokasi

tersebut

Khusus (DAK), Pendapatan Asli

adalah

Daerah (PAD), dan pertumbuhan

sebagai berikut:
H4

(DAU),

penduduk.

Pertumbuhan

penduduk

berpengaruh terhadap pertumbuhan

Variabel Dependen
Variabel

dependen

dalam

ekonomi

penelitian ini adalah pertumbuhan

METODE PENELITIAN

ekonomi.

Jenis Penelitian

Teknik Analisis Data

Jenis

penelitian

dalam

a. Analisis Statistik Deskriptif

penelitian ini adalah penelitian yang

Analisis

bersifat kuantitatif.

memberikan

Populasi

deskriptif suatu data.

Populasi dalam penelitian ini
adalah
sekaresidenan
kabupaten

Kabupaten/Kota
Surakarta,
Boyolali,

yaitu

kabupaten

statistik

deskriptif

gambaran

atau

b. Model Regresi
Persamaan

regresi

digunakan sebagai berikut:

yang

PDRBt+1 = α + β1DAUt + β2DAKt +
β3PADt + β4PPt + ε

Uji

=

t

digunakan

untuk

menguji seberapa jauh pengaruh satu

Keterangan:
PDRBt+1

Uji t

Produk

Domestik

Regional

Bruto

variabel penjelas/independen secara
individual

dalam

menerangkan

(Pertumbuhan

variasi variabel independen (Ghozali,

Ekonomi)

2011:98).

Tahun

Berikutnya

Pengujian Asumsi Klasik

α = Konstanta

a. Uji Normalitas Data, bertujuan

β = Koefisien Regresi

untuk menguji apakah dalam

DAUt = Dana Alokasi Umum Tahun

model

pengganggu

Sekarang
DAKt = Dana Alokasi Khusus Tahun
PADt = Pendapatan Asli Daerah

atau

residual

distribusi

normal

b. Uji Multikoliearitas, bertujuan
untuk menguji apakah model

Tahun Sekarang
PPt = Pertumbuhan Penduduk Tahun

regresi

ditemukan

adanya

korelasi antar variabel bebas

Sekarang
ε = Error Term

(independen).
c. Uji

Uji Ketepatan Model
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji
tujuannya

mengetahui

memilki

variabel

(Ghozali, 2011:160).

Sekarang

F),

regresi,

adalah

untuk

signifikansi

Heteroskedastisitas,

bertujuan untuk menguji apakah
dalam

model

ketidaksamaan

regresi
variance

terjadi
dari

pengaruh variabel independen

residual satu pengamatan ke

secara bersama-sama terhadap

pengamatan yang lain.

variabel dependen (simultan).
b. Koefisiensi Determinasi (R2),
mengukur
kemampuan

seberapa

jauh

model

dalam

menerangkan variasi

variabel

dependen.

d. Uji

Autokorelasi,

bertujuan

untuk menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi
antara

kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya).
ANALISIS

Dari hasil uji t untuk variabel
DAU diperoleh nilai signifikansi

DATA

DAN

0,106 > α = 0,005. Oleh karena itu
H1 ditolak, artinya DAU tidak

PEMBAHASAN
Dari hasil analisis regresi

mempunyai

pengaruh

signifikan

berganda didapat nilai konstanta

terhadap pertumbuhan ekonomi di

sebesar

karesidenan Surakarta.

0,0064,

nilai

koefisien

regresi DAU sebesar -0,109, nilai

Variabel DAK diperoleh nilai

koefisien regresi DAK sebesar

signifikansi sebesar 0,979 > α =

0,005, nilai koefisien regresi PAD

0,005. Oleh karena itu H2 ditolak,

sebesar 0,472, dan nilai koefisen

artinya DAK tidak mempunyai

regresi PP sebesar 0,167.

pengaruh

Dari hasil uji F diperoleh
nilai p sebesar 0,000 < α = 0,005,

pertumbuhan

bahwa

variabel

terhadap

ekonomi

di

karesidenan Surakarta.

dengan demikian H0 diterima dan
terbukti

signifikan

Variabel PAD diperoleh nilai
signifikansi 0,004 < α = 0,005.

