ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dan Tingkat Pendapatan Ibu Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Pemberian Mp-Asi Dalam Buku Kia Di Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri.
ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU
DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI
DALAM BUKU KIA DI DESA BULUSULUR KABUPATEN WONOGIRI
Disusun Oleh:
DEWI RATNA SARI
J 300 090 005
PROGRAM STUDI DIII GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
Surakarta,
September 2012
Dewi Ratna Sari
J 300 090 005
NUTRIENT PROGRAM STUDY
HEALTH FACULTY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
SCIENTIFIC RESEARCH
ABSTRACT
DEWI RATNA, J 300 090 005
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE MOTHER’S PROFESSION STATUS
AND INCOME LEVEL AND THE KNOWLEDGE OF GIVING MP-ASI IN THE
KIA BOOK AT BULUSULUR REGENCY WONOGIRI
Introduction: The KIA book can support mother’s knowledge of how to give baby MPASI well and correctly. Knowledge is influenced by several cases, among other are the
profession status and income level. Based on the Depkes 2004 stated that mother who
work out of house can easily earn the information and knowledge from the mass media
and printed media.
The Objective: This research aims to know the relationship between the mother’s
profession states and income level and the mother’s knowledge of giving MP-ASI in the
KIA book at Bulusulur regency Wonogiri.
Research Method: This research is observational research with cross-sectional method
and chi-square test. The population of research is mothers who have baby aged 6-24
months at Bulusulur. Sample of research numbers 52 mothers. Free variable of research
is the mother’s profession status and income level, bound variable is knowledge of MPASI level.
Result: Result of research is the significant relationship between the profession status
and knowledge level of giving MP-ASI in KIA book with p = 0,00, while the relationship
between the income level and knowledge level about MP-ASI in KIA book also show the
significant relationship with p = 0, 002.
Conclusion: Result of research indicates the knowledge level is influenced by the
profession status and income level, which is due to mother who work can easily earn
information, and the high income level, if it is balanced with the good nutrients will
makes someone to be consumptive in selecting foods and not only based on taste, but also
quantity and quality. Suggestion for health official is in order to always give the
illumination about MP-ASI.
Key words: the KIA book, the knowledge of giving MP-ASI, mother;s profession status,
level of mother’s income.
Reference: 27: 1992-2011
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
ABSTRAK
DEWI RATNA SARI, J 300 090 005
HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU
DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI
DALAM BUKU KIA DI DESA BULUSULUR KABUPATEN WONOGIRI
Pendahuluan: Buku KIA dapat menunjang pengetahuan ibu tentang cara
pemberian MP-ASI yang baik dan benar bagi bayi. Pengetahuan dipengaruhi
beberapa hal diantaranya status pekerjaan dan tingkat pendapatan. Berdasarkan
Depkes 2004 menyatakan bahwa ibu yang bekerja di luar rumah dapat
memudahkan dalam memperoleh informasi dan pengetahuan baik dari media
massa dan media cetak.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status pekerjaan
dan tingkat pendapatan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian
MP-ASI dalam buku KIA di Desa Bulusulur, Kabupaten Wonogiri.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional dengan metode
crossectional dan uji chi square. Populasi penelitian ini adalah ibu – ibu yang
mempunyai bayi usia 6 – 24 bulan di Desa Bulusulur. Sampel penelitian ini
berjumlah 52 ibu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Status Pekerjaan
Ibu dan Tingkat Pendapatan Ibu variabel terikatnya Tingkat Pengetahuan tentang
MP-ASI.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara status pekerjaan dengan tingkat pengetahuan tentang pemberian MP-ASI
di buku KIA dengan nilai p =0,00, sedangkan hubungan tingkat pendapatan
dengan dengan tingkat pengetahuan tentang pemberian MP-ASI di buku KIA
juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0, 002.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
dipengaruhi oleh status pekerjaan dan tingkat pendapatan, hal itu disebabkan
karena ibu yang bekerja lebih mudah dalam memperoleh informasi, dan tingkat
pendapatan yang tinggi bila diimbangi dengan status gizi yang baik akan
menyebabkan seseorang lebih konsumtif dalam memilih makanan dan tidak
hanya didasarkan pada selera, tapi kuantitas dan kualitas. Saran bagi Petugas
Kesehatan harus senantiasa memberikan penyuluhan tentang MP-ASI.
Kata Kunci: Buku KIA, Pengetahuan Pemberian MP-ASI, Status Pekerjaan Ibu,
Tingkat Pendapatan Ibu.
Pustaka: 27: 1992-2011
HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU
DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI
DALAM BUKU KIA DI DESA BULUSULUR KABUPATEN WONOGIRI
Dewi Ratna Sari
Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadyah Surakarta
Abstract
The KIA book can support mother’s knowledge of how to give baby MPASI well and correctly. Knowledge is influenced by several cases, among other
are the profession status and income level. Based on the Depkes 2004 stated
that mother who work out of house can easily earn the information and
knowledge from the mass media and printed media. This research is
observational research with cross-sectional method and chi-square test. The
population of research is mothers who have baby aged 6-24 months at Bulusulur.
Sample of research numbers 52 mothers. Free variable of research is the
mother’s profession status and income level, bound variable is knowledge of MPASI level. Result of research is the significant relationship between the profession
status and knowledge level of giving MP-ASI in KIA book with p = 0,00, while the
relationship between the income level and knowledge level about MP-ASI in KIA
book also show the significant relationship with p = 0, 002.
