PEMBANGUNAN PENGEKSPOR DATA ARCVIEW : FITUR POINT KE DATABASE SPATIAL POSTGRESQL.

Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas, 5 September 2007, Padang

1

PEMBANGUNAN PENGEKSPOR DATA
ARCVIEW : FITUR POINT KE DATABASE SPATIAL POSTGRESQL
Surya Afnarius
Jurusan Teknik Elektro Univ. Andalas Padang
email : [email protected]
Abstrak - Indonesia merupakan daerah rawan bencana karena merupakan daerah tektonik aktif
tempat berinteraksinya berbagai lempeng bumi. Akibatnya berbagai bencana telah terjadi
diantaranya tsunami di Aceh dan gempa bumi di Jogja yang menimbulkan persoalan
kepengungsian, yaitu distribusi bantuan yang tidak merata. Bahkan ada daerah yang tidak
mendapat bantuan, karena tidak diketahui. Dengan Internet-GIS masalah ini dapat diselesaikan.
Namun harga teknologi ini sangat mahal. Paper ini melaporkan hasil penelitian untuk mencari
pengganti Internet-GIS. Penelitian itu berupa pembangunan program pengekspor data ArcView
fitur point ke jenis data point PostGreSQL. Pembangunan program ini merupakan langkah awal
untuk menggantikan pemakaian Internet-GIS Engine yang mahal dengan database spatial
PostGreSQL yang royalty free. Metode untuk membangun program ini terdiri dari analisis
keperluan pemakai, perancangan program, implementasi dan pengujian. Berdasarkan hasil
analisis keperluan pemakai telah dirancang satu aturan pengeksporan fitur point, antarmuka

pemakai dan algoritma program. Rancangan yang dibuat diimplementasikan dengan menggunakan
Ms Visual Basic, librari ShapeIO2 dan Ms OLEDB Provider for ODBC Drivers. Setelah program
pengekspor diimplementasikan, program diuji dengan pengujian kotak hitam. Data yang digunakan
adalah data bawaan ArcView. Hasil pengujian menunjukkan bahwa program pengekspor yang
dibuat telah sesuai dengan keperluan pemakai.
Kata kunci : ArcView, ekspor, point dan PostGreSQL.
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan daerah rawan bencana karena merupakan daerah tektonik aktif tempat
berinteraksinya berbagai lempeng bumi. Akibatnya berbagai bencana telah terjadi diantaranya
tsunami di Aceh dan gempa bumi di Jogja yang menimbulkan persoalan kepengungsian, yaitu
distribusi bantuan yang tidak merata. Bahkan ada daerah yang tidak mendapat bantuan, karena tidak
diketahui [1],[2]. Ini terjadi karena belum adanya Internet-Geographical Information System
(Internet-GIS) yang menangani masalah kepengungsian ini. Padahal Internet-GIS berperan besar
dalam membantu mengatasi masalah akibat dari satu bencana, termasuk tsunami [3], [4] dan [5].
Dengan internet-GIS, pendataan lokasi-lokasi pengungsian dapat dilakukan. Informasi ini sangat
diperlukan oleh para penolong dalam memberikan bantuan secara langsung.

1

Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas, 5 September 2007, Padang


2

Namun bagi Indonesia, pemakaian Internet-GIS sampai ke tingkat kelurahan untuk membantu
mengatasi akibat dari satu tsunami adalah hal yang memberatkan sekali. Karena harga dari Internet–
GIS yang sangat mahal. Sebagai contoh : ArcIMS : US$ 7.500; MapGuide 5 US$ 9.900;
SpatialDirect US$ 20.000 [6]. Itu baru harga Internet-GIS Engine -nya, belum lagi biaya pengadaan
server yang khusus, pembangunan sistemnya yang jauh lebih mahal dan SDM dengan skill yang
tinggi [7]. Karena itu, kajian untuk mencari pengganti Internet-GIS adalah satu kajian yang utama.

Dimotivasi oleh ketidakmampuan Indonesia menerapkan Internet-GIS sampai ke tingkat kelurahan,
dalam paper ini dilaporkan satu kajian awal untuk menggantikan Internet-GIS engine dengan
database spatial PostGreSQL. Kajian itu berupa pembangunan program pengekspor data ArcView :
fitur point ke jenis data point PostGreSQL. Satu kajian literatur tentang Shapefile ArcView dan
PostGreSQL telah dilakukan. Keperluan pemakai telah dianalisis. Rancangan program dibuat
berdasarkan keperluan pemakai. Rancangan program tersebut diimplementasikan dengan
menggunakan Ms Visual Basic ver. 6.0, ShapeIO2 dan Ms OLEDB Provider for ODBC Drivers
serta diuji dengan pengujian kotak hitam.

