PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG.

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
HASIL PENILAIAN MAGANG
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 4
1.3 Tujuan Kegiata.................................................................................. 4
1.4 Manfaat Kegiatan.............................................................................. 6
1.5 Tempat, Waktu, Dan Pelaksanaan Magang ......................................7
1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................8

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dan Teori Perpajakan ..........................................................10

2.1.1 Definisi Pajak ...........................................................................10
2.1.2 Ciri-Ciri Yang Melekat Pada Definisi Pajak ...........................10
2.1.3 Kedudukan Hukum Pajak........................................................ 11
2.1.4 Pembagian Hukum Pajak .........................................................11
2.1.5 Jenis Pajak ................................................................................12
2.1.6 Tata Cara Pemungutan Pajak................................................... 13
2.1.7 Timbulnya Utang Pajak ........................................................... 15
2.1.8 Berakhirnya Utang Pajak......................................................... 16
2.1.9 Tarif Pajak ................................................................................17
2.2 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(UU No.28 Tahun 2007) ....................................................................19

2.3 Pajak Penghasilan (umum) ...............................................................28
2.3.1 Definisi .....................................................................................28
2.3.2 Dasar Hukum........................................................................... 28
2.3.3 Subjek Pajak .............................................................................28
2.3.4 Tidak Termasuk Subjek Pajak................................................. 30
2.3.5 Objek Pajak Penghasilan ..........................................................31
2.4 Pajak Penghasilan Pasal 21.............................................................. 34
2.4.1 Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 ....................................34

2.4.2 Hak dan Kewajiban Pemotong Pajak .......................................35
2.4.3 Penerima Penghasilan (Wajib Pajak PPh Pasal 21) .................36
2.4.4 Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 (Objek PPh 21) .......37
2.4.5 Menghitung Pajak Penghasilan 21 ...........................................37
2.4.6 Tata Cara Menghitung PPh Pasal 21 .......................................39
2.4.7 Tata Cara Perhitungan PPh Pasal 21 ........................................50
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ............................................52
3.2 Visi dan Misi PT.PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Barat Area Padang .............................................................56
3.3 Kewajiban Pegawai PT.PLN (Persero)............................................. 56
3.4 Budaya dan Moto PT.PLN (Persero) ................................................57
3.5 Kebijakan Mutu PT.PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Barat Area Padang .............................................................58
3.6 Makna Logo PT.PLN (Persero) .........................................................59
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan PPh Pasal 21 Pada PT.PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Barat Area Padang.............................................. 61
4.1.1 Unsur-Unsur Perhitungan PPh Pasal 21
Pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera

Barat Area Padang ................................................................... 61
4.1.2 Penyetoran PPh Pasal 21 Pada PT.PLN (Persero)

Wilayah Sumatera Barat Area Padang .....................................63
4.1.3 Menyerahkan Bukti Potong atau Bukti Pungut
Kepada Wajib Pajak PT.PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Barat Area Padang .....................................64
4.1.4 Pelaporan PPh Pasal 21 Pada PT.PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Barat Area Padang .....................................64

4.1.5 Beberapa Contoh Penghitungan Pajak
PPh Pasal 21 padaPT.PLN (Persero)
Wilayah Sumatera Barat Area Padang .....................................66

BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................75
5.2 Saran ..................................................................................................76


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perubahan PTKP PMK No.162/PMK.011/2012 ......................................42
Tabel 1.2 Perhitungan PPh Pasal 21........................................................................ 50
Tabel 1.3 Perhitungan PPh Pasal 21 Atas Gaji Satu Tahun dan Bonus ...................67
Tabel 1.4 PPh Pasal 21 Atas Gaji Bulan Juni 2012................................................. 69
Tabel 1.5 PPh Pasal 21 Tahunan 2012 Pada Surat Pemberitahuan
Masa Desember ........................................................................................71

TUGAS AKHIR
PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh)
PASAL 21 PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT
AREA PADANG
Bidang Studi Akuntansi

Diajukan Oleh:


ANGGA PEBRI ARDIMIS
1000522034

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Menyelesaikan
Studi Program Diploma III