Key words: the KIA book, the knowledge of giving MP‐ASI, mother;s profession status,
level of mother’s income.
PENDAHULUAN
Komitmen pemerintah untuk
sesuai dengan Deklarasi World Food
mensejahterakan rakyat nyata dalam
Summit
peningkatan
termasuk
dalam Milenium Development Goals
dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari
(MDGs) pada tahun 2015, yang
penetapan
gizi
menyatakan
yang merupakan salah satu prioritas
menurunkan
Pembangunan
2010-
kelaparan setengah dari kondisi 10
untuk
tahun terakhir.
2014.
kesehatan
perbaikan
status
Kesehatan
Tujuannya
adalah
menurunkan prevalensi kurang gizi
1996
yang
dituangkan
setiap
kemiskinan
negara
dan
Upaya-upaya yang berkaitan
ASI,
tata
laksana
gizi
buruk,
dengan penanggulangan masalah
peningkatan pelayanan kesehatan
gizi
ibu dan anak (KIA) (Riskesdas,
kurang
antara
penyelenggaraan
lain
posyandu,
2007).
pemberian ASI eksklusif dan MPMasalah gizi di Indonesia,
gizi
seluruh
keluarga.
yang
dilakukan
untuk
masalah besar karena berkaitan erat
menanggulangi
masalah
gizi,
dengan indikator derajat kesehatan
petugas
umum seperti angka kesakitan dan
media berupa buku yang dapat
angka kematian. Salah satu cara
dimanfaatkan oleh ibu yang dapat
untuk
menunjang pengetahuannya, media
khususnya
bagi
balita
menjadi
meningkatkan
kesehatan
derajat
masyarakat
dapat
Usaha
anggota
kesehatan
memberikan
tersebut berupa buku KIA.
dilakukan melalui peningkatan status
Manfaat
yang
didapatkan
rujukannya,
gangguan atau masalah kesehatan
dengan
penggunaan
buku
KIA
tersebut
adalah
dan
anak
ibu
ibu
dan
deteksi
anak,
dini
adanya
menanggapi
mempunyai catatan kesehatan yang
kebutuhan maupun keinginan ibu
lengkap,
hamil
hamil dan balita, manfaat lain yang
sampai anak berumur lima tahun,
diperoleh setelah mempelajari buku
instrumen
KIA antara lain adalah memberi
sejak
ibu
mulai
pencatatan
dan
pemantauan, informasi, komunikasi
informasi
dalam
dan penyuluhan tentang kesehatan,
perbaikan gizi keluarga diantaranya
gizi dan standar pelayanan KIA yang
dalam
lengkap di tingkat keluarga termasuk
(Depkes, 2010). Petunjuk pemberian
hal
meningkatkan
pemberian
MP-ASI
makanan pendamping ASI (MP-ASI)
yang benar menurut umur bayi, cara
terdapat dalam buku KIA (Kesehatan
membuat makanan pendamping air
Ibu dan Anak). Di dalam buku
susu
tersebut
makanan
terdapat
petunjuk
yang
ibu,
dan
cara
mengolah
yang
baik,
frekuensi
dapat menunjang pengetahuan ibu
pemberian makanan yang baik dan
dalam
benar,dan
memberikan
pendamping
air
diantaranya
cara
makanan
susu
ibu,
pemberian
pemilihan
makanan
yang
bahan
tepat
(Depkes,
2010).
makanan pendamping air susu ibu
Notoatmodjo
menyebutkan
(2006)
faktor-faktor
yang
seseorang
informasi
dalam
baik
memperoleh
dari
seseorang
pengetahuan
maupun media massa. Kedudukan
pendidikan,
seseorang dalam suatu pekerjaan
pengalaman, usia, sosial ekonomi
akan mempengaruhi cara pandang
dan
seseorang
mempengaruhi
seseorang
adalah
pekerjaan.
Pekerjaan
dan
dalam
menyerap
tingkat
pendapatan
seseorang
informasi, dan akan berpengaruh
sangat
mempengaruhi
seseorang
dalam
pengetahuan
seseorang.
dalam memperoleh informasi, baik
Tingkat sosial ekonomi seseorang
informasi yang diperoleh dari media
menentukan
buku
fasilitas
maupun
Semakin
tinggi
seseorang
media
status
dalam
lainnya.
pekerjaan
suatu
bidang
pekerjaan akan lebih memudahkan
Dari
hasil
pendataan
di
Puskesmas I Wonogiri pada tahun
yang
tersedianya
diperlukan
suatu
untuk
kegiatan tertentu, sehingga status
sosial ekonomi akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
2011 menunjukkan bahwa bayi yang
diberikan
ASI
eksklusif
sebesar
cenderung
rumah tangga (IRT), pegawai swasta
diberi susu formula dan makanan
dan pegawai negeri peneliti masih
tambahan, sedangkan
menemukan
42,93%
dan
57,07%
data yang
ibu-ibu
yang
didapat peneliti tentang pemberian
memberikan makanan selain ASI
susu
pada
formula
dan
makanan,
di
bayi
mereka
yang
masih
Puskesmas pemberian MP-ASI dini
berusia antara 1,5 sampai 2 bulan,
di Desa Bulusulur sebesar 52,33 %
dengan
dari 86 bayi. Berdasarkan studi
sehingga
pendahuluan
yang
di
anaknya selama 24 jam, karena air
Kelurahan
Bulusululur
dan
susu tidak keluar, dan agar anak
wawancara langsung yang dilakukan
mereka bertambah berat badannya
peneliti pada 5 orang ibu-ibu yang
dan
sebagian besar berpendidikan SMP,
posyandu penditribusian buku KIA
SMA/SMK dan bekerja sebagai ibu
sudah 100%.