II. TEORI

2.1 Shapefile ArcView
File shapefile terdiri dari file utama, indeks dan tabel dBase [8]. File utama adalah a direct access,
variable-record-length file, tiap rekodnya menerangkan satu shape sebagai kumpulan titik. Di
dalam file indeks, tiap rekod menunjukkan rekod file utama yang berhubungan. Tabel dBase terdiri
dari fitur atribut dengan satu rekod tiap fiturnya. Hubungan relasi satu dengan satu antara bentuk
geometri dengan atributnya. Rekod atribut di dalam file dBase mesti dalam urutan yang sama
dengan rekod di dalam file utama.

2

Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas, 5 September 2007, Padang

3

2.2 PostGreSQL
PostGreSQL adalah salah satu database besar yang gratis menawarkan skalabilitas, keluwesan dan
kinerja yang tinggi. Database ini dirancang sebagai database yang kaya akan fitur. Salah satu
fiturnya adalah jenis data geometri yang memiliki 29 fungsi spatial dan 27 operator spatial [9].
Tabel 1 menunjukkan jenis data geometri yang ada pada PostGreSQL.
Tabel 1. Jenis data Geometri [9].


Name
point
line
lseg
box
path
path
polygon
circle

Storage Size
16 bytes
32 bytes
32 bytes
32 bytes
16+16n bytes
16+16n bytes
40+16n bytes
24 bytes


Representation
Point on the plane
Infinite line (not fully implemented)
Finite line segment
Rectangular box
Closed path (similar to polygon)
Open path
Polygon (similar to closed path)
Circle

Description
(x,y)
((x1,y1),(x2,y2))
((x1,y1),(x2,y2))
((x1,y1),(x2,y2))
((x1,y1),...)
[(x1,y1),...]
((x1,y1),...)
(center and radius)


III. METODOLOGI
Untuk dapat menjawab pertanyaan riset, perlu diadakan terlebih dahulu studi pustaka. Dari studi
pustaka akan diketahui hasil-hasil riset sejenis, termasuk didalamnya persoalan apa yang sedang
dihadapi, apa yang telah dibuat oleh peneliti lain dan apa rencana mereka selanjutnya. Setelah itu
baru dilakukan pembangunan program pengekspor data. Research and Applied Development adalah
pendekatan yang diambil untuk kajian ini. Metode untuk membangun program ini terdiri dari (i)
analisis keperluan pemakai, (ii) perancangan program dan (iii) implementasi dan pengujian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Keperluan Pemakai
Dalam menentukan keperluan pemakai, apa yang terjadi di Aceh dan persiapan menghadapi
bencana tsunami di Kota Padang menjadi perhatian. Terutama sekali ketidakmampuan Pemda Tk II
Padang untuk menetapkan lokasi tempat pengungsian secara pasti. Untuk itu sistem pengekspor
data haruslah berkemampuan untuk menambah data spatial secara langsung atau bertahap ke dalam

3

Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas, 5 September 2007, Padang


4

database PostGreSQL. Program pengekspor data harus dapat menyimpan hasil konversi jenis data
ArcView : point ke jenis data point PostGreSQL ke dalam satu file teks. Dengan cara begini, data
dapat ditambahkan secara bertahap atau langsung. Selain itu, file teks ini dapat diperbaiki oleh
pemakai. Pemakai dari program ini adalah mereka yang memerlukan analisis spatial. Kebutuhan
minimal : perangkat keras adalah AMD Duron 1.10 GHz dengan RAM 128 MB, Harddisk 20 GB
dan VGA Card 64 MB, sedangkan perangkat lunak adalah sistem operasi Windows 98, Ms Visual
Basic versi 6.0, librari ShapeIO2, Ms OLEDB Provider for ODBC Drivers dan database spatial
PostGreSQL versi 8.0.

4.2 Perancangan Antarmuka Pemakai
Untuk mewujudkan keperluan pemakai yang ditentukan, telah dibuat satu rancangan antarmuka
pemakai. Gambar 1 adalah antarmuka pemakai program pengekspor dan tabel 1 adalah komponenkomponennya. Pemakai diminta untuk memasukkan file shapefile yang akan diekspor ke
PostGreSQL. Jika lokasi file shapefile tidak diketahui, maka botton browse dapat digunakan untuk
mencari lokasi file shapefile tersebut. Pemakai juga diminta mengisi nama tabel baru, jika check
box Buat baru ditandai. Pemakai diminta untuk menentukan lokasi dari program PostGreSQL atau
pemakai dapat menggunakan botton browse untuk mencari lokasi file PostGreSQL. Selain itu,
database, user id dan password apa yang akan digunakan juga harus ditentukan oleh pemakai.


