Pengaruh Sistem Pengukuruan Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Efektivitas Total Quality Management pada PT. Trans Retail Kiaracondong (Carefour).
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
The purpose of this study was to assess the effectiveness of the implementation of Total Quality Management in trading company PT. Trans Retail Kiaracondong (carefour) with system performance measurement and reward systems as independent variables. The object of research there are 300 people, with 75 people sampled in the study. Based on the analysis conducted at PT. Trans Retail Kiaracondong found that the performance measurement system implemented is good, because it is considered to have a significant influence on the implementation of Total Quality Management. But the reward system implemented has not gone well, where employees are not fully focused on customer satisfaction, but the pursuit of a target that is based on personal needs.
Keywords: Performance measurement system, award system, and total quality management.
(2)
ix Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektifitas penerapan Total Quality Management di perusahaan dagang PT. Trans Retail Kiaracondong (carefour) dengan sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai variabel Independennya. Objek penelitian terdapat 300 orang, dengan 75 orang yang dijadikan sampel dalam penelitian. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada PT. Trans Retail Kiaracondong didapat bahwa sistem pengukuran kinerja yang diterapkan sudah baik, karena dinilai dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan Total Quality Management. Namun dari sistem penghargaan yang diterapkan belum berjalan dengan baik, dimana para karyawan tidak berfokus penuh pada kepuasan pelanggan melainkan mengejar target yang dilandasi oleh kebutuhan pribadi.
Kata-kata kunci: Sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan, dan total quality management.
(3)
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI……….. ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah………... ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….. ... 4
1.4 Kegunaan penelitian………... ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengukuran Kinerja ... 6
2.1.1 Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja ... 6
2.1.2 Tujuan Dan Kegunaan Sistem Pengukuran Kinerja ... 7
2.1.3 Syarat dan Kriteria Sistem Pengukuran Kinerja ... 10
(4)
xi Universitas Kristen Maranatha
2.1.5 Manfaat Sistem Pengukuran Kinerja ... 12
2.2 Sistem Penghargaan ………... ... 13
2.2.1 Definisi Sistem Penhargaan ... 14
2.2.2 Tujuan Penghargaan... ... 15
2.2.3 Jenis-Jenis Penghargaan... ... 17
2.2.4 Karakteristik Sistem Penghargaan ... 18
2.3 Total Quality Management... ... 19
2.3.1 Definisi Kualitas... ... 20
2.3.2 Budaya Kualitas Sebagai Penunjang Daya Saing... 20
2.3.3 Definisi Total Quality Management... ... 22
2.3.4 Latar Belakang Perlunya TQM... ... 22
2.3.5 Prinsip Dan Unsur Pokok TQM... ... 23
2.3.5.1 Prinsip TQM... ... 23
2.3.5.2 Unsur Pokok TQM... ... 24
2.3.6 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kegagalan TQM 28 2.4 Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan, dan Efektivitas TQM ... 30
2.5 Kerangka Pemikiran... ... 32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……….. ... 33
3.1.1 Sejarah Perusahaan………... ... 33
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... ... 34
(5)
xii Universitas Kristen Maranatha
3.2 Metode Penelitian………... ... 35
3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan... ... 35
3.2.2 Operasional Variabel... ... 36
3.2.3 Jenis Sumber Data... ... 39
3.2.3.1 Jenis Data... ... 39
3.2.3.2 Sumber Data... ... 39
3.2.4 Populasi dan Teknik Pengumpulan Sampel... ... 40
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... ... 41
3.2.6 Pengujian Instrumen Data... ... 42
3.2.7 Rancangan Pengujian Hipotesis... ... 42
3.2.7.1 Penerapan Hipotesis... ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 44
4.1.1 Hasil Pengujian Instrumen ... 44
4.1.1.1 Uji Validitas ... 44
4.1.1.2 Uji Reliabilitas ... 46
4.1.2 Transformasi Data ... 47
4.2 Analisis Regresi Linier Berganda dan Pengujian Hipotesis ... 49
4.2.1 Pengujian Asumsi Klasik Berganda ... 54
4.3 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi Berganda ... 57
(6)
xiii Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 61
5.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
(7)
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 ... 31 Gambar 2 ... 35
(8)
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 ………. ... 44
Tabel 4.2 ... 45
Tabel 4.3 ………. ... 46
Tabel 4.4 ………. ... 47
Tabel 4.5 ………. ... 47
Tabel 4.6 ... 50
Tabel 4.7 ... 52
Tabel 4.8 ... 55
Tabel 4.9 ... 56
Tabel 4.10 ... 57
(9)
BAB 1 PENDAHULUAN. 1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakangDewasa ini perekonomian di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan kecil maupun besar yang mampu bersaing ketat dan kompetitif di era globalisasi saat ini. Dalam sektor inilah perekonomian indonesia nantinya akan memegang peranan yang strategis dalam menggerakkan usaha bisnis dan menciptakan landasan yang kokoh bagi tahapan pembangunan nasional. Disisi lain hal ini dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap seluruh entitas usaha yang terlibat didalamnya, dan mampu mempertahankan eksistensinya didunia usaha yang semakin menglobalisasi.