dilakukan
alasan
tidak
wawancara
karena
bisa
bekerja
menyusui
dengan
kader
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat
Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah
observasional dengan pendekatan
dengan alasan, pemberian MP-ASI
crossectional,
dalam
dini di Desa Bulusulur sebesar 52,33
ibu yang
% dari 86, sedangkan menurut data
Sampel
penelitian ini adalah
memiliki baduta umur 6-24 bulan di
Puskesmas
Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri.
eksklusif di daerah Bulusulur hanya
Jumlah sampel dari penelitian ini
sebesar 47,67%. Variabel bebas
adalah sebanyak 52 orang, dari total
dalam penelitian ini adalah status
populasi. Penelitian ini dilaksanakan
pekerjaan dan tingkat pendapatan,
di
sedangkan variabel terikat adalah
Posyandu
Desa
Bulusulur
2011
pemberian
asi
tentang
berupa, data yang diperoleh secara
pemberian MP-ASI di buku KIA.
tidak langsung dengan mengutip
Data yang dikumpulkan meliputi data
data jumlah balita yang ada di
primer dan sekunder. Data primer
posyandu di desa setempat, data
yang dikumpulkan meliputi Identitas
monografi
responden antara lain : nama ibu,
diperoleh dari kelurahan setempat.
usia ibu, identitas balita, Status
Metode
pekerjaan ibu,Tingkat pendapatan
ibu,
tingkat
pengetahuan
Tingkat
pengetahuan
ibu
dan
yang
demografi
yang
digunakan
untuk
membuktikan
hipotesis
dalam
penelitian
menggunakan
ini
tentang pemberian MP-ASI di buku
analisis
KIA.
menggunakan program SPSS 16.0.
Sedangkan
data
sekunder
Chi
–
square
uji
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Pada
Data Karakteristik Sampel
Sampel dalam penelitian ini
tabel
Responden
1
diketahui
dalam
bahwa
penelitian
ini
adalah ibu yang memiliki baduta 6 –
sebagian besar bekerja 30 orang
24
(57,69%) dan yang tidak bekerja
bulan
sebanyak
52
orang.
Gambaran karakteristik dari sampel
sebesar
22
orang
(42,31%)
ditunjukkan pada tabel 1, 2 dan 3.
Tabel 1
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan
Status Pekerjaan
Jumlah
%
Tidak Bekerja
22
42,3
Bekerja
30
57,7
Tingkat Pendapatan Ibu berdasarkan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendapatan Ibu
Pendapatan Ibu
Jumlah
%
14
38
26,9
73,1
Tinggi (> Rp 780.000,00)
Rendah (≤ Rp 780.000.00)
Berdasarkan
Tabel
2
dengan
responden
rendahnya
menunjukkan bahwa sebagian besar
tingkat pendapatan ibu disebabkan
responden tingkat pendapatannya
karena sebagian besar ibu bekerja
rendah,
sebagai petani penggarap sawah.
yaitu
sebesar
73,1%.
Berdasarkan wawancara langsung
Distribusi
Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI di
Buku KIA disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3.
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan MP-ASI dalam Buku
KIA.
Pengetahuan ibu
Baik
Tidak Baik
Total
Berdasarkan Tabel 3 dapat
dilihat sebanyak 30
(57,7%)
pengetahuan
memiliki
yang
ibu balita
tingkat
baik,
Jumlah
%
30
22
57,7
42,3
52
menyelesaikan,
100
mengalami
diajar.
Pengetahuan
adalah
apa
yang telah diketahui dan diingat oleh
setiap
orang
Purwadarminta (2002) menyatakan,
mengalami
pengetahuan adalah segala sesuatu
dewasa.
yang diketahui sesudah melihat atau
atau
setelah
sejak
lahir
melihat,
sampai
Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Pemberian MP-ASI dalam Buku KIA
Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan tingkat pengetahuan tentang pemberian
MP-ASI dalam buku KIA dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Tingkat Pengetahuan
Tentang Pemberian MP-ASI dalam Buku KIA
Status
Pekerjaan
Tingkat Pengetahuan
baik
tidak baik
N
27
3
Bekerja
Tidak
Bekerja
%
90
13,6
N
3
19
%
10
86,4
p
value
Total
N
30
22
%
100
100
0,00
Menurut status pekerjaan,
memiliki pengetahuan yang lebih
yang
memiliki
baik dibandingkan ibu yang tidak
tentang
bekerja. Hasil uji statistik hubungan
pemberian MP-ASI di Buku KIA
status pekerjaan ibu dengan tingkat
sebesar 90%, tujuh kali lebih besar
pengetahuan ibu tentang pemberian
dibandingkan ibu yang tidak bekerja
MP-ASI
memiliki pengetahuan baik sebesar
menggunakan uji chi-square dengan
13,6% sedangkan dari ibu yang tidak
hasil p value sebesar 0,00 sehingga
bekerja yang memiliki pengetahuan
Ho ditolak dan dapat disimpulkan
tidak baik sebesar 10%, sembilan
bahwa
kali lebih kecil dibandingkan ibu
pekerjaan
yang tidak bekerja dan memiliki
pengetahuan ibu tentang pemberian
pengetahuan
sebesar
MP-ASI
86,4%. Pada Tabel 4 menunjukkan
tersebut
kecenderungan ibu yang bekerja
penelitian Kusumaningrum (2008)
ibu
pengetahuan
bekerja
yang
tidak
baik
baik
di
buku
ada
KIA
dengan
hubungan
status
dengan
tingkat
ibu
dalam
sejalan
buku
KIA.