Program Diploma III
Fakultas Ekonomi Universitas Andalas
Padang
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pajak memegang peranan penting terhadap penerimaan negara dan
bertujuan untuk pembangunan nasional serta kemakmuran rakyat. Dengan adanya
pajak maka pemerintah bisa menjadikan negara ini menjadi negara yang maju,
negara yang bisa terbebas dari utang, dan negara yang memiliki tingkat
perekonomian yang tinggi. Sebagaimana tujuan dari negara Indonesia juga dapat

sama-sama kita lihat dalam pembukaan UUD 1945 yakni memajukan
kesejahteraan umum.
Menurut UU No.6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
UU No.28 Tahun 2007, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Definisi pajak akan bermacam-macam menurut sumbernya, akan tetapi

tetap

mengerucut pada kesimpulan yang sama bahwa pajak adalah pungutan wajib bagi
negara, bersifat memaksa, berdasarkan suatu peraturan yang telah ditetapkan oleh
undang-undang, memindahkan daya beli dari pihak rakyat dan swasta ke negara,
tidak ada balas jasa langsung, dan digunakan sebesar-besarnya untukkesejahteraan
rakyat dan bukan kesejahteraan aparat negara atau pihak lain.

Pajak memiliki beberapa fungsi yang sangatlah penting untuk sama-sama
kita pahami. Fungsi pajak yang pertama yakni fungsi budgetair (sumber
keuangan negara) artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan

pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Yang
kedua yakni fungsi regularend (pengatur) artinya pajak sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
Menurut Siti Resmi (2011) Pajak Penghasilan adalah pajak yang
dikenakan terhadap Subjek Pajak atau penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam satu tahun pajak. Peraturan perundangan yang mengatur
Pajak Penghasilan di Indonesia adalah UU No.7 Tahun 1983 yang telah
disempurnakan dengan UU No.7 Tahun 1991, UU No.10 Tahun 1994, UU No.17
Tahun 2000, UU No.36 Tahun 2008, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden,
Keputusan Menteri Keuangan, Keputusan Direktur Jenderal Pajak maupun Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak.
Meningkatnya penerimaan negara dari sektor pajak terjadi terus menerus
setiap tahunnya, ini merupakan akibat dari kebijakan dan pembaharuan peraturanperaturan yang dibuat oleh pemerintah. Tapi pada tahun 2013 ini, masyarakat
perlu berabangga karena pemerintah menetapkan kenaikan PTKP melalui
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: PMK-162/PMK.011/2012 tanggal 22
Oktober 2012 yang mulai berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013 yang sangat
berpengaruh terhadap pajak penghasilan wajib pajak. Jika dihitung, maka setiap
wajib pajak orang pribadi di Indonesia yang memiliki penghasilan bersih


Rp.2.000.000 (Dua Juta Rupiah) kebawah tidak akan dikenakan pemotongan
pajak penghasilan, seperti halnya para buruh.
Menurut Siti Resmi (2011) Penghasilan Tidak Kenak Pajak (PTKP)
merupakan jumlah penghasilan tertentu yang tidak dikenakan pajak. Memang
pada kenyataannya menaikkan PTKP tentu akan mengurangi pendapatan negara
dari sektor pajak, tapi dengan tidak dikenakannya pajak atas penghasilan yang
tidak melebihi PTKP yang diterima oleh wajib pajak tentu juga akan berdampak
positif, wajib pajak bisa menikmati hasil kerja kerasnya baik itu untuk konsumsi
dan tabungan di masa yang akan datang. Harapan pemerintah adalah dengan
semakin besarnya penghasilan dibawa pulang maka akan mendorong kenaikan
tingkat konsumsi rakyat.
Untuk turut mendukung tercapainya tujuan pemerintah dan tercapainya
fungsi-fungsi dari pajak tersebut maka PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat
Area Padang telah menetapkan semua karyawannya sebagai wajib pajak dari
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Atas Penghasilan yang diterima oleh masingmasing karyawan. Yang Mana PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
Padang menyetorkan sendiri jumlah pajak terutang tanpa memotong langsung gaji
dari masing-masing karyawan.
Berdasarkan atas semua uraian yang telah penulis sampaikan diatas, maka
penulis mempunyai ketertarikan untuk membahas masalah perpajakan dalam
Laporan Kerja Praktek ini dengan judul “Prosedur Pemenuhan Kewajiban

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada PT.PLN (Persero) Wiayah Sumatera
Barat Area Padang”.