Sejalan dengan perkembangan bisnis di Indonesia beberapa permasalahan telah terjadi, pemerintah telah melakukan kebijakan atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang terjadi pada tanggal 22 juni 2013. Dampak dari kenaikan BBM tersebut menyebabkan inflasi meningkat sebesar 0,34 persen (www.tempo.co 27 jan 2014) dan berpengaruh besar terhadap biaya produksi yang mengakibatkan harga barang dan jasa ikut meningkat. Dari fenomena tersebut, para pelaku bisnis di Indonesia diupayakan untuk bersaing secara ketat dan kompetitif dengan mengutamakan keunggulan dari mutu yang tinggi dan menekan biaya yang rendah. Pada akhirnya pengukuran sistem kinerja menjadi suatu alasan bagi pihak manajemen untuk memilih serangkaian ukuran-ukuran yang menunjukkan strategi bisnis.
(10)
Universitas Kristen Maranatha Di dalam organisasi modern pengukuran kinerja menjadi suatu landasan bagi pihak manajemen dalam memprediksikan rencana apa yang akan dilakukan perusahaan untuk masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan oleh Horngren dan Foster yang dikutip Mintje (2013) menyebutkan bahwa sistem pengukuran kinerja dalam suatu perusahaan harus dapat bermanfaat bagi para pemakainya dalam pengambilan keputusan yang akan berdampak pada kinerja manajerial, semakin tinggi respon umpan balik yang dilakukan perusahaan akan semakin baik pula kinerja suatu perusahaan tersebut. Oleh karena itu, pengukuran kinerja akan memberikan tujuan bagi setiap karyawan untuk melaksanakan tugasnya dan memberikan standar kerja bagi karyawan dalam mengahasilkan produk atau jasa yang ditawarkan.
Apabila sistem pengukuran kinerja dapat terlaksana dengan optimal maka perusahaan diupayakan mampu memotivasi setiap karyawan dengan memberikan suatu penghargaan yang sesuai dengan kinerja yang dilakukan. Hal ini serupa dengan (Mulyadi 1993:421) yang menyatakan bahwa jika seorang merasakan bahwa terdapat kemungkinan yang tinggi suatu kinerja yang baik akan mendapatkan penghargaan, atau penghargaan yang diterima didasarkan atas kinerja yang baik, motivasi orang untuk berusaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan akan tinggi. Sebaliknya, jika terdapat kemungkinan yang rendah suatu kinerja memperoleh penghargaan, motovasi orang untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan akan rendah pula. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran kinerja akan menjadi basis bagi manajer dalam memberikan keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan karyawan, dan kondisi-kondisi kepegawaian lainnya.
(11)
BAB 1 PENDAHULUAN. 3
Universitas Kristen Maranatha Alat bantu yang digunakan manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsinya tersebut adalah just in time dan Total Quality Management (TQM). Disisi lain TQM memiliki keunggulan dari just in time karena TQM bisa diimplementasikan pada perusahaan jasa, sedangkan just in time hanya pada perusahaan manufaktur. Penerapan TQM dalam suatu perusahaan menurut Tjiptono dan Diana (2001:10), dapat memberikan manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sim dan killough dalam Mintje (2013) menyatakan bahwa kinerja yang tinggi dapat dicapai jika praktik TQM digunakan bersamaan dengan program kinerja yang dipakai sebagai dasar dalam pemberian insentif atau performance contigent incentife plants. Hal ini dapat menjelaskan bahwa dengan penerapan TQM selain dapat meningkatkan daya saing dalam peningkatan laba, TQM juga dapat menciptakan motivasi kinerja karyawan terhadap kualitas yang dihasilkan.