dengan
Hal
hasil
bahwa
ada
pekerjaan
status
(2011) yang menyatakan bahwa
pengetahuan
tidak ada hubungan status pekerjaan
hubungan
dengan
dalam pemberian MP-ASI, dan tidak
dengan
pengetahuan
sejalan dengan penelitian Fransiska
pemberian MP-ASI.
dalam
Hubungan Tingkat Pendapatan Ibu dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
tentang Pemberian MP-ASI di Buku KIA
Hubungan tingkat pendapatan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI di buku KIA dalam penelitian dapat dilihat dari Tabel 5
Tabel 5
Hubungan Tingkat Pendapatan Ibu dengan Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Pemberian MP-ASI dalam Buku KIA
ibu
Tingkat
Pendapat
an
Tingkat Pengetahuan
baik
tidak baik
N
%
N
%
N
%
Tinggi
Rendah
13
17
14
38
100
100
92,9
44,7
1
21
7,1
55,3
Total
p
value
0,002
Menurut tingkat pendapatan,
besar
yang
memiliki tingkat pendapatan rendah
pendapatan
memiliki
tinggi
dan
tingkat
memiliki
sebesar
dibandingkan
ibu
44,7%.
yang
Terjadi
baik
kecenderungan ibu yang memiliki
tentang pemberian MP-ASI di Buku
tingkat pendapatan tinggi memiliki
KIA sebesar 92,9%, dua kali lebih
tingkat
tingkat
pengetahuan
yang
pengetahuan
baik.
Berdasarkan hasil uji statistik
ibu dengan tingkat pengetahuan ibu
menggunakan chi-square diperoleh
tentang pemberian MP-ASI dalam
hasil p sebesar 0, 002 sehingga Ho
buku KIA. Status sosial ekonomi
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
akan
ada hubungan tingkat pendapatan
dalam hal memenuhi kebutuhan,
mempengaruhi
seseorang
untuk memenuhi kebutuhan akan
makanan,
sesuatu
makanan tidak hanya berdasarkan
diperlukan
pengetahuan
sehingga
yang baik. Termasuk dalam hal
kuantitas
pemenuhan
kualitas makanan tersebut (Sorayya,
kebutuhan
akan
makanan, diperlukan pengetahuan
gizi
yang
baik
untuk
tapi
2005).
(2003)
menyatakan bahwa ada hubungan
menyatakan bahwa sosial ekonomi
antara
menentukan
suatu
dengan
untuk
pemberian
tersedianya
yang
berdasarkan
memilih
Notoatmodjo
fasilitas
juga
pemilihan
diperlukan
tingkat
pendapatan
pengetahuan
MP-ASI,
ibu
dalam
dan
tidak
kegiatan tertentu, sehingga status
sejalan penelitian Fransiska (2011)
sosial ekonomi akan mempengaruhi
menyatakan
pengetahuan
hubungan antara tingkat pendapatan
seseorang.
Hal
tersebut sejalan dengan penelitian
Kusumaningrum
(2008)
bahwa
tidak
ada
ibu dengan pengetahuan.
yang
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari
hasil
analisis
dapat
dan
ada
hubungan
disimpulkan bahwa ada hubungan
pendapatan
status pekerjaan ibu dengan tingkat
pengetahuan
pengetahuan
MP-ASI dalam buku KIA (p=0,002).
tentang
pemberian
ibu
tingkat
dengan
tentang
tingkat
pemberian
MP-ASI dalam buku KIA (p= 0,00),
2. Saran
Ibu-ibu
untuk
balita
memberikan
diharapkan
MP-ASI
bagi
balita mereka sesuai umur yang
telah ditentukan oleh pemerintah
dan senantiasa membaca buku KIA
diharapkan meneliti faktor-faktor lain
sebagai
yang
mempengaruhi
tingkat
pedoman
untuk
tumbuh
kembang
pengetahuan ibu seperti lingkungan,
Kesehatan
tempat tinggal, sosial budaya, dan
diharapkan senantiasa memberikan
sumber informasi yang belum dapat
penyuluhan tentang pemberian MP-
diteliti dan dengan jumlah sampel
ASI yang baik dan benar agar
yang lebih banyak sehingga dapat
pemberian MP-ASI terlalu dini tidak
diperoleh hasil yang lain.
memonitoring
balita.
terjadi.
Petugas
Penelitian
selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.Depkes RI.Jakarta
Depkes. 2010. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Dirjen Binkesmas Direktorat Gizi
Masyarakat. Jakarta
Fransiska, Citra. 2011. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Pemberian MP-ASI di Posyandu Rw 07 Kelurahan Pejaten
Barat Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Skripsi. Universitas
Nasional Jakarta
Http://Riskesdas, 2007/ Tujuan Pembangunan Indonesia Sehat 2010-2014
(diakses 12 Januari 2012).
Kusumaningrum, Y.I. 2008. Hubungan antara Pengetahuan ibu dan Faktor –
faktor Sosial Ekonomi dengan Praktik Pemberian MP – ASI pada bayi usia 6
– 12 bulan di desa Kemuning Kecamatan Ampelgading Kabupaten
Pemalang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Notoatmodjo, S. 2003. Prinsip – Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2006. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta.
Jakarta.
HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU
DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI
DALAM BUKU KIA DI DESA BULUSULUR KABUPATEN WONOGIRI
Disusun Oleh:
DEWI RATNA SARI
J 300 090 005
PROGRAM STUDI DIII GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
Surakarta,
September 2012
Dewi Ratna Sari
J 300 090 005
NUTRIENT PROGRAM STUDY
HEALTH FACULTY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
SCIENTIFIC RESEARCH
ABSTRACT
DEWI RATNA, J 300 090 005
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE MOTHER’S PROFESSION STATUS
AND INCOME LEVEL AND THE KNOWLEDGE OF GIVING MP-ASI IN THE
KIA BOOK AT BULUSULUR REGENCY WONOGIRI
Introduction: The KIA book can support mother’s knowledge of how to give baby MPASI well and correctly. Knowledge is influenced by several cases, among other are the
profession status and income level. Based on the Depkes 2004 stated that mother who
work out of house can easily earn the information and knowledge from the mass media
and printed media.
The Objective: This research aims to know the relationship between the mother’s
profession states and income level and the mother’s knowledge of giving MP-ASI in the
KIA book at Bulusulur regency Wonogiri.
Research Method: This research is observational research with cross-sectional method
and chi-square test. The population of research is mothers who have baby aged 6-24
months at Bulusulur. Sample of research numbers 52 mothers. Free variable of research
is the mother’s profession status and income level, bound variable is knowledge of MPASI level.
Result: Result of research is the significant relationship between the profession status
and knowledge level of giving MP-ASI in KIA book with p = 0,00, while the relationship
between the income level and knowledge level about MP-ASI in KIA book also show the
significant relationship with p = 0, 002.
Conclusion: Result of research indicates the knowledge level is influenced by the
profession status and income level, which is due to mother who work can easily earn
information, and the high income level, if it is balanced with the good nutrients will
makes someone to be consumptive in selecting foods and not only based on taste, but also
quantity and quality. Suggestion for health official is in order to always give the
illumination about MP-ASI.
Key words: the KIA book, the knowledge of giving MP-ASI, mother;s profession status,
level of mother’s income.
Reference: 27: 1992-2011
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
ABSTRAK
DEWI RATNA SARI, J 300 090 005
HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU
DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI
DALAM BUKU KIA DI DESA BULUSULUR KABUPATEN WONOGIRI
Pendahuluan: Buku KIA dapat menunjang pengetahuan ibu tentang cara
pemberian MP-ASI yang baik dan benar bagi bayi. Pengetahuan dipengaruhi
beberapa hal diantaranya status pekerjaan dan tingkat pendapatan. Berdasarkan
Depkes 2004 menyatakan bahwa ibu yang bekerja di luar rumah dapat
memudahkan dalam memperoleh informasi dan pengetahuan baik dari media
massa dan media cetak.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status pekerjaan
dan tingkat pendapatan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian
MP-ASI dalam buku KIA di Desa Bulusulur, Kabupaten Wonogiri.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional dengan metode
crossectional dan uji chi square. Populasi penelitian ini adalah ibu – ibu yang
mempunyai bayi usia 6 – 24 bulan di Desa Bulusulur. Sampel penelitian ini
berjumlah 52 ibu. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Status Pekerjaan
Ibu dan Tingkat Pendapatan Ibu variabel terikatnya Tingkat Pengetahuan tentang
MP-ASI.
Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara status pekerjaan dengan tingkat pengetahuan tentang pemberian MP-ASI
di buku KIA dengan nilai p =0,00, sedangkan hubungan tingkat pendapatan
dengan dengan tingkat pengetahuan tentang pemberian MP-ASI di buku KIA
juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0, 002.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu
dipengaruhi oleh status pekerjaan dan tingkat pendapatan, hal itu disebabkan
karena ibu yang bekerja lebih mudah dalam memperoleh informasi, dan tingkat
pendapatan yang tinggi bila diimbangi dengan status gizi yang baik akan
menyebabkan seseorang lebih konsumtif dalam memilih makanan dan tidak
hanya didasarkan pada selera, tapi kuantitas dan kualitas. Saran bagi Petugas
Kesehatan harus senantiasa memberikan penyuluhan tentang MP-ASI.
Kata Kunci: Buku KIA, Pengetahuan Pemberian MP-ASI, Status Pekerjaan Ibu,
Tingkat Pendapatan Ibu.
Pustaka: 27: 1992-2011
HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DAN TINGKAT PENDAPATAN IBU
DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMBERIAN MP-ASI
DALAM BUKU KIA DI DESA BULUSULUR KABUPATEN WONOGIRI
Dewi Ratna Sari
Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadyah Surakarta
Abstract
The KIA book can support mother’s knowledge of how to give baby MPASI well and correctly. Knowledge is influenced by several cases, among other
are the profession status and income level. Based on the Depkes 2004 stated
that mother who work out of house can easily earn the information and
knowledge from the mass media and printed media. This research is
observational research with cross-sectional method and chi-square test. The
population of research is mothers who have baby aged 6-24 months at Bulusulur.
Sample of research numbers 52 mothers. Free variable of research is the
mother’s profession status and income level, bound variable is knowledge of MPASI level. Result of research is the significant relationship between the profession
status and knowledge level of giving MP-ASI in KIA book with p = 0,00, while the
relationship between the income level and knowledge level about MP-ASI in KIA
book also show the significant relationship with p = 0, 002.
Key words: the KIA book, the knowledge of giving MP‐ASI, mother;s profession status,
level of mother’s income.