Gambar 1. Antarmuka pemakai program pengekspor.
4

Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas, 5 September 2007, Padang

5

Tabel 2. Komponen-komponen dari antarmuka pemakai.
Nama
Nama ShapeFile & Browse
User Id
PassWords
Nama Database
Nama Tabel
Buat baru
PSQL dan Browse
Export
Cancel

Keterangan

Menentukan lokasi file shapefile yang akan diekspor.
User Id untuk masuk ke database PostGreSQL
PassWords untuk mengakses database PostGreSQL
Nama database PostGreSQl yang akan diakses
Nama tabel dari database PostGreSQl yang akan diakses
Perintah untuk membuat tabel baru
Menentukan lokasi file PostGreSQl.exe.
Perintah untuk mengekspor file
Membatalkan operasi pengeksporan file shapefile

4.3 Algoritma
Algoritma utama program pengekspor data yang dibuat ditunjukkan oleh algoritma 1, sedangkan
algoritma konversi point ArcView menjadi point PostGreSQL dapat dilihat pada algoritma 2
Inisialisasi awal
Buka hubungan ke file teks dan shapefile
Jika diminta membuat tabel PostGreSQL, buat perintah pembuatan tabel
Lakukan konversi point ArcView menjadi point PostGreSQL
Simpan hasil konversi ke dalam file teks
Selesai
Algoritma 1. Algoritma utama program pengekspor data.

For i = 1 To ShapeCount
Set pnt1 = SFile1.Item(i)
Set s1 = pnt1
If (s1.IsNull = False) Then
titik = "Insert Into " + strSQL + " Values ("
titik = titik + "(" + Str(pnt1.X) + "," + Str(pnt1.Y) + "));"
Print #iFilenum, titik
titik = ""
End If
rsdbase.MoveNext
Next
Algoritma 2. Algoritma konversi point ArcView menjadi point PostGreSQL.

4.4 Pengujian sistem
Setelah algoritma program diimplementasikan dengan menggunakan Ms Visual Basic versi 6.0,
librari ShapeIO2, Ms OLEDB Provider for ODBC Drivers dan database spatial PostGreSQL versi
8.0, program pengekspor diuji dengan pengujian black box test. Data yang digunakan adalah data
5

Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas, 5 September 2007, Padang


6

bawaan ArcView ESRI. Program pengekspor diuji dengan melihat kebenaran titik-titik koordinat
point yang diekspornya. Gambar 2 adalah hasil pembacaan file ArcView : cities.shp menggunakan
program pengekspor data. Lihat baris ke-tujuh (titik koordinat dari kota Padang). Gambar 3 adalah
titik koordinat kota Padang yang dibaca melalui MapInfo. Dengan memperhatikan gambar 2 dan 3
yang nilai titik koordinatnya sama, maka program pengekspor data telah berjalan dengan betul.

Gambar 2. Hasil pembacaan file ArcView : cities.shp.

Gambar 3. Titik koordinat kota Padang.

6

Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas, 5 September 2007, Padang

7

V. KESIMPULAN
Program pengekspor yang dibuat adalah langkah awal untuk menggantikan Internet-GIS engine
yang sangat mahal dengan database spatial PostGreSQL yang royalty free. Program ini telah bekerja
sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu mampu mengekspor data ArcView fitur point ke jenis
data point PostGreSQL dengan harga murah. Harga murah didapat karena program pengekspor
dibuat dengan menggunakan komponen yang gratis : ShapeIO2. Untuk kajian berikutnya,
disarankan untuk melakukan pengeksporan data ArcView fitur polyline.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Kompas (2005). “Tsunami, Tsunami, Nyeri kami...”, dlm. Kompas, 22-1-2005 hal. 37.
[2] Kompas (2005). “Menuju organisasi penanganan bencana yang lebih baik”, dlm. Kompas, 221-2005.
[3] Raheja, Naresh; Ojha, Rubi dan Mallik, Sunil R (2000). “Role of internet-based GIS in
effective natural disaster management”, http://www.gisdevelopment.net/.
[4] Noggler, B dan Innerkofler, M. (2002). “GIS for disaster mitigation and civil defence in
TIROL/Austria”, http://www.gisdevelopment.net/aars/acrs/2002/hdm/hdm001.shtml.
[5] Saydi, M; Zoej, M.J. Valadan dan Mansourian, A. (2004). “Design and Implementation Of a
Web-Based GIS (in Response Phase) for Earthquake Disaster Management in TehranCity“,
http://www.isprs.org/istanbul2004/comm7/papers/133.pdf..
[6] GIS Lounge (2002). “Internet Map Servers”, HTTP://www.GISlounge.com.
[7] Plewe, Brandon (2005). “A Simple Web Mapping Solution for Complex Spatial Databases”,
2005 SVG Open Conference, Enschede, Belanda.
[8] ESRI (1998). “ESRI Shapefile Technical Description, An ESRI White Paper-July 1998”,
Amerika, ESRI.

7

Seminar Nasional Fisika Universitas Andalas, 5 September 2007, Padang

8

[9] Matthew, Neil dan Stones, Richard (2005). Beginning Databases with PostGreSQL, From
Novice to Professional, edisi kedua.

UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Program Hibah Bersaing Dikti Depdiknas atas dana
penelitian yang diberikan pada tahun 2007.

8