Didalam buku Tjiptono dan Diana (2001:4) Ishikawa berpendapat bahwa Total Quality Management (TQM) diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan. Definsi lain yang diungkapkan oleh (Santosa, 1992:33) dalam Tjiptono dan Diana yang mengatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa TQM merupakan suatu teknik atau metoda yang dilakukan manajemen dalam mengetahui sejauh mana kualitas produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, sehingga penerapan sistem ini menjadi tolak ukur dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
(12)
Universitas Kristen Maranatha Aida Ainul Mardiyah dan Listianingsih (2005) berpendapat bahwa kinerja perusahaan menurun disebabkan oleh ketergantungan terhadap sistem akuntansi manajemen perusahaan dalam menentukan sasaran-sasaran yang tepat, pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan. Efektifitas penerapan TQM memerlukan perubahan mendasar infrastruktur organisasional, meliputi: sistem alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran kinerja, sistem reward, dan hukuman. Hal tersebut menyipulkan bahwa penerapan TQM akan berjalan efektif apabila faktor-faktor perubahan mendasar dalam infrastruktur organisasional berjalan dengan baik, disamping itu penerapan TQM juga akan membantu pihak manajemen untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan karyawan.
Ada beberapa penelitian tedahulu dan sebelumnya, yang akan menjadi pendukung penelitian ini. Seperti Narsa dan yuniawati (2003) yang dalam peneltiannya menyimpulkan bahwa interaksi TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan memberikan pengaruh yang signifikan serta menunjukan arah positif, sedangkan untuk interaksi TQM dengan sistem penghargaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan Mardiyah dan Listianingsih (2005) menyebutkan bahwa interaksi TQM dan sistem pengukuran kerja terhadap kinerja manajerial memberikan hasil pengaruh yang menunjukan arah negatif. Selanjutnya, didalam hipotesis kedua juga membuktikan bahwa interaksi TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial memberikan pengaruh yang menunjukan arah negatif. Kedua hipotesis tersebut mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan Ittner dan Larcker, 1995 (dikutip Mardiyah dan Listianingsih, 2005) yang hasilnya tidak menemukan bukti bahwa penerapan TQM dapat mencapai
(13)
BAB 1 PENDAHULUAN. 5
Universitas Kristen Maranatha kinerja yang tinggi. Sedangkan dalam hipotesis ketiga membuktikan bahwa interaksi TQM dan profit center terhadap kinerja manajerial tidak memiliki pengaruh, sehingga mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kaliel (2000) dan Shih (2001) yang menyatakan bahwa profitcenter dalam suatu perusahaan dapat digunakan untuk memotivasi kinerja manajerial pada perbaikan kualitas produk dan pelayanan pelanggan (dikutip Mardiyah dan Listianingsih, 2005).
Penelitian TQM telah banyak dilakukan namun hasil yang didapat berbeda-beda, hal ini dapat juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang menjadi hal menarik bagi setiap peneliti. TQM juga merupakan metode yang sering digunakan manajemen dalam upaya meningkatkan kinerja, sehingga penulis mencoba melakukan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Pramono dan mencoba menggeneralisasikan dengan perusahaan yang berbeda. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk mengambil judul “PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEEFEKTIFAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT”.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka masalah yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut:
Apakah sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh terhadap keefektifan penerapan Total Quality Manajemen.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
(14)
Universitas Kristen Maranatha Mengetahui keefektifikan penerapan Total Quality Manajemen yang dipengaruhi oleh sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna bagi pihak-pihak yang terkait, diantaranya: 1. Penulis
a. Memberikan pengetahuan yang mendalam mengenai pengaruh sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap keefektifan penerapan total quality management dalam perusahaan, sehingga penulis memiliki wawasan yang luas dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut.
b. Untuk mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari dengan realisasinya.
2. Perusahaan
a. Memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan untuk menyelesaikan berbagai permasalah-permasalahan yang sedang marak terjadi.
b. Untuk memberi masukan bagi pihak-pihak manajemen dalam melakukan pemilihan keputusan bisnis.
3. Pembaca
Sebagai tambahan informasi dan menjadikan pembanding dalam penelitian selanjutnya.