PENDAHULUAN
Komitmen pemerintah untuk
sesuai dengan Deklarasi World Food
mensejahterakan rakyat nyata dalam
Summit
peningkatan
termasuk
dalam Milenium Development Goals
dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari
(MDGs) pada tahun 2015, yang
penetapan
gizi
menyatakan
yang merupakan salah satu prioritas
menurunkan
Pembangunan
2010-
kelaparan setengah dari kondisi 10
untuk
tahun terakhir.
2014.
kesehatan
perbaikan
status
Kesehatan
Tujuannya
adalah
menurunkan prevalensi kurang gizi
1996
yang
dituangkan
setiap
kemiskinan
negara
dan
Upaya-upaya yang berkaitan
ASI,
tata
laksana
gizi
buruk,
dengan penanggulangan masalah
peningkatan pelayanan kesehatan
gizi
ibu dan anak (KIA) (Riskesdas,
kurang
antara
penyelenggaraan
lain
posyandu,
2007).
pemberian ASI eksklusif dan MPMasalah gizi di Indonesia,
gizi
seluruh
keluarga.
yang
dilakukan
untuk
masalah besar karena berkaitan erat
menanggulangi
masalah
gizi,
dengan indikator derajat kesehatan
petugas
umum seperti angka kesakitan dan
media berupa buku yang dapat
angka kematian. Salah satu cara
dimanfaatkan oleh ibu yang dapat
untuk
menunjang pengetahuannya, media
khususnya
bagi
balita
menjadi
meningkatkan
kesehatan
derajat
masyarakat
dapat
Usaha
anggota
kesehatan
memberikan
tersebut berupa buku KIA.
dilakukan melalui peningkatan status
Manfaat
yang
didapatkan
rujukannya,
gangguan atau masalah kesehatan
dengan
penggunaan
buku
KIA
tersebut
adalah
dan
anak
ibu
ibu
dan
deteksi
anak,
dini
adanya
menanggapi
mempunyai catatan kesehatan yang
kebutuhan maupun keinginan ibu
lengkap,
hamil
hamil dan balita, manfaat lain yang
sampai anak berumur lima tahun,
diperoleh setelah mempelajari buku
instrumen
KIA antara lain adalah memberi
sejak
ibu
mulai
pencatatan
dan
pemantauan, informasi, komunikasi
informasi
dalam
dan penyuluhan tentang kesehatan,
perbaikan gizi keluarga diantaranya
gizi dan standar pelayanan KIA yang
dalam
lengkap di tingkat keluarga termasuk
(Depkes, 2010). Petunjuk pemberian
hal
meningkatkan
pemberian
MP-ASI
makanan pendamping ASI (MP-ASI)
yang benar menurut umur bayi, cara
terdapat dalam buku KIA (Kesehatan
membuat makanan pendamping air
Ibu dan Anak). Di dalam buku
susu
tersebut
makanan
terdapat
petunjuk
yang
ibu,
dan
cara
mengolah
yang
baik,
frekuensi
dapat menunjang pengetahuan ibu
pemberian makanan yang baik dan
dalam
benar,dan
memberikan
pendamping
air
diantaranya
cara
makanan
susu
ibu,
pemberian
pemilihan
makanan
yang
bahan
tepat
(Depkes,
2010).
makanan pendamping air susu ibu
Notoatmodjo
menyebutkan
(2006)
faktor-faktor
yang
seseorang
informasi
dalam
baik
memperoleh
dari
seseorang
pengetahuan
maupun media massa. Kedudukan
pendidikan,
seseorang dalam suatu pekerjaan
pengalaman, usia, sosial ekonomi
akan mempengaruhi cara pandang
dan
seseorang
mempengaruhi
seseorang
adalah
pekerjaan.
Pekerjaan
dan
dalam
menyerap
tingkat
pendapatan
seseorang
informasi, dan akan berpengaruh
sangat
mempengaruhi
seseorang
dalam
pengetahuan
seseorang.
dalam memperoleh informasi, baik
Tingkat sosial ekonomi seseorang
informasi yang diperoleh dari media
menentukan
buku
fasilitas
maupun
Semakin
tinggi
seseorang
media
status
dalam
lainnya.
pekerjaan
suatu
bidang
pekerjaan akan lebih memudahkan
Dari
hasil
pendataan
di
Puskesmas I Wonogiri pada tahun
yang
tersedianya
diperlukan
suatu
untuk
kegiatan tertentu, sehingga status
sosial ekonomi akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
2011 menunjukkan bahwa bayi yang
diberikan
ASI
eksklusif
sebesar
cenderung
rumah tangga (IRT), pegawai swasta
diberi susu formula dan makanan
dan pegawai negeri peneliti masih
tambahan, sedangkan
menemukan
42,93%
dan
57,07%
data yang
ibu-ibu
yang
didapat peneliti tentang pemberian
memberikan makanan selain ASI
susu
pada
formula
dan
makanan,
di
bayi
mereka
yang
masih
Puskesmas pemberian MP-ASI dini
berusia antara 1,5 sampai 2 bulan,
di Desa Bulusulur sebesar 52,33 %
dengan
dari 86 bayi. Berdasarkan studi
sehingga
pendahuluan
yang
di
anaknya selama 24 jam, karena air
Kelurahan
Bulusululur
dan
susu tidak keluar, dan agar anak
wawancara langsung yang dilakukan
mereka bertambah berat badannya
peneliti pada 5 orang ibu-ibu yang
dan
sebagian besar berpendidikan SMP,
posyandu penditribusian buku KIA
SMA/SMK dan bekerja sebagai ibu
sudah 100%.