1.2 Rumusan Masalah
Agar tidak terjadinya pembahasan yang keluar dari ruang lingkup judul,
maka dalam tugas akhir ini, masalah yang akan diteliti adalah Bagaimanakah
Perhitungan, Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 21 Pegawai
Tetap dan Bukan Pegawai Pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Area
Padang?

1.3 Tujuan Kegiatan
Ada beberapa tujuan dari kegiatan magang ini adalah sebagai berikut ini:
1.

Bagi peserta
a. Mahasiswa/i dapat mempraktekan ilmu yang di dapatkannya di bangku
perkuliahan dan bisa menilai seberapa besar kemampuan yang
dipunyai.
b. Untuk mengetahui bagaimana proses perhitungan, pemotongan,
pelaporan PPh pasal 21 yang dilakukan oleh PT.PLN (Persero) Wilayah

Sumatera Barat Area Padang.
c. Untuk Mengetahui apakah prosedur pemenuhan kewajiban PPh pasal
21 telah sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
d. Untuk meningkatkan wawasan serta menambah pengetahuan tentang
dunia kerja.
e. Untuk membandingkan ilmu yang diperoleh berupa teori dengan
praktek kerja yang sebenarnya.
f. Untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

g. Melatih kemampuan berkominikasi dan diharapkan mampu bekerja
sama dengan orang yang memiliki karakter yang berbeda-beda.
h. Mengetahui perlakuan akuntansi yang dilakukan perusahaan terhadap
pajak penghasilan (PPh) pasal 21.
i. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi jurusan
Akuntansi Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas andalas
2.

Bagi Universitas Andalas
a. Memperkokoh hubungan antara universitas dan tempat praktek kerja
lapangan.

b. Untuk menjalin hubungan kerjasama dengan instansi atau perusahaan
yang bersangkutan.
c. Menghasilkan tenaga kerja professional yang memiliki pengetahuan,
keterampilan serta keahlian sesuai dengan tuntunan dilapangan, sebagai
bekal untuk memahami dunia kerja dan industri yang nanti akan
dihadapinya dalam mencari kerja setelah menamatkan pendidikan di
jenjang Universitas.

3.

Bagi Perusahaan
a. Mendukung

program

pemrintah

di

bidang

pendidikan

untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
b. Membantu pembinaan kemampuan mahasiswa/i untuk menjadi pekerja
yang profesional.

5

1.4 Manfaat Kegiatan
Dengan Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar
yakni sebagai berikut ini:
1.

Bagi Peserta
Dengan adanya kegiatan ini penulis bisa menerapkan ilmu yang
didapatkan di perkuliahan dan dengan kegtiatan ini juga menambah
pengalaman penulis bahwa pentingnya bekerja keras.
a. Agar perusahaan dapat menjadikan pembahasn ini sebagai acuan dalam
perhitungan, pemotongan, dan pelaporan PPh pasal 21.
b. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan untuk memahami
keadaan dunia kerja.
c. Menumbuhkan sikap disiplin dan rasa tanggung jawab terhadap tugas
atau pekerjaan yang diberikan yang berguna di masa yang akan datang.
d. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dengan
melihat dunia kerja yang sebenarnya.

2.

Bagi universitas
a. Menghasilkan lulusan universitas yang memiliki keahlian professional
dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan.
b. Terjalinnya hubungan kerja sama yang baik antara universitas dengan
perusahaan-perusahaan tempat magang.

3.

Bagi perusahaan
a. Dapat

membantu

tugas-tugas

mengurangi beban kerja pegawai

pegawai

kantor

sehingga

dapat

b. Perusahaan bisa mendapatkan tenaga kerja yang diinginkannya untuk
dimasa yang akan datang, jika dikira berprestasi.

1.5 Tempat, Waktu, dan Pelaksaan Magang
Tempat kegiatan magang dilaksanakan di PT.PLN Wilayah Sumatera
Barat Area Padang. Yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2013 sampai dengan
26 Juli 2013.
No

Kegiatan

Tujuan
Untuk permohonan terhadap kegiatan

1

Pengajuan Proposal Magang

magang yang akan dilaksanakan kepada
dosen pembimbing
Untuk permohonan sebagai mahasiswa

2

Pengajuan Surat Magang

magang di PT.PLN (Persero) Wialayah
Sumatera Barat Area Padang.

Bukti
3

persetujuan

untuk

dapat

Pengambilan Surat Balasan

melaksanakan

Magang

(Persero) Wilayah Sumatera Barat Area

magang

di

PT.PLN

Padang.

4

Pengenalan

Kemampuan

beradaptasi

dengan

lingkungan kerja

7

5

Pengamatan

Mempelajari

dan

memahami

pajak

penghasilan

yang

digunakan

oleh

PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Barat Area Padang.

6

Melaksanakan

Menganalisa

prosedur

perhitungan,

pemotongan, dan pelaporan PPh Pasal 21.

1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab yang akan
membahas hal-hal sebagai berikut ini:
BAB I :

PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang pemilihan judul, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tempat dan waktu pelaksanaan
magang, serta sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI
Bab

ini

menguraikan

secara

teoritis

mengenai

perhitungan,

pemotongan, dan pelaporan PPh Pasal 21 beserta contoh perhitungan.
BAB III: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan dimulai dari
latar belakang berdirinya perusahaan dan perkembanagannya, struktur
organisasi perusahaan, serta uraian tugas dari struktur organisasi
perusahaan tersebut.

BAB IV: URAIAN DAN PEMBAHASAN MASALAH
Bab ini menjelaskan tentang uraian permasalahan mengenai bagaimana
perhitungan, pemotongan, dan pelaporan PPh Pasal 21 yang dilakukan
oleh perusahaan. Kemudian menyesuaikan perhitungan menurut
perusahaan dengan menurut peraturan perpajakan di indonesia.
BAB V: PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran
yang berhubungan dengan penulisan yang diharapkan dapat bermanfaat
bagi perusahaan.

5.1

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut ini:

1.

Perhitungan PPh Pasal 21 atas Pegawai tetap sudah sesuai dengan ketentuan
Umum Perpajakan dan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

2.

Pada PT.PLN (Persero) Area Padang, perhitungan Pajak PPh pasal 21 atas
pegawai tetap telah dihitung oleh PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera
Barat menggunakan software yang terkomputerisasi yang dikelola oleh
Direktorat Jenderal Pajak yang dimulai pada bulan Juli 2012. Akan tetapi
pelaporannya masih dilaporkan oleh PT.PLN (Persero) Area Padang, yang
merupakan tanggung jawab Bagian Keuangan.

3.

Terhitung bulan Mei 2013 PT.PLN Wilayah Sumbar Area Padang tidak lagi
Menghitung dan Melaporkan PPh Pasal 21 atas pegawai tetap, tetapi sudah
dilakukan di PT.PLN Wilayah Sumbar, PPh Pasal 21 yang dilaporkan hanya
PPh Pasal 21 Atas Tenaga Ahli.

4.

Perhitungan PPh Pasal 21 Atas Tenaga Ahli adalah 50% dikali tarif Pasal 17
yang selanjutnya dikali Penghasilan Bruto.

5.

Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 yang tidak memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak, tidak dikenakan pemotongan PPh Pasal 21
dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang
diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

75

5.2

Saran

Adapun saran dari tugas akhir ini adalah sebagai beri
kut ini:
1.

Perhitungan PPh Pasal 21 atas Tenaga Ahli harus ses
uai dengan Peraturan
Direktur Jenderal pajak Nomor Per 31/PJ/2012 ya
kni 50% (lima Puluh
Persen) dari penghasilan bruto untuk setiap imbalan
kepada bukan pegawai
sebagaimana

dimaksud
huruf

dalam
c

pasal
yang

3
bersifat

berkesinambungan yang tidak memenuhi ketentuan s
ebagaimana dimaksud
dalam pasal 13 ayat 1.
2.

Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal
21 yang tidak memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenakan pemotongan P
Ph Pasal 21 dengan
tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada t
arif yang diterapkan
terhadap Wajib Pajak yang memiliki Nomor Poko
k Wajib Pajak. Yang

tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No
mor Per-31/PJ/2012.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pemotongan PPh Pasal 21 Atas Gaji PNS Pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

11 156 55

Prosedur Penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Atas Penghasilan Pegawai Tetap Pada PT. Indoterminal Belawan Perkasa

0 58 79

PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG.

2 8 8

PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 2

PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 2

PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 4

PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 5

PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 3

PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 10

PROSEDUR PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 1 3