(15)
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 61
Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan dari sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap keefektifan penerapan total quality management. Sedangkan secara parsial (dengan uji t) tidak mengindikasikan pengaruh sistem penghargaan terhadap keefektifan penerapan total quality management, tetapi terdapat pengaruh dari sistem pengukuran kinerja terhadap keefektifan penerapan total quality management.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangan PT. Trans Retail Kiaracondong (Carefour) adalah memberikan insentif tambahan bagi setiap karyawan yang mampu memberikan pelayanan lebih bagi para konsumen.
(16)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi revisi. Bumi Aksara. Jakarta
Mintje, Nastiti. 2013. Pengaruh TQM, Sistem Penghargaan dan Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial (Study Empiris pada PT. Air Manado). Jurnal EMBA Vol 1 No 3, September hal 52-62. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi ke-2. STIE YKPN. Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta. Salemba Empat.
Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia. Jakarta. Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21.
Bumi Aksara. Jakarta.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya. STIE YKPN. Yogyakarta. Sumarsan, Thomas. 2010. Sistem Pengendalian Manajemen (Konsep, Aplikasi, dan
Pengukuran Kinerja). Indeks. Jakarta.
Tjiptono, F., Diana, Anastasia. 2001. Total Quality Management. Edisis revisi. ANDI. Yogyakarta.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Edisis ke-2. Rajawali Pers. Jakarta.
Yuwono, Sony dan Edy Sukamo dan Muhammad Ichsan. (2003). Petunjuk Praktis Penyusunan BalancedScorecard: Menuju Organisasi YangBerfokus Pada Strategi. PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta.
(1)
Universitas Kristen Maranatha
Alat bantu yang digunakan manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsinya tersebut adalah just in time dan Total Quality Management (TQM). Disisi lain TQM memiliki keunggulan dari just in time karena TQM bisa diimplementasikan pada perusahaan jasa, sedangkan just in time hanya pada perusahaan manufaktur. Penerapan TQM dalam suatu perusahaan menurut Tjiptono dan Diana (2001:10), dapat memberikan manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sim dan killough dalam Mintje (2013) menyatakan bahwa kinerja yang tinggi dapat dicapai jika praktik TQM digunakan bersamaan dengan program kinerja yang dipakai sebagai dasar dalam pemberian insentif atau performance contigent incentife plants. Hal ini dapat menjelaskan bahwa dengan penerapan TQM selain dapat meningkatkan daya saing dalam peningkatan laba, TQM juga dapat menciptakan motivasi kinerja karyawan terhadap kualitas yang dihasilkan.
Didalam buku Tjiptono dan Diana (2001:4) Ishikawa berpendapat bahwa Total Quality Management (TQM) diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan. Definsi lain yang diungkapkan oleh (Santosa, 1992:33) dalam Tjiptono dan Diana yang mengatakan bahwa TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa TQM merupakan suatu teknik atau metoda yang dilakukan manajemen dalam mengetahui sejauh mana kualitas produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen, sehingga penerapan sistem ini menjadi tolak ukur dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
(2)
BAB 1 PENDAHULUAN. 4
Universitas Kristen Maranatha
Aida Ainul Mardiyah dan Listianingsih (2005) berpendapat bahwa kinerja perusahaan menurun disebabkan oleh ketergantungan terhadap sistem akuntansi manajemen perusahaan dalam menentukan sasaran-sasaran yang tepat, pengukuran kinerja, dan sistem penghargaan. Efektifitas penerapan TQM memerlukan perubahan mendasar infrastruktur organisasional, meliputi: sistem alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran kinerja, sistem reward, dan hukuman. Hal tersebut menyipulkan bahwa penerapan TQM akan berjalan efektif apabila faktor-faktor perubahan mendasar dalam infrastruktur organisasional berjalan dengan baik, disamping itu penerapan TQM juga akan membantu pihak manajemen untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan karyawan.