dilakukan
alasan
tidak
wawancara
karena
bisa
bekerja
menyusui
dengan
kader
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat
Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah
observasional dengan pendekatan
dengan alasan, pemberian MP-ASI
crossectional,
dalam
dini di Desa Bulusulur sebesar 52,33
ibu yang
% dari 86, sedangkan menurut data
Sampel
penelitian ini adalah
memiliki baduta umur 6-24 bulan di
Puskesmas
Desa Bulusulur Kabupaten Wonogiri.
eksklusif di daerah Bulusulur hanya
Jumlah sampel dari penelitian ini
sebesar 47,67%. Variabel bebas
adalah sebanyak 52 orang, dari total
dalam penelitian ini adalah status
populasi. Penelitian ini dilaksanakan
pekerjaan dan tingkat pendapatan,
di
sedangkan variabel terikat adalah
Posyandu
Desa
Bulusulur
2011
pemberian
asi
tentang
berupa, data yang diperoleh secara
pemberian MP-ASI di buku KIA.
tidak langsung dengan mengutip
Data yang dikumpulkan meliputi data
data jumlah balita yang ada di
primer dan sekunder. Data primer
posyandu di desa setempat, data
yang dikumpulkan meliputi Identitas
monografi
responden antara lain : nama ibu,
diperoleh dari kelurahan setempat.
usia ibu, identitas balita, Status
Metode
pekerjaan ibu,Tingkat pendapatan
ibu,
tingkat
pengetahuan
Tingkat
pengetahuan
ibu
dan
yang
demografi
yang
digunakan
untuk
membuktikan
hipotesis
dalam
penelitian
menggunakan
ini
tentang pemberian MP-ASI di buku
analisis
KIA.
menggunakan program SPSS 16.0.
Sedangkan
data
sekunder
Chi
–
square
uji
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Pada
Data Karakteristik Sampel
Sampel dalam penelitian ini
tabel
Responden
1
diketahui
dalam
bahwa
penelitian
ini
adalah ibu yang memiliki baduta 6 –
sebagian besar bekerja 30 orang
24
(57,69%) dan yang tidak bekerja
bulan
sebanyak
52
orang.
Gambaran karakteristik dari sampel
sebesar
22
orang
(42,31%)
ditunjukkan pada tabel 1, 2 dan 3.
Tabel 1
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan
Status Pekerjaan
Jumlah
%
Tidak Bekerja
22
42,3
Bekerja
30
57,7
Tingkat Pendapatan Ibu berdasarkan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendapatan Ibu
Pendapatan Ibu
Jumlah
%
14
38
26,9
73,1
Tinggi (> Rp 780.000,00)
Rendah (≤ Rp 780.000.00)
Berdasarkan
Tabel
2
dengan
responden
rendahnya
menunjukkan bahwa sebagian besar
tingkat pendapatan ibu disebabkan
responden tingkat pendapatannya
karena sebagian besar ibu bekerja
rendah,
sebagai petani penggarap sawah.
yaitu
sebesar
73,1%.
Berdasarkan wawancara langsung
Distribusi
Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI di
Buku KIA disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3.
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan MP-ASI dalam Buku
KIA.
Pengetahuan ibu
Baik
Tidak Baik
Total
Berdasarkan Tabel 3 dapat
dilihat sebanyak 30
(57,7%)
pengetahuan
memiliki
yang
ibu balita
tingkat
baik,
Jumlah
%
30
22
57,7
42,3
52
menyelesaikan,
100
mengalami
diajar.
Pengetahuan
adalah
apa
yang telah diketahui dan diingat oleh
setiap
orang
Purwadarminta (2002) menyatakan,
mengalami
pengetahuan adalah segala sesuatu
dewasa.
yang diketahui sesudah melihat atau
atau
setelah
sejak
lahir
melihat,
sampai
Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Pemberian MP-ASI dalam Buku KIA
Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan tingkat pengetahuan tentang pemberian
MP-ASI dalam buku KIA dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
Hubungan Status Pekerjaan Ibu dengan Tingkat Pengetahuan
Tentang Pemberian MP-ASI dalam Buku KIA
Status
Pekerjaan
Tingkat Pengetahuan
baik
tidak baik
N
27
3
Bekerja
Tidak
Bekerja
%
90
13,6
N
3
19
%
10
86,4
p
value
Total
N
30
22
%
100
100
0,00
Menurut status pekerjaan,
memiliki pengetahuan yang lebih
yang
memiliki
baik dibandingkan ibu yang tidak
tentang
bekerja. Hasil uji statistik hubungan
pemberian MP-ASI di Buku KIA
status pekerjaan ibu dengan tingkat
sebesar 90%, tujuh kali lebih besar
pengetahuan ibu tentang pemberian
dibandingkan ibu yang tidak bekerja
MP-ASI
memiliki pengetahuan baik sebesar
menggunakan uji chi-square dengan
13,6% sedangkan dari ibu yang tidak
hasil p value sebesar 0,00 sehingga
bekerja yang memiliki pengetahuan
Ho ditolak dan dapat disimpulkan
tidak baik sebesar 10%, sembilan
bahwa
kali lebih kecil dibandingkan ibu
pekerjaan
yang tidak bekerja dan memiliki
pengetahuan ibu tentang pemberian
pengetahuan
sebesar
MP-ASI
86,4%. Pada Tabel 4 menunjukkan
tersebut
kecenderungan ibu yang bekerja
penelitian Kusumaningrum (2008)
ibu
pengetahuan
bekerja
yang
tidak
baik
baik
di
buku
ada
KIA
dengan
hubungan
status
dengan
tingkat
ibu
dalam
sejalan
buku
KIA.
dengan
Hal
hasil
bahwa
ada
pekerjaan
status
(2011) yang menyatakan bahwa
pengetahuan
tidak ada hubungan status pekerjaan
hubungan
dengan
dalam pemberian MP-ASI, dan tidak
dengan
pengetahuan
sejalan dengan penelitian Fransiska
pemberian MP-ASI.
dalam
Hubungan Tingkat Pendapatan Ibu dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
tentang Pemberian MP-ASI di Buku KIA
Hubungan tingkat pendapatan ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI di buku KIA dalam penelitian dapat dilihat dari Tabel 5
Tabel 5
Hubungan Tingkat Pendapatan Ibu dengan Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Pemberian MP-ASI dalam Buku KIA
ibu
Tingkat
Pendapat
an
Tingkat Pengetahuan
baik
tidak baik
N
%
N
%
N
%
Tinggi
Rendah
13
17
14
38
100
100
92,9
44,7
1
21
7,1
55,3
Total
p
value
0,002
Menurut tingkat pendapatan,
besar
yang
memiliki tingkat pendapatan rendah
pendapatan
memiliki
tinggi
dan
tingkat
memiliki
sebesar
dibandingkan
ibu
44,7%.
yang
Terjadi
baik
kecenderungan ibu yang memiliki
tentang pemberian MP-ASI di Buku
tingkat pendapatan tinggi memiliki
KIA sebesar 92,9%, dua kali lebih
tingkat
tingkat
pengetahuan
yang
pengetahuan
baik.
Berdasarkan hasil uji statistik
ibu dengan tingkat pengetahuan ibu
menggunakan chi-square diperoleh
tentang pemberian MP-ASI dalam
hasil p sebesar 0, 002 sehingga Ho
buku KIA. Status sosial ekonomi
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa
akan
ada hubungan tingkat pendapatan
dalam hal memenuhi kebutuhan,
mempengaruhi
seseorang
untuk memenuhi kebutuhan akan
makanan,
sesuatu
makanan tidak hanya berdasarkan
diperlukan
pengetahuan
sehingga
yang baik. Termasuk dalam hal
kuantitas
pemenuhan
kualitas makanan tersebut (Sorayya,
kebutuhan
akan
makanan, diperlukan pengetahuan
gizi
yang
baik
untuk
tapi
2005).
(2003)
menyatakan bahwa ada hubungan
menyatakan bahwa sosial ekonomi
antara
menentukan
suatu
dengan
untuk
pemberian
tersedianya
yang
berdasarkan
memilih
Notoatmodjo
fasilitas
juga
pemilihan
diperlukan
tingkat
pendapatan
pengetahuan
MP-ASI,
ibu
dalam
dan
tidak
kegiatan tertentu, sehingga status
sejalan penelitian Fransiska (2011)
sosial ekonomi akan mempengaruhi
menyatakan
pengetahuan
hubungan antara tingkat pendapatan
seseorang.
Hal
tersebut sejalan dengan penelitian
Kusumaningrum
(2008)
bahwa
tidak
ada
ibu dengan pengetahuan.
yang
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari
hasil
analisis
dapat
dan
ada
hubungan
disimpulkan bahwa ada hubungan
pendapatan
status pekerjaan ibu dengan tingkat
pengetahuan
pengetahuan
MP-ASI dalam buku KIA (p=0,002).
tentang
pemberian
ibu
tingkat
dengan
tentang
tingkat
pemberian
MP-ASI dalam buku KIA (p= 0,00),
2. Saran
Ibu-ibu
untuk
balita
memberikan
diharapkan
MP-ASI
bagi
balita mereka sesuai umur yang
telah ditentukan oleh pemerintah
dan senantiasa membaca buku KIA
diharapkan meneliti faktor-faktor lain
sebagai
yang
mempengaruhi
tingkat
pedoman
untuk
tumbuh
kembang
pengetahuan ibu seperti lingkungan,
Kesehatan
tempat tinggal, sosial budaya, dan
diharapkan senantiasa memberikan
sumber informasi yang belum dapat
penyuluhan tentang pemberian MP-
diteliti dan dengan jumlah sampel
ASI yang baik dan benar agar
yang lebih banyak sehingga dapat
pemberian MP-ASI terlalu dini tidak
diperoleh hasil yang lain.
memonitoring
balita.
terjadi.
Petugas
Penelitian
selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Depkes. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.Depkes RI.Jakarta
Depkes. 2010. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Dirjen Binkesmas Direktorat Gizi
Masyarakat. Jakarta
Fransiska, Citra. 2011. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Pemberian MP-ASI di Posyandu Rw 07 Kelurahan Pejaten
Barat Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. Skripsi. Universitas
Nasional Jakarta
Http://Riskesdas, 2007/ Tujuan Pembangunan Indonesia Sehat 2010-2014
(diakses 12 Januari 2012).
Kusumaningrum, Y.I. 2008. Hubungan antara Pengetahuan ibu dan Faktor –
faktor Sosial Ekonomi dengan Praktik Pemberian MP – ASI pada bayi usia 6
– 12 bulan di desa Kemuning Kecamatan Ampelgading Kabupaten
Pemalang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Notoatmodjo, S. 2003. Prinsip – Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2006. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta.
Jakarta.