DAU,DAK,PAD, dan pertumbuhan

Oleh karena

penduduk

secara

simultan

artinya PAD mempunyai pengaruh

berpengaruh

signifkan

terhadap

signifikan terhadap pertumbuhan

pertumbuhan

ekonomi

di

itu H3 diterima,

ekonomi di karesidenan Surakarta.

karesidenan Surakarta.

Variabel

Dari hasil uji R2 diperoleh

penduduk

pertumbuhan
diperoleh

nilai

nilai adjusted R square sebesar

signifikansi sebesar 0,159 > α =

0,449. Hal ini bahwa 44,9% variasi

0,005. Oleh karena itu H4 ditolak,

variabel

ekonomi

artinya

pertumbuhan

penduduk

variabel

tidak

mempunyai

pengaruh

pertumbuhan

dapat

dijelaskan

DAU,

DAK,

oleh
PAD,

dan

pertumbuhan penduduk. Sedangkan
sisanya

55,1%

dijelaskan

signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di karesidenan Surakarta.

oleh

Pengujian dalam penelitian ini

faktor-faktor lain diluar model yang

telah

diteliti.

dengan

memenuhi
diperoleh

asumsi

klasik

hasil

model

terdistribusi

normal,

bebas

dan
Belanja
Modal
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Provinsi
Aceh. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, vol. 9, no. 1,
April 2010.

dari

multikoliearitas, heteroskedastisitas,
dan autokorelasi.
KESIMPULAN
Variabel
mempunyai

DAU
pengaruh

tidak
signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di
karesidenan Surakarta.
Variabel
mempunyai

DAK
pengaruh

tidak
signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di
karesidenan Surakarta.
Variabel
pengaruh

PAD

mempunyai

signifikan

pertumbuhan

terhadap

ekonomi

di

karesidenan Surakarta.
Variabel
penduduk
pengaruh
pertumbuhan

pertumbuhan
tidak

mempunyai

signifkan
ekonomi

terhadap
di

Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan
Ekonomi.
Yogyakarta,
BPFE UGM.
Darise, Nurlan. 2007. Pengelolaan
Keuangan Daerah. PT
INDEKS.
Djojohadikusumo, Sumitro. 1994.
Perkembangan
Pemikiran
Ekonomi
Dasar Teori Ekonomi
Pertumbuhan
dan
Ekonomi Pembangunan.
PT
Pustaka
LP3ES
Indonesia.
Ghozali,

Imam. 2011. Aplikasi
Analisis
Multivariate
dengan Program IBM
SPSS 19. Edisi 5,
Semarang,
Universitas
Diponegoro.

karesidenan Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Priyo Hari. 2006. Hubungan
antara
Pertumbuhan
Ekonomi
Daerah,
Belanja
Pembangunan
dan Pendapatan Asli
Daerah (Studi pada
Kabupaten dan Kota se
Jawa-Bali). Simposium
Nasional Akuntansi 9,
Agustus 2006.
Abrar, Muhammad. 2010. Pengaruh
Pendapatan Asli Daerah

Halim, Abdul. 2001. Manajemen
Keuangan Daerah. Edisi
Pertama, Yogyakarta,
Unit Penerbit dan
Percetakan (UPP) AMP
YKPN.
Harianto, David dan Priyo Hari Adi.
2007. Hubungan antara
Dana Alokasi Umum,
Belanja
Modal,
Pendapatan Asli Daerah
dan Pendapatan Per
Kapita.
Simposium

Nasional Akuntansi X,
Juli 2007.

Akuntansi Pemerintahan.
Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang
Supomo.
1999.
Metodologi
Penelitian
Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen. Yogyakarta:
Bagian
Penerbitan
Fakultas
Ekonomi,
UGM.

Sandika, Ardyan Wahyu dan Mulyo
Hendarto. 2012. Analisis
Pengaruh
Aglomerasi,
Tenaga Kerja, Jumlah
Penduduk, dan Modal
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
Kabupaten
Kendal.
Diponegoro
Journal Of Economics,
vol 1, No. 1, 2012.

Irawan

dan Suparmoko. 2008.
Ekonomi pembangunan.
Yogyakarta,
BPFE
UGM.

Mar’iisa, Filzah. 2010. Pengaruh
Dana Alokasi Umum
(DAU), Dana Alokasi
Khusus
(DAK),
dan
Belanja Modal terhadap
Tingkat
Pertumbuhan
Ekonomi Kabupaten dan
Kota
di
Provinsi
Sumatera Utara . Skripsi,
Fakultas Ekonomi
:
Universitas
Sumatera
Utara.
Maryati, Ulfi dan Endrawati. 2010.
Pengaruh
Pendapatan
Asli Daerah (PAD),
Dana Alokasi Umum
(DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi:
Studi Kasus Sumatera
Barat. Jurnal Akuntansi
dan Manajemen, vol 5,
No. 2, Desember 2010.
Nordiawan, Deddi, Iswahyudi Sondi
Putra dan Maulidah
Rahmawati.
2007.

Santoso,

Singgih. 2000. Buku
Latihan SPSS Statistik
Parametrik. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.

Saragih,

Juli Panglima. 2003.
Desentralisasi Fiskal dan
Keuangan Daerah dalam
Otonomi. Penerbit Ghalia
Indonesia.

Sekaran, Uma. 2006. Metodelogi
Penelitian untuk Bisnis.
Jakarta, Salemba Empat.
Setiyawati, Anis dan Ardi Hamzah.
2007. Analisis Pengaruh
PAD, DAU,DAK, dan
Belanja
Pembangunan
terhadap Pertumbuhan
Ekonomi,
Kemiskinan,
dan
Pengangguran:
Pendekatan
Analisis
Jalur. Jurnal Akutansi
dan Keuangan Indonesia,
vol 4, No. 2, Desember
2007.
Sidik,

Machfud, Raksaka Mahi,
Robert Simanjuntak dan
Bambang Brodjonegoro.
2002. Dana Alokasi

Umum
Konsep,
Hambatan, dan Prospek
di Era Otonomi Daerah.
Jakarta. Buku Kompas.

Suparmoko, M. 2002. Ekonomi
Publik untuk Keuangan
&
Pembangunan
Daerah. Edisi Pertama,
Yogyakarta, Andi.
Tambunan,

Tulus T.H. 2001.
Perekonomian Indonesia .
Ghalia Indonesia.

Undang-Undang No 32 Tahun 2004.
Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang No 33 Tahun 2004.
Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah.
Yuwono, Sony, Dwi Cahyo Utomo,
Suheiry
Zein
dan
Azrafiany A. R. 2008.
Memahami APBD dan
Permasalahnnya
(Panduan Pengelolaan
Keuangan Daerah). Edisi
Pertama.
Malang.
Bayumedia Publishing.
www.jateng.bps.go.id
www.djpk.depkeu.go.id
www.karanganyarkab.go.id
www.klatenkab.go.id
www.surakarta .go.id
www.boyolalikab.go.id
www.sukoharjokab.go.id

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Bagi Hasil (DBH) Dan Bantuan Keuangan Provinsi (BKP) Terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dengan Belanja Pelayanan Dasar Sebagai Moderating Variabel (Stud

5 68 181

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Provinsi Aceh

5 75 107

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Jumlah Penduduk Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Daerah Pada Pemda Di Sumatera Utara

0 46 101

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Lain-lain Pendapatan terhadap Belanja Daerah (Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara)

1 39 84

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

The influence of original local government revenues, general allocation funds and special allocation funds to local government expenditures

0 12 99

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Pemerintah Daerah

0 3 14

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Belanja Pemerintah Daerah

0 2 14

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Karesidenan Surakarta

0 2 17