Ada beberapa penelitian tedahulu dan sebelumnya, yang akan menjadi pendukung penelitian ini. Seperti Narsa dan yuniawati (2003) yang dalam peneltiannya menyimpulkan bahwa interaksi TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan memberikan pengaruh yang signifikan serta menunjukan arah positif, sedangkan untuk interaksi TQM dengan sistem penghargaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan Mardiyah dan Listianingsih (2005) menyebutkan bahwa interaksi TQM dan sistem pengukuran kerja terhadap kinerja manajerial memberikan hasil pengaruh yang menunjukan arah negatif. Selanjutnya, didalam hipotesis kedua juga membuktikan bahwa interaksi TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial memberikan pengaruh yang menunjukan arah negatif. Kedua hipotesis tersebut mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan Ittner dan Larcker, 1995 (dikutip Mardiyah dan Listianingsih, 2005) yang hasilnya tidak menemukan bukti bahwa penerapan TQM dapat mencapai
(3)
Universitas Kristen Maranatha
kinerja yang tinggi. Sedangkan dalam hipotesis ketiga membuktikan bahwa interaksi TQM dan profit center terhadap kinerja manajerial tidak memiliki pengaruh, sehingga mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kaliel (2000) dan Shih (2001) yang menyatakan bahwa profitcenter dalam suatu perusahaan dapat digunakan untuk memotivasi kinerja manajerial pada perbaikan kualitas produk dan pelayanan pelanggan (dikutip Mardiyah dan Listianingsih, 2005).
Penelitian TQM telah banyak dilakukan namun hasil yang didapat berbeda-beda, hal ini dapat juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang menjadi hal menarik bagi setiap peneliti. TQM juga merupakan metode yang sering digunakan manajemen dalam upaya meningkatkan kinerja, sehingga penulis mencoba melakukan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Pramono dan mencoba menggeneralisasikan dengan perusahaan yang berbeda. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KEEFEKTIFAN PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT”.
1.2. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas maka masalah yang akan diidentifikasi adalah sebagai berikut:
Apakah sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan berpengaruh terhadap keefektifan penerapan Total Quality Manajemen.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
(4)
BAB 1 PENDAHULUAN. 6
Universitas Kristen Maranatha
Mengetahui keefektifikan penerapan Total Quality Manajemen yang dipengaruhi oleh sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna bagi pihak-pihak yang terkait, diantaranya: 1. Penulis
a. Memberikan pengetahuan yang mendalam mengenai pengaruh sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap keefektifan penerapan total quality management dalam perusahaan, sehingga penulis memiliki wawasan yang luas dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut.
b. Untuk mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari dengan realisasinya.
2. Perusahaan
a. Memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan untuk menyelesaikan berbagai permasalah-permasalahan yang sedang marak terjadi.
b. Untuk memberi masukan bagi pihak-pihak manajemen dalam melakukan pemilihan keputusan bisnis.
3. Pembaca
Sebagai tambahan informasi dan menjadikan pembanding dalam penelitian selanjutnya.
(5)
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan dari sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan terhadap keefektifan penerapan total quality management. Sedangkan secara parsial (dengan uji t) tidak mengindikasikan pengaruh sistem penghargaan terhadap keefektifan penerapan total quality management, tetapi terdapat pengaruh dari sistem pengukuran kinerja terhadap keefektifan penerapan total quality management.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangan PT. Trans Retail Kiaracondong (Carefour) adalah memberikan insentif tambahan bagi setiap karyawan yang mampu memberikan pelayanan lebih bagi para konsumen.
(6)
DaftarPustaka. 62
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi revisi. Bumi Aksara. Jakarta
Mintje, Nastiti. 2013. Pengaruh TQM, Sistem Penghargaan dan Sistem Pengukuran Kinerja Terhadap Kinerja Manajerial (Study Empiris pada PT. Air Manado). Jurnal EMBA Vol 1 No 3, September hal 52-62. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Mulyadi. 1993. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi ke-2. STIE YKPN. Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta. Salemba Empat.
Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia. Jakarta. Prawirosentono, Suyadi. 2007. Filosofi Tentang Manajemen Mutu Terpadu Abad 21.
Bumi Aksara. Jakarta.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya. STIE YKPN. Yogyakarta. Sumarsan, Thomas. 2010. Sistem Pengendalian Manajemen (Konsep, Aplikasi, dan
Pengukuran Kinerja). Indeks. Jakarta.
Tjiptono, F., Diana, Anastasia. 2001. Total Quality Management. Edisis revisi. ANDI. Yogyakarta.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Edisis ke-2. Rajawali Pers. Jakarta.
Yuwono, Sony dan Edy Sukamo dan Muhammad Ichsan. (2003). Petunjuk Praktis Penyusunan BalancedScorecard: Menuju Organisasi YangBerfokus Pada Strategi. PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta.